Penulis:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) dengan tema Membangun
Keberagaman Budaya dan Moderasi Beragama sesuai
Socio- Eco- techno Preneurship di kampung Negeri
Besar Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan
dan dapat menyelesaikan pembuatan buku kuliah
kerja nyata (KKN) dengan sebaik- baiknya.
iii
3. Dr. Buyung Syukron,S.Ag. SS, MA. Selaku
Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan dukungan, bimbingan serta
motivasi.
4. Hi. Raden Adipati Surya,S.H, M.M. selaku
Bupati Way Kanan
5. Drs. Sahdani selaku camat Negeri Besar
6. Ahmad S.E. selaku Kepala Kampung Negeri
Besar
7. Muhammad Darwis selaku tokoh adat dan
tokoh agama Kampung Negeri Besar
8. Seluruh masyarakat Kampung Negeri Besar
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
Sejuta Kisah Di Desa Negeri Besar.......................................65
vi
CERITA TANPA JUDUL
A. DESKRIPSI
Salah satu visi perguruan tinggi adalah
pengabdian masyarakat. Sudah menjadi budaya
setiap perguruan tinggi mempunyai program
pengabdian masyarakat atau yang dikenal
dengan program Kuliah Kerja Nyata ( KKN).
Program ini bertujuan agar mahasiswa dapat
bertukar pikiran dengan masyarakat dan
memberi sumbangsih agar potensi masyarakat
dapat berkembang. Lokasi KKN biasanya selalu
dipedesaan yang jauh dari perkotaan dengan
sarana dan prasarana terbatas. Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa belajar tentang
kesederhanaan secara langsung dari
masyarakat.
1
akan menjalani program KKN, sehingga dapat
mempersiapkan diri dalam menghadapi hal-hal
yang dapat terjadi di lokasi KKN. Dikemas
dengan gaya bahasa yang ringan sehingga
pembaca dapat terhibur. Bagi dinas instansi
terkait, dengan membaca buku ini dapat
mengetahui kondisi masyarakat pedesaan, baik
dari segi sarana prasarana, sosial budaya
maupun perekonomiannya. Dengan demikian
diharapkan sumbangsih dari pemerintah
maupun para mahasiswa dapat makin
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
pedesaan.
2
Adat yang dijunjung tinggi didaerah ini
adalah adat pepadun dengan bahasa kesatuan
dialek Api. Masyarakat pepadun menganut
sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti
garis keturunan bapak. Dalam suatu keluarga,
kedudukan adat tertinggi berada pada anak
laki-laki tertua dari keturunan tertua, yang
disebut penyimbang. Gelar penyimbang ini
sangat dihormati dalam adat pepadun karena
menjadi penentu dalam proses pengambilan
keputusan. Status kepemimpinan adat ini akan
diturunkan kepada anak laki-laki tertua dari
penyimbang dan seperti itu seterusnya. Status
sosial dalam masyarakat pepadun tidak semata-
mata ditentukan oleh garis keturunan. Setiap
orang memiliki peluang untuk memiliki status
sosial tertentu selama orang tersebut dapat
menyelenggarakan upacara adat Cangget
Agung. Dalam upacara tersebut, anggota
masyarakat yang ingin menaikan statusnya
harus membayarkan sejumlah uang dan
memotong sejumlah kerbau. Prosesi cakak
pepadun ini diselenggarakan dirumah sesat dan
3
dipimpin oleh seorang penyimbang atau
pemimpin adat yang posisinya paling tinggi.
a. Rumah Adat
Lampung memiliki rumah adat yang dikenal
dengan sebutan Nuwo Sesat. Rumah ini
pada awalnya hanya tempat untuk
pertemuan masyarakat lampung untuk
menyelenggarakan musyawarah. Rumah ini
berbentuk panggung biasanya didirikan
didepan sungai, dengan pola perumahan
dibuat seperti mengikuti aliran sungai.
Jenis- jenis Rumah lampung, Nuwo Sesat:
1). Sesat Balai Agung
Merupakan rumah adat lampung yang
biasa digunakan sebagai ikon,
merupakan tempat pertemuan para
4
penyimbang adat atau biasa disebut
dengan Purwatin.
2).Nuwo Balak
Merupakan rumah adat lampung yang
digunakan sebagai tempat tinggal bagi
penyimbang adat atau kepala suku.
3).Nuwo Lunik
Memiliki arti rumah kecil, merupakan
rumah adat lampung yang biasa di
gunakan oleh rakyat biasa.
5
1) Kalung Papan Jajar
2) Kalung Buah Jukum
3) Selempang Pinang
4) Ikat Pinggang
5) Gelang Burung
6) Gelang Kano
7) Gelang Bibit
8) Siger
9) Seraja Bulan
10) Subang
11) Perhiasan Leher dan Dada
12) Perhiasan Pinggang dan Lengan
6
d. Alat Musik Tradisional Lampung
1) Gendang
2) Membling
3) Gamelan
4) Kerenceng atau Terbangan
5) Kompang
6) Gambus Lunik
7) Cetik
8) Serdam
9) Harmonium atau Akordion
7
PENGABDIAN MAHASISWA KKN DI KAMPUNG
NEGERI BESAR
A. PROGRAM PENGABDIAN
8
serta
meningkatkan
skill mereka
melalui ekskul
tari, dan drama
serta
menyukseskan
program P5
sekolah
penggerak
- KBM di SD Anak-anak -Membantu tenaga
SDN 01 pendidik, belajar
Negeri Besar menjadi tenaga
kelas 1-6 pendidik dengan
mengaplikasikas
ikan ilmu yang
di dapat di
bangku
perkuliahan dan
menyalurkan
kepada mereka
- Sosialisasi di SMA N1 Negeri Besar
a. Sosialisasi Siswa kelas -Siswa-siswi mampu
Pembelajaran X SMA N1 untuk menjadi
9
Voice Talent Negeri Besar master of
ceremony yang
baik dan benar,
dapat speakup di
depan umum
b. Sosialisasi Anak-anak -Anak-anak rajin
Pentingnya SD N1 menabung dan
Menabung Negeri Besar belajar hemat
Sejak Usia Dini dengan diberikan
edukasi
pentingnya
menabung sejak
dini, supaya saat
dewasa suka
menabung, dan
berhemat.
c. Sosialisasi Siswa/i kelas - Siswa-siswi
“Generasi Emas XII SMA N1 mampu
tanpa Pergaulan Negeri Besar memanfaatkan
Bebas” waktu untuk hal
positif dan
bermanfaat, dengan
diberikan edukasi
kepada siswa untuk
10
memanfaatkan
waktu, menyiapkan
calon generasi emas
dan menghindari
pergaulan bebas
d. Sosialisasi Siswa-siswi Siswa-siswi mampu
Dasar Hukum kelas X mematuhi hukum
Dan Bullying SMA N 1 secara tertib, dan
Negeri Besar menghindari
perbuatan bullying
e. Pengembangan Ekonomi kreatif
skill dengan guna menabah
pembuatan keterampilan yang
bucket balain dapat mengasilkan
suatu keuntungan
atau profit yang
bisa digunakan
untuk uang saku
11
dengan ibu-ibu
serta
meningkatkan
kebugaran
jasmani
- Penanaman Ibu-ibu PKK - Meningkatkan
tanaman obat kepedulian
keluarga (Toga) masyarakat
terhadap
tanaman
kesehatan supaya
dapat
memproduksi
jamu tradisional
secara mandiri
- Gebyar TPA/ Santriwan- - Meningkatkan
GEMASS (Gema santriwati religius anak
Anak Sholih/ah) TPA Negeri kepada Allah
dengan cabang Besar dan dan rasa cinta
lomba: tingkat SD seorang Muslim
kepada Nabi
a. Lomba Adzan Muhammad
b. Lomba Hafalan shalallahu ‘alaihi
Surat Pendek wasallam
12
c. Lomba Praktik
Sholat
- Kunjungan ke Siswa-siswi - Berbagi
SDN 2 Olok SDN 2 Olok kebahagiaan,
Gading Gading memotivasi
siswa-siswi SDN
2 Olok Gading
untuk semangat
belajar, dan
membantu Bu
Sri dalam
mengajar dimana
hanya beliau
gurunya, serta
silaturahmi
dengan warga
dusun Olok
Gading
13
bayangan di
cermin cembung
dari lawan arah
- Bimbel SD Anak-anak - Anak-anak SDN
SDN 01 01 Negeri Besar
Negeri Besar kelas 1-6
memperoleh
tambahan ilmu
dan
meningkatkan
pengetahuan
dengan cara
belajar yang
menyenangkan,
baik calistung
dan pengetahuan
lainnya, serta
meningkatkan
semangat
belajarnya
3. Bidang Moderasi Beragama
- Tausiyah Ibu-ibu - Siraman rohani dan
“Memetik jama’ah mengedukasi
Hikmah dari pengajian di masyarakat pada
14
Peristiwa Isro’ Masjid Al- moment
Mi’roj Nabi Munawarah pengajian ibu-ibu
Muhammad supaya dapat
Shallallahu memetik hikmah
‘alaihi wasallam dari peristiwa
dan Saling Isro’ Mi’roj Nabi
Menghargai” Muhammad
shallallahu ‘alaihi
wasallam dan
saling
menghargai
pendapat serta
mengoptimalisasi
toleransi
beragama, baik
antar agama dan
antar umat
beragama
- RISMA Rismawan/i - Mengaktifkan
Masjid Al- kegiatan RISMA
Munawaroh
Negeri Besar
15
B. 40 HARI MENGABDI DI KAMPUNG NEGERI
BESAR
16
menuju posko untuk menyimpan barang-barang
sekaligus bersih posko.
Pada minggu pertama kami menghabiskan waktu
untuk silaturahmi ke kediaman warga sekitar sembari
berkenalan dengan penduduk. Pada hari-hari awal
pelaksanaan KKN entah kenapa saya tidak merasakan
yang namanya gak betah, ingin pulang dan lain
sebagainya, yaaa.. enjoy aja gitu rasanya karena
manusia-manusia yang satu kelompok dengan saya
normal-normal saja, AWALNYA.
Tak terasa satu minggu lebih telah berlalu.
Nahhhhh... setelah itu mulailah muncul beberapa
konflik di dalam kelompok ini, mulai dari pebedaan
pendapat, keegoisan masing-masing yang akhirnya
memicu perpecahan antar anggota kelompok dimana
kelompok kami terbagi menjadi 2 fraksi, yaa kami
sering menyebutnya dengan istilah fraksi Gerindra dan
fraksi PDI wkwkk.. setelah beberapa hari berlalu
dengan suasana kelompok yang tidak nyaman
akhirnya kami memutuskan untuk melakukan
musyawarah yang kami beri nama MUSRENPOK
(Musyawarah Rencana Kelompok) dengan tujuan
untuk memperbaiki suasana dan menyelesaikan
masalah yang ada di kelompok kami demi lancarnya
17
semua kegiatan kami selama di Kampung Negeri
Besar nantinya. Untungnya musrenpok berjalan
dengan lancar dan menemukan titik terang sehingga
hari-hari berikutnya berjalan dengan normal seperti
awal kedatangan kami di Kampung Negeri Besar.
Syukur alhamdulillaah satu persatu program kerja
yang telah kami susun dan di setujui oleh pihak
Kampung dapat terlaksana dan kami kerjakan
bersama-sama, dan mendapatkan dukungan penuh dari
masyarakat dan seluruh aparatur Kampung setempat.
Tak terasa 40 hari telah berlalu dan sampailah kami
di penghujung kegiatan KKN, dimana kami sudah
mulai nyaman dengan anggota kelompok dan
lingkungan masyarakat tapi waktu kami di Kampung
Negeri Besar telah berakhir. Terdapat begitu banyak
pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami dapat
disini mulai dari Adat dan Budaya setempat,
kesederhanaan, dan pelajaran tentang hidup
bermasyarakat dimana dalam kehidupan yang
sebenarnya terdapat banyak sekali permasalahan dan
kita dituntut harus bisa menyelesaikan masalah-
masalah yang ada didalam kehidupan.
Saya pribadi mengucapkan banyak terimakasih
kepada aparatur Kampung dan seluruh masyarakat
18
Kampung Negeri Besar karena kami semua telah
disambut, di terima dan di izinkan untuk belajar disini.
Dan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas
segala kesalahan kami selama berada di Kampung
Negeri Besar. Semoga apa yang kami tinggalkan disini
dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat Kampung
Negeri Besar.
Mungkin itu sedikit kisah yang dapat saya ceritakan
disini walaupun sebenarnya masih banyak yang ingin
saya tuangkan disini tapi tidak bisa karena adanya
keterbatasan durasi. Tapi... kalau rame kita lanjut part
2 yaaa... see u Negeri Besar.
19
Belum Mekar Sudah Layu,
20
makanan khas disana. Saat itu baru pertama kalinya
aku menikmati makannan yang sama sekali belum
pernah aku coba sebelumnya. Baru datang saja aku
sudah mendapatkan rasa baru.
21
Di luar program program yang kami jalankan kami
juga ikut berbaur dengan kativitas warga sekitar. Aku
sangat menyukai suasana di pinggir sungai apalagi
saat aku di ajak menaiki sebuah perahu untuk mencari
ikan. Aku melepas penat dengan ikut memancing
disana. Aku bertemu anak anak yang sangat
menggemaskan hmmm.... luar biasa menggemaskan.
Berbgai macam konflik juga aku temui selama KKN,
konflik –konflik ringan di dalam kelompok yang
menambah kenikmatan saat menjalankan KKN.
22
melaksanakan KKN periode I selama 40 hari.
Kelompok saya yang terdiri dari 11 orang, 4 laki-laki
dan 7 perempuan.
Teman baru, lingkungan baru dan kebiasaan
baru. Itulah awal yang saya rasakan bertemu dengan
teman baru. Karena saat pembagian kelompok saya
merasa ragu apakah saya bias dekat dan akrab dengan
mereka yang notabennya saya orang yang susah akrab
dengan orang baru. Pasalnya nama-nama yang tertera
dalam kelompok tersebut sanglah asing bagi saya
walapun ada beberapa nama yang sudah saya kenal
walapun tidak akrab dengan mereka.
Saat sudah berjalan kegiatan KKN ternyata
rasa kekhawatiran saya tidak benar, teman-teman baru
yang welcome dan saling menyesuaikan diri satu sama
lain. Selain menyesuaikan diri dengan teman
kelompok KKN, saya dan teman-teman KKN juga
diharapkan bias berbaur dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan serta masyarakat di Desa tempat
KKN, karena masyarakat desa kami tinggal bersuku
pepadun, dan adat istiadat mereka yang masih kuat,
dan membuat kami lebih beradaptasi karena berbeda
suku, mayoritas dari kelompok saya bersuku Jawa.
Tetapi masyarakat sangat welcome dan menerima
23
kami dengan baik membuat saya merasa aman dan
betah di Desa Negeri Besar.
Hari demi hari berlalu, awal kisah yang manis
ini tidak luput dari kisah yang juga cukup menguras
emosi dan pikiran. Karena kurangnya persiapan
sebelum berangkat kelokasi penerjunan KKN,
sehingga membuat kami tidak punya persiapan
program kerja harus kami lakukan di desa ini. Satu
minggu pertama kami lalui dengan silaturahmi ke
didiaman kepala kampung, aparatur kampung, tokoh
agama dan tetangga posko. Selain itu kami juga
melakukan survey dan berdiskusi dengan sekretaris
desa untuk nantinya kami jadinkan acuan program
kerja yang sesuai dan berkesan untuk masyarakat desa
Negeri Besar.
Setelah
Setelah berdiskusi kami memuutuskan
beberapa program kerja yang akan kami jalankan.
Kemudian kami meminta arahan ke kepala kampung
dan seketraris kampung, dan ada beberapa program
kerja yang tidak di setujui oleh desa. Dalam
melaksanakan program kerja tentu banyak sekali
hambatan yang kami alami dari anggota kelompok
ataupun factor lain.
24
Banyaknya kepala dalam satu kelompok
membuat kami harus saling mengerti dan menurunkan
ego masing-masing demi terlaksana program-program
yang telah kami rencanakan. Apakah kelompok kami
tidak ada permasalahan? Jika tidak, pikiran seperti itu
kita salah, karena disetiap hubungan pasti mempunyai
konflik, baik konflik besar maupun kecil. Tergantung
bagaimana kita menggadapi masalah tersebut. Hal ini
bukan hal baru bagi saya, namun karena lingkungan
dan teman baru membuat saya harus bias
menyesuaikan diri dengan karakter-karakter dari
teman-teman kelompok KKN. Manusia adalah mahluk
egois, tetapi manusi juga tidal hidup sendiri, saling
mengerti, menghargai dan menerima satu sama lain
menjadi hal wajib manusia pelajari.
Selain terkait program kerja kita disana kita
juga belajar adat istiadat mereka yang berbeda dengan
kelompok kami, seperti kita belajar terhadap adat
istiadat yang mungkin saja berbeda dengan tempat
tinggal kita, seperti perempuan setelah ba’da magrib
dilarang keluar rumah kecuali ada kepentingan yang
mengaharuskan keluar, itu pun dibatasi sampai jam
sembilan saja. Dan itu, membuat saya dan teman-
teman kelompok beradaptasi dengan kebiasan-
25
kebiasaan baru. Selain itu, Tradisi “nyeruit”, atau
menyantap bersama-sama sambal seruit. Yang baru
saya temui di desa ini karena sebelumnya saya kurang
familiar dengan tradisi tersebut tapi di sini
masyarakatnya hampir setiap ada acara selalu ada
kegiatan “nyeruit”. Dan itu menjadi kebiasaan baru
bagi kelompok kami.
Di pertenganan KKN kami juga mengikuti adat
mereka yaitu begawi atau tradisi upacara pernikahan
adat warga lampung. Yang dilaksanakan 7 hari 7
malam dan banyak sekali acara adat yang berlangsung,
tuan rumah bapak Usman Karim Kepala Dinas
Perhubungan Way Kanan sangat welcome kepada
mahasiwa KKN untuk mengikuti rangkaian adat
begawi, dan itu pertama kalinya saya mengikuti
begawi.
Beberapa hari sebelum penarikan kelompok KKN
kami diajak oleh Kepala Kampung dan Aparatur
Kampung untuk mengunjungi dusun 5 dan 6, jarak
antara posko kami dengan dusun tersebut kurang lebih
40 menit, kami sangat bersemangat menuju dusun
tersebut dan kami naik mobil pickup untuk menuju
lokasi. Sesampainya disana kami mendatangi satu-
satunya sekolahan yang ada disana dan ternyata hanya
26
ada 1 tenaga pengajar, keseluruhan murid berjumlah
25 orang, dan saat pelajaran mereka dijadikan satu
ruangan karena ibu gurunya merasa kualahan ketika
harus bolak balik kelas ke kelas yang lain. Selain itu,
kami juga mengunjungi rumah-rumah warga yang
jarak satu rumah ke rumah lain berjauhan, kami
mahasiwa KKN merasa bersyukur setelah
mengunjungi dusun 5 dan 6 karena masih banyak
orang yang berada mungkin dibawa kita.
Terimakasih banyak masyarakat desa Negeri
Besar, terimakasih telah menerima kami mahasiswa
KKN dan menjadi bagian keluarga baru kalian, saya
bersyukur karna telah dipertemukan dengan mereka,
orang-orang baik. Yang entah kapan lagi akan saya
temui untuk kedua kalinya. Semoga Allah SWT
mengizinkan kami kembali bertemu lagi.
Rasanya 40 hari terasa sangat singkat bagi kami,
hari-hari kami lewati dalam suka, duka, senang, sedih,
marah, kesal, tawa, dan kebiasan-kebiasaan kelompok
ini. Tetapi itulah kehidupan, disetiap pertemuan pasti
ada perpisahan, kini KKN telai usai. Semua cerita
suka duka yang saya rasakan Bersama teman-teman
KKN akan menjadi memori tersendiri dalam cerita
kehidupan saya. Terimaksih untuk Sandra, Sekar, Mba
27
Elsy, Mas Akbar, Novri, Arjuna, Lusi, Meisi, Indah
dan Arif, karena sudah mau bersama-sama menjadi
kuat dan melindungi. Jangan lupakan kisah ini ya,
jangan lupa 40 hari kita, biarlah semua suka duka kita
menjadi cerita kita bersama. Selamat melanjutkan kisa
masing-masing semoga sehat dan bahagia selalu.
28
Sebelum terjun di tempat pengabdian, ada
beberapa perwakilan dari kami melakukan survey
untuk mencari berbagai informasi, baik mencari
tempat menginap, suasana dan kondisi disana, serta
informasi lain, dan apa yang diperoleh dari informasi
tersebut disampaikan kepada semua anggota
kelompok. Perlu beberapa hari untuk kami
beradaptasi.
29
Adapun korden dan satu teman mengendarai sepeda
motor.
30
rumah yang merantau di Jakarta, pulang hanya saat
puasa dan mendekati lebaran. Ibu Lena juga seorang
istri dimana suaminya menjadi LINMAS di kampung
Negeri Besar, yang siap siaga menjaga keamanan dan
keselamatan kami selama disana, serta yang selalu
memberi nasihat jika perilaku kami kurang berkenan
menurut Bu Lena.
31
mba Meisi. Pada acara tertentu, kami masak bersama.
Setiap pagi, saya sering membersihkan posko kami.
32
aparatur desa. Satu persatu kami melaksanakan
program tersebut baik individu maupun kelompok.
Untuk individu ada program kerja dalam dua bidang,
yaitu bidang keilmuan, dan bidang umum. Program
kerja pada bidang keilmuan yang saya ajukan adalah
pendampingan TPA Al-Hikmah Rona. Saya merasa
cukup nyaman dalam melakukan program tersebut,
karena adik-adik TPA yang menggemaskan, mudah
dalam diatur, dan membuat saya kangen dengan suara
khas mereka.
33
sekali program kerja kami, dan mendapat tambahan
program permintaan dari aparatur desa, yaitu
pemasangan kaca cembung di empat titik jalan utama
di desa Negeri Besar. Walau program ini, cukup
memakai anggaran, Alhamdulillah, kami berhasil
merealisasikan program tersebut dan telah terpasang.
Semoga bermanfaat untuk mengetahui kendaraan dari
lawan arah, dan menyelamatkan seseorang dari
kejadian yang tidak diinginkan.
34
panitia. Kami sering diundang untuk kumpul bersama
dan makan bersama sembari lebih dekat dengan
masyarakat.
35
Banyak pembelajaran dan pengalaman, yang
saya peroleh selama melakukan pengabdian dan
pemberdayaan masyarakat di sana.
36
menghalangi kendaraan roda empat yang sedangku
nikmati lajunya untuk terus menyusuri perjalanan ini
menuju desa Negeri Besar. Diperjalanan Berbincang
dengan empat teman baru membuatku lebih banyak
diam dan menikmati makanan yang ada di depanku
daripada memberi respon pembicaraan mereka yang
tampak sudah akrab. Tiga orang perempuan duduk di
kursi belakang, serta tiga wanita yang membersamaiku
di kursi bagian tengah. Dan 1 wanita berada di kursi
depan yang merupakan teman satu jurusanku dan
sangat renyah sekali tawanya. Tepat pada hari Selasa
23 Januari 2023, aku dan semua teman baru ku
menuju lokasi desa yang sudah di tentukan oleh
kampus untuk kami melaksanakan KKN yaitu di desa
negeri besar yang terletak di kabupaten Way Kanan.
Diperjalanan ketika kami melewati daerah Tulang
Bawang Barat mobil yang kami tumpangi mengalami
pecah ban dan akhirnya kami berhenti dan menambal
ban terlebih dahulu sembari menunggu, aku dan
temanku yang bernama sekar pergi ke sebuah warung
untuk membeli sayur untuk di Posko nantinya. Sekitar
kurun waktu kurang lebih 5 jam perjalanan yang kami
tempuh akhirnya kamipun tiba di desa Negeri Besar.
Setelah sampai kami pun menuju balai desa dan kami
37
disambut baik oleh bapak sekdes dan beberapa aparat
desa yang sudah menunggu kehadiran kami dan kami
disuguhi camilan serta hidangan makan siang. Setelah
kami menikmati hidangan makan siang serta sedikit
berbagi tawa akhirnya kamipun menuju ke posko
yang akan kami huni.
38
membutuhkan energy cukup banyak , ditambah lagi
aku paling tidak suka keramaian, aku lebih suka
sendirian. Syukurnya aku bertemu dengan teman-
teman yang memahamiku, aku berbagi kamar dengan
1 temanku. Teman-temanku memiliki kepribadian dan
karakter yang berbeda-beda. Tapi, dengan begitu kami
belajar saling menghargai satu sama lain. Selain
berbagi kamar, kamipun selalu berbagi makanan dan
apa yang kami punya. “Punyamu ya punya ku juga,
sedihmu sedihku juga” kurang lebih seperti itu prinsip
kami. Kami juga bukan hanya sekedar teman berbagi
kamar tapi, teman yang selalu ada dalam keadaan
apapun. Baik itu senang atau sakit kami rasa sama-
sama.
39
Setelah makan siang bersama kami melakukan
briefing untuk membahas tentang program kerja
selama melaksanakan KKN. Pada hari kedua kami
pergi ke rumah Bapak kepala desa untuk silaturahmi
dan malamnya bapak sekdes ke posko untuk
menjelaskan aturan-aturan yang ada di desa. Seiring
berjalannya waktu kami mulai mengetahui dan
memahami karakter masing-masing . tepat pada
tanggal 3 februari pukul 00.00 aku mendapatkan
kejutan dari teman-teman untuk merayakan hari ulang
tahunku, awalnya aku tidak menduga hal tersebut
terjadi si sekar yang meminjam kartu tanda mahasiswa
ku untuk melihat tanggal lahirku dan merencanakan
kejutan. Keesokan harinya aku merencanakan
Program kerja individu dan Program Kerja Individu
yang aku pilih adalah mengajar les bahasa inggris
dasar kepada anak-anak di desa Negeri Besar. Walau
dalam hatiku sedikit keberatan karena harus mengajar
dan bertemu dengan anak-anak namun, lama kelamaan
aku sudah terbiasa dengan anak-anak kecil
disekelilingku.
40
Isra Mi’raj. Aku bersama kelompokku mengadakan
kegiatan lomba untuk anak-anak TPA di desa negeri
besar. Semua kami rancang dan persiapkan sendiri,
setiap orang memiliki tanggung jawabnya
masing_masing. Mempersiapkan acara tersebut
memang sangatlah lelah, belum lagi kami harus
berdebat tipis karena perbedaan pandapat kami. Tapi,
Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar.
Semua warga yang menghadiri acara tersebut terlihat
begitu antusias. Tibalah pada tanggal 20 Februari
2023 hari dimana kami menghadiri acara yang
diadakan oleh mahasiswa KKN sekecamatan Negeri
Besar di desa Negeri Besar. Di acara tersebut saya di
minta untuk menjadi MC bersama dengan teman yang
lainnya dan itu adalah kali pertamanya aku bicara di
depan banyak orang tentunya dengan perasaan yang
campur aduk. Acara pun selesai dan berjalan dengan
lancar lalu kami mendampingi anak-anak sebagai
perwakilan desa untuk mengikuti lomba dalam rangka
memperingati Isra Mi’raj. Di Sribasuki aku bertemu
dengan teman-teman yang satu jurusan denganku.
Kami bertemupun tak lama dan tak banyak bicara
namun sudah cukup untuk melepas rindu diantara
kami. Setelah kegiatan kami di Sribasuki selesai kami
41
kembali ke posko dengan mengendarai motor. Kami
dijalan mengalami habis bensin dan kehujanan. Setiba
nya di posko kami bergegas untuk membersihkan diri
setelah seharian berada diluar ruangan dan kehujanan
setelah itu, kami makan malam bersama dengan menu
andalan sejuta umat yaitu mie instan dengan lauk
nasi.
42
KKN disini saya banyak sekali menemukan kisah
yang membuat hati saya tersentuh. Salah satunya
adalah masih ada desa yang memiliki sekolah dimana
sekolah tersebut hanya memiliki 1 tenaga pendidik dan
siswanya terdiri dari kurang lebih 17 siswa dari kelas
1-6. Ketika kami datang siswa sangat antusias dalam
menyambut kami. Kami disana berkenalan, bermain
games, memberikan sebuah kuis tentang pengetahuan
dan waktu terasa cepat sekali berlalu. Meskipun
dengan kondisi yang seperti itu namun, dengan begitu
mereka tetap semangat menjalani sekolah.
43
menjadi berkah untuk semuanya Serta program kerja
yang telah dibuat dan berjalan, diharapkan dapat terus
digunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin
walaupun saat kegiataan KKN ini telah usai, dan
semoga program-program kita bisa bermanfaat juga
untuk seluruh warga di desa Negeri Besar.
44
tersebut kami nikmati dengan keindahan alam seperti
sawah yang tebentang luas, danau, bukit-bukit, serta
hamparan pohon sawit dan karet yang begitu indah.
45
kerja. Pada saaat malam pertama di posko kami
melakukan sebuah breafing dan pengenalan satu sama
lain antar anggota.
46
Di awal KKN, saya dan teman-teman
berkeliling untuk melihat kondisi yang ada di desa
Negeri Besar, sembari kami memperkenalkan diri
bahwasannya kami adalah mahasiswa KKN yang akan
membantu atau mengikuti kegiatan yang ada di desa
Negeri Besar. Di dalam kelompok kami terdapat 2
program kerja yaitu program kerja kelompok dan
individu. Progja individu yang akan berfokus kepada
progja masing-masing mahasiswa yang akan di
lakukan selama KKN berlangsung, kemudian progja
kelompok terdiri dari laporan berupa buku, laporan,
dan video selama KKN.
47
dimana saya dan teman saya bertukar pikiran terkait
rencana yang akan di laksanakan esok hari.
48
sudah di tentukan oleh aparatur desa. Kami memasang
4 kaca cembung di 4 titik yang sudah di sediakan.
49
tutup dengan foto bersama dengan aparatur desa
setempat. Pada malam hari kami mulai berpamitan
dengan warga sekitar, mulai dari berpamitan dengan
ketua Rt dan dengan warga-warga yang sering
berinteraksi dengan kami. Setelah itu kami kembali ke
posko dan menyiapkan barang-barang yang akan kami
bawa pulang, kami pun masing-masing melakukan
packing sesuai barang bawaan. Kami pun akhir nya
tidur dengan nyenyak walaupun sebenarnya kami
tidak ingin pulang karena sudah terlanjur nyaman
dengan suasana desa.
50
Sedih bercampur senang menjadi satu, lagi lagi
kami tak mau pergi dari desa ini tapi memang kami
harus meninggalkan desa ini. Salam Hangat dari saya
Novrianto dan kelompok KKN 47 desa Negeri Besar,
semoga silahturahmi kami dengan desa tetap terjaga
semoga suatu saat nanti kami semua bisa kembali
mengunjugi desa Negeri Besar ini lagi.
51
sangatlah jauh, dan pertama kalinya saya
menginjakkan kaki di Desa Negeri Besar, dan disitu
juga saya pertama kalinya belajar dengan
menggunakan Bahasa dialek A sedangkan saya biasa
nya menggunakan Bahasa dialek O walaupun desa
negeri besar kabupaten way kanan sama menggunakan
adat pepadun ,hari pertama saya bermalam di desa
negeri besar dengan suasana baru.
52
berkumpul bersama duduk bercerita sedih senang
keluh kesah kami bercanda satu sama lain,,seiring
berjalan nya waktu hari esok pun tiba dimana kami
melakukan pembahasan malam nya berbagi tugas
kami masing masing
53
disayangkan buku tersebut hilang dikarenakan ada
salah satu orang yang meminjam dan tidak
dikembalikan kepada beliau, sehingga beliau
mengumpulkan informasi lagi menggali lagi tentang
silsilah Umpu serunting sakti yang beliau buat dengan
benner.salah satu bukti yang ada di negeri besar
tentang cerita Umpu serunting sakti yaitu makam
beliau yang ada di negeri besar yang dekat dengan
sungai dan serunting sakti adalah sosok yang
dihormati oleh masyarakat negeri besar yang di yakini
memiliki kelebihan seperti wali Allah apa yang sibut
maka langsung akan terjadi yang biasa dikenal dengan
sepahit lidah.
Lanjut lagi kami agenda ke dusun 05 dan 06
dimana saya dan teman-teman jalan menggunakan
mobil pick up dan bersama aparatur desa negeri besar
beserta kepala kampung negeri besar Ahmad Ilyas,
dalam menempuh perjalanan menuju dusun yang biasa
disebut ologading menempuh perjalanan sekitar 30
menit dari desa negeri besar dikarenakan akses menuju
ologading yaitu masih merupakan masih jln
tanah,sesampainya disana saya dan teman-teman
langsung berhenti di sebuah sekolahan dimana disitu
adalah salah satu sekolah SD yang satu satu nya ada
54
disitu di karena akses anak sekolah mau ke sekolahan
lain sangat tidak memungkinkan mereka untuk
berjalan kaki menuju ke sekolahan,disitu saya melihat
semua anak anak nya dijadikan satu kelas karena guru
yang mengajar nya juga hanya satu saja,dimana di
dalam kelas tersebut berisikan anak anak kelas 01
sampai 06 menjadi satu dan saya disana bersama
teman-teman langsung saja mulai memperkenalkan
diri kami masing masing dan setelah itu kami
mengadakan game seperti cerdas cermat siapa yang
mampu menjawab pertanyaan yang kami berikan
maka akan kami berikan hadiah,kami sangat bersyukur
nya antusias anak anak dalam berlomba lomba
menjawab pertanyaan dari kami dengan benar dan
baik yang menjadi cerminan buat saya sendiri bahwa
dalam menimba ilmu itu bisa didapatkan dimana saja
tidak memandang tempat, setelah itu kami berpamitan
pergi dan berlanjut lagi ke permukiman warga dimana
disana kami sudah ditunggu disambut warga dengan
baik.kami beramai ramai duduk disebuah tikar dan
bangku kayu yang sudah di sedia kan dan di
hidangkan dengan buah semangka hasil salah satu
warga disana yang bekerja buruh di kebun
semangka,lalu saya menjumpai salah satu warga dan
55
beliau bercerita bahwa beliau adalah salah satu
transmigrasi yang bertahan di ologading dikarenakan
yang lain sudah pulang ke pulau Jawa dikarenakan
tidak mendapatkan tempat untuk tinggal di
ologading.singkat cerita waktu sudah mulai siang dan
kami pun mulai makan bersama dengan warga dengan
makan seadanya dengan bekal lauk pauk yang kami
bawa dari posko kami, setelah santap siang selesai
kami bergegas siap pulang dan berpamitan dengan
warga lalu kami diberikan warga buah semangka dan
Degan yang kami bawa pulang untuk kami bawa ke
posko kami.
56
ini serta saya dapat berkenalan dengan teman-teman
satu kelompok saya yang berbeda fakultas dan jurusan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN), bagi saya tiga kata
seederhana tersebut penuhdengan makna. Sebelum
adanya pengumuman jadwal keberangkatan saya
menganggap bahwa KKN sebagai tantang yang harus
dihadapi. Bagaimana tidak, selain menunjukkan dan
mengaplikasikan kemapuan serta ilmu yang didapat di
kampus, saya juga harus mampu berbaur dengan
masyarakat.
Tanggal 24 Januari 2023, menjadi hari yang
ditunggu-tunggu oleh saya dan para mahasiswa IAIN
Metro yang mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Kenapa? Karena, hari tersebut menjadi hari pertama
kami diterjunkan untuk melaksanan kewajiban untuk
mengabdi di masyarakat. Dan mengaplikasikan ilmu
yang telah kami dapatkan selama di perkuliahan agar
dapat memberdayakan masyarakat, mengubah
maindset masyarakat agar berpola fikir lebih maju,
lebih rasional, lebih kreatif serta inovatif.
Pada saat pengumuman tiba, saya melihat nama
saya terpampang di barisan Kelompok 47 yaitu di
tempatkan di Desa Negeri Besar, Kecamatan Negeri
Besar, Kabupaten Way Kanan. Awal yang lumayan
57
membuat kaget, bagaimana tidak? Dengar desa yang
sangat awam bagi pribadi saya dan dengan teman
kelompok yang belum pernah saya temui sebelumnya.
Satu minggu sebelum hari keberangkatan saya
bertemu dengan teman sekelompok saya, lagi-lagi saya
di buat bingung, deg degan, dan rasa gak karuan di
kepala memikirkan 11 orang yang belum saling
mengenal berada dalam satu rumah selama kurang
lebih 40 hari dan menjalankan program kerja
bersama? Lumayan membuat saya overthingking saat
itu. Kami bertemu di gedung Kampus dan mulai
berkenalan satu per satu, bertemu dengan wajah baru
dan masih asing, itulah kesan pertama ketika saya
bertemu mereka. Kemudian kami saling menyapa dan
bercanda gurau satu sama lain agar saling mengenal
dan meninggalkan kesan yang baik dan dapat
menghasilkan kerjasama kedepannya.
