Anda di halaman 1dari 4

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan salah 1 dari 15 negara terluas berdasarkan areanya
(Worldatlas, 2017). Indonesia sendiri memiliki 16.056 pulau yang telah
didaftarkan kepada PBB (Kompas (2017)). Oleh sebab itu Indonesia merupakan
negara yang kaya akan potensi wisatanya. Menurut gambar dibawah ini, produk
wisata Indonesia terbagi menjadi tiga jenis yaitu wisata alam (35%), wisata buatan
manusia (5%), dan wisata budaya (60%).

Gambar 1.1 Portofolio Produk Wisata Indonesia


Sumber : Ratman, 2016

Wisata Budaya memiliki prosentase terbesar dibandingkan wisata alam


dan buatan manusia. Wisata Budaya sendiri masih terbagi menjadi tiga bagian
yaitu wisata warisan budaya dan sejarah (20%), wisata belanja dan kuliner (45%)
dan juga wisata kota dan desa (35%). Wisata kota memiliki prosentasi yang cukup
besar dalam wisata budaya. Menurut data Kemendagri tahun 2016, Indonesia
memiliki 98 kota dan 416 kabupaten. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kota
sangat berpotensi untuk menjadi destinasi wisata budaya. Akan tetapi, kota belum
menjadi destinasi wisata budaya yang menarik karena masyarakat sendiri lebih
memilih untuk mengunjungi pusat perbelanjaan / mall dan atraksi wisata alam.
Wisata kota merupakan satu set sumber daya wisata atau kegiatan yang
berada di kota dan pusat kota yang ditawarkan kepada wisatawan (Klingner
2006:1). Kota terbesar kedua di Indonesia adalah Kota Surabaya. Kota Surabaya

1
Universitas Kristen Petra
merupakan kota Pahlawan yang memiliki destinasi sejarah dan budaya. Beberapa
tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan seperti Tugu Pahlawan,
Monumen Kapal Selam, House of Sampoerna, Museum Kesehatan, Klenteng
Sanggar Agung dan juga Kampung Lawas Maspati.
Sebagai destinasi budaya dan sejarah, Kampung Lawas Maspati
merupakan destinasi termuda. Kampung Lawas Maspati terletak di Jalan Bubutan
dan hanya berjarak 500 meter dari Tugu Pahlawan. Kampung tersebut
menonjolkan sisi ekologi, sejarah dan budaya. Sisi ekologi dapat terlihat melalui
pemanfaatan limbah plastik dan juga adanya sistem pengolahan air limbah.
Kemudian, sisi sejarah dan budaya dapat terlihat dari beberapa bangunan
bersejarah yang masih dipelihara oleh pihak pengelola dan beberapa permainan
tradisional yang masih ada dan menjadi hiburan masyarakat Kampung Lawas
Maspati.
Menurut hasil wawancara dengan Ketua RT setempat, tujuan awal
terbentuknya Kampung Lawas Maspati adalah melestarikan nilai-nilai budaya
berbasis masyarakat yang dapat menambah atau menjadikan sumber penghasilan.
Nilai-nilai budaya yang dimaksud diatas adalah budaya musik patrol yang masih
ada dan dilestarikan, budaya mengenakan sarung dan sejenis blangkon ala
kampung, dan lain sebagainya. Tujuan lainnya, agar wisatawan yang datang dapat
melihat unsur pendidikan yang ada di dalam kampung. Selain melihat, wisatawan
hendaknya dapat memahami dan mendukung pelestarian budaya dan lingkungan
tersebut.
Menurut data yang peneliti dapat berdasarkan hasil wawancara dengan
pihak Kampung Lawas Maspati, sampai saat ini pengunjung Kampung tersebut
80% adalah wisatawan mancanegara dan 20% wisatawan domestik. Jumlah
wisatawan domestik yang sedikit menunjukkan bahwa Kampung Lawas Maspati
kurang memikat hati wisatawan domestik. Melalui wawancara singkat yang
penulis sudah lakukan, beberapa wisatawan tidak ingin berkunjung kembali ke
Kampung Lawas Maspati.
Oleh sebab itu, penulis ingin menganalisis atribut destinasi Kampung
Lawas Maspati dan kemudian mengformulasikan strategi pengembangan yang
tepat untuk Kampung Lawas Maspati sehingga Kampung Lawas Maspati dapat

2
Universitas Kristen Petra
menjadi rujukan untuk destinasi budaya sehingga dapat ikut berkontribusi
terhadap target kunjungan wisatawan tahun 2019 yaitu 20 juta wisatawan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana strategi pengembangan Kampung Lawas Maspati
berdasarkan analisis atribut destinasi wisatanya?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan strategi
pengembangan Kampung Lawas Maspati berdasarkan analisis atribut destinasi
wisatanya.

1.4 Manfaat penelitian


Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Pengelola Kampung Lawas Maspati
Pengelola Kampung Lawas Maspati mengerti apa saja atribut wisata yang
belum terpenuhi maupun yang sudah terpenuhi dan kemudian dapat
menentukan strategi pengembangan Kampung Lawas Maspati
b. Bagi Kampung lain yang sedang mengembangkan diri menjadi destinasi
wisata
Kampung lain bisa menggunakan karya tulis ini sebagai acuan untuk
mengembangkan kampungnya menjadi destinasi wisata. Sehingga bisa
membantu perekonomian kampung setempat.

3
Universitas Kristen Petra
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mempermudah penulisan penelitian ini agar menjadi lebih terarah
dan berjalan dengan baik, diperlukan suatu batasan masalah. Oleh sebab itu, ruang
lingkup yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu:
1. Objek penelitian hanya membahas atribut destinasi yang terdiri dari 10A
wisata Kampung Lawas Maspati
2. Subjek penelitian dibatasi hanya stakeholder yang memiliki interaksi
langsung terkait pengelolaan Kampung Lawas Maspati seperti Ketua RW,
Ketua-ketua RT, warga Kampung Lawas Maspati, PT Pelindo, dan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Surabaya
3. Kurun waktu penelitian dilakukan dari Bulan Juli 2017

4
Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai