Anda di halaman 1dari 30

DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN

Beberapa definisi desain penelitian:


1. Desain penelitian adalah rencana dan struktur
penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa,
sehingga dapat diperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
2. Desain penelitian adalah cetak biru (blue print)
terhadap pengumpulan, pengukuran dan
penganalisisan data.
3. Desain penelitian adalah kerangka kerja dalam
suatu studi tertentu, guna mengumpulkan,
mengukur dan melakukan analisis data sehingga
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian.
Desain penelitian
• Desain penelitian adalah keseluruhan
proses yang diperlukan dalam perencana-
an dan pelaksanaan penelitian, sehingga
pertanyaan-pertanyaan yang ada dapat
dijawab.
Desain penelitian (lanjutan)
Dari desain penelitian ini akan diperoleh jawaban
mengenai:
1. teknik yang digunakan dalam pengumpulan
data,
2. sampling yang akan digunakan dalam
pemilihan sampel (jika menggunakan sampel),
3. cara mengatasi hambatan-hambatan yang
terdapat dalam hal pembiayaan dan waktu
Desain penelitian (lanjutan)
1. Rencana memilih sumber dan jenis informasi
yang relevan dengan pertanyaan pertanyaan
penelitian.
2. Kerangka kerja untuk menjelaskan hubungan
antara variabel-variabel penelitian.
3. Cetak biru yang menggambarkan seluruh
prosedur dari hipotesis sampai analisis data.
4. Pemberi jaminan bahwa studi yang dilakukan
sesuai dengan permasalahan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan prosedur-prosedur
yang dilaksanakan adalah yang paling
menguntungkan atau paling ekonomis.
DESAIN PERENCANAAN DAN
PELAKSANAAN PENELITIAN.
Desain Perencanaan Penelitian
• Desain perencanaan penelitian ini, bertujuan
untuk melaksanakan penelitian sehingga dapat
diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian
hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan
Jadi, desain dalam perencanaan penelitian ini
harus dapat menerjemahkan modelmodel
ilmiah ke dalam operasional penelitian secara
praktis.
Desain Pelaksanaan Penelitian
Desain dalam pelaksanaan penelitian dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu
sebagai berikut.
a. Desain sampel
Dalam hal ini adalah desain sampling yang reperesentatif sesuai dengan tujuan
penelitian maupun kesimpulan yang akan diambil. Pilihan teknik samplingnya dapat
berupa sampling probabilitas atau sampling non probabilitas.
b. Desain instrumen
Dalam hal ini adalah desain alat untuk mengumpulkan data. Pilihannya dapat berupa alat
yang terstruktur atau kurang terstruktur. Pilihan ini, perlu evaluasi terlebih dahulu
sehingga data yang akan diperoleh sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
c. Desain analitis
Dalam hal ini, adalah desain pemilihan metode statistik atau bukan sebagai alat analisis
di dalam menganalisis data.
d. Desain administrasi
Desain administrasi merupakan desain pelaporan secara tertulis hasil penelitian dan
disesuaikan dengan standar yang berlaku umum. Runtutan penulisan merupakan
penjabaran dari langkah-Iangkah penelitian tersebut.
JENIS-JENIS DESAIN
PENELITIAN
1. Desain Eksploratori
Desain eksploratori berusaha mencari ide-ide
atau hubungan-hubungan yang baru,
sehingga dapat dikatakan bahwa desain ini
bertitik tolak dari variabel, bukan dari fakta.
Desain eksploratif dapat dianggap sebagai
langkah pertama untuk merumuskan
persoalan, dimana pemecahannya dapat
memakai jenis penelitian yang lain.
JENIS-JENIS DESAIN
PENELITIAN (Lanjutan)
2. Desain Deskriptif
Desain ini, bertujuan untuk menguraikan sifat atau
karakteristik dari suatu fenamena tertentu. Dalam
menggunakan desain ini, jangan melakukan
kesimpulan yang terlalu jauh atas data yang ada,
karena tujuan dari desain ini hanya mengumpulkqn
fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan
teliti sesuai dengan persaalan yang akan dipecahkan.
Desain ini, kurang memerlukan tearisasi dan hipatesis
serta dapat bekerja pada suatu variabel.
JENIS-JENIS DESAIN
PENELITIAN (Lanjutan)
3. Desain Kausal
Desain kausal berguna untuk menganalisis
hubungan-hubungan antara satu variable
dengan variabel lainnya atau bagaimana
suatu variabel mempengaruhi variabel
lainnya. Sifat hubungan yang mungkin terjadi
di antara variabel-variabel ini dapat dibedakan
atas tiga, yaitu simetris, asimetris, dan timbal
balik.
BENTUK DAN ISI DESAIN
PENELITIAN
1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.
2. Pemilihan kerangka kanseptual untuk masalah penelitian serta hubungan
hubungan dengan penelitian sebelumnya.
3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari
tujuan, luas jangkau (scope) dan hipatesa untuk diuji.
4. Membangun penyelidikan atau percobaan.
5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel.
6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.
7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.
8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan procesing data.
9. Menganalisis data serta pemilihan prasedur statistik untuk mengadakan
generalisasi serta inferensi statistik.
10. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta
interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam
penemuan, serta menganjurkan beberapa saran-saran dan kerja
penelitian yang akan datang.
PENGERTIAN PROPOSAL
PENELITIAN
Proposal atau usulan penelitian adalah
suatu pernyataan tertulis mengenai
rencana atau rancangan penelitian secara
keseluruhan, berisikan hal-hal tertentu,
seperti latar belakang dan perumusan
masalah, perumusan tujuan penelitian,
perumusan metodologi strategi operasi
penelitian, penentuan skedul waktu kerja,
dan, sebagainya
PERBEDAAN PROPOSAL DG
DESAIN PENELITIAN
• Proposal penelitian dan desain penelitian
memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaannya adalah bahwa keduanya
dipergunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan penelitian. Perbedaannya
adalah pada isinya. Dalam proposal
penelitian, disamping ada desain
penelitian, juga dicantumkan pula rincian
rencana kebutuhan dan penggunaan dana
Pedoman Proposal Ditjen Dikti
Depdiknas RI
1. Judul penelitian.
2. Bidang ilmu/teknologi.
3. Pendahuluan.
4. Perumusan masalah.
5. Tinjauan pus taka.
6. Tujuan penelitian.
7. Manfaat hasil penelitian.
8. Metode penelitian.
9. Jadwal waktu penelitian.
10. Personalia penelitian.
11. Perkiraan biaya-biaya penelitian.
12. Lampiran-Iampiran.
– Rincian kegiatan dan satuan biaya penelitian.
– Patokan satuan biaya penelitian.
PROPOSAL SKRIPSI/ TESIS/ TA
1. Judul
Judul yang baik harus dapat mengungkapkan masalah,
variabel (variabel bebas dan terikat) serta objek yang
sedang dihadapi dan yang akan dipelajari. Judul
sebaiknya jangan terlalu panjang Oebih kurang delapan
sampai sepuluh suku kata).

