Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

PENGELOLAAN AIR
DI PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG

OLEH :

HESTI SUNDARI (NIM. 10011281621073)


PUTRI MAYANG SARI (NIM. 10011281621062)
PUTRI UTAMI (NIM. 10011381621123)
DIANI RURU (NIM. 10011381621126)
MAHARANI (NIM. 10011381621139)

DOSEN MATA KULIAH :


IMELDA G PURBA, SKM,. M.KES
INOY TRISNAINI, SKM., M.KL
DINI ARISTA PUTRI, S.Si., M.PH

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
manusia tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Tubuh manusia 65%-nya
terdiri atas air. Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka adalah hal
yang wajar jika sektor air bersih mendapatkan prioritas penanganan utama
karenamenyangkut kehidupan orang banyak. Penanganan akan pemenuhan
kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan
sarana dan prasarana yang ada.
PDAM Tirta Musi sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih
seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan sistem
pengolahan air yang ada, PDAM Tirta Musi diharapkan mampu untuk memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat baik secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
PDAM Tirta Musi merupakan satu-satunya tempat pengolahan air bersih
di kota Palembang dengan beberapa tahapan sampai air siap untuk didistribusikan
ke seluruh masyarakat. PDAM Tirta Musi selalu menjaga agar penyediaan air
minum dengan mengutamakan mutu dan pelayanan demi kepuasan masyarakat.
Oleh karena itu, pengolahan air harus dilakukan dengan cara yang tepat. Proses
pengolahan air bersih pada PDAM Tirta Musiterdiri dari beberapa tahap mulai
dari air baku yang berasal dari sungai, proses penjernihan air dan proses distribusi
air.
A. SUMBER AIR BAKU PDAM TIRTA MUSI
Sumber air baku yang digunakan di PDAM Tirta Musi yaitu Sungai Musi,

B. PROSES PENGOLAHAN AIR DI PDAM TIRTA MUSI


Proses pengolahan air baku di PDAM Tirta Musi menjadi air bersih yang
bebas dari bakteri penyakit melalui beberapa tahapan proses, yaitu:
1. Proses pengolahan secara fisik, bertujuan untuk mengurangi kotoran yang
relatif besar seperti kotoran daun dan kerikil yang terdapat pada air baku.
PDAM Tirta Musi menggunakan filter untuk menyaring kotoran.
2. Proses pengolahan secara kimia, bertujuan mengikat kotoran kecil dalam
air sehingga membentuk gumpalan kecil dan mudah berpisah dengan air.
PDAM Tirta Musi menggunakan aluminium sulfat.
3. Proses pengolahan secara bakteriologis, bertujuan untuk membunuh
bakteri yang ada didalam air bersih. PDAM Tirta Musi menggunakan gas
chlor (Cl2). dan kaporit.

C. TAHAP PROSES PENGOLAHAN AIR MENJADI AIR MINUM


Terdapat 5 tahapan proses pengolahan air di PDAM Tirta Musi, yaitu:
1. Raw water Intake Station
PDAM Tirta Musi Palembang mengambil air bakunya dari sungai Musi.
Station ini mengalirkan air baku ke WTP (Water Treatment Proses). Air
baku yang dialirkan dari Intake disalurkan ke bak pelimpahan air baku.
2. Proses Pembubuhan AL2 (S04)3 dan Koagulasi
Langkah awal dari proses penjernihan adalah dengan memberikan
Alumunium Sulfat kedalam air baku yang tertampung dalam suatu unit
penjernihan. Pemberian Alumunium Sulfat ini berfungsi untuk
membentuk flok-flok dari kotoran yang ada didalam air baku untuk
mempermudah proses pengendapan. Proses pencampuran ini memerlukan
waktu yang cepat ± 5 detik dengan memakai bak yang disebut Case Cade

Bak Koagulasi

3. Proses Flokulasi
Dari bak koagulasi, air dialirkan kedalam bak flokulasi dimana pada bak
ini terjadi penggumpalan partikel yang semakin besar. Setelah air baku
dan koagulan (aluminium sulfat) dicampur, dilakukan flokulasi atau
pengadukan cepat dan pengadukan lambat agar benar-benar tercampur
rata dalam air.

Bak Flokulasi

4. Proses Sedimentasi
Setelah melewati tahapan sebelumnya, air didiamkan hingga gumpalan
kotor dalam air sudah mengendap didasar wadah. Ketika melewati proses
ini, keluaran air tidak akan keruh dan tidak lagi berbau. Namun masih
terdapat partikel-partikel kotoran yang halus dan berukuran kecil.

Bak Sedimentasi
5. Proses Filtrasi
Setelah mengalami beberapa tahap pengendapat diawal dan ditahap
sedimentasi, air masih mengandung kotoran. kotoran yang biasanya masih
terdapat di air adalah kotoran yang bermassa ringan dan halus. Filtrasi
yang digunakan di PDAM Tirta Musi yaitu menggunakan media pasir
kuarsa, koral dan kerikil.

Bak Filtrasi

6. Desinfektan/Softening
Setelah melewati berbagai tahapan diatas dan telah siap didistribusikan,
air tentunya harus memenuhi beberapa syarat sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum. Standar tersebut sudah diterapkan oleh PDAM Tirta Musi.
Pada tahap terakhir, air akan diberi disinfektan berupa gas klor dan
kaporit sehingga air yang didistribusikan bebas dari bakteri. Pada PDAM
Tirta Musi, penggunaan jenis disinfektan disesuaikan dengan keperluan
masing-masing instalasi pengolahan air, gas chlor (Cl2). digunakan untuk
instalasi yang besar, sedangkan kaporit digunakan untuk instalasi yang
lebih kecil. Hal tersebut didasarkan karena keefektifitas penggunaan.
Bak air yang telah melewati proses pengolahan dan siap didistribusikan

D. HASIL ANALISA KUALITAS AIR DI SUNGAI MUSI, DI PDAM


TIRTA MUSI DENGAN BAKU MUTU AIR MINUM
(PERMENKES No. 492/MENKES/Per/IV/2010)

Parameter Air Sungai Air PDAM Baku Mutu


Conductivity 83.05 µs/cm 278 µs/cm 1250 µs/cm
TDS 64.2 ppm 210 mg/l 500 mg/l
pH 5.12 6.06 6.5 – 8.5
Turbidity 47.18 NTU 47.9 NTU
Suhu 28.7 o C 27.7 – 29.4 o C 24 – 30 o C

Anda mungkin juga menyukai