Anda di halaman 1dari 3

WISATA BATANG AGAM KOTA PAYAKUMBUH PERLU BERBENAH

Oleh : Mahasiswa S-2 Kesehatan Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


“El Vinta Rahmi, Landura Prima Yori, Siska Rahayu”

Kawasan Batang Agam di Sungai Pinago, Kecamatan Payakumbuh Barat menjadi kawasan wisata
baru sekaligus sebagai tempat olahraga keluarga. Kawasan normalisasi Batang Agam yang telah dibangun
menjadi tempat wisata baru dan sebagai arena olahraga itu, selalu ramai dikunjungi masyarakat, baik
masyarakat Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota dan bahkan warga dari berbagai daerah di
Sumbar dan Riau juga ada yang datang berlibur dan berolahraga di kawasan Batang Agam ini.
Ramainya warga berkunjung ke kawasan Batang Agam tersebut, dengan sendirinya makin tumbuh
dan bermunculan pula tempat-tempat usaha, baik itu usaha jajanan dan makanan, kafe ala kekinian, serta
berbagai jenis usaha lainnya seperti permainan anak-anak, jasa penyewaan sepeda tanden, mobil-mobilan
dan beragam sarana permainan anak-anak lainnya, yang tentu semakin menjadi daya tarik bagi
masyarakat untuk tak bosan-bosannya datang berkunjung ke kawasan normalisasi Batang Agam yang
dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V itu.
Untuk melengkapi dan menambah daya tarik agar kawasan Batang Agam ini benar-benar menjadi
destinasi wisata dan menjadi tempat olah raga yang dapat diminati semua kalangan, saat ini Pemko
Payakumbuh tengah membangun stadion sepakbola berstandar Nasional, Gedung Olah Raga (GOR) yang
pekerjaannya hampir rampung termasuk membangun prasarana lainnya.
Namun sayang, Batang Agam yang kini mulai terkenal sebagai destinasi wisata baru di
Payakumbuh sekaligus sebagai tempat olahraga yang mulai banyak diminati keluarga, sepertinya perlu
penataan dan pengawasan lebih baik, karena saat ini tempat rekreasi dan tempat berolahraga yang
dibangun di aliran Batang Agam itu, mulai tidak terawat dan‘dikotori’ dijadikan sebagai tempat melepas
dahaga maksiad oleh pengunjungnya yang tidak bermoral dan tidak bertanggungjawab.
Apabila kondisi ini dibiarkan kawasan wisata yang sangat berpotensi ini akan rusak dan menjadi
tak menarik lagi untuk dikunjungi. Dari hasil pengamatan 3 orang Mahasiswa Pascasarjana Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas bernama El Vinta Rahmi, Landura Prima Yori dan
Siska Rahayu yang mereka juga merupakan putra daerah Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh
Kota menyebutkan kondisi yang mereka temukan dilapangan sampah yang masih berserakan dimana
tempat sampah yang disediakan sudah ditebar dibeberapa titik. Sehingga tidak menyulitkan rasanya bagi
pengunjung untuk membuang sampah mereka ke tempat sampah tersebut. Namun masih ditemukan
sampah yang tergeletak disamping tempat sampah dimana tempat sampah masih kosong. Hal ini sangat
perlu kesadaran pengunjung dan pengawasan dari pihak pengelola agar menjaga kebersihan lingkungan di
kawasan Batang Agam.
Tak hanya itu dengan adanya beberapa oknum pengunjung yang menjadikan kawasan batang
agam ini “dikotori” dapat merusak mental dan moral masyarakat dan daerah ini, apabila tidak segera
mendapat perhatian pihak yang berkompeten, ada kekhawatiran masyarakat Batang Agam nan indah yang
kini telah menjadi destinasi wisata baru dan sebagai tempat olahraga bagi keluarga itu, akan berubah
fungsi sebagai tempat perusak moral dan mental masyarakat.

Masih banyaknya yang berenang di sepanjang sungai batang agam, dilihat


dari fisik airnya yang tidak baik untuk dijadikan berenang.

Anda mungkin juga menyukai