El Vinta Rahmi
NIM. 2320322018
S-2 Kesehatan Masyarakat
Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Jawab :
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi penyakit, dan faktor
yang memengaruhi status kesehatan pada populasi manusia dan banyak melibatkan
pengamatan dan pengukuran sistematik tentang penyakit dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan penyakit.
Misalnya pada masa pandemi covid yang lalu merupakan kondisi darurat global yang
terjadi karena infeksi CoronaVirus di seluruh dunia. Berdasarkan data tanggal 20 Maret 2020,
total pasien dengan konfirmasi pemeriksaan positif di seluruh dunia adalah 246.275 kasus.
Sejumlah 10.038 kasus pasien meninggal dunia dan data terakhir menunjukkan angka
kesembuhan 86.036 kasus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang
penanggulangan wabah penyakit menular dijelaskan didalamnya bahwa penyelidikan
epidemiologis adalah penyelidikan terhadap seluruh penduduk dan makhluk hidup lainnya,
benda dan lingkungan yang diduga ada kaitannya dengan terjadinya wabah. Upaya
penanggulangan ini sebagai bentuk untuk memperkecil angka kematian, membatasi
penularan serta penyebaran penyakit agar wabah tidak meluas ke daerah lain.
Sebagai seorang mahasiswa s-2 kesehatan masyarakat ilmu epidemiologi ini sangat
penting diantaranya :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yg berperan terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan dalam masyarakat.
2. Menyediakan data yg diperlukan utk perencanaan kesehatan dan pengambilan
keputusan
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah
dilakukan.
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam
upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat yang perlu dipecahkan.
3. Pada P-Care BPJS itu ada skrining riwayat kesehatan yang dilakukan minimal satu
kali setahun, diajukan pertanyaan-pertanyaan skrining riwayat kesehatan ini tentang
riwayat kesehatan sendiri, keluarga, pola konsumsi makanan dll, maka nanti akan
didapatkan mis pasien A beresiko diabetes , berisiko hipertensi, nah apakah ini juga
sudah termasuk uji sensitivitas? Dan apakah pertanyaan-pertanyaan yg diajukan ini
juga harus ada standardnya atau bagaimana?