Oleh Kelompok 3
Ummaira 18075201
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Desain Instruksional”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu mata Pedagogik Kejuruan. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-
data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pedagogik
Kejuruan serta informasi dari media masa yang berhubungan dengan Pendekatan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pedagogik Kejuruan Dr. Yasnidawati,
M. Pd. atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Semoga materi ini
bermanfaat dan kritik serta saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk kesempurnaan
penulisan makalah berikutnya.
Penulis
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Instruksional
B. Prinsip-Prinsip Desain Instruksional
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konteks pembelajaran, desain instruksional dapat diartikan sebagai prosesyang
sistematis untuk memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaanbahan-
bahan pembelajaran beserta aktivitas yang harus dilakukan, perencanaan sumbersumber
pembelajaran yang dapat digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan. Dengan kata
lain, desain insruksional membantu para pendidik dan pendesain
instruksional menciptakan atau merancang pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
instruksional, efektif dan efisien. Sehingga dalam prosesnya akan tercipta proses
komunikasi dan pembelajaran yang aktif dan interaktif di antara pendidik dan peserta
didik.
Ciri utama desain pembelajaran adalah adanya dugaan bahwa prinsip-prinsip
dan prosedur-prosedurnya didasarkan pada hasil penelitian. Sifat penelitian ini
beragam,mulai dari penelitian tradisional eksperimen terkontrol, penelitian
pengembangan,sampai pada analisis kualitatif studi kasus. Meskipun perspektif desain
alternatif sudahmulai muncul, semuanya tidak terlepas dari dukungan atau tuntunanteori
yang mantap.
Ada beberapa asumsi dasar yang dikemukakan oleh Gagne, Wager, Golas, dan
Keller dalam desain instruksional. Beberapa asumsi dasar itu di antaranya, pertama,
desain instruksional dimaksudkan untuk membantu individu belajar lebih dari sekedar
melaksanakan proses pengajaran. Asumsi dasar ini menyatakan pentingnya desain
instruksional untuk membantu peserta didik dalam proses dan hasil belajar. Kedua, Desain
adalah proses interaktif dengan melibatkan peserta didik. Asumsi inimenjelaskan bahwa
desain instruksional menganut prinsip learner-centered atau berorientasi pada peserta didik
sehingga peserta didik ikut terlibat dalam proses desain instruksional. Ketiga, desain
intruksional itu sendiri adalah suatu proses yang terdiri dari sejumlah sub proses, mulai
dari perumusan tujuan sampai evaluasi terhadap program atau produk instruksional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian desain instruksional?
2. Apa prinsip-prinsip pengembangan desain instruksional?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk Mengetahui Pengertian Desain Instruksional.
2. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Pengembangan Desain Instruksional.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain Instruksional adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk
mengembangkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai hasil yang optimal. Sebuah
desainin struksional diawali dengan kegiatan melakukan analisis kebutuhan
danmenentukan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan diakhiridengan evaluasi
tujuan pembelajaran.
Prinsip-prinsip desain instruksional:
1. Respon-respon baru (new responses) di ulang sebagai akibat dari respon tersebut
2. Prilaku yang tidak hanya di kontrol oleh akibat respon
3. Perilaku yang timbul oleh tanda-tanda tertentu
4. belajar yang berbentuk respon tanda-tanda yang terbatas
5. belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar
untuk belajar sesuatu yang kompleks seperti pemecahan masalah.
6. Status mental peserta didik untuk menghadapi pelajaran
akan memengaruhi perhatian dan ketekunannya selama proses belajar.
7. Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil
dan disertai umpan balik untuk menyelesaikan setiap langkah akan
membantu sebagian besar peserta didik. Implikasinya penggunaan buku teks
terprogram.
8. Kebutuhan memecah materi belajar yang kompleks
menjadi kegiatan-kegiatan kecil akan dapat dikurangi bila materi belajar
dapat diwujudkan dalam satu model.
9. Keterampilan tingkat tinggi seperti keterampilan
memecahkan masalah adalah perilaku kompleks yang terbentuk dari
komposisi keterampilan dasar yang lebih sederhana.
10. Belajar cenderung cepat dan efisien serta menyenangkan
bila peserta didik diberi informasi bahwa ia menjadi lebih mampu dalam
keterampilan memecahkan masalah.
11. Perkembangan dan kecepatan belajar peserta didik
bervariasi, ada yang maju dengan cepat, ada yang lebih lambat.
12. Dengan persiapan, peserta didik dapat mengembangkan
kemampuan mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan
menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat respons yang benar.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini Penulis berharap pembaca dapat memberi saran dan kritik
terhadap makalah ini agar penulis lebih teliti dan menyempurnakan isi pada makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara B. Seels, Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran (Definisi dan Kawasannya),
(Jakarta: LPTK UNJ, t.t.)
M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern, (Jakarta: Erlangga 2012)
Toeti Soekamto, Perancangan dan Pengembangan Sistem Instruksional, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2005)