Anda di halaman 1dari 90

Oleh : Ida Leida M Thaha

DIBAWAKAN PADA WORKSHOP METODA


PENELITIAN PALOPO 19-20 FEBRUARI 2015
1
DEFINISI PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

PENELITIAN KUANTITATIF

PENELITIAN KUALITATIF

PENELITIAN MIX METHOD

2
• Penelitian adalah suatu cara untuk
memahami sesuatu melalui penyelidikan
atau mencari bukti-bukti yang muncul
sehubungan dengan masalah yang ada.
yang dilakukan secara hati-hati sehingga
diperoleh pemecahannya (Hillway Tyrus )

3
Penelitian pada hakekatnya
adalah suatu upaya untuk
memahami dan memecahkan
masalah secara ilmiah, sistimatis,
dan logis

Istilah ilmiah disini diartikan


kebenaran pengetahuan yang
didasarkan pada fakta empiris yang
diperoleh dari penyelidikan secara
hati-hati dan bersifat obyektif bukan
dari ide pribadi atau dugaan-dugaan
, tetapi berdasarkan fakta empiris
4
Paradigma Studi
TEORI

Paradigma Paradigma
Induktif Deduktif

REALITAS

5
METODE PENELITIAN

Penelitian
Penelitian Penelitian
MIXED
Kualitatif METHODE Kuantitatif

INTERAKTIF NON INTERAK ANALITIK DESKRIPTIF

Etnografis Analisis Konsep


EXPERIMEN OBSERVASI
Fenomenologis Analisis Kebijakan
Historis Analisis Historis True Quasi
Studi Kasus Eksp. Eksp.
Teori Dasar •Cross Sectional
Studi Kritis •Case
• CaseControl
Control
• COMPLETELY RENDOMIZED DESAIN
•Cohort
• Cohort
• RANDOMIZED BLOCK DESIGN
• CROSSOVER DESIGN

• ONE GROUP PRE AND POST TEST DESING • Studi Korelasi


• POST TEST WITH CONTROL • Time seris
• PRE-POST WITH CONTROL
• Studi Ekologi
• Studi Kasus 6
• Deskriptif
• Observasional ( Cross Sectional, Case Control, Cohort)
• Experiment

7
Penelitian
Deskriptif

Pengamatannya

Individu Populasi

• Studi Kasus • Korelasi


• Survai (telp,surat) • Time series

8
8
Study Korelasi
• Adalah sebuah studi yang melihat
hubungan namun antar variabel \tidak
dilakukan analisis hubungan.
• Study yang melihat keterkaitan antara
waktu dan kondisi penyakit
• Study melihat laporan kasus pasien di
rumah sakit atau Puskesmas
• Disebut juga Cross Sectional
9
Study Time Series

• Study yang melihat keterkaitan antara


waktu dan kondisi penyakit

• Tidak ada hipotesis dan uji hubungan

• Contoh : Kasus DBD tiap 5 tahun

10
Study Laporan Kasus

• Study melihat laporan kasus pasien di


rumah sakit atau Puskesmas
• Contohnya :
Kasus Gizi Buruk , DBD, ISPA , Jantung
dan dilihat Variabel Orang , Variabel
waktu dan Tempatnya

11
Manfaat Study Deskriptif
• Memberikan Masukan untuk perencanaan
dan alokasi sumber daya kesehatan
tentang penyebaran penyakit &
kecendrungan penyakit pada populasi
tertentu

• Memberikan petunjuk awal untuk


perumusan hipotesis bahwa paparan
adalah faktor risiko
12
13
METODE PENELITIAN
KUANTITATIF

Penelitian Deskriptif Penelitian Analitik

OBSERVASIONAL EXPERIMENT

• Cross Sectional • Murni


• Case Control • Semu
• Cohort

14
A.PENGERTIAN
• Dalam bahasa indonesia dikenal Studi Potong Lintang

• Variabel Bebas (independen)=Penyebab penyakit dan


variabel Dependen= Akibat dari penyebab, dinilai/dilihat
secara bersamaan pada saat tertentu.

