Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu kabupaten yang terletak

di provinsi Jawa Tengah, yang memiliki perbatasan dengan beberapa

kabupaten lainnya. Seperti di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Pemalang, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan

di sebelah selatan sampai dengan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten

Banyumas.

Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu kawasan yang

berkembang pesat ditinjau dari potensi wisatanya. Potensi wisata di

Kabupaten Purbalingga sangat banyak dari wisata buatan sampai wisata alam,

seperti Owabong, Sanggaluri Park, Purbasari Pancuran Mas, Pancuran

Ciblon, Goa Lawa, Curug Nini, Petilasan Ardi Lawet, Monumen Jenderal

Soedirman, Lembah Asri, dan River Tubing, tetapi dalam hal ini sejarah

pariwisata harus tetap diperhatikan baik wisata yang dibangun oleh

pemerintah kabupaten Purbalingga, Perorangan sampai dengan wisata yang

dibangun oleh suatu kelompok atau komunitas.

Pemerintah Kabupaten Purbalingga mulai mengupayakan setiap desa

yang berpotensi memiliki daya tarik wisata sesuai dengan UU No. 10 Tahun

2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah

akan sangat menguntungkan antara lain meningkatkan pendapatan asli daerah

1
Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018
2

(PDA), meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan

kerja mengingat semakin banyak pengangguran saat ini, meningkatkan rasa

cinta terhadap lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat,

seperti salah satu contoh wisata alam yang saat ini mulai di kembangkan oleh

penggiat dan pelaku wisata di Kabupaten Purbalingga yaitu wisata alam yang

di prakasai oleh Basecamp Utara.

Desa Limbasari merupakan desa yang berada di sebelah utara

purbalingga, dimana desanya memiliki kondisi alam yang masih sangat asri

dari persawahan, pegunungan dan sungai, sehingga menjadikan sebuah daya

tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Limbasari, dimana

kegiatan wisatanya dengan memanfaatkan aliran sungai Tuntung Gunung

yang masih sangat asri, bersih dan alami. Basecamp Utara yang memprakasai

salah satu wisata alam yang diberi nama River Tubing di Desa Limbasari

Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Wisata River Tubing

merupakan wisata alam yang cukup terkenal di Pubalingga. Wisata River

Tubing awalnya dikenal oleh masyarakat sekitar bernama kelen karo ban

dalem mobil, setelah itu Basecamp Utara mulai memperkenalkan ke

masyarakat luas baik masyarakat dalam maupun luar kota Purbalingga.

Berdasar pada uraian di atas, maka dibutuhkan suatu penelitian yang

berkaitan dengan obyek wisata. Peneliti tertarik meneliti tentang

perkembangan wisata River Tubing di Desa Limbasari Kecamatan Bobotsari

Kabupaten Purbalingga, sehingga peneliti mengangkat sebuah tema yang

menarik untuk diteliti, yaitu tentang Sejarah Wisata River Tubing Basecamp

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


3

Utara Di Desa Limbasari Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga

(2012-2017). Penelitian mengenai perkembangan River Tubing Basecamp

Utara Desa Limbasari Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga.

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang di atas muncul permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana proses berdiri komunitas Basecamp Utara dan perkembangan

River Tubing?

2. Bagaimana kegiatan wisata River Tubing Basecamp Utara di Desa

Limbasari?

3. Apa manfaat adanya wisata River Tubing bagi masyarakat Desa

Limbasari?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalah di atas, maka kajian ini bertujuan untuk

mengungkap:

1. Mengetahui proses berdirinya komunitas Basecamp Utara dan

perkembangan River Tubing.

2. Mengetahui kegiatan wisata River Tubing Basecamp Utara di desa

Limbasari.

3. Mengetahui manfaat adanya wisata River Tubing bagi masyarakat Desa

Limbasari.

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


4

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak baik secara teoritis maupun praktis, yakni.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis

yaitu

a. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam ilmu sejarah,

mengenai sejarah pariwisata, perkembangan pariwisata dan manfaat

dari pariwisata.

b. Penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dan referensi untuk

penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

pertimbangan bagi instansi terkait untuk mendukung kegiatan wisata agar

lebih aktif lagi sehingga upaya untuk meningkatkan potensi desa wisata

dapat tercapai dengan baik .

b. Bagi Pengelola

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

pertimbangan bagi pengelola wisata River Tubing di Desa Limbasari

kedepannya dapat dikembangkan serta dikelola dengan baik lagi.

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


5

c. Bagi masyarakat umum

Hasil penelitian ini diharapkam dapat digunakan untuk tambahan

informasi bagi masyarakat mengenai sejarah River Tubing di Desa Limbasari

Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga, sehingga wisata River Tubing

di Desa Limbasari dapat dikenal oleh masyarakat luas.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pariwisata

Secara etimologis, pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “pari”

berarti ‘banyak, berkali-kali, berputar-putar’, dan wisata berarti ‘perjalanan’ atau

‘berpergian’. Berdasarkan arti kata ini, pariwisata didefinisikan sebagai

perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari satu tempat ke

tempat lain dengan maksud dan tujuan tertentu (Simanjuntak dkk, 2017: 1).

Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan,

yang dimaksud pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

pemerintah, dan pemerintah daerah. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang

dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat

tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari

keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara .

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


6

Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,

keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan

hasil-hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan

wisatatawan. Seperti adanya wisata minat khusus dimana wisata minat khusus

merupakan kegiatan wisata yang tidak semua masyarakat berminat atau mau

mencoba karena merupakan kegiatan wisata yang cukup ekstrim atau memerlukan

tenaga serta daya tahan tubuh yang kuat dan keberanian yang cukup untuk

melakukan kegiatan wisata tersebut, contohnya panjat tebing, raplink, rafting,

kayak, dan River Tubing.

2. Penelitian Terdahulu

Selama ini kegiatan wisata sudah memberikan manfaat bagi kehidupan

masyarakat sekitar obyek wisata, baik manfaat sosial maupun ekonomi. Berikut

ini merupakan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan sejarah River Tubing

Basecamp Utara, Yaitu :

Arif Untung Prayogi (2015). Dampak Sosial Ekonomi Kawasan Obyek

Wisata Pantai Teluk Penyu bagi Masyarakat Cilacap dari Tahun 2009-2014

Penelitian ini lebih menekankan pada aspek kehidupan masyarakat Cilacap yang

lebih luas, khususnya pada ranah kehidupan sosial dan ekonomi masyarakatnya,

serta mengkaji tentang upaya pengembangan dan hambatan yang dihadapi

pengelola/ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap dalam

pengelolaan dan pengembangan kawasan Obyek Wisata Pantai Teluk Penyu

Kabupaten Cilacap. Selain itu, penelitian ini juga menggali dari sisi nilai

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


7

sejarahnya, sehingga tidak hanya aspek kehidupan masyarakatnya saja, tetapi nilai

sejarah dari Obyek Wisata tersebut juga bisa diangkat dan dipelajari.

Andri Suprianto (2008), dalam penelitiannya yang berjudul Dampak Obyek

Wisata Waduk Mrica Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Desa

Bawang Kabupaten Banjarnegara tahun 1990-2007, menyatakan bahwa

kehadiran obyek wisata di tengah-tengah masyarakat akan membawa dampak

yang bisa dirasakan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak

langsung adanya obyek wisata Waduk Mrica pada masyarakat adalah

pemanfaatan lahan-lahan kosong di sekitar waduk guna ditanami tanaman

komersial. Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan perairan yang ada

sebagai sarana budidaya ikan. Dampak positif dari obyek wisata Waduk Mrica

antara lain perluasan lapangan pekerjaan dan menambah penghasilan masyarakat

sekitar. Dengan adanya obyek wisata Waduk Mrica masyarakat Desa Bawang

mulai terjadi perbaikan dalam bidang ekonomi dan sosial. Dalam bidang ekonomi

masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup dengan mendapatan penghasilan

tambahan yang dapat memenuhi kebutuhan.

Ratna Susanti (2002), dalam penelitiannya yang berjudul Dampak Sosial

Yang Diakibatkan Oleh Keberadaan Indutri Pariwisata Pantai Teluk Penyu di

Kelurahan Cilacap Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap , menyatakan

bahwa dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif

kualitatif. Keberadaan industri pariwisata Pantai Teluk Penyu telah membawa

dampak sosial, baik dampak positif maupun negatif. Selain itu cara mengatasi

hambatan dampak sosial tersebut dengan cara bekerja sama antara pihak-pihak

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


8

yang terkait yaitu masyarakat sekitar obyek wisata, pengunjung dan pihak

pemerintah daerah setempat.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang tertera diatas, yang membedakan

penelitian ini dengan penelitian tedahulu ialah penelitian yang pertama lebih

menekankan pada aspek kehidupan masyarakat Cilacap yang lebih luas, khusunya

pada ranah kehidupan sosial dan ekonomi masyarakatnya. Penelitian yang kedua

lebih menekankan pada adanya dampak langsung dan tidak langsung dengan

adanya wisata Waduk Mrica terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa

Bawang Kabupaten Banjarnegara, dan Peneltian yang ketiga lebih menekankan

dampak sosial dengan adanya Industri Pariwisata Pantai Teluk Penyu di

Kelurahan Cilacap Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap. Sedangkan

penelitian ini lebih terfokuskan pada sejarah, perkembangan dan manfaat adanya

wisata River Tubing Basecamp Utara di Desa Limbasari Kecamatan Bobotsari

Kabupaten Purbalingga. Namun sama-sama melakukan penelitian dalam bidang

industri pariwisata.

F. Landasan Teori dan Pendekatan

1. Perubahan Sosial

Menurut Soerjono Soekanto (2006: 263) para ahli filsafat, sejarah,

ekonomi dan para sosiolog telah mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip

atau hukum-hukum perubahan-perubahan sosial. Banyak yang berpendapat

bahwa kecendrungan terjadinya perubahan sosial merupakan gejala wajar

yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Kemudian ada pula yang

berpendapat bahwa perubahan-perubahan bersifat periodik. Pokoknya,

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


9

pendapat-pendapat tersebut pada umumnya menyatakan bahwa perubahan

merupakan lingkaran kejadian kejadian.

Menurut Pitirim A. Sorokin (Soekanto, 2006:263) berpendapat bahwa

segenap usaha untuk mengemukakan bahwa ada suatu kecendrungan tertentu

dan tetap dalam perubahan-perubahan sosial, tidak akan berhasil baik. Dia

meragukan kebenaran akan adanya lingkaran-lingkaran perubahan sosial

tersebut. Akan tetapi perubahan-perubahan tetap ada dan yang paling penting

adalah bahwa lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus dipelajari, karena

dengan jalan tersebut barulah akan dapat diperoleh suatu generalisasi .

Menurut Kingsley Davis (Soekanto, 2006:266) bahwa perubahan

sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam

kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan,

teknologi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk

serta aturan-aturan organisasi sosial.

Perkembangan dunia pariwisata dalam dekade ini, telah mengalami

perkembangan pesat dan terjadi suatu fenomena yang sangat global dengan

melibatkan jutaan manusia, baik dikalangan masyarakat, industri pariwisata

maupun kalangan pemerintah, dengan biaya yang cukup tinggi. Dalam

perkembangannya pariwisata telah mengalami berbagai perubahan baik

perubahan pola, bentuk, dan sifat kegiatan, dorongan orang untuk melakukan

perjalanan, cara berpikir maupun sifat perkembangan itu sendiri seperti yang

terjadi di Desa Limbasari bahwa dengan adanya kegiatan wisata yang di

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


1

prakasai oleh sebuah komunitas Basecamp Utara telah memberikan dampak

tersendiri bagi masyarakat, perubahan sosial ada dengan sendirinya dengan

ditandai semakin berkembang dan majunya pola pikir masyarakat untuk

memanfaatkan alam sebagai obyek wisata, adanya wisata juga memberikan

perubahan pola pikir bagi masyarakat untuk lebih berfikir terbuka akan

adanya hal-hal baru yang terjadi dalam masyarakat dalam hal ini keterbukaan

masyarakat untuk menerima orang asing yaitu pengunjung/wisatawan yang

berwisata di Desa Limbasari, sehingga masyarakat lebih melihat wisata

sebagai peluang untuk berbisnis serta berdagang yang akhirnya

menumbuhkan perekonomian masyarakat, dengan adanya perubahan sosial

yang terjadi dalam masyarakat Desa Limbasari untuk mendukung kegiatan

wisata dengan membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk

menunjang kegiatan wisata, sehingga dapat menarik masyarakat luar untuk

berkunjung ke Desa Limbasari sebagai penikmat wisata River Tubing atau

bisa disebut dengan wisatawan.

2. Pendekatan

a. Pendekatan Sosiologi

Pendekatan sosiologi adalah pendekatan yang berdasarkan ilmu yang

mempelajari sifat dan perkembangan masyarakat atau ilmu yang mempelajari

tindakan manusia dalam lingkungan masyarakat, dengan menjelaskan sistem

sosial pada masyarakat serta akan memberikan gambaran yang kronologis

dari perkembangan yang ada (Koentjaraningrat, 1999: 115). Hal ini peneliti

gunakan untuk mempelajari kehidupan masyarakat terhadap Obyek Wisata

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


1

River Tubing Basecamp Utara Desa Limbasari kecamatan Bobotsari

Kabupaten Purbalingga. Pendekatan sosiologi menyoroti tentang segi-segi

sosial yang dikaji. Seperti golongan sosial mana yang berperan, nilai-nilai

yang dianut serta hubungan dengan golongan lain (Kartodirdjo, 1992: 4). Di

dalam pendekatan ini, peneliti membahas hubungan sosial para pengelola

wisata River Tubing dengan masyarakat desa Limbasari.

b. Pendekatan Ekonomi

Pendekatan ekonomi termasuk ilmu sosial yang mempelajari suatu

segi kegiatan dalam masyarakatnya, yakni segi mengenai aktivitas

perdagangan berdasarkan untung rugi (Shadily, 1993: 14). Pada pendekatan

ekonomi ini, peneliti untuk membahas kondisi ekonomi masyarakat desa

Limbasari setelah adanya obyek wisata River Tubing Basecamp Utara.

G. Metode Penelitian

Pada bagian ini merupakan penguraian mengenai metode dan teknik

penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk menguji dan mengkaji obyek

wisata River Tubing Basecamp Utara Limbasari. Metode yang digunakan

oleh peneliti dalam rangka menguji dan mengkaji permasalahan tersebut

adalah metode sejarah.

Metode sejarah adalah suatu cara seorang sejarwan mendekati objek

penelitiannya dengan langkah-langkah yang terstruktur sehingga akan

mempermudah dalam pemerolehan data sejarah. Dalam penelitian sejarah,

data berkedudukan sangat penting sebab tanpa data, sejarah tidak mungkin

ditulis (no data, no history). Data menjadi harga mati bagi para peneliti

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


1

(sejarawan peneliti) untuk mengungkap suatu fenomena sejarah dari

peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Peristiwa akan meninggalkan jejak

sejarah yang dapat diamati dari proses pencarian dan penemuan. Jika sebuah

peristiwa telah kehilangan jejaknya, maka sejarah sangat sulit untuk diteliti

dan ditulis (Priyadi, 2013: 111).

1. Heuristik

Secara sederhana, heuristik merupakan upaya mencari jejak-jejak

yang ditinggalkan karena setiap aktivitas pastilah meninggalkan bukti-

bukti bahwa pernah ada suatu aktivitas. Heuristik merupakan sebuah

tahapan atau kegiatan untuk mencari atau menemukan sumber, data dan

informasi mengenai masalah yang diangkat, baik tertulis maupun tidak

tertulis (dokumen dan artefak), yang disesuaikan dengan jenis sejarah yang

akan ditulis (Kuntowijoyo, 1995: 94).

Tahapan atau kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejarah

berdirinya Basecamp Utara, kegiatan wisata River Tubing dan manfaat

dengan adanya wisata River Tubing bagi masyarakat di Desa Limbasari

Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga, sehingga dapat ditemukan

sumber, data dan informasi oleh peneliti dari dokumen-dokumen yang ada.

a. Observasi

Observasi merupakan merode pengumpulan data yang cukup

akurat. Observasi dilakukan berdasarkan pengamatan di lapangan,

pengumpulan fakta-fakta secara langsung, menganalisa dan memahami

berbagai gejala atau peristiwa yang berkaitan dengan objek penelitian.

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


1

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang tidak didapatkan

melalui wawancara. Peran peneliti dalam penelitian ini sebagai

Participant as observer, ketika peneliti memberitahukan maksudnya

kepada komunitas yang akan diteliti (Ritzer, 1992: 63). Adapun

observasi dilakukan dengan melihat secara langsung kegiatan yang

dilakukan oleh pengelola baik pada saat ada pengunjung atau tidak ada

pengunjung wisata River Tubing di Desa Limbasari.

b. Wawancara/ Interview

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,

percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewe) yang memberikan jawaban dan pendapatnya atas

pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Seperti ditegaskan oleh

Lincoln dan Guba (Moleong, 2004), wawancara merupakan jalan untuk

mendapatkan informasi dengan cara bertanya secara langsung kepada

informan melalui interaksi dan komunikasi yang mana proses tersebut

ditentukan oleh beberapa faktor antara lain: pewawancara, subjek

penelitian atau informan, topik penelitian dan situasi wawancara.

Percakapan atau proses wawancara ini dilakukan dengan tujuan

mengetahui sejarah berdirinya Basecamp Utara, kegiatan wisata River

Tubing dan manfaat adanya wisata River Tubing bagi masyarakat di

Desa limbasari Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga.

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


1

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data melalui catatan-catatan

yang berhubungan dengan penelitian maupun melalui buku-buku yang

berkaitan dengan objek penelitian yang dapat diperoleh melalui arsip

atau dokumentasi dari lokasi penelitian atau instansi terkait. Metode ini

digunakan untuk mencari data yang relevan dengan permasalahan yang

diangkat. Data tersebut diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis yang

terdapat di lembaga atau instansi terkait seperti dalam kantor desa

mengenai profil desa yang diteliti, data bulanan Basecamp Utara

mengenai jumlah pengunjung wisata River Tubing di Desa Limbasari,

sehingga dapat diperoleh data dan informasi-informasi, serta literatur

lainnya seperti dari buku, majalah, maupun surat kabar yang terkait

dengan penelitian.

2. Kritik

Setelah sumber dikumpulkan, tahapan selanjutnya dalam penelitian

ialah kritik sumber untuk menentukan keotentikan dan kredibilitas sumber

sejarah. Semua sumber yang telah dikumpulkan terlebih dahulu

diverifikasi sebelum digunakan (ABD. Rahman Hamid dan Muhammad

Saleh Madjid, 2011: 47)

Kritik sendiri terbagi menjadi dua, pertama adalah kritik ekstern, yaitu

kritik yang dilakukan dari sisi luar (outentitas dari sumber) dalam hal ini

peneliti melakukan kritik terhadap dokumen-dokumen yang diberikan oleh

informan apakah berkaitan dengan Obyek Wisata River Tubing asli atau

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


1

salinan. Kedua adalah kritik intern, yaitu kritik dari dalam (mengecek

kredibilitas dari sumber) informasi yang telah diberikan oleh para

informan dengan melihat dari kejiwaan, serta kebenaran informasi itu

sendiri. Tujuan yang hendak dicapai dalam tahap ini adalah untuk memilih

sumber yang relevan dengan masalah yang dikaji (Kuntowijoyo, 1995:

98).

3. Interpretasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan interpretasi (penafsiran) terhadap

data tersebut. Tahapan ini sering disebut sumber subyektivitas, karena

menurut Kuntowijoyo (1995: 100) pendapat tersebut sebagian benar dan

sebagian lagi salah. Interpretasi sebagai sumber subyektifitas dikatakan

benar karena tanpa penafsiran sejarawan, data tidak bisa berbicara.

Sejarawan yang jujur, akan mencantumkan data dan keterangan dari mana

data itu diperoleh. Orang lain dapat melihat kembali dan menafsirkan

ulang. Itulah sebabnya, subyektivitas penulis sejarah diakui, tetapi untuk

dihindari.

Interpretasi mengandung maksud sebagai penafsiran terhadap data

yang terkumpul setelah dilakukan penyeleksian atau pengujian sumber

(kritik sumber). Dengan kata lain dalam langkah ini peneliti

menggabungkan semua fakta-fakta yang telah didapat dari para informan

menjadi satu kesatuan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan

penafsiran oleh peneliti dengan keberadaan Wisata River Tubing

Basecamp Utara .

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


1

4. Historiografi

Historiografi adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dari

berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk tulisan sejarah.

Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan

harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan

dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena itu, perlu

dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya. Sejarawan harus

menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok

pikiran yang diajukan oleh penulis. dalam tahap ini peneliti melakukan

penulisan sehingga dapat menjadi karya tulis ilmiah yang sesuai dengan

ketentuan keilmuan (Kuntowijoyo, 1995: 102).

Pada tahap penulisan, peneliti menyajikan laporan hasil penelitian dari

awal hingga akhir, yang meliputi masalah-masalah yang harus dijawab.

Tujuan penelitian adalah menjawab masalah-masalah yang telah diajukan.

Pada hakikatnya, penyajian histooriografi meliputi (1) pengantar, (2) hasil

penelitian, dan (3) simpulan. Penulisan sejarah sebagai laporan seringkali

disebut karya historiografi yang harus memperhatikan aspek kronologis,

periodesasi, serialisasi, dan kausalitas, sedangkan pada penelitian

antropologi tidak boleh mengabaikan aspek holistik (menyeluruh) (Priyadi,

2011: 92).

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018


1

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan ini, maka penulis membaginya

menjadi lima bab, Bab pertama, berisi Pendahuluan yang terdiri dari Latar

Belakang Masalah, Pokok Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian,

Tinjauan Pustaka, Landasan Teori dan Pendekatan, Metode Penelitian, dan

Sistematika Penelitian. Bab dua, menjelaskan tentang proses berdirinya

Basecamp Utara dan perkembangan River Tubing Basecamp Utara di Desa

Limbasari. Bab tiga, Mejelaskan tentang Kegiatan River Tubing Basecamp

Utara Desa Limbasari. Bab empat, menjelaskan tentang manfaat adanya

wisata River Tubing Basecamp Utara bagi masyarakat Desa Limbasari. Bab

lima berisi penutup, yang terdiri Simpulan dan Saran

Sejarah wisata river...Ginanjar Setiyo Pamungkas Fkpi Ump, 2018

Anda mungkin juga menyukai