Oleh
1. Anom Sampurno Jati (D1131151012)
2. M. Thinora M (D1131161019)
3. Syahrul Fathin D (D1131161018)
4. Stefenson W (D1131161020)
5. Tomi Wahyudi (D1131161014)
6. Yuliansyah (D1131161001)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi kita taufiq
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Masalah
Kependudukan Yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup”. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang
telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami
khususnya, dan segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
untuk menuju kesempurnaan makalah ini.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini.
Semoga semua bantuan dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 sesudah RRC, India,
USSR, dan USA, sangat merasakan dampaknya. Banyaknya jumlah penduduk berdampak
positif dan negative. Dampak positifnya adalah semakin banyaknya sumber daya manusia
yang dapat mengabdikan diri untuk memajukan Negara, tetapi dampak negatifnya adalah
dapat memunculkan masalah-masalah kependudukan akibat kurangnya sarana untuk
mengimbangi jumlah penduduk dan penyebarannya yang tidak merata.
Masalah-masalah kependudukan dapat berdampak pada aam sekitar. Misalnya, kepadatan
penduduk dapat menyebabkan krisis air bersih. Air bersih yang digunakan sehari-hari
sebagian besar berasal dari air tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di bumi ini
tetap, sedangkan jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 2/3 dari
luas bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh
karena itu, persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup
serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, irigasi, ternak, dsb. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin
banyak sampah atau limbah yang dihasilkan. Hal ini mengakibatkan kurangnya kesediaan air
bersih.
Masalah lingkungan hidup akhir-akhir ini telah dijadikan isu global terutama dua dekade
terakhir. Sehingga, baik pemerintah maupun masyarakat di Negara-negara maju telah
memberikan perhatian yang serius pada masalah tersebut. dunia semakin menyadari bahwa
eksploitasi sumber daya alam (natural resources) yang hanya berorientasi ekonomi tidak
hanya membawa efek positif tetapi juga membawa efek negative.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah masalah kependudukan?
2. Bagaimana keterkaitan antara masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan hidup?
3. Bagaimana cara menanggulangi masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan hidup?
C. Tujuan
tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi masalah-masalah kependudukan.
2. Mengetahui keterkaitan antara masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan hidup.
3. Mengetahui penanggulangan masalah-masalah kependudukan dengan llingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya
jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak.
Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi
pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan
gizi atau bahkan kekurangan pangan.
Di kota-kota besar, lahan pertanian boleh dikatakan hampir tidak ada lagi. Sebagian
besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor
dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat
tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi semakin meningkat pertumbuhan
penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan. Padahal pertumbuhan
penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan produksi pangan.
c. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk
tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industry, tempat pertanian, dsb. Untuk
mengatasi kekurangan lahan, sering kali dilakukan pembukaan hutan. Meskipun hal ini dapat
dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi, peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan
meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
e. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dibedakan menjadi:
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan berbagai hal, seperti sampah-sampah plastik, kaleng-
kaleng, rongsokan kendaraan yang sudah tua. Plastik tidak dapat hancur oleh proses
pelapukan dan besi-besi tua menimbulkan karat, sehingga tanah tidak bisa ditumbuhi
tumbuh-tumbuhan.
Pemakaian pupuk yang terlalu banyak, tidak menurut aturan yang telah ditentukan,
menyebabkan pula polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan keras, karena jumlah
garam yang sangat besar akan menyerap air tanah.
Guna mencegah atau mengurangi polusi tanah, maka pemakaian pupuk di daerah
pertanian hendaklah menurut aturan yang sudah ditentukan. Sampah-sampah harus dibuang
di tempat sampah atau dibuang di tempat pembuangan, tempat sampah perlu diatur dan
disediakan secukupnya.
Pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap yang keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan
bermotor.
Makin besar jumlah penduduk, makin berkembanglah ilmu pengetahuan, sehingga banyak
didirikan pabrik-pabrik dan diproduksi mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk
mencukupi kebutuhan hidup penduduk.
Polusi udara mengganggu pernafasan dan dapat menimbulkan penyakit pada alat-alat
pernafasan, asma, bronchitis, dan sebagainya.
Hal itu disebabkan banyak gas-gas yang membahayakan kesehatan seperti gas karbin
monoksida dan partikel-partikel halus dan timah hitam.
Polusi udara juga sangat membahayakan lalu lintas baik di darat, laut maupun udara.
Untuk menjaga terjadinya polusi udara, alangkah baiknya jika dapat diusahakan alat-alat
untuk mencegah atau mengurangi keluarnya asap-asap dari pabrik atau kendaraan bermotor.
Pencemaran air
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa manusia amat membutuhkan air,
meskipun permukaan bumi ini penuh dengan air, namun sering menjadi masalah dalam
memperoleh air bersih. Hal ini telah dirasakan setelah meledaknya jumlah penduduk yang
mendiami bumi.
Air bukan saja dibutuhkan oleh manusia, melainkan juga oleh semua makhluk hidup.
Karena itu perlu kesadaran manusia untuk memelihara air jangan sampai kotor, lebih-lebih
jika dapat mengganggu kesehatan.
Polusi air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang berlebih-lebihan,
seperti penggunaan DDT, endrin yang melebihi dosis yang telah ditentukan.
Pencemaran air dapat juga disebabkan oleh air yang mengandung sampai kimia dari
pabrik-pabrik, sebagai bahan pencuci yang dibuang ke sungai-sungai.
Untuk mencegah polusi air, maka penggunaan obat-obatan dan bahan kimia
hendaklah menurut aturan atau petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan. Juga pembuangan
sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, kapal terbang dan sebagainya.
Suara yang terlalu bising mengganggu ketenangan, dapat menimbulkan gangguan
jasmaniah dan rohaniah, misalnya gangguan jantung, kelenjar-kelenjar pernapasan, gangguan
syaraf, perasaan gelisah dan sebagainya.
Untuk mencegah polusi suara, hendaknya kita menyadari bersama, agar dalam
memakai kendaraan mengurangi suaranya. Dalam hal ini juga Pemerintah telah mengatur
bagi orang yang mendirikan industri agar meminta izin. Ini dimaksudkan supaya penetapan
industri itu dapat diatur begitu rupa, sehingga tidak menimbulkan polusi suara pada penduduk
sekitarnya.
http://marskrip.blogspot.com/2009/12/kependudukan-dan-lingkungan-hidup.html
http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah-kependudukan.html
http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/masalah-kepadatan-penduduk-di-indonesia.html
http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/pendidikan-kependudukan-dan-
lingkungan.html