• Pada studi ini akan didapatkan angka prevalensi

• Oleh karenanya studi ini disebut juga “Study Prevalensi”

• Studi ini dapat bersifat deskriftif ( misalnya prevalesi dari


orang –orang Penyakit jantung diantara kelompok yg tak
berolah raga)

• Atau Bersifat Analitik (misalnya Studi perbandingan


antara orang Sakit Jantung yang tak aktif Olah Raga
dengan yang aktif Olah Raga) 15
 SKEMA RANCANGAN PENELITIAN CROSSECTIONAL

PENGUKURAN VARIABEL
INDEPENDEN & DEPENDEN
DILAKUKAN PADA SAAT YANG SAMA

FAKTOR EFEK (+) A


RISIKO (+)
EFEK (-) B

EFEK (+) C
FAKTOR
RISIKO (-) EFEK (-) D

16
B. LANGKAH-LANGKAH STUDI “CS”

1. Merumuskan pertanyaan penelitian beserta hipotesis


penelitian

2. Megidentifikasi variabel bebas dan tergantung


(Variabel Independen & Variabel Dependen)

3. Menetapkan Subyek Penelitian

4. Melaksanakan Pengukuran

5. Melakukan analisis
17
• ANALISIS (PERHITUNGAN) CROSS SECTIONAL

( +) EFEK (--)

A B
(+) A+B
FAKTOR
RISIKO

(--)
C D C+D

A / (A + B )
RP= -----------------------
C / (C + D )

18
• KETERANGAN :
RP = Rasio Prevalens
A / ( A + B ) = Proporsi ( Prevalens) subyek yang mempunyai
Faktor Risiko yang mengalami efek
C / ( C + D ) = Proporsi ( Prevalens) subyek yang tidak
mempunyai Faktor Risiko yang mengalami efek

• INTERPRETASI:
1. Bila Nilai RP = 1 Berarti variabel pemapar tak ada
hubungannya terhadap Efek (Penyakit)
2. Bila Nilai RP < 1 Berati variabel pemapar tak ada
hubungannya terhadap Efek (Penyakit) atau mengurangi
kejadian penyakit (Faktor Protektif)
3. Bila Nilai RP > 1 Berati variabel pemapar ada hubungan
dengan timbulnya Efek (Penyakit)
19
CONTOH SOAL
• Dilakukan suatu penelitian dengan tujuan ingin melihat
apakah ada hubungan antara kebiasan Makan
makanaan cepat saji dengan Obesitas. Jumlah sampel
250 orang. Yang Makan makanaan cepat saji dan obes
sebanyak 30 orang dan yang tidak Obes dan tidak
Makan makanaan cepat saji 135 orang. Dan ada 45
orang yang Tidak Obes serta tidak Makan makanaan
cepat saji
• Pertanyaan ?
1. Sebutkan langkah-langkahnya penelitiannya
2. Berapa Rasio Prevalensinya

20
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
• KELEBIHAN
1. Memungkinkan penggunaan populasi pada masyarakat umum,
tidak hanya yang berobat, sehingga generalisasinya memadai.

2. Realtif mudah,murah dan hasilnya cepat diperoleh

3. Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel

4. Tidak terancam loss of follow up ( drop out)

5. Merupakan tahapan pertama (dasar) dalam memformulasikan


hipotesis hubungan kausal yang akan diuji dalam studi analitik
lainnya ( Studi Case Control,Kohort datu eksperimen)

21
• KEKURANGAN

1. Terbatas dalam menentukan hubungan sebab akibat, karena


pengambilan data efek dan Faktor risiko pada saat bersamaan
(Temporal sequence tak jelas).

2. Studi ini lebih banyak menjaring subyek yang masa sakitnya


panjang.

3. Dibutuhkan subyek yang cukup besar, terutama jika varibal yang


diteliti banyak.

4. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insiden maupun


prognostik

5. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang.


22
23
23
METODE PENELITIAN
KUANTITATIF

Penelitian Deskriftif Penelitian Analitik

OBSERVASIONAL EXPERIMENT

• Cross Sectional • Murni


• Case Control • Semu
• Cohort

24
24
A.PENGERTIAN
Disebut Juga Retrospektif, kasus kelola, case referent ,
atau case history

Merupakan suatu pengamatan epidemiologis untuk


mempelajari hubungan serta besarnya risiko, antara
tingkat keterpaparan dengan kejadian penyakit.

Dalam urutan tingkat kekuatan hubungan sebab akibat


desain ini berada dibawah penelitian kohort & Eksperimen
namun lebih kuat dari cross sectional.

Pengamatannya “menoleh kebelakang” yakni dimulai


dengan mengidentifikasi kelompok dengan peyakit/efek
(kasus) dan kelompok tanpa penyakit (kontrol), kemudian
dilihat kebelakang faktor risikonya.

Subyek yang didiagnosis menderita sakit (kasus ) adalah


insiden (kasus Baru)
25
25
 SKEMA RANCANGAN PENELITIAN CASE CONTROL

ADA TIDAKNYA PENELITIAN


FAKTOR RISIKO DITELUSURI KEBELAKANG MULAI DISINI

FR (+) A
KASUS
FR (-) B (ADA PENYAKIT)

FR (+) C
KONTROL
(TAK ADA PENYAKIT)
FR (-) D

26
26
B. LANGKAH-LANGKAH STUDI “CC”

1. Menetapkan pertanyaan penelitian beserta hipotesis


penelitian (dugaan sementara)

2. Mendeskripsikan akibat/Efek & Sebab/Faktor Risiko (FR)

3. Menentukan Populasi dan Sampel (kasus-kontrol) dan


caranya untuk pemilihan subyek penelitian

4. Turun Ke lapangan observasi untuk Melaksanakan


Pengukuran variabel sebab dan akibat

5. Melakukan analisis untuk menghitung besar risiko


27
27
MENENTUKAN SUBYEK PENELITIAN

1. Memilih Kasus
Yang perlu Diperhatikan dalam memilih kasus adalah:
a. Kriteria Diagnosis
Menjelaskan yang sejelasnya kriteria dari “penyakit”

b. Sumber Kasus
Sumber Kasus dapat diperoleh dari “Hospital Base”
atau “Population Base”

c. Jenis Data Penyakitnya


Hati-hati dengan memilih Jenis datanya apakah
Data Insiden atau data prevalens

28
28
2. Memilih Kontrol
Yang perlu Diperhatikan dalam memilih kontrol adalah:
a. Memilih kontrol dari sumber karekteristik yang
sama dengan kasus

b. Keserupaan antara Kontrol dan kasus


Yaitu dengan melakukan Matching / Penjodohan
antara kasus dan kontrol agar mempunyai
karekteristik yang sama
Yang perlu diperhatikan adalah agar tidak terjadi
Overmatching

• Menetapkan Jumlah Sampel


Sampel ditentukan dengan Rumus Case Control
Jika kasus sedikit maka jumlah kontrol dapat diperbesar
dengan perbandingan 1:2 sampai 1: 4

29
ANALISIS (PERHITUNGAN) BESAR RISIKO
PENELITIAN CASE CONTROL

( +) EFEK (--)

(+) A+B
FAKTOR A B
RISIKO

(--) C+D
C D

{A / (A + B ) : B / (A + B )}
OR = --------------------------------------- = A/B : C/D
{C / (C + D ) : C / (C + D )}

OR = AD/ BC
30
30
KETERANGAN TABEL :
OR = Odds Rasio
Sel A = Kasus mengalami pemaparan
Sel B = Kontrol mengalami pemaparan
Sel C = Kasus tidak mengalami pemaparan
Sel C = Kontrol tidak mengalami pemaparan

INTERPRETASI HUBUNGAN :
1. Bila Besar Nilai OR = 1 Berarti tak ada Faktor Risiko yang
berhungan hubungan terhadap Efek/akibat (Penyakit)
2. Bila Besar Nilai OR > 1 Berati ada Faktor Risiko
menyebabkan timbulnya Efek/akibat (Penyakit)
3. Bila besar Nilai OR < 1 Berati Faktor Risiko yang diteliti
mengurangi kejadian penyakit (Faktor Protektif)

31
31
INTERPRETASI HUBUNGAN KEMAKNAAN
Untuk menentukan apakah nilai OR bermakna atau tidak dihitung
nilai batas atas dan batas bawah sbb:

Nilai Batas Bawah/Lower Limit (LL) = OR ( e –F )


Nilai Batas Atas/Upper Limit (UL) = OR ( e F)

Dimana : F = V 1/a +1/b+1/c+1/d x 1.96


e = log Natural (2,72)

INTERPRETASINYA :
1. Bila Nilai LL dan UP dibawah 1 atau nilai LL dan UL diatas 1
( =Tidak Mencakup Nilai 1) Berarti nilai OR ada hubungan yang
bermakna
2. Bila Nilai LL dibawah 1 atau nilai UP diatas 1 (=Mencakup Nilai 1)
Berarti nilai OR ada tidak ada hubungan yang bermakna.
32
32
CONTOH
Dilakukan suatu penelitian Case Control di suatu rumah
sakit pada 300 orang. Tujuannya ingin mencari
hubungan antara penyakit Tuberkulosis (TB) dengan
asupan makanan mikronutrient. Diketahui jumlah orang
yang tidak TB adalah 175, jumlah total orang
kekurangan asupan mikronutrient 100, Dari kelompok
orang kekurangan asupan mikronutrient ada 65 orang
yang terkena TB
Pertanyaan
1. Sebutkan langkah-langkahnya penelitiannya?
2. Berapa Odds Rasionya?
3. Bagaimana kebermaknaanya? 33
33
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KELEBIHAN
1. Dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat.

