Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN MASYARAKAT

RESUME EPIDEMIOLOGI

Di susun oleh :

Hera Dahliyana (P07224122015)

Tiara Ananda Putri (P07224122028)

Dosen Pengampu :

Eli Rahmawati, S.SiT.,M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN PRODI D-III KEBIDANAN BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2024/2025
1. Guna Epidemiologi

1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.

Epidemiologi membantu pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan,


Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan. Data yang
diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya
yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan yang
ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).

2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.

Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah
penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.

3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.

Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan
menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan
Suatu Penyakit (Natural History of Disease). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini
amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut
dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa
sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi dalam
menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan
tentang frekwensi dan penyebaran penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu.
Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan
perkembangan penyakit tersebut. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.
2. Prinsip Epidemiologi

Dalam epidemiologi ada 4 prinsip sebagai berikut:

1. Mempelajari sekelompok manusia/masyarakat yang mengalami masalah kesehatan

2. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan

pada sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka frekuensi

mutlak atau rasio

3. Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang

diperinci menurut keadaan tertentu, dianatranya keadaan waktu,

tempat, orang yang mengalami masalah kesehatan

4.Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dialkukan untuk mengkaji masalah-masalah


kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.

3. Konsep Sehat Dan Contoh kasusnya

Definisi sehat menurut UU No 23 tahun1992 adalah keadaan sejahtera

dari badan (jasmani) , jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap

orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis, dari definisi tersebut dapat

dipilah-pilah bahwa sehat fisik adalah keadaan dimana fisik dan faalnya tidak

mengalami gangguan sehingga memungkinkan berkembangnya mental

atau psikologis dan sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari

dengan normal. Sehat mental adalah suatu kondisi yang memungkinkan


perkembangan fisik, intelektual emosional yang optimal dari seseorang

dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Sehat

sosial adalah perikehidupan dalam masyarakat , dimana perikehidupan

ini harus sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mempunyai

cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan kehidupan sendiri

serta kehidupan keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkannya

bekerja, beristirahat dan menikmati hiburan padawaktunya. Definisi sehat menurut WHO 1947
yang dikatakan sehat adalah

satu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial

bukan semata-mata bebas dari penyakit dan atau kelemahan . dalam konsep

sehat WHO tersebut diharapkan adanya keseimbangan yang serasi dalam

interaksi antara manusia dan makluk hidup lain dengan lingkungannya.

Sebagai konsekuensi dari konsep WHO, tersebut maka yang dikatakan

manusaia sehat adalah :

1. Tidak sakit

2. Tidak cacat

3. Tidak lemah

4. Bahagia secara rohani

5. Sejahtera secara sosial

6. Fit secara jasmani

Sakit menurut Perkin’s adalah suatu keadaan yang tidak

menyenangkan yang menimpaseseorang sehingga menimbulkan gangguan


dalam beraktifitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani maupun sosial.

Jadi sakit berarti suatu keadaan yang meperlihatkan adanya keluhan

dan gejala sakitsecara subyektif an obyektif,sehingga penderita tersebut

memerlukan pengobatan untuk mengembalikan keadaan sehat.

Keadaan sakit sering dipakai untuk kesehatan suatu masyarakat.

Untuk mengetahui tingkat kesehatan trsebut dapat dilakukan melalui

pengukuran-pengukuran nilai unsur tubuh antara lain : berat badan, tekanan

darah, frekuensi oernafasan, pemerksaan cairan tubuh dan lainnya.Keadaan

sakit merupakan akibat dari kesalahan adaptasi terhadap lingkungan

(maladaptation) dan reaksi antara manusa dan sumber-sumber penyakit.

kesakitan adalah reaksi personal, interpesonal, kultural atau perasaan

kurang nyaman akibat dari adanya penyakit.

contoh sehat adalah orang dengan tubuh yang bugar, tidak lemas, wajah berseri dan melakukan
kegiatan sehari hari dengan mandiri

sedangkan contoh sakit adalah orang yang merasa nyeri, pusing, lemas dan merasa tidak tenang
atau cemas secara berlebihan.

CONTOH KASUS :

Imron 12 tahun, seorang pelajar yang selalu juara kelas hidup dengan seorangbapak sebagai
nelayan dan 3 adik. Saat ini bapaknya terkena sakit asma yangmengharuskan untuk istirahat dari
pekerjaannya. Saat ini imron sangat cemasterhadap bapaknya yang kian hari kesehatnnya
memburuk. Saat ini imron tidakmasuk sekolah dan bekerja untuk membiayai kehidupan
keluarganya.Cemas akan kehilangan bapak, kasihan terhadap nasib 3 adik-adiknya dan
bingungakan tugas sebagai pelajar.
Imron mengalami sakit karena Dari definisi sehat menurut WHO (1947), sehat adalah keadaan
utuh secara fisik, jasmani,mental, social dan bukan hanya suatu keadaan yang terbebas dari
penyakit, cacat dankelemahan.

Maka Imron bisa dikatakan sakit. Karena Imron mengalami masalah pada keadaan mental
dansocial. Secara mental, Imron merasa cemas akan kehilangan bapak, kasihan terhadap nasib
3adiknya, dan bingung akan tugas sebagai pelajar.

4. Ukuran Epidemiologi Dan Contohnya

Untuk mengetahui besarnya suatu masalah kesehatan baik data morbiditas dan mortalitas di
suatu wilayah, diperlukan berbagai macam ukuran frekuensi. Dalam epidemiologi ukuran yang
banyak digunakan dalam menentukan morbiditas dan mortalitas adalah rasio, proporsi dan rate.

1. RASIO

Rasio merupakan angka perbandingan atau dapat diterjemahkan sebagai “dibanding dengan”.
Jadi rasio adalah perbandingan suatu peristiwa (event) sebagai numerator (x) dan peristiwa
lainnya yang tidak berhubungan sebagai denominator (y). Ratio juga digunakan untuk
menyatakan besarnya kejadian, contoh sex ratio.Rumus rasio sebagai berikut:
Jumlah kejadian keracunan makanan di desa X adalah 100 orang, dengan rincian pria sebesar 25
dan wanita 75. Berapakah rasio kasus keracunan makanan laki-laki terhadap wanitadi desa X
tersebut?

Penyelesaian:

Rasio kasus laki-laki : wanita = 25/75 = 1/3

Jadi rasio jenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan

adalah 1:3

2. PROPORSI

Proporsi adalah bagian dari suatu peristiwa atau ukuran yang membandingkan suatu peristiwa
sebagai numerator (x) dan peristiwa lainnya sebagai denominator (y) yang mengandung
peristiwa numerator (x+y). Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam
populasi. Contohnya adalah proporsi kejadian gizi buruk diantara masalah gizi lainnya. Rumus
proporsi sebagai berikut:

Contoh soal:

Dalam suatu KLB penyakit Leptospirosis, jumlah penderita laki-laki sebanyak 25 orang dan
jumlah penderita perempuan sebanyak 10 orang. Berapa proporsi penderita laki-laki?

Penyelesaian :

Proporsi penderita laki-laki = 25/(25+10) x 100%

= 71,43%
3. RATE

Rate adalah besarnya peristiwa/kejadian yang terjadi pada keseluruhan populasi dalam waktu
tertentu. Nilai rate mengukur kemungkinan kejadian dalam populasi terhadap beberapa peristiwa
tertentu, misalnya kasus atau kematian karena penyakit infeksi. Rumus rate sebagai berikut:

Contoh:

Pada tahun 2009 terdapat kasus tuberkulosis paru sebesar 90 orang yang dilaporkan terjadi di
kota berpenduduk 200.000 orang. Berpakah angka insidensi per 100.000 penduduk di kota
tersebut?

Penyelesaian:

Insidence rate= 90/200.000 x 100.000

= 45

Jadi Insidence ratetuberkulosis paru di kota tersebut pada tahun 2009 adalah 45 per 100.000
penduduk.

5. Konsep Pencegahan Penyakit Dan Contoh Kasus

Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi


masyarakat dari ancaman kesehatan potensial. Pencegahan penyakit adalah upaya mengekang
perkembangan penyakit, memperlambat kemajuan penyakit, dan melindungi tubuh dari
berlanjutnya pengaruh yang lebih membahayakan.

CONTOH KASUS :
pak rudi usia 40 tahun datang ke puskesmas menanyakan mengenai keluhannya yaitu sering
kesemutan dan rasa tebal dikulit. diketahui pak rudi mempunyai keturunan diabetes melitus dan
merokok. pihak puskesmas pun memberi arahan untuk pak rudi agar cek lab dan ditemukan hasil
150mg/dl. diberikan asuhan oleh pihak puskesmas untuk pak rudi mengenai cara cara mencegah
DM pada pak rudi, adapun cara pencegahan nya yaitu :

1. rutin berolahraga

2. rajin minum air putih

3. cek kesehatan rutin

4. kurangi gula dan karbohidrat

5. berhenti merokok

6. perhatikan porsi makan

CONTOH SOAL PILIHAN GANDA

1. Menurut kamu penyakit tidak menular adalah . . .

A. penyakit yang tidak mengalami proses pemindahan dari orang lain

B. penyakit yang dapat di tularkan melalui nyamuk

C. penyakit yang dapat di tularkan dengan suntikan

D. penyakit yang dapat di tularkan melalui udara

Jawaban :

A. penyakit yang tidak mengalami proses pemindahan dari orang lain

2. Distribusi masalah kesehatan di epidemiologi dijelaskan berdasarkan...

A. frekuensi, determinan, distribusi


B. masalah kesehatan, upaya penanggulangan

C. waktu, orang, tempat

D. penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit kerja, kesehatan lingkungan, dsb

Jawaban:

C. waktu, orang, tempat

3. ang tidak termasuk tanda - tanda atau gejala penyakit Diabetes Melitus adalah ....

A. Sesak nafas

B. Panas tinggi

C. Sakit kepala

D. Sering merasa haus

Jawaban:

D. Sering merasa haus


DAFTAR PUSTAKA

: Effendi. N. Dasar-dasar keperawatan Kesehatan Masyarakat, Egc, 2020


Notoadmojo, Soekidjo. 2019. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Jakarta : Rineka Cipta.
Timrmeck, Thomas. 2019.Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2.Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta
Murti, B.2003. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah
Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai