BUDAYA LAMPUNG
Guru Pengajar :
Anhar, S.Pd.
Disusun Oleh :
Arip
Kelas :
9G
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, karena berkat kemurahanya makalah ini dapat kami
selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas tentang
Kebudayaan Lampung.”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan referensi dari
berbagai sumber. Kami masih menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima
segala bentuk kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Kebudayaan Lampung” ini dapat
bermanfaat untuk para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki Bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi
banyak kegiatan sosial manusia. Terkait dengan urain di atas, maka untuk
lebih memperdalam pengetahuan mengenai Ragam Kebudayaan di sini kita
akan membahas sedikit mengenai Ragam Budaya Lampung pada khusus
nya yang meliputi Sistem Kekerabatan, Sistem Religi, Organisasi Sosial,
Sistem Mata Pencaharian, dan Kehidupan Sosial Budaya yang berkembang
di Masyarakat Lampung.
Karena cakupan kebudayaan yang begitu luas dan meliputi berbagai aspek
kehidupan, maka kami hanya membataskan bahasan ini, hanya dari segi
Sistem budaya, Serta perkembangnnya sampai dengan sekarang ini.
1.3 Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
Etnis Lampung yang biasa disebut (Ulun Lampung, Orang Lampung) secara
Abung Siwo Mego (Unyai, Unyi, Subing, Uban, Anak Tuha, Kunang,
Beliyuk, Selagai, Nyerupa).
Menggala, Mesuji, Panaragan, dan Wiralaga. Pubian Telu Suku (Minak Patih
Tuha atau Suku Manyarakat, Minak Demang Lanca atau Suku
Tambapupus, Minak Handak Hulu atau Suku Bukujadi).
2. Teluk Kiluan
Salah satu hal yang menarik dari pariwisata di Teluk Kiluan adalah
peran serta masyarakat setempat yang amat dominan. Sebagian besar
warga setempat menyediakan rumahnya sebagai homestay bagi para
wisatawan yang datang keKiluan. Masyarakat setempat yang umumnya
berprofesi sebagai nelayan dan peternak udang lobster juga menyewakan
perahu mereka untuk pengamatan lumba-lumba, snorkeling, dan
memancing dengan biaya yang cukup murah. Daya tarik lainnya adalah
keramahan warga yang membuat wisatawan betah berlamalama di
Kiluan.
Sejarah Taman Nasional Way Kambas adalah satu dari dua kawasan
konservasi yang berbentuk taman nasional di Propinsi Lampung selain
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Yang ditetapkan melalui
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999 tanggal 26
Agustus 1999, kawasan TNWK mempunyai luas lebih kurang 125,631.31
ha.
Secara gaeografis Taman Nasional Way Kambas terletak antara 40°37’ –
50°16’ Lintang Selatan dan antara 105°33’ – 105°54’ Bujur Timur. Berada di
bagian tenggara Pulau Sumatera di wilayah Propinsi Lampung. Pada tahun
1924 kawasan hutan Way Kambas dan Cabang disisihkan sebagai daerah
hutan lindung, bersama-sama dengan beberapa daerah hutan yang
tergabung didalamnya. Berdasarkan sejarah Pendirian kawasan pelestarian
alam Way Kambas dimulai sejak tahun 1936 oleh Resident Lampung, Mr.
Rookmaker, dan disusul dengan Surat Keputusan Gubernur Belanda
tanggal 26 Januari 1937 Stbl 1937 Nomor 38. Pada tahun 1978 Suaka
Margasatwa Way Kambas diubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA)
oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
429/Kpts-7/1978 tanggal10 Juli 1978 dan dikelola oleh Sub Balai Kawasan
Pelestarian Alam (SBKPA).
enara Siger adalah bangunan indah bewarna kuning yang saat ini sudah
menjadi ikon Lampung. Berdiri cantik di atas sebuah bukit, Menara Siger
adalah titik nol jalan lintas Sumatera yang sudah menjadi salah satu
tempat transit dan tempat wisata di Lampung. Untuk dapat memasuki
kawasan Menara Siger, Anda harus membayar tiket masuk dan biaya
parkir yang tidak mahal. Menara Siger adalah bangunan kebanggan
masyarakat provinsi Lampung karena mempunyai arsitektur tradisional
khas Lampung. Tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, berdiri megah sebuah
bangunan yang menjadi kebanggaan masyarakat Lampung. Bangunan ini
berdiri menjulang pada ketinggian 110 meter di atas permukaan laut dan
terletak tepat menghadap gerbang masuk Pelabuhan Bakauheni. Inilah
landmark Provinsi Lampung sekaligus titik kilometer nol selatan Sumatera,
yang dengan penuh kebanggaan diberi nama Menara Siger. Menara Siger
diresmikan oleh Gubernur Sjahroedin Z.P. pada 30 April 2008. Menara
Siger yang terletak di Bukit Gamping, Bakauheni, Lampung Selatan, ini
memiliki bentuk yang unik dengan sembilan kerucut berwarna kuning
keemasan yang berderet memanjang. Bentuk ini mengadaptasi bentuk
mahkota pengantin wanita (siger) dalam adat Lampung. Sedangkan,
pucuknya yang berjumlah sembilan adalah simbolisasi sembilan bahasa
yang ada dalam masyarakat Lampung. Kerucut pada bagian tengah
berukuran lebih besar dan lebih tinggi yang menjadi puncak dari menara
ini. Menara Siger sekaligus menjadi penanda titik nol kilometer di selatan
Sumatera Ketika menyeberangi Selat Sunda, Menara Siger menjadi
pertanda kita telah tiba di sisi paling selatan SumateraLetaknya yang
berada di Bukit Gamping membuat sekeliling Menara Siger memiliki
pemandangan indahMenara Siger berdiri menjulang pada ketinggian 110
meter di atas permukaan lautMenara Siger terletak tepat di seberang
gerbang masuk Pelabuhan BakauheniPemandangan indah matahari terbit
dari pelataran Menara Siger yang layak diabadikan dalam sebuah objek
fotoPemandangan laut dan gugusan pulau yang terlihat dari Menara
SigerGerbang masuk komplek Menara Siger di Jalan Lintas Timur
SumateraArsitektur Menara Siger adalah karya Ir. H. Anshori Djausal M.T.,
arsitek asal LampungKemegahan Menara Siger yang memiliki ketinggian
110 meter dilihat dari halaman depan.
5. Gunung Krakatau
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
http://ragambudayanusantara.blogspot.com/2008/09/suku-lampung.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Definisi_Budaya
http://phunnypelupa.blogspot.com/2011/01/suku-lampung.html
http://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-lampung-yang-
wajibdikunjungi/