Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI


DI
S
U
S
U
N
OLEH :
IMA FAJRIANI
DOSEN : MEY ELISA SAFITRI, SST., M. Kes

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
TAHUN 2021/2022
RANGKUMAN TENTANG EPIDEMIOLOGI ANALITIK DAN APLIKASINYA

A. EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Epidemiologi analitik adalah ilmu yang mempelajari determinan yaitu faktir-faktor yang
berhubungan dengan kejadian distribusi penyakit atau masalah yang berkaitan dengan Kesehatan.

 Frekwansi yaitu :
- Menemukan masalah kesehatan
- Megukur masalh kesehatan
 Distribusi yaitu :
- Manusia
- Tempat
- Waktu
 Determinan yaitu :
- Merumuskan Hipotesa
- Menguji Hipotesa
- Menarik Kesimpulan

Study epidemiologi analitis dilakukan untuk menguji hipotesa mengenai kemungkinan


hubungan kausal antara faktor resiko dengan penyakit atau masalah kesehatan.

Study epidemiologi analitis melakukan perbandingan antara dua kelompok manusia atau
masyarakat, yaitu satu kelompok yang di pelajari dan satu kelompok sebagai pembanding.

Study Epidemiologi analitik yaitu :

 Observasional ( non eksperimental ) -->bila peneliti tidak terlibat secara aktif dalam
melakukan intervensi dan hanya secara pasif mengadakan pengamatan terhadap perjalanan
penyakit.
 Penelitian KOHORT
 Penelitian KASUS CONTROL
 Intervensi (Eksperimental)--> bila peneliti terlibat secara aktif dan terencana serta
mengandalikan intervensi. Penelitian ini dapat dilakukan dengan cara Field trial atau clinical
trial.
 Randomized Controlled Trial
 Field Trial

1
 Community Trial

Memilih antara penelitian /study observasional dan eksperimen ( intervensi )

 Observasi
 Eksperimen

Memilih antara penelitian /study kohort dan kasus control

 Kohort
 Kasus –kontrol

Penelitian prospektif (penelitian kohort) adalah penelitian yang bersifat longitudinal dengan
mengikuti proses perjalanan penyakit kedepan berdasarkan urutan waktu.

Keompok yang diteliti tersebut dinamakan KOHORT

Penelitian kohort ini mengikuti paradigma sebab akibat

Pola Rancangan study kohort

 Populasi
 Orang sehat
- Terpapar
 Sakit
 Sehat
- Tidak terpapar
 Sakit
 Sehat

Ciri-ciri Kohort

 Pemilihan subyek penelitian berdasarkan status paparannya dan kemudian dilakukan


pengamatan dan pencatatan apakah subyek dalam perkembangannya mengamali penyakit
yang teliti atau tidak.
 Peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit; dan tidak dengan sengaja
mengalokasikan paparan (Memberi Intervensi).

Keuntungan penelitian kohort

 Dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan normal ( ontogenik ) yang terjadi


dengan berjalannya waktu

2
 Dapat mempelajari timbulnya penyakit secara alamiah akibat faktor penyebab yang
dilakukan oleh orang secara sengaja , misalnya merokok.
 Dapat digunakan untuk mempelajari perjalanan klinis suatu penyakit
 Dapat digunakan untuk mempelajari hubungan sebab akibat
 Dapat digunakan untuk mempelajari insidens penyakit.
 Tidak mempunyai hambatan masalah etika.
 Dapat dilakukan perhitungan statistic untuk menguji hipotesis.
 Dapat diketahui lebih dari satu outcome satu pemaparan, misal hubungan rokok dengan
karsinoma paru ternyata juga ada hubungan penyakit jantung,dll’

Kerugian :

 Penelitian ini membutuhkan sampel yang besar dan waktu yang lama sehingga sulit untuk
mempertahakan subjek studi agar tetap daapt mengikuti proses.
 Membutuhkan biaya yang besar
 Sulit dilakukan pada penyakit yang jarang terjadi
 Tidak efisien untuk penelitian penyakit dengan fase laten yang lama

Teknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa langkah pokok yaitu :

 Menetapkan Kelompok-kelompok yang akan diteliti


- Menetapkan besarnya sample
- Mengobservasi dan mencatat segala keterangan yang diperoleh
- Melakukan interprestasi data yang diperoleh.

Penelitian Retrospektik (kasus Kontrol)

 Keuntungan dan kelemahan


- Keuntungan
 Tidak membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang besar
 Tidak ditemukan kemungkinan drop out pada responden
 Dapat dilakukan meskipun kasusnya hanya sedikit.
- Kelemahan
 Karena mengumpulkan data masa lampau, maka ada kemungkinan datanya
tidak lengkap.
 Karena peristiwa telah terjadi ada kemungkinan cara pencatatan tidak
sama,sehingga sulit dalam menganalisinya.

3
 Hasil yang diperoleh kurang dapat dipercaya dan karena itu sering
dilanjutkan dengan penelitian kohort atau eksprimen.

Epidemilogi Eksperimental adalah Penelitian epidemiologi analitik yang membandingkan data dari
yang membandingkan data dari sekelompok manusia yang dengan sengaja dialoksaikan Tindakan
tertentu atau intervensi dengan kelompok lain yang sama tetapi tidak dilakukan intervensi apapun.

Berdasarkan karakter subyek penelitiannya, eksperimen dalam epidemiologi dibedakan menjadi 3


macam :

1. Uji klinik
2. Eksperimen lapangan
3. Intervensi komunitas

Penelitian eksperimental dalam epidemiologi pada umumnya menerapkan jenis intervensi yang
bersifat :

- Preventif Profilaksif )
- Promotif, dan
- Terapeutik

Uji klinis ( Clinical Trial ) ditujukan untuk mencari obat yang efisien atau menentukan efektifitas obat
jenis baru yang telah di coba pada hewan.

Ciri-ciri :

 Uji klinis merupakan studi kasus.


 Dilakukan dengan metode eksperimen.
 Menguji hipotesis spesifik.
 Intervensi dilakukan secara aktif dan terencana oleh peneliti.
 Menggunakan kelompok control.
 Alokasi kelompok dipilih secara random.

Dalam penelitian epidemiologi eksperimen kelompok-kelompok (Populasi) yang akan diteliti


dibedakan menjadi beberapa tingkat yaitu :

 Populasi Referen
 Populasi Study
 Populasi Trial
 Kelompok study dan kelompok control

4
Mengendalikan penyakit yaitu Pencegahan awal dan Pencegahan lanjut

Masalah Kesehatan : Kesenjangan dalam hal status Kesehatan perorangan dan status Kesehatan
masyarakat, dan Ketimpangan (inequity) dalam hal upaya Kesehatan perorangan (UKP) dan
upaya Kesehatan masyarakat (UKM)

APLIKASI EPIDEMIOLOGI

1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai