Anda di halaman 1dari 7

Epidemiolog Kesehatan adalah suatu profesi yang merupakan lulusan dari perguruan tinggi yang

mempunyai keahlian khusus epidemiologi yang langsung dapat diterapkan dalam pelayanan
kesehatan komprehensif yaitu pelayanan kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif.

Epidemiologi mempunyai batang tubuh ilmu dan sekaligus merupakan metodologi, untuk
menghasilkan ilmu pengetahuan dalam rangka memperkuat dan memperluas batang tubuh ilmu
tersebut. Epidemiologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajarai kejadian dan distribusi
masalah, yang berkaitan dengan kesehatan beserta determinant, yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian dan distribusi tersebut. Ilmu yang mempelajari kejadian dan distribusi
tersebut disebut epidemiologi deskriptif, sedangkan ilmu yang mempelajari determinant itu disebut
epidemiologi analitik.

Tujuan epidemiologi adalah untuk:

Mendiagnosis masalah kesehatan.

Menentukan riwayat alamiah dan etiologi penyakit.

Memberikan informasi dalam rangka meningkatkan manajemen (perencanaan, pelaksanaan,


pemantauan dan penilaian) pelayanan dan atau kesehatan.

Ketiga tujuan tersebut dapat dicapai dengan dua strategi yaitu surveilans epidemiologi dan
penelitian epidemiologi. Surveilans epidemiologi meliputi kegiatan-kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematis atau rutin untuk menghasilkan informasi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan manajemen (perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan penilaian) serta pelayanan/program kesehatan. Penelitian epidemiologi mempunyai kegiatan
yang sama dengan surveilans epidemiologi tetapi kegiatan-kegiatan tersebut tidak dilakukan secara
terus-menerus. Penelitian epidemiologi mempunyai tujuan tertentu, yang untuk mencapainya
diperlukan disain penelitian yang dibuat oleh peneliti yang bersangkutan.

Epidemiolog Kesehatan adalah suatu profesi yang merupakan lulusan dari perguruan tinggi yang
mempunyai keahlian khusus epidemiologi yang langsung dapat diterapkan dalam pelayanan
kesehatan komprehensif yaitu pelayanan kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif.

TUJUAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam epidemiologi adalah
memperoleh data frekuensi, distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan
dengan kesehatan masyarakat, misalnya:
Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan makanan dapat
digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan penyebabnya.

Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma paru-paru
dengan asbes, rokok dengan penyakit jantung dan hubungan-hubungan penyakit dan masalah
kesehatan lainnya

Menentukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaan heawan konsisten dengan data
epidemiologis

Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun
perencanaan, penanggualangan masalah kesehatan, serta menentuka prioritas masalah keseahatan
masyarakat

MANFAAT EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.

Yaitu membantu pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan, Pemantauan (
Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan.

Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah
upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan
yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).

2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.

Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah
penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.

3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.

Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan menggunakan
metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan Suatu Penyakit ( Natural
History of Disease ). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat penting dalam
menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai
upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai
berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu
penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit
terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul dan
berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.

4. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.

Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan
diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan yang dimaksud di sini
merupakan perpaduan dari keterangan menurut cirri – cirri Manusia, tempat dan Waktu.
PERANAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

Dalam bidang kesehatan, epidemiologi mempunyai peranan yang cukup besar karena hasilnya dapat
digunakan untuk:

Mengadakan anlisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan-perubahan yang terjadi


akibat intervensi alam atau manusia

Mendeskripsikan pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat

Mendeskripsikan hubungan antara dinamika penududuk dengan penyebaran penyakit

Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah
kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai
peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa

Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab maupun faktor risiko yang berhubungan dengan
timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya

Menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan serta penyebarannya dalam suatu
penduduk tertentu

Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk
mengatasi atau menanggulanginya.

Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

Menyiapkan data dan informasi yang esensil untuk keperluan :

Perencanaan,

Pelaksanaan program,

Evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat

Menentukan skala perioritas kegiatan tsb.

Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan

MENGAPA PETUGAS KESEHATAN MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN EPIDEMIOOGI ?

Untuk menjawab pertnaya tersebtu di atas apt di jelasakan melalui bebrapa hal berikut ini:

Walaupun teknologi kedokteran telah menngalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi masih
banyak faktor penyebab penyakit yang belum terungkap terutama penyakit-penyakit kronis, dan
penyakit yang belum pernah terjadi atau penyakit baru dan belum pernah di laporkan sebelumnya.
Dalam hal demikian, pendekatan epidemiologi merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk
mengungkapkan penyebabnya.
Keberhasilan percobaan pengobatan penyakit atau pencegahan penyakit yang dilakukan di klinik
atau di laboratorium masih harus di uji kemampuannya di masyarakat

Frekuensi distribusi penyakit yang diperoleh di rumah sakit harus di sesuaikan dengan kondisi di
masyarakat.

Dalam upaya peningkatan derajat kesahatan masyarakat melalui pelayanan kesahatan di butuhkan
informasi tentang yang terkena, jumlah orang yang terkena, dimana dan bilaman terkenanya.
Penyebaran dan penyebabnya. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui studi epidemiologis

Dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat seperti pencegahan penyakit atau fenomena lain
seperti ledakan penduduk dapat dilakukan dalam upaya imunisasi, penyaringan terhadap orang yang
mempunyai risiko terkena suatu penyakit walaupun penyakit belum tampak, dan upaya keluarga
berencana untuk mengatasi ledakan penduduk.

Gejalah kronis kekurangan yodium

Kekurangan asupan yodium menyebabkan penurunan produksi hormone toroid di dalam tubuh
manusia hingga menyebabkan penyakit hipotiroid dan penyakit gondok. Ada beberapa gejala yang
akan dialami oleh penderita kekurangan yodium yaitu:

1. Timbulnya benjolan di bagian leher, yang apat di tandai dengan adanya benjolan yang
tampak di leher
2. Rambut rontok
3. Merasakan kelelahan
4. Sensitive dengan udarah dingin
5. Wajah yang membengkak meningkatnya kolestrol dalam darah
6. Peningkatan berat badan tanpa penyebab yang jelas
7. Tubuh terasa lemah dan lelah
8. Merasakan kedinginan
9. Kulit menjadi kering dan pecah-pecah
10. Ganguan menstruasi dengan darah berlebih pada wanita
11. Ganguan irama jantung
12. Penurunan daya ingat dan kemampuan berfikir

Kemudian gejala pada bayi dapad menyebabkan tanda da gejala berupa:

1. Bayi akan sering tersedak


2. Pembesaran pada lidah bayi
3. Selalu mengalami tasa kantuk yang berlebih
4. Selalu buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya
5. Wajah baik membengkak

Pada anak dan remaja dapat menyebabkan tanda dan gejala berupa:

1. Penundaan pubertas
2. Pertumbuhan kurang baik
3. Pertumbuhan mendal yang kurang
4. Penundaan perkembangan gizi
Yang terakhir pada ibu hamil, kekurangan yodium dapat berbahaya bagi janin.karena Kekurangan
yodium pada saat kehamilan dapat menyebabkan anak mengalami kretinismen (hipotiroid
kongenital atau bawaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Gangguan kekurangan yodium

Keterkaitan suatu fenomena akan perilaku manusia sangat penting. Ini membuktikan bahwa
gangguan yodium mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang
dimaksudkan adalah:

Yang Pertama adalah Anemia. Singkatnya, anemia terjadi karena kekurangan zat besi karena
hemoglobin dibentuk oleh protein dna zat besi. Protein dan zat besi inilah yang berperan penting
dalam metabolism yodium, maka itu kada Hb yang rendah dapat memicu berbagai gangguan
kekurangan yodium. Menurut Zimmermann (2000), defisiensi zat besi mempunyai dampak negatif
pada metabolisme yodium karena dapat menurunkan plasma thyroxine (T4) dan triiodothyronine
(T3), mengurangi perubahan T4 menjadi T3 dan meningkatkan konsentrasi dari thyrotropin serta
dapat merusak atau melemahkan terapi pemberian kapsul yodium. Sintesis hormone tyroid dikatalis
oleh thyroperoxidase dan tergantung dengan zat besi, sehingga pada anak yang anemia hormone
tiroid tidak dapat tersintesis.

Yang Kedua yaitu Status Gizi. Hal itu sesuai dengan teori bahwa status gizi yang buruk dapat
menyebabkan penyakit karena gangguan yodium. Status gizi tersebut diukur dari penggambaran gizi
masa lalu seseorang. Hal yang membuat seseorang memiliki status gizi yang buruk karena mereka
mengalami defisiensi kalori dan protein dalam jangka waktu yang lama sehingga status gizinya
buruk. Selain itu, defisiensi yodium, protein, selenium dan zat-zat lainnya menjadu penyebab lain
seseorang mengalami status gizi yang buruk. Pada penelitian Prihatini (2002), bahwa anak dengan
status gizi kurang mempunyai resiko kekurangan yodium lebih besar dari anak bergizi baik, resiko
pada anak laki-laki gizi kurang lebih besar dari perempuan
Daftar pustaka

1. Amiruddin,R.2012 Surveilans Kesehatan Masyarakat.Kampus IPB Pres Taman Kencana


Bogor.PT Penerbit IPB Pres
2. Azwar,A. 1993. Pengantar Epidemiologi. Jakarta:PT Bina Rupa Aksara
3. Irianto K. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan Klinis.
Bandung.Aifabeta;2014
4. Kemenkes PDdl.Malaria.Buletin. 2016
5. Azul,A. 1999. Pengantar Epidemiologi, Jakarta,Binarupa Aksara
6. Dewi, Delima. “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY) di Daerah Pegunungan Kapur Wonogiri Jawa Tengah”. Jurnal Medika Respati,
Vol.9, No.3 Juli 2014

Anda mungkin juga menyukai