Anda di halaman 1dari 29

STUDI CROSS SECTIONAL

Rahmatillah Razak., M.Epid


Concept Map

Descriptive Analytical
Hypothesis
Epidemiology Epidemiology

RCT
Cohort
Judging
Causality Case-Control
Cross-Sectional

Prevention
Strategies
Pengertian
• Adalah rancangan studi epidemiologi yang
mempelajari hubungan penyakit dan paparan
(faktor penelitian) dengan cara mengamati
status paparan dan penyakit serentak pada
individu-individu dari populasi tunggal pada satu
saat atau periode
Sudi Cross-Sectional
Dikenal juga dengan istilah studi prevalensi:
1. Subyek sekaligus diklasifikasikan sebagai disease dan non disease,
serta terpapar dan tidak terpapar faktor yang diteliti pada waktu
yang sama
2. Angka prevalensinya membandingkan antara mereka yang terpapar
dan tidak terpapar pada populasi yang diteliti
Sudi Cross-Sectional
Studi ini dipilih apabila
1. Tujuan penelitian
- Mempelajari angka kejadian suatu penyakit/masalah kesehatan
- Mempelajari hubungan antara suatu faktor risiko dengan angka
kejadian suatu penyakit

2. Apabila ingin melakukan estimasi prevalens dari suatu fenomena


kesehatan
Studi Cross-Sectional
• Nama lain: Studi prevalensi, survey
• Bersifat observasional
• Populasi studi merupakan populasi umum
• Sampel diambil secara random (acak)
1. Setiap orang di populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
menjadi anggota penelitian kita (sampel)
2. Sampel representatif atau mewakili populasi
Studi Cross-Sectional
• Pengukuran variabel independet (exposure) dan variabel dependent
(outcome) dilakukan secara simultan, sehingga :
• Tidak dapat terlihat sekuens mana yang terjadi lebih dulu, variabel
independent atau variabel dependent, atau sebaliknya

• Konsekuensinya tidak dapat melihat hubungan sebab-


akibat (exposure harus mendahului outcome )
Skema rancangan studi Cross Sectional
Pengukuran Variabel
• Pengukuran variabel bebas dan efek dilakukan pada satu saat
Langkah-Langkah Pada Studi Cross Sectional
• Merumuskan Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis
• Mengidentifikasi Variabel Penelitian
• Menetapkan Subyek Penelitian
• Menetapkan Populasi Penelitian
• Penentuan Sampel dan Perkiraan Besar Sampel
• Melaksanakan Pengukuran
• Pengukuran Faktor Risiko Pengukuran Efek (penyakit)
• Melakukan analisis
Memilih Populasi dan Sampel dalam Study
Epidemiologi
• Populasi target adalah populasi yang dibatasi kriteria klinis dan
demografis
• Populasi terjangkau adalah populasi target yang dibatasi tempat dan
waktu
Memilih Populasi dan Sampel dalam Study
Epidemiologi
Sampel berasal dari populasi yang memenuhi kriteria seleksi:
1. Kriteria inklusi (untuk dapatkan populasi target yang terjangkau)
- Karakteristik klinis (diagnostik, prognostik)
- Karakteristik demografik (usia, seks)
- Karakteristik geografi (lokasi)
- Karakteristik waktu (lama penelitian)
Memilih Populasi dan Sampel dalam Study
Epidemiologi
• Kriteria Eksklusi:
- Kontraindikasi untuk pengukuran
- Masalah etik (bayi, anak, dll)
- Perlakuan khusus (lansia, dll)
- Tidak bersedia berpartisipasi
Analisis Yang Dilakukan Dapat Bersifat
• Deskriptif
Distribusi frekuensi kejadian penyakit atau masalah kesehatan
berdasarkan “orang-tempat-waktu”
Distribusi frekuensi variabel “exposure” dan “outcome” (angka
prevalensi)

• Analitik
Melihat korelasi atau hubungan antara variabel-variabel yang diteliti
Descriptive cross-sectional
(Studi prevalens, Prevalens survei)
• Jumlah?
• Umur?
• Sex?
• Pendidikan?
• Pekerjaan?
• Status penyakit X?
• Status variabel Y?
Cross-Sectional Studies
CHD No CHD
Cholesterol

High 100 400

Normal/
Low 50 450

100 / (100 + 400) 0.2


Prevalence Ratio = --------------------- = ---- = 2.0
50 / (50 + 450) 0.1
Cross-Sectional Studies
100 / (100 + 400) 0.2
Prevalence Ratio = --------------------- = ---- = 2.0
50 / (50 + 450) 0.1

Interpretation: In this study population, the prevalence of CHD is


2 times higher among those with high cholesterol, compared to
the prevalence in those with normal or low cholesterol.
Kelebihan Studi Cross Sectional
• Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak
hanya yang mencari pengobatan, hingga generalisasinya cukup
memadai
• Desain ini relatif mudah, murah dan hasilnya cepat dapat diperoleh
• Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variabel
• Tidak terancam loss to follow up (drop out)
• Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian berikutnya yang lebih
konklusif
Kelemahan Penelitian Cross Sectional
• Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data
risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan (temporal
relationship tidak jelas)
• Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai
masa sakit yang penjang daripada mereka yang mempunyai masa
sakit yang pendek
• Dibutuhkan subyek yang cukup besar, terutama bila variabel yang
dipelajari banyak
• Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens maupun
prognosis
Kelemahan Penelitian Cross Sectional
• Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang
• Mungkin terjadi bias prevalens atau bias insidens karena efek suatu
faktor selama selang waktu tertentu disalahtafsirkan sebagai efek
penyakit
Epidemiologic Study Designs

Validity
*intervention trial
*prospective cohort study
*retrospective cohort study
*nested case-control study
*case control study
*cross-sectional study
*ecological study
*case series
*anecdotes Cost

Anda mungkin juga menyukai