HOMEOPATY
Edited by : Abu Hasbaan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
PENEMU sistem pengobatan homeopathy adalah seorang dokter berasal dari Jerman
pada tahun 1790 bernama dr. Samuel Christian Friedrich Hahneman. Pengobatan Homeopathy
saat ini sudah berkembang di negera-negara maju seperti Prancis, Jerman, Inggris, Amerika,
bahkan di Malaysia dan India. Di Indonesia pengobatan ini termasuk kedalam katagori
Pengobatan Alternatif, yang tertuang dalam Kepmenkes : No. 1076/Menkes/SK/VII/2003,
Pasal 3, tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional.
BAHAN OBAT Homeopathy terbuat dari bahan alamiah, yaitu Tumbuhan, Hewan,
Mineral dan bahan biologis lainnya, yang diproses sedemikian rupa, sehingga tidak
menimbulkan efek samping yang membahayakan.
Homeopathy dapat mengobati berbagai macam penyakit, dari mulai penyakit ringan
sampai dengan penyakit berat sekalipun. Pengobatan ini telah terbukti aman selama bertahun-
tahun sejak ditemukannya.
Menurut Tyler Kent : bahwa yang sekarang dinamakan penyakit adalah kelanjutan (Ultimate) dari suatu
proses sebelumnya. Yaitu ketidak serasian antara THE WILL and UNDERSTANDING / Kemauan dan
Pengertian.
a. apabila “The Will” Terpenuhi : maka hidup akan menjadi Tenang / Sehat
b. apabila “The Will” Tidak Terpenuhi, tetapi terselesaikan dengan pengertian (Understanding), maka
hidup akan menjadi Tenang kembali / Sehat
c. apabila “The Will” tidak terpenuhi dan tidak terselesaikan dengan pengertian, maka akan timbul
Konflik jiwa – Stress -- Keluhan badan, yang akibatnya hidup menjadi tidak Tenang / Tidak Sehat.
Sistem pengobatan dalam ilmu kesehatan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : Alloepathy dan Homeopathy.
a. Aloepathy : adalah system pengobatan dengan cara menyerang penyakit. Obat yang diberikan kepada
pasien bertujuan untuk membunuh penyakit, oleh karenanya obat yang diberikan harus dengan dosis
yang besar / cukup.
1
b. Homeopathy : adalah system pengobatan yang bekerjasama dengan system kekebalan tubuh. Obat
yang diberikan kepada pasien bertujuan untuk membangkitkan system pertahanan tubuh (
antibody / vital force ), sehingga tubuh itu sendiri yang akan melawan penyakit. Cukup dengan
rangsangan kecil / dosis kecil.
Zaman Purbakala :
Orang Sakit dianggap kemasukan Roh Jahat. Diobati dengan jampi-jampi atau dengan ramuan-ramual
alami.
Zaman Hipocrates :
Hippocrates, lahir pada 400 tahun sebelum Masehi, dikenal sebagai bapak Kedokteran mengemukakan
hukum yang berhubungan dengan kesehatan manusia, yaitu :
1. Hukum Similia : Obat untuk menyembuhkan suatu gejala, jika diberikan kepada orang sehat,
bisa menimbulkan gejala tersebut.
2. Vis Medicatrix Neturea : Manusia diciptakan Tuhan sudah dengan daya tahan secara alamiah
terhadap serangan penyakit.
3. Medicus Interpres et Minister Naturea : Dokter / Tabib hanya mempelajari dan membantu alam
untuk menghalau penyakit.
Zaman Homeopathy :
2
1.C. PRBEDAAN ANTARA PENGOBATAN HOMEOPATHY DAN ALLOPATY
Definisi Sehat menurut WHO : “ Health is a complete physical, mental and social wll-being, and not
merely the absence of diseases and infirmities. (Sehat adalah rasa sejahtera secara fisik, mental dan
social, dan bukan hanya tidak adanya penyakit dan cacat ).
3
BAB II
MENGENAL SISTEM PENGOBATAN HOMEOPATHY
SEJARAH HOMEOPATHY
Sistem pengobatan ini ditemukan sekitar tahun 1790 oleh dr. Samuel Hahnemann, seorang dokter
dari Jerman. Sistem pengobatan ini kemudian berkembang di berbagai negara Eropa, terutama
setelah merebaknya wabah kolera pada tahun 1831, dimana dr. Hahnemann dengan menggunakan
Champora telah berhasil mengobati para pasien yang menderita muntaber.
Dr. Frederick Foster Hevey Quin, salah seorang pasien dr. Hahnemann kemudian
mengembangkan sistem pengobatan ini, pada tahun 1854 di Eropa mendapat kesempatan untuk
membuktikan kesuksesannya mengobati pasien kolera dengan obat Homeopathy. Kematian
pasien di Rumah Sakitnya 30 % lebih sedikit dibandingkan dengan pasien di Rumah Sakit Umum.
Keberhasilan Eropa menarik minat Amerika untuk mengembangkannya. Di Asia, homeopathy
sudah sejak lama dikenal luas, terutama di India dan Pakistan. Di Malaysia dan Singapur pun
homeopathy sudah digunakan secara umum dan diperjual belikan.
Gagasan Hahnemann dalam melakukan pengesahan obat ( Proving ) dilakukan kepada orang yang sehat
dan diamati setiap gejala yang timbul. Beliau melakukannya terhadap dirinya sendiri dan teman-
temannya. Tujuan Proving untuk mengetahui siafat-sifat obat serta gejala yang ditimbulkan oleh obat
tersebut. Gejala yang timbul kemudian dicatat dan dibukukan dalam Kitab Materia Medica.
Pada awal abad ke 19 ketika Hahnemann mengembangkan Homeopathy, kulit kayu Kina dipergunakan
untuk mengobati penyakit yang disebut “Aque” yaitu demam yang menimbulkan panas dingin yang
sekarang dikenal dengan penyakit Malaria. Pertama kali kulit kayu Kina ini ditemukan suku Indian
Amerika Selatan yang disinyalir banyak tumbuh di Peru dan negara tetangganya sangat efektif dalam
mengobati penyakit Malaria. Pada tahun 1640 seorang yang bernama Countess of Chichon membawa
kulit kayu ini ke Eropa, kemudian namanya diabadikan menjadi nama tumbuhan ini ( Chinhona ).
Zat aktif yang terkandung dalam kulit kayu ini adalah “Quinine” yang dapat menimbulkan efek
samping yang keras, antara lain sakit kepala, muntah dan demam yang merupakan gejala penyakit
malaria, ketulian dan telinga berdengung, bercak merah dan sakit perut.
Karekter yang ditimbulkan oleh kulit kayu Kina ini mengundang perhatian Hahnemann untuk
melakukan penelitian, megnapa obat ini begitu efektif dalam melawan penyakit Malaria. Kemudian
Hahnemann melakukan uji coba terhadap dirinya, beliau meminum obat tersebut untuk melihat
pengaruhnya, selama satu minggu dia makan kulit kayu kina dalam dosis kecil perharinya. Ketika
tubuhnya merasakan gejala Malaria, Hahnemann berkesimpulan bahwa obat yang dapat menimbulkan
suatu penyakit, dapat pula menyembuhkan penyakit tersebut.
Dari hasil pengujian tersebut kemudian Hahnemann mengambil suatu kesimpulan, mengingat efek
sampingnya yang sangat keras, dia berkeyakinan bahwa dosis yang jauh lebih kecil bisa memberikan
efek penyembuhan yang sama. Atas dasar hasil pengujian inilah maka prinsip dosis meminum ini
menjadi patokan dalam pengobatan Homeopathy.
4
2.B. PRINSIP DASAR HOMEOPATHY
Homeopathy adalah salah satu bentuk ilmu kedokteran naturopati yang dalam proses kerjanya adalah
membantu tubuh melakukan proses penyembuhan diri sendiri. Hal ini sejalan dengan imunisasi, apabila
kita melakukan vaksinasi maka tubuh kita akan mengalami kekebalan dari jenis penyakit tertentu.
Demikian pula halnya dengan obat Homeopathy yang kita konsumsi merupakan vaksin bagi tubuh kita.
Dalam pengobatan Homeopathy dikenal dengan prinsip totality of symptoms, yaitu seorang praktisi
Homeopathy dalam mengobati seseorang penderita tidak hanya megnamati pada gejala yang timbul
belaka, akan tetapi seorang Homeoath harus lebih jeli dengan memperhatikan kondisi keseimbangan
individu si penderita, secara menyeluruh baik fisik, rohani maupun jiwanya, hal ini yang disebut
modalitas. Modalitas yang terdapat pada individu penderita harus disesuaikan dengan obat yang
terdapat dalam buku panduan atau daftar obat Homeopathy yang dikenal dengan “Materia Medica”.
Prinsip pengobatan ini berdasarkan pada hukum kesamaan “Like Cured by Like”. Penyakit yang timbul
diobati dengan obat yang menimbulkan efek yang sama bila dimakan oleh orang sehat.
Kerja obat ini merangsang pertahanan tubuh ( Vital Force ) agar dapat mengantisipasi serangan penyakit.
Menurut Huzur IV : bahwa obat itu merupakan Mercusuar yang merangsang Vital Force untuk
mengerahkan “tentaranya” sekaligus menunjukkan kepada Vital Force dimana gangguan itu berada.
Hahnemann mendapatkan pengertian yang lebih memuaskan tentang cara kerja tubuh dan bagaimana
tubuh dapat dijangkit penyakit. Dengan mencatat semua gejala yang timbul selama pembuktian,
Hahnemann melihat bahwa tubuh manusia merupakan satu kesatuan dan bukan kumpulan dari bagian-
bagian terpisah, sebagaimana padnangan para dokter Allopaty. Sebagai satu kesatuann hidup, jika tubuh
terganggu maka akan mengambil langkah terpadu untuk melindungi atau mengembalikan
keseimbangan selaras alami atau dalam ilmu medis disebut HOMEOSTATIS.
Berdasarkan ilmu Homeopathy, penyakit adalah kumpulan gejala yang dihasilkan tubuh dalam upaya
untuk menyembuhkan diri sendiri. Tujuan dari pengobatan Homeopathy adalah memperkuat reaksi
alami (gejala) untuk mencapai kesembuhan. Gejala dipandang sebagai cara tubuh mengeluarkan
penyakit, seperti hal riak air pada permukaan kolam, demikian pula halnya gelaja melepaskan energi
suatu penyakit untuk mengembalikan keselarasannya. Berdasarkan prinsip Homeopathy penyakit akan
tetap bertahan jika ada yang menghambat keluarnya gejala, sebagai contoh apabila seseorang mendapat
gangguan kejiwaan, maka langkah yang paling baik disembuhkan dengan cara emosinya dikeluarkan,
karena jika tetap terpendam emosi dakan terus membatasi dan menekan sipenderita.
