Anda di halaman 1dari 52

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Mata Kuliah: Epidemiologi-B

KELOMPOK 5
Dhiya Nabilah
Fathul Fitriyah .R
Fakhry Muhammad
Ida Nadia Saumi
Rhisma Hilda Prawita
2DIV Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Jakarta II

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Epidemiologi deskriptif adalah studi yang ditujukan


untuk menentukan jumlah atau frekuensi dan distribusi
penyakit di suatu daerah berdasarkan variabel orang,
tempat dan waktu.

Epidemiologi deskriptif umumnya dilaksanakan jika


tersedia sedikit informasi yang diketahui mengenai
kejadian, riwayat alamiah dan faktor yang berhubungan
dengan penyakit.

TUJUAN

Untuk menggambarkan distribusi keadaan masalah


kesehatan sehingga dapat diduga kelompok mana di
masyarakat yang paling banyak terserang.

Untuk memperkirakan besarnya masalah kesehatan


pada berbagai kelompok.

Untuk mengidentifikasi dugaan adanya faktor yang


mungkin berhubungan terhadap masalah kesehatan
(menjadi dasar suatu formulasi hipotesis).

KEGUNAAN
1. Untuk mempelajari riwayat penyakit

Epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk


memprediksi tren penyakit yang mungkin akan terjadi

Hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan dalam


perencanaan pelayanan kesehatan dan kesehatan
masyarakat.

2. Diagnosis masyarakat

Penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan,


efek/cacat apa sajakah yang menyebabkan kesakitan,
masalah kesehatan, atau kematian di dalam suatu
komunitas atau wilayah

3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena


mereka

dapat

mempengaruhi

kelompok

maupun

populasi

Faktor risiko, masalah, dan perilaku apa sajakah yang


dapat mempengaruhi kelompok atau populasi

Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian


terhadap

faktor

risiko

dan

menggunakan

teknik

pemeriksaan kesehatan, misalnya risiko kesehatan,


pemeriksaan , skrining kesehatan, tes kesehatan, dll.

4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian

Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan


pelayanan kesehatan dalam mengatasi masalah dan
memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok

Untuk

mengkaji

kuantitas,

akses,

keefektifan,

efisiensi,

ketersediaan

layanan

kualitas,
untuk

mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit,


cedera, ketidakmampuan atau kematian.

5. Melengkapi gambaran klinis

Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan


bahwa

suatu

kondisi

memang

ada

atau

bahwa

seseorang memang menderita penyakit tertentu

Menentukan hubungan sebab akibat misalnya radang


tenggorokan dapat menyebabkan demam rematik.

6. Identifikasi sindrom

Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk


mendefinisikan sindrom, misalnya sindrom down, fetal
alcohol, kematian mendadak pada bayi.

7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit

Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya


pengendalian,

pencegahan,

dan

pemusnahan

penyebab penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan


atau kematian. (Timmreck, 2004)

Keuntungan Dan Kerugian


Penelitian Epidemiologi
Deskriptif

KEUNTUNGAN
1.

Relatif mudah dilaksanakan

2.

Tidak membutuhkan kelompok kontrol sebagai pembanding

3.

Diperoleh banyak informasi penting yang dapat digunakan


untuk perencanaan program pelayanan kesehatan pada
masyarakat, memberi informasi kepada masyarakata tentang
kesehatan, mengadakan perbandingan status kesehatan

4.

Dari penelitan deskriptif dapat ditentukan apakah temuan


yang diperoleh membutuhkan penelitian lanjutan atau tidak

KERUGIAN
1.

Pengamatan pada subjek studi hanya dilakukan


satu kali yang dapat diibaratkan sebagai potret
hingga

tidak

dapat

diketahui

perubahan-

perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu


2.

Tidak dapat menentukan sebab-akibat dari suatu


penyakit

Desain Studi Deskriptif


STUDI
POPULASI

EKOLOGIS
(KORELASI)

STUDI
DESKRIPTIF
CASE
REPORT
INDIVIDU

CASE
SERIES
CROSS
SECTIONAL

Jenis Desain Studi Epidemiologi


Desain studi epidemiologi secara garis besar dapat dibagi
menjadi :
1. Studi epidemiologi deskriptif
utk

pelajari

distribusi

populasi/mengetahui

dan

besar

frekuensi
masalah

penyakit

di

kesehatan

di

masyarakat
2. Studi epidemiologi analitik
utk pelajari determinan suatu penyakit di populasi

Studi Ekologis (Korelasi)

Penelitian epidemiologi dengan populasi sebagai unit


analisis, yg digunakan utk menggambarkan penyakit
dalam kaitannya dengan beberapa faktor, dengan cara
mengukur karakteristik dari keseluruhan populasi.

Contoh : Korelasi penjualan rokok sigaret perkapita


dengan angka mortalitas penyakit jantung koroner di
negara A tahun 1990.

Studi Ekologis (Korelasi)

Karakteristik dari populasi yang akan di teliti biasanya


tergantung pada minat seorang peneliti, misalnya,
mengenai jenis kelamin, umur, kebiasaan mengkonsumsi
makanan tertentu, obat-obatan, rokok, aktifitas, tempat
tinggal dan lain-lain.

Contohnya adalah : Hubungan antara jumlah konsumsi


rokok pada satu wilayah dengan jumlah kematian yang
diakibatkan oleh penyakit paru

Faktor Penelitian Studi


Korelasi

Umur

Penggunaan pelayanan kesehatan

Konsumsi jenis makanan

Obat-obatan

Prinsip-Prinsip Studi Korelasi

2 Variabel (x : Paparan, Y : penyakit) diukur pada tiaptiap unit observasi.

Kemudian sejumlah n pasangan (X,Y) dipertemukan


untuk dicari hubungannya.

Contoh : Studi korelasi populasi untuk mempelajari


hubungan korelatif antara kematian karena kanker paru
pada pria tahun 1950 dan konsumsi sigaret pada tahun
1930 di berbagai negara.

Prinsip-Prinsip Studi Korelasi

2 Variabel (x : Paparan, Y : penyakit) diukur pada tiaptiap unit observasi.

Kemudian sejumlah n pasangan (X,Y) dipertemukan


untuk dicari hubungannya.

Contoh : Studi korelasi populasi untuk mempelajari


hubungan korelatif antara kematian karena kanker paru
pada pria tahun 1950 dan konsumsi sigaret pada tahun
1930 di berbagai negara.

Kelebihan Studi Korelasi

Jika data telah tersedia, relatif murah dan mudah


dilakukan

Dapat melihat hubungan antara variabel yang diteliti


dalam satuan agrerat

Dapat

utk

melihat

distribusi

frekuensi

kejadian

penyakit/masalah kesehatan dalam satuan agrerat

Dapat utk membangun hipotesis baru

Dapat menggunakan data insidensi, prevalensi dan


mortalitas

Kekurangan Studi Korelasi

Tidak dapat melihat hubungan di tingkat individu

Ada
ecology
fallacy,
yaitu
bias
menginterpretasikan
hubungan
tingkat
disamakan dengan hubungan tingkat individu.

Tidak mampu mengontrol faktor perancu

Contoh : terlepas dari korelasi positif yang kuat antara


merokok dengan kematian kanker paru, dapat diduga
bahwa perkiraan tersebut lebih besar dari sesungguhnya,
karena adanya faktor lain : polusi udara, asbes, radium,
hidrokarbon, radiasi dll.

dalam
agrerat

Case Report
Studi kasus yg bertujuan mendeskripsikan
manifestasi

klinis,

perjalanan

klinis,

dan

prognosis kasus. Case report mendeskripsikan


cara klinisi mendiagnosis dan memberi terapi
kepada kasus, dan hasil klinis yg diperoleh.

Ciri-ciri:

Merupakan studi epidemiologi yang bersifat observasional

Unit pengamatan/analisisnya individual

Merupakan laporan kasus-kasus penyakit dengan diagnosis


yang diduga sama

Biasanya merupakan penyakit-penyakit baru, masalah


kesehatan baru, fenomena baru yang belum jelas

Menggambarkan riwayat penyakit, pengalaman klinis dari


masing-masing kasus

Laporan kasus-kasus kemudian dapat dianalisis secara


sederhana yakni dengan melihat distribusi/ frekwensi penyakit
dan berdasarkan gejala-gejala klinis orang, tempat, waktu

Tujuan:

Diperoleh informasi tentang distribusi


frekuensi penyakit /masalah kesehatan yang
diteliti
Diperoleh informasi tentang kelompok yang
berisiko tinggi terhadap penyakit
Dapat dipakai untuk
membangun/memformulasikan hipotesis
baru

Contoh Case Report:

Suatu penyakit yang belum jelas sebut penyakit X, 10 orang dengan


gejala-gejala yang mirip satu sama lain :

Berdasarkan gejala dan pemeriksaan laboratoris :


Berat badan : 9 orang dengan gejala mengurus, 1 berat badan tidak
turun
Diare : 6 diare, 4 tidak ada diare
Demam : 8 demam dengan pnemonia, 4 tidak demam
Bercak pada kulit : 7 orang mempunyai, 3 tidak ada bercak
Pemeriksaan laboratoris : semua pasien angka limfosit menurun drastis
Berdasarkan gambaran demografinya :
Sex : 9 pria, 1 wanita
Umur : 8 dewasa muda, 2 tua
Pekerjaan : 6 pemusik, 4 pegawai

Kelebihan :
Langkah awal untuk mempelajari suatu penyakit
Jembatan antara penelitian klinis dan penelitian
epidemilogi
Dasar penelitian lebih lanjut
Kelemahan :
Hanya berdasarkan kasus-kasus yang
dilaporkan saja
Gambaran distribusi, frekuensi penyakit yang
diperoleh tidak dapat mewakili populasi

Case series

Suatu

rancangan

mendeskripsikan

studi

dan

yang

bertujuan

mempelajari

frekuensi

penyakit atau status kesehatan dari sebuah atau


beberapa

populasi,

berdasarkan

serangkaian

pengamatan pada beberapa sekuen waktu.

digunakan untuk merumuskan hipotesis yang akan


diuji dengan desain studi analitik.

TUJUAN PENELITIAN CASE SERIES

Sebagai petunjuk pertama dalam

mengidentifikasi suatu penyakit baru.

Untuk memformulasikan suatu hipotesa


atau dugaan.

Kegunaan :

Dapat meramalkan kejadian penyakit


berikutnya berdasarkan perjalanan yang
lampau (karena terlihat variasi frekuensi
penyakit secara kronologis)

Sebagai cara awal untuk mengidentifikasi


munculnya suatu epidemic.

KELEBIHAN

Menunjukan bahwa sutu


gejala/pajanan

dapat

KEKURANGAN

terjadi berulang kali

Mengidentifikasi
kejadian/gambaran

untuk mengetes hipotesa karena

suatu
dari

berbagai kasus

Menggambarkan
dari setiap kasus

Studi ini tidak dapat digunakan

tidak ada kelompok pembanding.

Ada Case Series terdiri lebih dari


satu kasus akan tetapi tidak ada

variasi

kelompok pembanding sehingga


tidak dapat untuk mengetes suatu
hubungan asosiasi yang valid
secara statistik.

CONTOH KASUS

Dilakukan studi terhadap 100 orang pasien RS Veteran


dengan penyakit tertentu, di mana sebagian besar
pasien berusia 60 tahun, dapat diperkirakan bahwa
penyakit ini akan berhubungan dengan kondisi pada
usia di atas 60 tahun.

Jadi seri kasus tidak terlalu berguna untuk menentukan


hubungan sebab akibat, tapi memberikan deskripsi
klinis tentang penyakit atau pasien yang mendapatkan
terapi.

Studi potong-lintang (crosssectional)

Definisi Penelitian cross sectional

Penelitian Croos sectional/ studi potong lintang


adalah rancangan penelitian epidemiologi yg
mempelajari hubungan penyakit dan pajanan
(faktor penelitian) dengan cara mengamati
status pajanan dan penyakit serentak pada
individu individu dari populasi tunggal,pada
suatu saat / periode (Murtini,2007).

TUJUAN

a) Mencari prevalensi serta indisensi satu / beberapa


penyakit tertentu yg terdapat di masyarakat.

b) Memperkirakan adanya hubungan sebab akibat


pada penyakit-penyakit tertentu dengan perubahan yg
jelas.

c) Menghitung besarnya resiko tiap kelompok, resiko


relatif, dan resiko atribut.

Langkah-langkah penelitian cross


sectional menurut (Notoatmodjo, 2002):
a)

Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan


mengidentifikasi faktor resiko dan faktor efek.

b) Menetapkan subjek penelitian.


c)

Melakukan observasi / pengukuran variabel-variabel yg


merupakan faktor resiko dan efek sekaligus berdasarkan
status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan data).

d) Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan


proporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi
(pengukuran).

Ciri-ciri penelitian cross sectional menurut


Budiarto (2004)
a. Pengumpulan data dilakukan pada satu saat / satu periode tertentu
dan pengamatan subjek studi hanya dilakukan satu kali selama satu
penelitian.
b. Perhitungan perkiraan besarnya sampel tanpa memperhatikan
kelompok yg terpajan / tidak.
c. Pengumpulan data dapat diarahkan sesuai dengan kriteria subjek
studi. Misalnya hubungan antara Cerebral Blood Flow pada
perokok, bekas perokok dan bukan perokok.
d. Tidak terdapat kelompok kontrol dan tidak terdapat hipotesis
spesifik.
e. Hubungan sebab akibat hanya berupa perkiraan yg dapat
digunakan sebagai hipotesis dalam penelitian analitik /
eksperimental.

Kelebihan penelitian cross sectional yang


dikutip dari Sayogo (2009)
Relatif murah dan hasilnya cepat dapat diperoleh
Mudah untuk dilakukan
Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus
Dapat

dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu

penelitian kohort atau eksperimen, tanpa atau dengan


sedikit sekali menambah biaya
Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya

yang bersifat lebih konklusif


Membangun hipotesis dari hasil analisis

Kekurangan penelitian cross sectional yang


dikutip dari Sayogo (2009)
Sulit untuk menentukan sebab akibat karena

pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada


saat yang bersamaan
Tidak menggambarkan perjalanan penyakit,

insidensi maupun prognosis


Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang
Tidak menggambarkan perjalanan penyakit

CONTOH
Contoh sederhana : ingin mengetahui hubungan antara
anemia besi pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir
(BBL), dengan menggunakan rancangan atau pendekatan
cross sectional( Notoatmodjo,2002 ).
a.

Tahap pertama,Mengidentifikasi variabel-variabel yang


akan diteliti dan kedudukkannnya masing-masing:
1) Variabel dependen (efek): Berat badan bayi lahir
2)

Variabel

independen

(resiko):

Anemia

besi

Lanjutan...
b) Tahap Kedua: menetapakan studi penelitian atau
populasi dan sampelnya.
Subjek penelitian disini adalah ibu-ibu yang baru
melahirkan, namun perlu dibatasi dari daerah mana
mereka ini dapat diambil, apakah lingkup di Rumah Sakit

Umum, Rumah Sakit Bersalin, atan Rumah Bersalin.


Demikian
Kemudian
bedasarkan

pula
cara

batas

waktunya

pengambilan

teknik

random

juga

ditentukan.

sampelnya,
atau

non

apakah
random.

Lanjutan...
c)

Tahap

Ketiga:

observasi

atau

melakukan
pengukuran

pengumpulan
terhadap

data,

variabel

dependen dan independen (dalam waktu yang sama).


Caranya, mengukur berat badan bayi yang baru
dilahirkan dan memeriksa Hb darah ibu.
d) Tahap Keempat: mengolah dan menganalisis data
Dengan cara membandingkan antara berat badan bayi
lahir dengan Hb darah ibu. Dari analisis ini akan
diperoleh bukti ada atau tidak adanya hubungan antara
anemia besi dengan berat badan bayi lahir.

Kelebihan :
1. Dapat melihat distibusi frekuensi penyakit di populasi
2. Dpt melihat hub eksposure dan outcome pada saat
itu juga
3. Hasil analisis dapt digunakan utk membangun hipotesis
Kelemahan :

1. Tdk dapat melihat hubungan sebab akibat


(kausalita) dari eksposure dan outcome

Variabel OTW
Dalam epidemiologi deskriptif akan membahas
bagaimana

frekuensi

penyakit

menurut

perubahan variabel epidemiologi . Variabel ini


akan dikelompokkan menurut :
1.
2.
3.

Orang
Tempat
Waktu

Orang (person)
Orang (Person) adalah karakteristik dari individu yg
mempengaruhi keterpaparan yg mereka dapatkan dan
susceptibilitasnya terhadap penyakit.

Umur : merupakan hal yang penting karena semua rate


mordibitas dan rate mortalitas yg dilaporkan hampir
selalu berkaitan dengan umur.

