Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mesi Oktaviantika

NIM : 856818728
Tugas : Merangkum

MODUL 3
DESAIN PENELITIAN
KB 1 MEMILIH PENDEKATAN PENELITIAN

A. PENDEKATAN PENELITIAN

Sensus, survei dan kajian kelompok kecil adalah tiga contoh pendekatan penelitian.
1. Sensus: kajian terhadap semua anggota populasi sehingga bias karena kesalahan penarikan
sampel tidak akan terjadi.
2. Survei: kajian terhadap sejumlah orang yang memungkinkan peneliti untuk memaparkan
semua populasi yang diwakilinya dengan risiko terjadinya kesalahan sampel.
3. Kajian kelompok kecil: kajian mengenai sejumlah kecil dari anggota populasi yang tidak
memungkinkan peneliti memperlakukannya sebagai wakil dari semua populasi.
Keuntungan kajian kelompok kecil adalah peneliti dapat memaparkan mereka secara rinci
dan mendalam. Salah satu contoh kajian kelompok kecil adalah studi kasus.
cara apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan data yang kita perlu yaitu wawancara dan
kuesioner, peneliti dapat juga menggunakan observasi, tes, atau alat perekam elektronik, dan
magnetik.
Sementara itu, pendekatan penelitian dapat juga dilihat dari teknik analisis yang
diterapkan. Untuk itu dikenal 4 macam penelitian yaitu eksploratoris, deskriptif, korelasional, dan
eksperimental.

B. KRITERIA PEMILIHAN PENDEKATAN PENELITIAN

ada 4 aspek yang perlu kita ketahui jawabannya sebelum menentukan pendekatan penelitian,
yaitu sebagai berikut ;
1. Ketersediaan data.
2. Alasan kebutuhan terhadap data tertentu.
3. Populasi yang akan dijelaskan.
4. Sumber daya yang kita miliki dan dapat dimanfaatkan.

Tujuan penelitian akan menentukan pendekatan penelitian yg digunakan.


Setiap kombinasi menuntut peneliti untuk menentukan pendekatan yang sesuai, yaitu dengan :
1. Menguraikan Subjek Tanpa Melakukan
2. Memaparkan subjek disertai generalisasi

KB 2 DESAIN PENELITIAN
A. Pengertian dan Jenis Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sebuah rencana, sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti
akan memahami bentuk hubungan antar variabel yang diteliti. Desain penelitian akan
menyarankan kepada peneliti data apa yang diperlukan: apa yang di observasi serta
frekuensi dan durasi observasi, apa teknis analisis yang harus digunakan.

B. Penggambaran Desain Penelitian


1. Bentuk Rumus Perseverance
Desain penelitian dalam bentuk rumus adalah desain penelitian yang dinyatakan
melalui simbol matematika. Carroll percaya bahwa hasil belajar, jika faktor-faktor
lainnya tetap, adalah fungsi dari jumlah waktu yang digunakan murid untuk aktif
belajar. Dalam bentuk rumus, hipotetis Carroll tersebut dituliskan sebagai berikut.
Tingkat Kecepatan Belajar = f (Waktu yang dihabiskan untuk belajar dibagi Waktu yang
dibutuhkan untuk belajar)
2. Bentuk Skematik
Desain penelitian dalam bentuk skematik merupakan desain penelitian yang diuraikan
melalui rangkaian langkah untuk menjelaskan kaitan antarbagian dalam penelitian.
3. Bentuk diagramatik atau simbolik
Pada umumnya digunakan dalam penelitian eksperimental.
X Perilaku atau Variabel Independen
O Observasi atau pengukuran Variabel Dependen

C. Ancaman Terhadap Validitas


Ada dua kriteria untuk menilai validitas penelitian eksperimental: validitas internal dan
validitas eksternal. Ancaman invaliditas dapat terjadi pada validitas internal maupun
eksternal,
Berikut ini uraian bahaya yang mengancam validitas internal dan validitas eksternal.
1. Validitas Internal
Terdapat delapan jenis ancaman terhadap validitas internal sebagai berikut :
a. Histori
b. Maturasi
c. Testing
d. Instrumentasi
e. Regresi statistikal
f. Seleksi
g. Mortalitas eksperimental
h. Interaksi antar faktor
2. Validitas Eksternal
Ancaman terhadap validitas eksternal dapat bersumber dari validitas populasi dan
validitas ekologi. Perhatikan penjelasan berikut :
a. Validitas Populasi
Validitas populasi merupakan validitas yang bersumber dari populasi penelitian.
1. Populasi akses versus populasi target
Ancaman ini dapat terjadi jika subjek yang berhasil diakses tidak sama
karakteristiknya dengan populasi yang menjadi target penelitian. Populasi
target adalah populasi yang menjadi target generalisasi temuan eksperimen.
2. Interaksi antara perlakuan dan karaktaristik subjek
Perlakuan yang sama jika diberikan kepada subjek yang berbeda mungkin akan
menghasilkan efek yang berbeda. Perbedaan karakteristik subjek ini yang
mungkin melemahkan peneliti dalam menarik generalisasi.
b. Validitas Ekologi
Validitas ekologi yang bersumber dari variabel dan perlakuan dalam penelitian.
1. Cara memaparkan variabel independen
2. Cara memaparkan variabel dependen Peneliti
3. Interferensi perlakuan ganda
4. Interaksi antara efek histori dan perlakuan