2. Pengantar/latar belakang masalah.


Dalam pengantar ini diterangkan beberapa sebab
mengapa dipilih suatu masalah/ peluang penelitian (latar
belakang masalah). Di sam ping itu dapat pula
diutarakan atau diuraikan beberapa hal yang sudah
diketahui tentang permasalahan yang ingin diselidiki
berdasarkan tinjauan pustaka.
Lanjutan
3. Permasalahan
Dalam bagian ini dijabarkan pernyataan atau
pertanyaan yang ingin dijawab. Formulasi
masalah dapat dilakukan dengan dua cara.
1. Mengambil suatu pengamatan di lapangan atau
masyarakat (umumnya digunakan dalam bidang
sosial).
2. Menurunkan suatu teori yang sudah ada (umumnya
digunakan dalam bidang eksakta).
Lanjutan
ldentifikasi masalah
• Yaitu suatu kegiatan berupa mencari/mendaftar sebanyak-
banyaknya masalah yang sekiranya dapat dicarikan jawabannya
melalui penelitian. Pencarian atau pendaftaran masalah-masalah
tertumpu pada masalah pokok yang tercermin pada bagian latar
belakang masalah.

Batasan masalah
• Bagian ini, berkaitan erat dengan identifikasi masalah, yaitu dengan
mengambil satu atau dua masalah yang terdapat pada identifikasi
masalah untuk diteliti selanjutnya.

Rumusan masalah .
• Bagian ini, mencoba menformulasikan secara ringkas, jelas dan
tajam tentang permasalahan utama yang ada di latar belakang
masalah dan batasan masalah dalam satu paragraf dengan kalimat
biasa, biasanya berbentuk pertanyaan
Lanjutan
4. Tujuan dan kegunaan penelitian
Tujuan dan kegunaan ini, merupakan satu atau beberapa
pernyataan yang ingin diketahui atau ditetapkan. Dalam membuat
tujuan dan kegunaan selalu harus diingat permasalahannya. Tujuan
dan kegunaan harus dirumuskan secara jelas dan tegas.Tujuan dan
kegunaan di sini harus sesuai dengan kepentingannya.

5. Hipotesis
Hipotesis ini, merupakan jawaban sementara atas perumusan
permasalahan yang telah dikemukakan dan harus dibuktikan. Guna
memudahkan semua pihak yang berkepentingan, maka hipotesis
disesuaikan dengan jumlah dan urutan rumusan masalah yang
telah ditetapkan. Hipotesis ini, dapat berasal dari suatu teori yang
sudah ada atau dari suatu kerangka teoritik yang baru. Hipotesis
biasanya ditulis dalam bentuk pernyataan tentang hubungan antara
dua atau lebih variabel. Hipotesis sebaiknya ditulis dalam
terminology operarasional.
Lanjutan
6. Metode penelitian
Dalam bagian ini diuraikan berbagai cara yang dipakai
dalam penelitian untuk mengumpulkan data dan menguji
hipotesis. Dalam metode ini harus tercakup, antara lain:
– rencana penelitian,
– bentuk penelitian,
– dimensi waktu data,
– variabel penelitian,
– definisi operasional,
– metode pengumpulan data,
– teknik analisis,
– rumus/alat ukur yang digunakan.
7. Landasan teori/tinjauan pustaka
Dalam bagian ini, diajukan teori-teori yang mendasari
permasalahan baik yang sudah maupun yang masih
kontemporer. Selain teori, dapat pula digunakan hasil-
hasil penelitian terdahulu, lebih baik jika berbentuk
ringkasan hasil penelitian. Dalam bagian ini, sebaiknya
dikemukakan pula kerangka pemikiran. Kerangka
pemikiran dibuat dalam satu skema sehingga isi
penelitian secara keseluruhan diketahui dengan jelas,
mulai dari mekanisme ketersediaan data, pengolahan
dan penyajiannya. Dianjurkan agar kerangka pemikiran
ini dilengkapi dengan penjelasan secara narasi.
Lanjutan
8. Daftar Pustaka/ Acuan/ Rujukan
Pada bagian ini, dituliskan/ didaftar
semua sumber-sumber bacaan atau
kepustakaan, yang dapat berupa buku-
buku teks, jurnal, buletin, majalah, surat
kabar, terbitan berkala, ensiklopedi,
kamus, hasil penelitian. Daftar ini ditulis
dengan cara yang lazim, sesuai dengan
ketentuan.
Lanjutan
9. Jadwal waktu
10. Personalia
11. Anggaran
Proposal Skripsi/Tesis/TA, biasanya
bagian personalia dan anggaran tidak
dicantumkan karena dilakukan oleh,
penulis sendiri dengan biaya sendiri.
MASALAH, JUDUL DAN TUJUAN

PENELITIAN
1. Pengertian Masalah Penelitian
Masalah adalah penyimpangan antara yang
diharapkan dengan kejadian atau kenyataan
dan dapat diselesaikan. Masalah timbul karena
adanya tantangan, adanya kesangsian ataupun
kebingungan kita terhadap suatu hal atau
fenomena, adanya kemenduaan arti
(ambiguity), adanya halangan atau rintangan,
adanya celah (gap) baik antar kegiatan atau
antar fenomena, baik yang telah ada ataupun
yang akan ada.
Masalah Penelitian
2. Ciri-ciri Masalah Penelitian
Dalam memilih masalah penelitian, ada
beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan
antara lain:

1. Masalah yang dipilih hendaknya sesuai dengan


minat dari peneliti.
2. Masalah yang dipilih hendaknya dapat diteliti, artinya
penelitiannya dapat dilaksanakan.
3. Tersedia faktor pendukung dari masalah yang diteliti,
dalam hal ini ada data dan izin.
4. Masalah yang diteliti harus mempunyai atau
memberikan manfaat.
Masalah Penelitian (Lanjutan)
1. Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai
penelitian.
Apabila:
– masalah mempunyai keaslian, dalam hal ini menyangkut hal-hal
yang up to date dan baru mempunyai nilai ilmiah atau aplikasi
ilmiah , tidak berisi hal-hal yang sepele.
– masalah menyatakan suatu hubungan,
– masalah merupakan hal yang penting, dalam hal ini harus
mempunyai arti dan nilai, baik dalam bidang ilmunya sendiri
maupun dalam bidang aplikasi untuk penelitian terapan,
– masalah dapat diuji dengan perlakuan-perlakuan serta data dan
fasilitas yang ada. Sekurang-kurangnya, memberikan implikasi
kemungkinan untuk pengujian secara empiris,
– masalah dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang jelas
dan tidak membingungkan.
Masalah Penelitian (Lanjutan)
2. Masalah yang dipilih harus mempunyai fisibilitas.
Masalah mempunyai fisibiltas apabila masalah tersebut
dapat dipecahkan, seperti berikut:

– Data dan metode untuk memecahkan masalah harus tersedia.


– Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam
batas-batas kemampuan.
– Waktu untuk memecahkan masalah harus wajar.
– Biaya dan hasil, minimal harus seimbang.
– Administrasi dan sponsor harus kuat.
– Tidak bertentangan dengan hukum dan adat.
Masalah Penelitian (Lanjutan)
3. Kerangka Permasalahan Penelitian
Francis, Bork, dan Cartens (1979) menunjukkan kerangka tentang
masalah penelitian, sesuai dengan jenis penelitiannya, yakni:
– Penelitian dampak sosial
Pada penelitian ini, masalah diungkapkan dengan menunjukkan
masalah sosial yang sedang terjadi, yang memerlukan
perhatian, penafsiran, dan penyelesaian. Masalah
mengungkapkan perkiraan situasi, sinyalemen mengenai gejala-
gejala yang terjadi.
– Penelitian teoritis
Pada penelitian ini, masalah merujuk pad a suatu teori atau
salah satu aspek teori yang tidak lagi memuaskan kita. Masalah
dinyatakan dengan hukum-hukum sosial yang menjelaskan
hubungan diantara berbagai gejala sosial. Untuk rumusan
masalahnya, digunakan kata-kata "sejauh mana".
Masalah Penelitian (Lanjutan)
Penelitian historis
Pada penelitian ini, pernyataan masalah adalah pengungkapan
peristiwa tertentu yang membangkitkan minat kita. Peristiwa
haruslah mengandung makna dan dapat menjelaskan kerangka
teoritis tertentu.

Penelitian evaluasi
Pada penelitian ini, masalah menjelaskan apa yang akan
dievaluasi dan mengapa evaluasi itu penting untuk pengambilan
keputusan.

Penelitian khusus
Pada penelitian ini, yang tidak mengikuti pota penelitian
konvensional, masalah mengungkapkan suatu proses,
menjelaskannya dan menunjukkan maknanya bagi ilmu,
masyarakat atau kemanusiaan. Penelitian ini, merupakan
pemberian proyek kreatif yang telah terjadi.
JUDUL PENELITIAN
Pengertian Judul Penelitian
Judul penelitian hendaknya bersifat menjelaskan dan menarik.
Dengan membaca judul ini, maka orang langsung dapat menduga
apa materi atau masalahnya serta kaitan aspek lainnya. Selain itu,
dapat pula diketahui mengenai obyek, metode, tujuan dan
kegunaan penelitian. Dengan demikian, judul penelitian ini pada
hakekatnya merupakan gambaran dari conceptual framework suatu
penelitian.

Fungsi utama dari judul penelitian bagi penulis atau peneliti adalah
sebagai kompas dalam melakukan penelitian atau menyusun
tulisannya. Sedangkan bagi pembaca, fungsi utama judul penelitian
ini adalah menunjukkan hakekat obyek penelitian, wilayahnya serta
metode yang dipergunakan dalam melakukan penelitian atau
menyusun tulisan.
JUDUL PENELITIAN (lanjutan)
2. Perumusan Judul Penelitian

Mengetahui status sesuatu.


Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai
apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebaginya,
maka penelitiannya bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan atau
menerangkan peristiwa. Contoh judul penelitian deskriptif: "studi
deskriptif tentang ...", "penelitian tentang pendapat...", dan
"tanggapan masyarakat terhadap ...".

Membandingkan status dua fenomena atau lebih.


Dalam melakukan perbandingan, peneliti selalu memandang dua
fenomena atau lebih, ditinjau dari perbedaan atau persamaan yang
ada. Namun, yang sering terjadi, peneliti membandingkan dua
fenomena yang terhadap suatu standar. Penelitian ini bersifat
komparatif, artinya membandingkan dua atau lebih fenomena.
Contoh judul penelitian komparatif: "penelitian komparasi antara ...
dengan ..
JUDUL PENELITIAN (lanjutan)
Mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua fenomena atau
lebih.
Penelitian hubungan atau pengaruh, lebih dikenal dengan istilah
penelitian korelasi. Penelitian korelasi memiliki dua jenis, yakni:
Korelasi sejajar,
menyangkut penelitian tentang dua hal atau lebih yang tidak
mempunyai hubungan sebab akibat, tetapi dapat dicari alasan
mengapa diperkirakan ada hubungannya.
Contoh judul penelitian : "Korelasi antara ...dengan....... ".

Korelasi sebab akibat,


menyangkut penelitian tentang dua hal atau lebih yang saling
memiliki pengaruh. Antara keadaan yang satu dengan lainnya
terdapat hubungan sebab akibat. Keadaan pertama
diperkirakan menjadi penyebab keadaan yang kedua. Keadaan
pertama berpengaruh pada keadaan kedua.
Contoh Judul penelitian : "pengaruh ... terhadap ...".

Anda mungkin juga menyukai