Jenis Kelamin : Pada angka kesakitan biasanya


diketahui lebih tinggi untuk kalangan wanita, sedangkan
angka kematian lebih tinggi pada kalangan pria. Hal ini
terjadi karena perbedan hormon.

Jenis Pekerjaan : Jenis pekerjaan berperan dalam


timbulnya suatu penyakit tertentu

Penghasilan : Erat kaitannya dengan upaya kesehatan


seseorang.

Golongan Etnik : Pada beberapa golongan etnik tertentu


mempunyai kebiasaan berbeda dalam mengkonsumsi
makan dan gaya hidup.

Status Perkawinan : Berkaitan dengan angka


kesakitan/kematian pada orang yg kawin, tidak kawin,
cerai, dan janda.

Kelas sosial : Kelas sosial ini ditentukan oleh unsur


pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan tempat tinggal
yang dapat mempengaruhi pemeliharaan kesehatan.

Besarnya keluarga : didalam keluarga besar dan miskin


anak dapat menderita oleh karena penghasilan keluarga
harus digunakan oleh banyak orang.

Lanjutan

Struktur keluarga : suatu keluarga besar dengan


tanggungan besar yang harus tinggal dirumah dengan
luas terbatas sehingga dapat memudahkan penularan
penyakit menular di anggota keluarga tersebut.

Paritas : hubungan paritas dengan penyakit tertentu


seperti

asma

seterusnya.

bronkiale,

steniosis

pilorik,

dan

Waktu (time)
Memperhatikan panjangnya waktu dikaitkan dengan
terjadinya perubahan angka kesakitan, maka dapat
dibedakan menjadi :
1. Fluktuasi jangka pendek
Dimana perubahan angka kesakitan berlangsung
beberapa jam, hari, minggu, dan bulan.
a. Sporadis

c. pandemis

b. Endemis

d. epidemis

2. Kecenderungan sekuler (secular trend)


Kecenderungan sekuler yaitu KLB dalam waktu yg
lama digunakan dalam penialain keberhasilan upaya
pemberantasan, pencegahan penyakit dan untuk
mengetahui perubahan yg terjadi pada mortalitas.
3. Variasi siklik
Variasi siklik adalah terulangnya kejadian penyakit
setelah beberapa tahun, tergantung dari jenis
penyakitnya.
contoh
:
epidemi campak biasanya berulang
setelah dua sampai tuga tahun kemudian.
4. Variasi musim
Variasi musim adalah terulangnya perubahan
frekuensi insidensi dan prevalensi penyakit.

Lanjutan.
5. Variasi random
Variasi random ialah terjadinya epidemi
yg tidak dapat diramalkan sebelumnya
contoh :

epidemi yg terjadi karena

adanya bencana alam seperti banjir dan


gempa bumi.

Tempat (place)
Tempat atau lokasi kejadian luar biasa atau lokasi penyakitpenyakit

endemis

sangat

dibutuhkan

ketika

melakukan

penelitian dan mengetahui sebaran berbagai di suatu wilayah.


Batas suatu wilayah dapat ditentukan berdasarkan :
a. Geografis
dengan adanya perbedaan negara yang beriklim tropis,
subtropis dan negara yang empat musim mengakibatkan
perbedaan dalam pola penyakit baik distribusi frekuensi
maupun jenis penyakit.

b. administratif
dapat ditentukan batas provinsi, kabupaten, kecamatan
atau desa dengan sungai, jalan kereta api dan jembatan
sebagai batas fisik.
c. Batas institusi
dapat berupa industri, sekolah atau kantor dan lainnya
sesuai dengan timbulnya masalah kesehatan.

REFERENSI

http://dindailma.blogspot.com/p/pengertian-tujuankegunaanepidemiologi.html
http://dindailma.blogspot.com/p/epidemiologi-deskriptif.html
http://dindailma.blogspot.com/p/definisi-epidemiologideskriptif.html
Buku Metodologi Penelitian Kedoteran Oleh Dr. Eko Budiarto
SKM
http://
books.google.co.id/books?id=4SAJ3gSX9kYC&printsec=frontcov
er&hl=id#v=twopage&q&f=false
http://fatamorganakata.blogspot.com/2013/01/cross-sectional-stu
dy.html

http://kesmas-unsoed.info/2012/03/makalah-cross-sectional-ataupotong-lintang.html

Buku Ajar Epidemiologi Lingkungan

Any
Questions?
Thank
you..

Anda mungkin juga menyukai