Nim : N1A119004
Kelas : 4 E
Nim : N1A119018
Kelas : 4E
STUDI KASUS
3. Seorang ibu yang sedang mengandung anak pertamanya mengalami mual dan
muntah selama 6 bulan pertama kehamilan. Akibatnya ibu tersebut tidak bisa
makan dengan baik untuk memenuhi gizinya dan gizi bayi yang ada di dalam
kandungannya. Sehingga ibu tersebut menjadi kurus dan BB bayi yang masih di
dalam kandungan itu kurang dari batas minimal. Pada saat lahir panjang badan
bayi dan berat badannya berada dibawah normal, ditambah lagi dengan
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan hanya selama 3 bulan karena ASI ibunya
tidak cukup (seret). Dari kasus di atas, saat beranjak besar sang anak akan
mengalami . . . . .
A. Obesitas
B. Stunting
C. Kekurangan protein
D. Kerdil
E. Gizi cukup
NIM : N1A119028
Kelas : 4E
1. Dalam dua dasawarsa telah terjadi pergeseran beban penyakit terbanyak di Indonesia yang
cukup signifikan dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Di era 1990 kasus
ISPA, Tuberkulosis, dan Diare menempati urutan tiga besar. Namun, pada era 2010 dan
2015 telah bergeser menjadi stroke, kecelakaan lalu lintas dan penyakit jantung disusul
dengan kanker dan diabetes. Fenomena tersebut termasuk kedalam……..
a. Double Burden disease
b. Triple burden disease
c. Epidemiological transition
d. Biology transition
e. Demographic transition
2. Suatu system surveilans PTM menggambarkan secara akurat mengenai kejadian peristiwa
kesehatan dalam periode waktu tertentu, distribusi kejadian menurut tempat dan orang,
serta dapat membandingkan karakteristik dari kejadian dengan semua kejadian yang ada
dalam hal karakteristik populasi, upaya kesehatan yang tersedia maupun sumber data
yang ada. Hal ini, menunjukkan system surveilans tersebut memenuhi atribut surveilans
……..
a. Predictive value positif
b. Kualitas data
c. Representativeness
d. Flexibility
e. Acceptability
3. Seorang wanita umur 40 tahun datang ke faskes dengan keluhan ada benjolan dipayudara.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa
terdapat tumor dengan ukuran lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada
kelenjar getah bening diketiak. Dokter pun menyatakan bahwa untuk kemungkinan
sembuh itu 30-40 %. Biasanya untuk keluhan seperti ini dilakukan operasi untuk
mengangkat sel-sel kanker yang ada, selain itu juga akan dilakukan penyinaran untuk
memastikan tidak ada lagi sel sel kanker yang tertinggal. Dari kasus diatas pasien tersebut
mengalami kanker payudara stadium……..
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium IV a
4. Laki laki berumur 60 tahun datang ke faskes, pasien mengaku pernah mengalami serangan
stroke, kemudian dokter menyarankan agar pasien tersebut melakukan pencegahan agar
tidak terjadi serangan stroke berulang, pencegahan tersebut dilakukan dengan terapi
stroke iskemik, dimana terapi ini bertujuan mengurangi kerusakan neurologis,
mengurangi mortalitas dan kecacatan dalam waktu yang lama, mencegah komplikasi
dengan cara mencegah terbentuknya trombus karena penggumpalan darah, berdasarkan
kasus tersebut pasien yang melakukan terapi tersebut merupakan pencegahan stroke pada
tingkat…….
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Pencegahan primordial
e. Pencegahan campuran
5. Berdasarkan profil kesehatan 2019, masih ada provinsi di Indonesia yang memiliki angka
prevalensi stunting dengan kategori serius, stunting dikatakan masalah kesehatan
masyarakat yang serius apabila…..
a. Prevalensi ≥ 10 %
b. Prevalensi ≥ 20 %
c. Prevalensi ≥ 30 %
d. Prevalensi ≥ 40 %
e. Prevalensi ≥ 50 %
Nama : Yolva Desvionica Yupinra
Nim : N1A119046
Kelas : 4E
TUGAS EPTM
1) Faktor risiko Penyakit Tidak Menular adalah suatu keadaan yang secara potensial
berbahaya dan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit pada seseorang atau
kelompok tertentu. Faktor risiko yang dimaksud diantaranya seperti kurang
aktifitas fisik, pola makan yang buruk, merokok dan mengkonsumsi alkohol. Faktor
risiko tersebut termasuk dalam kategori…
a. Faktor risiko fisiologis
Jawaban: E.
2) Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia dan dikenal
sebagai the silent killer yang berdampak pada tingginya angka kematian akibat
penyakit jantung dan pembuluh darah. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
hipertensi adalah konsumsi alcohol, merokok, obesitas, ras/etnik, pendidikan,
pekerjaan, psikososial dan stress, umur, aktifitas fisik, konsumsi garam berlebih
dan hyperlipidemia/hiperkolesterolemia. Petugas kesehatan di puskesmas
melaksanakan penyuluhan mengenai Penyakit Hipertensi kepada masyarakat.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan termasuk
pencegahan tingkat…
a. Sekunder
b. Tersier
c. Primer
d. Primodial
e. Kuarter
Jawaban : C.
3) Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014,
prevalensi balita pendek (stunting) menjadi 32% pada tahun 2014. Hasil
Riskesdas dari tahun 2007-2013 menunjukkan fakta yang memprihatinkan
dimana angka stunting meningkat dari 36,8 menjadi 37,2%. Pencegahan stunting
bisa dilakukan diantaranya dengan pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil,
pemberian ASI ekslusif sampai anak berusia 6 bulan, memantau pertumbuhan
balita di posyandu serta meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas
sanitasi. Berdasarkan persoalan di atas, determinan kesehatanyang mana yang
turut berperan untuk terjadinya stunting….
a. Perilaku
b. Lingkungan
c. Genetika
d. Pelayanan Kesehatan
e. Keadilan sosial
Jawaban: A
4) Dari hasil penelitian terbaru didapatkan bahwa wanita berusia 40 tahun keatas
memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker payudara. Mengetahui hal
tersebut, Puskesmas wilayah X bekerja sama dengan Yayasan Kanker untuk
melakukan early diagnosis kanker payudara melalui pemeriksaan mamografi
gratis bagi 250 orang wanita berusia 40 tahun keatas di wilayah X. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan sebanyak 75 orang wanita yang suspek memiliki kanker
dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Upaya pencegahan yang dilakukan
diatas termasuk kedalam ….
a. Upaya pencegahan primer
d. Perlindungan khusus
e. Promosi kesehatan
Jawaban : B
5) Stroke merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia dan merupakan
penyebab kematian utama dan kecacatan yang dapat dicegah. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian stroke adalah usia, jenis kelamin, merokok,
obesitas, stres, obesitas, hipertensi, dan sebagainya. Petugas kesehatan di
puskesmas melaksanakan penyuluhan mengenai penyakit stroke kepada
masyarakat. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan
termasuk pencegahan tingkat…
a. Sekunder
b. Tersier
c. Primer
d. Primodial
e. Kuarter
Jawaban : C.
Nama : Shahnaz Azzahra Herastifaningsih
Kelas : 4E
NIM : N1A119052
2. Surveilans ptm
Surveilans Epidemiologi banyak dimanfaatkan pada upaya pemberantasan penyakit
menular, namun dalam perkembangannya saat ini surveilans mutlak diperlukan pada
setiap upaya kesehatan masyarakat baik pencegahan maupun pemberantasan penyakit.
Seorang petugas surveilans melakukan aktivitas pengumpulan data dan pola
pelaksanaan dalam berbagai metode. Metode pelaksanaan Surveilans epidemiologi
dilakukan dengan melihat kondisi dan situasi di suatu wilayah. Seorang petugas
surveilans kerap kali menggunakan metode penyelenggaraan surveilans epidemiologi
pada populasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal masalah kesehatan pada
suatu populasi atau wilayah yang lebih luas. Kegiatan surveilans epidemiologi yang
menggunakan metode pelaksanaan seperti di atas dinamakan......
d. Surveilans aktif
e. Surveilans pasif
Jawaban: C
a. Pencegahan Dasar
b. Pencegahan Primer
c. Pencegahan Sekunder
d. Pencegahan Tersier
e. Pencegahan Lanjutan
Jawaban : C
a. Serangan jantung
b. Hipertensi
c. Obesitas
d. Diabetes
e. Stroke
Jawaban : E
Nama : Reni Putri Mawaddah
Nim : N1A119060
Kelas : 4E
Seperti yang kita ketahui bahwa pada zaman sekarang kita tidak lagi diserang
dengan penyakit menular melainkan dengan penyakit tidak menular atau istilah ini biasa
kita sebut dengan new communicable disease. Dimana diantara penyakit tidak menular
ini ada penyakit kanker, stroke, obesitas hingga permasalahan gizi yaitu stunting dan
masih banyak lagi penyakit tidak menular lainnya. Penyakit tidak menular menyebabkan
beban kerugian yang sangat berat untuk negara karena produktivitas yang hilang.
Menurut Aikins & Agyemang (2016) beban penyakit sebagai konsekuensi biaya, yakni
akumulasi biaya medis, ekonomis, dan psikososial pada suatu kondisi penyakit. Tidak
hanya biaya saja para ahli epidemiologi juga memasukkan unsur biaya dan
tenaga/manusia serta waktu. Truman & Teutchs (1998) mengestimasi beban penyakit
dan disabilitas pada populasi dengan ukuran seperti insiden, biaya ekonomis, biaya
psikososial, biaya medis, DALY’s, QALY, HeaLY, disability day, insiden, prevalen,
mortalitas, morbiditas, CFR, produktivitas yang hilang. Adapun distribusi PTM di
Indonesia menurut Riskesdas 2013 menunjukkan disparitas relative penyakit tidk
menular paling banyak adalah penyakit Hipertensi sebesar 25,80% dengan nilai kisaran
paling tinggi di duduki Provinsi Bangka Belitung sebesar 30,90% serta diikuti diabetes
mellitus dan PPOK dan diikuti dengan PTM yang lain. Sedangkan untuk disparitas
absolute beban PTM di Indonesia masih di duduki penyakit Hipertensi dengan total
estimasi jumlah penderita nya 39.322.834 dengan Jawa Barat sebagai provinsi yang
paling tinggi estimasi jumlah penderitanya sebesar 8.139.130 (Riskesdas, 2013).
Untuk mengetahui prevalensi dari PTM dan mengambil langkah selanjutnya untuk
pencegahan dan penekanan angka mortalitas dan morbiditas PTM maka diperlikan
Surveilans PTM. Dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pengendalian
PTM serta pengevaluasian program ini ditujukan kepada stakeholder terkait. Laporan
akan dikirimkan sesuai dengan jenjang struktural nya seperti dari Puskesmas ke Dinkes
Kab/Kota, lalu dari Dinkes Kab/Kota melaporkan ke Dinkes Provinsi dan ke Kemenkes.
Sebalik nya untuk umpan balik akan diberikan ke jenjang dibawahnya.
Pertanyaan :
1. Untuk menentukan apakah di suatu wilayah distribusi penderita yang sakit lebih banyak
dibandingkan wilayah yang lain sebaiknya menggunakan data…
a. Data Prevalensi
b. Data Relatif
c. Data Risiko
d. Data Absolut
e. Missing Data
Berdasarkan presentasi dari kelompok 2 kelas 4E tentang Beban dan Faktor Risiko
Penyakit, disalah satu jawaban presentasi, ibu sedikit mengkoreksi dari jawaban
yang disampaikan oleh anggota kelompok bahwa untuk menentukan atau
menyimpulkan suatu daerah itu tinggi penyakit tidak menular itu tidak bisa
menggunakan data relative (dalam %) karena jumlah penduduk di suatu wilayah
tersebut sudah diakumulasikan dalam bentuk persen dimana angka persen yang
tinggi belum tentu menginterpretasikan jumlah penduduk yang tinggi juga. Misal
kan di suatu kota A dengan populasi nya ada 1000 orang dan yang terkena penyakit
ada 500 orang. Sedangkan kota B populasi nya ada 2000 orang dan yang kena
penyakit ada 500 orang. Sehingga bila di akumulasikan menjadi bentuk persen
maka kota B akan punya presentase yang besar, padahal kalau dilihat dari banyak
nya populasi kota A lebih banyak yang sakit karena populasi nya yang lebih sedikit
dibandingkan dengan kota B. Itulah sebabnya menggunakan data absolut karena
disajikan dalam bentuk bilangan atau angka rill di lapangan.
2. Menurut paragraph kedua hasil analisis dan interpretasi data untuk pengambilan
keputusan selanjutnya akan dilaporkan sesuai dengan jenjang nya. Langkah Surveilans
PTM manakah yang sesuai…
a. Pengolahan Data
b. Analisis Data
c. Interpretasi Data
d. Pengumpulan Data
e. Disseminasi Data
Pertanyaan :
1. Adat istiadat
2. Pemberian edukasi
3. Minim nya data kesehatan
4. Sosial Budaya
5. Ekonomi
6. Kurangnya pengalaman
7. Ketersediaan fasilitas kesehatan
a. 1,2,3,4,6
b. 1,4,2,5,7
c. 1,7,3,5,6
d. 1,4,6,7,2
e. 1,5,3,6,4
Jawaban : b. 1,4,2,5,7
Didalam diskusi pada saat presentasi dari kelompok 7 kelas 4C yang membahas
tentang epidemiologi permasalahan gizi stunting dan obesitas terdapat pertanyaan
mengenai tantangan pemerintah dalam menangani kasus stunting dan obesitas di
Indonesia dan salah satu penyaji menjawab bahwa yang menjadi prioritas
tantangan bagi pemerintah dalam menghadapi kasus stunting dan obesitas ini
berfokus pada masyarakat yang ber-ekonomi rendah, pemberian edukasi terkait
stunting dan obesitas, serta masyarakat yang tinggal di desa terkait ketersediaan
fasilitas kesehatan disana. Serta penambahan jawaban dari saya mengenai budaya
dan adat istiadat yang melekat di masyarakat sejak dahulu secara turun temurun
dan hal ini sangat susah untuk di atasi karena perspektif apa lagi yang sudah
membudaya susah untuk di ubah serta Indonesia mempunyai beragam macam
budaya dan adat istiadat yang tersebar di seluruh Indonesia.
4. Faktor risiko kanker payudara yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia haid yang <12
tahun, usia menopause >55 tahun dan riwayat tumor. Apa yang membuat perempuan
mengalami haid dini ?
a. Obesitas
b. Asupan makanan yang kurang
c. Aktivitas fisik yang kurang
d. Salah pergaulan
e. Tidak melakukan SADARI
Jawaban : a. Obesitas
Kurang nya konsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi lemak yang tinggi, aktivitas
fisik yang kurang atau rendah dapat mempengaruhi absorpsi tubuh sehinggi
menyebabkan obesitas, perempuan yang obesitas cenderung mengalami
menstruasi pertama <12 tahun. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa asupan
gizi yang rendah dapat menyebabkan angka obesitas yang tinggi.
5. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hsieh et al di Taiwan menunjukkan bahwa faktor-
faktor risiko penyebab stroke adalah hipertensi (79,2%), merokok (40,4%), dislipidemia
(49,4), diabetes mellitus (45,4%), obesitas (23,7%) dan atrial fibrillation (16,5%).
Mengapa hipertensi dapat menyebabkan penyakit stroke ?
Dalam kasus hipertensi, dapat terjadi gangguan aliran darah tubuh dimana
diameter pembuluh darah akan mengecil sehingga darah yang mengalir ke otak
pun akan berkurang. Dengan pengurangan aliran darah ke otak maka otak akan
mengalami kekurangan suplay okesigan dan glukosa, karena suplay berkurang
secara terus menerus, maka jaringan otak lama kelamaan akan mengalami
kematian dan menyebabkan stroke.
Nama: Nurul Hikmah
Nim: N1A119069
Kelas: 4E
1. Seorang ibu berusia 45 tahun memiliki 5 orang anak dan telah menggunakan alat kontrasepsi
oral selama 9 tahun. Selama menikah ia tidak pernah malakukan pemeriksaan Pap smear. 2
bulan terakhir ia merasakan nyeri saat berhubungan seksual dan juga mengeluhkan nyeri pada
panggul. Selain itu ia juga memiliki riwayat keputihan abnormal dan mengalami penurunan
berat badan yang sangat signifikan. Berdasarkan kasus ibu tersebut jika dilakukan pemeriksaan
IVA mungkin saja ia mengidap?
a. Radang panggul (IMS)
b. Kanker Serviks
c. Polip serviks
d. Cervicitis
e. Ruptur porsio
2. Pada kasus diatas yang menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tersebut adalah?
a. Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
b. Berganti - ganti pasangan seksual
c. Riwayat infeksi di daerah kelamin
d. Mulai melakukan aktivitas seksual di usia muda (<20 tahun)
e. Melahirkan banyak anak dan menggunakan alat kontrasepsi lebih dari 4 tahun
3. Kanker payudara merupakan suatu neoplasma yang tumbuh di jaringan payudara dan bersifat
ganas. Faktor risiko terjadinya kanker payudara adalah pola hidup yang tidak sehat, usia haid
<12 tahun, usia menopause >55 tahun dan riwayat tumor. Namu kanker payudara dapat dicegah
dengan adalah dengan melaksanakan pola hidup sehat, mamografi atau periksa payudara sendiri
(SADARI), konsumsi vitamin A, melakukan diet yang seimbang, memberikan ASI dan
menjalani olahraga rutin. Dari berbagai upaya pencegahan tersebut yang termasuk dalam
pencegahan skunder adalah
a. Perilaku SADARI
b. Memberikan ASI
c. Diet seimbang
d. Terapi karsinoma
e. Konsumsi vitamin A
4. Seorang pria berusia 60 tahun sering mengalami kesemutan pada lengan dan kaki kanannya. 3
minggu terakhir Ia sudah tidak bisa mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau
mati rasa. Berdasarkan riwayat penyakitnya ia memiliki hipertensi dan sebelumnya pernah
mengalami TIA atau serangan jantung. Dari gejala yang dialami pria tersebut, ada kemungkinan
ia mengalami?
a. Aterosklerosis
b. Angin duduk
c. Stroke
d. Arteri coroner
e. Penyakit jantung bawaan
5. Diabetes merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) darah.
Beberapa faktor risiko terjadinya diabetes adalah memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas
25, memiliki keluarga yang mengidap diabetes, kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak
normal dan kurang melakukan aktivitas fisik. Secara umum diabetes dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu tipe 1 dan tipe 2. Namun gejala yang umum terjadi pada diabetes tipe 2 adalah?
a. Kesemutan atau mati rasa
b. Mudah Lelah
c. Buang air secara terus menerus
d. Timbulnya bagian tubuh yang menghitam dan luka yang sulit sembuh
e. Penurunan berat badan
Nama : Sere Anastasya Nababan
NIM. : N1A119071
Kelas : 4E
Soal EPTM
1. Untuk melihat trend dan faktor risiko PTM di Kabupaten X dilakukanlah kegiatan
Surveilans PTM. Kegiatan surveilans tersebut sudah pada tahap dimana petugas
surveilans melakukan verifikasi data untuk memastikan data kasus PTM di
Kabupaten X adalah kasus PTM , bukan penyakit lain. Verifikasi data ini dilakukan
juga oleh dokter untuk diagnosis penyakit. Kemudian dilakukan pula validasi data
untuk memastikan tidak ada data dobel.
Dari paparan tersebut, Surveilans di Kabupaten X sudah pada tahap...
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan data
c. Interpretasi data
d. Diseminasi
e. Evaluasi
2. Pak Budi berusia 60 tahun, pernah mengalami stroke dan kini meninggalkan
kecacatan pada bagian kakinya, sehingga ketika berjalan terlihat kaku/pincang.
Menurut dokter yang menanganinya saat sakit, Pak budi mengalami Stroke yang
disebabkan karena terjadi penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah
ke otak terganggu. Gejala awal yang dirasakan Pak Budi sebelum didiagnosis
mengalami Stroke adalah seperti sakit kepala, tangan dan kaki terasa lemah dan
tidak bisa digerakkan serta terjadi gangguan pada penglihatan yang menjadi
buram.
Berdasarkan penjelasan di atas penyakit stroke yang pernah dialami Pak Budi
termasuk ke dalam...
a. Stroke Iskemik
b. Stroke Hemoragik
c. Stroke berat
d. Stroke batang otak
e. Transient iskemik attack
3. Keluarga Pak Budi dan Bu Siti memiliki 2 orang anak, yaitu Dono dan Indro. Pak
Budi memiliki postur tubuh yang tinggi, yaitu 170 cm, dengan berat badan 66 Kg.
Gen tubuh yang tinggi ini juga diturunkan kepada anaknya. Dono memiliki tinggi
172 cm dan berat badan 77 Kg dan Indro memiliki tinggi 170 cm dan berat badan
65 Kg. Sementara itu Bu Siti memiliki tinggi 160 Cm dengan berat badan 65 Kg.
Berdasarkan data di atas anggota keluarga yang dapat dikategorikan mengalami
obesitas berdasarkan IMT adalah
a. Bu Siti
b. Pak Budi dan Indro
c. Dono dan Indro
d. Bu Siti dan Dono
e. Pak Budi, Dono, dan Indro
NIM : N1A119080
Kelas : 4E
Jawaban: B
3. Seorang wanita usia 42 tahun datang ke BPM dengan keluhan nyeri disekitar
payudara. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat massa dibagian atas
payudara. Diagnosa yang mungkin adalah kanker payudara. Bagian payudara
yang lebih sering terdapat kanker payudara adalah..
a. Daerah atas payudara
b. Daerah samping payudara
c. Daerah bawah payudara
d. Daerah puting payudara
e. Daerah areola payudara
Jawaban : A
4. Surveilans Epidemiologi banyak dimanfaatkan pada upaya pemberantasan
penyakit menular, namun dalam perkembangannya saat ini surveilans mutlak
diperlukan pada setiap upaya kesehatan masyarakat baik pencegahan maupun
pemberantasan penyakit. Seorang petugas surveilans melakukan aktivitas
pengumpulan data dan pola pelaksanaan dalam berbagai metode. Metode
pelaksanaan Surveilan epidemiologi dilakukan dengan melihat kondisi dan situasi
di suatu wilayah. Seorang petugas surveilans kerap kali menggunakan metode
penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan wilayah terbatas
untuk mendapatkan signal masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah
yang lebih luas. Kegiatan surveilans epidemiologi yang menggunakan metode
pelaksanaan seperti di atas dinamakan ?
a. Surveilans epidemiologi rutin terpadu
b. Surveilans epidemiologi khusus
c. Surveilans epidemiologi sentinel
d. Surveilans aktif
e. Surveilans pasif
Jawaban: C
5. Saat ini di Indonesia terdapat 1114 Posbindu PTM yang tersebar di 29 Propinsi.
Diharapkan di semua Kelurahan/Desa dapat menyelenggarakan kegiatan
Posbindu PTM sebagai bentuk mawas diri dari masyarakat terhadap faktor resiko
PTM. Pemda/industri/swasta/organisasi/ sektor lainnya diharapkan dapat ikut
memfasilitasi kegiatan Posbindu PTM. Adapun kegiatan yang dlakukan pada
pelaksanaan Posbindu PTM adalah ?
a. Deteksi, pengobatan terhadap peyakit PTM serta rujukan yang dilakukan secara
rutin dan periodik
b. Deteksi, konseling, monitoring faktor resiko PTM yang dilakukan secara rutin
dan periodik
c. Sosialisasi penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodik
d. Komunikasi terpadu penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodic
e. Konseling, monitoring faktor resiko PTM yang dilakukan secara rutin dan
periodic
Jawaban : B
Nama : Putri Kusuma
Nim : N1A119085
Kelas : 4E
2. Surveilans PTM
Tahapan dimana setelah data dikumpulkan dari berbagai sumber lalu di olah dan
di analisis sedemikian rupa dengan bantuan software yang ada setelah itu
didapatkan besaran masalah faktor risiko PTM di daerah tersebut, hasil yang
didapat ingin dijadikan sebuah laporan dan di kirim ke unit jenjang struktural yang
lebih tinggi disebut apa?
a. Interpretasi data
b. Pengolahan dan Analisis data
c. Diseminasi data
d. Pengumpulan data
Jawaban : B. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita dan ibu hamil
5. Epidemiologi stroke
Stroke merupakan penyakit kronis dan salah satu penyebab kematian tertinggi di
dunia, faktor risiko stroke ada dua yaitu faktor risiko yang dapat di modifikasi dan
faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko stroke yang tidak dapat
dimodifikasi adalah
a. Usia
b. Diabetes melitus
c. Hipertensi
d. Dislipidemia
e. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban : A. Usia
Nama: Lisa Tamiima
Kelas: 4E
NIM : N1A119087
1. Bapak A telah merokok sejak 2009, ia tidak mau berhenti dengan alasan sudah
terbiasa merokok hal ini tentu berdampak pada biaya pengeluaran perbulannya yang
harus ia sisihkan untuk membeli rokok yang terhitung banyak. Hingga akhirnya bapak
zulfan terjangkit gangguan paru paru. Dari uraian diatas yang menjadi beban penyakit
tidak menular adalah...
a. waktu, sifat, biaya
b. waktu, biaya, orang
c. biaya, usaha, niat
d. biaya, sifat, orang
e. biaya, tenaga, usaha
3. untuk mengatasi masalah stunting, dilakukan intervensi bersifat preventif yang akan
dilakukan kader ke sekolah yang ada di kota Jambi, program yang paling tepat untuk
dilakukan di lingkungan sekolah yaitu...
a. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita dan ibu hamil
b. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri
c. Penyediaan bantuan sosial dari Pemda untuk keluarga tidak mampu (Keluarga Miskin)
d. Pemberian vitamin A pada kasus diare terutama pada ibu hamil dan balita
e. Pemberian Imunisasi
4. seorang pasien stroke ringan datang untuk melakukan check up dan dokter
menyarankan untuk mengurangi hal yang dapat memicu serangan stroke kembali seperti
diet seimbang, hidup lebih rileks, dan tidak merokok. Hal ini merupakan salah satu
pencegahan sekunder melalui terapi...
a. terapi stroke isemik
b. terapi farmakologi isemik
c. hipnoterapi
d. terapi non farmakologi
e. terapi okupasi
Kelas :4E
SOAL
1. Faktor risiko Penyakit Tidak Menular adalah suatu kondisi yang secara potensial
berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit pada seseorang. Faktor risiko
yang dimaksud antara lain kurang aktifitas fisik, pola makan yang buruk, merokok
dan mengkonsumsi alkohol. Termasuk kedalam faktor risiko apakah faktor diatas?
a. Faktor risiko fisiologis
b. Faktor risiko patologis
c. Faktor risiko keturunan
d. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
e. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
4. Lisa seorang mahasiswa , mempunyai riwayat tunor jinak ketika ia SMA dan
ibunya pernah menagalami kanker payudara ketika remaja. Seminggu belakang
ini ia merasakan hal yang aneh pada payudara sebelah kanannya dan
payodaranya terasa sakit. Lisa juga memiliki badan yang gemuk dan memiliki
aktivitas fisik yang rendah. Apakah hal pertama yang bisa dilakukan Lisa untuk
mendeteksi apakah ia mengalami kanker payudara atau tidak?
a. Melakukan SADARI
b. Vaksinasi HPV
c. Tes DNA HPV
d. Tes Urine
e. Melakukan operasi
5. Seorang pasien laki – laki berusia 58 tahun dirawat dirumah sakit X dengan
keluhan : mengalami hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur
,dysfhagia . Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan merupakan perokok berat.
