Anda di halaman 1dari 20

EPIDEMIOLOGI

ANALITIK
Tujuan pembelajaran

• Memahami pengertian epidemiologi analitik


1. Mengetahui jenis - jenis desain epidemiologi
deskriptif dan analitik
2. Memahami perbedaan jenis - jenis desain
epidemiologi
DEFINISI
Desain epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok
(Lilienfeld, 1988):
1. Epidemiologi deskriptif: yang mempelajari kejadian dan
distribusi penyakit atau masalah yang berkaitan dengan
kesehatan
2. Epidemiologi analitik: yang mempelajari determinat yaitu
faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian dan
distribusi penyakit atau masalah yang berkaitan dengan
kesehatan.
DEFINISI
Desain epidemiologi digunakan dalam Untuk mencapai tujuan - tujuan
merencanakan suatu penelitian, dimana epidemilogi tersebut, maka ada dua
jenis desain bergantung pada penetapan strategi epidemilogi, yaitu:
tujuan epidemiologi (MacMahon, 1970): 1. Surveilens epidemiologi
1. Mendiagnosis masalah yang
2. Penelitian epidemiologi
berkaitan dengan kesehatan
2. Mengidentifikasi riwayat alamiah
dan etiologi penyakit/masalah
3. Menilai dan merencanakan
pelayanan kesehatan.
PERBEDAAN SURVEILENS DAN PENELITIAN
EPIDEMIOLOGI
Perbedaan

Surveilens epidemiologi Penelitian Epidemiologi


Sistematis, rutin, terus - Sistematis, tidak rutin, tidak
1.Pengumpulan data
menerus terus - menerus
2.Analisis data idem idem

3.Interpretasi data idem idem

4.Jenis desain Pada umumnya deskriptif Deskriptif dan analitis


Memantau, menilai, dan
5.Pencapaian tujuan Mencapai semua tujuan
merencanakan
epidemiologi epidemilogi
pelayanan/program kesehatan
JENIS - JENIS DESAIN EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi deskriptif Epidemiologi analitik
• Laporan kasus - studi kasus : • Studi observasional:
a. Laporan kasus (Case Report) a. Studi penampang analitik
b. Studi kasus (Case Study) b. Studi kasus kontrol
1. Studi korelasi: c. Studi kohort prospektif
b. Analisis seri waktu (Time d. Studi kohort retrospektif
Series)
1. Studi intervensi (Eksperiment):
c. Korelasi ekologi
b. Studi sebelum dan sesudah
2. Studi penampang/potong intervensi dengan kontrol (pre-post
lintang deskriptif (Cross with control group)
Sectional study)
c. Trial Klinik yang dirandomisasi
(RCT)
d. Trial komunitas yang dirandomisasi
Epidemilogi Deskriptif
Laporan kasus - studi kasus
Laporan kasus (Case Report) Studi kasus (Case Study)
✓ Merupakan laporan terperinci dan ✓ Memepelajari sejumlah kasus dari
cermat tentang seorang penderita penyakit tertentu yang
oleh seorang dokter atau lebih. didistribusikan menurut waktu,
✓ Yang dilaporkan adalah obscure tempat, dan orang
disease yaitu penyakit yang belum ✓ Distribusi menurut waktu --> jam,
pernah dikenal cara diagnosisnya. hari minggu, bulan, dan tahun --> KLB
✓ Dalam hal ini yang diobservasi yaitu: musiman, cyclic, atau secular trend
➢ Perkembangan tanda dan gejala ✓ Distribusi orang --> umur, jenis
➢ Reaksi pengobatan kelamin, dan lain - lain
✓ Distribusi menurut tempat --> RT,
RW, Kelurahan, dan lain - lain
Epidemilogi Deskriptif
Studi Korelasi
Korelasi ekologi Analisis seri waktu (Case Series)
✓ Dalam korelasi ekologi waktu sama, ✓ Dalam analisis seri waktu, periode
tetapi popuasi berbeda. Contoh: waktu berbeda, tetapi populasi sama.
Korelasi antara konsumsi daging dan Contoh:
kanker usus besar, 2011 - 2014 Angka Insiden Campak dan Cakupan
Imunisasi di Kabupaten "X", 2010 -2012
Konsumsi Insiden K.U.BInsiden K.U.B Insiden K.U.B
daging negara A negara B negara C Angka insiden Cangkupan
Tahun campak per imunsasi
Tinggi + 1000 penduduk campak

Sedang + 2010 1.0 65%

Rendah + 2011 0.3 70%

2012 0.2 80%


Studi Penampang (Cross sectional study)
✓ Adalah studi yang dilaksanakan dalam suatu wiayah administratif tertentu
yang terdiri dari:
a. Studi cross sectional deskriptif bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit
atau masalah kesehatan
b. studi cross sectional analitik bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor
- faktor tertentu dan masalah frekuensi penyakit atau msalah kesehatan
✓ Faktoryang dioperasionalkan --> variabel independen sebagai "ekspos" dihubungan
dengan penyakit --> variabel dependen sebagai "masalah kesehatan"
Studi Penampang (Cross sectional study)

Dari tabel diatas dapat dilihat prevalens penyakit/masalah kesehatan (efek) pada kelompok dengan/tanpa faktor
risiko (ekspos), dan selanjutnya dapat dihitung Rasio Prevalens (untuk menentukan frekuensi dan situasi penyakit
yang ada pada satu waktu tertentu)
RP = a/(a+b) : c/(c+d)
Bila RP >1 : faktor tersebut adalah faktor risiko, = 1 : faktor tersebut bukan faktor risiko, < 1 : faktor tersebut adalah
faktor protektif --> analitik
Apabila masalah kesehatan adalah kanker paru dan eksos adalah merokok, maka dari tabel 8.3 dapat dibuat
hipotesis sebagai berikut : proporsi penderita kanker paru pada mereka yang merokok lebih besar dari pada
mereka yang tidak merokok, atau hipotesis: a/(a+b) > c/(c+d) --> deskriptif
Studi Penampang (Cross sectional study)
Keuntungan: Kekurangan:
a. Dapat dilakukan dalam waktu a. Pada umumnya tak dapat diketahui
singkat apakah variabel independen merupakan
antecendent dari variabel dependen
b. Karena sampel representatif diambil b. Kemungkinan terdapat masalah selective
dari populasi tertentu, maka survival. Contoh: kita melakukan studi
generalisasi dari sampel dapat terhadap penyakit tuberkulosis, namun
ditarik ke populasi tertentu peneliti tidak mereka yang meninggal
c. Ada kemungkinan variabel karena tuberkulosis, jadi penderita
dependen merupakan antecendent tuberkulosis yang ditemukan adalah
mereka yang terselesi hidup atau
dari variabell dependen, artinya selective survival
bahwa variabel independen
mendahului dependen
Epidemiologi Analitik
Studi Kasus Kontrol (Case control study)
✓ Adalah studi yang dilaksanakan difasilitas kesehatan dengan objektif untuk
mengetahui apakah satu atau lebih variabel independen merupakan
faktor risiko dari satu variabel dependen.
✓ Variabel independen --> operasionalisasi dari faktor yang mungkin
berhubungan secara statistik dengan penyakit --> variabel dependen
✓ Unit analisis adalah orang yang menderita suatu penyakit dan orang yang
tidak menderita penyakit.
✓ Orang yang menderita penyakit tertentu disebut kasus, dan orang yang
tidak menderita enyakit tertentu disebut kontrol.
Epidemiologi Analitik
Studi Kasus Kontrol (Case control study)

Indikator yang digunakan pada studi kasus kontrol adalah Odds Ratio (OR), yang dihitung dengan
rumus OR = ad/bc, dalam studi kohort terdapat indikator RR (Relative Risk) sehingga rumus OR :
OR --> Pembilang yaitu angka insiden yang terekspos = a/(a+b)
Penyebut yaitu angka insiden yang tidak terekspos = c/(c+d)
jadi, RR = a/(a+b):c/(c+d) = a/(a+b) x (c+d)/c = (ac+ ad)/(ac+bc)
Studi kasus kontrol dilakukan pada penyakit yang jarang terjadi sehingga nilai ac diabaikan --> OR
merupakan estimasi dari RR --> OR = ad/bc
Epidemiologi Analitik
Studi Kasus Kontrol (Case control study)
Kesimpulan:
Apabila misalnya kasus adalah mereka dengan kanker paru, kontrol adalah
mereka tanpa kanker paru, ekspos (+) adalah mereka yang merokok, sedagkan
ekspos (-) adalah tidak merokok, bila OR = 4 artinya bahwa mereka yang
merokok mempunyai risiko empat kali menderita kanker paru daripada mereka
yang tidak merokok.
Epidemiologi Analitik
Studi Kasus Kontrol (Case control study)
Keuntungan: Kekurangan:
a. Cocok untuk penyakit yang jarang a. Hanya tergantung pada catatan kasus
terjadi atau dengan masa laten yang
b. Susah menilai validitas informasi
panjang
b. cepat diakukan c. Susah memilih kelompok kontrol
c. Relatif tidak mahal d. Sulit menentukan adanya
d. Tak memerlukan banyak subjek antecendent
penelitian
e. Subjek dapat diambil dari catatan
medis
f. Dapat dilakukan untuk mengetahui
efek dari multifaktor
Epidemiologi Analitik
Studi Kohort Prospektif
✓ Tujuan studi kohort adalah untuk membuktikan hipotesis yang
menyatakan hubungan sebab akibat antara suatu faktor dengan penyakit
atau masalah
✓ Studi kohort dimuai dengan faktor yang dihipotesiskan sebagai penyebab
penyakit atau masalah, dalam hal ini orang dengan faktor tertentu yang
dimasukkan ke dalam kelompk yang ekspos, sedangkan orang tanpa faktor
tersebut dimasukkan ke dalam kelompok tidak ekspos.
✓ Kohort Prospektif apabila faktor risiko, atau faktor penelitian diukur pada
awal penelitian, kemudian dilakukan follow up untuk melihat kejadian
penyakit dimasa yang akan datang.
Epidemiologi Analitik
Studi Kohort Prospektif

Dalam Studi kohort digunakan indikator attributable risk (AR) (berguna untuk mengukur besar
masalah keehtan masyarakat yang disebabkan oleh suatu pajanan) dan RR (digunakan untuk
mengukur kemungkinan mendapatkan penyakit pada kelompok yang tidak terpajan dibandingkan
dengan kelompok terpajan), serta Cumulative incidence (CI) (berguna untuk mengukur kemungkinan
seseorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama periode waktu tertentu.
CI ekspos = a/(a+b)
CI non ekspos = c/(c+d)
AR = a/(a+b) - c/(c+d)
RR = a/(a+b) ; c/(c+d)
Epidemiologi Analitik
Studi Kohort Prospektif
Keuntungan: Kekurangan:
a. Cocok untuk studi dari faktor yang a. Tidak efisien untuk penyakit yang
jarang jarang terjadi yang memerlukan
b. Dapat menilai multi efek dari faktor sampel besar
c. Dapat mengukur insiden dari yang b. Mahal dan memerlukan waktu lama
ekspos dan non ekspos c. Validitas terganggu oleh kehilangan
subjek pada follow up
Epidemiologi Analitik
Studi Kohort Retrospektif
✓ Tujuan dan indikator studi kohort retrospektif sama dengan prospektif, namun studi
kohort retrospektif menggunakan data yang sudah terkumpul sebelumnya, jadi peneliti
tidak lagi melaksanakan pengumpulan data selama periode waktu selanjutnya.
✓ Misalkan: peneliti ingin mengetahui apakah hipertensi sebagai penyebab dari penyakit
jantung koroner (PJK) dapat dicegah dengan mengobati hipertensi, maka peneliti
melakukan restruktur data pengobatan hipertensi dan data PJK misalnya sejak 5 tahun
lalu.
✓ dalam kegiatan ini, peneliti mengidentifikasi penderita hipertensi (+) yang diobati
dengan obat baru yang dalam waktu berikutnya menderita PJK(+) dan tidak menderita
PJK (-). demikian pula didentifikasi pada penggunaan obat lama.
✓ Atas dasar data yang dikumpulkan, peneliti melakukan analisis data untuk menghitung
angka insiden PJK bagi mereka dengan hipertensi yang diobati dengan obat baru dan
angkat insiden PJK bagi mereka dengan hipertensi yang diobati dengan obat lama.
✓ Keuntungan: Hemat waktu dan biaya, namun diperlukan catatan medis yang terjamin
kebenarannya, jika tidak maka validitas penelitian diragukan.

Anda mungkin juga menyukai