Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Keselamatan Kerja

Secara filosofi Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya
dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya.

Sedangkan menurut keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah dan beberapa ahli mengemukakan pengertian keselamatan
kerja sebagai berikut :

 Menurut PP No.50 tahun 2012 keselamatan kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakiit akibat kerja.
 Menurut La Dou dalam Syaufii Syamsudin,at al(2009:27), Keselamatan kerja adalah suatu
kondisi yang bebas atau relative sangat kecil, dari resiko kecelakaan atau kerusakan.
Keselamatan kerja pada prinsipnya menitikberatkan pada atau tidak adanya kesalahan pada
system (system failure) dan kesalahan pada manusia (Human error).
 Menurut intercollegiate DictioneryKeselamatan kerja secara umum diartikan sebagai interaksi
anatara manusia, mesin dan media yang dapat berakibat kerusakan system, tidak tercapainya
sasaran, hilangnya jam kerja atau celakanya tenaga kerja.
 Menurut Suma’mur, (1993), keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungan serta cara-cara melakukan pekerjaan.
a. Tujuan Keselamatan Kerja
Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) diperusahaan dirasakan sangat penting
karena dapat melindungi pekerja, asset perusahaan serta menjaga dan meningkatkan proses
produksi dalam pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970, dimana terdapat 3
(tiga) tujuan utama yaitu antara lain :
 Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
(accident & helath hazards prevention)
 Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien
(loss control prevention)
 Menjamin proses produksi berjalan lancar (eco efficiency & productivity)
 Agar lingkungan kerja dapat dipelihara dengan aman
Dengan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara baik
diharapkan dapat mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja sehingga dapat
meningkatkan produktifitas. Dengan harapan penerapan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) di Indonesia dapat dilaksanakan secara merata dan nasional.

b. Manfaat Penerapan Keselamatan Kerja


Menurut Rivai (2004) Pelaksanaan Keselamatan Kerja apabila ditetapkan secara baik dan
benar maka manfaatnya akan dapat dirasakan pengusaha dan pekerja antara lain :
 Meningkatkan kinerja karyawan sehingga menurunnya jumlah hari kerja yang hilang
 Meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan
 Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya
pertisipasi dan rasa memiliki
 Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan,dan
 Meningkatkan keuntungan secara substansial
c. Prinsip Penerapan Keselamatan Kerja
Setiap dunia usaha sewajarnya memiliki strategi yang dapat memperkecil bahkan
menghilangkan kejadian kecelakaan dan penyakit akibat kerja sesuai kondisi tempat kerjanya.
Strategi yang perlu diterapkan meliputi :
1. Indentifikasi sumber-sumber bahaya dan risiko (IDENTIFICATION)
2. Pengukuran/penilaian sumber bahaya dan risiko untuk evaluasi (ASSESSMENT)
3. Penetapan yang dapat diterima – level of ‘acceptibility’ (DETERMINATION)
4. Pengendalian sumber bahaya dan risiko (CONTROL)

2.2 Kecelakaan Kerja

a. Pengertian Kecelakaan
Sedangkan Pengertian Kecelakaan menurut Permen (3/98), adalah suatu kejadian (event) yang
tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau
harta benda. Sedangkan menurut UU 3 tahun 1992 Kecelakaan yag terjadi berhubung dengan
hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan
pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
Kecelakaan kerja adalah
 Suatu proses kejadian yang tidak direncankan (unplanned)
 Datangnya tiba-tiba (suddenly)
 Kejadian yang tidak diduga
 Menghentikan proses yang sedang berlangsung
 Akibatnya tidak diinginkan yang dapat menciderai manusia, merusak asset perusahaan
 Mencemari lingkungan
b. Teori Kecelakaan Kerja
Teori Domino
Ada beberapa teori yang berkembang dan menjelaskan tentang terjadinya kecelakaan ini. Salah satu
yang sangat terkenal ada teori Domino yang dikemukakan oleh H.W.Heinrich, bahwa kecelakaan
dapat terjadi karena
1. Faktor lingkungan sosial
2. Faktor individu
3. Kondisi Tidak aman dan perilaku tidak aman
4. Kecelakaan
5. Kerugian
Teori Loss Control Model (Bird & german, 1985)
Selain teori domino yang dikemukakan oleh H.W Heinrich ada juga teori kecelakaan yang
dikemukakan oleh Bird & German tahun 1985 yang mengemumakan bahwa kecelakaan kerja dapat
terjadi karena
1. Lemahnya kontrol
2. Penyebab dasar
3. Penyebab langsung
4. Insiden
5. Kerugian

c. Penyebab Kecelakaan Kerja

Manusia merupakan salah satu penyebab kecelakaan kerja disamping penyebab yanglain adapun
faktor penyebab kecelakaan seperti yang dikemukan oleh H.W. Heinrich penyebab kecelakaan di
klasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :

1. Unsafe Action

Unsafe Action adalah suatu tindakan yang memicu terjadinya suatu kecelakaan kerja berupa

 Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang


 Menjalakan Mesin/ Peralatan dengan kecepatan yang tidak semestinya
 Membuat Alat Pengaman/K3 tidak berfungsi
 Lalai menggunakan APD
 Mengangkat barang dengan cara yang salah
 Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya
 Membetulkan mesin dalam keadaan jalan
 Lalai memeberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja
 Bersenda gurau tidak pada tempatnya
 Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit
 Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman
2. Unsafe Condition (Kondisi Tidak Aman)
Unsafe Condition berkaitan erat dengan kondisi lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan. Banyak ditemui bahwa terciptanya kondisi yang tidak
aman ini karena lingkungan kerja yang kurang ergonomis contohnya
 Pelindung atau pengaman yang tidak memadai
 Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan
 Penempatan barang yang salah
 Sistem peringatan yang tidak memadai
 Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/peledakan
 Kebersihan lingkungan kerja yang jelek
 Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap, debu dsb.)
 Kebisingan yang berlebihan
 Pemaparan Radiasi
 Ventilasi yang tidak memadai
 Penerangan yang tidak memadai
d. Sturktur dari Kecelakaan

Anda mungkin juga menyukai