Anda di halaman 1dari 18

Metodologi Penelitian Eksperimen

Dosen :Dr. Ucu Cahyana, M.Si

Kelompok 3
Annisa Azti Meilandari (3315160699)
Fanellia Anggreini (3315160407)
Ghea Paki Agustin (3315160705)
Vhya Syahkuan-za (3315161075)

PENDIDIKAN KIMIA A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , tugas makalah
berjudul “Metode Penelitian Eksperimen” ini dapat terselesaikan sesuai dengan tenggat
waktu yang telah ditentukan. Kami berempat dari kelompok 3 ingin mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Matakuliah Metodologi Penelitian, Dr. Ucu Cahyana, M.Si, karena telah
memberi tanggung jawab ini kepada kami.
Dalam membuat makalah ini kami menggunakan metode Diskriptif, yaitu suatu metode
dimana kami memaparkan, menjelaskan, serta merangkum rumusan masalah menjadi suatu
sajian yang nantinya dapat menjadi sumber referensi bagi teman-teman mahasiswa sekalian.
Kami juga melengkapi makalah ini dengan beberapa fitur gambar dengan tujuan agar lebih
mendapatkan suasana yang menarik. Materi Metodologi Penelitian Eksperimen dalam
makalah ini kami ambil dari berbagai sumber. Baik itu buku maupun internet. Yang dapat
dilihat dalam Daftar Pustaka.
Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan.
Maka dari itu, apabila dalam makalah ini terdapat kekeliruan sudilah kiranya memberikan
kepada kami kritik dan saran.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan semua pihak yang membacanya.

Jakarta, April 2019

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ……………………………………………………............... i


KATA PENGANTAR ………………………………………………..................... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………............................. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………...…………………………. 1
C. Tujuan …………………………………………………………………….. 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Metodologi Penelitian Eksperimen …………………………… 2
B. Karakteristik Penelitian Eksperimen ……………………………………… 2
C. Prosedur Penelitian Eksperimen ………………………………………….. 3
D. Validitas ………………………………………………..…….…………… 4
E. Desain Penelitian Eksperimental …………………………………………. 6
F. Jenis-jenis Desain Penelitian Eksperimen………………………………… 7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………… 14
B. Saran …………………………………………………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 15

iii
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang peneliti pada praktiknya akan memilih salah satu metode yang dipilih paling
cocok untuk penelitiannya, yaitu yang sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan
masalah yang akan dipecahkan. Pertimbangan lain adalah masalah efesiensi, yaitu seorang
peneliti harus memperhatikan keterbatasan dana, tenaga, waktu dan kemampuan. Dengan
demikian metode penelitian yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid,
dilakukan dengan cepat, dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu.
Salah satu metode penelitian adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian
merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas yang khusus dimiliki
dengan kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan
desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang
dapat mempengaruhi proses percobaan yang dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam
metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang
relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel yang diperlukan. Manipulasi
variabel bebas merupakan salah satu ciri yang membedakan penelitian eksperimental dari
penelitian penelitian lain.
Oleh karena itu penting kiranya untuk dibahas salah satu metode penelitian, yaitu
metode penelitian eksperimen. Dengan dibahasnya metode penelitian ini dalam bentuk
makalah dapat memberikan gambaran umum tentang metode penelitian tersebut.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Apa itu metode penelitian eksperimen?
2. Seperti apa karakteristik metode penelitian eksperimen?
3. Apa langkah-langkah metode penelitian eksperimen?
4. Seperti apa kevalidan kesimpulan metode penelitian eksperimen?
5. Seperti apa bentuk desain metode eksperimen?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu metode penelitian eksperimen
2. Memahami karakteristik metode penelitian eksperimen
3. Memahami langkah-langkah metode penelitian eksperimen
4. Mengetahui kevalidan kesimpulan metode penelitian eksperimen
5. Memahami bentuk desain eksperimen

1
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Metodologi Penelitian Eksperimen

Menurut Sukmadinata (2008), mengemukakan pengertian metode penelitian


merupakan rangkaian acar atau kegiatan pelaksan penelitianyang didasari oleh asumsi-
asumsi dasar, pandangan- pandangan filosofis dan ideologis dan pertanyaan- pertanyaan
serta isu- isu yang dihadapi. Sehingga pelaksanaan metode penelitian harus memiliki latar
belakang, masalah, fenomena yang ada, masalah – masalah yang menjadi perkembangan
dan perubahan- perubahan yang dihadapi.

Metode eksperimen merupakan metode kuantitatif dengan ciri yaitu adanya kelompok
kontrol. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipualsi paling sedikit satu variabel,
mengontrol variabel lain yang relevan dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel
terikat. Dengan adanya memanipulasi variabel iniah ciri khas yang membedakan
penelitian eksprerimental dengan penelitian- penelitian lainnya.

Menurut Wiersma (1991) dalam Emzir (2009) mendefinisikan eksperimen sebagai


suatu siatuasi penelitian yang sekurang – kurangnya satu variabel bebas yang disebut
variabel eksperimental yang senagaja dimanipulasi oleh peneliti.

Menurut Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen adalah suatu cara untuk


mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara 2 faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihakn
faktor- faktor lain yang mengganggu.

Sehingga pengertian penelitian eksperimental menurut Sukmadinata (2008 :194)


mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan pendekatan penelitian yang
cukup khas. Kekhasan tersebut diperlihatkan oleh 2 hal, pertama penelitian eksperimen
menguji hipotesis hubungan sebab akibat dan kedua, menguji secara langsung pengaruh
satu variabel terhadap variabel baru.

B. Karakteristik Penelitian Eksperimen


Menurut Sukardi (2005: 180) penelitian eksperimen pada umumnya mempuyai tiga
karakteristik penting yaitu:

1. Manipulasi (Variabel bebas yang dimanipulasi),, dimana peneliti menjadikan salah


satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan
antara yang memperoleh perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh
perlakuan/manipulasi. Manipulasi yaitu tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh
peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat. Misalnya dalam

2
suatu proses penelitian laboratorium, du kelompok yaitu treatment dan kelompok
kontrol diberikan suhu ruangan yang bertingkat, yaitu dingin, sedang, dan panas.
Perbedaan kondisi ruang tersebut direncanakan sebagai penentu awal agar mereka
mempeoleh hasil yang mungkin berbeda diantara kedua grup. Perbedaan yang muncul
tersebut diperhitungkan sebagai akibat adanya manipulasi variabel terhadap dua
kelompok.

2. Pengendalian (Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap


konstan), dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami
kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan faktor lain ke
dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan peneliti dari
variabel. Mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh
variabel lain pada variabel terikat ang mungkin mempengaruhi penampilan variabel
tersebut. Kegiatan mengontrol suatu variabel atau subjek dalam penelitian eksperimen
memiliki peranan penting karena tanpa melakukan kontrol secara sistematis, seorang
peneliti tidak munkin dapat melakukan evaluasi dengan melakukan pengukuran
secara cermat terhadap variabel terikat. Untuk mengatasi hal tersebut maka proses
eksperimen harus dipisahkan dengan variabel luar yang tidak diperlukan tetapi
memiliki potensi yang mungkin dapat mempegaruhi hasil pengukuran pada variabel
terikat, sehingga peneliti yakin bahwa apabila terjadi perbedaan pada variabel terikat
antara grup kontrol dan grup treatment, atau dengan kata lain perbedaan tersebut
disebabkan oleh perubahan treatment yang dilakukan oleh peneliti pada variabel
bebas. Pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol sebaiknya diatur secara intensif sehingga kedua variabel mempunyai
karakteristik sama atau mendekti sama, yang membedakan dari kedua kelompok ialah
bahwa grup eksperimen diberi treatment atau perlakuan tertentu, sedangkan grup
kontrol diberikan treatmen seperti keadaan biasanya.

