Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY

BASED TOURISM /CBT) DI DESA KARYAMUKTI SITUS MAGALITIKUM


GUNUNG PADANG CIANJUR
Oleh:
Eneng Erna (130721611799)
ABSTRAK
Keberadaan komunitas (enclave) dalam suatu kawasan wisata
seringkali menjadi dilema. Satu sisi pengelola berusaha mempetahankan
keutuhan ekosistem kawasan tapi disisi lain masyarakat juga memerlukan
sumberdaya kawasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu
enclave di situs megalit Gunung Padang adalah Desa KaryaMukti.
Alternative solusi yang bisa dilakukan adalah pengembangan ekowisata
berbasis masyarakat (Comunnity Based Tourism/CBT). Tujuan penelitian
ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi wisata di desa Karyamukti dan
kesiapan masyarakat dalam pengembangan CBT sehingga dapat
dikembangkan suatu kegiatan ekowisata berbasis masyarakat. Metode yang
dilakukan adalah wawancara dengan masyarakat dan wisatawan yang
datang ke situs megalit Gunung Padang. Daya tarik wisata yang ada di desa
Karyamukti cukup bervariasi diantara nya adalah curug, kebun teh, canopy
trail, dan yang menjadi icon utama dari desa Karyamukti adalah situs
megalit gunung padang. Pengembangan wisata berbasis masyarakat di desa
Karyamukti, berdasarkan potensi obyek wisata dan kesiapan masyarakat
dapat dilakukan melalui dua strategi. Strategi pertama yaitu merancang
berbagai produk wisata dan strategi kedua yaitu meningkatkan kemampuan,
keterampilan dan kompetensi masyarakat dalam mengelola wisata. Dan
system pemasaran wisata dapat dilakukan melalu social media( Instagram,
Facebook, youtube).
Kata Kunci: wisata, CBT, Desa Karyamukti, Masyarakat
PENDAHULUAN
Situs Megalitikum Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur
merupakan benda cagar budaya berupa bangunan punden berundak yang diperkirakan
sebagai situs megalit terbesar di Asia Tenggara. Tiga tahun belakangan ini Situs Megalit
Gunung Padang mulai menjadi sorotan dan diketahui oleh banyak orang. Hal ini
menyebabkan mulai banyak wisatawan yang berdatangan ke situs ini. Menyadari
adanya potensi pariwisata yang dimiliki oleh Situs Megalit Gunung Padang, pemerintah
Kabupaten Cianjur sedang mengembangkan kegiatan pariwisata di Situs Megalit
Gunung Padang. Pengembangan kegiatan pariwisata di Situs Megalit Gunung Padang
tentunya akan melibatkan banyak pihak di dalamnya dengan kepentingan yang berbeda-

beda. Sehubungan dengan keberadaan situs ini sebagai benda cagar budaya, dan agar
situs ini dapat menjadi tempat penelitian arkeologi sekaligus sebagai tempat wisata
budaya dan pendidikan yang berkelanjutan, diperlukan pengelolaan yang relevan agar
situs megalitikum gunung padang mampu menjadi objek wisata yang mampu menopang
ekonomi masyarakat sekitar dan tetap terjaga kelestarian lingkungannya.
Kondisi demikian menuntut adanya suatu solusi yang dapat mengakomodasi
kepentingan berbagai pihak. Suatu alternative program yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat khusus secara ekonomi namun program tersebut juga dapat turut menjaga
kawasan situs megalit gunung padang. Program ini juga diharapkan kontinyu agar
masyarakat dapat terus merasakan manfaatnya. Pada beberapa tempat wisata sudah
banyak dilakukan berbagai macam pengelolaan namun seringkali tidak ada atau sedikit
saja perlibatan dari masyarakat padahal melalui kegiatan wisata, masyarakat dapat
mengambil keuntungan secara ekonomi. Pengelolaan wisata biasanya langsung oleh
pihak pemerintah maupun swasta. Untuk itu dibutuhkan suatu bentuk wisata dimana
masyarakat bukan hanya menjadi obyek namun juga menjadi subyek dari kegiatan
wisata tersebut. Salah satu ciri pariwista yang berbasis masyarakat adalah keterlibatan
masyarakat lokal baik dalam perencanaan maupun implementasinya.
Bentuk kegiatan wisata yang relevan bagi desa Karyamukti adalah wisata
berbasis masyarakat. Pola ekowisata berbasis masyarakat adalah pola pengembangan
ekowisata yang mendukung dan memungkinkan keterlibatan penuh oleh masyarakat
setempat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan usaha ekowisata dan segala
keuntungan yang diperoleh. Ekowisata berbasis masyarakat dapat menciptakan
kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, dan mengurangi kemiskinan dimana
penghasilan ekowisata adalah dari jasa-jasa wisata untuk: fee pemandu; ongkos
transfortasi; homestay, menjual kerajinan, dan lain-lain. Ekowisata membawa dampak
positive terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat yang pada akhirnya
diharapkan akan mampu menumbuhkan jati diri dan rasa bangga antar penduduk
setempat yang tumbuh akibat peningkatan kegiatan ekowisata. Potensi wisata Desa
Karyamukti sangat banyak dan menarik. Untuk itu diperlukan sebuah pengembangan
CBT di desa karyamukti agar kegiatan wisata didesa tersebut dapat berjalan sesuai

dengan harapan dari masyarakat dan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan
situk megalit Gunung Padang.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Di sini peneliti bermaksud akan
menggambarkan tentang strategi pengembangan di sektor pariwisata daerah di
Kabupaten Kabupaten cianjur Desa Karyamukti. Pada penelitian ini yang menjadi
lokasi penelitian adalah Kabupaten Cianjur Desa Karyamukti dan yang menjadi situs
penelitian adalah pengembangan wisata berbasis masyarakat (CBT) di desa Karyamukti
situs Megalit Gunung Padang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis deskriptif yang
dikembangkan oleh Miles dan Hubberman (2007, h.289) yang mengemukakan bahwa
ada tiga kelompok analisis yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Desa Karyamukti
Desa karyamukti merupakan salah satu desa diwilayah kecamatan Campaka
kabupaten Cianjur, dengan luas wilayah 1.864.230 ha. Terdiri dari 33RT, 9 RW dan 4
dusun. Batas wilayah desa Karyamukti adalah sebagai berikut:
-

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan cibeber


Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Sukanagara
Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cimenteng
Sebelah timur berbatasan dengan desa Wangun Jaya
Desa Karyamukti ini terletak di ketinggian 825-1200 mdpl dengan curah hujan

3333mm/thn dengan topografi yang berbukit-bukit. Sehingga nama dusun di kecamatan


campaka bernuansa pegunungan, yaitu dusun Gunung Mas, Dusun Gunung Sari, Dusun
Gunung Malati, dan Dusun Gunung Padang.

Obyek Wisata yang Terdapat di Desa Karyamukti


Desa karyamukti memiliki beragam objek wisata yang menarik. Dari beberapa
dusun terdapat obyek wisata yang bisa dimanfaatkan masing-masing kampung terdapat
beberapa obyek wisatanya. Kampung Gunung padang dan kampung panggulangan
merupakan icon utama wisata di desa karyamukti yaitu memiliki daya tarik utama nya
adalah dengan keberadaan Situs Megalit Gunung padang yang merupakan situs megalit
terbesar di Asia Tenggara. Disebut situs megalitikum karena situs ini merupakan
peninggalan kebudayaan zaman Megalitikum atau zaman batu besar. Situs ini sangat
menarik baik bagi wisatawan lokal, asing maupun para peneliti dari berbagai Negara,
situs ini dulu digunakan sebagai tempat pemujaan yang letaknya mengarah Gunung
Gede (dulu masih memuja gunung). bentuk bebatuan di situs ini berukuran panjang dan
bersegi lima yang disusun berkolom-kolom (columnar joint). Ini membuktikan bahwa
situs ini benar dibangun oleh manusia. Ada pula bebatuan andesit yang dijadikan alat
musik.
Situs ini umurnya kurang lebih 80,000 tahun. Gunung Padang pada jamannya
memiliki 5 fungsi yang dilambangkan dengan adanya 5 punden (teras) berundak. Teras
pertama sebagai gerbang, teras kedua sebagai tempat ruang berkumpul, teras ketiga
sebagai tempat untuk beraktivitas, teras keempat sebagai lampang yang luas dan teras
ke lima yang paling tinggi adalah sebagai singgasana. Penduduk setempat menganggap
tempat ini sebagai istana yang dibangun pada masa kejayaan Sunda, Prabu Siliwangi,
sebagai tempat berdoa.
Selain kawasan zona inti, terdapat pula potensi pariwisata di kawasan sekitar
zona inti Situs Megalit Gunung Padang. Potensi tersebut diantaranya adalah : 1. Sumur
Kahuripan Sumur kahuripan terletak di depan tangga utama Situs Megalit Gunung
Padang. Air yang bersumber dari sumur ini dianggap bisa menyucikan. Perkebunan Teh
Perkebunan teh terhampar luas di sepanjang jalan menuju Situs Megalit Gunung
Padang, yang kurang lebih berjarak 8 km sebelum kawasan zona inti. Terowongan
Lampegan Terowongan Lampegan berada di dekat Stasiun Lampegan, yang berjarak 6
km dari zona inti Situs Megalit Gunung Padang. Kampung sukadana memiliki obyek
wisata curug cikondang. Curug cikondang ini merupakan air terjun yang memiliki
keindahan alam yang asri dan mempesona sepanjang perjalanan menuju curug
cikondang akan disuguhi oleh pemandangan hamparan kebun the dan perbukitan yang
menjulang tinggi. Sedangkan dikampung karyamukti sendiri yang merupakan pusat
pemerintahan desa terdapat daya tarik tersendiri yaitu terdapat sawah-sawah dengan
lanskap yang indah yang dibuat berundak-undak. Dipinggir-pinggir sawah terdapat

