Anda di halaman 1dari 4

Diskusi Tiga.

Mari kita diskusikan dalam forum diskusi ini, mengenai Tinjauan Pustaka dan Disain Penelitian.
Tema Penelitian : Tinjauan Pustaka dan Disain Penelitian
Tinjauan pustaka adalah merupakan suatu pengantar yang bertujuan untuk menjelaskan dasar
pemikiran atau dasar teori yang digunakan dalam penelitian. Bab ini menyajikan suatu dasar pemikiran
yang logis dari penelitian yang dilakukan, yang antar lain menyajikan hasil kajian laporan –laporan
penelitian maupun artikel –artikel opini yang relevan. Tinjauan pustaka dilengkap dengan buku – buku
yang mutakhir, karena saat sekarang ini dengan kemajuan teknologi sangat mudah memperolehnya.
Desain penelitian membantu peneliti, antara lain, untuk memilih variable penelitian yang relevan,
informasi yang diperlukan, mekanisme pengumpulan informasi, sumber informasi, dan cara pengolahan
dan penafsiran informasi.
1.Diskusikan apa yang dimaksud dengan Tinjauan Pustaka dalam sebuah penelitian. Terutama yang
menggambarkan hubungan antara variable yang diteliti dengan menyajikan temuan-temuan yang
diperoleh dari hasil kajian atau penelaahan pustaka.
Tinjauan pustaka atau tinjauan literatur adalah evaluasi kritis dan mendalam dari penelitian sebelumnya.
Tinjauan pustaka menyediakan panduan praktis untuk topik tertentu. Jika Anda memiliki waktu terbatas
untuk melakukan penelitian, tinjauan literatur dapat memberi Anda gambaran umum atau bertindak
sebagai batu loncatan.
Tinjauan pustaka dalam penelitian biasa juga diistilahkan dengan kajian pustaka, kajian literatur,
tinjauan literatur. Tinjauan Pustaka berbeda dengan kajian teori atau telaah teori/pustaka. Dalam
tinjauan pustaka, seorang peneliti mengungkapkan beberapa hasil temuan penelitian sebelumnya, yang
memiliki kaitan erat dengan penelitian yang akan dilakukan.
Setidaknya ada beberapa hal yang dimaksud “terkait” dengan penelitian yang dilakukan, yaitu:
1. Kaitan sejarah, yaitu yang berkaitan dengan masalah penelitiannya, peneliti akan mendapatkan
informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, aspek-aspek yang telah
diteliti, prosedur-prosedur yang telah diterapkan, hasil dan hambatan yang ditemukan di dalam
penelitian, dan perbedaan antara rumusan masalah yang hendak dipecahkan dengan masalah-masalah
yang sudah dipecahkan orang lain.
2. Kaitan dengan prosedur yang telah diterapkan oleh para peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan
masalah penelitiannya, peneliti dapat memilih prosedur yang cocok atau membuat prosedur baru
berdasarkan kajian tentang kelebihan dan kekurangan dari prosedur-prosedur yang ada.
Dengan dasar prosedur tersebut, peneliti dapat memetakan kedudukan masalah penelitiannya ke dalam
perspektif cakupan pengetahuan yang lebih luas, sehingga dapat membantu peneliti dalam menjelaskan
pentingnya penelitan itu dilakukan serta dampak dari hasil penelitiannya.
3. Keterkaitan manfaat. Hasil penelitian sebelumnya yang relevan, peneliti dapat memperkirakan
manfaat hasil penelitian yang akan dilaksanakannya.
Tinjauan ini juga dapat menyediakan kerangka kerja dan tolok ukur untuk mempertegas pentingnya
penelitian tersebut seraya membandingkan hasil-hasilnya dengan penemuan-penemuan lain. Semua
atau beberapa alasan ini bisa menjadi dasar bagi peneliti untuk menuliskan literatur-literatur yang
relevan ke dalam penelitiannya.
Pada umumnya tinajuan pusataka dapat berupa beberapa bentuk. Cooper (2010) dalam Crewell (2016)
membahas 4 tipe kajian pustaka. Diantaranya :
1. Menggabungkan apa yang telah dikatakan dan dilakukan orang lain
2. Mengkritisi penelitian dari para peneliti sebelumnya
3. Membangun jemabatan di antara topic-topik terkait
4. Mengidentifikasi isu-isu sentral dalam suatu bidang.

2.Diskusikan apa arti dan kegunaan desain didalam sebuah penelitian.


Definisi desain penelitian, yaitu strategi yang dipilih oleh peneliti untuk sepenuhnya mengintegrasikan
komponen penelitian dengan cara yang logis dan sistematis untuk membahas dan menganalisis apa
yang ada di pusat penelitian sehingga penelitian menjadi lebih efektif dan efisien.
Manfaat adanya Penelitian
Berikut ini beberapa kegunaan desain didalam sebuah penelitian, antara lain:
1. Mencatat untuk menyadarkan apa yang telah dibaca, sehingga tidak lingling atau bahkan keliru
mengingat suatu hal.
2. Mencatat untuk mengartikan struktur kelengkapan apa yang sedang dibaca, sehingga telah
mengartikan jalinan atau interaksi antara berbagai informasi yang telah dirangkaikan.
3. Mencatat untuk mengevaluasi gagasan, sehingga apa yang ada pada pikiran dapat mengacu dalam
bentuk catatan. Sekali-kali sangat banyak situasi yang ada di dalam anggapan, tetapi tidak segalanya
berada atau berupaya untuk dicatatkan. Dengan mencatat dapat kedapatan mana saja gagasan atau
pandangan yang belum tercatat.
3. Diskusikan jenis-jenis desain penelitian yang tertulis dalam BMP Anda.
1. Desain Pra-Eksperimen (Pra -Experiment Design)
Rancangan ini digunakan untuk mengungkap hubungan sebab-akibat hanya dengan cara melibatkan
satu kelompok subjek, sehingga tidak ada control yang ketat terhadap variabel. Terdapat tiga jenis
rancangan penelitian yang dapat dimasukkan dalamkelompok rancangan
penelitian ini, yaitu:
a. Studi Kasus Bentuk Tunggal (One - Shot Case Study)
Yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding dan juga tanpa
adanya tes awal. Skema dari model ini adalah sebagai berikut:
Dengan modelini peneliti tujuannya sederhana yaitu ingin mengetahui efek dari perlakuan yang
diberikan pada kelompok tanpa mengindahkan pengaruh factor yang lain.
b. Pratest-Postest Kelompok Tunggal (The One Group Pratest Posttest)
Rancangan eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding.Model ini
lebih sempurna jika dibandingkan dengan model pertama, karena sudah menggunakan tes awal
(pratest) kemudian setelah diberikan perlakukan dilakukan pengukuran (posttest) lagi untuk mengetahui
akibat dari perlakukan itu, sehingga besarnya efek dari eksperimen dapat diketahui dengan pasti. Skema
dari model ini adalah:
c. Perbandingan Kelompok Statis (The Static Group Comparison Group)
Pada rancangan ini, ada kelompok yang diberikan treatmen eksperimental, dan ada kelompok lainnya
yang tak diberikan treatmen, dua-duanya adalah kelompok yang sudah ada. Skema dari model ini
adalah:
2. Desain Eksperimen Sejati (True- Experimental Design)
Rancangan penelitian ekperimen ini digunakan untuk mengungkapkan hubungan sebab- akibat dengan
cara melibatkan kelompok control disamping kelompok eksperimental, yang
pemilihan kedua kelompok tersebut menggunakan tekhnik acak.
Terdapat tiga karakter dalam rancangan penelitian ini: (1) adanya kelompok kontrol, (2) siswa ditarik
secara random/acak dan ditandai untuk masing-masing kelompok, (3) sebuah tes awal dilakukan untuk
mengetahui perbedaan antar kelompok. Terdapat lima jenis rancangan
penelitian eksperimen murni, antara lain:
a. Desain secara acak dengan tes akhir dan kelompok control (The randomized posttest
only control group design)
b. Desain secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (The randomized pretest-
posttest contol group design)
c. Empat kelompok Solomon (The randomized Solomon four group design)
d. Desain penelitian dua kelompok matching randomisasi
3. Desain Eksperiment Semu ( Quasi-Experimental Design)
Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan seluruh subjek
dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment) dan bukan menggunakan
subjek yang diambil secara acak. Penggunaan rancangan ini bertujuan untuk memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel
yang relevan.
Ciri-ciri rancangan eksperimen semu adalah:
a) Manipulasi eksperimen hanya pada variabel bebas.
b) Tidak ada pemilihan secara acak untuk kelompok dan atau
c) Tidak ada kelompok kontrol
Dalam rancangan ini biasanya menggunakan kelompok subjek yang telah terbentuk secara
wajar,sehingga sejak awal bisa saja kedua kelompok subjek telah memiliki karakteristik berbeda. Apabila
pada pascatest ternyata kedua kelompok itu berbeda mungkin saja perbedaannya bukan disebabkan
oleh perlakuan tetapi karena sejak awal kedua kelompok sudah berbeda. Control terhadap variabel-
variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakuan karena akesperimen ini biasanya
dilakukan dimasyarakat. Beberapa jenis rancangan penelitian antara lain:
a. Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design
b. Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design
c. Desain rangkaian waktu (A basic time-series design)
d. Desain rangkaian waktu dengan kelompok pembanding (control time series design)
Dalam diskusi ini, jangan copy paste jawaban teman Anda.
Berikan contoh dan pendapat Anda dengan bahasa Anda sendiri.
Anda diharapkan berpartisipasi aktif dalam forum diskusi ini.
Selamat Diskusi
Salam Tuton

Anda mungkin juga menyukai