2. Relatif Murah dibandingkan dengan jenis penelitian analitik lainnya

3. Cocok Untuk penyakit yang langka

4. Cocok untuk meneliti penyakit-penyakit yang masa laten panjang

5. Dapat meneliti berbagai Faktor risiko sekaligus

34
34
KEKURANGAN
1.Penlitian ini rawan untuk terjadi bias seleksi dan bias informasi
(recall bias) yaitu kesalahan dalam memilih subyek dan
mendapat informasi baik ketidak lengkapan cacatatan maupun
daya ingat

2. Tidak efisien untuk mengevaluasi paparan yang langka kecuali


jika persentase attributable risk tinggi

3. Tidak dapat menghitung laju insiden .(perjalanan kejadian


penyakit)

4. Kadang sulit memastikan hubungan temporal antara Sebab dan akibat

5. Hanya berkaitan dengan satu penyakit atau efek.

6. Kesulitan memilih kontrol yang tepat


35
35
METODE PENELITIAN
KUANTITATIF

Penelitian Deskriftif Penelitian Analitik

OBSERVASIONAL EXPERIMENT

• Cross Sectional • Murni


• Case Control • Semu
• Cohort

36
36
A.PENGERTIAN
Disebut Juga Prospektif, Studi Follow Up,Studi Longitudinal,
Studi insidensi

Merupakan suatu studi yang mempelajari hubungan dan


besarnya risiko antara paparan dan penyakit.
Dalam urutan tingkat kekuatan hubungan sebab akibat
desain ini berada dibawah penelitian Eksperimen namun
lebih kuat dari cross sectional dan Case Control.

Pengamatannya “diikuti kedepan” yakni dimulai dengan


populasi /kelompok subyek yang bebas dari penyakit, dan
secara alami kelompok subyek ini akan terbagi menjadi
terpapar dan tidak terpapar,kemudian diikuti sepajang
waktu/periode tertentu untuk melihat ada tidaknya efek pada
subyek tersebut

Karena sifat kejadian efeknya (penyakitnya) adalah baru


terjadi maka kasua adalah insiden (kasus Baru) 37
 SKEMA RANCANGAN PENELITIAN COHORT

PENELITIAN APAKAH
MULAI DISINI DIIKUTI KEDEPAN TERJADI EFEK?

YA (A)
FAKTOR
RISIKO (+ ) TIDAK (B)
SUBYEK
TANPA FR &
TANPA EFEK
YA (C)
FAKTOR
RISIKO (- )
TIDAK (D)

38
38
B. MODIFIKASI RANCANGAN COHORT
PENELITIAN KOHORT RETROSPEKTIF
1. Rancangan ini pada dasarnya sama dengan kohort biasa namun
identifikasi faktor risiko dan efek telah terjadi pada masa lampau
2. Bentuk ini hanya dapat dilakukan jika faktor risiko dan efek
tercatat dengan lengkap pada catatan medik

CONTOH :
Dari catatan medik RS bersalin tercatat bayi yang lahir cukup bulan
adalah 400. pada follow up rutin diperoleh 180 pasien yang
melakukan kontrol teratur setiap bulannya sampai bayinya berusia
1 tahun. Dari data tersebut tercatat juga apakah bayi tersebut disusui
secara eklusif atau tidak.
Dari catatn tersebut dapat dibuat penelitian yang sifatnya kohort
retrospektif

PENELITIAN NESTED CASE CONTROL


1. Rancangan ini dalah bentuk studi kasus kontrol yang bersarang
39
2. Data yang dipakai berasal dari studi kohort
39
C. LANGKAH-LANGKAH STUDI “COHORT”

1. Menetapkan pertanyaan penelitian beserta hipotesis


penelitian (dugaan sementara)

2. Mendeskripsikan akibat/Efek & Sebab/Faktor Risiko


(FR

3. Menentukan pemilihan subyek penelitian (pilih yang


dapat terjangkau secara geografis)

4. Mengidetifikasi faktor Paparan dari dalam dan luar

5. Mengamati timbulnya Efek agar tak Drop Out

6. Melakukan analisis
40
40
ANALISIS (PERHITUNGAN) BESAR RISIKO
PENELITIAN COHORT
( +) EFEK (--)

A B
(+) A+B
FAKTOR
RISIKO

(--)
C D C+D

A / (A + B )
RR = --------------------
C / (C + D )

41
41
KETERANGAN TABEL :
RR = Resiko Relatif
Sel A = Subyek dengan FR (+) dan Efek (+)
Sel B = Subyek dengan FR (+) dan Efek (-)
Sel C = Subyek dengan FR (-) dan Efek (+)
Sel C = Subyek dengan FR (-) dan Efek (-)

INTERPRETASI HUBUNGAN :
1. Bila Besar Nilai RR = 1 Berarti Tak ada Faktor Risiko
antara keterpaparan dengan kejadian penyakit
2. Bila Besar Nilai RR > 1 Berati ada Risiko paparan
terhadap kejadian penyakit
3. Bila Besar Nilai OR < 1 Berati Faktor paparan bukan
merupakan faktor risiko penyebab penyakit

42
42
INTERPRETASI HUBUNGAN KEMAKNAAN
Untuk menentukan apakah nilai OR bermakna atau tidak dihitung
nilai batas atas dan batas bawah sbb:

Nilai Batas Bawah/Lower Limit (LL) = RR ( e -F)


Nilai Batas Atas/Upper Limit (UL) = RR ( e F)

Dimana : F = V 1/a +1/b+1/c+1/d x 1.96


e = log Natural (2,72)

INTERPRETASINYA :
1. Bila Nilai LL dan UP dibawah 1 atau nilai LL dan UL diatas 1
( =Tidak Mencakup Nilai 1) Berarti nilai RR ada hubungan yang
bermakna
2. Bila Nilai LL dibawah 1 atau nilai UP diatas 1 (=Mencakup Nilai 1)
Berarti nilai RR ada tidak ada hubungan yang bermakna.
43
43
CONTOH
Dilakukan suatu penelitian Longitudinal selama 10
tahun di suatu propinsi pada 1500 orang. Tujuannya
ingin mencari hubungan antara kejadian kanker paru
dengan merokok. Setelah pengamatan didapatkan
orang-orang yang mempunyai paparan dan sakit
sebesar 600, hasil pengamatan tersebut juga
mendaptakan jumlah orang yang kanker paru adalah
1100 dan jumlah total orang merokok adalah 900
Pertanyaan
1. Sebutkan langkah-langkahnya penelitiannya?
2. Berapa Rasio Relatif?
3. Bagaimana kebermaknaanya?
44
44
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KELEBIHAN
1. Merupakan desain yang terbaik utuk menentukan insiden dan laju
insiden (laju perjalanan penyakit)

2. Studi ini paling baik dalam menerangkan hubungan temporal


antara faktor risiko dengan efek

3. Dapat meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu faktor risiko


tertentu

4. Bias/ kesalahan pada paparan lebih minimal

5. Cocok untuk meneliti paparan yang langka.

45
45
KEKURANGAN

1. Desain ini memerlukan waktu yang lama

2. Sarana dan biaya mahal

3. Tidak efisien untuk kasus (penyakit) yang langka

4. Terancam adanya drop out

5. Dapat menimbulkan masalah etika karena peneliti


membiarkan subyek terpajan paparan yang dapat
merugikan si subyek itu sendiri

46
46
METODE PENELITIAN

Penelitian Deskriftif Penelitian Analitik

OBSERVASIONAL EXPERIMENT

• Cross Sectional • Murni


• Case Control • kuasi/Semu
• Cohort

47
47
A.PENGERTIAN
Experimen dalam pengertian umum berarti mencoba
sesuatu yang baru “To try something new”

Dalam Epidemiologi, Studi Experimen adalah mengukur


pengaruh suatu perlakuan (intervensi) pada populasi dengan
cara membandingkan hasil-hasil perlakuan pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. (Last,2001)

Studi Eksperimen disebut juga studi Intervensi.

Pengamatannya sangat mirip dengan studi Cohort yakni


kelompok subyek perlakuan dan kelompok kontrol diikuti
sampai terjadinya Efek .Perbedaannya pada adanya
intervensi serta alokasi subyek secara eligibilitas dan
metode perlakuan ditentukan oleh peneliti

Untuk menghindari terjadinya bias maka kelompok


perlakuan dan kontrol harus sebanding (comparabel)
48
48
 SKEMA RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN

PENELITIAN APAKAH
MULAI DISINI DIIKUTI KEDEPAN TERJADI EFEK?

KELOMPOK
R EFEK ??
R PERLAKUAN
E
E
SUBYEK N
PENELITIAN N
D
D
O KELOMPOK
O EFEK ??
M KONTROL
M

49
49
B.JENIS STUDI EKSPERIMEN

STUDI EKSPERIMEN

EKPERIMEN MURNI EKSPERIMEN KUASI

• COMPLETELY RENDOMIZED • ONE GROUP PRE AND POST


DESAIN TEST DESING
• RANDOMIZED BLOCK DESIGN • POST TEST WITH CONTROL
• CROSSOVER DESIGN • PRE-POST WITH CONTROL

50
EKSPERIMENT
MURNI

51
B. 1.EKSPERIMEN MURNI

Disebut juga penelitian Eksperimen random atau


Randomize controlled Trial (RCT)

Studi ini menggunakan prosudur random untuk memilih


subyek/ sampel penelitian

Studi ini dianggap sebagai “gold Standard” dalam suatu


penelitain karena studi ini dapat dapat mengendalikan
situasi penelitian

Cara menentukan kelompok perlakuan dan kelompok


kontrol dimulai dengan populasi. kemudian dicari yang
memenuhi syarat (eligible), jika memenuhi syarat maka
ditanya apakah setuju untuk berpartisipasi atau tidak, jika
ya maka dilakukan rendomisasi untuk tentukan kelompok 52
perlakuan dan kontrol. Sekemanya sbb : 52
CARA MENENTUKAN SAMPEL PENELITIAN
POPULASI
SUMBER

MEMENUHI SYARAT TAK MEMENUHI


(ELIGIBLE) SYARAT (INELIGIBLE)

SETUJU TIDAK SETUJU


BERPARTISIPASI BERPARTISIPASI

RENDOMISASI

KELOMPOK KELOMPOK
PERLAKUAN KONTROL
53
53
 B.1.a. COMPLETELY RENDOMIZED DESAIN
POPULASI
SUMBER

RENDOMISASI

PERLAKUAN KONTROL

 B.1.b.RENDOMIZED BLOCK DESAIN


POPULASI
SUMBER

BLOK 1 BLOK 2 BLOK 3

RENDOM RENDOM RENDOM


PERLAKUAN KONTROL PERLAKUAN KONTROL PERLAKUAN KONTROL
54
54
 B.1.C. CROSSOVER DESIGN

A.KELOMPOK B. KELOMPOK
R PERLAKUAN PERLAKUAN
E
POPULASI
N
SUMBER
D
O
B.KELOMPOK A.KELOMPOK
M
KONTROL KONTROL

PEMBERSIHAN EFEK

55
55
EKSPERIMENT
KUASI

56
B.2. EKSPERIMEN KUASI

Studi ini dalam mengontrol situasi penelitian


menggunakan cara non rendomisasi

Studi ini berasal dari riset sosial (campbell & stanly 1963)
namun diadopsi oleh epidemiologi untuk mengevalusi
dampak intervensi pada kesehatan masyarakat.

Studi ini dilakukan takala pengalokasian faktor penelitian


kepada subyek tidak mungkin, tidak etis atau tidak
praktis jika dilakukan rendomisasi

Cara desai penelitainnya tergantung dari jenis


eksperimen kuasi tersebut Sekemanya akan di uraikan
sebagai berikut :
57
57
• B.2.a .Desain Sebelum & Sesudah Satu kelompok
(One Group Pre and Post test Design)
P=C O1 T O2
(X) (Y)
Keterangan :
P= Kelompok Perlakuan
C= Klompok Kontrol
T= Intervensi (Treatment)
O1= Pengamatan Pertama
O2= Pengamatan Ke dua
Pengaruh Perlakuan = Y - X
58
• B.2.b. Desain Sesudah Dengan Kontrol
(Post Test With Control Design)

P T O1
(Y)
O1
C (Z)

Pengaruh Perlakuan = Y-Z

• B.2.c. Desain Sebelum dan sesudah dengan Kontrol


(Pre-Post With Control Design)
P O1 T O1
(X) (Y)
C O1 O1
(A) (Z)

Pengaruh Perlakuan = (Y-X) – (Z-A)

59
C. ANALISIS DATA
Analisis data pada Studi Eksperimen disesuaikan
dengan jenis data apakah data katagorikal atau
data kontinu, dengan syarat Sbb:

l Jika variabel hasil bentuk datanya katagorikal


dan perlakuan katagorikan maka kemaknaan
dapat diuji dengan uji Chi Kuardat, Odds Ratio
atau Relatif Risk dan Analisis Regresi logistik

2. Jika Variabel hasil/kontinu dan perlakuan


katagorikal maka pengaruh di uji dengan uji t
atau F one way anova atau analisis regresi
linier
60
60
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

EKSPERIMEN MURNI
KELEBIHAN
1. Dengan adanya rendomisasi maka bias dapat dikontrol
2. Hubungan sebab akibatnya menjadi kuat
3. Memungkinkan dilakukan suatu analisi yang lebih lanjut seperti
meta analisis

KEKURANGAN
1. Mahal dan memekan waktu lama
2. Jika sampel terlalu sedikit maka rendomisasi tidak menjadi efisien
3. Banyak Berkaitan dengan masalah etik

61
61
EKSPERIMEN KUASI

KELEBIHAN
1. Lebih Memungkinkan diterapkan
2. Lebih murah
3. Pada sampel-sampel besar lebih mudah

 KEKURANGAN
1. Karena tak dilakukan rendom, maka peneliti tak dapat
mengendalikan faktor perancu
2. Dapat menimbulkan bias

