Anda di halaman 1dari 95

Nama : Putri Travella

Nim : N1A119004

Kelas : 4 E

Beban dan Faktor Risiko PTM

1. Menurut WHO tahun 2018, sebesar 71% penyebab kematian di dunia


disebabkan oleh penyakit tidak menular yang membunuh sekitar 36 juta jiwa per
tahun. Beberapa penyakit tidak menular seperti kardiovaskuler, kanker, penyakit
pernapasan kronis, diabetes mellitus, dan penyakit lainnya. Suatu kasus penyakit
dikatakan memiliki beban yang tinggi jika penyakit tersebut mengakibatkan …
a. Kematian penderitanya di usia muda dan kehilangan waktu
produktifnya akibat ketidakmampuan (disabilitas)
b. Kematian penderitanya di usia tua dan juga kehilangan waktu produktifnya
akibat kemiskinan
c. Kematian penderitanya akibat pengetahuan dan kemiskinan
d. Kematian penderitanya di usia muda dan memiliki faktor genetik
e. Kematian penderitanya di usia muda dan tua

Surveilans Penyakit Tidak Menular


2. Penyakit tidak menular telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar
di Indonesia. Surveilans PTM merupakan bagian penting dalam upaya
pencegahan dan pengendalian PTM di Indonesia guna untuk menghasilkan data
dan informasi yang valid sebagai bahan perencanaan, monitoring, serta evaluasi
program. Untuk mengembangkan surveilans PTM, maka ada beberapa
komponen dasar yang perlu dipersiapkan. Komponen-komponen dasar yang
perlu dipersiapkan adalah …
a. SDM yang tidak berkomitmen, mekanisme pelaporan yang tidak begitu
jelas, sistem komuniksi yang efisien, dan umpan balik yang baik
b. SDM yang berkomitmen, sistem komunikasi yang kurang efisien,
mekanisme pelaporan kurang jelas
c. Jaringan yang tidak baik, SDM yang berkomitmen, komunikasi yang tidak
efisien, mekanisme pelaporan yang jelas, dan umpan balik yang baik
tetapi respon yang tidak begitu cepat
d. Jaringan yang baik, SDM yang berkomitmen, definisi dan mekanisme
pelaporan yang jelas, sistem komunikasi yang efisien, variabel
epidemiologi yang pokok tetapi bermakna, serta umpan balik yang
baik dan respon yang cepat
e. Mekanisme pelaporan yang jelas, SDM yang berkomitmen, jaringan yang
kurang baik, dan umpan balik yang seadanya

Epidemiologi Obesitas dan Stunting


3. Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun terjatuh dari sepeda dan mengeluh nyeri
pada sendi, lalu dia pergi ke puskesmas bersama orang tuanya. Setelah dokter
melakukan anamnesis, diketahui anak ini memiliki kebiasaan mengkonsumsi
junkfood, mengemil makanan ringan yang berlebihan dan sering menghabiskan
waktu dirumah dengan menonton tv serta bermain game. Ayah dari anak tersebut
juga memiliki riwayat obesitas dan diabete mellitus. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan berat badan anak 50 kg dan tinggi badannya 120 cm. Dari
permasalahan kasus diatas disimpulkan bahwa anak ini mengalami obesitas.
Lalu apa saja faktor risiko yang mempengaruhi obesitas pada anak tersebut …
a. Faktor pola istirahat dan pola makan
b. Faktor pola makan, kurangnya aktivitas fisik dan faktor genetik
c. Faktor jenis kelamin dan sosial ekonomi
d. Faktor kurang tidur dan genetik
e. Faktor umur

Epidemiologi Kanker Serviks dan Kanker Payudara


4. Seorang pasien di Rumah Sakit A menderita kanker payudara. Kanker telah
menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitarnya ke organ tubuh
lain, seperti paru-paru, kulit, tulang, hati, atau otak. Pasien juga sering mengalami
sesak napas, kelelahan, demam, nafsu makan berkurang, dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan diatas, pasien tersebut mengalami kanker payudara
stadium ?
a. Stadium 0
b. Stadium 1
c. Stadium 2
d. Stadium 3
e. Stadium 4
Epidemiologi Stroke
5. Pada saat sekarang ini, banyak berbagai macam penyakit dengan angka
kematian tinggi dan dapat juga dapat menyebabkan kecacatan, salah satunya
penyakit stroke. Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak
terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya
pembuluh darah (stroke hemoragik). Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya
stroke kita perlu menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan,
olahraga secara teratur, berhenti merokok, hindari konsumsi minuman
beralkohol, dan memelihara berat badan. Dari berbagai cara pencegahan diatas
termasuk kedalam jenis pencegahan …
a. Kuarter
b. Sekunder
c. Primer
d. Tersier
e. Kuartener
Nama : Febby Oktariani

Nim : N1A119018

Kelas : 4E

STUDI KASUS

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

1. Saat ini Indonesia tengah menghadapi transisi demografi dan epidemiologi.


Transisi demografi yang menjadikan penduduk Asia Tenggara di kelompok usia
produktif akan mencapai 70% lebih dibandingkan penduduk usia lanjut. Hal itu
diperkirakan terjadi pada tahun 2020-2030. Transisi demografi tentunya
memberikan keuntungan dalam persaingan global bagi Indonesia. Namun disisi
lain, indonesia juga tengah menhadapi transisi epidemiologi yang mengakibatkan
pergeseran beban penyakit dari penyakit menular (PM) menjadi penyakit tidak
menular (PTM). Perubahan ini menjadikan PTM meningkat signifikan dan
menjadi faktor penyebab utama kematian di Indonesia. Dibawah ini beban PTM
yang benar berdasarkan waktu adalah . . .
A. QALY (Quality – Adjusted Living Year)
B. DALY (Daily - Adjusted Life Year)
C. HeaLY (health and Life Year)
D. DALY (Disability - Adjusted Life Year)
E. QALY (Quality – A Life Year)

2. Dalam pelaksanaan surveilans faktor resiko penyakit tidak menular dilaksanakan


dengan langkah – langkah yang sistematis agar hasil yang di dapatkan baik dan
tidak bias. Dalam pelaksanaannya di bantu dengan software sistem informasi
manajemen SPSS / STATA. Data yang di olah dalam langkah ini adalah faktor
resiko penyakit tidak menular dengan memperhitungkan jumlah sampel /
penduduk di suatu wilayah. Analisis data dilakukan secara deskriptif menurut
variabel orang, tempat dan waktu. Data disajikan dalam bentuk narasi, tabel,
grafik, dll. Istilah tersebut merupakan bagian pelaksanaan surveilans PTM pada
langkah . . . .
A. Pengumpulan data
B. Pengolahan data
C. Pengolahan dan analisis data
D. Interpretasi data
E. Disseminasi data

3. Seorang ibu yang sedang mengandung anak pertamanya mengalami mual dan
muntah selama 6 bulan pertama kehamilan. Akibatnya ibu tersebut tidak bisa
makan dengan baik untuk memenuhi gizinya dan gizi bayi yang ada di dalam
kandungannya. Sehingga ibu tersebut menjadi kurus dan BB bayi yang masih di
dalam kandungan itu kurang dari batas minimal. Pada saat lahir panjang badan
bayi dan berat badannya berada dibawah normal, ditambah lagi dengan
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan hanya selama 3 bulan karena ASI ibunya
tidak cukup (seret). Dari kasus di atas, saat beranjak besar sang anak akan
mengalami . . . . .
A. Obesitas
B. Stunting
C. Kekurangan protein
D. Kerdil
E. Gizi cukup

4. Seorang wanita berusia 40 tahun memiliki 2 orang anak dari pernikahan


pertamanya dan 3 orang anak dari pernikahan keduanya. Ia juga sudah
menggunakan alat kontrasepsi oral selama 6 tahun serta merokok. Selama
menikah ia tidak pernah melakukan imunisasi HPV dan pap smear. Beberapa
bulan terakhir ia merasakan nyeri saat berhubungan seksual dan nyeri pada
panggul. Berdasarkan kasus di atas, wanita tersebut bisa saja mengidap. . . .
A. Kanker serviks
B. Kanker payudara
C. Radang panggul
D. Vaginitis
E. Kanker ginekologi
5. Seorang pria berusia 56 tahun memiliki orang tua yang punya riwayat stroke. Saat
ini ia di diagnosis mengalami hipertensi, punya riwayat penyakit jantung, berat
badan lebih dan sering merokok serta stress akibat kerja. Setelah rutin
berkonsultasi ke dokter, ditakutkan pria tersebut dapat terserang stroke apabila
tidak dilakukan pencegahn segera. sehingga pria tersebut mulai memperbaiki
gaya hidupnya dengan mengatur pola makan, olahraga, mengurangi jumlah
rokok yang di konsumsi setiap hari, memanage stress dan istirahat yang cukup.
Berikut ini yang termasuk faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi pada
penyakit stroke adalah . . . .
A. Riwayat hipertensi
B. Usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga
C. Usia dan pola makan
D. Gaya hidup yang tidak sehat
E. Riwayat penyakit jantung, jenis kelamin, dan kebiasaan merokok
Nama : Rega Veni Alista

NIM : N1A119028

Kelas : 4E

Tugas Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

1. Dalam dua dasawarsa telah terjadi pergeseran beban penyakit terbanyak di Indonesia yang
cukup signifikan dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Di era 1990 kasus
ISPA, Tuberkulosis, dan Diare menempati urutan tiga besar. Namun, pada era 2010 dan
2015 telah bergeser menjadi stroke, kecelakaan lalu lintas dan penyakit jantung disusul
dengan kanker dan diabetes. Fenomena tersebut termasuk kedalam……..
a. Double Burden disease
b. Triple burden disease
c. Epidemiological transition
d. Biology transition
e. Demographic transition

2. Suatu system surveilans PTM menggambarkan secara akurat mengenai kejadian peristiwa
kesehatan dalam periode waktu tertentu, distribusi kejadian menurut tempat dan orang,
serta dapat membandingkan karakteristik dari kejadian dengan semua kejadian yang ada
dalam hal karakteristik populasi, upaya kesehatan yang tersedia maupun sumber data
yang ada. Hal ini, menunjukkan system surveilans tersebut memenuhi atribut surveilans
……..
a. Predictive value positif
b. Kualitas data
c. Representativeness
d. Flexibility
e. Acceptability
3. Seorang wanita umur 40 tahun datang ke faskes dengan keluhan ada benjolan dipayudara.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa
terdapat tumor dengan ukuran lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada
kelenjar getah bening diketiak. Dokter pun menyatakan bahwa untuk kemungkinan
sembuh itu 30-40 %. Biasanya untuk keluhan seperti ini dilakukan operasi untuk
mengangkat sel-sel kanker yang ada, selain itu juga akan dilakukan penyinaran untuk
memastikan tidak ada lagi sel sel kanker yang tertinggal. Dari kasus diatas pasien tersebut
mengalami kanker payudara stadium……..
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium IV a

4. Laki laki berumur 60 tahun datang ke faskes, pasien mengaku pernah mengalami serangan
stroke, kemudian dokter menyarankan agar pasien tersebut melakukan pencegahan agar
tidak terjadi serangan stroke berulang, pencegahan tersebut dilakukan dengan terapi
stroke iskemik, dimana terapi ini bertujuan mengurangi kerusakan neurologis,
mengurangi mortalitas dan kecacatan dalam waktu yang lama, mencegah komplikasi
dengan cara mencegah terbentuknya trombus karena penggumpalan darah, berdasarkan
kasus tersebut pasien yang melakukan terapi tersebut merupakan pencegahan stroke pada
tingkat…….
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Pencegahan primordial
e. Pencegahan campuran

5. Berdasarkan profil kesehatan 2019, masih ada provinsi di Indonesia yang memiliki angka
prevalensi stunting dengan kategori serius, stunting dikatakan masalah kesehatan
masyarakat yang serius apabila…..
a. Prevalensi ≥ 10 %
b. Prevalensi ≥ 20 %
c. Prevalensi ≥ 30 %
d. Prevalensi ≥ 40 %
e. Prevalensi ≥ 50 %
Nama : Yolva Desvionica Yupinra

Nim : N1A119046

Kelas : 4E

TUGAS EPTM

1) Faktor risiko Penyakit Tidak Menular adalah suatu keadaan yang secara potensial
berbahaya dan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit pada seseorang atau
kelompok tertentu. Faktor risiko yang dimaksud diantaranya seperti kurang
aktifitas fisik, pola makan yang buruk, merokok dan mengkonsumsi alkohol. Faktor
risiko tersebut termasuk dalam kategori…
a. Faktor risiko fisiologis

b. Faktor risiko patologis

c. Faktor risiko keturunan

d. Faktor risiko metabolik

e. Faktor risiko perilaku

Jawaban: E.

2) Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia dan dikenal
sebagai the silent killer yang berdampak pada tingginya angka kematian akibat
penyakit jantung dan pembuluh darah. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
hipertensi adalah konsumsi alcohol, merokok, obesitas, ras/etnik, pendidikan,
pekerjaan, psikososial dan stress, umur, aktifitas fisik, konsumsi garam berlebih
dan hyperlipidemia/hiperkolesterolemia. Petugas kesehatan di puskesmas
melaksanakan penyuluhan mengenai Penyakit Hipertensi kepada masyarakat.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan termasuk
pencegahan tingkat…
a. Sekunder

b. Tersier

c. Primer

d. Primodial

e. Kuarter

Jawaban : C.
3) Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014,
prevalensi balita pendek (stunting) menjadi 32% pada tahun 2014. Hasil
Riskesdas dari tahun 2007-2013 menunjukkan fakta yang memprihatinkan
dimana angka stunting meningkat dari 36,8 menjadi 37,2%. Pencegahan stunting
bisa dilakukan diantaranya dengan pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil,
pemberian ASI ekslusif sampai anak berusia 6 bulan, memantau pertumbuhan
balita di posyandu serta meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas
sanitasi. Berdasarkan persoalan di atas, determinan kesehatanyang mana yang
turut berperan untuk terjadinya stunting….
a. Perilaku

b. Lingkungan

c. Genetika

d. Pelayanan Kesehatan

e. Keadilan sosial

Jawaban: A

4) Dari hasil penelitian terbaru didapatkan bahwa wanita berusia 40 tahun keatas
memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker payudara. Mengetahui hal
tersebut, Puskesmas wilayah X bekerja sama dengan Yayasan Kanker untuk
melakukan early diagnosis kanker payudara melalui pemeriksaan mamografi
gratis bagi 250 orang wanita berusia 40 tahun keatas di wilayah X. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan sebanyak 75 orang wanita yang suspek memiliki kanker
dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Upaya pencegahan yang dilakukan
diatas termasuk kedalam ….
a. Upaya pencegahan primer

b. Upaya pencegahan sekunder

c. Upaya pencegahan tersier

d. Perlindungan khusus

e. Promosi kesehatan

Jawaban : B
5) Stroke merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia dan merupakan
penyebab kematian utama dan kecacatan yang dapat dicegah. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian stroke adalah usia, jenis kelamin, merokok,
obesitas, stres, obesitas, hipertensi, dan sebagainya. Petugas kesehatan di
puskesmas melaksanakan penyuluhan mengenai penyakit stroke kepada
masyarakat. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan
termasuk pencegahan tingkat…
a. Sekunder

b. Tersier

c. Primer

d. Primodial

e. Kuarter

Jawaban : C.
Nama : Shahnaz Azzahra Herastifaningsih

Kelas : 4E

NIM : N1A119052

1. Beban dan faktor risiko ptm


Setiap kejadian penyakit (baik penyakit menular maupun tidak menular) selalu
menimbulkan beban (burden) bagi komunitas atau negara. Beban penyakit dapat
diidentikkan dengan biaya, waktu, dan tenaga yang hilang akibat kejadian yang
berhubungan dengan kesehatan. Beberapa ahli epidemiologi, memasukkan unsur biaya
dan tenaga ataupun manusia dalam menentukan beban penyakit. Menurut Kelsey, Petiti
& King (1998) dan Truman & Teutchs (1998), mengestimasi beban penyakit dan
disabilitas pada populasi tertentu dengan ukuran-ukuran, yang termasuk pada beban
penyakit dalam ukuran waktu adalah .....

a. Insiden, Prevalens, Mortalitas


b. DALY, QALY, HeaLY, disability day
c. Cost of illness, biaya ekonomis, biaya psikososial
d. Morbiditas, CFR, produktivitas yang hilang
e. CFR, DALY, quality of life
Jawaban : B

2. Surveilans ptm
Surveilans Epidemiologi banyak dimanfaatkan pada upaya pemberantasan penyakit
menular, namun dalam perkembangannya saat ini surveilans mutlak diperlukan pada
setiap upaya kesehatan masyarakat baik pencegahan maupun pemberantasan penyakit.
Seorang petugas surveilans melakukan aktivitas pengumpulan data dan pola
pelaksanaan dalam berbagai metode. Metode pelaksanaan Surveilans epidemiologi
dilakukan dengan melihat kondisi dan situasi di suatu wilayah. Seorang petugas
surveilans kerap kali menggunakan metode penyelenggaraan surveilans epidemiologi
pada populasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal masalah kesehatan pada
suatu populasi atau wilayah yang lebih luas. Kegiatan surveilans epidemiologi yang
menggunakan metode pelaksanaan seperti di atas dinamakan......

a. Surveilans epidemiologi rutin terpadu

b. Surveilans epidemiologi khusus


c. Surveilans epidemiologi sentinel

d. Surveilans aktif

e. Surveilans pasif

Jawaban: C

3. Epidemiologi obesitas dan stunting


Melakukan intervensi kesehatan, seperti memberikan suplementasi tablet murah darah
pada remaja putri, Pemberian obat cacing pada remaja putri, Promosi gizi seimbang,
Pemberian suplementasi Zink, serta Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja) di Puskesmas merupakan salah satu upaya pencegahan dan
penanggulangan stunting berdasarkan tahapan pencegahan ........

a. Pencegahan Dasar
b. Pencegahan Primer
c. Pencegahan Sekunder
d. Pencegahan Tersier
e. Pencegahan Lanjutan
Jawaban : C

4. Epidemiologi Kanker Serviks dan Kanker Payudara


Kegiatan pengendalian penyakit kanker adalah kegiatan kesehatan masyarakat yang
dirancang untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat
penyakit kanker dan meningkatkan kualitas hidup dari penderita melalui upaya-upaya
yang sistematis dan sesuai dengan kondisi setempat berdasarkan data (evidance-
based) dengan cara pencegahan, deteksi dini, pengobatan dan perawatan palliatif
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Maka untuk menanggulangi
masalah penyakit kanker akibat transisi epidemiologi di Indonesia, perlu dilakukan
peningkatan pengendalian penyakit kanker secara nasional. Sehubung dengan
pertimbangan tersebut perlu adanya suatu pedoman yang ditetapkan, hal ini tertuang
pada .....

a. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 430 tahun 2007


b. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 250 tahun 2005
c. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 310 tahun 2004
d. Undang-undang no 36 tahun 2009
e. Undang-undang no 47 tahun 2006
Jawaban : A
5. Epidemiologi Stroke
Seorang remaja laki-laki berusia 19 tahun dengan berat badan 58 kg dilarikan kerumah
sakit karena mengalami nyeri kepala, penurunan kesadaran dan kejang. Setelah
dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa pasien tersebut memiliki tekanan darah yang
tinggi, disfagia dan penglihatan ganda lalu tidak menerapkan gaya hidup sehat seperti
tidak menjaga pola makan dan merokok. Selain itu, berdasarkan riwayat kesehatan
pasien diketahui pula bahwa sebelumnya pasien memiliki penyakit migren dan penyakit
jantung rematik sehingga terdapat abnormalitas struktur jantung. Berdasarkan
penjelasan diatas pasien mengalami penyakit .......

a. Serangan jantung
b. Hipertensi
c. Obesitas
d. Diabetes
e. Stroke
Jawaban : E
Nama : Reni Putri Mawaddah

Nim : N1A119060

Kelas : 4E

Pertanyaan dan Jawaban Untuk EPTM

Seperti yang kita ketahui bahwa pada zaman sekarang kita tidak lagi diserang
dengan penyakit menular melainkan dengan penyakit tidak menular atau istilah ini biasa
kita sebut dengan new communicable disease. Dimana diantara penyakit tidak menular
ini ada penyakit kanker, stroke, obesitas hingga permasalahan gizi yaitu stunting dan
masih banyak lagi penyakit tidak menular lainnya. Penyakit tidak menular menyebabkan
beban kerugian yang sangat berat untuk negara karena produktivitas yang hilang.
Menurut Aikins & Agyemang (2016) beban penyakit sebagai konsekuensi biaya, yakni
akumulasi biaya medis, ekonomis, dan psikososial pada suatu kondisi penyakit. Tidak
hanya biaya saja para ahli epidemiologi juga memasukkan unsur biaya dan
tenaga/manusia serta waktu. Truman & Teutchs (1998) mengestimasi beban penyakit
dan disabilitas pada populasi dengan ukuran seperti insiden, biaya ekonomis, biaya
psikososial, biaya medis, DALY’s, QALY, HeaLY, disability day, insiden, prevalen,
mortalitas, morbiditas, CFR, produktivitas yang hilang. Adapun distribusi PTM di
Indonesia menurut Riskesdas 2013 menunjukkan disparitas relative penyakit tidk
menular paling banyak adalah penyakit Hipertensi sebesar 25,80% dengan nilai kisaran
paling tinggi di duduki Provinsi Bangka Belitung sebesar 30,90% serta diikuti diabetes
mellitus dan PPOK dan diikuti dengan PTM yang lain. Sedangkan untuk disparitas
absolute beban PTM di Indonesia masih di duduki penyakit Hipertensi dengan total
estimasi jumlah penderita nya 39.322.834 dengan Jawa Barat sebagai provinsi yang
paling tinggi estimasi jumlah penderitanya sebesar 8.139.130 (Riskesdas, 2013).

Untuk mengetahui prevalensi dari PTM dan mengambil langkah selanjutnya untuk
pencegahan dan penekanan angka mortalitas dan morbiditas PTM maka diperlikan
Surveilans PTM. Dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pengendalian
PTM serta pengevaluasian program ini ditujukan kepada stakeholder terkait. Laporan
akan dikirimkan sesuai dengan jenjang struktural nya seperti dari Puskesmas ke Dinkes
Kab/Kota, lalu dari Dinkes Kab/Kota melaporkan ke Dinkes Provinsi dan ke Kemenkes.
Sebalik nya untuk umpan balik akan diberikan ke jenjang dibawahnya.

Pertanyaan :

1. Untuk menentukan apakah di suatu wilayah distribusi penderita yang sakit lebih banyak
dibandingkan wilayah yang lain sebaiknya menggunakan data…
a. Data Prevalensi
b. Data Relatif
c. Data Risiko
d. Data Absolut
e. Missing Data

Jawaban : D. Data Absolut

Berdasarkan presentasi dari kelompok 2 kelas 4E tentang Beban dan Faktor Risiko
Penyakit, disalah satu jawaban presentasi, ibu sedikit mengkoreksi dari jawaban
yang disampaikan oleh anggota kelompok bahwa untuk menentukan atau
menyimpulkan suatu daerah itu tinggi penyakit tidak menular itu tidak bisa
menggunakan data relative (dalam %) karena jumlah penduduk di suatu wilayah
tersebut sudah diakumulasikan dalam bentuk persen dimana angka persen yang
tinggi belum tentu menginterpretasikan jumlah penduduk yang tinggi juga. Misal
kan di suatu kota A dengan populasi nya ada 1000 orang dan yang terkena penyakit
ada 500 orang. Sedangkan kota B populasi nya ada 2000 orang dan yang kena
penyakit ada 500 orang. Sehingga bila di akumulasikan menjadi bentuk persen
maka kota B akan punya presentase yang besar, padahal kalau dilihat dari banyak
nya populasi kota A lebih banyak yang sakit karena populasi nya yang lebih sedikit
dibandingkan dengan kota B. Itulah sebabnya menggunakan data absolut karena
disajikan dalam bentuk bilangan atau angka rill di lapangan.

2. Menurut paragraph kedua hasil analisis dan interpretasi data untuk pengambilan
keputusan selanjutnya akan dilaporkan sesuai dengan jenjang nya. Langkah Surveilans
PTM manakah yang sesuai…

a. Pengolahan Data
b. Analisis Data
c. Interpretasi Data
d. Pengumpulan Data
e. Disseminasi Data

Jawaban : E. Disseminasi Data

Didalam pembahasan dari kelompok 3 kelas 4E disseminasi data adalah hasil


analisis dan interpretasi yang dibuat dalam bentuk laporan atau presentasi.
Laporan tersebut akan dikirimkan oleh unit penanggungjawab kepada jenjang
struktural yang lebih tinggi, dari Puskesmas ke Dinkes Kab/Kota, lalu dari Dinkes
Kab/Kota melaporkan ke Dinkes Provinsi dan ke Kemenkes. Lalu umpan balik akan
diberikan ke unit yang berada di jenjang dibawah nya, seperti ke dinkes
kabupaten/kota dan dinkes provinsi. Diseminasi informasi ditujukan kepada
seluruh stakeholder yang terkait, seperti jajaran kesehatan, LSM, profesi,
perguruan tinggi dan masyarakat pada umumnya. Untuk jajaran kesehatan,
khususnya dinas kesehatan informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan
keputusan dan perencanaan pengendalian PTM serta evaluasi program.

Permasalahan Gizi di Indonesia masih menjadi topik hangat beberapa tahun


belakangan. Permasalahan gizi lebih dan gizi kurang ini menjadi beban yang harus
diselesaikan oleh pemerintah serta di realisasikan juga oleh masyarakat agar dapat
meminimalisir permasalahan gizi tersebut. Permasalahan gizi ini bisa kita sebut dengan
malnutrision karena ketidak seimbangan antara supplay nutrisi dan energy yang
dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan kembang secara optimal. Permasalahan gizi lebih
ini berkaitan dengan obesitas, dimana angka kejadian obesitas masih terbilang cukup
tinggi di Indonesia. Adapun faktor risiko dari permasalahan gizi atau stunting adalah berat
badan lahir, panjang badan lahir, IMD, riwayat ASI eksklusif, dan lainnya. faktor risiko
obesitas diantara nya, umur, pengetahuan gizi, tingkat pendidikan, status pekerjaan,
biaya pengeluaran, gaya hidup, pola makan dan lainnya. Di dalam menyelesaikan
masalah ini tentu perlu adanya intervensi yang baik dari pemerintah dan masyarakat, dan
dalam menghadapi kasus stunting dan obesitas ini pasti memiliki tantangan yang
dihadapi pemerintah untuk menyukseskan program pencegahan dan
penaggulangannya.

Pertanyaan :

3. Ada beberapa tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menyukseskan program


pencegahan dan penanggulangan penyakit PTM yang ada di Indonesia diantara nya:

1. Adat istiadat
2. Pemberian edukasi
3. Minim nya data kesehatan
4. Sosial Budaya
5. Ekonomi
6. Kurangnya pengalaman
7. Ketersediaan fasilitas kesehatan

Diantara tantangan di atas, mana yang menjadi tantangan pemerintah dalam


menyukseskan program pencegahan dan penanggulangan stunting dan obesitas…

a. 1,2,3,4,6
b. 1,4,2,5,7
c. 1,7,3,5,6
d. 1,4,6,7,2
e. 1,5,3,6,4
Jawaban : b. 1,4,2,5,7

Didalam diskusi pada saat presentasi dari kelompok 7 kelas 4C yang membahas
tentang epidemiologi permasalahan gizi stunting dan obesitas terdapat pertanyaan
mengenai tantangan pemerintah dalam menangani kasus stunting dan obesitas di
Indonesia dan salah satu penyaji menjawab bahwa yang menjadi prioritas
tantangan bagi pemerintah dalam menghadapi kasus stunting dan obesitas ini
berfokus pada masyarakat yang ber-ekonomi rendah, pemberian edukasi terkait
stunting dan obesitas, serta masyarakat yang tinggal di desa terkait ketersediaan
fasilitas kesehatan disana. Serta penambahan jawaban dari saya mengenai budaya
dan adat istiadat yang melekat di masyarakat sejak dahulu secara turun temurun
dan hal ini sangat susah untuk di atasi karena perspektif apa lagi yang sudah
membudaya susah untuk di ubah serta Indonesia mempunyai beragam macam
budaya dan adat istiadat yang tersebar di seluruh Indonesia.

4. Faktor risiko kanker payudara yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia haid yang <12
tahun, usia menopause >55 tahun dan riwayat tumor. Apa yang membuat perempuan
mengalami haid dini ?

a. Obesitas
b. Asupan makanan yang kurang
c. Aktivitas fisik yang kurang
d. Salah pergaulan
e. Tidak melakukan SADARI

Jawaban : a. Obesitas

Kurang nya konsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi lemak yang tinggi, aktivitas
fisik yang kurang atau rendah dapat mempengaruhi absorpsi tubuh sehinggi
menyebabkan obesitas, perempuan yang obesitas cenderung mengalami
menstruasi pertama <12 tahun. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa asupan
gizi yang rendah dapat menyebabkan angka obesitas yang tinggi.

5. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hsieh et al di Taiwan menunjukkan bahwa faktor-
faktor risiko penyebab stroke adalah hipertensi (79,2%), merokok (40,4%), dislipidemia
(49,4), diabetes mellitus (45,4%), obesitas (23,7%) dan atrial fibrillation (16,5%).
Mengapa hipertensi dapat menyebabkan penyakit stroke ?

a. Pembuluh darah menjadi lebih kaku


b. Tinggi nya kadar lemak dan kolesterol dalam darah
c. Denyut jantung yang tidak teratur dan seringkali cepat
d. Kadar fibrinogen darah yang lebih tinggi
e. Diameter pembuluh darah yang mengecil

Jawaban : e. Diameter pembuluh darah yang mengecil

Dalam kasus hipertensi, dapat terjadi gangguan aliran darah tubuh dimana
diameter pembuluh darah akan mengecil sehingga darah yang mengalir ke otak
pun akan berkurang. Dengan pengurangan aliran darah ke otak maka otak akan
mengalami kekurangan suplay okesigan dan glukosa, karena suplay berkurang
secara terus menerus, maka jaringan otak lama kelamaan akan mengalami
kematian dan menyebabkan stroke.
Nama: Nurul Hikmah

