Anda di halaman 1dari 30

Epidemiologi Penyakit

Kronis dan Perilaku


Kelompok 2

Yulita Sari 2220322006


Iradatul Aini 2220322007
Nurul Maulida A 2220322008
Ulfa Fadhila F 2220322009
Epidemilogi Penyakit Kronis
Epidemiologi penyakit kronis adalah bagaimana cara menaklukan
penyakit kronis dan penyakit akibat perilaku yang diantaranya terakait
dengan proses penuaan.

5 elemen yang berkaitan dengan kausalitas pada penyakit kronis :


1. Konsistensi dari asosiasi sebab-akibat
2. Kekuatan dari asosiasi sebab-akibat
3. Spesifisitas dari asosiasi
4. Aspek faktor waktu pada asosiasi
5. Koherensi pada asosiasi sebab akibat

3
Faktor resiko pada penyakit kronis dan penyakit
akibat perilaku

Faktor resiko (FR)  pengalaman, perilaku, tindakan atau aspek


– aspek pada gaya hidup, yang memperbesar peluang terkena
atau terbentuknya suatu penyaki, kondisi, cidera, gangguan,
ketidakmampuan atau kematian.

FR mengacu kepada perilaku berisiko

Perilaku berisiko  perilaku yang dilakukan seseorang yang


sehat, tetapi menganggap diri mereka berisiko tinggi terkena
suatu penyakit

4
Faktor resiko pada penyakit kronis dan penyakit
akibat perilaku

Selain memperhatikan masalah penyebab utama kematian dan


faktor – faktor resiko terkait, ahli epidemiologi juga
memperhatikan faktor – faktor resiko non infeksius lain, spt
penggunaan sabuk pengaman, penyalahgunaan obat, efek musim
kering pada status gizi anak di negara berkembang, dll

Contoh : pada penyakit jantung


FR pada penyakit jantung dapat dicegah jika upaya pendidikan
kesehatan, promosi kesehatan, dan upaya pencegahan penyakit
dilakukan di masyarakat

5
Faktor resiko pada penyakit kronis dan penyakit
akibat perilaku

Pada penyakit jantung terdapat 7 perilaku yang dapat diikuti


untuk mengurangi FR:
1. BB ideal
2. Memeriksa tekanan darah secara teratur
3. Berhenti merokok & konsumsi tembakau
4. Tidak minum alkohol
5. Olahraga teratur
6. Menjalankan diet baik, rendah lemak jenuh
7. Menerapkan gaya hidup rendah stress

6
Odd ratio penyakit
kronis & pengembangan
jaringan penyebab untuk
penyakit kronis
Odd ratio  rasio peluang dari probabilitas terkena penyakit kronis terhadap peluang
dari probabilitas tidak terkena penyakit

Beberapa penyakit kronis yang berkaitan dengan perilaku dikembangkan dari satu
sumber tunggal dan satu agent tunggal dari pemajanan ganda, satu dosis, satu waktu.

Contoh  konsumsi tembakau kunyah


✘ Menyebabkan : kanker gigi, gusi, mulut, bibir dan tenggorokan
✘ Tembakau kunyah : agent dan sumber tunggal dalam pemajanan ganda
✘ Elemen orang, tempat, waktu cukup jarang tapi masih bisa diidentifikasi.
Penggunaan tembakau kunyah semakin banyak pada kalangan remaja ditempat
tertentu di AS yang dipengaruhi citra, tren dan sosial

8
Pembentukan jaringan penyebab dan decision tree
penyabab

✘ Jaringan penyebab tidak langsung mengarahkan penyidikan


kepada penyabab
✘ Decision tree yang dipakai bersama jaringan penyebab
✘ Decision tree dapat mengajukan pernyataan yang menjurus
pada jawaban ya atau tidak sehingga dapat mengurangi
jaringan penyebab sementara dan mengarahkan penyelidikan
ke jalur yang benar menuju temuan, asalkan pertanyaan
dijawab dengan benar.

9
Penyusunan jaringan penyabab dan decision tree

1. Mengidentifikasi masalah, memastikan kondisi, mendapatkan diagnosis


penyakit yang akurat
2. Menempatkan diagnosis ditengah jaring
3. Menggali semua informasi yang mungkin untuk penyakit
4. Menggali semua faktor dan faktor predisposisi untuk penyakit
5. Mengembangkan sub jaringan dan sub jaringan tingkat tersier untuk
berbagai cabang jika diperlukan
6. Menyusun daftar sumber dan faktor resiko dai penyakit dari
kemungkinan paling kecil sampai paling besar
7. Mengembangkan dan mengkaji decision tree penyebab setiap elemen
yang dipertimbangkan untuk penyakit terdiagnosis

10
11
Contoh decision
tree pembuatan
keputusan untuk
skirining TB bagi
non-imigran di AS
yang meminta
izin tinggal
permanen

12
Decision tree dalam jaringan penyebab

✘ Decision tree digunakan sebagai alat pembuat


keputusan
✘ Pada investigasi penyakit kronis serta gangguan
akibat perilaku, decision tree sangat membantu
dalam proses investigasi jaringan .

13
Diagram tulang ikan (Digaram tulang
ikan)
✘ Fish bone diagram  untuk memberikan presentasi visual dari
semua faktor yang dapat berkontribusi dalam penyakit.
✘ Langkah – langkah :
1. Mendata secara rinci semua penyebab potensial/FR yang
berkontribusi
2. Menyusun kategori penyebab pada bagian “tulang”
3. Mengembangkan subkategori semua penyebab spresifik untuk
setiap area kategori utama
4. Bagian “kepala” berisi efek/hasil, misalnya penyakit

14
Contoh penyususan
diagram tulang ikan

15
Contoh Studi Epidemiologi Penyakit Kornis, Akibat
Perilaku, dan Penyakit Menular

Kematian Pejalan Kaki di New Mexico

Pada tahun 1992, M.M. Gallaher, D.W. Fleming,


dkk., melakukan studi retrospektif mengenai
kematian pejalan kaki dan penderita hipotermia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk
Amerika 8x lebih besar mengalami tabrakan dengan
kendaraan bermotor dan 30x lebih besar kematian
akibat hipotermia serta sebanyak 90% dari mereka
meninggal saat dalam kondisi mabuk.

Gambar diatas menunjukkan angka


kematian pejalan kaki menurut usia di
New Mexico, berdasarkan kelompok
usia dan ras (1983-1987)
16
Variasi Regional dalam Prevalensi merokok dan
Rasio Berhenti merokok
Pada tahun 1986, Behavior Risk Factor Surveillance System
(BRFSS) ditemukan bahwa angka merokok bervariasi yaitu dari
18% sampai 35%. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi
angka berdasarkan wilayah.

Distribusi geografis perokok Distribusi geografis rasio Peta kematian kanker paru
di AS tahun 1986 berhenti merokok di AS di AS tahun 1986
selama tahun 1986 17
Angka Kematian akibat Melanoma pada Pria Kulit
Putih

Pada usia 50-54 tahun angka kasus untuk


pria lebih tinggi dibandingkan dengan
angka kasus wanita.
Angka insidensi pada pria usia 65-69 tahun
jadi 2x lipat lebih tinggi daripada insidensi
wanita.

Dari tahun 1973-1988, angka kematian akibat


melanoma menurut usia pada pria kulit putih
lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Secara
umum kasus melanoma pada pria meningkat
sebanyak 50% dan pada wanita 21%.
18
Pencegahan dan Pengendalian

Fungsi unit kesehatan masyarakat di masa mendatang:

• Tidak ada satupun warga dari komunitas manapun yang tidak memiliki akses
yang jelas dan realistic untuk mendapatkan manfaat dari program kesmas
• Pengkajian, pemantauan, dan surveilans terhadap masalah kesehatan serta sarana
dan prasarana kesehatan untuk mengatasinya
• Pengembangan kebijakan dan kepemimpinan yang memupuk keterlibatan
masyarakat setempat
• Jaminan bahwa layanan yang bermutu tinggi, termasuk layanan kesehatan
perorangan yang dibutuhkan untuk melindungi kesehatan masyarakat sudah
tersedia dan mudah dijangkau semua orang

19
Model Standards: A Guide for Community
Preventive Health Services
Berfungsi sebagai panduan dan kumpulan standar untuk
mengelola aktivitas kesehatan masyarakat di tingkat lokal yg
memuat 34 kategori layanan kesehatan umum yg harus tersedia
di tingkat setempat.

20
Quality of Adjusted Life Years/Haelthy People
2000

✘ The quality-adjusted life year (QALY) mencul sebagai ukuran


terbaik status kesehatan karena ukuran ini menggabungkan data
kematian dan kesakitan.
✘ QALY memerlukan 2 kumpulan data, yaitu tabel kematian penduduk
yang hidup dan meninggal dalam suatu rentang usia sedangkan data
kedua adalah jumlah rata-rata tahun kehidupan yg ada pada
permulaan setiap rentang usia.
✘ Ukuran kesejahteraan mencakup ukuran fungsi mental, fisik dan
sosial.
✘ Dengan mengalikan ukuran kesehatan pada tahun hidup yg ada
diawal setiap rentang usia, taksiran jumlah tahun kehidupan yang
sehat untuk suatu populasi diperoleh.

21
Prioritas Dalam
Program
Pencegahan dan
Promosi Kesehatan
dalam Epidemiologi
Berikut beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk melakukan
seleksi tindakan pencegahan dan promosi kesehatan:
✘ Penyakit, gangguan atau kondisi manakah yg memiliki dampak terbesar pada
kesakitan, ketidakmampuan, biaya rehabilitasi, yang menyebabkan perpecahan
keluarga, dampak ekonomi dan biaya?\

✘ Apakah suatu populasi khusus menderita akibat pajanan terhadap penyakit,


agens, faktor risiko atau bahaya?\

✘ Populasi rentan manakah yang paling berkemungkinan memberikan respons


terhadap tindakan pencegahan, intervensi dan pengendalian?

23
Next…

✘ Faktor risiko, penyakit, agens, atau bahaya manakah yg paling berkemungkinan


merespons pada tindakan pengendalian yg diterapkan?

✘ Adakah penyakit, ketidakmampuan, cedara, gangguan atau kondisi yg perlu


diinvestigasi yang terabaikan atau yg tidak diperhatikan oleh organisasi atau
badan-badan lain?

✘ Dari begitu banyak faktor risiko, manakah yang akan membawa peningkatan
status kesehatan, dampak sosial dan keuntungan ekonomi terbesar bagi populasi
sasaran?

✘ Dari begitu banyak faktor risiko, manakah yg merupakan masalah nasional,


regional, atau local, dan manakah yg menjadi prioritas utama pada investigasi
epidemiologi?

24
Tiga Tingkatan
Pencegahan dan
Perjalanan Alami
Penyakit
26
Health Belief
Model Dalam
Epidemiologi
Penyakit Kronis
Health belief model telah digunakan sebagai landasan teoritis
bidang pencegahan penyakit, pendidikan kesehatan, dan promosi
kesehatan. Health belief model ini digunakan oleh peneliti,
tenaga professional di bidang promosi kesehatan dan dalam
program kesehatan masyarakat untuk memprediksi kesehatan
atau penyakit yang berkaitan dengan perilaku berdasarkan pola
keyakinan.

28
4 Konsep dalam Health Belief Model pada
Epidemiologi Penyakit Kronis

1. Individu atau populasi harus yakin bahwa kesehatannya tengah


dipertaruhkan.
2. Individu atau populasi harus menyadari potensi keseriusan suatu
penyakit, kondisi, gangguan atau faktor risiko yg berkontribusi
pada kejadian tersebut dengan tujuan untuk menghentikannya
3. Individu atau populasi harus merasa dirinya rapuh terhadap
penyakit, menganggap diri mereka rentan terhadap penyakit dan
yakin bahwa manfaat yg didapat dari perubahan dapat menekan
biaya dan kesulitan
4. Individu atau populasi harus yakin bahwa tindakan yg dilakukan
pasti membawa hasil dan penyembuhan yg bermakna.

29
Thanks!

Any questions?

30

Anda mungkin juga menyukai