Kelompok 3
Annisa Azti Meilandari (3315160699)
Fanellia Anggreini (3315160407)
Ghea Paki Agustin (3315160705)
Vhya Syahkuan-za (3315161075)
PENDIDIKAN KIMIA A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , tugas makalah
berjudul “Metode Penelitian Eksperimen” ini dapat terselesaikan sesuai dengan tenggat
waktu yang telah ditentukan. Kami berempat dari kelompok 3 ingin mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Matakuliah Metodologi Penelitian, Dr. Ucu Cahyana, M.Si, karena telah
memberi tanggung jawab ini kepada kami.
Dalam membuat makalah ini kami menggunakan metode Diskriptif, yaitu suatu metode
dimana kami memaparkan, menjelaskan, serta merangkum rumusan masalah menjadi suatu
sajian yang nantinya dapat menjadi sumber referensi bagi teman-teman mahasiswa sekalian.
Kami juga melengkapi makalah ini dengan beberapa fitur gambar dengan tujuan agar lebih
mendapatkan suasana yang menarik. Materi Metodologi Penelitian Eksperimen dalam
makalah ini kami ambil dari berbagai sumber. Baik itu buku maupun internet. Yang dapat
dilihat dalam Daftar Pustaka.
Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan.
Maka dari itu, apabila dalam makalah ini terdapat kekeliruan sudilah kiranya memberikan
kepada kami kritik dan saran.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan semua pihak yang membacanya.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang peneliti pada praktiknya akan memilih salah satu metode yang dipilih paling
cocok untuk penelitiannya, yaitu yang sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan
masalah yang akan dipecahkan. Pertimbangan lain adalah masalah efesiensi, yaitu seorang
peneliti harus memperhatikan keterbatasan dana, tenaga, waktu dan kemampuan. Dengan
demikian metode penelitian yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid,
dilakukan dengan cepat, dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu.
Salah satu metode penelitian adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian
merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas yang khusus dimiliki
dengan kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan
desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang
dapat mempengaruhi proses percobaan yang dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam
metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang
relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel yang diperlukan. Manipulasi
variabel bebas merupakan salah satu ciri yang membedakan penelitian eksperimental dari
penelitian penelitian lain.
Oleh karena itu penting kiranya untuk dibahas salah satu metode penelitian, yaitu
metode penelitian eksperimen. Dengan dibahasnya metode penelitian ini dalam bentuk
makalah dapat memberikan gambaran umum tentang metode penelitian tersebut.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Apa itu metode penelitian eksperimen?
2. Seperti apa karakteristik metode penelitian eksperimen?
3. Apa langkah-langkah metode penelitian eksperimen?
4. Seperti apa kevalidan kesimpulan metode penelitian eksperimen?
5. Seperti apa bentuk desain metode eksperimen?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu metode penelitian eksperimen
2. Memahami karakteristik metode penelitian eksperimen
3. Memahami langkah-langkah metode penelitian eksperimen
4. Mengetahui kevalidan kesimpulan metode penelitian eksperimen
5. Memahami bentuk desain eksperimen
1
BAB II : PEMBAHASAN
Metode eksperimen merupakan metode kuantitatif dengan ciri yaitu adanya kelompok
kontrol. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipualsi paling sedikit satu variabel,
mengontrol variabel lain yang relevan dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel
terikat. Dengan adanya memanipulasi variabel iniah ciri khas yang membedakan
penelitian eksprerimental dengan penelitian- penelitian lainnya.
2
suatu proses penelitian laboratorium, du kelompok yaitu treatment dan kelompok
kontrol diberikan suhu ruangan yang bertingkat, yaitu dingin, sedang, dan panas.
Perbedaan kondisi ruang tersebut direncanakan sebagai penentu awal agar mereka
mempeoleh hasil yang mungkin berbeda diantara kedua grup. Perbedaan yang muncul
tersebut diperhitungkan sebagai akibat adanya manipulasi variabel terhadap dua
kelompok.
3. Pengamatan (Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat
diamati secara langsung oleh peneliti), dimana peneliti melakukan suatu kegiatan
mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang
telah dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental
yang dilakukannya. Selama proses penelitian berlangsung, peneliti melakukan
observasi terhadap kedua kelompok tersebut. Tujuan melakukan observasi adalah
untuk melihat dan mencatat fenomena apa yang memungkinkan terjadinya perbedaan
diantara kedua kelompok.
3
2. Mengidentifikasi permasalahan
3. Menggunakan studi literature dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan
hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel
4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan :
a) Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan
terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
a) Menentukan cara untuk mengontrol mereka;
b) Memilih desain riset yang tepat;
c) Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (assign)
sejumlah subjek penelitian
d) Membagi subjek kedalam kelompok control maupun kelompok eksperimen;
e) Membuat instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen dan melakukan pilot
study agar memperoleh instrument yang memenuhi persyaratan untuk mengambil
data yang diperlukan;
f) Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis
5. Melakukan eksperimen
6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen
7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah
ditentukan
8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan
9. Membuat laporan penelitian eksperimen.
Menurut Gay dalam Darmadi (2013, hlm. 220) adanya penekanan langkah-langkah
penting dalam penelitian eksperimen seperti berikut ini:
D. Validitas
Validitas adalah istilah penting dalam penelitian yang mengacu pada
konseptual dan kesehatan ilmiah dari sebuah studi penelitian (Graziano & Raulin, 2004).
Untuk menghasilkan kesimpulan yang valid, konsep yang sangat penting dan berguna
dalam segala bentuk metodologi penelitian. Tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan akurasi dan kegunaan temuan dengan menghilangkan atau mengendalikan
banyak pengganggu variabel mungkin, yang memungkinkan untuk kepercayaan yang
lebih besar dalam temuan sebuah studi yang diberikan.Membicarakan validitas sebagai
terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua pengertian , yakni
berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan penelitian itu sendiri.
4
validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode ukuran dan pengukur (peneliti).
Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan untuk mengukur
karakteristik seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur. Validitas penelitian
mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas pengukuran ,walaupun untuk
termencapai validitas penelitian syarat validitas pengukuran harus terpenuhi pula. Ada
empat jenis yang berbeda dari validitas (validitas internal, eksternal validitas, validitas
konstruk, dan validitas kesimpulan statistik) yang berinteraksi untuk mengendalikan dan
meminimalkan dampak dari berbagai asing faktor yang dapat mengacaukan studi dan
mengurangi akurasi yang kesimpulan. Namun yang akan di bahas sekarang ialah yang di
kenal demngan validitas eksternal dan internal yang di kemukakan oleh Sugiyono
membagi validitas menjadi dua jenis, yaitu validitas internal dan validitas eksternal.
Validitas Internal
Validitas internal adalah sejauh mana hasil sebuah studi penelitian
klinis tidak biasa. Beberapa karakteristik penelitian mempengaruhi validitas
internal.Validitas internal ini adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat
dipercaya kebenarannya atau berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian
dan hasil yang dicapai.. Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus
dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas internal mengacu
pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal
penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin,
2003c).
Gangguan validitas dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah:
1) Histori.
Kejadian-kejadian khusus yang terjadi antara pengukuran pertama dan kedua yang
mempengaruhi penelitian.
2) Maturasi.
Proses yang dialami subyek seiring berjalannya waktu, seperti lapar, haus, dan
sakit.
3) Pengujian.
Pengaruh pengalaman mengerjakan preexperimental measurentment terhadap skor
subyek pada posttest.
4) Instrumentasi.
5) Perubahan hasil pengukuran akibat perubahan penerapan alat ukur, dan perubahan
pengamat.
6) Regresi statistik.
Statistical regression terjadi jika kelompok-kelompok dipilih berdasarkan skor
ekstrim.
7) Bias dalam seleksi.
Bias yang terjadi karena perbedaan seleksi subyek pada kelompok pembanding.
8) Subjek keluar.
Kehilangan subyek dari satu atau beberapa kelompok yang dipelajari yang terjadi
selama penelitian berlansung.
5
9) Difusi atau imitasi perlakuan.
Terjadi interaksi pada kedua kelompok sehingga salah satu anggota kelompok
dapat mempelajari apa yang dipelajari anggota kelompok lainnya.
10) Demoralisai.
Dapat terjadi bahwa individu tidak memperoleh perlakuan yang sama dan
meminta perlakuan yang sama dengan yang lainnya.
11) Interaksi kematangan dengan seleksi.
Dapat terjadi dalam desain quasi eksperimental, yang dalam hal ini kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara acak tetapi kelompok-
kelompok utuh yangada sebelumnya (Latipun. 2006: 77).
Validitas Eksternal
Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua
bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para
peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada
sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan
tempat (Graziano & Raulin, 2004).
Menurut Cook dan Campbell (dalam Latipun. 2006: 79), ada beberapa yang
mempengaruhi validitas eksternal, diantaranya adalah:
1) Interaksi seleksi dan perlakuan.
Berkaitan dengan populasi yang ditargetkan. Karena itu seleksi sampel dilakukan
dari populasi yang jelas.
2) Interaksi kondisi dan perlakuan.
Berkaitan dengan tempat kondisi subyek penelitian.
3) Histori dan perlakuan.
Penelitian eksperimen biasanya dilakukan dalam waktu yang pendek dan pada
saat yang khusus sebagaimana yang dipilih oleh peneliti.
6
F. Jenis-jenis Desain Penelitian Eksperimen
a. Pra-Experimental Design
Dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment
(perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai
variabel independen dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Dalam
eksperimen ini subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan lalu diukur
hasilnya. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Keterangan :
X : treatment yang diberikan (variabel independen)
O : observasi (variabel dependen)
Model tersebut dapat dibaca sebagai berikut: Terdapat suatu kelompok diberi
treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. (Treatment sebagai
variabel independen dan hasil sebagai variabel dependen)
Contoh 1 : pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap Daya Tahan Belajar
Murid (O).
7
Contoh 2 : Pengaruh alat kerja baru diklat (X) terhadap produktivitas kerja
karyawan (O). Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru
kemudian setelah bulan diukur produktivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja
baru terhadap produktivitas kerja diukur dengan membandingkan
produktivitas sebelum menggunakan alat baru dengan produktivitas setelah
menggunakan alat baru (misalnya selalu menggunakan alat baru
produktivitasnya l50/jam dan setelah menggunakan alat baru produktivitasnya
500/jam. Jadi pengaruh alat baru adalah 500 – 150 = 350/jam.
Kalau pada desain “a” tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest
sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi
perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:
Keterangan :
O1=hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2=hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Pengaruh perlakukan = O1 – O2
Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,
tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi
perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi
perlakuan).Desainnya dapat digambarkan sebagai berikut :
8
Keterangan :
O1=hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2=hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Pengaruh perlakukan = O1 – O2
Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal
(kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. Sejalan dengan hal
tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011 : 88) adalah untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan
perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi
perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan
untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam true experiments pasti ada kelompok
kontrol dan pengambilan sampel secara random.
Selanjutnya, jenis penelitian yang termasuk dalam true experiments adalah:
9
pretestposttes control group design, posttest-only control group design, extensions of
true experimental design, multigroup design, randomized block design, latin square
design, factorial design. Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis penelitian tersebut
dapat dielaborasi sebagai berikut.
Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian
diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group
eksperimen dan group kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group
eksperimen tidak berbeda secara signifikan.Bagan dari desain penelitian
tersebut adalah sebagai berikut.
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak.
Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.
10
Sugiyono (2010: 75) menyatakan bahwa ciri utama dari quasi experimental design
adalah pengembangan dari true experimental design, yang mempunyai kelompok
kontrol namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel—variabel
dari luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Macam-Macam Desain
Penelitian Kuasi Eksperimen adalah sebagai berikut
Desain Faktorial
Desain faktorial yaitu desain yang melibatkan dua atau lebih variabel bebas
(sekurang- kurangnya satu yang dimanipulasi). Secara mendasar desain faktorial
menghasilkan ketelitian desain true-eksperimental dan membolehkan penyelidikkan
terhadap dua atau lebih variabel, secara individual dan dalam interaksi satu sama lain.
12
Tujuan dari desain faktorial ialah untuk menentukan apakah efek suatu variabel
eksperimental dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu variabel kontrol atau
apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus untuk level khusus dari variabel
kontrol dan untuk menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilaukan oleh desain
eksperimental variabel tunggal.
13
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode eksperimen merupakan metode kuantitatif dengan ciri yaitu adanya
kelompok kontrol. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipualsi paling sedikit
satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan dan mengobservasi pengaruhnya
terhadap variabel terikat. Dengan adanya memanipulasi variabel iniah ciri khas yang
membedakan penelitian eksprerimental dengan penelitian- penelitian lainnya.
penelitian eksperimen pada umumnya mempuyai tiga karakteristik penting yaitu,
variabel bebas yang dimanipulasi, variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol
agar tetap konstan, dan efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel
terikat diamati secara langsung oleh peneliti. Validitas internal mengacu pada
kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal
penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan sementara. Validitas eksternal
berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua bentuk desain
penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para peserta dan
kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada sejauh
mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan tempat.
Sedangkan desain penelitian eksperimen dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
desain variabel tunggal dan desain faktorial.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, diantaranya
adalah minimnya contoh-contoh penelitian khususnya penelitian di bidang
pendidikan. Oleh karena itu, saran penulis kepada para pembaca yang ingin
mengembangkan makalah ini adalah diharapkan menambah beberapa contoh
permasalahan penelitian yang menggunakan desain metode penelitian eksperimen,
sehingga memberikan gambaran secara lebih lengkap dan nyata tentang metode
penelitian eksperimen.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ary,D., Jacob, L.C, and Razavieh, A. 1985 . Introduction to Research in Education . New
York : Holt, Rinchart and Winston
Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta :
Bumi Aksara
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
15