Nim: N1A119069

Kelas: 4E

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

1. Seorang ibu berusia 45 tahun memiliki 5 orang anak dan telah menggunakan alat kontrasepsi
oral selama 9 tahun. Selama menikah ia tidak pernah malakukan pemeriksaan Pap smear. 2
bulan terakhir ia merasakan nyeri saat berhubungan seksual dan juga mengeluhkan nyeri pada
panggul. Selain itu ia juga memiliki riwayat keputihan abnormal dan mengalami penurunan
berat badan yang sangat signifikan. Berdasarkan kasus ibu tersebut jika dilakukan pemeriksaan
IVA mungkin saja ia mengidap?
a. Radang panggul (IMS)
b. Kanker Serviks
c. Polip serviks
d. Cervicitis
e. Ruptur porsio
2. Pada kasus diatas yang menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tersebut adalah?
a. Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
b. Berganti - ganti pasangan seksual
c. Riwayat infeksi di daerah kelamin
d. Mulai melakukan aktivitas seksual di usia muda (<20 tahun)
e. Melahirkan banyak anak dan menggunakan alat kontrasepsi lebih dari 4 tahun
3. Kanker payudara merupakan suatu neoplasma yang tumbuh di jaringan payudara dan bersifat
ganas. Faktor risiko terjadinya kanker payudara adalah pola hidup yang tidak sehat, usia haid
<12 tahun, usia menopause >55 tahun dan riwayat tumor. Namu kanker payudara dapat dicegah
dengan adalah dengan melaksanakan pola hidup sehat, mamografi atau periksa payudara sendiri
(SADARI), konsumsi vitamin A, melakukan diet yang seimbang, memberikan ASI dan
menjalani olahraga rutin. Dari berbagai upaya pencegahan tersebut yang termasuk dalam
pencegahan skunder adalah
a. Perilaku SADARI
b. Memberikan ASI
c. Diet seimbang
d. Terapi karsinoma
e. Konsumsi vitamin A
4. Seorang pria berusia 60 tahun sering mengalami kesemutan pada lengan dan kaki kanannya. 3
minggu terakhir Ia sudah tidak bisa mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau
mati rasa. Berdasarkan riwayat penyakitnya ia memiliki hipertensi dan sebelumnya pernah
mengalami TIA atau serangan jantung. Dari gejala yang dialami pria tersebut, ada kemungkinan
ia mengalami?
a. Aterosklerosis
b. Angin duduk
c. Stroke
d. Arteri coroner
e. Penyakit jantung bawaan
5. Diabetes merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) darah.
Beberapa faktor risiko terjadinya diabetes adalah memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas
25, memiliki keluarga yang mengidap diabetes, kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak
normal dan kurang melakukan aktivitas fisik. Secara umum diabetes dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu tipe 1 dan tipe 2. Namun gejala yang umum terjadi pada diabetes tipe 2 adalah?
a. Kesemutan atau mati rasa
b. Mudah Lelah
c. Buang air secara terus menerus
d. Timbulnya bagian tubuh yang menghitam dan luka yang sulit sembuh
e. Penurunan berat badan
Nama : Sere Anastasya Nababan

NIM. : N1A119071

Kelas : 4E

Soal EPTM

1. Untuk melihat trend dan faktor risiko PTM di Kabupaten X dilakukanlah kegiatan
Surveilans PTM. Kegiatan surveilans tersebut sudah pada tahap dimana petugas
surveilans melakukan verifikasi data untuk memastikan data kasus PTM di
Kabupaten X adalah kasus PTM , bukan penyakit lain. Verifikasi data ini dilakukan
juga oleh dokter untuk diagnosis penyakit. Kemudian dilakukan pula validasi data
untuk memastikan tidak ada data dobel.
Dari paparan tersebut, Surveilans di Kabupaten X sudah pada tahap...
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan data
c. Interpretasi data
d. Diseminasi
e. Evaluasi

2. Pak Budi berusia 60 tahun, pernah mengalami stroke dan kini meninggalkan
kecacatan pada bagian kakinya, sehingga ketika berjalan terlihat kaku/pincang.
Menurut dokter yang menanganinya saat sakit, Pak budi mengalami Stroke yang
disebabkan karena terjadi penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah
ke otak terganggu. Gejala awal yang dirasakan Pak Budi sebelum didiagnosis
mengalami Stroke adalah seperti sakit kepala, tangan dan kaki terasa lemah dan
tidak bisa digerakkan serta terjadi gangguan pada penglihatan yang menjadi
buram.
Berdasarkan penjelasan di atas penyakit stroke yang pernah dialami Pak Budi
termasuk ke dalam...
a. Stroke Iskemik
b. Stroke Hemoragik
c. Stroke berat
d. Stroke batang otak
e. Transient iskemik attack

3. Keluarga Pak Budi dan Bu Siti memiliki 2 orang anak, yaitu Dono dan Indro. Pak
Budi memiliki postur tubuh yang tinggi, yaitu 170 cm, dengan berat badan 66 Kg.
Gen tubuh yang tinggi ini juga diturunkan kepada anaknya. Dono memiliki tinggi
172 cm dan berat badan 77 Kg dan Indro memiliki tinggi 170 cm dan berat badan
65 Kg. Sementara itu Bu Siti memiliki tinggi 160 Cm dengan berat badan 65 Kg.
Berdasarkan data di atas anggota keluarga yang dapat dikategorikan mengalami
obesitas berdasarkan IMT adalah
a. Bu Siti
b. Pak Budi dan Indro
c. Dono dan Indro
d. Bu Siti dan Dono
e. Pak Budi, Dono, dan Indro

4. Kanker payudara diklasifikasikan ke dalam beberapa stadium.


Berikut ini ciri ciri dari salah satu stadium kanker payudara
 Ukuran tumor > 2,25 cm
 Sudah terjadi metafase kelenjar getah bening ketiak
 Biasanya sudah dilakukan operasi pada tahap ini
 Kemungkinan sembuh 30% -40%
Ciri-ciri di atas merupakan ciri kanker payu dara pada stadium...
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
5. Siti merupakan seorang mahasiswa di Universitas Jambi. Dia tinggal di salah satu
tempat kos di Mendalo. Siti sangat suka mengonsumsi boba dan makanan cepat
saji seperti burger dan kentang goreng. Apalagi jika Siti malas memasak dia akan
segera memesan makanan itu dari gofood. Karena proses perkuliahan dan banyak
tugas kuliah, Siti sangat jarang berolahraga bahkan ia terkadang hanya makan 2
kali sehari. Faktor risiko penyakit tidak menular dalam cerita tersebut termasuk
pada...
a. Faktor risiko yang dapat diubah
b. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
c. Faktor risiko lingkungan
d. Faktor risiko yang dicurigai ( suspected risk factor )
e. Faktor risiko ditegakkan ( established risk factor )
Nama : Fatimah aulia syifa

NIM : N1A119080

Kelas : 4E

1. Tujuan Program Pengendalian Penyakit Stroke adalah untuk menurunkan angka


kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat stroke dan meningkatkan pelayanan
stroke di masyarakat secara efisien dan efektif terintegrasi dalam sistem
pelayanan kesehatan dan berkesinambungan. Strategi pengendalian stroke di
Indonesia meliputi:
a. Penerapan pola makan sehat
b. Berhenti merokok
c. Promosi kesehatan
d. Hindari stress
e. Tidak minum alcohol

Jawaban : C. Promosi kesehatan


2. Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih
mengahadapi masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi
persoalan yang harus kita tangani dengan serius. Dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2010-2014, perbaikan status gizi kurang
(underweight) menjadi 15% dan prevalensi balita pendek (stunting) menjadi 32%
pada tahun 2014.
Hasil Riskesdas dari tahun 2007 ke tahun 2013 menunjukkan fakta yang
memprihatinkan dimana underweight meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%,
stunting juga meningkat dari 36,8 menjadi 37,2%, sementara wasting (kurus)
menurun dari 13,6% menjadi 12,1%. Pencegahan stunting bisa dilakukan dengan
cara: pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil, ASI ekslusif sampai umur 6
bulan, memantau pertumbuhan balita di posyandu dan meningkatkan akses
terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi.
Determinan kesehatan yang mana yang turut berperan untuk terjadinya stunting?
a. Lingkungan (baik lingkungan fisik maupun non-fisik)
b. Perilaku
c. Pelayanan Kesehatan
d. Genetika
e. Keadilan sosial

Jawaban: B
3. Seorang wanita usia 42 tahun datang ke BPM dengan keluhan nyeri disekitar
payudara. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat massa dibagian atas
payudara. Diagnosa yang mungkin adalah kanker payudara. Bagian payudara
yang lebih sering terdapat kanker payudara adalah..
a. Daerah atas payudara
b. Daerah samping payudara
c. Daerah bawah payudara
d. Daerah puting payudara
e. Daerah areola payudara

Jawaban : A
4. Surveilans Epidemiologi banyak dimanfaatkan pada upaya pemberantasan
penyakit menular, namun dalam perkembangannya saat ini surveilans mutlak
diperlukan pada setiap upaya kesehatan masyarakat baik pencegahan maupun
pemberantasan penyakit. Seorang petugas surveilans melakukan aktivitas
pengumpulan data dan pola pelaksanaan dalam berbagai metode. Metode
pelaksanaan Surveilan epidemiologi dilakukan dengan melihat kondisi dan situasi
di suatu wilayah. Seorang petugas surveilans kerap kali menggunakan metode
penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan wilayah terbatas
untuk mendapatkan signal masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah
yang lebih luas. Kegiatan surveilans epidemiologi yang menggunakan metode
pelaksanaan seperti di atas dinamakan ?
a. Surveilans epidemiologi rutin terpadu
b. Surveilans epidemiologi khusus
c. Surveilans epidemiologi sentinel
d. Surveilans aktif
e. Surveilans pasif

Jawaban: C
5. Saat ini di Indonesia terdapat 1114 Posbindu PTM yang tersebar di 29 Propinsi.
Diharapkan di semua Kelurahan/Desa dapat menyelenggarakan kegiatan
Posbindu PTM sebagai bentuk mawas diri dari masyarakat terhadap faktor resiko
PTM. Pemda/industri/swasta/organisasi/ sektor lainnya diharapkan dapat ikut
memfasilitasi kegiatan Posbindu PTM. Adapun kegiatan yang dlakukan pada
pelaksanaan Posbindu PTM adalah ?
a. Deteksi, pengobatan terhadap peyakit PTM serta rujukan yang dilakukan secara
rutin dan periodik
b. Deteksi, konseling, monitoring faktor resiko PTM yang dilakukan secara rutin
dan periodik
c. Sosialisasi penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodik
d. Komunikasi terpadu penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodic
e. Konseling, monitoring faktor resiko PTM yang dilakukan secara rutin dan
periodic

Jawaban : B
Nama : Putri Kusuma

Nim : N1A119085

Kelas : 4E

Tugas Epidemiologi Penyakit Tidak Menuar

1. Beban dan faktor risiko PTM


Menurut data Riskesdas tahun 2013 beban penyakit tidak menular masih tinggi
dan bervariasi di setiap provinsi di Indonesia. Pulau jawa menduduki peringkat
satu sebagai daerah di indonesia dengan tingkat beban penyakit tidak menular
tertinggi, lalu penyakit tidak menular manakah yang menduduki peringkat satu
beban PTM?
a. Diabetes melitus
b. Jantunng koroner
c. Kanker
d. Hipertensi
e. Obesitas

Jawaban :D. Hipertensi

2. Surveilans PTM
Tahapan dimana setelah data dikumpulkan dari berbagai sumber lalu di olah dan
di analisis sedemikian rupa dengan bantuan software yang ada setelah itu
didapatkan besaran masalah faktor risiko PTM di daerah tersebut, hasil yang
didapat ingin dijadikan sebuah laporan dan di kirim ke unit jenjang struktural yang
lebih tinggi disebut apa?
a. Interpretasi data
b. Pengolahan dan Analisis data
c. Diseminasi data
d. Pengumpulan data

Jawaban : C. Diseminasi data


3. Epidemiologi Obesitas dan stunting
Menurut WHO, stunting adalah keadaan kurang gizi kronis yang disebabkan
karena kurangnya cakupan gii dalam waktu yang lama dan mengakibatkan
terganggunya perkembangan pada anak. Selama ini pemerintah telah berupaya
melakukan pencegahan terhadap stunting, manakah yang termasuk program
pencegahan stunting yang telah dilakukan oleh pemerintah indonesia?
a. Program CERDIK
b. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita dan ibu hamil
c. Menjaga asupan makan
d. Melakukan SADARI
e. Program POSYANDU

Jawaban : B. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita dan ibu hamil

4. Epidemiologi kanker serviks dan kanker payudara


Kanker Serviks : Seorang pasien wanita berkonsultasi kepada dokter untuk
mengetahui tentang keadaan dirinya yang kerap mengalami gangguan kesehatan
reproduksi seperti keputihan yan tidak wajar, pendarahan pada vagina yang tidak
normal bahkan nyeri saat melakukan hubungan intim. Setelah hasil pemeriksaan
keluar wanita tersebut di diagnosis terkena kanker serviks dengan hasil karsinoma
telah keluar hingga dinding panggul dan ditemukan pula tumor telah mencapai
sepertiga bawah vagina. Dari kasus di atas wanita tersebut termasuk ke dalam
klasifikasi kanker serviks yang ke berapa?
a. Stadium IV
b. Stadium IIIb
c. Stadium IIIa
d. Stadium III
e. Stadium IVa

Jawaban : D. Stadium III

Kanker Payudara : Pencegahan sekunder adalah usaha deteksi dini yang


dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit di dalam tubuh dan agar
penanganan terhadap gangguan atau penyakit dapat dilakukan sedini mungkin.
Dalam hal ini yang termasuk pencegahan sekunder dalam insiden kanker
payudara adalah…
a. Menjaga berat badan
b. Mencari pengobatan yang tepat
c. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri
d. Menghentikan kebiasaan merokok
e. Mencari dokter terbaik

Jawaban : C. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri

5. Epidemiologi stroke
Stroke merupakan penyakit kronis dan salah satu penyebab kematian tertinggi di
dunia, faktor risiko stroke ada dua yaitu faktor risiko yang dapat di modifikasi dan
faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko stroke yang tidak dapat
dimodifikasi adalah
a. Usia
b. Diabetes melitus
c. Hipertensi
d. Dislipidemia
e. Tidak ada jawaban yang benar

Jawaban : A. Usia
Nama: Lisa Tamiima
Kelas: 4E
NIM : N1A119087

1. Bapak A telah merokok sejak 2009, ia tidak mau berhenti dengan alasan sudah
terbiasa merokok hal ini tentu berdampak pada biaya pengeluaran perbulannya yang
harus ia sisihkan untuk membeli rokok yang terhitung banyak. Hingga akhirnya bapak
zulfan terjangkit gangguan paru paru. Dari uraian diatas yang menjadi beban penyakit
tidak menular adalah...
a. waktu, sifat, biaya
b. waktu, biaya, orang
c. biaya, usaha, niat
d. biaya, sifat, orang
e. biaya, tenaga, usaha

2. dalam sebuah evaluasi surveilans yang dilaksanakan pada sebuah puskesmas,


mewajibkan tiap petugas untuk melakukan penilaian dan pelaporan mengenai
surveilans dengan parameternya. Seperti yang ada tahu salah satu parameter surveilans
adalah simplicity, apabila anda hendak melakukan penilaian, kekurangan apa yang
menurut anda termasuk kedalam atribut simplicity...
a. tidak akuratnya pengumpulan data dengan waktu terjadinya KLB di wilayah puskesmas
X
b. banyaknya kasus positif palsu dalam pelaporan surveilans tahun ini
c. definisi kasus sulit diterapkan dan alur pelaporannya tidak sederhana
d. banyaknya data yang unknown (tidak jelas) dan data yang blank (tidak lengkap)

3. untuk mengatasi masalah stunting, dilakukan intervensi bersifat preventif yang akan
dilakukan kader ke sekolah yang ada di kota Jambi, program yang paling tepat untuk
dilakukan di lingkungan sekolah yaitu...
a. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita dan ibu hamil
b. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri
c. Penyediaan bantuan sosial dari Pemda untuk keluarga tidak mampu (Keluarga Miskin)
d. Pemberian vitamin A pada kasus diare terutama pada ibu hamil dan balita
e. Pemberian Imunisasi
4. seorang pasien stroke ringan datang untuk melakukan check up dan dokter
menyarankan untuk mengurangi hal yang dapat memicu serangan stroke kembali seperti
diet seimbang, hidup lebih rileks, dan tidak merokok. Hal ini merupakan salah satu
pencegahan sekunder melalui terapi...
a. terapi stroke isemik
b. terapi farmakologi isemik
c. hipnoterapi
d. terapi non farmakologi
e. terapi okupasi

5. seorang wanita berumur 32 tahun melakukan pemeriksaan ke rumah sakit dan


dinyatakan menderita penyakit kanker serviks, dalam konsul bersama dokter ia
menjelaskan bahwa ia belum pernah melakukan vaksin HPV, memilki kebiasaan
merokok dan memiliki IMT lebih dari 25. Dari uraian tersebut hal apakah yang termasuk
dalam faktor yang dapat dimodifikasi dalam hal faktor risiko kanker serviks adalah..
a. berumur lebih dari 30 tahun
b. perokok akut
c. menggunakan KB
d. Obesitas
e. belum vaksin HPV
Nama :Irene Yosepha Damanik
NIM :N1A119095

Kelas :4E

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

SOAL
1. Faktor risiko Penyakit Tidak Menular adalah suatu kondisi yang secara potensial
berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit pada seseorang. Faktor risiko
yang dimaksud antara lain kurang aktifitas fisik, pola makan yang buruk, merokok
dan mengkonsumsi alkohol. Termasuk kedalam faktor risiko apakah faktor diatas?
a. Faktor risiko fisiologis
b. Faktor risiko patologis
c. Faktor risiko keturunan
d. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
e. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi

2. Di kabupaten A, terjadi peningkatan Penyakit Tidak Menular pada penyakit


Hipertensi dalam waktu kurang dari 3 bulan . Berkaitan dengan hal tersebut, maka
Dinas Kesehatan Kabupaten A mulai melakukan surveilans PTM penyakit
Hipertensi dengan medeteksi faktor ririsko, kasus hipertensi dan kasus kematian
pada Kabupaten A, dengan dilakukannya deteksi ini maka intervensi pengendalian
dapat dilakukan. Kegiatan tersebut termasuk fungsi pengembangan survelains
PTM dengan?
a. Analisis dan interprestasi surveilans PTM
b. Deteksi faktor risiko dan kasus PTM
c. Pelapora surveilans PTM
d. Tindakan atau respon PTM
e. Pengendalian PTM

3. Terdapat 10 Provinsi di Indonesia yang masih memiliki angka prevalensi stunting


yang tinggi dan termasuk dalam kategori serius diantaranya Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi
Tengah. Stunting dikatakan masalah kesehatan masyarakat yang serius jika?
a. Prevalensi ≥ 15%
b. Prevalensi ≥ 29%
c. Prevalensi ≥ 35%
d. Prevalensi ≥ 40%
e. Prevalensi ≥ 44%

4. Lisa seorang mahasiswa , mempunyai riwayat tunor jinak ketika ia SMA dan
ibunya pernah menagalami kanker payudara ketika remaja. Seminggu belakang
ini ia merasakan hal yang aneh pada payudara sebelah kanannya dan
payodaranya terasa sakit. Lisa juga memiliki badan yang gemuk dan memiliki
aktivitas fisik yang rendah. Apakah hal pertama yang bisa dilakukan Lisa untuk
mendeteksi apakah ia mengalami kanker payudara atau tidak?
a. Melakukan SADARI
b. Vaksinasi HPV
c. Tes DNA HPV
d. Tes Urine
e. Melakukan operasi

5. Seorang pasien laki – laki berusia 58 tahun dirawat dirumah sakit X dengan
keluhan : mengalami hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur
,dysfhagia . Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan merupakan perokok berat.
Apakah penyakit yang dialami oleh pasien tersebut ?
a. Hipertensi
b. Stroke hemoragik
c. Stroke non hemoragik
d. Penyakit jantung
e. Kanker otak
Nama : Melva Ayu Sundari Barus

NIM : N1A119098

Kelas : 4E

1. Seseorang mengalami kerusakan pada paru akibat debu, uap, atau gas
berbahaya yang terhirup saat bekerja. Dia juga mengakui bahwa memiliki
kebiasaan merokok, selalu terpapar polusi udara dan debu kerja bahkan bahann
kimia. Dari faktor resiko tersebut dapat di simpulkan bahwa pasien terkena
penyakit…
a. Kardiovaskuler
b. Kanker
c. Pernapasan Kronis
d. Diabetes melitus
e. Hipertensi

2. Pada suatu kegiatan surveilans ada proses menentukan nilai atau tingkat
kesuksesan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya dan
merupakan penilaian periodik dari perubahan dalam hasil yang di targetkan yang
dapat dihubungkan dengan sistem survelans dan respon. Tahap ini sangat
diperlukan untuk mengukur kemampuan sistem surveilans suatu negara dan
dengan demikian memungkinkan negara negara melakukan analisis resiko.

Tahap yang dimaksud pada teks di atas adalah tahap


a. Pelaksanaan surveilans
b. Pencatatan surveilans
c. Pelaporan surveilans
d. Evaluasi surveilans
e. Disseminasi informasi
3. Seorang ibu yang kurang mengkonsumsi asupan makanan yang sesuai dengan
kebutuhan gizi dan terbiasa mengkonsumsi makanan yang buruk saat hamil.
Usia ibu saat hamil juga tergolong masih muda atau remaja. Dan saat bayi lahir,
didapat berat badan lahir bayi tergolong rendah dengan panjang badan lahir di
bawah normal. Ibu tersebut juga kurang memperhatikan tumbuh kembang si
anak dan kurang dalam pemberian ASI Ekslusif. Permasalahan seperti ini dapat
meningkatkan risiko…
a. Wasting
b. Obesitas
c. Stunting
d. Maramus
e. Diabetes

4. Ditemukannya tumor sebesar 3 cm di payudara seorang wanita dengan


ditemukannya sekelompok sel kanker payudara berukuran 1 milimeter di antara
getah bening yang sudah menyebar di ketiak atau dekat tulang dada. Keadaan
seperti ini hanya memiliki 30-40% kemungkinan untuk sembuh dan masih bisa
dilakukan pengangkatan sel sel kanker dengan cara penyinaran agar tidak ada
sel kanker yang tertinggal. Pada klasifikasi Kanker Payudara, keadaan tersebut
termasuk pada kanker …
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium IIIa
d. Stadium IIIb
e. Stadium IV
5. Seorang pria berumur 45 tahun mengalami pecah Pembuluh darah yang
menyebabkan darah sehingga darah menggenangi atau menutupi ruang-ruang
jaringan sel otak. Kejadian ini menyebabkan kerusakan jaringan sel otak dan
menyebabkan kerusakan fungsi kontrol otak.
Jenis Penyakit yang dimaksud pada teks di atas adalah…
a. Stroke Hemoragik
b. Stroke Non-Hemoragik
c. Stroke embolik
d. Stroke trombotik
e. Stroke Iskemik
Nama : Witrisia Nurzira

Nim : N1A119103

Kelas : 4E

1. Faktor risiko Penyakit Tidak Menular adalah suatu kondisi yang secara potensial
berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit pada seseorang atau
kelompok tertentu. Faktor risiko yang dimaksud antara lain kurang aktifitas fisik,
diet yang tida sehat dan tidak seimbang, merokok dan mengkonsumsi alkohol.
Termasuk dalam kategori apakah faktor risiko yang di atas ?
a. Faktor resiko keturunan
b. Faktor resiko metabolic
c. Faktor resiko fisiologis
d. Faktor resiko patologis
e. Faktor resiko perilaku
2. Wabah keracunan makanan pada suatu desa X terjadi setelah penyelenggaraan
pesta pernikahan, lalu tenaga surveilans kesehatan melakukan pengumpulan
data dengan melalui wawancara dan pengumpulan sampel makanan untuk
diperiksa dilaboratorium. Contoh tersebut merupakan pelaksanaan dari ?
a. Surveilans Sentinel
b. Surveilans epidemiologi
c. Surveilans efektif
d. Surveilans Aktif
e. Surveilans Pasif
3. Seorang wanita datang ke BPS ingin periksa payudara sebelah kiri terdapat
benjolan yang semakin membesar, perubahan pada kulit payudara,
pengelupasan kulit disekitar payudara dan kemerahan pada kulit payudara.
berdasarkan kasus diatas kemungkinan seorang wanita tersebut menderita
penyakit?
a. Pembengkakan
b. Kanker payudara
c. Fibro adeno mammae
d. kista sarcoma filodes
e. Kanker serviks
4. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi obesitas di Indonesia pada usia 18 tahun
sekitar 21,8% dan perevalensi tertinggi terdapat pada provinsi Sulawesi Utara
30,2% serta yang terendah terdapat di Provinsi NTT 10,3%. Dari uraian diatas
termasuk?
a. faktor resiko obesitas
b. Epidemiologi obesitas
c. Masalah gizi
d. Dampak stunting
e. Masalah stunting
5. Seorang wanita memiliki gejala awal erupa penglihatan ganda dan sakit kepala
yang tiba-tiba terjadi seelum pembuluh darah pecah. Namun setelah pembuluh
darah pecah gejala yang muncul yaitu nyeri dia daerah wajah, peglihatan kaur,
leher kaku dan penurunan kesadaran dan dapat memburuk dalam waktu 24 jam.
Dari uraian diatas gejalanya termasuk penyakit stroke?
a. Stroke hemoragik
b. Stroke non hemoragik
c. Stroke hemoragik subarachnoid/pendaharan Subarachnoid
d. Pendarahan intraserebral
e. Transient ischemic attack (TIA)
SOAL EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Nama : Sriyanti Sasmita Sibarani

Kelas : 4E

Nim : N1A119108

1. Faktor risiko Penyakit Tidak Menular adalah suatu kondisi yang secara potensial berbahaya
dan dapat memicu terjadinya penyakit pada seseorang atau kelompok tertentu. Faktor
risiko yang dimaksud antara lain kurang aktifitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak
seimbang, merokok dan mengkonsumsi alkohol. Termasuk dalam kategori apakah faktor
risiko yang di atas ?
a) Faktor risiko fisiologis
b) Faktor risiko metabolik
c) Faktor risiko perilaku
d) Faktor risiko patologis
e) Faktor risiko keturunan

2. Otak yang mengalami kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga
darah menggenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel otak. Adanya darah yang
mengenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel otak akan menyebabkan kerusakan
jaringan sel otak dan menyebabkan kerusakan fungsi kontrol otak. Penjelasan diatas
merupakan pengertian dari ?
a) Stroke Hemoragik
b) Stroke Non Hemoragik
c) Stroke In Evolution (SIE)
d) Complete Stroke Non Hemorrhagic
e) Perdarahan Intra Serebral (PIS)
3. Saat ini di Indonesia terdapat 1114 Posbindu PTM yang tersebar di 29 Propinsi.
Diharapkan di semua Kelurahan/Desa dapat menyelenggarakan kegiatan Posbindu PTM
sebagai bentuk mawas diri dari masyarakat terhadap faktor resiko PTM.
Pemda/industri/swasta/organisasi/ sektor lainnya diharapkan dapat ikut memfasilitasi
kegiatan Posbindu PTM. Adapun kegiatan yang dlakukan pada pelaksanaan Posbindu
PTM adalah ?
a) Deteksi, pengobatan terhadap peyakit PTM serta rujukan yang dilakukan secara rutin
dan periodik
b) Deteksi, konseling, monitoring faktor resiko PTM yang dilakukan secara rutin
dan periodik
c) Sosialisasi penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodik
d) Komunikasi terpadu penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodik
e) Salah semua

4. Departemen Kesehatan membagi masalah gizi di Indonesia menjadi tiga, yaitu masalah
yang sudah dapat dikendalikan, masalah yang belum terselesaikan dan masalah baru yang
mengancam kesehatan (emerging), masalah gizi yang belum dapat diselesaikan adalah ?
a) KVA, stunting dan gizi kurang
b) Anemia gizi pada anak dan stunting
c) GAKY, stunting dan obesitas
d) Obesitas dan stunting
e) Gizi kurang dan stunting`

5. Pemerintah Indonesia menggerakan masyarakat untuk sadar akan kesehatannya melalui


tenaga kesehatan dan stakeholder terkait dengan melakukan sosialisasi usaha pencegahan
penyakit baik primer, sekunder, maupun tersier, yang bertujuan agar masyarakat dapat
mengubah perilaku untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan. Contoh berikut
yang masuk ke dalam pencegahan sekunder adalah ?
a) Penatalaksanaan TB pada pasien TB anak agar mencegah kekambuhan infeksi di masa
mendatang dengan pemberian pengobatan fase intensif dan pengobatan lanjutan.
b) Melakukan rehabilitasi bagi pecandu narkoba dengan melibatkan dokter, psikiater dan
intervensi dari keluarga.
c) Melakukan promosi kesehatan dengan mencanangkan program Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS).
d) Melakukan skrining kanker serviks dengan menggunakan Inspeksi Visual Asetat
(IVA).
e) Pemberlakuan program imunisasi dasar yang diberikan secara gratis di Posyandu, yang
terdiri dari imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio, DPT-HIB, serta campak.
Nama : Dinda Ayu Ningsih (N1A119114)
Kelas : 4E
Mata Kuliah : Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Dosen Pengampu : Dr. Ummi Kalsum, S.K.M., M.K.M

1. Kasus KLB demam Chingkungunya di awal tahun 2000-an terjadi di berbagai daerah di
Indonesia. Menyaadri pentingnya pencegahan penyakit tersebut, maka puskesmas di
Kecamatan Jeruk melakukan surveilans sentinel dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan dengan mencatat warganya yang terkena demam Chingkungunya. Yang
dimaksud surveilans sentinel pada kasus diatas adalah ….
a. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap beberapa kejadian,
permasalahan dan/faktor resiko kesehatan
b. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap suatu kejadian, permasalahan,
faktor resiko kesehatan atau situasi khusus kesehatan
c. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan wilayah terbatas untuk
mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi yang lebih luas
d. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada priode tertentu serta populasi untuk
mengetahui lebih mendalam gambarab epidemiologi penyakit atau faktor resiko
kesehatan

Jawaban : C. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan


wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada
suatu populasi yang lebih luas.

2. Departmen Kesehatan membagi masalah gizi di Indonesia menjadi tiga, yaitu masalah
yang sudah dapat dikendalikan, masalah yang belum terselesaikan dan masalah baru yang
mengancam kesehatan (energing), masalah gizi yang belum dapat diselesaikan adalah ….
a. KVA, Stunting dan Gizi Kurang
b. Anemia Gizi pada Anak dan Stunting
c. GAKY, Stunting dan Obesitas
d. Obesitas dan Stunting
e. Gizi Kurang dan Stunting
Jawaban : E. Gizi Kurang dan Stunting

3. Dari hasil penelitian terbaru didapatkan bahwa wanita berusia 40 tahun ke atas memiliki
resiko 2 kali lebih besar terkena kanker payudara. Mengetahui hal tersebut, Puskesmas
Kecamatan X bekerja sama dengan Yayasan Kanker melakukan early diagnosis kanker
payudara melaului pemeriksaan mamografi gratis bagi 100 orang wanita berusia 40 tahun
keatas di Kecamatan X. dari hasil pemeriksaan di dapatkan 25 orang wanita yang suspect
memiliki kanker dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Upaya pencegahan yang
dilakukan diatas termasuk kedalam ….
a. Promosi Kesehatan
b. Perlindungan Khusus
c. Upaya Pencegahan Tersier
d. Upaya Pencegahan Primer
e. Upaya Pencegahan Sekunder

Jawaban : E. Upaya Pencegahan Sekunder

4. Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh proses infeksi
dan tidak dapat berpindah dari satu orang ke orang lain. Yang termasuk ciri PTM adalah
….

a. Berlangsung akut
b. Berlangsung kronis
c. Diagnosis mudah dilakukan
d. Single causa
e. Perkembangan penyakit cepat
Jawaban : B. Berlangsung kronis

5. Hipertensi dan aterosklerosis adalah faktor – faktor utama yang memicu terjadinya stroke
pada seseorang. Karena untuk mencegah datangnya penyakit stroke, kita perlu
menghindarkan diri dari kedua faktor – faktor tersebut. Dalam menghindari hal tersebut
ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yaitu ….
a. Gaya hidup sehat, menghindari rokok dan alkohol
b. Gaya hidup sehat, menghindari rokok dan alkohoh, hindari stress, konsumsi
makanan yang mengandung antioksida, dan rajin berolahraga.
c. Melakukan meditasi
d. Perbanyak konsumsi kolestrol
e. Hanya mengkonsumsi buah dan sayur saja
Jawaban : B. Gaya hidup sehat, menghindari rokok dan alkohoh, hindari stress,
konsumsi makanan yang mengandung antioksida, dan rajin
berolahraga.
NAMA : THORIK DOFENDRA

NIM : N1A119117

KELAS : 4E

Besarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran (metastase) pada
kelenjar getah bening ketiak, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70% untuk
memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang lain, harus diperiksa di laboratorium.
Ciri-ciri tersebut merupakan klasifikasi kanker payudara ?

a. Stadium 1
b. Stadium 2
c. Stadium 3
d. Stadium 4

Surveilans PTM dan faktor risikonya merupakan salah satu strategi dan upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit yang dilakukan tepat dan terpadu oleh pemerintah, swasta maupun
Masyarakat. Surveilans dilaksanakan dengan sistemastis dan berurutan, berikut urutan yang
paling tepat dalam melakukan surveilans yaitu ?

a. Pengumpulan data- pengolahan dan analisis data – Diseminasi informasi – Interpretasi


data
b. Interpretasi data – pengumpulan data – pengolahan dan analisis data – Diseminasi
Informasi
c. Pengumpulan data – pengolahan dan analisis data – Interpretasi data – Diseminasi
Informasi
d. Pengumpulan data – Interpretasi data – pengolahan dan analisis data – Diseminasi
Informasi

Faktor resiko penyebab stroke dibagi menjadi dua yaitu faktor resiko yang dapat diubah dan
faktor resiko yang tidak dapat di ubah atau dimofifikasi. Berikut yang merupakan faktor resiko
yang dapat diubah adalah ?

a. Usia
b. Herediter atau keturunan
c. Jenis kelamin
d. Obesitas

Stroke yang sering terjadi adalah stroke yang diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah
yang diakibatkan oleh bekuan darah atau plak yang terbentuk didalam pembuluh darah yang
mengakibatkan menghambat jalannya aliran darah. Stroke ini merupakan jenis stroke ?
a. Stroke Hemoragik
b. Stroke Intraserebral
c. Stroke subarachnoid
d. Stroke Iskemik

Dalam mengurangi beban dan faktor resiko dapat dilakukan dengan berbagai hal. Merokok
merupakan salah satu faktor resiko yang harus dilakukan pencegahan dan pengontrolan.
Bagaimana cara pengontrolan yang baik dan tepat untuk mengurangi aktivitas merokok pada
masyarakat ?

a. Bekerjasama dengan distributor rokok dari luar negeri untuk membatu menjual
produknya
b. Membebaskan merokok ditempat kerja dengan membuat tempat kerja khusus perokok
c. Membuka pabrik rokok di beberapa tempat untuk menambah pemasukan negara dan
mengurangi angka pengangguran
d. Menaikkan pajak rokok dan membatasi produk-produk rokok yang dijual bebas
dimasyarakat
Nama : Merliana Marbun
NIM : N1A119136
Kelas : 4E
Mata Kuliah : Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Dosen Pengampu : Dr. Ummi Kalsum,S.KM,M.KM.

“Soal Epidemiologi Penyakit Tidak Menular”

Kasus Untuk Soal 1-3


Masalah gizi di Indonesia akhir-akhir ini cenderung menunjukkan beban gizi
ganda, disamping masih menghadapi masalah gizi kurang, disisi lain pada golongan
masyarakat tertentu mulai muncul permasalahan gizi lebih dan obesitas. Sumber data
pengukuran beban penyakit bisa didapat salah satunya dengan melakukan surveilans
penyakit tidak menular. United Nations Children’s Fund (UNICEF) telah mendorong
Indonesia untuk melakukan perbaikan status gizi penduduknya. Sejak tahun 2015,
Kementerian Kesehatan Indonesia menginisiasi program surveilans gizi yang dimulai dari
fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu puskesmas. Program Pemantauan Status Gizi
(PSG) ini dilakukan oleh unit strukutural program gizi.
Secara global, prevalensi gizi lebih dan obesitas telah mencapai masalah yang
bersifat epidemik dimana tidak hanya mengancam orang dewasa tetapi juga anak dan
remaja baik di negara maju maupun negara berkembang. Apalagi pada masa pandemi
Covid-19 saat ini, obesitas adalah salah satu penyakit yang berpotensi muncul karena
anjuran di rumah saja selama pademi Covid-19.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi obesitas meningkat
sejak tiga periode Riskesdas yaitu pada tahun 2007 sebesar 10,5%, pada tahun 2013
sebesar 14,8%, dan pada tahun 2018 sebesar 21,8%. Jumlah tersebut diambil dari hasil
survei pada 300 ribu sampel rumah tangga di seluruh Indonesia yang dilakukan dalam
Riskesdas. Indikator obesitas pada dewasa yaitu pada orang dengan indeks massa tubuh
(IMT) di atas 27,0. Dalam Riskesdas 2018 juga disebutkan provinsi dengan penduduk
paling banyak mengalami obesitas adalah Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Kalimantan
Timur. Sementara prevalensi penduduk dengan obesitas paling rendah di Provinsi Nusa
Tenggara Timur dengan 10,3%. Peningkatan obesitas penduduk Indonesia ini juga diikuti
dengan peningkatan pola hidup tidak sehat yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Sejak tahun 2013 prevalensi merokok pada remaja usia 10-18 tahun terus meningkat dari
7,2% (Riskesdas 2013) menjadi 8,8% (Survei Indikator Kesehatan Nasional 2016) dan
naik lagi menjadi 9,1% (Riskesdas 2018). Proporsi konsumsi minuman beralkohol
penduduk pun meningkat dari 3% menjadi 3,3% dan selain itu ada 0,8% yang
mengonsumsi alkohol berlebihan. Proporsi aktivitas fisik kurang pada penduduk juga naik
dari 26,1% menjadi 33,5% dan proporsi konsumsi buah dan sayur kurang pada penduduk
di atas lima tahun masih 95,5%.
Salah satu contoh kasus obesitas yang terjadi kepada Yuda seorang remaja laki-
laki berusia 19 tahun yang memiliki berat badan 90 kg dengan tinggi badan 174 cm,
setelah dilakukan perhitungan diperoleh IMT 29,8. Berdasarkan data tersebut Yuda
diduga mengalami obesitas. Dia mengalami obesitas dikarenakan oleh
ketidakseimbangan antara kalori atau energi yang masuk dari makanan dengan aktivitas
yang dilakukan. Dengan kata lain, kalori yang masuk begitu banyak sedangkan aktivitas
yang dilakukan semakin sedikit sehingga membuat berat badan meningkat. Kondisi ini
semakin parah karena pandemi Covid-19 yang membuat Yuda beraktivitas dari rumah.
Yuda juga cenderung memiliki gaya hidup yang memilih makanan cepat saji dimana
makanan tersebut memiliki asupan gizi yang kurang dan makanan kekinian yang
kandungan gulanya tinggi.

1. Ukuran beban penyakit dan faktor risiko apa yang ditunjukkan dari kasus di atas
adalah….
a. Insiden dan faktor yang dapat dimodifikasi
b. Prevalens dan faktor yang dapat dimodifikasi
c. Mortalitas dan faktor yang dapat dimodifikasi
d. Insiden dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi
e. Prevalens dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi

2. Dari kasus obesitas diatas upaya pencegahan seperti apa yang dapat dilakukan
kepada Yuda….
a. Pencegahan internal
b. Pencegahan eksternal
c. Pencegahan primer
d. Pencegahan sekunder
e. Pencegahan tersier

3. Fungsi pokok dari pelaksanaan surveilans penyakit tidak menular dari kasus di atas
adalah….
a. Sebagai deteksi faktor resiko dan kasus obesitas, pelatihan, supervisi, dan dasar dari
tindakan atau respon
b. Sebagai deteksi faktor resiko dan kasus obesitas, sumber daya pengembangan,
standar atau pedoman, dan dasar dari tindakan atau respon
c. Sebagai deteksi faktor resiko dan kasus obesitas, pelaporan surveilans PTM,
analisis dan interpretasi surveilans PTM, dan dasar dari tindakan atau respon
d. Sebagai dasar dari tindakan atau respon, pelatihan, supervisi, dan standar atau
pedoman
e. Sebagai pelatihan, supervisi, sumber daya pengembangan, dan standar atau pedoman

4. Pak Hasan berusia 55 tahun mengalami penyumbatan pada pembuluh darah yang
menyalurkan darah ke otak yang disebabkan oleh plak atau gumpalan udara di dalam
arteri, sehingga otak kekurangan asupan oksigen dan nutrisi. Kondisi ini menyebabkan
fungsi otak terganggu dan memicu munculnya berbagai gejala seperti salah satu sisi
wajah turun yang menyebabkan penderita sulit tersenyum dan menggerakkan kelopak
mata, lengan lemah atau mengalami kelumpuhan, bicara cadel atau tidak jelas. Selain
ada beberapa gejala lain, seperti mual dan muntah, sakit kepala hebat, sulit menelan,
gangguan penglihatan pada salah satu atau kedua mata, sulit memahami perkataan
lawan bicara, dan hilangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh. Namun gejala ini hanya
berlangsung kurang dari 24 jam atau hanya sementara dan akan hilang atau membaik
dengan sendirinya tanpa ada gejala sisa. Hal tersebut telah dialaminya beberapa bulan
beberapa bulan belakangan.
Dari gejala-gejala yang dialami Pak Hasan menunjukkan bahwa dia sedang mengidap
penyakit….
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
b. Stroke In Evolution (SIE)
c. Complete Stroke Non Hemorrhagic
d. Reversible Ischemic Nerurological Defisit (RIND)
e. Hiperkolesterolemia

5. Seorang wanita bernama Ibu Wati yang berusia 50 tahun didiagnosa mengidap
penyakit kanker payudara. Saat ini, Ibu Wati mengalami beberapa ciri-ciri yang
membuktikan bahwa dia sedang mengidap penyakit kanker payudara diantaranya
seperti:
 Ditemukan tumor dan sel kanker telah menyebar ke dinding dada dan kulit
payudara serta menyebabkan payudara bengkak atau muncul luka
 Kanker menyebar sampai ke sembilan kelenjar getah bening di ketiak atau dekat
tulang dada
 Sebagian besar kulit payudara kemerahan
 Payudara terasa panas dan bengkak
 Sel kanker menyebar ke kelenjar getah bening dan sudah tampak di kulit
Dari ciri-ciri diatas, kita dapat mengklasifikasikan bahwa Ibu Wati sedang mengidap
kanker payudara stadium….
a. 1
b. 2A
c. 2B
d. 3A
e. 3B
Nama : Bintang Agung Nugraha
NIM : N1A119140
Kelas : 4E

Beban Dan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular


1. Seorang mahasiswa di universitas x memiliki kebiasaan untuk mengkonsumsi 3 batang
rokok setiap harinya dan merupakan perokok aktif, serta tidak suka atau kurang melakukan
aktivitas fisik seperti olahraga dan sebagainya. Diketahui juga dia sedang melakukan diet
akan tetapi diet yang dilakukan adalah diet yang tidak sehat. Ketiga faktor risiko tersebut
merupakan penyebab utama penyakit?
a. penyakit kardiovaskuler
b. penyakit kanker
c. penyakit pernapasan kronis
d. penyakit diabetes
e. penyakit stroke
Jawaban: a

Surveilans Penyakit Tidak Menular


2. Pencatatan dan pelaporan surveilans PTM di FKTP diselenggarakan secara elektronik
dengan menggunakan sistem informasi manajemen PTM sebagai berikut:
a) Petugas melakukan pengumpulan data kasus PTM, data deteksi dini kanker leher rahim
dan payudara, serta data faktor risiko PTM menggunakan formulir pencatatan PTM
(formulir 1)
b) Data bersumber dari rekam medis dan/atau dari integrasi dengan sistem informasi yang
sudah ada seperti SIKDA Generik, P-Care, maupun system surveilans faktor Risiko PTM
berbasis Posbindu
c) Data sosial pasien dan data diagnosis, dan faktor risiko PTM dapat terisi secara otomatis
dari integrasi sistem informasi. Tetapi data pemeriksaan penunjang dan data suspek PTM
diinput oleh Petugas ke dalam sistem surveilans PKM di FKTP
d) Petugas dapat mengakses olehan dan analisis data, yaitu rekapitulasi faktor risiko PTM,
proporsi PTM, proporsi deteksi dini, cakupan penemuan kasus PTM, dan cakupan deteksi
dini.
Kegiatan surveilans PTM tersebut dilakukan di tingkat mana?
a. puskesmas
b. dinas kesehatan Kabupaten/Kota
c. dinas kesehatan provinsi
d. kementerian kesehatan
e. posbindu
Jawaban: a

Epidemiologi Obesitas Dan Stunting


3. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa status gizi buruk dan
gizi kurang pada balita menunjukkan angka sebesar 13,8%. Pada permasalahan gizi kurang
ini yang banyak terjadi adalah permasalahan stunting dan juga wasting. stunting
merupakan masalah gizi yang terjadi akibat kurang gizi kronis yang terjadi dalam jangka
panjang, sehingga tubuh anak gagal bertumbuh mencapai tinggi yang seharusnya untuk
usianya. Stunting bukan hanya masalah tubuh yang pendek, tetapi dapat juga meningkatkan
risiko anak terkena gangguan perkembangan saraf dan kognitif. Sehingga perlu
dilakukannya upaya pecegahan terhadap permasalah ini, dibawah ini yang merupakan
pencegahan stunting di tahap sekunder adalah
a. Promosi gizi seimbang
b. Pemberian makanan tambahan (PMT) bumil
c. Pemberian Imunisasi
d. Konsultasi perencanaan kehamilan dengan melibatkan suami dan keluarga (orang tua)
e. Pemberian makanan tambahan balita gizi kurang
jawaban: a
Epidemiologi Kanker Serviks Dan Kanker Payudara
4. Seorang wanita melakukan pemeriksaan kesehatan di sebuah rumah sakit dan kemudian
di diagnosis oleh dokter menderita kanker payudara dengan ciri-ciri tumor lebih besar dari
2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Kemungkinan
penderita sembuh sebesar 30%-40% tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker
tersebut. Berdasarkan ciri-ciri kanker payudara tersebut pada stadium berapakah wanita
tersebut berada?
a. stadium 1
b. stadium 2
c. stadium 3
d. stadium 4
e. stadium 5
Jawaban: b

Epidemiologi Stroke
5. Seorang pasien di rumah sakit x menderita penyakit stroke yang disebabkan oleh
pembuluh darah di dalam otak mengalami kebocoran atau pecah, sehingga darah
menggenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel otak yang akan menyebabkan
kerusakan jaringan sel otak dan menyebabkan kerusakan fungsi kontrol otak. Berdasarkan
penyebab tersebut, jenis stroke apakah yang diderita oleh pasien?
a. stroke hemoragik
b. stroke iskemik
c. stroke trombotik
d. stroke emboli
e. TIA
Jawaban: a
NAMA : DAVID TAN

NIM : N1A119150

KELAS : 4E

SOAL EPTM

 Perhatikan soal berikut ini


1. Umur
2. Pola makan
3. Jenis kelamin
4. Genetik
5. Aktifitas fisik
Terdapat 2 jenis faktor resiko, yaitu faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan faktor resiko
yang tidak dapat dimodifikasi, yang merupakan faktor resiko yang dapat dimodifikasi
adalah
a. 1,2
b. 2,4
c. 2,5
d. 3,5
e. 4,5
Jawaban nya d. 3,5

 Permenkes no berapa yang mengatur tentangg Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan,


Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
instansi kesehatan pemerintah lainnya, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
menyelenggarakan Surveilans Kesehatan sesuai kewenangannya, termasuk
penyelenggaraan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular (PTM)
a. 41 tahung 2014
b. 42 tahun 2014
c. 43 tahun 2014
d. 44 tahun 2014
e. 45 tahun 2014
Jawaban nya e. 45 tahun 2014
 Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak kurang
dari standar usia nya, yang bukan termasuk faktor akibat stunting adalah?
a. Kekurangan gizi
b. Kelebihan gizi
c. Keturunan genetik
d. Kurang aktifitas fisik
e. a,b,c,d salah
jawaban nya adalah b. Kelebihan gizi

 kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan kanker yang menyerang bagian leher
rahim wanita, kanker serviks atau kanker leher rahim ini merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus?
a. sars-cov
b. varicella-zoestar
c. human-papiloma
d. myxovirus
e. rhinovirus
jawaban nya adalah c.human papilloma

 Dikatakan hipertensi jika memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, Kejadian
hipertensi bisa merusak dinding pembuluh darah yang bisa dengan mudah akan
menyebabkan penyumbatan bahkan pecahnya pembuluh darah di otak, hipertensi dapat
meningkatkan 6x lebih besar terkena stroke, oleh sebab itu hipertensi dapat disebut?
a. Penyakit pembawa stroke
b. Penyakit turunan stroke
c. Penyakit faktor resiko stroke
d. Penyakit penyebab stroke
e. Penyakit yang membuat stroke
Jawaban nya adalah c. Penyakit faktor resiko stroke
Nama : Irgi Fadilla Yahya

NIM : N1A119158

Kelas : 4E

Beban dan faktor resiko

1. Gebby adalah seorang mahasiswa di Universitas Jambi. Di kampus ia sering


di bully teman-temannya karena kelebihan berat badan. Diketahui berat badan
gebby adalah 91 kg. Tidak tahan dengan ejekkan teman-temannya, Gebby
merubah pola hidupnya dari yang dulu suka malas-malasan, jarang olahraga,
dan sering makan menjadi orang yang melakukan diet ekstrim. Kini berat
badan Gebby sudah normal dan Gebby tidak di bully teman-temannya lagi.
Akan tetapi, Gebby merasa dirinya sering sakit. Lalu Gebby memeriksakan
dirinya ke Puskesmas terdekat. Dari hasil pemeriksaan, ternyata Gebby
memiliki faktor risiko penyakit….
a. Kanker
b. Penyakit kardiovaskuler
c. Penyakit saluran pernapasan
d. Penyakit Diabetes Melitus
e. Penyakit stroke
Jawaban = b

Surveilans Penyakit Tidak Menular


2. Standar meninimal kelengkapan dan ketepatan pengumpulan data dalam
Kepmenkes RI adalah ≥ 80%. Sementara di Dinas kesehatan Kabupaten
Muaro Jambi di dapatkan data Surveilans Diabetes baru mencapai 70%.
Berdasarkan kasus tersebut, diketahui bahwa sistem surveilans yang
dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi belum memenuhi salah
satu karakteristik atau atribut surveilans, yaitu :
a. Sensitivity
b. Simplicity
c. Flexibility
d. Completeness
e. Timeliness
Jawab = d

Epidemiologi Stunting dan Obesitas


3. Dari suatu penelitian yang dilakukan di Desa X diketahui bahwa angka kejadian
Stunting di Desa X masih tinggi. Melihat angka stunting yang masih tinggi
tersebut, ketua prodi jurusan Ilmu Kesehatan masyarakat ingin mengajak
mahasiswa kesehatan masyarakat untuk turut berkontribusi dalam
menurunkan angka stunting di Desa X . Bagi tenaga kesehatan masyarakat,
Kegiatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut…
a. Memberi penyuluhan dan edukasi mengenai stunting
b. Memberi ASI selama 6 bulan
c. Memberi makanan pendamping ASI
d. Melakukan imunisasi lengkap pada bayi
e. Pemberian makanan tambahan untuk balita

Jawaban = a

Epidemiologi kanker serviks dan payudara

4. Annisa, Anggi, Melati, dan Dani adalah mahaiswa kesehatan masyarakat.


Mereka mendapat tugas dari salah satu dosen untuk melakukan penyuluhan
kanker payudara kepada ibu rumah tangga di Desa Suka Makmur. Untuk
melakukan pencegahan dapat dilakukan pada tahap pencegahan primer,
sekunder, dan tersier. Pencegahan primer yang dapat dilakukan adalah…
a. Memberikan edukasi mengenai faktor risiko kanker payudara dan berusaha
untuk menghindari faktor risiko tersebut
b. Melakukan skrining kanker payudara kepada ibu rumah tangga tersebut
c. Melakukan SADARI
d. Melakukan pemeriksaan secara medis di layanan kesehatan
e. Membeli edukasi mengenai obat kanker payudara
Jawab = a

Epidemiologi Stoke
5. Pak Dadu mengalami kematian jaringan otak karena gangguan aliran darah ke
otak, kata dokter hal ini disebabkan oleh tersumbatnya arteri serebral atau
servikal. Akibatnya pak Dadu mengalami kelemahan pada nggota gerak, nyeri
kepala, mual, muntah, dan pandangan menjadi rabun. Dari pemaparan
tersebut dapat diketahui bahwa pak Dadu mengalami stroke kategori..
a. Hemoregik
b. Transient Iscemic Attack
c. Emboli Serebri
d. Stroke In Evolution
e. Non Hemoregik
Jawab = e
Nama : Arie Perdhana Sadewa

NIM : N1A119167

Kelas : 4E

Soal Epidemiologi Prnyakit Tidak


Menular

1. Dalam epidemiologi obesitas terdapat hormon yang berperan terhadap kontrol berat
badan.Hormon ini berfungsi untuk mengirim sinyal kepada otak untuk makan lebih sedikit
saat tubuh menyimpan terlau banyak lemak.Hormon tersebut adalah:
a. Melatonin
b. Dopamin
c. Tiroid
d. Leptin
e. Insulin

2. Berikut ini yang termasuk contoh pencegahan sekunder penyakit Kanker serviks dan
payudara adalah :
a. Persediaan makanan yang cukup
b. Meningkatkan pengetahuan ttg PTM
c. Kepatuhan mengikuti program pengobatan
d. Pap smear test, mamografi,
e. Program olahraga dan diet utk mengendalikan gula darah

3. Dalam dua dasawarsa terakhir telah terjadi pergeseran beban penyakit terbanyak di
Indonesia yang cukup signifikan dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Pada era
1990 kasus ISPA, Tuberkulosis dan Diare menempati urutan tiga besar. Namun pada era
2010 dan 2015 telah bergeser menjadi Stroke, kecelakaan Lalu lintas dan Penyakit
Jantung disusuk dengan kanker dan Diabetes.Apakah bentuk Fenomena yang sesuai
dengan kasus diatas?
a. Transisi demografi
b. Transisi Epidemiologi
c. Transisi Biologi
d. Double Burden Disease
e. Triple Burden Disease

4. Situasi penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia saat ini semakin mengkawatirkan.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, di Indonesia 20 juta orang terkena penyakit paru
menahun, 5 juta orang terkena diabetes, 4 juta orang terkena penyakit jantung, 3 juta orang
terkena kanker, dan 3 juta orang terkena stroke. Kasus PTM ini umumnya memiliki
perjalanan penyakit yang kronis, oleh karena itu Pencegahan yang paling efektif untuk
mengurangi kejadian kasus PTM adalah:
a. Pencegahan dengan promosi kesehatan pada kelompok sehat
b. Pencegahandengan pemeriksaan selektif
c. Percegahan dengan pemberian fasilitas khusus
d. Pencegahan dengan rehabilitasi
e. Pencegahan dengan melakukan screening

5. Hasil survei hipertensi pada penduduk usia > 2 tahun di Kabupaten X menunjukkan
prevalensi hipertensi 29% pada laki-laki dan 27% pada wanita. Terdapat 50% penderita
hipertensi tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi sehingga penyakitnya
menjadi lebih berat karenatidak merubah dan menghindari faktor risiko. Sebanyak 70%
adalah hipertensi ringan yang banyak diabaikkan/terabaikan sehingga menjadi hiperteni
berat. Merujuk pada kasus di atas, upaya apa yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
di Kabupaten X?
a. Memberikan penyuluhan mengenai faktor risiko Penyakit Tidak Menular
terutama hipertensi.
b. Upaya promotif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar
memeriksakan tekanan darah secara berkala.
c. Melakukan survey lebih lanjut mengenai faktor risiko yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi di Kabupaten X.
d. Melakukan advokasi kepada Pemerintah setempat untu menyediakan
anggaranuntuk skrining hipertensi.
e. Meningkatkan pengetahuan masyakat mengenai penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan hipertensi melalui KIE.
Nama : Hopiyatun Aulia

Nim : N1A119172

Kelas : 4E

Soal

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

1. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis tidak dapat ditularkan
dari orang ke orang. Berdasarkan profil who, terdapat empat penyakit tidak
menular utama yang menyebabkan kematian tertinggi yaitu penyakit
kardiovaskuler, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes mellitus. Faktor
risiko dari kelompok penyakit tidak menular adalah penggunaan tembakau,
konsumsi alkohol, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik. Termasuk
dalam kategori apakah faktor risiko di atas...
A. Faktor risiko metabolik
B. Faktor risiko patologis
C. Faktor risiko fisiologis
D. Faktor risiko perilaku
E. Faktor risiko keturunan

2. Seorang petugas kesehatan melakukan evaluasi sistem surveilans pada penyakit


tidak menular dengan kegiatan pengamatan secara aktif berpartisipasi untuk
mencapai tujuan surveilans yaitu menghasilkan data/informasi yang akurat,
konsisten, lengkap, dan tepat waktu. Beberapa indikator dapat termasuk jumlah
pihak yang berpartisipasi dalam sistem surveilans, kelengkapan wawancara atau
angka penolakan jawaban, kelengkapan laporan, angka pelaporan dari dokter
/laboratorium/ rumah sakit/fasilitas kesehatan, dan ketepatan waktu pelaporan.
Adapun karakteristik yang dimaksud diatas sebagai penilaian dalam kegiatan
surveilans yaitu...
A. Flexibility
B. Senstivity
C. Acceptability
D. Timeliness
E. Representativeness

3. Obesitas merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi
bagian dari permasalahan kesehatan masyarakat didunia maupun di indonesia.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukkan angka
kejadian obesitas pada dewasa umur >18 tahun menunjukkan angka 21,8% dan
angka kejadian obesitas central umur ≥15 tahun adalah 31,0%. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap obesitas adalah umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
status pekerjaan, tingkat pengeluaran, pengetahuan gizi, tempat tinggal, asupan
gizi, kebiasaan konsumsi fast food, dan kebiasaan olahraga serta merokok.
Petugas kesehatan puskesmas melakukan penyuluhan menggunakan dua
strategi pendekatan yaitu strategi pendekatan populasi untuk mempromosikan
cara hidup sehat pada semua anak dan remaja beserta orang tuanya, serta
strategi pendekatan pada kelompok yang berisiko tinggi mengalami obesitas.
Kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan termasuk pencegahan
tingkat...
A. Primer
B. Sekunder
C. Tertier
D. Primordial
E. Rehabilitatif

4. Di puskesmas X didata seorang wanita terserang kanker payudara dikarenakan


tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar
getah bening di ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya 30-
40% tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Maka dilakukan operasi
untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan
setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel
kanker yang tertinggal.
Hal diatas termasuk Klasifikasi kanker payudara kategori...
A. Stadium I
B. Stadium II
C. Stadium III
D. Stadium IIIA
E. Stadium IV

5. Seorang laki-laki usia usia 50 tahun mengalami penyakit stroke akibat gangguan
peredaran darah otak karena gangguan aliran darah ke daerah otak, yang
disebabkan oleh tersumbatnya arteri serebral atau servikal atau yang kurang
mungkin tersumbat, vena serebral. yang menyebabkan terbentuknya thrombus di
pembuluh darah otak. Hal ini ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat
anggota gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur
dan dysfhagia (kesulitan menelan).
Dalam hal ini, termasuk ke dalam penggolongan penyakit stroke...
A. Stroke Iskemik
B. Stroke Hemoragik
C. Stroke Berat
D. Stroke Ringan
E. Herediter
Nama : Yodi Prasettyo

Nim : N1A119174

Kelas : 4E

Soal
Epidemiologi Penyakit Menular

1. Berdasarkan profil WHO mengenai penyakit tidak menular di Asia tenggara. Ada 5 penyakit
tidak menular dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, yaitu: penyakit
kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, diabetel melitus dan cidera. Berdasarkan
keterangan tersebut karakteristik PTM adalah...
a. Perkembangan penyakit umumnya sedang dan tidak membutuhkan durasi yang panjang
b. Perkembangan penyakit umumnya lambat dan tidak membutuhkan durasi yang panjang
c. Perkembangan penyakit umumnya lambat dan membutuhkan durasi yang panjang
d. Perkembangan penyakit umumnya relatif cepat dan tidak membutuhkan durasi yang
panjang
e. Perkembangan penyakit umumnya cepat dan membutuhkan durasi yang panjang
2. Dalam melakukan surveilans faktor risiko ptm dilaksanakan dengan langkah-langkah yang
sistematis. dalam hal surveilans ptm ini mwnunjukkan situasi suatu wilayahapakah prevalensi
menunjukkan besarnya masalah faktor risiko ptm dan hubungannya dengan data lain seperti
demografi geografi, gaya hidup, dan pendidikan. Istilah dari keterangan tersebut adalah...
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan dan analisis data
c. Interpretasi data
d. Diseminasi informasi
e. Umpan balik
3. Terkait permasalahan gizi di Indonesia yang sering menjadi masalah dan masih banyak terjadi
adalah terkait dengan obesitas. Berdasarkan data riskesdas pada 2018 menunjukkan angka
kejadian obesitas pada dewasa umur >18 tahun menunjukkan angka 21,8% dan angka
kejadian obesitas central umur ≥ 15 tahun adalah 31,0%. Berdasarkan data tersebut apa yang
menjadi penyebab permasalahan tersebut?
a. Asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi
b. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih
c. Jadwal makan yang teratur
d. Makan tinggi lemak, gula dan garam
e. Riwayat asi ekslusif
4. Melakukan promosi dan penyuluhan pada pola hidup sehat menunda aktifitas sesksual sampai
usia 20 tahun dan berhubungan hanya dengan satu pasangan, dan memberikan edukasi pada
masyarakat agar menghindari faktor risiko ca. Serviks. Dimana pada fase ini merupakan fase
yang tidak menghabiskan banyak biaya untuk bisa menghindari ca. Servik berdasarkan uraian
diatas istilah tersebut termasuk pada langka?
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Proteksi spesifik
e. Pencegahan ketidak mampuan dan rehabilitasi
5. Sebuah penelitian tentang hubungan stres dan stroke pada tahun 2013 oleh Udani didapatkan
data bahwa 74,6% mengalami stres pada penderita stroke. Serta ada hubungan antara faktor
risiko dengan kejadian stroke. Hal ini menunjukkan bahwa stres merupakan pegelompokan
dari?
a. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
b. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
c. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
d. Herediter
e. Pencegahan sekunder
Nama : Afifah Kurnia Dewita

Kelas : 4E

NIM : N1A119179

1. Jika satu faktor risiko dapat menjadi penyebab dari suatu penyakit tidak menular
misalnya seperti penyakit asma, pengulangan dapat digunakan untuk pencegahan
penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau tidak. Dari penjelasan
diatas, yang menjadi kegunaan faktor risiko adalah sebagai?
a. Diagnosis
b. Prevensi
c. Penyebab
d. Prediksi
e. Antisipasi
2. Kegiatan menganalisis data secara sistematis dan terus menerus terhadap faktor
risiko penyakit tidak menular agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari?
a. Diseminasi penyakit tidak menular
b. Pelaporan faktor risiko
c. Surveilans penyakit tidak menular
d. Prediksi penyakit tidak menular
e. Prevensi faktor risiko
3. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Terintegrasi (SSGBI) oleh Balitbangkes
Kemenkes Republik Indonesia tahun 2019, diketahui bahwa proporsi stunting
tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara
Barat. Untuk mengurangi kejadian stunting, maka zat gizi apa yang dibutuhkan agar
kasus stunting berkurang?
a. Mineral
b. Lemak
c. Serat
d. Karbohidrat
e. Vitamin A
4. Bu Ratna sering mengikuti seminar yang berhubungan dengan kesehatan. Salah
satu seminar yang ia ikuti mengenai kanker serviks. Pada kegiatan tersebut Bu Ratna
mendapat informasi mengenai pencegahan pentingnya untuk memperhatikan diri
sendiri dengan usaha menemukan kanker dengan cara melakukan upaya deteksi dini
atau skrining dengan tes IVA. Bentuk pencegahan tingkat apa yang dimaksud oleh
Bu Ratna?
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Pencegahan kuarter
e. Pencegahan primodial
5. Pak Amin berusia 50 tahun, sejak remaja pak Amin sudah merokok dan jarang
melakukan olahraga. 3 bulan terakhir pak Amin mengalami stroke iskemik ditandai
dengan tangan yang sulit digerakkan, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur,
dan kesulitan menelan. Untuk mengembalikan kondisi semula, pak amin harus
melakukan terapi dengan penggunaan inhibitor platelet. Terapi apa yang dilakukan
oleh pak Amin?
a. Terapi sekunder
b. Terapi tersier
c. Terapi nonfarmakologi
d. Terapi farmakologi
e. Terapi stroke pengobatan
Nama : FRISKA AULIA PUTRI

Kelas : 4E

NIM : N1A119182

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Beban dan Faktor Risiko PTM

1. PTM merupakan jenis penyakit yang banyak menyerang manusia pada usia
produktif yang tidak memiliki gaya hidup yang sehat. Faktor risiko penyakit ini
diantaranya adalah kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik, kurang
mengkonsumsi buah dan sayur, mengkonsumsi minuman yang beralkohol, serta
obesitas sentral. Suatu kasus penyakit dikatakan memiliki beban yang tinggi jika
penyakit tersebut menyebabkan kematian penderitanya di usia muda, dan juga
kehilangan waktu produktifnya akibat ketidakmampuan (disabilitas). Oleh karena
itu bagaimana cara menghitung beban PTM...
a. IMT
b. Burder of Disease
c. Health Care
d. DALY
e. Health and Life Year

Surveilans PTM

2. Seorang petugas khusus surveilans melakukan kunjungan berkala ke lapangan,


desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas,
klinik, dan rumah sakit. Surveilans apa yang dilakukan pada kasus diatas…
a. Surveilans rutin
b. Surveilans urgensic
c. Surveilans aktif
d. Surveilans pasif
e. Surveilans efektif
Epidemiologi Obesitas dan Stunting

3. Rika mendatangi rumah sakit dengan keluhan sesak nafas berat. Setelah
dilakukan pemeriksaan diketahui dia memiliki berat badan 75 kg dengan tinggi
badan 150 cm. Diketahui pula bahwa Rika tersebut memiliki orang tua yang
mengalami obesitas, dia juga jarang melakukan aktivitas fisik, dan gemar
mengkonsumsi minuman kemasan serta makanan junk food. Berdasarkan uraian
tersebut diketahui bahwa Rika tersebut menderita obesitas. Faktor resiko utama
yang menyebabkan obesitas pada kasus tersebut adalah…
a. Aktivitas fisik, kebiasaan makan, genetik
b. Jenis kelamin, genetik, aktivitas fisik, kebiasaan makan
c. Usia, jenis kelamin, genetik
d. Usia, jenis kelamin, aktivitas fisik
e. Usia, Jenis kelamin, kebiasaan makan

Epidemiologi Kanker Serviks dan Kanker Payudara

4. Seminggu yang lalu, Hani merasa gatal-gatal dan agak bersisik disekitar daerah
payudara. Kemudian Hani merasakan sakit dan nyeri ketika payudaranya ditekan.
Hari berikutnya, muncul warna ungu memar disekitar payudara Hani. Setelah
diperiksa oleh dokter, ternyata ditemukan adanya tumor berukuran kurang dari 2
centimeter dan kanker mulai menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening di ketiak.
Dokter mengatakan bahwa masih ada kemungkinan sembuh total dengan
presentase 93% dalam kurun waktu 5 tahun setelah terdiagnosis. Berdasarkan
gejala diatas, termasuk stadium berapakah kanker payudara Hani…
a. Stadium 1
b. Stadium 2A
c. Stadium 3A
d. Stadium 3B
e. Stadium 4
Epidemiologi Stroke

5. Seorang kakek berusia lebih dari 60 tahun mempunyai riwayat penyakit hipertensi
dan kolesterol tinggi juga mempunyai kebiasaan merokok, tiba-tiba merasakan
Mati rasa atau salah satu sisi tubuh terasa lemah, kelumpuhan wajah atau
paralisis, Mendadak bingung dan sulit berbicara atau memahami. pada kondisi
tersebut diindikasi mempunyai penyakit...
a. Stroke transient ischemic attack (TIA)
b. Stroke iskemik
c. Stroke hemoragik
d. Stroke in Evolution
e. Stroke ringan
NAMA : Elsa Julia Sagala

NIM : N1A119190

KELAS : 4E

Mata Kuliah : Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

1.Diketahui bahwa pada tahun ini B telah berusia 50 tahun .Ia disarankan untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahunnya.padahal sebelum memasuki
usia 50 tahun , ia biasanya hanya melakukan pemeriksaan setiap 4 tahun
sekali.Meskipun B merasa tubuhnya sehat dan bugar,ia tetap melakukan pemeriksaan
untuk mengidentifikasi faktor resiko serta mengetahui gejala penyakit yang mungkin
timbul karena telah memasuki usia yang produktif.Jenis pencegahan yang sebaiknya
dilakukan adalah ….

A.pencegahan primer

B.Pencegahan tersier

C.Pencegahan sekunder

D.Melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga

E.Tidak memperhatikan kesehatannya sejak dini

Jawaban : C

2.Di Kabupaten X, terjadi peningkatan insiden virus Poliomyelitis dalam waktu kurang dari
1 minggu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten X mulai
melakukan surveilans penyakit Poliomyelitis di masyarakat. Petugas surveilans
menemukan bahwa virus Polio ganas ini ditemukan (diisolasi) pada anak-anak kurang
dari 14 tahun. Surveilans yang dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten X
bertujuan untuk:

a. Memantau kemajuan penyakit melalui pemantauan insidens virus Poliomyelitis

b. Menilai status kesehatan masyarakat

c. Melakukan riset penyakit Poliomyelitis


d. Menentukan prioritas kesehatan masyarakat

e. Mengevaluasi program penyakit Polio

Jawaban: A

3. Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih
mengahadapi masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan
yang harus kita tangani dengan serius. Dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014, perbaikan status gizi kurang (underweight) menjadi 15%
dan prevalensi balita pendek (stunting) menjadi 32% pada tahun 2014.

Hasil Riskesdas dari tahun 2007 ke tahun 2013 menunjukkan fakta yang memprihatinkan
dimana underweight meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%, stunting juga meningkat dari
36,8 menjadi 37,2%, sementara wasting (kurus) menurun dari 13,6% menjadi 12,1%.
Pencegahan stunting bisa dilakukan dengan cara: pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi
ibu hamil, ASI ekslusif sampai umur 6 bulan, memantau pertumbuhan balita di posyandu
dan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi. Determinan kesehatan
yang mana yang turut berperan untuk terjadinya stunting?

a. Lingkungan (baik lingkungan fisik maupun non-fisik)

b. Perilaku

c. Pelayanan Kesehatan

d. Genetika

e. Keadilan sosial

Jawaban: B

4.Seorang perempuan yang bernama x terdeteksi terkena penyakit kanker payudara


dikarenakan kurangnya menyadari dengan pemeriksaan payudara sendiri.Nah agar tidak
terulang lagi penyakit kanker payudara tersebut apa saja yang bisa dilakukan ?

A. aktif berolahraga

B. Kurangi konsumsi daging merah dan daging olahan

C.Perbanyak konsumsi buah dan sayur

D.Pilih makanan yang tergolong while grain

E.Benar semua

Jawaban: E
5. Tujuan Program Pengendalian Penyakit Stroke adalah untuk menurunkan angka
kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat stroke dan meningkatkan pelayanan stroke di
masyarakat secara efisien dan efektif terintegrasi dalam sistem pelayanan kesehatan dan
berkesinambungan. Strategi pengendalian stroke di Indonesia meliputi:

a. Penerapan pola makan sehat

b. Berhenti merokok

c. Promosi kesehatan

d. Hindari stress

e. Tidak minum alcohol

Jawaban : C
Nama : Yulistia Ghita Perdana

NIM : N1A119194

Kelas : 4E

SOAL DAN JAWABAN EPTM

1. (Kanker Serviks dan Kanker payudara) :


Pertengahan tahun 2020 yang lalu, Ika merasa ada benjolan pada daerah payudara nya.
Kemudian Ika juga merasakan rasa sakit dan nyeri saat ditekan. Tetapi Ika tidak
menanggapi hal itu. Semakin hari Ika merasa semakin sakit dan nyeri pada daerah payudara
sehingga Ika memutuskan keesokan harinya untuk diperiksakan ke dokter. Setelah
diperiksa, dokter mengatakan bahwa terdapat tumor di payudara Ika. Tumor tersebut
berukuran 2 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening. Tumor tersebut juga belum
menyebar ke organ lain dan masih besar kemungkinan untuk disembuhkan Berdasarkan
gejala diatas, termasuk stadium berapakah kanker payudara Ika?
a. Stadium 2 d. Stadium 1B
b. Stadium 2A e. Stadium 3
c. Stadium 1 A
2. (Stunting dan Obesitas)
Ica merupakan salah satu anak perempuan yang sangat menyukai makanan. Setiap hari Ica
selalu mengkomsumsi makanan manis dan berlemak seperti Coklat, Gorengan, Permen dll.
Tetapi Ica tidak hobi berolahraga. Dia menghabiskan waktunya hanya untuk makan,
bermain gadget dan tidur sehingga membuat berat badan Ica menjadi 85 kg dengan tinggi
badan hanya mencapai 150 cm. Tentu saja orangtua Ica sangat khawatir dengan keadaan
Ica yang sekarang karena akan menimbulkan penyakit?
a. Stunting d. Mental Health
b. Stroke e. Obesitas
c. Hipertensi
3. (Stroke)
Seorang laki laki tiba tiba mengalami gangguan penglihatan secara mendadak, hilang
keseimbangan,paralisis. Lalu tidak lama kemudian, laki laki tersebut dibawa ke rumah
sakit. Saat di check, ternyata adanya penyumbatan aliran darah ke otak oleh thrombus atau
embolus yang menyebabkan arterinya tersumbat. Berdasarkan kasus diatas, penyakit laki
laki tersebut termasuk klasifikasi apa?
a. Stroke hemoragik d. Hipertensi tingkat
b. Stroke iskemik e. Hipertensi Krisis
c. Prahipertensi
4. (Beban dan Faktor Risiko PTM)
Diabetes yang disebabkan oleh sel sel tubuh yang menjadi kurang sensitive terhadap
insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (Resistensi
sel tubuh terhadap insulin) adalah jenis diabetes tipe?
a. Tingkat 1 d. Tipe 2
b. Tingkat 2 e. DM Pragestasi
c. Tipe 1
5. (Surveilans PTM)
Sebelum tahun 1911, belum ditemukan penyakit yang disertai tekanan darah meningkat.
Namun, di Jerman pada tahun 1911, muncul penyakit ini sehingga dinamakan Hipertensi.
Para peneliti kemudian meneliti dan mendata orang yang terkena penyakit hipertensi.
Menurut soal cerita diatas berarti sudah tercapainya salah satu tujuan dilakukannya
surveilans penyakit tidak menular, yaitu?
a. Tersedianya data faktor risiko PTM
b. Tersedia informasi PTM terus menerus
c. Tersedia informasi PTM untuk menetapkan prioritas penanggulangan PTM di
kalangan masyarakat
d. Tersedianya data kasus PTM
e. Terselenggaranya kewaspadaan dini dan tanggap darurat PTM
NAMA :DINA AFRIA

NIM :N1A119209

KELAS :4E

MATA KULIAH :EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

1. Surveilans PTM memerlukan sumber daya seperti SDM yang terlatih, sarana
(formulir, software, jaringan internet, dan hardware) yang memadai, metode pencatatan
dan pelaporan yang baku, dan pendanaan yang cukup.salah satu pengertian dari fungsi
pendukung adalah ?.......

A.Sumber daya pengembangan

B.Pelatihan

C.Supervisi

D.Standar/pedoman

E.pengolahan

2. Hal ini terkait dengan riwayat stroke pada keluarga. Orang dengan riwayat stroke pada
keluarga, memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena stroke dibandingkan dengan
orang tanpa riwayat stroke pada keluarganya. Menurut Mahammad Shadine dalam
(Udani, 2013), terutama jika dua atau lebih anggota keluarga pernah mengalami stroke
pada usia kurang dari 65 tahun akan meningkatkan risiko terkena stroke. Faktor genetik
yang sangat berperan pada kasus stroke antara lain adalah tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, diabetes dan cacat pada bentuk pembuluh darah. Selain itu gaya hidup
yang sama pada suatu keluarga juga dapat mendukung risiko stroke.

Dari pengertian diatas salah satu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah?.......
A.usia

B.jenis kelamin

C.hipertensi

D.herediter

E.klasifikasi stroke

3. Dalam mengatasi dan mengendalikan penyakit tidak menular mendukung negara-


negara anggota untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan yang
komprehensif dan terpadu. Salah satu program pengendalian dan pencegahan penyakit
tidak menular adalah ?..........

A.pencegahan dan pengendalian

B.kontrol diabetes mellitus

C.peningkatan tekanan darah

D.kelebihan berat

E.pencegahan

4. Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak adanya perubahan


yang signifikan.Berapakah hasil riset Riskesdas 2018 yang menunjukkan balita yang
menderita stunting?.........

A.30,9%

B.30,5%

C.30,7%

D.30,8%
E.30,6%

5. Studi awal menyatakan bahwa terdapat beberapa tahapan perkembangan kanker


yaitu tahap inisiasi, promosi dan progresi. Apa saja tahap tahapan patofisiologi kanker
payudara?...........

A.kanker payudara primer,metastatis kelenjer getah bening aksila,metastasis jauh

B.Kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, kusta,metastasis jauh

C.Diabetes, kardiovaskular, Tuberkulosis, kanker,metastatis jauh

D.Stunting, Tuberkulosis, diabetes, kusta,metastatis jauh

E. Kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, diabetes,metastis jauh


NAMA : RIFANI ZAFIRAH

NIM : N1A119220

KELAS :4E

1. Saat sekarang ini trend penyakit tidak menular mengalami peningkatan


dibandingkan penyakit menular. Faktor resikonyapun sangat banyak mulai dari
faktor resiko yang dapat dimodifikasi hingga faktor resiko yang tidak dapat
dimodifikasi. Dibawah ini yang termasuk faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
yaitu...
A. Jenis kelamin
B. Kebiasaan merokok
C. Konsumsi alkohol
D. Pola makan yang buruk
E. Kurangnya aktivitas fisik
2. Standar minimal kelengkapan dan ketepatan pengumpulan data dalam
Kepmenkes RI Nomor 1116/MENKES/SK/VIII/2003 tentang pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan masing-masing
adalah ≥80%. Sementara dalam kegiatan evaluasi surveilans penyakit Stunting,
Dinas Kesehatan Kab/Kota menemukan bahwa ada data yang tidak memenuhi
standar kelengkapan pengumpulan datanya. Berdasarkan kasus karakteristik
yang tidak terpenuhi dalam kegiatan surveilans itu adalah...
A. Flexibility
B. Sensitivity
C. Completeness
D. Simplicity
E. Timeliness
3. Seorang Ibu membawa anaknya yang berusia 3 tahun untuk diperiksa dan dari
hasil pemeriksaan didapatkan bahwa pertumbuhan kognitif anak ini sangat lambat
dibandingkan dengan anak seusianya dan setelah dilakukan pengukuran tinggi
badan, tinggi anak ini tidak sesuai dengan tinggi anak seusianya, anak ini lebih
pendek. Saat ditelusuri ternyata asupan makan anak tidak sesuai dengan
kebutuhan gizi, dan berat badan lahir anak sangat rendah. Dari kasus diatas dapat
diketahui bahwa anak menderita...
A. Obesitas
B. Wasting
C. Penyakit jantung
D. Hipertensi
E. Stunting
4. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia yang
umumnya diderita oleh perempuan. Kanker payudara dapat disebabkan oleh
kurangnya konsumsi sayur dan buah, perilaku merokok, kurangnya aktivitas fisik
dan lainnya. Upaya pencegahan kanker payudara dapat dilakukan sendiri, salah
satu upaya pencegahannya adalah...
A. Rutin menjalani pap smear
B. Melakukan pemeriksaan dengan metode SADARI
C. Melakukan vaksinasi HPV
D. Melakukan tes DNA HPV
E. Selalu lakukan seks yang aman
5. Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit yang diakibat oleh gangguan
syaraf yang terjadi akibat terganggunya peredaran darah ke otak. Dan penyakit
stroke merupakan penyebab kematian kedua di dunia.
Dibawah ini merupakan upaya pencegahan penyakit stroke:
1) Melakukan terapi stroke iskemik
2) Menjaga pola makan
3) Menghentikan kebiasaan merokok
4) Melakukan terapi non farmakologi
5) Terapi farmakologi stroke iskemik
6) Menghindari minum alkohol
7) Melakukan aktivitas fisik teratur
8) Menjaga berat badan

Dari pernyataan diatas yang merupakan upaya pencegahan primer penyakit


stroke yaitu...
A. 1, 2, 4, 6, 7
B. 2, 3, 5, 7, 8
C. 1, 4, 5, 6, 8
D. 2, 3, 6, 7, 8
E. 1, 3, 4, 6, 7
Annabella putri

N1A119226

4E

Tugas Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

1. Kanker payudara dapat terjadi pada pria, salah stu penyebab adalah karena kelainan
kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya kadar hormone pria,
kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) testis yang kecil, hal tersebut
sering disebut juga dengan istilah…..
a. hipotestosteron
b. Sindrom klinefelter
c. Hiperprosgesteron
d. Hiperestrogen
e. Hypotestosteronemia

2. Perempuan, 65 tahun dirawat diruang rawat inap dengan kelihan pusing, jantung
berdebar-debar, sedikit sesak nafas, kerigat dingin. Klien menyatakan ada riwayat
pemakaian pil KB, hyperlipidemia dan pembesaran atrium kiri pada pemeriksaan
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan perawat didapatkan hasil
tekanan darah :160/100 mmHg, pernapasan 28 x/ menit, nadi 88 x/ menit, suhu 36
℃, JVP 5 + 2 cm H20, ictus cordis di ICS 5 bergeser 2 cm kelateral kiri, suara jantug
S3, ada bising abdomen. Pada pemeriksaan raiologi cor CTR >50%. Dari kasus diatas
yang diderita oleh pasien adalah….
a. Hipertensi derajat I
b. Hipertensi derajat II
c. Hipertensi derajat III
d. Hipertensi normal tinggi
e. Benar semua

3. Di indonesia saat ini terdapat 1114 posbindu PTM yang tersebar di 29 provinsi.
Diharapkan disemua kelurahan/desa dapat menyelengarakan posbindu PTM sebagai
bentuk mawas diri dari masyarakat terhadap factor resiko PTM.
Pemda/industry/swasta/organisasi/sector lainnya diharapkan dapat ikut memfasilitasi
kegiatan posbindu PTM. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan
posbindu PTM adalah….
a. Deteksi, pengobatan terhadap penyakit PTM serta rujukan yang dilakukan secara
rutin dan periodic
b. Deteksi, konseling, monitoring factor resiko PTM yang dilakukan secara
rutin dan periodic
c. Sosialisasi penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodic
d. Komunikasi terpadu PTM yang dilakukan secara rutin dan periodic

4. Memonitor kemampuan program TB untuk memastikan penyelesaian pengobatan


dan kesembuhan, hal tersebut merupakan tujuan dari surveilans epidemiologi yang
berkaitan dengan…..
a. Memonoitor efektifitas dan cakupan program
b. Memonitor kecenderungan penyakit
c. Menafsirkan besarnya beban penyakit
d. Memantau kecenderungan mendadak insiden
e. mengidenTifikasi kebutuhan riset

5. Seorang remaja mempunyai makanan yang berlebihan tetapi diikuti dengan muntah
yang berlebihan yang dilakukan sendiri. Hal itu dilakukan karena remaja tersebut takut
gemuk apakah diagnose dari kasus diatas….
a. Vomitus
b. Anoreksia
c. Nausa
d. Bulimia
e. Semua benar
NAMA : ALIYYAH ZAHIRAH

NIM : N1A119236

KELAS : 4E

Soal Epidemiologi

1. Perilaku sehat dapat menunjang meningkatnya derajat kesehatan. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan
mengatur pola makan yang sehat dan melakukan olahraga yang teratur dapat
menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya yaitu …
a. Diabetes Melitus
b. Ispa
c. Stroke
d. Penyakit Jantung
e. Covid-19
Jawaban : C. Stroke

2. Seorang balita berumur 12 bulan lahir dengan panjang atau tinggi badan yang
standar dan hasilnya berada di bawah normal, ia seringkali terkena beberapa
penyakit terutama infeksi. Pada saat ini status gizi anak buruk. Gangguan
penyakit apa yang terjadi pada balita tersebut …
a. Stunting
b. Ispa
c. Stroke
d. Covid-19
e. Diabetes Melitus
Jawaban : A. Stunting
3. Obesitas merupakan keadaaan ketidakseimbangan antara energi yang masuk
dengan energi keluar dalam jangka waktu lama. Sehingga energi yang berlebih
tersebut disimpan dalam bentuk lemak dan menambah berat badan. Pencegahan
obesitas dapat dilakukan dengan …
a. Memenuhi kebutuhan gizi
b. Membatasi konsumsi lemak, minyak, dan gula
c. Diberikan asi eksklusif sejak lahir
d. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula
e. Berhenti merokok
Jawaban : B. Membatasi konsumsi lemak, minyak, dan gula

4. Penyakit tidak menular diproyeksikan akan terus meningkat persentasenya dalam


menyebabkan kematian dan penurunan kualitas hidup. Empat kelompok penyakit
utamanya berkaitan erat dengan empat faktor perilaku seperti merokok, konsumsi
alkohol, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik. Empat faktor
perilaku tersebut berpengaruh terhadap empat faktor metabolik kunci penyakit
tidak menular, yaitu, tekanan darah meningkat, kelebihan berat badan/obesitas,
kadar glukosa darah yang tinggi, dan kadar kolesterol yang meningkat. Ada lima
penyakit tidak menular dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi.
Penyebab kematian terbesar adalah …
a. Penyakit kardiovaskuler
b. Penyakit kanker
c. Penyakit pernapasan kronis
d. Penyakit ispa
e. Penyakit diabetes mellitus
Jawaban : A. Penyakit kardiovaskuler
5. Konsep surveilans penyakit tidak menular tentang Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, instansi kesehatan pemerintah lainnya, dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan wajib menyelenggarakan Surveilans Kesehatan sesuai
kewenangannya, termasuk penyelenggaraan surveilans faktor risiko penyakit
tidak menular (PTM). Diatur dalam permenkes nomor …
a. Nomor 46 tahun 2014
b. Nomor 45 tahun 2015
c. Nomor 44 tahun 2014
d. Nomor 46 tahun 2015
e. Nomor 45 tahun 2014
Jawaban : E. Nomor 45 tahun 2014
Nama : Eva Hariyanti

Nim : N1A119241

Kelas : 4A

1. Seorang laki-laki 44 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan lemah pada tangan
dan kaki mendadak saat bangun tidur. Keluhan disertai pelo. Riwayat hipertensi
dan DM sejak 10 tahun yang lalu. Didapatkan tensi 160/110 mmHg, nadi 88x/menit
irregular, RR: 24x/menit. Pada pemeriksaan EKG didapatkan atrial fibrilasi. CT
scan dalam batas normal. Diagnosa?
A. Pecahnya AVM
B. Stroke haemorrhage intraserebral
C. Stroke haemorrhage intraventrikel
D. Stroke infark emboli
E. Stroke infark trombosis

2. Seorang laki-laki 48 tahun datang dengan keluhan lemah setengah badan sebelah
kiri. Lemah mendadakawalnya didahului kesemutan pada tangan dan kaki kiri.
GCS 456 TD 130/80 RR 24 N 80 Pupil bulat isokor 3mm/ 3mm. Parese N. VII dan
XII tipe sentral. Demam (-) sakit kepala berat (-). RIwayat gangguan jantung (-),
meningeal sign (-). Diagnosa pada kasus ini adalah
A. Stroke Iskemik
B. Stroke ICH
C. Stroke Embolik
D. Tumor Otak
E. Meningitis bakteri

3. Sekelompok remaja ingin mencegah bahaya rokok, setelah melakukan penelitian,


kemudian melakukan audiensi ke DPR RI mengenai rokok. Akhirnya keluarlah
peraturan kemasan rokok wajib menampilkan gambar bahaya rokok dan tulisan
rokok dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Dalam segi advokasi, tindakan
remaja tersebut termasuk
A. Pengumpulan data
B. Interpretasi data
C. Analisis data
D. Diseminasi
E. Evaluasi

4. Seorang wanita usia 60 tahun datang dengan keluhan perdarahan pervaginan,


keluhan sebelumnya sudah dirasakan beberapa tahun yang lalu dimana sering
dialami perdarahan saat melakukan hubungan seksual, namun pasien tidak
pernah memeriksakan diri, riwayat keputihan ( +), pasien juga mengaku
mengalami penurunan berat badan 10 Kg dalam beberapa bulan terakhir. Setelah
dilakukan pemeriksaan inspekulo didapatkan adanya displasia mukosa serviks.
Kemungkinan diagnosis yang paling tepat ?
A. Ca serviks
B. Cervicitis
C. Ca in situ
D. Polip serviks
E. Ruptur porsio

5. Seorang wanita datang dengan keluhan dengan adanya benjolan di


payudara.kemerahan di area payudara, Rasa gatal dan kemerahan di area putting,
Nyeri pada payudara, pasien juga mengaku Keluar cairan dari puting payudara secara
tiba-tiba. Setelah dilakukan pemeriksaan besar benjolan payudara tidak lebih dari 2 -
2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran pada kelenjar getah bening ketiak.
kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70 %. Untuk memeriksa ada
atau tidak metastase ke bagian tubuh yang lain, harus diperiksa di laboratorium. Dari
kasus tersebut pasien mengalami kanker payudara stadium ?
A. Stadium I
B. Stadium II
C. Stadium III
D. Stadium IV
Nama : Armelia Pradita

NIM : N1A119246

Kelas : 4E

Mata Kuliah : Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

1. Dari data WHO didapatkan data sebanyak 178 juta balita mengalami stunting
dengan benua tertinggi angka kejadian kasus stunting pada balita adalah Afrika
(40%) dan Asia (36%). Dan data dari riskesda tahun 2013 prevalensi stunting di
Indonesia meningkat disbanding tahun 2010 dan 2007. Uraian diatas
merupakan…….

a. Masalah stunting

b. Faktor risiko stunting

c. Epidemiologi stunting

d. Dampak stunting

e. Masalah gizi

2. Transisi epidemiologi adalah keadaan yang ditandai dengan adanya perubahan


dari mortalitas dan morbiditas yang dulunya lebih disebabkan oleh penyakit
menular sekarang lebih sering disebabkan oleh penyakit-penyakit yang sifatnya
kronis atau tidak menular. Yang merupakan transisi epidemiologi adalah…..

a. Pada era 1990 kasus ISPA, Tuberkulosis, dan Diare menempati urutan 3
besar. Namun pada era 2010 dan 2015 bergeser menjadi stroke, kecelakaan
lalu lintas da penyakit jantung disusul kanker dan diabetes.

b. Tingkat kematian dan kelahiran rendah, pertumbuhan penduduk kembali.


c. Angka kematian terus menurun dan angka kelahiran mulai menurun akibat
urbanisasi, pendidikan, dan kontrasepsi

d. Kematian turun akibat anggaran kesehatan naik

e. Kelahiran dan kematian tinggi

3. Seseorang memiliki yang memiliki riwayat stroke di usi lanjut harus sering
melakukan kegiatan seperti

a. Olahraga

b. terapi

c. latihan otot

d. senam

e. berlatih

4. Pendarahan abnormal dari vagina, sakit panggul saat seks, keputihan tidak
normal, dan susah buang air besar merupakan gejala dari kanker serviks
stadium……

a. Stadium 4

b. Stadium 3

c. Stadium 2

d. Stadium 1

e. Stadium 0
5. Dalam menentukan surveilans faktor risiko PTM dilaksanakan berdasarkan
langkah-langkah. Dalam interpretasi data dilakukan……

a. Hasil analisis diinterpretasikan berdasarkan situasi di suatu wilayah

b. Hasil-hasil analisis dan interpretasi dibuat dalam bentuk laporan atau presentasi

c. Pengolahan dilakukan dengan bantuan software sistem informasi manajemen


ptm

d. Analisis dilakukan secara deskriptif menurut vaiabel orang, tempat, dan waktu

e. Data dikumpulkan menggunakan sistem informasi yang sudah ada


Nama : DHERRY PUTRA PRATAMA

Nim : N1A119247

Kelas : 4E

Soal EPTM

1. Departemen Kesehatan membagi masalah gizi di Indonesia menjadi tiga, yaitu


masalah yang sudah dapat dikendalikan, masalah yang belum terselesaikan dan
masalah baru yang mengancam kesehatan (emerging), masalah gizi yang belum
dapat diselesaikan adalah?
a. KVA, stunting dan gizi kurang
b. Anemia gizi pada anak dan stunting
c. GAKY, stunting dan obesitas
d. Obesitas dan stunting
e. Gizi kurang dan stunting

2. Di Afrika, terdapat suku indian yang memandang penyakit itu sebagai


ketidakharmonisan antara manusia dan alam, serta berasal dari kutukan atau
sering dikaitkan dengan iblis dan roh jahat. Dengan keyakinan tersebut, mereka
memilih untuk menghindari manusia atau benda-benda tertentu yang membawa
roh jahat. Maka dari itu suku indian Afrika memakaikan gelang perak pada balita
agar terhindar dari penyakit panas yang menimbulkan kejang-kejang. Termasuk
jenis analisis apakah situasi ilmu social dalam kesehatan masyarakat pada suku
indian di Afrika tersebut?
a. Psikologi
b. Sosiologi
c. Antropologi
d. Demografi
e. Komunikasi
3. Dewasa ini Indonesia telah mengalami perubahan pola penyebaran penyakit,
yang ditandai dengan?
a. Meningkatnya kejadian penyakit menular
b. AKI dan AKB menurun
c. Meningkatnya kematian dan kesakitan akibat PTM
d. Menurunnya insidens penyakit menular
e. Penyakit menular dan penyakit tidak menular dalam proposi yang sama

4. Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak dapat ditularkansehingga


dianggap tidak mengancamkondisi orang lain. Yang tidak termasuk penyakit tidak
menular dibawah iniadalah:
a.Diabetes Mellitus
b.Kanker Prostat
c. Stroked
d. Tuberkulosis
e. PPOK

5. Penyakit tidak menular mempunyaikarakteristik tertentu yang menandakan


bahwa suatu penyakit memangmerupakan penyakit yang tidak menular
diantaranya adalah:
a. Disebabkan oleh mikroorganisme
b. Durasi penyakit bersifat kronis
c. Tidak mempunya faktor resiko
d. Dapat sembuh dengan sendirinya
e. Ada mekanisme patogenesitas

Anda mungkin juga menyukai