Kes
Observasional Eksperimen
1. Deskriptif 1. Pre Experimental Design
2. Analitik 2. True Experimental Design
a. Cross Sectional 3. Quasi Experimental Design
b. Case Control
c. Cohort
b. Case Control
Penelitian case control yaitu penelitian analitik yang mempelajari sebab-sebab kejadian atau peristiwa
secara retrospektif. Tahap yang dilakukan terlebih dahulu yaitu mengidentifikasi variabel penelitian
kemudian melakukan pengukuran retrospektif untuk melihat faktor penyebab atau faktor resiko. Kelebihan
desain ini ialah suatu desain penelitian yang dapat dilakukan untuk meneliti kasus yang sangat jarang atau
langka biayanya relatif mudah serta dapat mengidentifikasi faktor resiko yang luas cara sekaligus.
Kelemahan penelitian ini mengandalkan daya ingat sehingga kemungkinan responden lupa sehingga hasil
data dapat terjadi bias yang sangat besar.
c. Cohort
Desain penelitian cohort merupakan suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor risiko
dengan efek yang dilakukan secara prospektif atau kedepan sebelum terjadinya efek. Pada penelitian ini
subjek penelitian diamati secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Dalam perjalanan penelitian
dilakukan analisis faktor risiko yang berkaitan. Kelompok lain yang tidak terpapar faktor risiko dijadikan
sebagai kontrol. Kelebihan desain ini yaitu desain yang paling baik untuk menerangkan hubungan antara
faktor resiko dan efek baik dilakukan pada kasus yang bersifat fatal dan progresif. Kelemahan desain ini
ialah memerlukan waktu yang lama serta relatif rumit dan memerlukan sarana dan biaya yang mahal.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian untuk menggali pemahaman secara mendalam dan lengkap
suatu fenomena atau gejala sosial. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model
matematik, statistic, atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan
berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam
kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan
penafsiran terhadap hasilnya. Jenis-jenis penelitian kualitatif terdiri dari:
a. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok social. Etnografi juga
merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau
sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya.
Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya. Peneliti meneliti ciri khas
dan kebiasaan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Data diperoleh dari observasi sangat mendalam
sehingga memerlukan waktu lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara
mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara jeli.
b. Studi Kasus
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu
program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh
dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk
menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh
dari wawancara, observasi, dan arsif. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat dan kasus yang dipelajari
berupa program, peristiwa atau individu.
c. Studi Dokumen
Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau interpretasi bahan
tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar,
majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas
yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik.
d. Pengamatan Alami
Pengamatan alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi menyeluruh pada
sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya ialah untuk mengamati dan
memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi tertentu. Peneliti menggunakan kamera
tersembunyi atau isntrumen lain yang sama sekali tidak diketahui oleh orang yang diamati (subjek).
e. Fenomenologi Penelitian
Fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang
didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang
alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
f. Grounded Theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu,
tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang
berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat
dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah
pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
Selain penelitian kuantitatif dan kualitatif juga terdapat penelitian metode campuran, dalam penelitian ini
peneliti dapat menggabungkan berbagai metode untuk menjawab masalah penelitian, misalnya
menggabungkan metode observasi dan wawancara (kualitatif) dengan metode survey (kuantitatif). Terdapat
tiga jenis desain penelitian metode campuran, yaitu:
a. Metode campuran sekuensial. Peneliti berusaha menggabungkan atau memperluas penemuan-penemuan
yang diperoleh dari satu metode dengan penemuan dari metode lain.
b. Metode campuran konkuren. Peneliti mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dalam satu waktu,
kemudian menggabungkan menjadi satu informasi dalam menginterpretasi hasil.
c. Metode campuran transformatif. Peneliti menggunakan kacamata teoritis sebagai pedoman penelitian
yang di dalamnya terdapat datadata kuantitatif dan kualitatif, sebagai kerangka kerja dalam penelitian.
Kerangka kerja ini menentukan metode-metode pengumpulan data, dan menentukan hasil yang
diharapkan.
Daftar Pustaka
1. Fakultas Kedokteran Universitas Jember. 2020. Modul Materi Pembelajaran Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat
2. Masturoh, I., Anggita, T. N. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia 3. Heryana, A. 2020. M
3. Syamsunie, H. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan. Yogyakarta: Penebar Media
Pustaka
4. Heryana, A. 2020. Metodologi Penelitian pada Kesehatan Masyarakat. Jakarta: e-book