62
62
PENGANGGU PENELITIAN :
PENGANGGU PENELITIAN :
• BIAS
• CONFOUNDING

A. BIAS
kesalahan sisitematik yang menyebabkan distorsi penapsiran parameter
populasi sasaran berdasarkan parameter sampel.
a. BIAS SELEKSI
Terjadi pada saat melakukan seleksi sample penelitian
b. BIAS INFORMASI
Kesalahan sistematik pada saat memilih instrumen, mengukur ,
mencatati informasi, membuat intrpretasi

• B. CONFOUNDING
Distorsi dalam menaksir pengaruh paparan terhadap penyakit, akibat
tercampurnya pengaruh sebuah atau beberapa variabel luar.

• PENGENDALIAN
Dikendalikan dengan rendomisasi, matching,Retriksi, analisis berstrata
atau analisis multivariat . 63
64
• Penelitian kualitatif (qualitative Research)
adalah suatu penelitian yang ditujukan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktifitas social, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang
secara individual maupun kelompok.

65
• Penelitian kualitatif adalah penelititan yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll.
• Tujuan penelitian Kualitatif
1. menggambarkan dan mengungkap ( to
describe and explore)
2. Menggambarkan dan menjelaskan (to
describe and explaim).
66
PERBEDAAN PENELITIAN
KUANTITATIF DAN KUALITATAIF
Sumber : Guba & Lincoln (1994) dan Lawrence Neuman (1997)

KUANTITATIF KUALITATIF
 Pengukuran Fakta obyektif Pengukuran Realitas sosial/Cultur
 Fokus pada Variabel  Fokus pada interaktif/Kejadian
 Harus Relibel  Harus Autentik
 Bebas Nilai  Nilai menjadi penting & eksplisit
 Konteks Independen  Konteks situasional
 Banyak Kasus/ Subjek  Sedikit Kasus/ Subjek
 Analisis Statistik  Analisis tema
 Peneliti independen  Peneliti involved/berinterkasi
 Bahasa peneliti Formal  Bahasa peneliti inFormal
 Paradigma studi : deduktif Paradigma studi: induktif

67
Kualitatif Kualitatif Non
Interaktif Interaktif
Etnografis Analisis Konsep
Fenomenologis Analisis Kebijakan
Historis Analisis Historis
Studi Kasus
Teori Dasar
Studi Kritis
68
Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Kualitataif
Sumber data Penelitian kualitatif di dapat
dengan melakukan teknik pengumpulan data
sbb:
 Wawancara Mendalam
 Focus Gorup Discussion (FGD)
 Participatory Research Appraisal (PRA)

69
WAWANCARA MENDALAM

Pengertian
Merupakan cara pertanyaan yang menggunakan pedoman
(intervieuw guide), yang memuat pokok-pokok topik yang akan
ditanyakan, untuk memperoleh keterangan secara lisan guna
tujuan tertentu

PENCATATAN DATA WAWANCARA MENDALAM


• Pencatatan langsung dengan menggunakan teknik key word
yaitu mencatat kata-kata kunci yang telah diperkirakan
sebelumnya sebagai glussory

• Pencatatan dari ingatan untuk melengkapi data awal dari teknik


key word. Dilakukan beberapa saat setelah wawancara selesai
sebagai hasil catatan lapangan

• Pencatatan dengan alat recording

70
PERSIAPAN SEBELUM MELAKUKAN
WAWANCARA MENDALAM

• Seleksi individu yaitu Informan pangkal dan informan


lain (sesuai kebutuhan)
• Mempersiapkan interview guide
• Membuat janji kunjungan
• Mempersiapkan peralatan wawancara (alat tulis dan
alat rekaman)
• Biaya yang harus disediakan dalam rangka
memperlancar wawancara

71
Focus Gorup Discussion (FGD)

Pengertian
Teknik dalam mengumpulkan data kualitatif,
dimana sekelompok orang berdiskusi dengan
pengarahan dari seorang moderator atau
fasilitator mengenai suatu topik penelitian

KAREKTERISTIK DASAR FGD


• Peserta terdiri dari 6 sampai 12 orang
• Peserta tidak “saling mengenal”
• FGD adalah suatu proses pengumpulan data
• FGD menggunakan diskusi yang terfokus
(khusus pada topik dan masalah-
masalahnya) 72
PERSIAPAN FGD
a. Mempersiapkan undangan
b. Mempersiapkan fasilitator, dengan peranan:
• 1) Menjelaskan topik diskusi
• 2) Mengarahkan kelompok bukan sebaliknya
• 3) Amati peserta dan tanggap terhadap reaksi
• 4) Ciptakan hubungan baik dgn peserta
• 5) Fleksibel dan terbuka terhadap saran
• 6) Amati komunikasi non verbal yg timbul
• 7) Hati-hati terhadap nada suara

