Mencakup : studi restropektif, kohort, cross sectional, logitudinal dan prospektif lainnya.
Deskritif vs analitik
Deskritif analitik
Hanya menjelaskan keadaan suatu Selain menjelaskan keadaan suatu masalah
masalah kesehatan (Who, Where, When) kesehatan (Who, Where, When), juga
menjelaskan mengapa suatu masalah
kesehatan timbul di masyarakat ( Why )
Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
interpretasi data hanya pada satu interpretasi data dilakukan terhadap dua
kelompok masyarakat saja kelompok masyaraka
Tidak bermaksud membuktikan hipotesis Bermaksud membuktikan Suatu hipotesis
Memberikan gambaran tentang perjalanan Kunci studi analitik : penggunaan studi
atau pola penyakit, kondisi, cidera dan desain yang tepat sehinnga hasil dapat
kematian dalam satu kelompok dipercaya ( reliable) dan valid
Contoh : Rata-rata kadar HB pd ibu hamil Contoh : Faktor-faktor yg berhub dng
anemi pd ibu hamil trimester pertama
Studi restropektif : metodologi penelitian yang digunakan untuk mempelajari dan menguji hipotesis
yang berhubungan dengan pajanan di masal lalu melalui etiologi penyakit, sehingga di peroleh
hubungan sebab akibat berdasarkan karakteristik populasi.
Menggunakan pendekatan restropektif guna mencari hubugan faktor resiko dan efeknya.
Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan efek/penyakit (kasus) dan kelompok
tanpa efek (kontrol), kemudian secara retrospektif diteliti Fr yang dapat menerangkan mengapa
kasus terkena efek, sedang kontrol tidak.
KASUS KONTROL
Kasus harus terdiri dari semua kasus Kelompok sehat dan tidak terpengaruh
baru dan memiliki karakteristik yang yang sama atau sebanding dengan
telah di tentukan dalam satu periode populasi asal kasus
waktu
Dalam memilih kasus harus Dapat berasal dari populasi umum,
mempertimbangkan pengaeuh keluarga kasus, tempat pengobatan
lingkungan terhadap berbagai faktor sama, rumah sakit
resiko yang ada pada setiap kasus
KELEBIHAN KEKURANGAN
Tidak mahal dan mudah dilaksanakan Data Fr dpt dikumpulkan stl terjadi
peny dan sering tdk lengkap dan
terjadi penyimpangan
Memerlukan subyek penelitian yang Kesulitan memilih kontrol yg tepat
lebih sedikit
Memperoleh hasil yang cukup cepat Dalam proses wawancara mungkin
bisa menimbulkan bias
Sangat berguna untuk mempelajari Tdk dpt untuk menentukan incidence
karakteristik berbagai FR yg potensial rate dr suatu peny
pd masl kes yg diteliti
Penelitian yang digunakan untuk mempelajari dinamika hubungan antara variabel bebas (faktor
risiko/ eksposure) dengan variabel tergantung (efek) yang pengukurannya dilakukan hanya satu
kali pada satu saat (tidak ada follow-up).
KELEBIHAN KEKURANGAN
Pengumpulan data sekali dalam satu waktu Tidak memperlihatkan hubungan sebab
akibat yang kuat jika jumlah sample sedikit
Murah dan mudah dilaksanakan Tidak menggambarkan perjalanan penyakit,
insiden maupun prognosis
Studi didasarkan pada sampel populasi Kurang berguna jika dipakai untuk
utama memprediksi kejadian atau penyakit di masa
mendatang
Generalisasinya cukup tinggi karena
menggunakan populasi dari masyarakat
umum, tidak hanya para pasien yang mencari
pengobatan
3. Studi kohort
mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok
terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit
menggunakan pendekatan prospektif :mempelajari kejadian di masa depan dalam jangka waktu
tertentu
KELEBIHAN KEKURANGAN
Desain terbaik dlm menentukan incidens & Membutuhkan populasi yang besar
perjalanan peny / efek yg diteliti
Paling baik dlm menerangkan hub dinamika Biaya penelitian cukup tinggi dan waktu yang
antara FR dan efek secara temporal lama
Besar risiko dapat dilihat dalam hubungan Masuknya variabel yang samar atau tidak
sebab akibat antara faktor risiko dan terduga pada populasi studi dapat
kelompok studi mempengaruhi hasil
Terbagi atas:
1. Randomized control trials : untuk mempelajari efek terhadap intervensi tertentu, contoh:
pengobatan. Subjek dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol, hasil
didapatkan dari membandingkan hasil dari 2 kelompok tersebut
2. Flied trials : melibatkan orang sehat tetapi dianggap mempunyai faktor risiko. Dapat
digunakan untuk mengevaluaasi intervensi yang terjadi dan bertujuan untuk mengurangi
eksposur tanpa harus mengukur terjadinya efek
3. Community trials : kelompok perlakuannya masyarakat.tepat untuk penyakit yang
dipengaruhi dipengaruhi oleh kondisi sosial.
PENGAMBILAN DATA
Wawancara
Kuesioner
survei
Probability Sampling : teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Non Probability Sampling : teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel.
1) Sampling Insidental (Reliance Available Sampling) : siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data maka subjek tersebut dijadikakan
sampel.
2) Sampling Purposive: knik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti atau
evaluator tentang sampel mana yang paling bermanfaat dan representative
3) Sampling Bola Salju (Snowball Sampling) : dilakukan jika keberadaan dari suatu populasi sulit
untuk ditemukan.
4) Sampling Quota : teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan
Metodologi survey epidemiologi
Studi ketahanan hidup
Studi survival diterapkan pada penyakit kronis dan menggunakan tabel kematian ( life table)
yang digunakan unutk mengkaji ketahanan hidup dan menunjukkan peluang terjadinya suatu
kematian akibat penyakit kronis dalam interval waktu, setelah di diagnosis.
Etika penelitian
Mengacu pada kode etik atau perilaku sosial yag diharapka ketika elakuka penelitian.
Kausalitas : hubungan sebab-akibat yang digunakan untuk memastikan bagaimana kejadian atau
lingkungan yang berbeda berhubungan satu sama lain
Unsur kausalita:
- Necessary (keberadaan): suatu variabel harus selalu ada dan mendahului suatu akibat
- Sufficient (kecukupan): variabel tertentu pasti menghasilkan suatu akibat
Studi kausalitas dapat memabantu mengungkapkan penyebab dan penyebaran penyakit pada
individu karena hal trsbut dapat berdampak pada populasi. Sehingga dapat menggunakannya
pengetahuan untuk memperolehan sehinnga bisa melakukan pencegahan dan pengendalian
penyakit.
Dapat berupa grafik, ilustrasi, paradigma yang mewakili kumpulan kejadian atau kondisi yang
kompleks yang disebabkan oleh serangkaian kegiatan atau penyebab yang saling berkaitan satu
sama lain dan memiliki Hasil akhir berupa timbulnya penyakit. .
Fungsi : mengidentifikasi faktor risiko penyakit, rantai kejadian, dan pajanan yang harus ada dan
cukup untuk menyebabkan penyakit.
Disusun dengan mengidentifikasi dan memastikan rncian khusus dari berbagai faktor yang
menyebabkan penyakit. Dengan pendekatan design tree atau fish bone.
Hipotesis
Hipotesis : suatu kesimpulan yang digunakan untuk menjelaskan satu prinsip umum. Berupa
pernyataan yang menjelaskan hubungan fakta2 dan digunakan untuk memprediksi kemungkinan di
masa depan.
Pembentukan hipotesis :
Pendekatan:
1. Metode perbedaan : frekuensi kejadian penyakit sangat jauh berbeda dalam situasi yang
berbeda. Cth : faktor risiko dapat diidentifikasi dalam kondisi 1 namun tidak pada kondisi ke
2, maka faktor trsbut mungkin menjadi penyebab
2. Metode persamaa: jika faktor risiko sama dlam berbagai keadaan atau faktor risikonya
berhubungan positif dengan penyakit
3. Variasi pendamping : frekuensi suatu kejadian atau faktor risio bervariasi menurut frekuensi
penyakit
4. Metode analogi : suatu penyakit dan patogennya mungkin serupa dengan pnenyakit lainnya
Skrining
Penyaringan (skrining) merupakan suatu upaya untuk menyeleksi orang-orang yang tampak
sehat, tidak menderita terhadap suatu penyakit tertentu, dari suatu populasi tertentu.
Reabilitas adalah kemampuan suatu hasil tes memberika hasil yang sama/konsisten bila tes di
terapkan lebih dari satu kali sasaran (obyek sama pada kondisi yang sama pula.
Sensitivitas: kemampuan mengidentifikasi dengan benar mereka yang terkena penyakit memang
terbukti terkena penyakit seperti yang diperlihatkan melalui uji.
Spesifisitas: kemampuan mengidentifikasi dengan benar persentase mereka yang tidak sakit
memang terbukti tidak sakit melalui uji
Proporsi orang yang tidak sakit dala populasi yang menjalani skrining