Apakah penyakit yang dialami oleh pasien tersebut ?
a. Hipertensi
b. Stroke hemoragik
c. Stroke non hemoragik
d. Penyakit jantung
e. Kanker otak
Nama : Melva Ayu Sundari Barus
NIM : N1A119098
Kelas : 4E
1. Seseorang mengalami kerusakan pada paru akibat debu, uap, atau gas
berbahaya yang terhirup saat bekerja. Dia juga mengakui bahwa memiliki
kebiasaan merokok, selalu terpapar polusi udara dan debu kerja bahkan bahann
kimia. Dari faktor resiko tersebut dapat di simpulkan bahwa pasien terkena
penyakit…
a. Kardiovaskuler
b. Kanker
c. Pernapasan Kronis
d. Diabetes melitus
e. Hipertensi
2. Pada suatu kegiatan surveilans ada proses menentukan nilai atau tingkat
kesuksesan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya dan
merupakan penilaian periodik dari perubahan dalam hasil yang di targetkan yang
dapat dihubungkan dengan sistem survelans dan respon. Tahap ini sangat
diperlukan untuk mengukur kemampuan sistem surveilans suatu negara dan
dengan demikian memungkinkan negara negara melakukan analisis resiko.
Nim : N1A119103
Kelas : 4E
1. Faktor risiko Penyakit Tidak Menular adalah suatu kondisi yang secara potensial
berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit pada seseorang atau
kelompok tertentu. Faktor risiko yang dimaksud antara lain kurang aktifitas fisik,
diet yang tida sehat dan tidak seimbang, merokok dan mengkonsumsi alkohol.
Termasuk dalam kategori apakah faktor risiko yang di atas ?
a. Faktor resiko keturunan
b. Faktor resiko metabolic
c. Faktor resiko fisiologis
d. Faktor resiko patologis
e. Faktor resiko perilaku
2. Wabah keracunan makanan pada suatu desa X terjadi setelah penyelenggaraan
pesta pernikahan, lalu tenaga surveilans kesehatan melakukan pengumpulan
data dengan melalui wawancara dan pengumpulan sampel makanan untuk
diperiksa dilaboratorium. Contoh tersebut merupakan pelaksanaan dari ?
a. Surveilans Sentinel
b. Surveilans epidemiologi
c. Surveilans efektif
d. Surveilans Aktif
e. Surveilans Pasif
3. Seorang wanita datang ke BPS ingin periksa payudara sebelah kiri terdapat
benjolan yang semakin membesar, perubahan pada kulit payudara,
pengelupasan kulit disekitar payudara dan kemerahan pada kulit payudara.
berdasarkan kasus diatas kemungkinan seorang wanita tersebut menderita
penyakit?
a. Pembengkakan
b. Kanker payudara
c. Fibro adeno mammae
d. kista sarcoma filodes
e. Kanker serviks
4. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi obesitas di Indonesia pada usia 18 tahun
sekitar 21,8% dan perevalensi tertinggi terdapat pada provinsi Sulawesi Utara
30,2% serta yang terendah terdapat di Provinsi NTT 10,3%. Dari uraian diatas
termasuk?
a. faktor resiko obesitas
b. Epidemiologi obesitas
c. Masalah gizi
d. Dampak stunting
e. Masalah stunting
5. Seorang wanita memiliki gejala awal erupa penglihatan ganda dan sakit kepala
yang tiba-tiba terjadi seelum pembuluh darah pecah. Namun setelah pembuluh
darah pecah gejala yang muncul yaitu nyeri dia daerah wajah, peglihatan kaur,
leher kaku dan penurunan kesadaran dan dapat memburuk dalam waktu 24 jam.
Dari uraian diatas gejalanya termasuk penyakit stroke?
a. Stroke hemoragik
b. Stroke non hemoragik
c. Stroke hemoragik subarachnoid/pendaharan Subarachnoid
d. Pendarahan intraserebral
e. Transient ischemic attack (TIA)
SOAL EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
Kelas : 4E
Nim : N1A119108
1. Faktor risiko Penyakit Tidak Menular adalah suatu kondisi yang secara potensial berbahaya
dan dapat memicu terjadinya penyakit pada seseorang atau kelompok tertentu. Faktor
risiko yang dimaksud antara lain kurang aktifitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak
seimbang, merokok dan mengkonsumsi alkohol. Termasuk dalam kategori apakah faktor
risiko yang di atas ?
a) Faktor risiko fisiologis
b) Faktor risiko metabolik
c) Faktor risiko perilaku
d) Faktor risiko patologis
e) Faktor risiko keturunan
2. Otak yang mengalami kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga
darah menggenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel otak. Adanya darah yang
mengenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel otak akan menyebabkan kerusakan
jaringan sel otak dan menyebabkan kerusakan fungsi kontrol otak. Penjelasan diatas
merupakan pengertian dari ?
a) Stroke Hemoragik
b) Stroke Non Hemoragik
c) Stroke In Evolution (SIE)
d) Complete Stroke Non Hemorrhagic
e) Perdarahan Intra Serebral (PIS)
3. Saat ini di Indonesia terdapat 1114 Posbindu PTM yang tersebar di 29 Propinsi.
Diharapkan di semua Kelurahan/Desa dapat menyelenggarakan kegiatan Posbindu PTM
sebagai bentuk mawas diri dari masyarakat terhadap faktor resiko PTM.
Pemda/industri/swasta/organisasi/ sektor lainnya diharapkan dapat ikut memfasilitasi
kegiatan Posbindu PTM. Adapun kegiatan yang dlakukan pada pelaksanaan Posbindu
PTM adalah ?
a) Deteksi, pengobatan terhadap peyakit PTM serta rujukan yang dilakukan secara rutin
dan periodik
b) Deteksi, konseling, monitoring faktor resiko PTM yang dilakukan secara rutin
dan periodik
c) Sosialisasi penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodik
d) Komunikasi terpadu penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodik
e) Salah semua
4. Departemen Kesehatan membagi masalah gizi di Indonesia menjadi tiga, yaitu masalah
yang sudah dapat dikendalikan, masalah yang belum terselesaikan dan masalah baru yang
mengancam kesehatan (emerging), masalah gizi yang belum dapat diselesaikan adalah ?
a) KVA, stunting dan gizi kurang
b) Anemia gizi pada anak dan stunting
c) GAKY, stunting dan obesitas
d) Obesitas dan stunting
e) Gizi kurang dan stunting`
1. Kasus KLB demam Chingkungunya di awal tahun 2000-an terjadi di berbagai daerah di
Indonesia. Menyaadri pentingnya pencegahan penyakit tersebut, maka puskesmas di
Kecamatan Jeruk melakukan surveilans sentinel dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan dengan mencatat warganya yang terkena demam Chingkungunya. Yang
dimaksud surveilans sentinel pada kasus diatas adalah ….
a. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap beberapa kejadian,
permasalahan dan/faktor resiko kesehatan
b. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap suatu kejadian, permasalahan,
faktor resiko kesehatan atau situasi khusus kesehatan
c. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan wilayah terbatas untuk
mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi yang lebih luas
d. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada priode tertentu serta populasi untuk
mengetahui lebih mendalam gambarab epidemiologi penyakit atau faktor resiko
kesehatan
2. Departmen Kesehatan membagi masalah gizi di Indonesia menjadi tiga, yaitu masalah
yang sudah dapat dikendalikan, masalah yang belum terselesaikan dan masalah baru yang
mengancam kesehatan (energing), masalah gizi yang belum dapat diselesaikan adalah ….