73
C. Mempersiapkan pencatat, dengan uraian tugas :
1) Mengetahui tanggal dan jam pertemuan
2) Mencatat jumlah dan nama peserta, serta uraian
singkatnya (nama, jenis kelamin, pendidikan dll)
3) Mencatat kondisi tempat pertemuan secara
singkat
4) Membuat deskripsi umum mengenai dinamika
kelompok (partisipasi)
5) Harus mencatat apa adanya pendapat peserta
6) Dapat meminta peserta untuk mengulangi jika
tidak difahami

74
Participatory Research Appraisal
(PRA)
• Pengunan teknik pengambilan data dengan cara
partisipasi masyarakat (pelibatan masyarakat)
untuk berpartisipasi dalam meningkatkan dan
menganalisa Kondisi mereka sendiri, agar dapat
membuat rencana dan tindakan.

• Pendekatan ini dimaksudkan bahwa masyarakt


bukan sebagai Objek penelitian saja tetapi dapat
berperanserta.

75
76
MENGAPA MARUS MIXMETOD?
• Meningkatkannya minat dan advokasi untuk
metode campuran  Mengembangkan desain
dan teknik inovatif.

• "Munculnya metode campuran sebagai gerakan


metodologis ketiga dalam ilmu-ilmu sosial dan
perilaku dimulai pada tahun 1980-an."
(Tashakkori & Teddlie, 2003: 697)

77
• Validitas  untuk menguatkan data
kuantitas dan kualitas
• memanfaatkan kekuatan dan kelemahan
lebih lengkap dan lebih komprehensif
• Quan  Menjelaskan hasil sedangkan
Qual prosesnya
• Ada hasil yang tidak diharapkan
• Berguna bagi praktisi

78
79
A New
Journal

Journals
Devoted to
Mixed
Methods:
Fieldwork
Editors: John W. Creswell
Quality and
and Abbas Tashakkori
Quantity Managing Editor: Vicki L.
Mixed Plano Clark
Method
Email: vpc@unlserve.unl.edu
Approaches
80
Mixed methods Toidak berbeda dengan
Metode Lainnya

Identifying a research problem


Reviewing the literature

Identifying a purpose
and stating questions

Collecting data
Analyzing and interpreting data

Reporting and evaluating the study


81
Mixed MethodS dengan beberapa desain

Ethnography Case Study Research Narrative research Experimental


research

Qual ----- Quan Qual----- Quan Qual-----Quan Qual---- Quan

82
Apa nama lain metode ini?
• Multi-method
• Triangulation
• Integrated
• Combined
• Quantitative and qualitative methods
• Multi-methodology
• Mixed methodology
• Mixed-method
• Mixed research
• Mixed methods
83
BAGAIMANA MENGGABUNG ?

PERTEMUAN DATA:

Qual Results Quan

Connect data:

Qual Quan Results

Pencocokan data:
Quan data
Qual data 84
Preliminary Design Considerations (Morse, 1991)

Approach Type Purpose Limitations Resolutions

QUAL + quan Simultaneous Enrich description Qualitative sample Utilize normative


of sample data for
comparison of
results
QUAL Sequential Test emerging H, Qualitative sample Draw adequate
qua determine random sample
n distribution of from same
phenomenon in population
population
QUAN + qual Simultaneous To describe part of Quantitative Select appropriate
phenomena that sample theoretical sample
cannot be from random
quantified sample
QUAN qual Sequential To examine Quantitative Select appropriate
unexpected sample theoretical sample
results from random
sample 85
Parsimonious Designs (Creswell & Plano Clark, 2007)
Concurrent Mixed Methods Designs
Triangulation Design
QUAN QUAL
Data & Data &
Interpretation
Results Results

Embedded Design

QUAN Intervention QUAN


Pre-test Post-test
Interpretation
Data & Data &
qual
Results Results
Process

86
Sequential Designs Mixed Methods Designs
Explanatory Design
QUAN qual
Data & Data & Interpretation
Results Results
Following up

Exploratory Design
QUAL quan
Data & Data &
Interpretation
Results Building to
Results

Sequential Embedded Design


Before-
QUAN After-
Intervention
intervention
Trial intervention
qual qual Interpretation

87
Example of
A Diagram
88
Complex Mixed Methods
Evaluation Designs
(Nastasi, Hitchcock,
Sarkar, Burkholder,
Varjas & Jayasena, 2007)

Study of mental health


interventions for youth
in Sri Lanka

89
Selamat melakukan
PENELITIAN

90

Anda mungkin juga menyukai