D. Bentuk Desain Ekseperimental


. Kontrol eksperimental dapat dinilai dari upaya peneliti dalam empat hal berikut ini :
1. Bagaimana peneliti melakukan penugasan acak (random assignment) terhadap individu
yang diteliti ke dalam kelompok yang akan diperbandingkan.
2. Bagaimana peneliti memanipulasi variabel independen.
3. Bagaimana dan kapan peneliti melakukan pengukuran atau observasi terhadap variabel
dependen.
4. Kelompok mana yang diukur atau diobservasi.

Untuk melihat penerapan keempat upaya tersebut, mari kita bahas sembilan desain penelitian
dari tiga bentuk desain eksperimental :

1. Desain Praeksperimental
Desain Praeksperimental (PE) ditandai oleh tidak adanya upaya peneliti untuk
menciptakan variabel termanipulasi dan melakukan penugasan acak. Karena itu Desain
PE tidak dianjurkan dalam penelitian kecuali dalam keadaan terjepit. Meskipun demikian,
Desain PE banyak dilakukan di dunia pendidikan karena seringkali sulit melakuklan
manipulasi variabel dan penugasan acak di bidang pendidikan. Banyak hambatan praktis,
birokratis, dan juga etis yang dihadapi peneliti yang melakukan penelitian di bidang
pendidikan sehingga tidak mungkin menciptakan variabel termanipulasi, apalagi
melakukan penugasan acak.

Berikut ini tiga contoh bentuk Desain Praeksperimental :


a. One-Shot case Study X O
b. One-Group Pretest-Posttest Design O X 0
c. Static Group Comparison X O1 O2
2. Desain Eksperimental Sejati
Dari Desain PE kita telah belajar bahwa sulit untuk memastikan bahwa perubahan yang
terjadi dalam eksperimen betul-betul akibat perlakuan. Setiap bentuk Desain PE
mengandung variabel ekstranus yang tidak terkontrol. Dalam Desain Eksperimental Sejati
(ES), kontrol terhadap variabel ekstranus dibuat terpadu dalam desain itu sendiri. Dengan
demikian, desain ES bebas dari ancaman invaliditas internal meskipun belum tentu bebas
dari ancaman validitas eksternal.
Desain ES lebih unggul dari Desain PE paling tidak karena dua alasan. Pertama,
Desain ES melibatkan setidaknya satu kelompok pembanding. Kedua, Desain ES
menggunakan penugasan acak sebagai upaya untuk menyetarakan kelompok di awal
eksperimen.
Berikut ini contoh tiga Desain ES.
a. Pretest-Posttest Control Group Design RO X O RO
b. Posttest-only Control Group Design RO X O RO
c. Solomon Four-Group Design

3. Desain Pseudo Experimental (PE)


Desain ES pada umumnya lebih efektif untuk menangkis ancaman invaliditas
internal daripada invaliditas eksternal. Sebaliknya desain EK lebih efektif meredam
ancaman invaliditas eksternal. Desain EK lebih ungul dalam validitas eksternal karena
menggunakan kelompok yang alamiah atau intact group, tidak ada upaya untuk
mengacak-acak anggota kelompok yang sudah ada dengan penugasan acak. Dengan
demikian, Desain EK mampu menghindari reaktivitas subjek. Sebaliknya, dengan Desain
ES yang rentan efektivitas subjek karena subjek mungkin sadar maksud eksperimen
sehingga mereka dapat bereaksi tidak wajar.
Berikut ini tiga bentuk Desain Eksperimental Kuasi :
a. Desain Tes Awal-Akhir
Ada dua kelompok yaitu Desain Kelompok Kontrol Tidak Setara dan Desain Tes Awal-
Akhir dengan sampel Terpisah
b. Desain Serial Waktu
Pada desain ini, peneliti melakukan observasi berulang-ulang, sebelum dan sesudah
perlakuan. Desain ini dapat dipilih peneliti yang ingin menilai efek perlakuan
terencana dan tidak terencana (ex post facto).
Ada tiga kelompok yaitu :
1) Desain Serial Waktu Kelompok Tunggal
2) Desain Serial Waktu Kelompok Ganda
3) Desain Analisis Korelasional

Anda mungkin juga menyukai