a. KVA, Stunting dan Gizi Kurang
b. Anemia Gizi pada Anak dan Stunting
c. GAKY, Stunting dan Obesitas
d. Obesitas dan Stunting
e. Gizi Kurang dan Stunting
Jawaban : E. Gizi Kurang dan Stunting
3. Dari hasil penelitian terbaru didapatkan bahwa wanita berusia 40 tahun ke atas memiliki
resiko 2 kali lebih besar terkena kanker payudara. Mengetahui hal tersebut, Puskesmas
Kecamatan X bekerja sama dengan Yayasan Kanker melakukan early diagnosis kanker
payudara melaului pemeriksaan mamografi gratis bagi 100 orang wanita berusia 40 tahun
keatas di Kecamatan X. dari hasil pemeriksaan di dapatkan 25 orang wanita yang suspect
memiliki kanker dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Upaya pencegahan yang
dilakukan diatas termasuk kedalam ….
a. Promosi Kesehatan
b. Perlindungan Khusus
c. Upaya Pencegahan Tersier
d. Upaya Pencegahan Primer
e. Upaya Pencegahan Sekunder
4. Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh proses infeksi
dan tidak dapat berpindah dari satu orang ke orang lain. Yang termasuk ciri PTM adalah
….
a. Berlangsung akut
b. Berlangsung kronis
c. Diagnosis mudah dilakukan
d. Single causa
e. Perkembangan penyakit cepat
Jawaban : B. Berlangsung kronis
5. Hipertensi dan aterosklerosis adalah faktor – faktor utama yang memicu terjadinya stroke
pada seseorang. Karena untuk mencegah datangnya penyakit stroke, kita perlu
menghindarkan diri dari kedua faktor – faktor tersebut. Dalam menghindari hal tersebut
ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yaitu ….
a. Gaya hidup sehat, menghindari rokok dan alkohol
b. Gaya hidup sehat, menghindari rokok dan alkohoh, hindari stress, konsumsi
makanan yang mengandung antioksida, dan rajin berolahraga.
c. Melakukan meditasi
d. Perbanyak konsumsi kolestrol
e. Hanya mengkonsumsi buah dan sayur saja
Jawaban : B. Gaya hidup sehat, menghindari rokok dan alkohoh, hindari stress,
konsumsi makanan yang mengandung antioksida, dan rajin
berolahraga.
NAMA : THORIK DOFENDRA
NIM : N1A119117
KELAS : 4E
Besarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran (metastase) pada
kelenjar getah bening ketiak, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70% untuk
memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang lain, harus diperiksa di laboratorium.
Ciri-ciri tersebut merupakan klasifikasi kanker payudara ?
a. Stadium 1
b. Stadium 2
c. Stadium 3
d. Stadium 4
Surveilans PTM dan faktor risikonya merupakan salah satu strategi dan upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit yang dilakukan tepat dan terpadu oleh pemerintah, swasta maupun
Masyarakat. Surveilans dilaksanakan dengan sistemastis dan berurutan, berikut urutan yang
paling tepat dalam melakukan surveilans yaitu ?
Faktor resiko penyebab stroke dibagi menjadi dua yaitu faktor resiko yang dapat diubah dan
faktor resiko yang tidak dapat di ubah atau dimofifikasi. Berikut yang merupakan faktor resiko
yang dapat diubah adalah ?
a. Usia
b. Herediter atau keturunan
c. Jenis kelamin
d. Obesitas
Stroke yang sering terjadi adalah stroke yang diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah
yang diakibatkan oleh bekuan darah atau plak yang terbentuk didalam pembuluh darah yang
mengakibatkan menghambat jalannya aliran darah. Stroke ini merupakan jenis stroke ?
a. Stroke Hemoragik
b. Stroke Intraserebral
c. Stroke subarachnoid
d. Stroke Iskemik
Dalam mengurangi beban dan faktor resiko dapat dilakukan dengan berbagai hal. Merokok
merupakan salah satu faktor resiko yang harus dilakukan pencegahan dan pengontrolan.
Bagaimana cara pengontrolan yang baik dan tepat untuk mengurangi aktivitas merokok pada
masyarakat ?
a. Bekerjasama dengan distributor rokok dari luar negeri untuk membatu menjual
produknya
b. Membebaskan merokok ditempat kerja dengan membuat tempat kerja khusus perokok
c. Membuka pabrik rokok di beberapa tempat untuk menambah pemasukan negara dan
mengurangi angka pengangguran
d. Menaikkan pajak rokok dan membatasi produk-produk rokok yang dijual bebas
dimasyarakat
Nama : Merliana Marbun
NIM : N1A119136
Kelas : 4E
Mata Kuliah : Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Dosen Pengampu : Dr. Ummi Kalsum,S.KM,M.KM.
1. Ukuran beban penyakit dan faktor risiko apa yang ditunjukkan dari kasus di atas
adalah….
a. Insiden dan faktor yang dapat dimodifikasi
b. Prevalens dan faktor yang dapat dimodifikasi
c. Mortalitas dan faktor yang dapat dimodifikasi
d. Insiden dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi
e. Prevalens dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi
2. Dari kasus obesitas diatas upaya pencegahan seperti apa yang dapat dilakukan
kepada Yuda….
a. Pencegahan internal
b. Pencegahan eksternal
c. Pencegahan primer
d. Pencegahan sekunder
e. Pencegahan tersier
3. Fungsi pokok dari pelaksanaan surveilans penyakit tidak menular dari kasus di atas
adalah….
a. Sebagai deteksi faktor resiko dan kasus obesitas, pelatihan, supervisi, dan dasar dari
tindakan atau respon
b. Sebagai deteksi faktor resiko dan kasus obesitas, sumber daya pengembangan,
standar atau pedoman, dan dasar dari tindakan atau respon
c. Sebagai deteksi faktor resiko dan kasus obesitas, pelaporan surveilans PTM,
analisis dan interpretasi surveilans PTM, dan dasar dari tindakan atau respon
d. Sebagai dasar dari tindakan atau respon, pelatihan, supervisi, dan standar atau
pedoman
e. Sebagai pelatihan, supervisi, sumber daya pengembangan, dan standar atau pedoman
4. Pak Hasan berusia 55 tahun mengalami penyumbatan pada pembuluh darah yang
menyalurkan darah ke otak yang disebabkan oleh plak atau gumpalan udara di dalam
arteri, sehingga otak kekurangan asupan oksigen dan nutrisi. Kondisi ini menyebabkan
fungsi otak terganggu dan memicu munculnya berbagai gejala seperti salah satu sisi
wajah turun yang menyebabkan penderita sulit tersenyum dan menggerakkan kelopak
mata, lengan lemah atau mengalami kelumpuhan, bicara cadel atau tidak jelas. Selain
ada beberapa gejala lain, seperti mual dan muntah, sakit kepala hebat, sulit menelan,
gangguan penglihatan pada salah satu atau kedua mata, sulit memahami perkataan
lawan bicara, dan hilangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh. Namun gejala ini hanya
berlangsung kurang dari 24 jam atau hanya sementara dan akan hilang atau membaik
dengan sendirinya tanpa ada gejala sisa. Hal tersebut telah dialaminya beberapa bulan
beberapa bulan belakangan.
Dari gejala-gejala yang dialami Pak Hasan menunjukkan bahwa dia sedang mengidap
penyakit….
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
b. Stroke In Evolution (SIE)
c. Complete Stroke Non Hemorrhagic
d. Reversible Ischemic Nerurological Defisit (RIND)
e. Hiperkolesterolemia
5. Seorang wanita bernama Ibu Wati yang berusia 50 tahun didiagnosa mengidap
penyakit kanker payudara. Saat ini, Ibu Wati mengalami beberapa ciri-ciri yang
membuktikan bahwa dia sedang mengidap penyakit kanker payudara diantaranya
seperti:
Ditemukan tumor dan sel kanker telah menyebar ke dinding dada dan kulit
payudara serta menyebabkan payudara bengkak atau muncul luka
Kanker menyebar sampai ke sembilan kelenjar getah bening di ketiak atau dekat
tulang dada
Sebagian besar kulit payudara kemerahan
Payudara terasa panas dan bengkak
Sel kanker menyebar ke kelenjar getah bening dan sudah tampak di kulit
Dari ciri-ciri diatas, kita dapat mengklasifikasikan bahwa Ibu Wati sedang mengidap
kanker payudara stadium….
a. 1
b. 2A
c. 2B
d. 3A
e. 3B
Nama : Bintang Agung Nugraha
NIM : N1A119140
Kelas : 4E
Epidemiologi Stroke
5. Seorang pasien di rumah sakit x menderita penyakit stroke yang disebabkan oleh
pembuluh darah di dalam otak mengalami kebocoran atau pecah, sehingga darah
menggenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel otak yang akan menyebabkan
kerusakan jaringan sel otak dan menyebabkan kerusakan fungsi kontrol otak. Berdasarkan
penyebab tersebut, jenis stroke apakah yang diderita oleh pasien?
a. stroke hemoragik
b. stroke iskemik
c. stroke trombotik
d. stroke emboli
e. TIA
Jawaban: a
NAMA : DAVID TAN
NIM : N1A119150
KELAS : 4E
SOAL EPTM
kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan kanker yang menyerang bagian leher
rahim wanita, kanker serviks atau kanker leher rahim ini merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus?
