.
SMAN 16 BANDAR LAMPUNG
XII MIPA 1 ( 2021/2022 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan kasih
sayangnya berupa kemampuan dan kecerdasan akal pikiran sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan tepat waktu.
Terimakasih kami haturkan kepada rekan kelompok yang telah berkontribusi baik berupa ide,
waktu, dan tenaga selama proses penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat disusun
dengan baik. Kami berharap, semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan penulisan
di masa yang akan datang.
Saya ucapkan sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan dan bantuan dalam penyusunan tugas ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini saya menemui berbagai hambatan. Saya menyadari bahwa
karya tulis yang tersusun ini masih banyak kekurangan dan kelemahan.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan bermanfaat,
demi kesempurnaan makalah ini saya memohon ampun dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Tim Penyusun
PEMBAHASAN
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
• Sejarah
Lampung Barat dikenal dengan sebutan Tanah Sai Betik atau tanah yang indah dengan tata
kehidupan masyarakat dengan sistem Patrilinial, dimana harta pusaka, Gelar dan nama Suku
diturunkan menurut garis Ayah/Bapak. Suku bangsa asli yang mendiami wilayah Kabupaten
Lampung Barat berasal dari bekas Kerajaan Skala Brak yang banyak mendapat pengaruh
Sumatera Barat. Masyarakat Kabupaten Lampung Barat tergabung dalam 6 (enam) Kebuayan
(Kebudayaan), yaitu:1. Buay Belunguh (Kenali), 2. Buay Pernong (Batu Brak), 3. Buay
Bejalan Di Way (Kembahang), 4. Buay Nyerupa (Sukau), 5. Buay Bulan/Nerima
(Lenggiring), 6. Buay Menyata/Anak Mentuha (Luas).
Dari enam kebuayan tersebut di atas, hanya empat yang menjadi Raja (Paksi Pak) yang
secara bersama-sama memerintah kerajaan Skala Brak, dan dua Buay yang tidak memerintah
yaitu Buay Menyata/Anak Mentuha dan Buay Bulan/Nerima. Buay Menyata merupakan
penghuni terdahulu Kerajaan Skala Brak. Oleh karena itu, keempat Paksi mengangkatnya
sebagai Anak Mentuha atau yang dihormati, sedangkan Buay Nerima merupakan
Nakbar/Mirul (anak perempuan yang diambil orang).
Masing-masing marga tersebut di atas dipimpin oleh seorang Saibatin (Kepala Marga). Pada
zaman pendudukan Inggris, Belanda hingga Jepang, urusan administrasi dipegang oleh
seorang Pesirah yang sebagian besar adalah Saibatin. Oleh karena itu, masyarakat Lampung
Barat juga dikenal dengan masyarakat adat Saibatin (khususnya bagi keturunan Buai Paksi
Pak) dengan tujuh tingkatan Gelar yaitu: Suntan, Raja, Batin, Radin, Minak, Kimas dan Mas.
• Wilayah
Kabupaten Lampung Barat adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Lampung,
Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Liwa, bagian dari kecamatan Balik Bukit.
Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991 tanggal 16 Agustus
1991 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara. Pada tahun 2021,
jumlah penduduk Lampung Barat sebanyak 307.294 jiwa, dengan kepadatan 249 jiwa/km2.
• Dialek
Lampung Barat menggunakan dialek Belalau (Dialek Api), terbagi menjadi: Bahasa Lampung
Logat Belalau dipertuturkan oleh Etnis Lampung yang berdomisili di Kabupaten Lampung
Barat yaitu Kecamatan Balik Bukit, Batu Brak, Belalau, Suoh, Sukau, Ranau, Sekincau,
Gedung Surian, Way Tenong dan Sumber Jaya.
• Pemerintahan
Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat yang sekarang adalah bapak Parosil Mabsus dan
Mad Hasnurin.
•Makanan Khas
1. Kuliner Khas Gulai Taboh
memiliki bentuk makanan berkuah dengan tambahan olahan bumbu, ikan dan sebagainya yang
menjadikan salah satu makanan kegemaran masyarakat.
2. Engkak Ketan
Memiliki rasa manis legit dan nikmat yang dapat dikonsumsi dalam jangka lama.
3. Sate Tuhuk
Sate Tuhuk merupakan salah satu makanan khas Lampung Barat pada khususnya dengan
berbahan dasar daging ikan tenggiri atau tuhuk yang diolah menjadi sate memiliki rasa dan
aroma yang nikmat.
• Pariwisata
a. Gunung Seminung
Gunung Seminung berada di sebelah barat laut ibukota kabupaten, Liwa dengan jarak
sekitar 25 kilometer. Gunung ini berada di perbatasan antar provinsi, sebagian
wilayahnya masuk ke dalam kecamatan Sukau, kabupaten Lampung Barat, provinsi
Lampung sedangkan sebagian lainnya berada di kecamatan Ranau, di provinsi Sumatera
Selatan. Di kaki gunung ini traveler bisa menjumpai danau terbesar kedua di pulau
Sumatera yaitu Danau Ranau.
b. Danau Ranau
Di tengah Danau Ranau terdapat pulau kecil bernama Pulau Marisa. Di pulau tersebut
terdapat sumber air panas yang sering dijadikan jujugan wisatawan saat berlibur ke Danau
Ranau.
• Pakaian adat
Pakaian adat Saibatin merupakan sebuah makna yang berarti satu batin serta memiliki satu
junjungan. Semua ini sesuai dengan susunan sosial. Selain itu, budaya Suku Saibatin umumnya
bersifat aristokratis, hal ini dikerenakan kedudukan adat hanya bisa diwariskan melalui garis
keturunan saja. Pakaian adat Saibatin biasanya menggunakan mahkota pengantin yang
memiliki tujuh lekuk. Untuk Saibatin, busana pengantin pria berupa jas yang terbuat dari bahan
beludru bermotif floral bunga tabur, salur, atau pucuk rebung. Sebagai atribut, pengantin pria
memakai kopiah tungkus atau tukkus, dan perhiasan seperti gelang dan kalung.
• Adat Pernikahan
Bagi masyarakat Lampung, pernikahan bukan hanya urusan pribadi, tetapi juga keluarga,
ukerabat, dan masyarakat adat Pernikahan adat Lampung terdiri dari dua adat istiadat, yaitu
Sai Batin dan Pepadun. “Sai Batin” berarti Satu Penguasa (Raja) sedangkan “Pepadun”
berarti Tempat Duduk Penobatan Penguasa.
1. Akad nikah
Bila menyesuaikan pernikahan adat Lampung sebagai mana mestinya, maka akad nikah harus
dilaksanakan di rumah mempelai pria. Namun, kini dengan perkembangan zaman dan
memerhatikan berbagai aspek, akad bisa dilakukan di rumah mempelai perempuan sesuai
dengan kesepakatan kedua keluarga