3. Pengamatan (Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat
diamati secara langsung oleh peneliti), dimana peneliti melakukan suatu kegiatan
mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang
telah dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental
yang dilakukannya. Selama proses penelitian berlangsung, peneliti melakukan
observasi terhadap kedua kelompok tersebut. Tujuan melakukan observasi adalah
untuk melihat dan mencatat fenomena apa yang memungkinkan terjadinya perbedaan
diantara kedua kelompok.

C. Prosedur Penelitian Eksperimen


Langkah-langkah penelitian eksperimen tidaklah jauh dengan langkah penelitian
lainnya, menurut Darmadi (2013, hlm. 219) secara eksplisit dapat dilihat sebagai berikut:
1. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan

3
2. Mengidentifikasi permasalahan
3. Menggunakan studi literature dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan
hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel
4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan :
a) Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan
terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
a) Menentukan cara untuk mengontrol mereka;
b) Memilih desain riset yang tepat;
c) Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (assign)
sejumlah subjek penelitian
d) Membagi subjek kedalam kelompok control maupun kelompok eksperimen;
e) Membuat instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen dan melakukan pilot
study agar memperoleh instrument yang memenuhi persyaratan untuk mengambil
data yang diperlukan;
f) Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis
5. Melakukan eksperimen
6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen
7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah
ditentukan
8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan
9. Membuat laporan penelitian eksperimen.

Menurut Gay dalam Darmadi (2013, hlm. 220) adanya penekanan langkah-langkah
penting dalam penelitian eksperimen seperti berikut ini:

a) Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti


b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
c) Pembuatan atau pengembangan instrument
d) Pemilihan desain penelitian
e) Eksekusi prosedur
f) Melakukan analisis data
g) Memformulasikan kesimmpulan

D. Validitas
Validitas adalah istilah penting dalam penelitian yang mengacu pada
konseptual dan kesehatan ilmiah dari sebuah studi penelitian (Graziano & Raulin, 2004).
Untuk menghasilkan kesimpulan yang valid, konsep yang sangat penting dan berguna
dalam segala bentuk metodologi penelitian. Tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan akurasi dan kegunaan temuan dengan menghilangkan atau mengendalikan
banyak pengganggu variabel mungkin, yang memungkinkan untuk kepercayaan yang
lebih besar dalam temuan sebuah studi yang diberikan.Membicarakan validitas sebagai
terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua pengertian , yakni
berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan penelitian itu sendiri.
4
validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode ukuran dan pengukur (peneliti).
Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan untuk mengukur
karakteristik seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur. Validitas penelitian
mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas pengukuran ,walaupun untuk
termencapai validitas penelitian syarat validitas pengukuran harus terpenuhi pula. Ada
empat jenis yang berbeda dari validitas (validitas internal, eksternal validitas, validitas
konstruk, dan validitas kesimpulan statistik) yang berinteraksi untuk mengendalikan dan
meminimalkan dampak dari berbagai asing faktor yang dapat mengacaukan studi dan
mengurangi akurasi yang kesimpulan. Namun yang akan di bahas sekarang ialah yang di
kenal demngan validitas eksternal dan internal yang di kemukakan oleh Sugiyono
membagi validitas menjadi dua jenis, yaitu validitas internal dan validitas eksternal.

Validitas Internal
Validitas internal adalah sejauh mana hasil sebuah studi penelitian
klinis tidak biasa. Beberapa karakteristik penelitian mempengaruhi validitas
internal.Validitas internal ini adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat
dipercaya kebenarannya atau berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian
dan hasil yang dicapai.. Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus
dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas internal mengacu
pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal
penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin,
2003c).
Gangguan validitas dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah:

1) Histori.
Kejadian-kejadian khusus yang terjadi antara pengukuran pertama dan kedua yang
mempengaruhi penelitian.
2) Maturasi.
Proses yang dialami subyek seiring berjalannya waktu, seperti lapar, haus, dan
sakit.
3) Pengujian.
Pengaruh pengalaman mengerjakan preexperimental measurentment terhadap skor
subyek pada posttest.
4) Instrumentasi.
5) Perubahan hasil pengukuran akibat perubahan penerapan alat ukur, dan perubahan
pengamat.
6) Regresi statistik.
Statistical regression terjadi jika kelompok-kelompok dipilih berdasarkan skor
ekstrim.
7) Bias dalam seleksi.
Bias yang terjadi karena perbedaan seleksi subyek pada kelompok pembanding.
8) Subjek keluar.
Kehilangan subyek dari satu atau beberapa kelompok yang dipelajari yang terjadi
selama penelitian berlansung.
5
9) Difusi atau imitasi perlakuan.
Terjadi interaksi pada kedua kelompok sehingga salah satu anggota kelompok
dapat mempelajari apa yang dipelajari anggota kelompok lainnya.
10) Demoralisai.
Dapat terjadi bahwa individu tidak memperoleh perlakuan yang sama dan
meminta perlakuan yang sama dengan yang lainnya.
11) Interaksi kematangan dengan seleksi.
Dapat terjadi dalam desain quasi eksperimental, yang dalam hal ini kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara acak tetapi kelompok-
kelompok utuh yangada sebelumnya (Latipun. 2006: 77).

Validitas Eksternal
Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua
bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para
peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada
sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan
tempat (Graziano & Raulin, 2004).

Menurut Cook dan Campbell (dalam Latipun. 2006: 79), ada beberapa yang
mempengaruhi validitas eksternal, diantaranya adalah:
1) Interaksi seleksi dan perlakuan.
Berkaitan dengan populasi yang ditargetkan. Karena itu seleksi sampel dilakukan
dari populasi yang jelas.
2) Interaksi kondisi dan perlakuan.
Berkaitan dengan tempat kondisi subyek penelitian.
3) Histori dan perlakuan.
Penelitian eksperimen biasanya dilakukan dalam waktu yang pendek dan pada
saat yang khusus sebagaimana yang dipilih oleh peneliti.

E. Desain Penelitian Eksperimental

1) Pengontrolan variabel luar


2) Pemandanan, yaitu suatu teknik untuk penyamaan kelompok pada satu atau lebih
variabel yang telah diidentifikasi peneliti sebagai berhubungan dengan performansi
pada variabel terikat (Emzir,2008).
3) Perbandingan kelompok atau sub kelompok homogen
4) Penggunaan subjek sebagai pengendalian diri mereka sendiri
5) Analisis kovarian yaitu suatu metode statistik untuk penyamaan kelompok yang
dibentuk secara random pada satu atau lebih variabel terkontrol.

6
F. Jenis-jenis Desain Penelitian Eksperimen

Desain Variabel Tunggal


Desain Variabel Tunggal melibatkan satu variabel bebas (yang dimanipulasi) yang terdiri
atas:

a. Pra-Experimental Design

Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen


sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (dependen). Jadi hasil eksperimen
yang merupakan variabel terikat (dependen) itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh
variabel bebas (independen). Hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya variabel
kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random). Bentuk pra-experimental
designs antara lain:
 One-Shot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan)

Dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment
(perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai
variabel independen dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Dalam
eksperimen ini subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan lalu diukur
hasilnya. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat
digambarkan sebagai berikut:

Keterangan :
X : treatment yang diberikan (variabel independen)
O : observasi (variabel dependen)

Model tersebut dapat dibaca sebagai berikut: Terdapat suatu kelompok diberi
treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. (Treatment sebagai
variabel independen dan hasil sebagai variabel dependen)

Contoh 1 : pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap Daya Tahan Belajar
Murid (O).

7
Contoh 2 : Pengaruh alat kerja baru diklat (X) terhadap produktivitas kerja
karyawan (O). Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru
kemudian setelah bulan diukur produktivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja
baru terhadap produktivitas kerja diukur dengan membandingkan
produktivitas sebelum menggunakan alat baru dengan produktivitas setelah
menggunakan alat baru (misalnya selalu menggunakan alat baru
produktivitasnya l50/jam dan setelah menggunakan alat baru produktivitasnya
500/jam. Jadi pengaruh alat baru adalah 500 – 150 = 350/jam.

 One Group Pretest-Posttest Design (Satu Kelompok Prates-Postes)

Kalau pada desain “a” tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest
sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi
perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

Keterangan :
O1=hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2=hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Pengaruh perlakukan = O1 – O2

 Intact-Group Comparison

Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,
tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi
perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi
perlakuan).Desainnya dapat digambarkan sebagai berikut :

8
Keterangan :
O1=hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2=hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Pengaruh perlakukan = O1 – O2

Contoh 1: Terdapat sekelompok karyawan di bidang produksi, yang setengah


dalam melaksanakan pekerjaannya menggunakan lampu yang sangat terang
(O1), dan setengahnya lagi dengan lampu yang kurang terang (O2). Setelah
beberapa minggu diukur produktivitas kerjanya. Kelompok mana yang lebih
produktif. Jadi pengaruh cahaya lampu terhadap produktivitas kerja adalah (O1
– O2).
Contoh 2: Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode
demonstrasi terhadap prestasi belajar murid dalam pelajaran praktek mengelas
pada SMK. Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat kelas tersebut,
dua kelas diberi pelajaran dengan metode demonstrasi (O1) dan dua kelas
dengan metode ceramah (O2). Setelah 3 bulan, prestasi belajar diukur. Bila
prestasi/kompetensi murid yang diajar dengan metode demonstrasi lebih tinggi
daripada murid yang diajar metode ceramah, maka metode demonstrasi
berpengaruh positif untuk pembelajaran praktek mengelas. (O1 – O2)

b. True Experimental Design

Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal
(kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. Sejalan dengan hal
tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011 : 88) adalah untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan
perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi
perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan
untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam true experiments pasti ada kelompok
kontrol dan pengambilan sampel secara random.
Selanjutnya, jenis penelitian yang termasuk dalam true experiments adalah:

9
pretestposttes control group design, posttest-only control group design, extensions of
true experimental design, multigroup design, randomized block design, latin square
design, factorial design. Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis penelitian tersebut
dapat dielaborasi sebagai berikut.

 pretest-posttes control group design

Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian
diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group
eksperimen dan group kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group
eksperimen tidak berbeda secara signifikan.Bagan dari desain penelitian
tersebut adalah sebagai berikut.

Pengaruh perlakuan adalah: (O2 – O1) – (O4 – O3).

 posttest-only control group design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak.
Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1:O2). Dalam penelitian, pengaruh


perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada
perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka
perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.

c. Quasi Experimental Design


Quasi eksperimental design. Sugiyono (2007: 107) mendefinisikan bahwa
penelitian eksperimen yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Pendapat serupa
juga dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2000: 272) yang mendefinisikan
penelitian eksperimen merupakan penelitianyang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya akibat dari treatment pada subjek yang diselidiki. Cara untuk mengetahuinya
yaitu membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi treatment
dengan satu kelompok pembanding yang tidak diberi treatment.

10
Sugiyono (2010: 75) menyatakan bahwa ciri utama dari quasi experimental design
adalah pengembangan dari true experimental design, yang mempunyai kelompok
kontrol namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel—variabel
dari luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Macam-Macam Desain
Penelitian Kuasi Eksperimen adalah sebagai berikut

 Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design


Desain penelitian ini terdiri dari satu atau beberapa kelompok eksperimen dan
satu kelompok kontrol. Kelompok yang digunakan merupakan intact group
dan dependent variable diukur satu kali, yaitu setelah perlakuan eksperimen
diberikan.
Contoh: Efek pendekatan instruksional berbeda terhadap performance siswa
kelas delapan dalam ujian praktek laboratorium sains.

 Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design


Desain penelitian ini tidak berbeda banyak dengan desain penelitian
sebelumnya. Desain ini dibedakan dengan adanya pretest sebelum perlakuan
diberikan. Karena adanya pretest, maka pada desain penelitian tingkat
kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Pretest dalam desain penelitian ini
juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control)
serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian
skor (gain score)

 Desain Time Series


Desain time series sebagai kuasi eksperimen memiliki ciri adanya pengukuran
yang berulang-ulang, baik sebelum maupun sesudah perlakuan terhadap satu
atau beberapa intact group
11
Variasi dalam Time Series Design
Variasi terhadap Time Series Design dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah:

 Single Subject Design

Pada umumnya penelitian pendidikan menggunakan subjek penelitian dalam


bentuk kelompok (kelas). Penelitian seperti ini akan memberikan hasil yang
menggambarkan keadaan satu atau beberapa kelompok, tidak menggambarkan
keadaan individual dalam kelompok tersebut. Pada situasi eksperimen tertentu,
perlakuan perlu diberikan hanya pada satu individu saja. Penelitian seperti ini
disebut sebagai penelitian singlesubject. Penelitian ini sangat berguna bagi
guru yang sedang melaksanakan penelitian terhadap individual siswa,
misalnya dalam melakukan penelitian bimbingan dan konseling atau dalam
melakukan rehabilitasi dan terapi fisik yang perlakuannya hanya diberikan
pada satu individu saja. Desain single subject umumnya menggunakan
pengukuran yang berulang dan hanya mengimpleentasikan variabel bebas
tunggal yang diharapkan dapat merubah hanya satu variabel terikat.
Pengukuran variabel dilakukan pada kondisi normal yang disebut baseline.

Desain Faktorial

Desain faktorial yaitu desain yang melibatkan dua atau lebih variabel bebas
(sekurang- kurangnya satu yang dimanipulasi). Secara mendasar desain faktorial
menghasilkan ketelitian desain true-eksperimental dan membolehkan penyelidikkan
terhadap dua atau lebih variabel, secara individual dan dalam interaksi satu sama lain.

12
Tujuan dari desain faktorial ialah untuk menentukan apakah efek suatu variabel
eksperimental dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu variabel kontrol atau
apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus untuk level khusus dari variabel
kontrol dan untuk menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilaukan oleh desain
eksperimental variabel tunggal.

13
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode eksperimen merupakan metode kuantitatif dengan ciri yaitu adanya
kelompok kontrol. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipualsi paling sedikit
satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan dan mengobservasi pengaruhnya
terhadap variabel terikat. Dengan adanya memanipulasi variabel iniah ciri khas yang
membedakan penelitian eksprerimental dengan penelitian- penelitian lainnya.
penelitian eksperimen pada umumnya mempuyai tiga karakteristik penting yaitu,
variabel bebas yang dimanipulasi, variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol
agar tetap konstan, dan efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel
terikat diamati secara langsung oleh peneliti. Validitas internal mengacu pada
kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal
penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan sementara. Validitas eksternal
berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua bentuk desain
penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para peserta dan
kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada sejauh
mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan tempat.
Sedangkan desain penelitian eksperimen dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
desain variabel tunggal dan desain faktorial.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, diantaranya
adalah minimnya contoh-contoh penelitian khususnya penelitian di bidang
pendidikan. Oleh karena itu, saran penulis kepada para pembaca yang ingin
mengembangkan makalah ini adalah diharapkan menambah beberapa contoh
permasalahan penelitian yang menggunakan desain metode penelitian eksperimen,
sehingga memberikan gambaran secara lebih lengkap dan nyata tentang metode
penelitian eksperimen.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ary,D., Jacob, L.C, and Razavieh, A. 1985 . Introduction to Research in Education . New
York : Holt, Rinchart and Winston
Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta :
Bumi Aksara
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

15

Anda mungkin juga menyukai