PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah serta
penentuan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Setelah itu dikemukakan pula
manfaat, ruang lingkup, dan keaslian penelitian. Terakhir akan dipaparkan mengenai
bagaimana kerangka berpikir pada penelitian ini serta sistematika penulisan.
1
2
TABEL I.1
JUMLAH WISATAWAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Wisatawan
Kabupaten/Kota Total
Nusantara Mancanegara
Kota Bandar Lampung 13.169 1.004.114 1.054.283
Kota Metro 36 16.834 16.843
Kabupaten Lampung Selatan 6.295 857.828 864.123
Kabupaten Lampung Timur 1.401 51.577 52.978
Kabupaten Tulang Bawang 269 21.070 21.339
Kabupaten Lampung Tengah 749 14.261 15.010
Kabupaten Way Kanan 0 727 727
Kabupaten Lampung Utara 154 2.459 2.613
Kabupaten Lampung Barat 12.077 47.364 59.441
Kabupaten Tanggamus 3205 9.500 12.750
Kabupaten Pesawaran 675.344 7653 682.997
Lainnya - - -
Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, 2018
Penelitian ini menjadi penting karena belum terdapat penelitian serupa yang
meneliti potensi yang dimiliki Kampung Adat Negeri Olok Gading sebagai suatu daya
tarik wisata budaya yang ada di Kota Bandar Lampung. Sehingga belum adanya suatu
identifikasi mengenai potensi daya tarik wisata seperti apa yang dimiliki oleh kampung
ini. Penelitian ini juga diperlukan untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik
yang dimiliki oleh Kampung Adat Negeri Olok Gading. Pengembangan kampung ini
menjadi suatu daya tarik wisata juga dinilai penting sebagai suatu perwujudan
ketetapan PERDA RTRW Kota Bandar Lampung 2011-2030 yang menjadikan
kampung ini sebagai suatu indikasi lokasi zona wisata budaya dan kawasan cagar
budaya yang ada di Kota Bandar Lampung.
5
“Kampung ini pusatnya itu ada di sepanjang Jl. Dr. Setiabudi dan wilayah di
dalamnya, termasuk Lamban Dalom pun juga ada di sana. Yang menjadi pembeda
itu dapat dilihat dari rumah-rumahnya, yang masih ada rumah-rumah tradisional
Lampung itu masih termasuk kampung ini (D-02).”
7
Ruang lingkup wilayah penelitian beserta deliniasinya dapat dilihat pada Peta Deliniasi
Wilayah Studi dalam Gambar 1.1 di halaman selanjutnya.
TABEL I.2
KEASLIAN PENELITIAN
Judul Lokasi
No. Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
Judul Lokasi
No. Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
Judul Lokasi
No. Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
Bandar Bandar Betung Selatan, Kota juga memiliki karakteristik yang berbeda
Lampung Lampung Bandar Lampung dari kampung-kampung lainnya dan hanya
dimiliki oleh Kampung Pecinan ini sendiri.
Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah penelitian ini mengidentifikasi potensi pariwisata
perkotaan dari hasil analisis karakteristik dan skoring penawaran pariwisata dengan menentukan jumlah kelas dan interval. Skoring
dalam penelitian ini menggunakan Metode Sturges agar didapatkan hasil kelas dan interval yang sesuai dengan jumlah variabel.
Penelitian ini menggambarkan karakteristik dari suatu kampung adat dari aspek fisik (tangible) dan non-fisik (intangible) menurut
Pratiwi, dkk (2013) menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini juga terdapat kebaruan yaitu menganalisis
potensi wisata dari segi penawaran menurut Gunn (2002), sedangkan pada penelitian sebelumnya lebih banyak menggunakan
penawaran pariwisata 4A oleh Cooper (1995). Pada penelitian ini terdapat pula rekomendasi arahan pengembangan untuk
mengembangkan daya tarik wisata budaya yang ada. Ruang lingkup wilayah penelitian ini juga belum pernah dilakukan penelitian
potensi wisata budaya sebelumnya dan belum adanya studi mengenai pengembangan pariwisata di wilayah penelitian ini. Sehingga
dapat dikatakan bahwa penelitian ini memiliki kebaruan fokus, lingkup wilayah, dan metode dari penelitian sebelumnya.
12
1. Unit Amatan
Unit amatan dalam penelitian ini ialah Kampung Adat Negeri Olok Gading yang
terletak di Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung dan kawasan
sekitarnya. Termasuk di dalamnya akan diamati pula aktivitas yang berlangsung
di Negeri Olok Gading.
2. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini ialah karakteristik dari Kampung Adat Negeri
Olok Gading serta potensi dan pengembangannya untuk menjadi suatu daya tarik
wisata budaya yang ada di Kota Bandar Lampung.
a. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan secara langsung di lapangan.
Pengumpulan data primer menggunakan teknik observasi ini digunakan dalam
rangka memenuhi sasaran pertama dan sasaran kedua. Pada sasaran pertama
yakni karakteristik Kampung Adat Negeri Olok Gading, teknik observasi
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai bangunan tradisional,
14
b. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih yang disebut
narasumber dan pewawancara guna mendapatkan informasi yang terpercaya.
Pada sasaran pertama yaitu karakteristik, dibutuhkan wawancara kepada
tokoh adat/tokoh masyarakat untuk mengetahui asal usul, adat dan sejarah
yang ada pada Negeri Olok Gading. Hal ini juga diperlukan guna mengetahui
pola permukiman dan filosofi bangunan rumah tradisional Lampung di Negeri
Olok Gading. Pada sasaran kedua yaitu potensi, dibutuhkan pula wawancara
terhadap beberapa instansi yang berkaitan dengan penelitian. Wawancara
tersebut dimaksudkan guna mengetahui lebih lanjut potensi wisata budaya
yang ada pada Kampung Adat Negeri Olok Gading dari segi atraksi
kebudayaan, infrastruktur pendukung, dan lain sebagainya.
a. Kajian Dokumen
Data dapat diperoleh dari tinjauan pustaka seperti buku, jurnal, artikel, media
massa, dan internet yang dapat memenuhi kebutuhan penelitian. Data-data
yang dikumpulkan melalui kajian dokumen adalah data-data yang isinya
berkaitan dengan penelitian ini dan dapat dipergunakan untuk kebutuhan
penelitian.
b. Survei Instansi
Survei pada instansi dilakukan guna mendapatkan sumber informasi atau
data-data yang mempunyai hubungan dengan penelitian. Data-data tersebut
ialah data-data yang dapat melengkapi kebutuhan analisis penelitian. Pada
penelitian ini, instansi-instansi yang dikunjungi ialah instansi yang berkaitan
dengan pariwisata seperti Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung dan juga
instansi-instansi yang berkaitan dengan wilayah studi seperti Kecamatan
Teluk Betung Barat dan Kelurahan Negeri Olok Gading.
Adapun apabila ditabulasikan, maka kebutuhan data pada penelitian ini baik berupa
data primer maupun data sekunder beserta sumbernya dapat dilihat pada Tabel 1.3
Kebutuhan Data di halaman selanjutnya.