Kebanyakan penyakit memberikan gejala yang spesifik, misalnya bercak merah pada campak, pertama
muncul di wajah dan leher, kemudian menyebar ke bagian tubuh lain. Walaupun gejala ini serupa pada
setiap penderita, secara anatomi dan fisiologi semua orang lebih kurang sama, namuns etiap roang
punya kelemahan yang berbeda dalam hal kemampuan untuk menyembuhkan diri. Pengertian ini
penting dalam menentukan obat dan ahli Homeopathy selalu memperlihatkan gejala setiap penderita.
Dalam prinsip Homeopathy gejala pada pasienh dicocokan dengan gejala yang dihasilkan obat. Semakin
dekat kecocokan pla gejala obat dengan pasien, semakin mujarablah obat tersebut. Sebagai contoh, dalam
kasus penyakit salesma, dokter Alopaty dapat dipastikan memberikan obata Aspirin dan menganjurkan
banyak minum air putih dan istirahat. Berbeda dengan seorang homeopathy, dia akan mengajukan
banyak pertanyaan sehubungan dengan gejala yang dirasakan pasien, kemudian memberikan obat
pilihan sesuai dengan gejala yang dirasakan. Misalnya bersin-bersin, mata berair, serak, batuk-batuk,
sakit kepala, banyak ingus, bibir atas panas dan merasa tidak enak pada ruangan yang dingin, seorang
Homeopath akan memberikan obat Alium Cepa ( bawang merah ). Sebaliknya bila merasa gelisah dan
sulit tidur, demam, sakit kepala, merasa haus, mata dan hidung serasa panas, merasa enak pada ruangan
panas, maka obatnya adalah Arsenic.
5
DAYA TAHAN TUBUH ( Vital Force )
Homeopathy menemukan suatu pandangan bahwa : “ dalam tubuh manusia terdapat suatu
kekuatan tenaga alami yang berjalan secara dinamis dan seimbang, lahir dan bathin, fisik maupun
mental spiritual, sehingga terciptalah suatu keseimbangan. Dr. Hahnemman menyebutnya dengan
VITAL FORCE. Kekuatan Vital Force ini senantiasa berusaha menjaga agar tubuh manusia berada
dalam keadaan sehat dan seimbang dari segala unsur yang dalam fisik maupun mentalnya.
Keadaan seperti itu disebut Homeostatis.
Pada dasarnya Vital Force pada orang sehat bekerja secara harmonis menggerakan seluruh organ
tubuh dengan baik. Namun ketika kondisi tubuh manusia terganggu yang disebabkan oleh akibat
kerja keras, beban pikiran dan stress, atau disebabkan oleh gangguan penyakit keturunan. Apabila
keadaan itu terjadi maka kesehatan manusia akan terganggu, maka terjadilah penyakti Acute.
Untuk mengembalikan keadaan sehat maka Vital Force memegang peranan penting. Oleh sebab
itu untuk membangun kekuatan Vital Force perlu dilakukan. Salah satu usaha untuk memberikan
kekuatan pada Vital Force yang lemah dengan cara memberikan kekuatan atau potensi. Potensi
inilah yang akan membangun kembali kekuatanVital Force.
Dalam kasus-kasus tertentu seseorang yang menderita suatu penyakit akan dapat merasakan
suatu gejala dan kerja potensi terhadap Vital force, yang mana Vital force akan mendorong
penyakit dalam tubuh manusia dari bagian organ tubuh yang sangat vital, seperti jantung, paru-
paru, hati ke bagian tubuh yang kurang vital, misalnya perut, mulut, hidung dll.
Pada umumnya penyakit didorong keluar dari tubuh manusia dengan cara yang berbeda-beda.
Misalnya banyak keluar cairan dalam tubuh seperti nanah, lendir, kencing atau gatal-gatal pada
kulit.
Dalam sistem pengobatan Homeopathy yang diutamakan dalam merawat pasien bukanlah
masalah penyakitnya, melainkan jiwa dari si pasien itu sendiri yang merupakan wujud dari
manusia seutuhnya.
GEJALA AGRAVASI
Ada dua istilah dalam system pengobatan Homeopathy, yaitu Amelioration dan Aggravation.
1. Amelioration : atau kesembuhan adalah perjalanan dari suatu penyakit setelah diberikan obat
menunjukan dampak dan gejala positif untuk penyembuhan akibat dari efek obat yang
diberikan, sehingga diri si penderita merasa tenang karena rasa sakitnya sudah berkurang.
2. Agravation : adalah suatu gejala yang tumbuh akibat a\suatu penyakit yang diberikan obat,
maka si pasien untuk beberapa lama akan merasakan rasa sakit yang semakin hebat, namun
pada akhirnya rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya, gejala semacam ini menunjukkan
bahwa penyakit yang diderita mengarah pada kesembuhan.
Salah satu factor penting yang harus menjadi perhatian para homeopath adalah masalah Agravasi atau
terjadinya gejala penyakit buatan. Apabila si penderita diberikan salah satu obat Homeopathy dan si
penderita tersebut kemudian mengalami penderitaan atau merasakan penyakitnya semakin parah.
Kejadian yang demikian menandakan agravasi telah terjadi. Namun demikian hal ini tidak perlu
dirisaukan, karena sesungguhnya kejadian ini menandakan obat yang diberikan benar dan tepat.
Agravasi merupakan tanda petning dalam prinsip pengobatan homeopathy, artinya bahwa tanda-tanda
atau gejala-ejala yang timbul merupakan pertanda baik bagi si penderita bahwa penyakitnya akan segera
sembuh, sedangkant erjadinya peningkatan gejala yang semakin hebat merupakan suatu reaksi obat, dan
keadaan tersebut akan berlangsung hanya sementara, setelah itu akan hilang dan penyakitnya akan
sembuh secara alami.
6
Pada umumnya obat homeopathy yang diberikan kepada si penderita dan menimbulkan agravasi atau
peningkatan gejala yang ditandai dengan munculnya berbagai gejala penyakit, sesungguhnya sangat
tergantung pada :
Dokter Kent mengatakan, apabila mendapatkan pasien mengalami penderitaan yang semakin parah
(Agravasi) yang datangnya dengan cepat setelah minum obat, maka jangka waktu penderitaannyaakan
singkat, dan selanjutnya akan megnalami penyembuhan. Kasus ini biasanya terjadi pada jenis-jenis
penyakit Acute. Sedangkan untuk penyakit Cronic, agravasi bisa terjadi dalam beberapa hari lamanya.
Untuk menjadi catatan bahwa penyakit Cronic pada umumnya penyembuhannya berjalan lambat dan
lama, bahkan kadang-kadang memakan waktu berhari-hari sampai berminggu-minggu yang pada
akhirnya penyakit akan sembuh secara alami.
Bahan dasar obat homeopathy terdiri dari : Tumbuhan, hewan dan mineral. Sebagai contoh :
7
2.D. PENGOBATAN HOMEOPATHY DILAKUKAN SECARA HOLISTIC
Pengobatan yang dilakukan pada Homeopathy adalah secara Holistic ( keseluruhan ) karena
manusia itu adalah merupakan kesatuan dari fisik, mental dan spiritual.
Analisa yang dilakukan oleh seorang Homeopath bukanlah tertumpu pada : “ Penyakit apa yang
diderita oleh si passien?”, melainkan “ Apa yang menyebabkan passien memiliki keluhan seperti
itu? “.
Cara-cara Pendekatan Holistic : memperhatikan manusia sakit secara keseluruhan, jiwa-raga. Setelah
menanyakan Keluhan Utama dan Keluhan Tambahan mulailah pemeriksaan jiwa :
- Proving : Pembuktian atau pengujian obat terhadap diri sendiri atau orang lain.
- Mother Tinktur : cairan induk / master ( lambang Q ) yang merupakan hasil campuran bahan
obat dengan Alkohol 95 % yang telah diendapkan selama 2-3 minggu.
- Antidotum : obat yang satu bila dicampur dengan obat lain saling menghilangkan
khasiatnya.
8
2.F. CARA MEMBUAT P HOMEOPATHY
Untuk melakukan suatu penyarian ( pembuatan obat dengan mengambil sari ) suatu simplisia ( contoh
bahan dasar obat ), kita harus mengetahui cairan penyari apa yang harus dipergunakan. Berdasarkan
Farmakope Indonesia cairan penyari yang diijinkan untuk dipergunakan adalah : air, Ethanol, Ethanol air
atau Ether.
Pada umumnya cairan yang dipergunakan dalam Tincture Homeopathy adalah Ethanol (Alkohol) 95 %.
Timbul pertanyaan mengapa mesti Ethanol yang dipergunakan. Hal ini dengan pertimbangan bahwa
Ethanol lebih efektif, jamur dan kuman sulit tumbuh, tidak beracun, netral, absorsinya baik dan dapat
bercampur dengan air dalam segala perbandingan.
Untuk membuat Tincture Alium Cepa (sebagai contoh), kita ambil beberapa butir bawang merah (Alium
Cepa), kupas kulit luarnya, cuci bersih kemudian iris halus-halus. Siapkan bejana atau stoples yang telah
disterilkan. Masukan 10 bagian simplisia (bawang merah) yang telah diiris halus ke dalam bejana, lalu
tuangkan 75 % Ethanol 95 %, kemudian aduk-aduk sehingga warna cairan berubah warna. Kemudian
bejana tutup rapat, simpan di ruangan yang terlindung dari sinar matahari dan biarkan selama 5 hari
sambil terus di aduk-aduk / kocok-kocok. Setelah 5 hari kemudian larutan disaring dengan kertas saring
ke dalam bejana lain. Ampas hasil saringan dicuci dengan sisa Ethanol ( 15 bagian ) sehingga diperoleh
larutan sebanyak 100 bagian. Kemudian endapkan selama 2 hari, lalu saring dan pisahkan endapan yang
terdapat dalam larutan. Maka diperoleh MOTHER TINCTURE ( Q ).
Untuk membuat Tincture yang berasal dari benda obat yang keras ( mineral ) dilakukan dengan cara
menumbuknya dalam lesung atau porcelin mortar dengan perbandingan 1 bagian benda Obat dan 99
bagian Gula Susu, ditumbuk ( dicampur & diaduk-aduk ) selama 1 jam. Adapun proses selanjutnya,
setelah mendapatkan potensi 3C, perlakuannya sama dengan proses pembuatan Tincture lainnya, yaitu
menggunakan Ethanol 95 %.
Pada dasarnya setiap benda obat mempunyai khasiat untuk menyembuhkan suatu penyakit, namun
demikian dari sifat-sifat benda obat mempunyai reaksi efek balik yang kadang kala membahayakan
kesehatan. Misalnya suatu benda obat dengan dosis tinggi dapat menyembuhkan akan tetapi beresiko
tinggi. Oleh sebab itu untuk menghilangkan efek negatif dari benda obat serta mendapatkan khasiat obat
yang aman dan efektif, maka perlu dilakukan penghalusan dari sifat-sifat benda obat tersebut dengan
memperkecil dosis yang dalam Homeopathy disebut DILUSI atau Pengenceran serta memberi Potensi.
9
PENYIAPAN DAN POTENSIASI OBAT HOMEOPATHY
Dalam ilmu Homeopathy dikenal dengan 2 cara Dilusi atau pengenceran, yaitu metoda Centicimal dan
metoda Desimal. Pembuatan secara CENTIMAL, dengan perbandingan 1 : 99, yaitu 1 tetes larutan asli
(Tincture) dengan 99 tetes Alkohol 95 %. Hasil dari Dilusi ini adalah potensi 1C. Sedangkan secara
DECIMAL, adalah pembuatan obat dengan perbandingan 1 : 9, yaitu 1 tetes larutan asli (Tincture)
dengan 9 tetes Alkohol 95 %. Hasil dari Dilusi ini adalah potensi 1X.
Pengenceran dari potensi 1C dengan perbandingan 1 : 99 hasil Dilusinya adalah potensi 2C. Pengenceran
dari potensi 2C disebut dengan potensi 3C. Demikian seterusnya. Pada pengenceran lebih dari 12 kali,
bahan aslinya sudah tidak ada lagi, yang ada hanyalah kekuatan energi listrik / electron, yang
didapatkan melalui pengocokan ketika terjadi pengenceran.
Semakin tinggi pengenceran / semakin encer unsur obat, semakin tinggi potensi dan semakin kuat
khasiat obat. Hal ini berlawanan dengan pengenceran untuk obat-obat / unsur-unsur yang lain.
Obat yang merupakan hasil dari potensiasi atau mother tinkture jarang digunakan secara langsung,
karena disamping rasanya sangat tidak enak ( pahit ), juga tidak efisien. Maka untuk menjadikan obat
yang siap konsumsi digunakanlah media obat, berupa gula halus, atau globul ( bulatan kecil ).
Caranya adalah : Gula halus dimasukan dalam plastik obat kemudian ditetesi satu atau dua tetes obat,
kemudian dicampur dengan cara meremas-remas agar bercampur dengan merata. Sedangkan untuk
Globul, setelah ditetesi 2 – 3 tetes, kemudian dikocok-kocok hingga bercampur merata. Dan obat itu telah
siap konsumi.
Pada umumnya untuk penderita yang mempunyai gejala dengan vatalitas rendah atau gejalanya berjalan
lambat, dalam perawatannya diberikan potensi rendah ( potensi 6 – 39 C ). Sedangkan bagi penderita
yang gejalanya hebat, baik dalam bentuk demam atau gangguan emosional, diberikan potensi menengah
( 200C). Adapun untuk menyembuhkan secara cepat dengan agravasi kecil, hanya diberikan kepada
penderita dengan jumlah keluhan mental atau emosional. Potensi yang optimum akan merangsang
secukupnya, dengan proses penyembuhan tubuh dengan cara yang paling lembut.
Setiap unsur obat memiliki dua macam efek, yaitu efeek PRIMERR dan efek SKUNDER. Kedua efek ini
berlawanan. Ketika efek Primer berakhir, maka muncul efek Skunder. Efek Primer bersipat sementara,
sedangkan efek Skunder merupakan efek terakhir yang akan mengobati penyakit.
1. Jangan sekali-kali mengulangi memberikan obat yang sama selama reaksi obat pertama sedang
berjalan pada arah kesembuhan.
2. Berikan sekali lagi obat yang sama apabila reaksi obat pertama yang membawa kesembuhan
telah berhenti aksinya dan penyakitnya menunjukkan gejala seperti sebelumnya diberikan obat.
3. Ganti obat apabila reaksi perjalanan obat yang membawa kesembuhan telah berhenti dan gejala
penyakit berubah.
10
Selain tiga hal tersebut ada pula yang harus diperhatikan dalam memilih jenis obat-obatan, karena dalam
obat Homeopathy ada tiga karakter obat, yaitu :
1. Obat yang sejalan (Compatible), adalah obat yang satu dengan lainnya mempunyai khasiat yang
saling menunjang dalam penyembuhan penyakit, misalnya penggunaan Aconite dapat diiringi
dengan penggunaan Sulphur, Pulsatila, Arsenic alb.
2. Obat yang bertentangan (Inimica), adalah obat yang satu dengan yang lainnya mempunyai
khasiat yang saling bermusuhan, atau berlawanan sehingga dapat menimbulkan berbagai gejala,
misalnya pemberian obat Sulphur mengiringi Calc Carb, atau Rhus Tox mengiringi Apis Mel.
3. Antidotal, adalah obat yang satu digunakan bersamaan dengan obat lainnya dan obat tersebut
sebagai Antidot, maka obat yang satu dengan lainnya akan saling menghilangkan khasiatnya.
Misalnya Champhora dengan Opium atau Nux Vomica dengan Ignatia.
- Obat harus disimpan ditempat sejuk, kering dalam botol tertutup rapat, dan hindarkan dari
sinar matahari secara langsung, karena obat ini mudah menguap dengan adanya peningkatan
suhu udara. Penguapan ini akan terus berlangsung jika tutup botol longgar atau tidak tertutup
dengan baik.
- Obat-otaban ini harus disimpan tersendiri dalam botol-botol terpisah, sehingga apabila
diperlukan obat-obat itu dapat dicampurkan, tetapi dianjurkan agar tidak menyimpan obat
yang telah tercampur dalam jangka waktu lama. Walaupun ada resep obat tertentu jika
dicampur tidak saling menimbulkan efek negatif, tetapi ada beberapa obat tertentu memiliki
sifat alami saling berlawanan dengan obat lainnya (Antidote) sehingga saling menghilangkan
khasiat obat, maka tidak boleh dicampurkan.
- Campuran obat yang baru dibuat mempunyai efek lebih baik dari pada obat yang tercampur
sebelumnya. Demikian pula obat-obat ini harus selalu dilindungi dan dijauhkan dari bau-
bauan, seperti : Parfum, sabun, bedak, minyak kayu putih, bumbu dapur, kopi, dsb., karena
akan menghilangkan khasiat obat Homeopathy. Dalam keadaan normal, udara segar tidak
mempengaruhinya, tetapi untuk tindakan pencegahan, sebaiknya jangan memakai Parfum
ketika meminum obat atau hindari kedekatan dengan tempat obat-obatan.
- Jangan membuka dua botol obat secara bersamaan dan berdekatan, karena akan saling
mengkontaminasi.
- Setiap ada tanda-tanda penyembuhan, pemakaian obat harus dikurangi. Apabila sudah
sembuh harus dihentikan pemakaian obat.
11
FUNGSI AIR LIUR
Perbedaan yang mendasar dalam mengkonsumsi obat Homeopathy, adalah bahwa obat Homeopathy
harus diminum dalam keadaan perut kosong, obat tidak boleh diminum bersama air, tetapi cukup
dihisap-hisap di bawah lidah. Mengapa harus diletakan di bawah lidah, tentunya ada alasannya :
Pertama disamping di bawah lidah banyak mengandung air liur yang dapat mempercepat larutnya obat,
juga di bawah lidah banyak terdapat pembuluh darah yang dimungkinkan dapat mempercepat reaksi
karena langsung diserap ke dalam darah.
Selain itu yang perlu diketahui bahwa air liur adalah bersifat alkali, ludah mengandung enzim pencerna
zat tepung. Fungsi air liur secara fisisnya adalah membasahi mulut, membersihkan lidah dan membasahi
makanan. Ludah melarutkan beberapa unsur, sehingga memudahkan kerja kimiawi terhadapnya.
Sedangkan kerja kimiawi ludah adalah disebabkan oleh enzim ptyalin diantaranya bekerja mengubah zat
tepung yang sudah dimasak menjadi sejenis gula yang mudah larut, yaitu maltose. Sistem kerjanya
mulai di dalam mulut, kemudian makanan ditelah, dan kerja ptyalin bekerja terus di dalam lambung
kria-kira selama dua puluh menit sampai makanan asam olehkerja cairan lambung. Hal ini merupakan
jawaban mengapa selama mengkonsumsi obat Homeopathy tidak bolah makan dan minum, tentu
tujuannya agar proses obat tidak tercampur dengan zat-zat lain.
Penting utnuk disimak bahwa di dalam air ludah, terutama ludah basi terdapat sisa-sisa enzim yang
sudah tergolong racun, yagn dalam jumlah teratas, justru racun ini bisa digunakan untuk mengobati
penyakit.
12
BAB III
PEMAHAMAN PENYAKIT PADA MANUSIA
Dapat ditimbulkan akibat dari makanan yang kurang zat Gizi atau akibat karena kurang
menjaga kesehatan tubuh, atau juga bisa datang akibat dari benda-benda asing yang hinggap dalam
tubuh, misalnya kuman dan bakteri yang menjalar dalam tubuh menurut arah tertentu dengan kurun
waktu tertentu pula. Gejala dari penyakit Acute adalah datangnya secara tiba-tiba, adapun
kesembuhannya dapat dengan cepat, atau berkepanjangan dan bahkan dapat berakhir dengan kematian.
Pengobatan bisa diberikan selang 24, 18, 12, 6, 4 jam sekali atau kadang-kadang perlu 30 menit / 15
menit.
Adalah suatu penyakit yang terpendam di dalam tubuh, yang dapat menimbulkan berbagai
macam jenis penyakit dari masa ke masa. Gejala-gejala yang timbul dari penyakit idapan bisa terjadi
secara mendadak ( Acute ). Namun sebenarnya penyakit idapan ini datangnya secara bertahap,
Sesungguhnya penyakit kronis sulit untuk disembuhkan, kecuali dengan mendiagnosa gejala-gejala
penyakit mulai dari awal asal timbulnya penyakit. Penyakit ini berjalan lambat / lama dan proses
penyembuhannya pun juga lambat / lama.
Ada tiga macam penyakit Kronis : PSORA, SYPHILIS dan SYCOSIS. Disebut MIASMA.
Hahnemann mengemukakan bahwa manusia semenjak lahir sudah mempunyai penyakit yang disebut
penyakit bawaan. Penyakit keturunan (Inherited Desease) adalah penyakit yang disebabkan oleh factor-
faktor dari dalam tubuh si penderita yang diakibatkan terjangkitnya penyakit yang pernah diderita oleh
orang tua si penderita, dengan gejala-gejala yang cukup hebat.
1. MIASMA PSORA :
Psora adalah penyakit kronis yang paling tua. Awal dari segala penyakit kronis. Psora berawal dari
kelainan di kulit. Kelainan kulit ini jika diobati dengan obat luar seperti salep, tampaknya sembuh,
padahal ia “masuk” ke dalam tubuh yang mengakibatkan timbulnya gangguan-gangguan pada jantung,
liver/hati, ginjal, kanker, epilepsy, sampai kepada penyakit jiwa (insanity). Jadi janganlah mengobati
gejala kulit yang bersifat Psora dengan salep.
Kesulitannya, siapa yang pada waktu kecil tidak perna mengalami kelainan kulit ?…..
Untuk amannya obati saja dengan obat biasa / obat Anti Psora berdasarkan Hukum Similia.
Hahnemann dalam penelitiannya selama 12 tahun menemukan bahwa ada pasien-pasien dengan gejala-
gejala kulit tertentu, setelah diobati dengan obat luar, saat itu merasa sembuh. Akan tetapi setelah
beberapa waktu pasien itu kembali dengan gejala-gejala yang lebih dalam dan lebih parah.
13
Gejala-gejala Psora yang penting adalah :
Mental : Ketakutan (Anxiety) : Takut mati, takut tidak akan berhasil dalam suatu usaha
Kesedihan (Depressi) : Putus asa, kehilangan akal
Kedua keadaan ini akibat dari adanya Stress. Keadaan tubuhnya sangat lemah.
Kulit : Seperti orang tak pernah mandi. Kering, kotor, kasar, bintik-bintik bernanah,
Rasa sangat gatal. Juga dimuka.
Kepala : di kepala kering, rambut kering, pecah-pecah, rontok, beruban.
Umum : Keadaan merosot, lemah, hilang semangat. Tampak jorok.
2. MIASMA SYPHILIS :
Penularan penyakit ini terjadi saat kontak seksual yang tidak sah. Gejala pertama merupakan suatu luka
di kemaluan yang disebut “chancre” (Stadium I). Jika tidak diobati atau diobati kurang sempurna, maka
akan timbul gangguan pada kulit dengan bentuk yang khas (Stadium II). Keadaan ini bisa berkembang
menjadi Stadium III, dengan gejala di dalam organ-organ tubuh yang dinamakan Gumma. Berbentuk
benjolan (Tumor) dengan isinya yang khas. Stadium IV ditandai dengan gangguan pada Susunan Syaraf
Pusat maupun Perifer.
Mental : Berfikir lambat, muram, bodoh, mudah marah, takut menghadapi malam
Kepala : Sering sakit kepala sebelah, malam tambah berat, bintik-bintik yang basah bernanah
Mata : Kerusakan pada biji mata, Photophobia
Telinga : Keluar nanah dari telinga, pendengaran terganggu
Hidung: Tersumbat, tulang hidung rusak (Sadle nose)
Muka : Anak-anak tampak tua
Mulut : Gigi rusak, bisul-bisul, mudah luka di gusi
Kulit : Luka-luka bernanah, benjolan-benjolan bernanah dan berdarah
Hahnemann menemukan bahwa obat yang sangat baik adalah “Mercury”, beberapa obat lainnya
adalah : Calc Flour, Aurum, Acid Flour, Kali Bich, dll.
3. MIASMA SYCOSIS :
Gejala awal adalah kencing bernanah (Gonorrhoe). Bila pengobatan awal tidak sempurna, gejala akan
masuk ke dalam badan, disebut Sycosis, dan menimbulkan Anemia dan bengkak. Kemudian
berkembang, timbul benjolan-benjolan di selaput tipis, selaput kutil-kutil. Jika tumbuh di sendi-sendi
memberi kesan seperti Rheumatik. Penyakit ini merupakan penyakit menular melalui hubungan seks
atau diturunkan kepada anak.
Mental : Mengomel, menggerutu, cemburu, curiga, lupa kejadian baru tetapi ingat kejadian
lama.
Kepala : Sakit kepala di bagian atas, rambut rontok meninggalkan bekas bentuk bundar
Hidung: Kemerahan, banyak lendir sehingga susah bernafas. Lendir warna hijau, bau anyir.
Perut : Mulas, Apendik sakit.
Wanita : Bengkak di ovary, rahim bernanah, berlendir, bau, keputihan dan infertilitas
Kulit : Kutil-kutil, haemangioma seperti tahi lalat dengan pembuluh darah melebar setempat
Umum : Sakit encok di sendi-sendi dengan pengapuran, lambat sembuh.
Menimbulkan kurang darah, anemia, seperti orang kurang makan.
Dapat di lihat dari muka yang pucat.
14
4. MIASMA CAMPURAN
Keluhan letih, kurang cekatan, kurus, gugup, selalu lelah. Muka pucat, lehernya panjang, kurus. Riwayat
peredaran darah yang lemah, tangan dan kaki selalu dingin. Kadang-kadang pasien mengeluh rasa
panas naik ke muka, kepala dan dadanya. Nafsu makan kurang. Keringat malam, sakit kepala yang
hilang timbul.
Wanita : dengan haid yang terlalu cepat, darah banyak dan lama.
Mental : Murung, pemarah, ada kalanya putus asa, tidak tenteram, gelisah. Menurut Kent batuk kering
dan gila bisa berganti-ganti.
Cuaca dingin dan lembab mengganggu, akan tetapi merasa tidak enak dalam kamar yang panas dan
merasa lega dalam udara luar yang sejuk.
Mengenali orang dengan konstitusi Tuberkuler : Kulitnya halus, dingin dan kebiru-biruan. Bulu mata
panjang seperti sutera. Leher kecil dan panjang. Tulan dada masuk ke dalam.
Keadaan campuran ini dapt ditandai dengan : Kelemahan berasal dari Psora, kerusakan yang
berasal dari Syphilis dan gangguan mental dari Sycosis. Jadi dalam meilih obat hendaknya yang pada
saat itu cocok dengan keluhan dan keadaan si pasien.
Prinsip pengobatan ketiga penyakit ini tetap sama, yaitu mengikuti Hukum Similia. Hahnemann
menggolongkan beberapa obat dalam golongan Anti Psora, Anti Syphilis dan Anti Sycosis. Adapun
sifat-sifat obat-obat itu sebagai berikut :
1. Arah penyembuhan sebaliknya dengan arah perkembangan penyakit, yaitu dari dalam ke luar.
2. Obat-obat bekerja sangat dalam, menjangkau segi-segi metabolic dan fisiologik.
15
Mengacu kepada pendapat Hahnemann, jika kita menemukan suatu penyakit yang sudah berjalan lama
dan cukup parah dan dalam, maka ingatlah pada kemungkinan penyakit Psora. Adakan pendekatan
Holistik untuk mengetahui dan mengenal si pasien lebih dalam. Pilih obat anti Psorik sesuai Hukum
Similia. Ikuti keadaan pasien dengan teliti sampai ia memperlihatkan gejala-gejala kulit. Ini merupakan
tanda penyembuhan. Selanjutnya obati kulitnya sesuai hokum similia.
16
BAB IV
MENGENAL BENTUK TUBUH DAN PERANGAI
Manusia dilahirkan dengan bentuk tubuh tertentu dan berkelanjutan tumbuh dengan bentuk
seperti itu, akan tetapi lain dengan perangai.
Perangai setiap saat bisa berubah-ubah akibat dari berbagai factor yang mempengaruhi selama
pertumbuhan.
Penyakit yang biasa timbul ialah : Kejang dan kaku. Rasa sakit yang tidak terlalu berat, merasa tambah
sakit bila disentuh dan rasa lega bila ditekan.
Penyakit-penyakit yang biasa dideritanya adalah radang selaput lendir, bengkak dan sembab (Edema).
17
8. Bentuk Tubuh BENJOL-BENJOL (TUBERCULER)
Mereka berbadan ramping, bidang dadanya lebar dan gepeng, kulitnya bersih. Pipinya kemerahan.
Seringkali di kulit berbenjol-benjol yang cepat membesar.
1. Gesit (Sanguine) :
Perangai orang yang semacam ini mempunyai hubungan dengan orang yang berbentuk tubuh
tegap (Plethorie). Pada umumnya kesehatan baik bila dalam keadaan gembira dan energik.
2. Pemarah (Choleric) :
Ciri-ciri orang semacam ini mempunyai hubungan dengan orang yang berbentuk tubuh Bilious
atau hempedu, berlaku keras bila tersinggung, berperangai buruk, dengan air muka gelap kekuning-
kuningan. Bentuk badan keras, berotot tegang (Mascular frame), rambut hitam wajah tajam dan dalam.
3. Muram (Melancholic) :
Ciri-ciri orang yang mempunyai tubuh seperti ini adalah penyedih, putus asa, suka menyendiri dan
muram.
4. Balgham (Pelgamatic) :
Ciri-ciri orang yang demikian mempunyai hubungan dengan orang yang mempunyai bentuk
tubuh lemah, pikiran dan tubuhnya lembab, bertenaga lemah dan pucat.
18
BAB V
MENGHADAPI / MERESPON KELUHAN PASIEN
Tujuan seorang Homeopath adalah untuk memulihkan kembali kesehatan pasiennya dengan
cara mendiagnosa secara Holistic Aproach, yaitu segala gejala dan keluhan penyakit serta sebab musabab
timbulnya penyakit dengan melakukan penelitian yang diawali dengan menanyakan sejarah hidupnya,
sejarah keluarganya, pekerjaannya, kebiasaan atau tabiatnya dan pergaulannya, semuanya merupakan
rangkaian yang harus digali oleh seorang homeopath guna mendapatkan kesimpulan dari diagnosa
penyakit yang pada akhirnya untuk memilihkan obat yang tepat sehingga membawa kesembuhan
kepada si penderita.
Konsultasi dengan ahli Homeopathy diawali dengan wawancara yang dimulai sejak praktisi
melihat atau mendengar pasien. Suara, postur tubuh, pakaian, sikap, penampilan, merupakan bagian
dari penilaian. Jawaban berbicara, tentang kulit, apakah kering atau berkeringat, halus atau kasar atau
juga tentang karakter pasien. Bentuk wawancara tergantung pada praktisi dan kebutuhan masing-
masing pasien. Jika gangguan kesehatan itu tidak diketahui, maka perlu ditentukan kondisi pasien.
Homeopath percaya bahwa ahli pengobatan perlu mengerti derita pasien dan apa yang dirasakan selain
factor fisik.
Faktor fisik lebih mudah dilihat, karena dibatasi oleh anatomi dan fisiologi manusia. Setiap gejala
perlu diketahui kapan, dimana, frekuensi dan rasanya dan adakah hal yang luar biasa.
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN
Dalam pemeriksaan, ahli Homeopathy lebih banyak mendengarkan dan mengamati. Faktor yang
diperhatikan antara lain postur tubuh dan cara berpakaian yang banyak menunjukkan hal karakter,
apakah artistis, kuno, rapi, tertutup, santai, bersemangat, tenang, dan terbuka. Gaya bicaranya mungkin
riang, banyak omong, cerewet, kasar atau canggung. Teknik konvensional juga dilakukan jika dianggap
perlu, yaitu dengan menggunakan alat kedokteran seperti Tensi meter untuk mengukur tekanan darah
dan pemeriksaan laboratorium.
Semua data yang terkumpul dianalisa dan disusun untuk menentukan mana yang paling
penting dan apa penyebab masalah yang diderita pasien. Misalnya kesedihan dan kekecewaan dapat
mengganggu keseimbangan daya tahan tubuh (Vital Force). Untuk kasus kesedihan dapat
menimbulkan gangguan lambung dan pencernaan.
Setelah dianalisa dan didapatkan kesimpulannya, maka cocokan Profil Pasien dengan Profil
Obat, yang bisa dilihat dalam Buku Panduan Homeopathy ( di cabang Cimahi ada 3 jenis Buku Panduan,
yakni Buku No. 2 berisikan Daftar Obat dan Khasiatnya “ Materia Medica “, Buku No. 3 berisikan Daftar
Penyakit dan Obat (resep yang sudah jadi), Buku No. 4 berisikan Daftar Penyakit dan Obat berdasarkan
Alpabetic (Abjad) urutan Penyakit.
19
BAB VI
MATERIA MEDICA – 13 OBAT POLYCHREST
1. ACONITE
Profil Obat :
Tanaman yang tumbuh dengan tinggi antara 79 – 190 cm ini, pada zaman dahulu digunakan
sebagai racun pada ujung panah untuk berburu serigala. Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun
1805 dan digunakan secara luas untuk demam dan keluhan tiba-tiba dengan nyeri hebat.
Gejala Utama :
Gejala tercetus akibat shock atau terpapar udara dingin. Serangan mengejutkan dan tiba-tiba,
pasien sangat ketakutan, kekhawatiran yang berlebihan, takut akan kematian. Infeksi akut yang dating
tiba-tiba.
2. ARSENIC ALBUM
Profil Obat :
Proving dilakukan oleh Hahnemann. Pada zaman dahulu, Arsenik diberikan kepada manusia
dan hewan untuk meningkatkan stamina dan menguatkan otot. Arsenik juga dikenal sebagai racun. Efek
racun yang akut berupa rasa terbakar di saluran pencernaan, disertai muntah, kejang-kejang dan bahkan
kematian. Sebagai obat Homeopathy, obat ini bekerja pada membran mucosa ( selaput lendir ) dari
saluran pencernaan dan sistem pernafasan.
Gejala Utama :
Gejala kekhawatiran akan kesehatan, kurang istirahat dan kelelahan. Rasa kedinginan, kehausan.
Nyeri seperti terbakar, yang membaik pada keadaan hangat.
20
3. BELLADONNA
Profil Obat :
Pada abad pertengahan digunakan untuk kepentingan hal-hal yang berbau magis. Kata Atropa
berasal dari nama dewa Yunani, Atropus, yang tugasnya mencabut kehidupan seseorang, sedangkan
Bella donna artinya wanita cantik. Sesuai asal namanya, Belladonna digunakan oleh wanita Italia sebagai
obat tetes mata untuk melebarkan pupil mata dan membuat mata mereka lebih menarik. Ilmu
kedokteran ortodoks menggunakan obat ini untuk spasme, mual dan vertigo.
Hahnemann melakukan proving obat ini pada tahun 1799 dan menggunakannya untuk
pengobatan demam scarlet.
Gejala Utama :
Gejala panas, muka merah, demam tinggi. Kesadaran merancau, mengigau, ingin sesuatu yang
asam. Sensitif terhadap cahaya, kebisingan dan pergerakan.
4. BRYONIA
Profil Obat :
Bryonia digunakan secara medis oleh bangsa Yunani kuno dan bangsa Roma untuk pengobatan
epilepsy, vertigo (rasa berputar), kelumpuhan, gout (peradangan sendi akibat endapan asam urat),
hysteria, luka-luka, dan batuk. Akar Bryonia berbau dan rasanya pahit. Tanaman ini sangat beracun,
dapat menyebabkan kematian dalam waktu hitungan jam, biasanya akibat peradangan saluran
pencernaan.
Proving obat ini dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1834. Pada awalnya obat ini digunakan
untuk penyakit lambat timbulnya, disertai nyeri akibat gerakan yang sangat ringan.
Gejala Utama :
Gejala nyeri pada pergerakan ringan, selaput lendir kering, kehausan. Khawatir akan keadaan
finansial, mudah tersinggung.
21
5. CALC. CARB.
Profil Obat :
Proving dilakukan oleh Hahnemann. Calcium carbonate digunakan secara luas sebagai bahan
untuk membangun jalan, juga sebagai bahan semen, pelapis bangunan (plaster), pewarna cat dan bubuk
untuk perawatan gigi dan perekat. Sebelum Hahnemann memperkenalkan penggunaan Calcarea dalam
pengobatan Homeopathy, Calcarea telah digunakan pengobatan walaupun factor keberhasilannya
rendah sebagai antasid (penetral asam lambung)
Gejala Utama :
Gejala ketakutan dan kekhawatiran, perkembangan yang terlambat, lendir berbau asam. Sensitif
terhadap udara dingin. Keengganan terhadap bahan yang mengandung susu. Mengidamkan makanan
manis dan telur.
6. CHINA
Profil Obat :
Berasal dari Peruvian Bark yang dibawa dari Amerika Selatan ke Eropa oleh Jesuits pada abad ke
17. Batang pohon ini sangat bersejarah untuk perkembangan Homeopathy, mengingat ekstrak quinine ini
merupakan subjeck penelitian dan proving Hahnemann yang pertama pada tahun 1790. Ia mencoba obat
tersebut pada dirinya sendiri dan menemukan penyebab timbulnya gejala seperti malaria, yang
kemudian digunakan untuk mengobatinya. Ia mengembangkan China sebagai obat pilihan untuk gejala
malaria dan kelelahan akibat kehilangan cairan berlebihan terutama pada penyakit-penyakit lama dan
menahun.
Gejala Utama :
Gejala kelelahan akibat kehilangan cairan yang berlebihan. Imajinasi berlebihan, sangat
menginginkan alcohol dan makanan yang manis dan pedas.
22
7. HEPAR SULPH
Profil Obat :
Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1794. Secara kimiawi Hepar Sulph adalah
kombinasi Calcarea Carbonica dan Sulphur, ia mempunyai sifat keduanya, tetapi sebagai obat
Homeopathy sangat berbeda dengan sifat masing-masing remedi tersebut. Sebelum masa Hahnemann,
Calsium sulphide sudah digunakan sebagai obat luar untuk gatal, rematik, gout, goiter (gondok) dan
pembengkakan kelenjar getah bening.
Hahnemann menggunakan obat ini sebagai antidot dari efek samping Mercury.
Gejala Utama :
Berperangai bengis, kasar yang meledak-ledak, sangat sensitive. Selalu merasa kedinginan,
lendir sangat berbau, nyeri seperti akan pecah. Mengidamkan makanan dan minuman yang asam.
8. LYCOPODIUM
Profil Obat :
Tumbuhan ini digunakan untuk kesehatan sejak abad pertengahan. Pada abad 17, spora
tumbuhan ini diberikan pada penderita gout (peradangan sendi akibat endapan asam urat) dan relentio
urine (urin tertahan di kantung kemih, sulit buang air kecil). Penganut herbalisme modern
menggunakan spora sebagai obat luar untuk luka dan eksim.
Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1828. Lycopodium digunakan untuk gangguan
pencernaan dan kecemasan. Remedi ini digunakan secara tradisional sebagai antibakteri dan penenang.
Oleh Herbalisme digunakan untuk gangguan pencernaan, diuretic (mengeluarkan cairan tubuh), pada
batu ginjal dan demam yang tidak tinggi.
Gejala Utama :
Dapat mengantisipasi rasa kekhawatiran, kurang menghargai diri sendiri. Sering buang angin
dan konstipasi (sembelit = sulit buang air besar ). Menginginkan makanan yang manis. Gejala dirasakan
bertambah berat antara jam 16.00 – 20.00.
23
9. NUX VOMICA
Profil Obat :
Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1805. Tumbuhan beracun ini dibawa ke daratan
Eropa dari Asia tenggara pada abad ke 15. Strichnine, alkaloid toksik dari biji tumbuhan ini merupakan
racun yang terkenal sebelum abad 17. Dokter menemukan efek yang dapat merangsang sistem
pencernaan dan saraf. Nux Vomica dalam dosis kecil dapat bekerja sebagai diuretic (mengeluarkan
cairan tubuh), merangsang nafsu makan dan gangguan pencernaan, tetapi dalam jumlah besar dapat
berakibat fatal. Penganut herbalisme di India menggunakan batang tumbuhan ini untuk mengobati
kolera. Di Nepal digunakan untuk mengatasi problem haid, rabies dan kelumpuhan.
Gejala Utama :
Mudah tersinggung, tak dapat mengatasi kritik-kritik dari orang lain. Memiliki sifat
kepemimpinan dan berambisi. Menginginkan makanan yang dapat merangsang nafsu makan dan
bergizi. Gangguan pada sistem pencernaan, konstipasi (sembelit) dan sulit tidur.
10. PULSATILLA
Profil Obat :
Proving dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1805. Pulsatilla digunakan untuk berbagai
macam keluhan dan gangguan kesehatan, mulai dari pilek atau flu biasa, batuk, gangguan pencernaan
dan kelainan pada kandungan. Pada zaman dahulu tumbuhan ini digunakan untuk mengatasi problem
mata oleh dokter Yunani. Pada abad ke 18 di Eropa tumbuhan ini digunakan untuk pengobatan katarak,
ulkus dan gigi.
Gejala Utama :
Tidak mudah menangis, kondisinya menyebabkan orang simpati. Menginginkan udara terbuka.
Lendir yang dihasilkan kuning kehijauan dan kental. Gangguan pada kandungan.
24
11. SILLICEA
Profil Obat :
Nama Latin : Silicea terra
Sumber : Dulu dibuat dari quartz (salah satu dari jenis mineral paling umum dari
batuan yang ditemukan di seluruh dunia atau flint, sekarang diolah secara
kimiawi.
Bagian yang digunakan : Silica
Gejala Utama :
Bersifat kurang tegas, keras kepala, stamina rendah. Selalu merasa kedinginan, keringat berbau.
Rentan terhadap infeksi, sehingga infeksi berulang-ulang.
12. SULPHUR
Profil Obat :
Nama Latin : Sulphur ( Brimstone )
Sumber : Bahan sulfur mineral ditemukan dekat kawah gunung berapi dan
sumber air panas ( di Italia, Sililia dan Amerika )
Bagian yang digunakan : Sulfur
Gejala Utama :
Bersifat pemalas, cenderung membuat suasana menjadi panas. Kurang memikirkan diri sendiri,
senang berfilsafat. Gejala gatal-gatal dan nyeri seperti terbakar.
25
13. THUJA
Profil Obat :
Nama Latin : Thuja occidentalis
Sumber : Tanaman ini tumbuh di rawa-rawa dan tanah basah di Amerika Utara,
Canada.
Bagian yang digunakan : Daun segar, ranting kecil (twigl)
Gejala Utama :
Terdapat kutil, polip. Berperasaan tidak disayangi. Keluhan meningkat setelah vaksinasi atau
serangan gonorrhea (penyakit kencing nanah). Sering berkhayal dan berangan-angan tentang
kemegahan. Mengalami problem kuku dan catarrh.
26
BAB VII
MENGENAL ORGAN TUBUH MANUSIA
A. MUSCULAR / OTOT
Otot atau musculus adalah jaringan yang berlimpah pada tubuh. Jumlahnya mencapai dua perlima dari
berat tubuh secara keseluruhan. Ada dua jenis otot tak sadar (yang tidak dikuasai oleh kehendak kita),
yakni otot polos yang berupa dinding dari saluran pencernaan, saluran urinary dan organ-organ dalam
lain, saluran darah, dan otot jantung. Jenis otot lain adalah otot rangka atau otot seran lintang, yang
dikuasai oleh kehendak kita, tetapi juga berperang dalam proses refleks.
Otot mempunyai dua aksi penting, yakni kontraksi (menegang) dan relaksasi. Jangkauan antara kedua
aksi ini sangat penting untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Zat-zat kimia tertentu dapat
menyebabkan kontraksi otot, kadang berlebihan dan menyebabkan ketegangan yang tersisi. Sisa
ketegangan ini dapat berpengaruh pada otot-otot , sistem rangka, organ , kelenjar dan sistem sirkulasi.
B. SKELETAL / TULANG
Tulang-tulang yang menyusun kerangka tubuh tidak bersifat statis. Mereka menyimpan sebagian besar
kalsium tubuh. Juga membuat sel-sel darah merah ( oleh sumsum merah tulang ).
Rangka mempunyai funsi untuk memberi bentuk pada tubuh dan melindungi bagian-bagian tubuh. Juga
berfungsi sebgai tempat melekatnya tubuh dan melindungi organ-organ penting dari kemungkinan luka.
Merupakan alat gerak bagi tubuh, kerja sama dengan otot-otot yang melekat pada sistem tulang /
rangka ini melalui tendo.
Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan, yang terjadi
di dalam paru-paru disebut pernapasan luar. Pada pernapasan melalui paru-paru atau respirasi
eksternal, oksigen dihisap melalui hidung dan mulut. Pada waktu bernapas, oksigen masuk
melalui batang ternggorok atau trakea dan pipa bronkhial ke alveoli, dan erat hubungannya
dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.
Prosesnya diawali dengan pemasukan makanan ke mulut dan diakhiri dengan pembuangan sisa-sisa
pencernaan dari sistem pencernaan. Sistem pencernaan sebenarnya merupakan suatu tabung panjang,
dengan berbagai sekresi dari organ yang berbeda yang ditambahkan ke dalamnya.
Organ pentin dalam sistem ini adalah lambung, hati, empedu, pancreas, usus besar dan usus halus.
1. Lambung
Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang lokasinya terletak antara saluran tenggorokan (
oesofagus ) dengan duodenum. Duodenum adalah bagian pertama dari usus halus. Lambung bentuknya
seperti kantung yang melebar dan merupakan organ yang netral.
27
Fungsi Lambung : sebagai pencernaan. Selama dua atau tiga jam, makanan berada di lambung, dan
diproses menjadi bentuk yang halus. Tidak ada penyerapan pada lambung, kecuali air dan alcohol. Bila
makanan masuk ke lambung, hormon gastrin dibebaskan ke dalam darah yang akan merangsang
produksi asam lambung ( gastric acid ).
Gangguan pada lambung : Tukak lambung, adalah suatu luka yang terbuka pada membran mukosa
pada permukaan lambung. Ketegangan emosional dapat menghasilkan sekresi asam dan kebanyakan
dapat menyebabkan terjadinya tukak lambung. Uga bentuk stress fisik tertentu dapat memberikan efek
yang sama.
2. Hati / Liver
Liver merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Terletak di sebelah kanan atas, dan menonjol ke kiri
pada rongga perut. Peranannya sangat penting dalam kehidupan.
Fungsi Liver :
(1). Detoksifikasi : adalah penetralan racun. Segala sesuatu yang diserap di lambung akan dinetralkan
dari racun terlebih dahulu dalam hati. Karenanya hati mengandung racun dengan konsentrasi
yang lebih tinggi dari organ-organ lain. Berbagai obat dan hasil industri kimia dapat menyebabkan
kerusakan hati, selama usahanya untuk melindungi tubuh dari pengaruh racun. Alkohol adalah
racun yang paling banyak dinetralisir dalam hati.
(2) Pencernaan : Selama proses pencernaan, liver membentuk glikogen, yakni bentuk glukosa yang
disimpan, sehingga mampu untuk memasok glukosa dalam darah dengan konsentrasi yang tepat.
Glikogen akan dibongkar bila dibutuhkan bahan bakar. Otak tidak dapat menyimpan cadangan
bahan bakar, dan akan cepat mati bila pemasukan dari liver dihentikan. Di samping itu liver juga
menyimpan protein, lemak, mineral dan vitamin untuk sewaktu-waktu digunakan.
(3) Empedu : adalah sekresi dari liver yang membantu untuk memecah lemak, protein, karbohidrat, dan
khususnya lemak, agar dapat diserap dan masuk ke dalam sistem aliran darah. Disamping itu
empedu juga melumasi saluran pencernaan.
Gangguan pada Liver : Mengingat peranan liver yang penting, maka gangguan pada liver dapat
menimbulkan banyak sekali gangguan dalam proses tubuh. Karenanya liver harus mendapat perhatian,
jangan terlalu dipaksa kerja keras, misalnya dengan banyak minum alcohol, karena liver merupakan
kelenjar yang sangat penting.
3. Kandung Empedu
Kandung Empedu menempel pada hati. Berfungsi sebagai gudang tempat menyimpan cairan
empedu, dan akan membebaskannya bila diperlukan.
Fungsi Kandung Empedu : sebagai Gudang Cairan Empedu. Cairan Empedu disekresikan oleh hati,
disimpan dalam kandung empedu sampai digunakan. Lemak akan merangsang sekresi empedu. Fungsi
aktifnya tergantung pada garam empedu yang dibentuk dalam liver dari kolesterol. Kerjanya akan
mengemulsikan lemak, dan membuatnya mudah dicerna.
Gangguan Empedu : Batu Empedu (gallstones). Partikel-partikel lemak, khususnya kolesterol dapat
membentuk kristal dari empedu, emmbentuk batu empedu dalam kandung empedu.
28
(2). Sebagai Penyerapan : Nutrisi diserap oleh villi pada usus halus dan kemudian dipompa ke
peredaran darah dan limfe (getah bening) yang terdapat pada villi (jonjot) usus halus.
5. Katup Ileocecal
Katup Ileocecal adalah jalan terusan antara usus besar dan usus halus. Fungsi yang pokok adalah
untuk mencegah aliran balik dari isi usus besar (colon) yakni faeses masuk ke usus halus.
Gangguan pada Ileocecal : Kontrol Mukosa : Mukosa adalah cairan jernih yang dibentuk untuk
pelindung permukaan dalam membran. Daerah ini disekeliling katup ileocecal bertanggung jawab untuk
mengontrol mukosa. Jika mukosa tidak dikontrol secara sempurna, dapat rusak dan terserap dalam
sistem pencernaan. Kontrol mukosa ini sangat penting dalam kaitannya dengan problem-problem
tertentu, misalnya problem sinus dan paru-paru.
6. Usus Besar
Usus besar lebih lebar dibandingkan usus halus dan panjangnya kurang lebih 5 feet. Terdiri dari : -
colon ascending ( yang naik ), - colon descending ( yang turun ), - colon transversum ( yang melintang ).
Fungsi Usus Besar :
(1). Sebagai Penyerapan. Colon menyerap air dan elektolit dari sisa-sisa makanan.
(2). Sebagai Gudang. Colon berfungsi menyimpan faeces untuk suatu saat dikeluarkan dari tubuh.
Sistem Urinary tersusun oleh Ginjal, Ureter dan Kandung Kencing. Ini merupakan unit pembuangan
utama dari tubuh untuk sisa-sisa makanan berupa cairan.
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ „pimpinan‟ pada sistem urinary dan terletak pada punggung di bagian tengah .
Mempunyai banyak fugnsi yang berkaitan dengan pengaturan cairan dalam tubuh dan pencucian darah.
Fungsi Ginjal :
Sebagai Eliminator Utama : Penyaringan (filtrasi) dalam Ginjal dimulai dengan penarikan cairan dari
darah. Cairan ini kemudian dipisahkan ke dalam hasil sisa-sisa, dan kemudian dikeluarkan, sedang yang
penting-penting diserap kembali.
Mengatur keseimbangan asam-basa dalam cairan tubuh. Mereka merangsang produksi sel-sel darah
merah bila dibutuhkan, megnatur jumlah garam dan bahan lain dalam darah.
2. Saluran Ureter
Tabung Ureter menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Merupakan tabung yang sempit dan
elastis, dan menjadi jalan terusan yang dilewati urin (kemih) yang dihasilkan di ginjal dan akan disimpan
dalam kandung kemih.
Kandung kemih berfungsi sebagai reservoar ( tangki cadangan ). Apabila telah penuh dengan urin,
serabut syaraf akan memberikan reaksi untuk mengawali pembuangan urin.
29
D. SISTEM PEREDARAN DARAH & JANTUNG
Dalam pengertian umum, sistem sirkulasi bertanggung jawab untuk mengatur aliran darah yang tetap
serta cairan tubuh. Jantung berfungsi sebagai pompa yang beraksi untuk menjaga sirkulasi darah,
membawa nutrisi, hormon, vitamin, antibody, panas dan oksigen ke jaringan, dan mengangkut sisa-sisa
pembakaran dari jaringan tersebut.
Sistem sirkulasi mencakup beberapa organ dan sistem, yakni : Jantung, Pembuluh darah ( Arteri, Vena,
Kapiler ), Sistem Lymphatic ( Sistem Limfe ).
1. Jantung
Jantung merupakan pompa yang sangat menakjubkan, dan mungkin paling mengagumkan di dunia.
Setiap hari berdenyut sebanyak 100.000 kali, memompa sejumlah darah ( sekitar 800 gallon ) melalui
pembuluh darah sepanjang 60.000 mil. Merupakan organ berongga, terbuat dari otot berada dalam
rongga dada, dan tidak lebih besar dari kepalan tangan.
2. Paru-paru
Fungsi dari paru-paru adalah untuk mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon
dioksida sebagai sisa pembakaran dalam tubuh. Letaknya berada di atas diafragma dalam rongga dada,
sebelah kiri dan kanan. Penarikan nafas akan efektif bila diafragma tertarik ke bawah, dan memperbesar
rongga dada, sehingga menyebabkan udara luar mengalir ke dalam rongga paru-paru.
Sistem Limfatik adalah suatu jaringan pembuluh kecil yang dapat ditemukan pada seluruh bagian tubuh,
kecuali pada sistem syaraf pusat. Pembuluh ini berisi cairan limfe ( cairan getah bening ) yang akan
menjangkau ke seluruh sel tubuh, memberikan nutrisi yang diambilnya dari usus halus. Cairan ini
melalui saringan yang berupa bulatan kecil yang disebut limfonodi atau nodus limfatikus. Letaknya
pada pangkal leher berbatasan dengan kepala, pada selangkangan (pangkal paha) dan pada ketiak.
(1). Mencegai Infeksi : Limfonodi merupakan benteng kecil yang berperan memerangi bakteri atau
benda asing yang terkandung dalam cairan limfe. Dalam limfonodi, benda-benda asing tersebut
dibungkus dan diserang oleh limfosit yang menghasilkan antibody. Antibodi ini merupakan pertahanan
utama tubuh melawan infeksi.
(2). Pemusnahan bahan-bahan sisa : Sistem limfatik bekerja sama dengan sistem vena untuk melakukan
angkutan bahan-bahan sisa hasil metaolisme sel. Partikel-partikel besar, misalnyajaringan tua tau yang
mati, protein, bakteri yang mati, tidak dapat lewat jaringan secara langsung ke dalam darah, melalui
kapiler. Sistem limfatik ini mempunyai tambahan peralatan untuk mengatasi material yang demikian.
(3). Edema : Cairan limfe tidak dipompa oleh organ seperti halnya jantung pada sistem sirkulasi.
Tekanan berasal dari kontraksi otot-otot di sekelilingnya. Cairan limfe dapat mengumpul di kaki dan
telapak kaki, sehingga terjadi pembengkakan. Pengumpulan ini mungkin disebabkan adanya
penyumbatan dalam limfonodi, atau penyakit jantung, terlalu banyak garam dalam makanan atau
merupakan efek sampingan dari pengobatan.
1. Spleen ( Limfa )
30
Limfa merupakan organ yang terletak di rongga perut di pinggir kiri dari pancreas, dan
merupakan bagian dari sistem limfatik. Posisi dari limfe dalam rongga perut, terbungkus oleh rongga
yang dibentuk tulang rusuk.
Fungsi Limfa :
(1). Pabrik Limfosit : Limfa memproduksi antibody dan menyaring cairan limfe dengan cara yang sama
dengan limfonodi.
(2). Kontrol Kualitas Sel-sel Darah : Limfa membuang dan menghancurkan sel-sel darah merah yang
kurang sempurna dan menggunakan kembali zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Hemoglobin
adalah bahan yang mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. Limfa juga tempat menyimpan sel-sel darah
yang berlebihan.
Gangguan pada Limfa mencakup penyakit yang luas seperti halnya Leukemia, penyakit Hodgkin‟s dan
Anemia.
2. Thymus
Thymus adalah kelenjar limfe yang letaknya di bagian atas dan belakang tulang dada.
Fungsi Thymus : berperan dalam pemasakan (maturasi) dan perkembangan dari sistem kekebalan
tubuh. Thymus memegang kunci dalam pengembangan sistem kekebalan pada anak-anak
3. Saluran Limfatik
Saluran limfe akhirnya masuk ke dua vena di pangkal leher. Cairan yang berlebihan dan bahan-
bahan sisa dibuang dari darah oleh ginjal dan disaring dalam proses pembentukan urin. Vena ini penting
untuk transisi dari cairan limfe ke sistem vena.
Sistem syaraf, secara umum mengatur kerja otot dan aktivitas sekresi dari tubuh, dimana sistem
hormonal (endokrin) yang utama mengatur fungsi metablik reaksi lambat. Sistem syaraf pusat terdiri
dari Otak, Sumsum tulang belakan dan serabut syaraf yagn merupakan cabang darinya.
Otak terdiri dari dua belahan (hemisfere). Bagian kiri mengontrol separuh badan bagian kanan, demikian
pula sebaliknya. Otak merupakan komputer pusat yang mengontrol baik sistem syaraf sadar maupun
sistem syaraf tidak sadar. Dengan kata lain mengontrol sistem syaraf pusat, sistem endokrin dan
keduanya bekerja sama untuk mengontrol aktivitas yang kompleks pada seluruh tubuh.
Ada 12 pasang syaraf cranial yang keluar dari otak, dan melalui lubang-lubang tempurung kepala
(tengkorak) Beberapa dari syaraf tersebut bersifat sensoris ( rasa, bahu, penglihatan, pendengaran ) tetapi
sebagian besar bersifat motoris. Syaraf terpenting dari keseluruhan syaraf cranial adalah syaraf
pengembara atau nervus vagus. Ini merupakan syaraf terbesar yagn mengyarafi jantung, paru-paru, dan
organ-organ perut.
Syaraf leher mengontrol leher dan lengan. Bagian dada dikontrol oleh nervus thoracicus. Syaraf Lumbar
mengongrol daerah kaki, sedang syafar sacral untuk organ-organ dalam pelvis (pinggul), terutama otot-
otot di daerah tersebut.
31
Syaraf spinal diberi nama dan dihitung berdasarkan ruas tulang belakang dan dibagi berdasarkan
daerah-daerah tertentu misalnya cervical, thoracic, lumbar, sacral segmen.
Dari atas, bila diurutkan maka tulang belakang akan tersusun sebagai berikut :
Daerah cervical (leher) terdapat 7 ruas tulang belakang, dimulai dari tulang atlas ( yang pertama dan
kedua merupakan landasan kepala). Diakhiri oleh vertebra ke tujuh yang merupakan pangkal leher.
Di bawah ruas ke 7 mulailah 12 ruas vertebra thoracal, yangmasing-masing dilengkapi dengan sepasang
tulang rusuk.
Kemudian disusul dengan 5 vertebra lumbar, yang merupakan punggung bagian bawah.
Di bawahnya terdapat lima vertebral yang membentuk sacrum, tulang ekor, atau coccygeus.
3. Kepala
Kepala tempat beradanya otak, dan beberapa organ indera, dan organ tempat masuknya udara dan
makanan.
4. Telinga
Telinga menerima getaran dari duara dan mengubahnya menjadi pesan yang dapat dimengerti.
Bagian paling luar dari telinga menangkap bunyi. Mekanisme sebenarnya untuk mendengar berada di
dalam tempurung kepala. Bunyi akan berjalan masuk ke dalam lorong di bagian telinga tengah, dimana
berakhir pada membran yang disebut eardrum (gendang telinga). Gendang telinga inilah yang memberi
respon pada bunyi.
Kemudian satu set tulang yang disebut hammer (pemukul), tulang sanggurdi dan tulang landasan
berada di sebelah dalam gendang telinga. Getaran dari gendang telinga ini diteruskan pada rangkaian
tulang yang disebut di atas, dan diteruskan ke bagian telinga dalam.
Bagian telinga dalam terdiri dari dua peralatan yang mempunyai fungsi yang berbeda. Cochlea
menerima getaran dan menterjemahkannya ke bentuk pesan. Canlis semicircularis berfungsi untuk
mengatur keseimbangan tubuh.
5. Mata
Mata bekerja seperti halnya kamera, melihat dan mengirim pesan ke otak. Lensa berfungsi
memfokuskan cahaya ke mata. Cahaya berjalan dan jatuh ke retina. Retina memperkuat sinyal dari apa
yang dilihat dan diteruskan ke syaraf optik. Pesan diteruskan ke otak oleh syaraf ke dua ini dan
diinterpretasikan.
Fungsi Kelenjar Endokrin adalah sebagai pengatur ( regulator ). Bersama-sama sistem syaraf sentral
bertanggung jawab dalam mengatur aktivitas yang kompleks dari tubuh. Pesan-pesan dikirim lewat
utusan mereka, yaitu hormon mengirimkan pesaan ke seluruh tubuh. Ada beberapa hormon yang
mempunyaai fungsi yang berbeda-beda.
Sistem kelenjar buntu atau sistem Endoktrin tidak mempunyai saluran dan mensekresikaan hormon
langsung masuk dalam aliran darah. Kegagalan fungsi endkokrin hanya dua macam, yakni “Hiperaktif”
atau “Hipoaktif”. Hiperaktif berarti kerjanya terlalu berlebihan, sebaliknya hipoaktif berarti kerjanya
kurang dari kapasitas normal. Kegagalan fungsi yang serrius dapat menyebabbbbkan penyakit tertentu,
seperti tetanus, penyakit Adison, Diabetes dan Kekerdilan. Kegagalan fungssi yang kurang berbahaya
mungkin menyebabkan perubahan metabbolisme atau perkembangan fisik, mental dan seksuaal serta
seluruh kesehatan tubuh.
32
E. Pankreas
F. Reproduksi
1. Pituitary
Pituitary atau kelenjar Hipopisa adalah suatu kelenjar yang terdapat di bagian baawah otak, sering
disebut kelenjar biji kacang. Diameternya kurang lebih satu setengah inci. Memproduksi bermacam-
macam hormon dengan fungsi yang berbeda-beda. Kedudukan dari kelenjar Pituitary ini dalam sistem
endokrin sebagai kepala dari semua kelenjar.
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid mengatur metabolisme tubuh ( sel tubuh ). Letaknya di bagian depan leher, dan
mempunyai bentuk seperti huruf H.
3. Kelenjar Paratiroid
Paratiroid menempel pada Tiroid. Hormonnya mengkontrol tingkat kalsium dan pospor dalam darah.
Tingkat kalsium dalam darah sangat penting sebab berperan dalam penggumpalan darah, kontraksi otot
dan aksi syaraf. Kebanyakan posfor dalam tubuh bergabung dengan kalsium dalam tulang, dan
keseimbangan assimilasi daan eksresinya berkaitan erat dengan kalsium. Fungsi Paratiroid sebagai
pengatur kadar kalsium. Gangguan yang disebabkan Paratiroid adalah kejang.
4. Kelenjar Adrenal
Letak kelenjar ini pada puncak ginjal, sering disebut kelenjar anak ginjal. Mempunyai fungsi sekiar 50
macam yang saling berkaitan dengan kerja kelenjar lain dan diatur oleh Pituitary.
Fungsi Adrenal : Memproduksi Adrenalin, Kerja Otot, Keseimbangan air dan Mineral.
Gangguan yang dikontrol Adrenal : Radang, Stres, Asthma, Arthritis, Allergi, Tekanan Darah Rendah.
5. Pankreas
Pankreas teerletak di belakang lambung melintang di belakang perut. Ini merupakan organ yang
mempunyai kegunaan ganda dengan fungsi endokrin dan berfungsi ekssokrin
Fungsi Pankreas : Pencernaan (eksokrin) dan mengatur kadar gula darah (endokrin).
Gangguan yang disebabkan Pankreas : Diabetes, Hipoglikemia.
6.Kelenjar Reproduksi
Seluruh sel-sel tubuh memerlukan hormon seperti halnya sel tubuh yang memerlukan nutrisi (zat
makanan). Secara gambaran khaayal, setiap sel dipengaruhi oleh hormon yang diproduksi oleh organ-
organ reproduksi. Peranan hormon ini sangat penting dalam siklus kehidupan. Hormon yang diproduksi
oleh kelenjar reproduksi sering dikenal sebagai sex hormone atau hormon sex.
33
34
BAB VIII
MENGENAL SISTEM PENGOBATAN PIJAT REFLEKSI
Refleksi adalah titik pusat urat-urat saraf yang ada dalam tubuh manusia. Setiap titik itu bersangkutan
dengan organ tubuh tertentu. Daerah refleksi sebenarnya terdapat di seluruh tubuh, tetapi paling banyak
adalah di daerah telapak kaki dan telapak tangan.
Memijat daerah refleksi bisa melancarkan sirkulasi darah pada orang yang bersangkutan. Apabila
manusia menuruti kehendak alam, berjalan di atas tanah yang kasar dan berbatu dengan kaki telanjang,
maka daerah refleksi yang ada di bawah kaki akan terkena pijatan sehingga tergerak fungsinya. Namun
setelah keadaan manusia berubah, manusia tidak lagi berjalan dengan kaki telanjang, melainkan dengan
memakai sandal atau sepatu. Lama kelamaan kaki mulai terbelenggu sehingga peredaran darah
terganggu dan kakinya menjadi dingin. Lebih parah lagi, daerah refleksi di kaki menjadi terkekang
sehingga tidak berfungsi lagi.
Organ tubuh memerlukan darah untuk melangsungkan fungsinya, sebab darah membawa gizi yang
diperlukan, seperti oksigen, hormon, antibiotik dsb. Disamping itu darah juga membawa keluar kotoran-
kotoran. Organ yang sakit membutuhkan peredaran darah yang lancar untuk membantu
menyembuhkan penyakitnya. Darah semakin lancar maka peredarannya pun semakin menyehatkan
tubuh.
Fungsi darah adalah mengantarkan semua bahan kimia, oksigen dan zat makanan yang diperlukan
untuk tubuh, serta menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan lainnya. Apabila peredaran darah
tidak lancar, maka organ tubuh akan terhambat mendapat makanan, dan bahan kotoran terlambat
dibuang. Lama kelamaan kotoran itu mengendap di dalam saluran darah, sehingga fungsi organ yang
bersangkutan tergantung oleh kekurangan darah dan makanan, terjadilah penyakit.
Bagi pemijat yang berpengalaman, cukup dengan meraba kaki bisa diketahui penyakitnya dimana. Sebab
daerah refleksi yang sakit bila diraba bisa merasakan adanya semacam pasir, yang berarti dalam
pembuluh darah ada endapan kotoran. Selain itu, dengan memijat daerah refleksi yang terasa sakit dan
linu, berarti organ yang bersangkutan ada penyakitnya. Dengan cara memijat daerah refleksi, berarti
menstimulasikan peredaran darah yang akan membawa makanan kepada organ tersebut dan membawa
pergi kotoran.
1. Bagi penderita gawat, seperti jantung, diabetes, lever, kanker, memijatnya jangan keras-keras,
tiap daerah refleksi dipijat tidak lebih dari 2 menit.
2. Sebaliknya bagi penderita tulang perlu dipijat dengan keras, baru berhasil.
3. Selama pemijatan, hentikan dulu obat-obatan dari apotik. Sebab obat tersebut akan menghambat
kesembuhan. Terkecuali penderita jantung dan kencing gula, obat tetap diperlukan.
4. Dalam waktu sejam setelah makan jangan memijat.
5. Setelah dipijat, minumlah air putih 2-3 gelas ( 500 cc ), agar kotoran dalam tubuh mudah
terbuang. Bagi penderita ginjal jangan minum lebih dari 150 cc ( 1 gelas )
6. Daerah refleksi kelenjar jangan dipijat terlalu keras, agar tidak menimbulkan reaksi lain.
Cara memijat daerah refleksi, boleh menggunakan ujung jari atau juga bisa menggunakan alat dari
kayu yang lancip tapi tumpul.
35
Arah memijat, untuk telapak kaki, dari bawah ke atas, sedangkan untuk daerah betis mengikuti arah
darah mengalir ( menuju jantung )
Daerah refleksi untuk untuk kepala adalah bersilangan. Organ kepala sebelah kanan titik refleksinya
terletak di kaki kiri, sedangkan untuk organ di kepala sebelah kiri titik refleksinya terletak di kaki kanan.
Sedangkan untuk organ lain dari bahu ke bawah, letaknya sejajar. Adapun letak daerah refleksi yang
terdapat di kaki dapat digambarkan sebagai berikut :
Tatkala memijat, organ yang terkena stimulasi pijatan, boleh jadi menimbulkan reaksi, rasa sakit yang
luar biasa. Namun tidak perlu kuatir. Biasanya reaksi tersebut cepat hilang. Adapun reaksi-reaksi lain
yang mungkin timbul adalah sbb :
1. Sakit ginjal : setelah dipijat kadang-kadang mengeluarkan air kencing berwarna coklat atau
merah, ini gejala baik, teruskan memijat.
2. Sakit punggung / pinggang : setelah dipijat 3 hari, pada hari ke 4 adakalanya punggung semakin
sakit. Ini berarti rintangan peredaran darah berhasil dibobolkan.
3. Suhu badan naik : adalah reaksi normal dari memijat daerah refleksi kelenjar atau dalam tubuh
yang sedang ada infeksinya.
4. Paha timbul luka / borok : ini berarti kotoran di daerah darah tidak bisa dibuang secara normal,
sehingga dibuang melalui luka / borok.
5. Urat darah menonjol : berarti sirkulasi darah makin lancar.
6. Tumit bengkak : sebab kelenjarnya masih terhambat, teruskan memijat.
7. Salah satu organ tubuh menjadi sakit : disebabkan rintangan peredaran darah berhasil
dibobolkan.
Menurut Pengalaman, ada beberapa jenis penyakit yang mudah sekali disembuhkan tapi ada juga
penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Penyakit yang mudah sekali disembuhkan dengan pijat Refleksi antara lain : mengompol, Otot kejang,
Infeksi sendi, Sakit kepala, Flu / Pilek, Wasir, Sakit jantung dll.
Penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan Pijat Refleksi antara lain :
1. Urat Syaraf mati yang disebabkan kecelakaan atau kena stroke sehingga urat syarafnya rusak,
tidak lagi ada reaksi tatkala dipijit.
2. Terlalu banyak makan obat, sehingga syarafnya sudah kebal.
3. Kanker yang sudah terlambat.
4. Pemain sepak bola yang terlalu keras menendang bola, sehingga perasaan sakit di kaki menjadi
tumpul.
36