a. sars-cov
b. varicella-zoestar
c. human-papiloma
d. myxovirus
e. rhinovirus
jawaban nya adalah c.human papilloma
Dikatakan hipertensi jika memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, Kejadian
hipertensi bisa merusak dinding pembuluh darah yang bisa dengan mudah akan
menyebabkan penyumbatan bahkan pecahnya pembuluh darah di otak, hipertensi dapat
meningkatkan 6x lebih besar terkena stroke, oleh sebab itu hipertensi dapat disebut?
a. Penyakit pembawa stroke
b. Penyakit turunan stroke
c. Penyakit faktor resiko stroke
d. Penyakit penyebab stroke
e. Penyakit yang membuat stroke
Jawaban nya adalah c. Penyakit faktor resiko stroke
Nama : Irgi Fadilla Yahya
NIM : N1A119158
Kelas : 4E
Jawaban = a
Epidemiologi Stoke
5. Pak Dadu mengalami kematian jaringan otak karena gangguan aliran darah ke
otak, kata dokter hal ini disebabkan oleh tersumbatnya arteri serebral atau
servikal. Akibatnya pak Dadu mengalami kelemahan pada nggota gerak, nyeri
kepala, mual, muntah, dan pandangan menjadi rabun. Dari pemaparan
tersebut dapat diketahui bahwa pak Dadu mengalami stroke kategori..
a. Hemoregik
b. Transient Iscemic Attack
c. Emboli Serebri
d. Stroke In Evolution
e. Non Hemoregik
Jawab = e
Nama : Arie Perdhana Sadewa
NIM : N1A119167
Kelas : 4E
1. Dalam epidemiologi obesitas terdapat hormon yang berperan terhadap kontrol berat
badan.Hormon ini berfungsi untuk mengirim sinyal kepada otak untuk makan lebih sedikit
saat tubuh menyimpan terlau banyak lemak.Hormon tersebut adalah:
a. Melatonin
b. Dopamin
c. Tiroid
d. Leptin
e. Insulin
2. Berikut ini yang termasuk contoh pencegahan sekunder penyakit Kanker serviks dan
payudara adalah :
a. Persediaan makanan yang cukup
b. Meningkatkan pengetahuan ttg PTM
c. Kepatuhan mengikuti program pengobatan
d. Pap smear test, mamografi,
e. Program olahraga dan diet utk mengendalikan gula darah
3. Dalam dua dasawarsa terakhir telah terjadi pergeseran beban penyakit terbanyak di
Indonesia yang cukup signifikan dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Pada era
1990 kasus ISPA, Tuberkulosis dan Diare menempati urutan tiga besar. Namun pada era
2010 dan 2015 telah bergeser menjadi Stroke, kecelakaan Lalu lintas dan Penyakit
Jantung disusuk dengan kanker dan Diabetes.Apakah bentuk Fenomena yang sesuai
dengan kasus diatas?
a. Transisi demografi
b. Transisi Epidemiologi
c. Transisi Biologi
d. Double Burden Disease
e. Triple Burden Disease
4. Situasi penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia saat ini semakin mengkawatirkan.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, di Indonesia 20 juta orang terkena penyakit paru
menahun, 5 juta orang terkena diabetes, 4 juta orang terkena penyakit jantung, 3 juta orang
terkena kanker, dan 3 juta orang terkena stroke. Kasus PTM ini umumnya memiliki
perjalanan penyakit yang kronis, oleh karena itu Pencegahan yang paling efektif untuk
mengurangi kejadian kasus PTM adalah:
a. Pencegahan dengan promosi kesehatan pada kelompok sehat
b. Pencegahandengan pemeriksaan selektif
c. Percegahan dengan pemberian fasilitas khusus
d. Pencegahan dengan rehabilitasi
e. Pencegahan dengan melakukan screening
5. Hasil survei hipertensi pada penduduk usia > 2 tahun di Kabupaten X menunjukkan
prevalensi hipertensi 29% pada laki-laki dan 27% pada wanita. Terdapat 50% penderita
hipertensi tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi sehingga penyakitnya
menjadi lebih berat karenatidak merubah dan menghindari faktor risiko. Sebanyak 70%
adalah hipertensi ringan yang banyak diabaikkan/terabaikan sehingga menjadi hiperteni
berat. Merujuk pada kasus di atas, upaya apa yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
di Kabupaten X?
a. Memberikan penyuluhan mengenai faktor risiko Penyakit Tidak Menular
terutama hipertensi.
b. Upaya promotif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar
memeriksakan tekanan darah secara berkala.
c. Melakukan survey lebih lanjut mengenai faktor risiko yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi di Kabupaten X.
d. Melakukan advokasi kepada Pemerintah setempat untu menyediakan
anggaranuntuk skrining hipertensi.
e. Meningkatkan pengetahuan masyakat mengenai penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan hipertensi melalui KIE.
Nama : Hopiyatun Aulia
Nim : N1A119172
Kelas : 4E
Soal
1. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis tidak dapat ditularkan
dari orang ke orang. Berdasarkan profil who, terdapat empat penyakit tidak
menular utama yang menyebabkan kematian tertinggi yaitu penyakit
kardiovaskuler, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes mellitus. Faktor
risiko dari kelompok penyakit tidak menular adalah penggunaan tembakau,
konsumsi alkohol, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik. Termasuk
dalam kategori apakah faktor risiko di atas...
A. Faktor risiko metabolik
B. Faktor risiko patologis
C. Faktor risiko fisiologis
D. Faktor risiko perilaku
E. Faktor risiko keturunan
3. Obesitas merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi
bagian dari permasalahan kesehatan masyarakat didunia maupun di indonesia.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukkan angka
kejadian obesitas pada dewasa umur >18 tahun menunjukkan angka 21,8% dan
angka kejadian obesitas central umur ≥15 tahun adalah 31,0%. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap obesitas adalah umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
status pekerjaan, tingkat pengeluaran, pengetahuan gizi, tempat tinggal, asupan
gizi, kebiasaan konsumsi fast food, dan kebiasaan olahraga serta merokok.
Petugas kesehatan puskesmas melakukan penyuluhan menggunakan dua
strategi pendekatan yaitu strategi pendekatan populasi untuk mempromosikan
cara hidup sehat pada semua anak dan remaja beserta orang tuanya, serta
strategi pendekatan pada kelompok yang berisiko tinggi mengalami obesitas.
Kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan termasuk pencegahan
tingkat...
A. Primer
B. Sekunder
C. Tertier
D. Primordial
E. Rehabilitatif
5. Seorang laki-laki usia usia 50 tahun mengalami penyakit stroke akibat gangguan
peredaran darah otak karena gangguan aliran darah ke daerah otak, yang
disebabkan oleh tersumbatnya arteri serebral atau servikal atau yang kurang
mungkin tersumbat, vena serebral. yang menyebabkan terbentuknya thrombus di
pembuluh darah otak. Hal ini ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat
anggota gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur
dan dysfhagia (kesulitan menelan).
Dalam hal ini, termasuk ke dalam penggolongan penyakit stroke...
A. Stroke Iskemik
B. Stroke Hemoragik
C. Stroke Berat
D. Stroke Ringan
E. Herediter
Nama : Yodi Prasettyo
Nim : N1A119174
Kelas : 4E
Soal
Epidemiologi Penyakit Menular
1. Berdasarkan profil WHO mengenai penyakit tidak menular di Asia tenggara. Ada 5 penyakit
tidak menular dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, yaitu: penyakit
kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, diabetel melitus dan cidera. Berdasarkan
keterangan tersebut karakteristik PTM adalah...
a. Perkembangan penyakit umumnya sedang dan tidak membutuhkan durasi yang panjang
b. Perkembangan penyakit umumnya lambat dan tidak membutuhkan durasi yang panjang
c. Perkembangan penyakit umumnya lambat dan membutuhkan durasi yang panjang
d. Perkembangan penyakit umumnya relatif cepat dan tidak membutuhkan durasi yang
panjang
e. Perkembangan penyakit umumnya cepat dan membutuhkan durasi yang panjang
2. Dalam melakukan surveilans faktor risiko ptm dilaksanakan dengan langkah-langkah yang
sistematis. dalam hal surveilans ptm ini mwnunjukkan situasi suatu wilayahapakah prevalensi
menunjukkan besarnya masalah faktor risiko ptm dan hubungannya dengan data lain seperti
demografi geografi, gaya hidup, dan pendidikan. Istilah dari keterangan tersebut adalah...
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan dan analisis data
c. Interpretasi data
d. Diseminasi informasi
e. Umpan balik
3. Terkait permasalahan gizi di Indonesia yang sering menjadi masalah dan masih banyak terjadi
adalah terkait dengan obesitas. Berdasarkan data riskesdas pada 2018 menunjukkan angka
kejadian obesitas pada dewasa umur >18 tahun menunjukkan angka 21,8% dan angka
kejadian obesitas central umur ≥ 15 tahun adalah 31,0%. Berdasarkan data tersebut apa yang
menjadi penyebab permasalahan tersebut?
a. Asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi
b. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih
c. Jadwal makan yang teratur
d. Makan tinggi lemak, gula dan garam
e. Riwayat asi ekslusif
4. Melakukan promosi dan penyuluhan pada pola hidup sehat menunda aktifitas sesksual sampai
usia 20 tahun dan berhubungan hanya dengan satu pasangan, dan memberikan edukasi pada
masyarakat agar menghindari faktor risiko ca. Serviks. Dimana pada fase ini merupakan fase
yang tidak menghabiskan banyak biaya untuk bisa menghindari ca. Servik berdasarkan uraian
diatas istilah tersebut termasuk pada langka?
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Proteksi spesifik
e. Pencegahan ketidak mampuan dan rehabilitasi
5. Sebuah penelitian tentang hubungan stres dan stroke pada tahun 2013 oleh Udani didapatkan
data bahwa 74,6% mengalami stres pada penderita stroke. Serta ada hubungan antara faktor
risiko dengan kejadian stroke. Hal ini menunjukkan bahwa stres merupakan pegelompokan
dari?
a. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
b. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
c. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
d. Herediter
e. Pencegahan sekunder
Nama : Afifah Kurnia Dewita
Kelas : 4E
NIM : N1A119179
1. Jika satu faktor risiko dapat menjadi penyebab dari suatu penyakit tidak menular
misalnya seperti penyakit asma, pengulangan dapat digunakan untuk pencegahan
penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau tidak. Dari penjelasan
diatas, yang menjadi kegunaan faktor risiko adalah sebagai?
a. Diagnosis
b. Prevensi
c. Penyebab
d. Prediksi
e. Antisipasi
2. Kegiatan menganalisis data secara sistematis dan terus menerus terhadap faktor
risiko penyakit tidak menular agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari?
a. Diseminasi penyakit tidak menular
b. Pelaporan faktor risiko
c. Surveilans penyakit tidak menular
d. Prediksi penyakit tidak menular
e. Prevensi faktor risiko
3. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Terintegrasi (SSGBI) oleh Balitbangkes
Kemenkes Republik Indonesia tahun 2019, diketahui bahwa proporsi stunting
tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara
Barat. Untuk mengurangi kejadian stunting, maka zat gizi apa yang dibutuhkan agar
kasus stunting berkurang?
a. Mineral
b. Lemak
c. Serat
d. Karbohidrat
e. Vitamin A
4. Bu Ratna sering mengikuti seminar yang berhubungan dengan kesehatan. Salah
satu seminar yang ia ikuti mengenai kanker serviks. Pada kegiatan tersebut Bu Ratna
mendapat informasi mengenai pencegahan pentingnya untuk memperhatikan diri
sendiri dengan usaha menemukan kanker dengan cara melakukan upaya deteksi dini
atau skrining dengan tes IVA. Bentuk pencegahan tingkat apa yang dimaksud oleh
Bu Ratna?
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Pencegahan kuarter
e. Pencegahan primodial
5. Pak Amin berusia 50 tahun, sejak remaja pak Amin sudah merokok dan jarang
melakukan olahraga. 3 bulan terakhir pak Amin mengalami stroke iskemik ditandai
dengan tangan yang sulit digerakkan, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur,
dan kesulitan menelan. Untuk mengembalikan kondisi semula, pak amin harus
melakukan terapi dengan penggunaan inhibitor platelet. Terapi apa yang dilakukan
oleh pak Amin?
a. Terapi sekunder
b. Terapi tersier
c. Terapi nonfarmakologi
d. Terapi farmakologi
e. Terapi stroke pengobatan
Nama : FRISKA AULIA PUTRI
Kelas : 4E
NIM : N1A119182
1. PTM merupakan jenis penyakit yang banyak menyerang manusia pada usia
produktif yang tidak memiliki gaya hidup yang sehat. Faktor risiko penyakit ini
diantaranya adalah kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik, kurang
mengkonsumsi buah dan sayur, mengkonsumsi minuman yang beralkohol, serta
obesitas sentral. Suatu kasus penyakit dikatakan memiliki beban yang tinggi jika
penyakit tersebut menyebabkan kematian penderitanya di usia muda, dan juga
kehilangan waktu produktifnya akibat ketidakmampuan (disabilitas). Oleh karena
itu bagaimana cara menghitung beban PTM...
a. IMT
b. Burder of Disease
c. Health Care
d. DALY
e. Health and Life Year
Surveilans PTM
3. Rika mendatangi rumah sakit dengan keluhan sesak nafas berat. Setelah
dilakukan pemeriksaan diketahui dia memiliki berat badan 75 kg dengan tinggi
badan 150 cm. Diketahui pula bahwa Rika tersebut memiliki orang tua yang
mengalami obesitas, dia juga jarang melakukan aktivitas fisik, dan gemar
mengkonsumsi minuman kemasan serta makanan junk food. Berdasarkan uraian
tersebut diketahui bahwa Rika tersebut menderita obesitas. Faktor resiko utama
yang menyebabkan obesitas pada kasus tersebut adalah…
a. Aktivitas fisik, kebiasaan makan, genetik
b. Jenis kelamin, genetik, aktivitas fisik, kebiasaan makan
c. Usia, jenis kelamin, genetik
d. Usia, jenis kelamin, aktivitas fisik
e. Usia, Jenis kelamin, kebiasaan makan
4. Seminggu yang lalu, Hani merasa gatal-gatal dan agak bersisik disekitar daerah
payudara. Kemudian Hani merasakan sakit dan nyeri ketika payudaranya ditekan.
Hari berikutnya, muncul warna ungu memar disekitar payudara Hani. Setelah
diperiksa oleh dokter, ternyata ditemukan adanya tumor berukuran kurang dari 2
centimeter dan kanker mulai menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening di ketiak.
Dokter mengatakan bahwa masih ada kemungkinan sembuh total dengan
presentase 93% dalam kurun waktu 5 tahun setelah terdiagnosis. Berdasarkan
gejala diatas, termasuk stadium berapakah kanker payudara Hani…
a. Stadium 1
b. Stadium 2A
c. Stadium 3A
d. Stadium 3B
e. Stadium 4
Epidemiologi Stroke
5. Seorang kakek berusia lebih dari 60 tahun mempunyai riwayat penyakit hipertensi
dan kolesterol tinggi juga mempunyai kebiasaan merokok, tiba-tiba merasakan
Mati rasa atau salah satu sisi tubuh terasa lemah, kelumpuhan wajah atau
paralisis, Mendadak bingung dan sulit berbicara atau memahami. pada kondisi
tersebut diindikasi mempunyai penyakit...
a. Stroke transient ischemic attack (TIA)
b. Stroke iskemik
c. Stroke hemoragik
d. Stroke in Evolution
e. Stroke ringan
NAMA : Elsa Julia Sagala
NIM : N1A119190
KELAS : 4E
1.Diketahui bahwa pada tahun ini B telah berusia 50 tahun .Ia disarankan untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahunnya.padahal sebelum memasuki
usia 50 tahun , ia biasanya hanya melakukan pemeriksaan setiap 4 tahun
sekali.Meskipun B merasa tubuhnya sehat dan bugar,ia tetap melakukan pemeriksaan
untuk mengidentifikasi faktor resiko serta mengetahui gejala penyakit yang mungkin
timbul karena telah memasuki usia yang produktif.Jenis pencegahan yang sebaiknya
dilakukan adalah ….
A.pencegahan primer
B.Pencegahan tersier
C.Pencegahan sekunder
Jawaban : C
2.Di Kabupaten X, terjadi peningkatan insiden virus Poliomyelitis dalam waktu kurang dari
1 minggu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten X mulai
melakukan surveilans penyakit Poliomyelitis di masyarakat. Petugas surveilans
menemukan bahwa virus Polio ganas ini ditemukan (diisolasi) pada anak-anak kurang
dari 14 tahun. Surveilans yang dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten X
bertujuan untuk:
Jawaban: A
3. Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih
mengahadapi masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan
yang harus kita tangani dengan serius. Dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014, perbaikan status gizi kurang (underweight) menjadi 15%
dan prevalensi balita pendek (stunting) menjadi 32% pada tahun 2014.
Hasil Riskesdas dari tahun 2007 ke tahun 2013 menunjukkan fakta yang memprihatinkan
dimana underweight meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%, stunting juga meningkat dari
36,8 menjadi 37,2%, sementara wasting (kurus) menurun dari 13,6% menjadi 12,1%.
Pencegahan stunting bisa dilakukan dengan cara: pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi
ibu hamil, ASI ekslusif sampai umur 6 bulan, memantau pertumbuhan balita di posyandu
dan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi. Determinan kesehatan
yang mana yang turut berperan untuk terjadinya stunting?
b. Perilaku
c. Pelayanan Kesehatan
d. Genetika
e. Keadilan sosial
Jawaban: B
A. aktif berolahraga
E.Benar semua
Jawaban: E
5. Tujuan Program Pengendalian Penyakit Stroke adalah untuk menurunkan angka
kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat stroke dan meningkatkan pelayanan stroke di
masyarakat secara efisien dan efektif terintegrasi dalam sistem pelayanan kesehatan dan
berkesinambungan. Strategi pengendalian stroke di Indonesia meliputi:
b. Berhenti merokok
c. Promosi kesehatan
d. Hindari stress
Jawaban : C
Nama : Yulistia Ghita Perdana
NIM : N1A119194
Kelas : 4E
NIM :N1A119209
KELAS :4E
1. Surveilans PTM memerlukan sumber daya seperti SDM yang terlatih, sarana
(formulir, software, jaringan internet, dan hardware) yang memadai, metode pencatatan
dan pelaporan yang baku, dan pendanaan yang cukup.salah satu pengertian dari fungsi
pendukung adalah ?.......
B.Pelatihan
C.Supervisi
D.Standar/pedoman
E.pengolahan
2. Hal ini terkait dengan riwayat stroke pada keluarga. Orang dengan riwayat stroke pada
keluarga, memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena stroke dibandingkan dengan
orang tanpa riwayat stroke pada keluarganya. Menurut Mahammad Shadine dalam
(Udani, 2013), terutama jika dua atau lebih anggota keluarga pernah mengalami stroke
pada usia kurang dari 65 tahun akan meningkatkan risiko terkena stroke. Faktor genetik
yang sangat berperan pada kasus stroke antara lain adalah tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, diabetes dan cacat pada bentuk pembuluh darah. Selain itu gaya hidup
yang sama pada suatu keluarga juga dapat mendukung risiko stroke.
Dari pengertian diatas salah satu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah?.......
A.usia
B.jenis kelamin
C.hipertensi
D.herediter
E.klasifikasi stroke
D.kelebihan berat
E.pencegahan
A.30,9%
B.30,5%
C.30,7%
D.30,8%
E.30,6%
NIM : N1A119220
KELAS :4E
N1A119226
4E
1. Kanker payudara dapat terjadi pada pria, salah stu penyebab adalah karena kelainan
kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya kadar hormone pria,
kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) testis yang kecil, hal tersebut
sering disebut juga dengan istilah…..
a. hipotestosteron
b. Sindrom klinefelter
c. Hiperprosgesteron
d. Hiperestrogen
e. Hypotestosteronemia
2. Perempuan, 65 tahun dirawat diruang rawat inap dengan kelihan pusing, jantung
berdebar-debar, sedikit sesak nafas, kerigat dingin. Klien menyatakan ada riwayat
pemakaian pil KB, hyperlipidemia dan pembesaran atrium kiri pada pemeriksaan
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan perawat didapatkan hasil
tekanan darah :160/100 mmHg, pernapasan 28 x/ menit, nadi 88 x/ menit, suhu 36
℃, JVP 5 + 2 cm H20, ictus cordis di ICS 5 bergeser 2 cm kelateral kiri, suara jantug
S3, ada bising abdomen. Pada pemeriksaan raiologi cor CTR >50%. Dari kasus diatas
yang diderita oleh pasien adalah….
a. Hipertensi derajat I
b. Hipertensi derajat II
c. Hipertensi derajat III
d. Hipertensi normal tinggi
e. Benar semua
3. Di indonesia saat ini terdapat 1114 posbindu PTM yang tersebar di 29 provinsi.
Diharapkan disemua kelurahan/desa dapat menyelengarakan posbindu PTM sebagai
bentuk mawas diri dari masyarakat terhadap factor resiko PTM.
Pemda/industry/swasta/organisasi/sector lainnya diharapkan dapat ikut memfasilitasi
kegiatan posbindu PTM. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan
posbindu PTM adalah….
a. Deteksi, pengobatan terhadap penyakit PTM serta rujukan yang dilakukan secara
rutin dan periodic
b. Deteksi, konseling, monitoring factor resiko PTM yang dilakukan secara
rutin dan periodic
c. Sosialisasi penyakit PTM yang dilakukan secara rutin dan periodic
d. Komunikasi terpadu PTM yang dilakukan secara rutin dan periodic
5. Seorang remaja mempunyai makanan yang berlebihan tetapi diikuti dengan muntah
yang berlebihan yang dilakukan sendiri. Hal itu dilakukan karena remaja tersebut takut
gemuk apakah diagnose dari kasus diatas….
a. Vomitus
b. Anoreksia
c. Nausa
d. Bulimia
e. Semua benar
NAMA : ALIYYAH ZAHIRAH
NIM : N1A119236
KELAS : 4E
Soal Epidemiologi
1. Perilaku sehat dapat menunjang meningkatnya derajat kesehatan. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan
mengatur pola makan yang sehat dan melakukan olahraga yang teratur dapat
menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya yaitu …
a. Diabetes Melitus
b. Ispa
c. Stroke
d. Penyakit Jantung
e. Covid-19
Jawaban : C. Stroke
2. Seorang balita berumur 12 bulan lahir dengan panjang atau tinggi badan yang
standar dan hasilnya berada di bawah normal, ia seringkali terkena beberapa
penyakit terutama infeksi. Pada saat ini status gizi anak buruk. Gangguan
penyakit apa yang terjadi pada balita tersebut …
a. Stunting
b. Ispa
c. Stroke
d. Covid-19
e. Diabetes Melitus
Jawaban : A. Stunting
3. Obesitas merupakan keadaaan ketidakseimbangan antara energi yang masuk
dengan energi keluar dalam jangka waktu lama. Sehingga energi yang berlebih
tersebut disimpan dalam bentuk lemak dan menambah berat badan. Pencegahan
obesitas dapat dilakukan dengan …
a. Memenuhi kebutuhan gizi
b. Membatasi konsumsi lemak, minyak, dan gula
c. Diberikan asi eksklusif sejak lahir
d. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula
e. Berhenti merokok
Jawaban : B. Membatasi konsumsi lemak, minyak, dan gula
Nim : N1A119241
Kelas : 4A
1. Seorang laki-laki 44 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan lemah pada tangan
dan kaki mendadak saat bangun tidur. Keluhan disertai pelo. Riwayat hipertensi
dan DM sejak 10 tahun yang lalu. Didapatkan tensi 160/110 mmHg, nadi 88x/menit
irregular, RR: 24x/menit. Pada pemeriksaan EKG didapatkan atrial fibrilasi. CT
scan dalam batas normal. Diagnosa?
A. Pecahnya AVM
B. Stroke haemorrhage intraserebral
C. Stroke haemorrhage intraventrikel
D. Stroke infark emboli
E. Stroke infark trombosis
2. Seorang laki-laki 48 tahun datang dengan keluhan lemah setengah badan sebelah
kiri. Lemah mendadakawalnya didahului kesemutan pada tangan dan kaki kiri.
GCS 456 TD 130/80 RR 24 N 80 Pupil bulat isokor 3mm/ 3mm. Parese N. VII dan
XII tipe sentral. Demam (-) sakit kepala berat (-). RIwayat gangguan jantung (-),
meningeal sign (-). Diagnosa pada kasus ini adalah
A. Stroke Iskemik
B. Stroke ICH
C. Stroke Embolik
D. Tumor Otak
E. Meningitis bakteri
NIM : N1A119246
Kelas : 4E
1. Dari data WHO didapatkan data sebanyak 178 juta balita mengalami stunting
dengan benua tertinggi angka kejadian kasus stunting pada balita adalah Afrika
(40%) dan Asia (36%). Dan data dari riskesda tahun 2013 prevalensi stunting di
Indonesia meningkat disbanding tahun 2010 dan 2007. Uraian diatas
merupakan…….
a. Masalah stunting
c. Epidemiologi stunting
d. Dampak stunting
e. Masalah gizi
a. Pada era 1990 kasus ISPA, Tuberkulosis, dan Diare menempati urutan 3
besar. Namun pada era 2010 dan 2015 bergeser menjadi stroke, kecelakaan
lalu lintas da penyakit jantung disusul kanker dan diabetes.
3. Seseorang memiliki yang memiliki riwayat stroke di usi lanjut harus sering
melakukan kegiatan seperti
a. Olahraga
b. terapi
c. latihan otot
d. senam
e. berlatih
4. Pendarahan abnormal dari vagina, sakit panggul saat seks, keputihan tidak
normal, dan susah buang air besar merupakan gejala dari kanker serviks
stadium……
a. Stadium 4
b. Stadium 3
c. Stadium 2
d. Stadium 1
e. Stadium 0
5. Dalam menentukan surveilans faktor risiko PTM dilaksanakan berdasarkan
langkah-langkah. Dalam interpretasi data dilakukan……
b. Hasil-hasil analisis dan interpretasi dibuat dalam bentuk laporan atau presentasi
d. Analisis dilakukan secara deskriptif menurut vaiabel orang, tempat, dan waktu
Nim : N1A119247
Kelas : 4E
Soal EPTM