16
TABEL I.3
KEBUTUHAN DATA
Media Promosi
Informasi & ✓ ✓ 2021
Promosi Cetak
Dukungan
✓ ✓ ✓ 2021
Kelembagaan
Strenghts ✓ ✓ ✓ 2021
Arahann Weaknesses ✓ ✓ ✓ 2021
SWOT
Pengembangan Opportunities ✓ ✓ ✓ 2021
Threaths ✓ ✓ ✓ 2021
Sumber: Hasil Analisis, 2021
18
TABEL I.4
KRITERIA NARASUMBER
No Narasumber Kriteria
Dinas Kebudayaan a. Memiliki kuasa dalam penetapan kebijakan terkait pariwisata di
1. dan Pariwisata Kota Kota Bandar Lampung
Bandar Lampung b. Mengetahui keberadaan Negeri Olok Gading
a. Memiliki kuasa dalam pengambilan kebijakan di Kecamatan Teluk
Camat Teluk Betung
2. Betung Barat
Barat
b. Mengetahui keberadaan Negeri Olok Gading
a. Memiliki kuasa dalam pengambilan kebijakan di Kelurahan Negeri
Lurah Negeri Olok
3. Olok Gading
Gading
b. Mengetahui seluk-beluk Kelurahan Negeri Olok Gading
a. Mengetahui sejarah dan asal-usul Kampung Adat Negeri Olok
Gading
Tokoh Adat/Tokoh b. Mengetahui kebudayaan, adat istiadat di Kampung Adat Negeri
4.
Masyarakat Olok Gading
c. Kerap beraktivitas di Kampung Adat Negeri Olok Gading dan
sekitarnya
Sumber: Hasil Analisis, 2021
TABEL I.5
SKORING DAN KRITERIA
Aspek Penawaran Krteria dan Skoring
Variabel Sumber
(Gunn, 2002) 1 (Rendah) 2 (Sedang) 3 (Tinggi)
Terdapat rumah Terdapat rumah
Tidak terdapat rumah
Rumah Tradisionala,d tradisional dan letaknya tradisional dan letaknya
tradisional
tersebar dengan acak mengelompok
Tidak tersedia rumah Tersedia 1-2 jenis rumah Tersedia > 2 jenis rumah
Rumah Makanb
makan makan makan
Tidak tersedia tempat Tersedia 1-2 jenis tempat Tersedia > 2 jenis tempat
Tempat Ibadahb
ibadah ibadah ibadah
Terdapat dukungan
Dukungan Tidak terdapat Terdapat dukungan
kelembagaan tetapi tidak
Kelembagaanc dukungan kelembagaan kelembagaan yang aktif
begitu aktif
Sumber: aFberiyanti (2020), bArifiana (2016), cTriyono dkk (2018) dan dPreseden dengan modifikasi
22
(𝒂−𝒃)
𝒌 = 𝟏 + 𝟑, 𝟑 𝑳𝒐𝒈 𝒏 𝑲𝒊 =
𝒌
Dimana:
k : Jumlah Kelas a : Skor Tertinggi (n x nilai tertinggi)
n : Jumlah Variabel b : Skor Terendah (n x nilai terendah)
Ki : Kelas Interval
n : 13
(13 x 3)−(13 x 1)
k : 1 + 3,3 𝐿𝑜𝑔 13 Ki :
5
(39)−(13)
: 1 + (3,3 𝑥 1,11) :
5
26
: 1 + 3,67 :
5
Hasil perhitungan setelah dibulatkan menunjukkan hasil bahwa nilai k = 5 dan nilai
Ki = 5. Sehingga pada penelitian ini diperoleh 5 kelas tingkat potensi dengan
interval sebanyak 5 skor per tiap kelasnya. Kelas tertinggi menandakan bahwa
potensi yang ada sangatlah tinggi, begitu seterusnya sampai dengan kelas terendah
yang menandakan bahwa potensi yang ada sangatlah rendah. Adapaun apabila
ditabulasikan, kelas tingkat potensi dan intervalnya akan tampak sebagai berikut.
23
TABEL 1.6
KELAS TINGKAT POTENSI WISATA
Kelas Interval Tingkat Potensi
1 33 - 37 Sangat Tinggi
2 28 - 32 Tinggi
3 23 - 27 Sedang
4 18 - 22 Rendah
5 13 - 17 Sangat Rendah
Sumber: Hasil Analisis, 2021
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang dilakukannya penelitian, kemudian
dijabarkan pula mengenai rumusan masalah, tujuan dan sasaran, manfaat penelitian,
ruang lingkup penelitian, kerangka berpikir, keaslian penelitian serta sistematika
penulisan.