padi-padi yang diikat satu untaian kemudian dijemur pada tiang-tiang yang terbuat dari
kayu atau bambu.
Selain daya tarik fisik situs megalit, daya tarik lainnya dari desa karyamukti
adalah kebudayaan dan adat istiadat masyarakatnya. Sebagian masyarakat desa
karyamukti adalah suku sunda yang masih memegang teguh adatnya. Hal ini dibuktikan
dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti seren taun, atau upacar sebelum megadakan
pertanian, yang dilakukan setiap tanggal 1 muharram. Seni budaya yang terdapat didesa
ini yaitu: wayang golek, angklung, dan debus. Selain kesenian terdapat juga kerajinan
masyarakat seperti gula merah, aren, anyaman, dan ukiran.
Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat
Pengembangan wisata berbasis masyarakat di Desa Karyamukti, berdasarkan
potensi wisata dan kesiapan masyarakatnya, dapat dilakukan melalui dua strategi.
Strategi pertama yaitu merancang berbagai produk wisata seperti program paket wisata.
Strategi kedua yaitu meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kompetensi
masyarakat dalam mengelola wisata, karena dalam CBT, masyarakatlah yang memiliki
peran utama dalam pengelolaan.
Ada beragam paket program dan produk ekowisata yang dapat ditawarkan
kepada pengunjung diantaranya yaitu: program trekking menyusuri keindahan alam
berupa curug yang masih alami, bentang sawah, dan kebun the, serta beberapa kerajinan
budaya yang langsung dapat diikuti oleh pengunjung, seperti berpartisipasi dalam
pembuatan gula aren bersama pengrajin, atau menari jaipong bersama. Paket wisata lain
yang bisa ditawarkan adalah program tea Walk, sehari menjadi penduduk Enclave, dan
paket wisata budaya ditengah keharmonisan alam.
Strategi ke dua adalah meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan
kompetensi masyarakat dalam mengelola wisata. Kegiatan CBT bisa berjalan dengan
lancar apabila didukung oleh SDM yang berkompeten. Salah satu ahli dibidang
pariwisata, Gunn mengatakan perencanaan pengembangan pariwisata ditentukan oleh
keseimbangan potensi sumber daya dan jasa dan permintaan wisatawan. Usaha yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan SDM bisa dilakukan dengan pelatihan masyarakat
setempat untuk dikaryakan sebagai guide, petunjuk jalan, pengelolaan pondok wisata,

penyedia konsumsi bagi wisatawan, serta pelatihan penduduk untuk memproduksi


kerajinan tangan. Hasil kerajinan penduduk desa Karyamukti berupa anyam-anyaman
dari bamboo yang berbentuk alat-alat dapur tradisional, dan wayang golek terbuat dari
kayu.
Untuk memudahkan pelaksanaan pelatihan, anggota masyarakat yang akan
terlibat dalam kegiatan ekowisata diorganisir ke dalam beberapa kelompok. Masingmasing kelompok akan mendapat pelatihan yang berbeda sesuai dengan bidang kerjanya
masing-masing. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari:
A. Kelompok Pemandu Wisata, yaitu anggota masyarakat yang dilatih untuk menjadi
Pemandu Ekowisata, pelatihan yang diberikan mencakup bahasa Indonesia tingkat
dasar, tingkat menengah sampai kepada tingkat mahir. Disamping itu mereka juga
diberi pelatihan mengenai Teknik Memandu, Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan, Penyelamatan Di Air, dan Kesehatan Lingkungan.
B. Kelompok Pengrajin, yaitu ibu-ibu didesa yang dilatih agar dapat membuat
kerajinan yang berkualitas untuk dijual kepada wisman yang akan berkunjung ke
desa.
C. Kelompok Pembuat Makanan, yaitu ibu-ibu yang dilatih mengenai Teknik Produksi
Makanan Sehat yang nantinya akan bertugas untuk menyiapkan makanan dan
minuman untuk disajikan atau dijual kepada wisman
D. Kelompok Petani diberikan pelatihan mengenai Pertanian Organik, pembuatan
kompos serta P3K.
E. Kelompok Penari diberikan pelatihan aneka tarian tradisioanal.
F. Kelompok Operator dan Administrator Ekowisata, diberikan pelatihan mengenai
management usaha kecil, sistem administrasi keuangan, pemasaran
G. Badan Pengurus Ekowisata, yaitu anggota masyarakat yang dipilih secara
demokratis untuk menjadi pengurus ekowisata.
Pelatihan-pelatihan di atas umumnya diberikan berkali-kali dan memakan waktu
cukup lama bisa berbulan-bulan bahkan ada yang lebih dari satu tahun, seperti
pelatihan untuk Pemandu Ekowisata. Disamping pelatihan-pelatihan tersebut di atas,
kepada setiap anggota kelompok masyarakat yang terlibat juga diberikan penyuluhan
mengenai Sadar Wisata dan Pengetahuan Umum Ekowisata.
Kegiatan wisata ini tentu saja harus didukung oleh partisipasi masyarakat lokal,
baik berupa pemahaman, bantuan, dan tenaga pengelolaan yang harus ditingkatkan demi

keberhasilan pengembangan program wisata yang ditawarkan. Akan banyak keuntungan


yang di dapat dari dampak kegiatan jika berhasil yaitu, desa akan mendapat pemasukan
tambahan dan membuat kemajuan pembangunan desa dari biaya tersebut. Peningkatan
kesiapan dan kemampuan masyarakat sangat penting untuk pengelolaan CBT. Selain
dipersiapkan dari skill, hal lain yang harus dilakukan adalah peningkatan kemampuan
manajemen agar pengelolaan wisata bisa berjalan dengan konsisten.
KESIMPULAN
Desa Karyamukti terdiri dari beberapa kampung yang memiliki banyak potensi
wisata yang dapat dikembangkan untuk menjadi objek ekowisata. Beberapa kampung
tersebut yaitu, panggulangan, gunung padang, karyamukti, sukadana, gunung mas.
Potensi wisata yang terdapat di desa karyamukti ini terdiri dari potensi fisik kawasan
dan potensi social masyarakatnya. Potensi fisik kawasan antaralain yaitu: situs megalit
gunung padang, sumur kahuripan, perkebunan teh, curug cikondang, canopy trail,
Birdwaching, sawah-sawah dengan lanskap yang indah. Kebudayaan dan adat istiadat
masyarakatnya misalnya wayang golek, angklung, debus. Selain kesenian terdapat juga
kerajinan masyarakat seperti gula merah, aren, anyaman, dan ukiran. Pengembangan
ekowisata berbasis masyarakat di Desa Karya mukti dapat dilakukan melalui dua
strategi. Strategi pertama yaitu merancang berbagai produk wisata. Strategi ke dua yaitu
meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan kompetensi masyarakat dalam mengelola
wisata. Sedangkan untuk pemasaran wisata dapat dilakukan melalui social media.
DAFTAR PUSTAKA
Amiani ND. 2008. Pengembangan Ekowisata Yang Berbasis Masyarakat Menuju
Pariwisata

Berkelanjutan

Di

Kelurahan

Sarangan

Bali.

Jurnal

Kepariwisataan Indonesia.
Riyanto. 2011. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata daerah ( Studi Pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk. Ofline. Diakses
11 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai