Anda di halaman 1dari 17

I RT

Metodologi Penelitian,
Desain Studi dan Studi
Analitik
Ulfa Fadhila
Farhan
2220322009
Studi Epidemiologi Observasional

Studi observasi merupakan studi yang mencakup studi retrospektif,


kohort, studi cross-sectional, longitudinal dan studi prospektif lainnya.
Dalam studi observasi diperlukan kemampuan untuk mengkategorikan
kelompok berdasarkan kejadian penyakit, kondisi, cedera, kematian,
dan lain-lain.
Kelompok studi ditentukan berdasarkan beragam jenis variabel yang
berada diluar kontrol ahli epidemiologi, seperti: gaya hidup seseorang,
perilaku seseorang, pengalaman, derajat imunisasi, dan pajanan
terhadap penyakit.
Keterbatasan oleh ahli epidemiologi inilah yang
menjadikan pendekatannya bersifat observasional.
Istilah yang berkaitan dengan
penelitian:

Subjek Partisipan seseorang dalam


penelitian.

Setiap faktor yang berpengaruh pada


Variabel
kegiatan maupun hasil penelitian.

Variabel Faktor/atribut yang mempengaruhi


anteseden variabel penelitian sebelum penelitian
dimulai.
Studi Epidemiologi Deskriptif vs Analitik

Studi Deskriptif adalah hasil


studi yg memberikan
pengetahuan, data dan informasi
tentang pola penyakit, kondisi, Studi Analitik digunakan
cedera, ketidakmampuan, dan untuk menguji hubungan
kematian dalam populasi. sebab akibat. Studi ini didesain
Informasi biasanya berasal dari agar hasil yang didapat reliebel
data yg dikumpulkan berdasarkan dan valid.
karakteristik demografi, seperti
usia, jenis kelamin, dll.
Desain Studi Epidemiologi Observasi
Studi observasi yang paling menonjol dalam studi epidemiologi
observasi adalah studi retrospektif dan studi kasus kontrol.

Studi retrospektif adalah metodlogi


penelitian yg digunakan untuk
mempelajari dan menguji hipotesis Studi kasus kontrol adalah istilah yg
yg berhubungan dengan pajanan sering digunakan dalam bidang
atau pengalaman di masa lalu epidemiologi untuk mengganti studi
melalui etiologi penyakit, kondisi, retrospektif karena dilakukan setelah
atau gangguan sehingga informasi awitan kasus KLB dan ditelusuri
tentang hubungan sebab akibat dpt kembali untuk menemukan
diperoleh berdasarkan populasi dari kemungkinan penyebab KLB
yang diteliti di masa lalu. tersebut.
Contoh Kasus
"Kematian Bayi diantara Persalinan Usia Remaja pada Rumah Sakit Daerah"

Metode pengambilan sampel meliputi sampel dari semua persalinan usia


remaja selama 5 tahun terakhir per 1 Januari. Kelompok studi terdiri dari 2
kelompok kohort. Kohort pertama terdiri dari semua persalinan remaja di usia
berisiko tinggi (12-18 tahun). Kelompok pembanding/kontrol yg telah melalui
usia 18 tahun, dalam enam tahun mendatang. Variabel yang dapat
dikategorikan adalah berat bayi lahir, sumber biaya, riwayat perawatan
pranatal, metode pelahiran, ras, jenis kelamin anak, status perkawinan ibu,
pekerjaan ibu, masa pendidikan, konsumsi tembakau, alkohol, dan konsumsi
obat-obatan terlarang.
Seleksi Kasus untuk Studi Retrospektif/ Studi Kasus Kontrol
Dalam studi ini, menjalankan panduan yang jelas mengenai derajat
keparahan, luas, dan tingkatan penyakit harus ditetapkan sehingga
kriteria yg tepat untuk kasus dapat ditentukan.
Untuk memastikan studi retrospektif valid dan reliabel, kasus yang
digunakan dalam penelitian harus dibandingkan dengan kelompok
yg sehat atau tidak terpengaruh. Kontrol dapat berasal dari
populasi umum, keluarga kasus, tempat pengobatan yg sama,
rumah sakit atau populasi studi seperti halnya kasus.
Kelebihan
Studi Kekurangan
Retrospektif Studi
tidak memerlukan biaya Retrospektif
yg mahal informasi yang dibutuhkan
mempermudah akses mungkin tidak siap
dalam menggunakan data tersedia informasi yang
jumlah subjek lebih sedikit digunakan mungkin tidak
dibanding studi dicatat dgn akurat
prospektif bermanfaat responden yang
dalam studi faktor melebih- lebihkan
etiologis memungkinkan jawaban
hasil penelitian yg cukup bias yg dapat terjadi
cepat karna data sudah pada
seleksi kontrol
Desain Studi Epidemiologi Eksperimen

Penelitian Eksperimental adalah desain penelitian empiris yang umum.


Penelitian eksperimental digunakan dalam penelitian empiris dasar pada
populasi yg kecil. Di bidang kesehatan desain eksperimental ini digunakan
dalam pengujian obat, vaksin, prosedur perlakuan, dan teknik perlakuan
pada pasien.

Dalam penelitian ini, semua proses penelitian meliputi prosedur, input dan
output berada dalam kendali penuh peneliti. Desain penelitian
eksperimental pertama kali dilakukan oleh Pasteur dalam menemukan
pengobatan atau vaksin untuk rabies.
Contoh Kasus
Studi eksperimental yang dilakukan oleh Louis Pasteur.

60 domba disumbangkan untuk eksperimen. Sebanyak 25 domba


untuk divaksinasi, 25 yang lain untuk kelompok kontrol dan sisanya
sebanyak 10 hanya untuk observasi. Domba yang divaksinasi
dibiarkan selama 2 minggu untuk menunggu munculnya tanda-
tanda proses imunisasi. Selanjutnya ke-50 domba tersebut diinjeksi
dgn patogen antraks berdosis ganda. Sedangkan 10 domba lainnya
tetap dibiarkan saja. 25 total domba yg diberikan vaksinasi tetap
hidup, 25 lain yg tidak divaksin mati, dan 10 domba yang tanpa
perlakuan tetap hidup.
Teknik Pengambilan Sampel dan
Pengumpulan Data dalam
Epidemiologi
5 Teknik Pengumpulan
Data:
Wawancara tatap Wawancara telepon
muka

Kuesioner Diposkan

Kuesioner titipan Survei Surat


Kabar/Majala
h
Teknik Pengambilan Sampel Dalam Studi
Epidemiologi
Sampel secara kebetulan: syarat dalam penggunaan teknik sampel
ini adalah jumlah sampelnya banyak dan mencakup sebagian besar
populasi studi. Teknik ini biasanya melibatkan penerima layanan,
contoh: klinik.
Sampel Acak (random sampling): proses seleksi menggunakan
metode acak dan valid jika sampel cukup besar. Contoh:
pengambilan sampel dgn menggunakan kertas yg digulung
kecil berisi nama, kemudian diundi.
Partisipasi sukarela: teknik ini dilakukan pada pasien yg
bersedia mengisi formulir di klinik kesehatan.
Survei keseluruhan: teknik ini mendukung konsep bahwa
eemakin besar sampel, semakin kecil kesalahan dlm penelitian.
Teknik ini sangat memakan biaya sehingga jarang digunakan.
Sampel Berstrata (stratified sample): teknik sampel ini dilakukan
dengan cara membagi populasi penelitian ke dalam dua segmen
atau lebih.
Sampel Klaster (cluster sample): teknik sampel ini digunakan jika
populasi studi menyebar atau berada di tempat yg terpisah-pisah atau
menyebar ke wilayah yg lebih luas.
Sampel Berjatah (quota sample): teknik sampel ini dapat digunakan
pada teknik sampel berstrata atau teknik wawancara. Teknik
pengambilan sampel acak juga harus digunakan.
Sampel Kepadatan (density sampling): teknik sampel kepadatan sering
digunakan dalam studi kontrol dan studi longitudinal sbg
metodeuntuk seleksi kontrol.
Metodologi Survei Epidemiologi Kesehatan Nasional

Di Amerika, desain sampel untuk survei telah mengalami perkembangan seiring


pelaksanaan sensus. Pembuatan ulang desain sampel memungkinkan penggabungan
informasi populasi dan metodologi statistik terbaru dalam desain survei.

Seleksi sampel pada National Focus Group sbg Alat


Health Interview Survey Pengambilan Sampel dan
Populasi studi penelitian ini adalah penduduk Penelitian
sipil yg tidak dilembagakan di Amerika Kegunaannya adalah utk
Serikat. Sampel primer ditetapkan pd memperoleh informasi dr
seluruh wilayah populasi AS (1.900 wilayah orang yg dipengaruhi oleh
geografis yg pasti) Konfigurasi perumahan beberapa pengalaman
digunakan untuk memperoleh sampel. Sifatnya subjektif dlm proses dan
objektif dlm analisis
Studi Ketahanan Hidup dalam Epidemiologi

ditetapkan pada penyakit kronis dan


Studi
survivorship menggunakan tabel kematian (life
(ketahanan hidup) table) untuk mempelajari kohort.

Tabel kematian digunakan untuk menganalisis kemungkinan


survival dalam setiap interval waktu bagi yg masih hidup dalam
periode yg diperkirakan (dalam pelaksanaan penelitian). Tabel
kematian adalah bagan yg merangkum pola survival dan pola
kematian dlm kelompok studi berdasarkan jenis penyakit
tertentu.
Perbandingan kurva survival dan kurva risiko kematian antara laki-laki
dan perempuan kulit putih di California, 1980
Etika Penelitian Epidemiologi

Peneliti yg menggunakan desain eksperimental harus


menerapkan kebijaksanaan dan etika profesional
dalam bekerja.
Yang ikut berpartisipasi harus dipastikan dalam
kondisi yg baik dan tidak dlm kondisi yg bahaya.
Pelaporan hasil penelitian harus dibuat dengan jujur
dan jelas agar tidak membohongi publik.
Kejujuran di dalam penelitian dan pelaporan temuan
merupakan perilaku yg diharapkan dapat
ditunjukkan oleh para profesional.

Anda mungkin juga menyukai