a. Studi Lapangan:
Studi lapangan merupakan desain penelitian yang
mengkombinasikan antara pencarian literature
(Literature Study), survei berdasarkan pengalaman
dan / atau studi kasus dimana peneliti berusaha
mengidentifikasi variabel-variabel penting dan
hubungan antar variabel tersebut dalam suatu
situasi permasalahan tertentu. Studi lapangan
umumnya digunakan sebagai sarana penelitian lebih
lanjut dan mendalam
b. Survei
Desain survei tergantung pada penggunaan jenis kuesioner.
Survei memerlukan populasi yang besar jika peneliti
menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata.
Semakin sampelnya besar, survei semakin memberikan hasil
yang lebih akurat. Dengan survei seorang peneliti dapat
mengungkap masalah yang banyak, meski hanya sebatas
dipermukaan. Sekalipun demikian, survei bermanfaat jika
peneliti menginginkan informasi yang banyak dan beraneka
ragam. Metode survei sangat popular karena banyak
digunakan dalam penelitian bisnis. Keunggulan survei yang
lain ialah mudah melaksanakan dan dapat
dilakukan secara cepat.
Sub Desain Desain Eksperimental
a. Eksperimen Lapangan
• Desain eksperimen lapangan merupakan penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan latar yang realistic
dimana peneliti melakukan campur tangan dan melakukan
manipulasi terhadap variabel bebas.
b. Eksperimen Laboratorium
• Desain eksperimen laboratorium menggunakan latar tiruan
dalam melakukan penelitiannya. Dengan menggunakan
desain ini, peneliti melakukan campur tangan dan
manipulasi variabel-variabel bebas serta memungkinkan
peneliti melakukan kontrol terhadap aspek-aspek
kesalahan utama.
Validitas berkaitan dengan persoalan untuk membatasi
atau menekan kesalahan-kesalahan dalam penelitian
sehingga hasil yang diperoleh akurat dan berguna untuk
dilaksanakan.
a. Validitas Internal
Validitas internal adalah tingkatan dimana hasil-hasil
penelitian dapat dipercaya kebenarannya. Validitas
internal merupakan hal yang esensial yang harus
dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya
bermakna. Sehubungan dengan hal tersebut, ada
beberapa hal yang menjadi kendala untuk
memperoleh validitas internal, antara lain :
• Sejarah (History): Faktor ini terjadi ketika kejadian-kejadian
eksternal dalam penyelidikan yang dilakukan
mempengaruhi hasil-hasil penelitian.
• Maturasi (Maturation): Adanya perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri responden dalam kurun waktu tertentu,
seperti tambahnya usia ataupun adanya faktor kelelahan
dan kejenuhan.
• Testing: Efek-efek yang dihasilkan oleh proses yang
sedang diteliti yang dapat mengubah sikap ataupun
tindakan responden.
• Instrumentasi: Efek yang terjadi disebabkan oleh
perubahan-perubahan alat dilakukan penelitian
• Seleksi: Efek tiruan dimana prosedur seleksi
mempengaruhi hasil-hasil studi
• Mortalitas: Efek adanya hilangnya atau perginya
responden yang diteliti.
b. Validitas Eksternal
Validitas eksternal ialah tingkatan dimana hasil-hasil
penelitian dapat digeneralisasi pada populasi, latar dan
hal-hal lainnya dalam kondisi yang mirip. Hal-hal yang
menjadi sumber-sumber validitas eksternal ialah:
O1 X O2
c. Static Group Comparison
X O1
O2
d. Post Test Only Control Group Design
( R ) O1 X O2
( R ) O3 O4
f. Solomon Four Group Design
• Desain ini merupakan kombinasi desain Post Test Only
Control Group Design dan Pre-test – Post – test Control
Group Design yang merupakan model desain ideal untuk
melakukan penelitian eksperimen terkontrol.
• Peneliti dapat menekan sekecil mungkin sumber-sumber
kesalahan karena adanya empat kelompok yang berbeda
dengan enam format pengkuran. Desainnya adalah
sebagai berikut:
( R ) O1 X O2
(R) O3 O4
(R) X O5
(R) O6
• Maksud desain tersebut ialah: Peneliti memilih empat
kelompok secara random. Kelompok pertama yang
merupakan kelompok inti diberi perlakuan dan dua kali
pengukuran, yaitu di depan (pre-test) dan sesudah
perlakuan (post-test).
• Kelompok dua sebagai kelompok pengontrol tidak diberi
perlakuan tetapi dilakukan pengukuran seperti di atas,
yaitu: pengukuran di depan (pre-test) dan pengukuran
sesudah perlakuan (post-test).
• Kelompok ketiga diberi perlakuan dan hanya dilakukan
satu kali pengukuran sesudah dilakukan perlakuan (post-
test).
• Kelompok keempat sebagai kelompok pengontrol
kelompok ketiga hanya diukur satu kali saja.
Desain Eksperimental Tingkat Lanjut :