BAB I (CHAPTER I)
PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
1) Pada bagian ini diuraikan situasi dan kondisi yang menarik perhatian peneliti dan
pembaca pada umumnya,
2) Kemukakan hal-hal yang ingin diketahui dan alasan mengapa peneliti tertarik
dengan topik itu,
3) Kemukakan juga mengapa hal itu perlu diteliti,
4) Berikan gambaran pula apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian.
Membatasi pada masalah yang akan diteliti, sehingga fokus penelitian menjadi jelas dan
terarah. Pembatasan ini berfungsi agar penelitian tidak bias sehingga tidak terjebak dalam
masalah-masalah yang kemudian timbul sebagai konsekuensi dari masalah yang akan
diteliti.
Contoh:
1). Acuan Teori 1
2). Acuan Teori 2
3). Acuan Teori 3
Hal ini berbeda dengan yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, karena di sini bukan
untuk mengkaji teori melainkan sekedar memahami konsep apa yang akan diteliti.
Contohnya: Fokus mengenai pembelajaran sosiologi. Maka sub fokusnya dapat berupa:
metode pembelajaran sosiologi, perencanaan, media, strategi, dan evaluasi. Maka acuan
teorinya adalah perencanaan, metode, media, strategi, dan evaluasi pembelajaran sosiologi.
Bagian ini juga memuat hasil-hasil penelitian sebelumnya relevan dengan penelitian yang
telah dilakukan, yang telah dilakukan oleh penelitian lain, dengan maksud untuk
menghindari duplikasi. Di samping itu, untuk menunjukkan bahwa topik yang diteliti belum
pernah diteliti oleh peneliti lain dalam konteks yang sama. Dengan demikian penelitian yang
relevan perlu menunjukkan masalah apa yang akan diteliti, dan kekurangan-kekurangan apa
yang terdapat dalam penelitian yang mendahului tersebut sehingga perlu dilakukan
penelitian kembali.
Menjelaskan berapa lama penelitian dilaksanakan. Waktu harus dijelaskan agar peneliti
memiliki acuan waktu tentang kapan penelitian dapat dilaksanakan, dan kapan diselesaikan.
Tanpa batasan waktu yang jelas, maka peneliti akan kesulitan dalam memprediksi
penyelesaian penelitian.
1) Data-data yang akan digunakan atau dikumpulkan : Misal dokumen, hasil observasi,
wawancara, dan angket,
2) Apa dan siapa yang menjadi sumber data (jika belum dikemukakan sebelumnya), apa
satuan kajiannya (unit of analysis-nya),
3) Kemukakan bagaimana menjaga kerahasiaan sumber data,
4) Apakah pemilihan sumber data sesuai dengan acuan teori dan pertanyaan penelitian.
Disini juga Menjelaskan cara pengambilan sampel: misal dengan Purposive Sampling dan
internal sampling. Purposive sampling, dimaksudkan bahwa sampel tidak dimaksudkan
untuk mewakili populasi, melainkan untuk mewakili informasi. Jika dalam penelitian
kuantitatif sampel harus mewakili populasi, misalnya ada prosentase atau rumus yang jelas
tentang pengambilan sampel, tetapi dalam kualitatif tidak berdasarkan pada pertimbangan
itu. Artinya ketika peneliti kualitatif hendak meneliti suatu masyarakat pada suatu wilayah,
maka informan yang dapat diambil boleh terbatas yang penting informasinya dianggap
sudah mewakili informasi secara keseluruhan.
1) Jelaskan rencana analisis data (memilih salah satu model analisis atau dua model
diantaranya),
2) Uraikan secara singkat bagaimana proses analisis data yang ditempuh. Misalnya
adalah teknik analisis dengan model analisis interaktif (Miles dan Huberman, 1984).
Dalam model analisis ini, tiga komponen analisisnya yaitu reduksi data, sajian data,
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi, aktivitasnya dilakukan dalam bentuk
interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses yang berlanjut,
berulang, dan terus-menerus hingga membentuk sebuah siklus.
Untuk menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian, peneliti dapat
menggunakan teknik informan review atau umpan balik dari informan (Miles dan
Huberman, 1992: 453). Selain itu peneliti juga menggunakan teknik triangulasi untuk lebih
memvalidkan data. Teknik triangulasi meliputi triangulasi sumber, triangulasi metode, dan
triangulasi teori. Triangulasi sumber, yakni mengumpulkan data sejenis dari beberapa
sumber yang berbeda.
Membahas hasil analisis akhir dan disesuaikan dengan masalah penelitian secara sistematis.
Upayakan agar mengemukakan prinsip-prinsip, hubungan, dan generalisasi pada bagian ini.
Ingat bahwa kita tidak mengemukakan hasil lagi. Kemukakan kekecualian atau kelemahan,
dan juga kemukakan hal-hal yang dapat dicakup dalam penelitian ini.
B. Penganalisaan (Analysis)
1) Tunjukkan pada bagian ini bahwa hasil yang diinterpretasi itu ada kesepakatan atau
bertentangan dengan hasil/temuan penelitian lainnya yang telah dipublikasikan.
2) Bahas implikasi hasil pekerjaan dan kemukakan seluruh kemungkinan aplikasi
praktisnya.
BAB V (CHAPTER V)
PENUTUP (closing)
A. Kesimpulan (Conclusions)
B. Saran (Suggestions)
A. Bagian Awal
Halaman Sampul
Halaman Judul
Lembar Persetujuan Pembimbing
Lembar Pengesahan Tim Penguji
Lembar Pernyataan Keaslian
Abstrak
Kata Pengantar
Pedoman Transliterasi Arab-Latin
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
B. Bagian Inti
BAB I. PENDAHULUAN
Berisi temuan data dalam penelitian, yang terdiri dari deskripsi data, dan pengujian
hipotesis.
Berisi tentang analisis data penelitian dari hasil temuan data penelitian. Subbab ini
dapat terdiri dari berbagai subbab tergantung penulis/peneliti ingin menguraikan
bagian-bagian apa saja.
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup Peneliti.
A. Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari: Halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman
pengesahan (approval), motto (jika ada), persembahan (dedication), abstrak (abstract),
kata pengantar (acknowledgement), daftar isi (table of contents), daftar tabel (list of table),
daftar gambar (list of picture), dan daftar lampiran (appendices).
Halaman Sampul
Halaman Judul
Lembar Pernyataan Keaslian (Statement of Intellectual Property Rights or Statement of
Authenticity)
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
B. Bagian Inti
BAB I. PENDAHULUAN
Berisi deskripsi subjek penelitian. Subbab ini bisa terdiri dari berbagai subbab tergantung
peneliti ingin menguraikan bagian-bagian apa saja.
Berisi tentang temuan data penelitian. Subbab ini dapat terdiri dari berbagai subbab
tergantung penulis/peneliti ingin menguraikan bagian-bagain apa saja pada BAB ini.
Berisi analisis data dari hasil temuan penelitian. Subbab ini dapat terdiri dari berbagai
subbab tergantung penulis/peneliti ingin menguraikan bagian-bagain apa saja pada BAB ini.
A. Kesimpulan
B. Saran (Rekomendasi)
C. Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Riwayat hidup peneliti.
Struktur Penelitian
Struktur penelitian pada dasarnya adalah garis besar makalah Anda. Dalam disertasi Anda, Anda
diharapkan memberikan struktur penelitian menjelang akhir bab pendahuluan. Komponen struktur
penelitian digambarkan pada tabel di bawah ini:
Bab Komponen
Proses penelitian
Filsafat penelitian
Contoh
Bab Satu mengkomunikasikan tujuan dan fokus penelitian serta menjelaskan garis besar penelitian.
Bab ini memuat penjelasan singkat tentang latar belakang penelitian, dan memberikan alasan
pemilihan wilayah penelitian. Selain itu, bab pertama berisi penjelasan maksud dan tujuan
penelitian, serta menjelaskan struktur penelitian.
Bab Dua merupakan tinjauan literatur, dan karenanya, berisi analisis model dan kerangka teoritis
yang telah diperkenalkan sebelumnya ke wilayah penelitian. Bab ini berisi definisi istilah-istilah
utama dan menjelaskan strategi pencarian data sekunder. Pandangan penulis lain mengenai bidang
penelitian pada umumnya dan masalah penelitian pada khususnya telah disajikan secara logis dalam
bab ini.
Bab Tiga membahas metodologi. Bab ini menjelaskan proses penelitian dan membahas
permasalahan filosofi penelitian. Selain itu, bab metodologi berisi penjelasan tentang desain
penelitian, serta pilihan dan penerapan metode pengumpulan data. Aspek pengambilan sampel
kajian dan pembahasan pertimbangan etis juga dimasukkan dalam bab ini.
Bab Lima merupakan pembahasan dan analisis. Bab ini memegang peranan penting dalam
pencapaian maksud dan tujuan penelitian. Temuan tinjauan literatur telah dibandingkan dengan
temuan data primer dalam bab ini. Selain itu, diskusi mendalam telah dilakukan sehubungan dengan
masing-masing tujuan penelitian.
Bab Enam menyimpulkan pekerjaan dan merangkum tingkat pencapaian maksud dan tujuan
penelitian. Bab ini berisi pengakuan atas keterbatasan penelitian dan menyoroti ruang lingkup untuk
penelitian masa depan di bidang penelitian yang sama.
Disertasi Anda juga harus memuat halaman judul, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi di awal.
Selanjutnya, Anda perlu menambahkan bagian referensi, daftar pustaka, dan lampiran di akhir
disertasi Anda.
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian dan Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Paradigma
E. Manfaat Penelitian
A. Deskripsi Data
B. Temuan Hasil Penelitian
C. Pembahasan Temuan Hasil Penelitian
Bab V. Penutup
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran-Saran
Ada beberapa perbedaan dalam sistematika penulisan skripsi antara kualitatif dan kuantitatif. Berikut
adalah beberapa perbedaan yang mungkin dapat membantu Anda:
Bab Pendahuluan: Pada skripsi kuantitatif, bab pendahuluan biasanya terdiri dari latar belakang,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis.
Sedangkan pada skripsi kualitatif, bab pendahuluan biasanya terdiri dari latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
Bab Metode Penelitian: Pada skripsi kuantitatif, bab metode penelitian biasanya terdiri dari jenis
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan instrumen
penelitian. Sedangkan pada skripsi kualitatif, bab metode penelitian biasanya terdiri dari jenis
penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan validitas data .
Bab Hasil Penelitian: Pada skripsi kuantitatif, bab hasil penelitian biasanya terdiri dari presentasi
data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian. Sedangkan pada skripsi kualitatif, bab hasil
penelitian biasanya terdiri dari deskripsi data, analisis data, dan interpretasi hasil penelitian. Ingat
setiap perguruan tinggi atau jurusan mungkin memiliki persyaratan yang berbeda dalam penulisan
skripsi kualitatif dan kuantitatif. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa panduan penulisan
skripsi yang diberikan oleh perguruan tinggi atau jurusan Anda.
Semoga membantu!
KUANTITATIF KUALITATIF
F. Kegunaan Penelitian
C. Penelitian Terdahulu
D. Kerangka/Landasan Teori
E. Hipotesis Teoritik
H. Hipotesis Statistik
A Simpulan A. Simpulan
B. Saran/Rekomendasi B. Saran/Rekomendasi
KUANTITATIF KUALITATIF
G. Metode Penelitian
H. Literature Review
G. Instrumen Penelitian
I. Hipotesis Statistik
A. Kesimpulan A. Kesimpulan
B. Saran B. Saran
C. Implikasi C. Implikasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUANTITATIF KUALITATIF
G. Metode Penelitian
H. Literature Review
G. Instrumen Penelitian
I. Hipotesis Statistik
A. Kesimpulan A. Kesimpulan
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
—---------------
Menulis makalah penelitian adalah tugas yang menakutkan, namun memahami strukturnya dapat
membuat prosesnya lebih mudah dikelola dan menghasilkan makalah yang terorganisir dengan baik
dan koheren. Artikel ini memberikan pendekatan langkah demi langkah dalam menyusun makalah
penelitian, memastikan pekerjaan Anda tidak hanya informatif tetapi juga terstruktur untuk dampak
maksimal.
Perkenalan
Dalam segala bentuk komunikasi tertulis, struktur konten memainkan peran penting dalam
memfasilitasi pemahaman. Makalah penelitian yang terstruktur dengan baik memberikan kerangka
kerja yang memandu pembaca melalui konten, memastikan mereka memahami poin-poin utama
secara efisien. Tanpa struktur yang jelas, pembaca bisa tersesat atau bingung, sehingga kehilangan
minat dan kegagalan memahami pesan yang dimaksud.
Dalam makalah penelitian, struktur sangatlah penting karena kompleksitas pokok bahasannya.
Makalah penelitian seringkali melibatkan penyajian dan analisis sejumlah besar data, teori, dan
argumen. Tanpa struktur yang terdefinisi dengan baik, pembaca mungkin kesulitan menavigasi
informasi yang berlebihan ini, sehingga mengakibatkan pemahaman topik yang terfragmentasi.
Makalah penelitian yang terstruktur dengan baik tidak hanya membantu pembaca mengikuti alur ide
tetapi juga meningkatkan kejelasan dan koherensi konten. Dengan mengorganisasikan informasi ke
dalam bagian, paragraf, dan kalimat, peneliti dapat menyajikan pemikirannya secara logis dan
sistematis. Organisasi logis ini memungkinkan pembaca menghubungkan ide-ide dengan mudah,
sehingga menghasilkan pengalaman membaca yang lebih koheren dan menarik.
Salah satu cara struktur meningkatkan kejelasan adalah dengan memberikan peta jalan yang jelas
untuk diikuti pembaca. Dengan membagi makalah penelitian menjadi beberapa bagian dan
subbagian, peneliti dapat memandu pembaca melalui berbagai aspek topik. Hal ini memungkinkan
pembaca untuk mengantisipasi arus informasi dan mempersiapkan mental mereka untuk konten
yang akan datang.
Selain itu, makalah penelitian yang terstruktur dengan baik memastikan bahwa setiap paragraf
memiliki tujuan tertentu dan berkontribusi pada keseluruhan argumen atau analisis. Dengan
mendefinisikan secara jelas ide utama setiap paragraf dan memberikan bukti atau contoh pendukung,
peneliti dapat menghindari kebingungan dan memastikan bahwa poin-poin mereka dikomunikasikan
secara efektif.
Selain itu, makalah penelitian terstruktur membantu peneliti mempertahankan fokus yang konsisten
sepanjang tulisan mereka. Dengan mengatur pemikiran dan gagasan mereka, peneliti dapat
memastikan bahwa mereka tetap pada jalurnya dan menghindari hal-hal yang menyimpang. Hal ini
tidak hanya meningkatkan kejelasan makalah tetapi juga membantu menjaga minat dan keterlibatan
pembaca.
Judul dan abstrak merupakan elemen pertama yang ditemui pembaca ketika mengakses sebuah
makalah penelitian. Judul harus ringkas, informatif, dan menangkap esensi penelitian. Misalnya,
judul seperti “Menjelajahi Dampak Perubahan Iklim terhadap Keanekaragaman Hayati di Hutan
Hujan Tropis” langsung menyampaikan pokok bahasan dan ruang lingkup penelitian.
Di sisi lain, abstrak memberikan gambaran singkat tentang masalah penelitian, metodologi, dan
temuan, sehingga menarik pembaca untuk mempelajari makalah ini lebih jauh. Dalam abstrak yang
disusun dengan baik, peneliti dapat menyoroti hasil atau implikasi utama dari penelitian tersebut,
sehingga memberikan gambaran sekilas kepada pembaca tentang nilai penelitian tersebut.
Pendahuluan berfungsi sebagai undangan bagi pembaca untuk terlibat dengan makalah penelitian.
Ini harus memberikan informasi latar belakang topik, menyoroti masalah penelitian, dan menyajikan
pertanyaan penelitian atau pernyataan tesis. Dengan menetapkan konteks (establishing the context)
dan relevansi penelitian, pendahuluan menarik minat pembaca dan mempersiapkan mereka untuk
membaca konten selanjutnya. Misalnya, dalam studi tentang dampak media sosial terhadap
kesehatan mental, bagian pendahuluan mungkin membahas kebangkitan platform media sosial dan
meningkatnya kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kesejahteraan individu. Informasi
kontekstual ini membantu pembaca memahami pentingnya penelitian ini dan mengapa penelitian ini
perlu ditelusuri lebih lanjut.
Selain itu, pendahuluan juga dapat menguraikan tujuan penelitian, menyatakan apa yang ingin
dicapai peneliti melalui penelitiannya. Hal ini membantu pembaca memahami tujuan dan ruang
lingkup penelitian, menetapkan harapan yang jelas mengenai apa yang dapat mereka pelajari dari
makalah tersebut.
Tinjauan literatur merupakan komponen penting dari makalah penelitian, karena menunjukkan
pemahaman peneliti tentang pengetahuan yang ada dan memberikan landasan untuk penelitian. Hal
ini melibatkan peninjauan dan analisis artikel ilmiah, buku, dan sumber lain yang relevan untuk
mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian dan menetapkan kebutuhan akan penelitian saat ini.
Dalam tinjauan pustaka yang komprehensif, peneliti dapat merangkum temuan-temuan utama dari
penelitian sebelumnya, mengidentifikasi bidang-bidang yang menimbulkan perselisihan atau
kontroversi, dan menyoroti keterbatasan penelitian yang ada.
Selain itu, tinjauan pustaka juga dapat membahas kerangka teori atau model konseptual yang telah
digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Dengan mengkaji kerangka kerja ini, peneliti
dapat mengidentifikasi landasan teoritis penelitiannya dan menjelaskan bagaimana penelitiannya
cocok dengan wacana akademis yang lebih luas. Hal ini tidak hanya menambah kedalaman makalah
penelitian tetapi juga membantu pembaca memahami konteks teoritis di mana penelitian tersebut
berada.
Desain penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
dijelaskan pada bagian metodologi. Hal ini harus disajikan dengan jelas dan ringkas, memungkinkan
pembaca untuk memahami bagaimana penelitian dilakukan dan dievaluasi. Metodologi yang
dijelaskan dengan baik menjamin keandalan penelitian dan memungkinkan peneliti lain untuk
mereplikasi atau mengembangkan temuan tersebut.
Istilah "metodologi penelitian" di sini sering disebut juga dengan "strategi penelitian".
Di bagian metodologi, peneliti dapat memberikan gambaran rinci tentang populasi atau sampel
penelitian, menjelaskan bagaimana partisipan dipilih dan mengapa mereka dipilih. Hal ini membantu
pembaca memahami generalisasi temuan dan sejauh mana temuan tersebut dapat diterapkan pada
populasi yang lebih luas.
Selain itu, peneliti juga dapat mendiskusikan pertimbangan etis apa pun yang dipertimbangkan
selama penelitian. Hal ini dapat mencakup perolehan persetujuan dari peserta, memastikan
kerahasiaan dan anonimitas, dan mengikuti pedoman etika yang ditetapkan oleh organisasi
profesional terkait. Dengan mengatasi permasalahan etika ini, peneliti menunjukkan komitmen
mereka untuk melakukan penelitian dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.
Bagian hasil mewakili temuan penelitian. Peneliti harus mengatur hasilnya dengan cara yang logis,
menggunakan tabel, grafik, dan statistik deskriptif untuk mendukung kesimpulan mereka. Hasilnya
harus disajikan secara objektif, tanpa interpretasi atau analisis. Misalnya, untuk studi tentang
efektivitas obat baru dalam mengobati kondisi medis tertentu, peneliti dapat menyajikan persentase
pasien yang mengalami hasil positif, beserta signifikansi statistik yang terkait dengan hasil tersebut.
Selain menyajikan temuan utama, peneliti juga dapat memasukkan data tambahan atau sub-analisis
yang memberikan wawasan lebih jauh terhadap pertanyaan penelitian. Hal ini dapat mencakup
analisis subkelompok, analisis sensitivitas, atau uji statistik tambahan yang membantu
mengeksplorasi kekokohan temuan.
Pada bagian diskusi (discussion), dikenal pula dengan istilah pembahasan, peneliti menganalisis
dan menafsirkan hasil berdasarkan pertanyaan penelitian atau pernyataan tesis. Hal ini merupakan
kesempatan untuk mengeksplorasi implikasi temuan, membandingkannya dengan literatur yang ada,
dan menawarkan wawasan mengenai signifikansi penelitian yang lebih luas. Pembahasan harus
didukung oleh bukti dan disarankan untuk menghindari spekulasi.
Para peneliti juga dapat mendiskusikan keterbatasan penelitian mereka, mengakui adanya potensi
bias atau faktor perancu yang mungkin mempengaruhi hasil. Dengan mengatasi keterbatasan ini
secara terbuka, para peneliti menunjukkan komitmen mereka terhadap transparansi dan ketelitian
ilmiah.
Kesimpulannya memberikan ringkasan singkat dari makalah penelitian, menyatakan kembali temuan
utama dan implikasinya. Hal ini juga harus merefleksikan pentingnya penelitian ini dan menyarankan
peluang potensial untuk penelitian di masa depan. Kesimpulan yang ditulis dengan baik akan
meninggalkan kesan mendalam bagi pembaca, menyoroti pentingnya penelitian dan potensi
dampaknya. Dengan merangkum hal-hal penting yang dapat diambil dari penelitian ini, peneliti
memastikan bahwa pembaca mendapatkan pemahaman yang jelas tentang kontribusi penelitian
terhadap bidang ini.
Pernyataan tesis yang kuat dan jelas berfungsi sebagai tulang punggung makalah penelitian Anda. Ini
memberikan fokus dan arahan, memandu pengorganisasian ide dan argumen di seluruh makalah.
Luangkan waktu untuk menyusun pernyataan tesis yang terdefinisi dengan baik yang merangkum
pesan inti penelitian Anda.
Garis besar bertindak sebagai cetak biru makalah penelitian Anda, memastikan aliran ide yang logis
dan mencegah disorganisasi. Bagilah makalah Anda menjadi beberapa bagian dan subbagian, catat
poin utama dan argumen pendukung untuk masing-masing bagian. Ini akan membantu Anda
menjaga koherensi dan kejelasan selama proses penulisan.
Saat mengatur makalah penelitian Anda, jaga keseimbangan antara menggali poin-poin spesifik
secara mendalam dan memberikan gambaran umum yang lebih luas. Meskipun kedalaman penting
untuk analisis menyeluruh, terlalu banyak detail dapat membuat pembaca kewalahan. Pertimbangkan
audiens target Anda dan tingkat keakraban mereka dengan topik tersebut untuk menentukan tingkat
kedalaman dan keluasan yang sesuai untuk makalah Anda.
Kesimpulan
Dengan memahami pentingnya struktur makalah penelitian dan menerapkan strategi organisasi yang
efektif, peneliti dapat memastikan pekerjaan mereka dapat diakses, menarik, dan berpengaruh.
Makalah penelitian yang terstruktur dengan baik tidak hanya mengkomunikasikan gagasan dengan
jelas tetapi juga meningkatkan dampak penelitian secara keseluruhan. Dengan perencanaan yang
matang dan perhatian terhadap detail, peneliti dapat menguasai seni menyusun makalah
penelitiannya, menjadikannya kontribusi yang berharga bagi bidang studinya.
—-------------