Tanggal 23 Februari tiba begitu cepat, kami
melakukan perjalanan ke desa yang belum pernah
kami kunjungi. Tepat pukul 14.00 WIB kami sampai
di desa Negeri Besar, 11 pasang mata yang melihat
kanan kiri dengan tatapan bingung dan lega, karna
sudah sampai di tempat tujuan. Pertama kali yang saya
ucap “Oh ini toh desanya, jauh juga jarak tempuhnya
58
”. Hari pertama di Posko (rumah tinggal kami selama
KKN di desa Negeri Besar) saya lewati dengan baik
baik saja dan lumayan happy dengan lingkungan baru
dan teman-teman baru.
Minggu pertama, kami berada di Desa Negeri
besar kami gunakan untuk menyesuaikan diri,
perkenalan dengan warga serta menyusun program
kerja yang akan kami laksanakan. Di tempat yang
baru, dengan orang-orang yang baru dan baru pertama
kali bertemu dengan mereka. Membuat saya belajar
tentang banyak hal, dari masyarakat desa Negeri Besar
dari hal tersebut saya juga belajar untuk memahami
karakteristik tiap orang yang saya temui, bagaimana
cara menanggapi orang-orang yang saya temui dengan
berbagai karakteristik yang berbeda setiap orangnya.
Masyarakat dan aparatur Desa Negeri Besar cukup
terbuka atas kedatangan kami, dan menyambut kami
dengan tangan terbuka. Banyak anak-anak kecil yang
antusias dengan kehadiran kami sebagai mahasiswa
KKN.
Minggu kedua kami berada di Desa Negeri Besar
kami mulai menjalankan prokja yang telah kami susun
sebelumnya. Dari mulai mengajar ngaji, senam sehat
ibu-ibu yang dilaksanakan pada sabtu sore pun sudah
59
terlaksana. Masyarakat Desa sangat berpartisipasi
dalam kegiatan yang kami laksanakan terutama para
ibu-ibunya. Hal tersebut membuat saya terharu
sekaligus bahagia karena hal tersebut akan
mempermudah kelancaran jalannya prokja kami
selanjutnya.
Selama dua minggu saya bersama anggota
kelompok, konflik kecil mulai bermunculan karena
ketidak sesuain perilaku antara satu dengan yang
lainnya yang sedari awal sifat dan perilakunya
memang sudah seperti itu. dari sini saya menyadari
bahwa kita tidak bisa meruubah sifat dan perilaku
seseorang sesuai dengan apa yang kita inginkan kerena
itu adalah sesuatu hal yan sulit dan memang pada
dasarnya tidak bisa berubah. Di minggu selanjutnya,
kami sudah nyaman dengan satu sama lain. jika tidak,
maka kegiatan yang telah direncanakan tidak akan
berjalan dengan lancar.
Di sini saya dan anggota kelompok harus
mengkoordinasikan setiap tugas yang harus
dilaksanakan dan membagi tugas sesuia dengan apa
yang telah direncanakan sebelumnya. pembagian ini
bertujuan agar setiap kegiatan tidak terlalu banyak
orang terutama untuk mengajar ngaji di TPA. Kami
60
juga ingin membantu para pengajar yang ada di TPA
untuk mengajar di TPA Al-Hikmah Rona. saya harus
menjaga kesegaran dan selalu tersenyum terhadap
anak yang sedang mengaji karena dengan kehadiran
saya dan aggota kelompok saya mereka semakin
semangat untuk belajar. Mereka sangat antusias untuk
diajarkan oleh kami semua dan dan hal tersebutlah
yang membuat saya selalu semangat untuk membagi
ilmu saya kepada mereka.
Kemudian pada minggu terakhir sebelum kami
penarikan kami mendapatkan kesempatan untuk
mengujungi sebuah sekolah yang berada di Desan
Negeri Besar, yaitu SDN 2 Olok Gading. Sekolah
tersebut terletak di Dusun yang jauh dari Desa yang
kami tinggali, atau bisa dibilang dusun ini termasuk
Dusun yang terpencil. Jauh dari kecamatan dan akses
menuju ke sana pun sulit. Jarak tempuh dari Posko
saya untuk menuju ke sekolah tersebut sekitar 50
menit, menggunakan mobil, dan jalannnya masih
tanah merah serta berlubang apalagi pada saat itu
masih musim hujan.
Ketika saya menginjakan kaki di SDN 2 olok
Gading saya merasa sedih dan terharu, karena tenaga
pengajar di sekolah ini hanya satu saja dan memiliki
61
sekitar 25 orang dari kelas 1-6 dan tiga ruangan kelas.
Tenaga pengajarnya merupakan seorang perempuan
hebat yang tinggal di Desa Olok Gading. Beliau ini
telah mengajar selama 14 tahun sendirian tanpa
bantuan dari orang lain. Dan ketika Kegiatan Belajar
Mengajar para siswa dijadikan dalam satu kelas yang
sama, agar Ibu guru tidak kewalahan karena beliau
hanya sendiri. Kunjungan inilah yang sangat saya
ingat karena ketika berada di sekolah tersebut
mengajarkan saya untuk lebih bersyukur dan semangat
dalam melanjutkan pendidikan.
Selama di Desa Negeri Besar kami di perkenalkan
dengan adat istiadat yang begitu banyak yang belum
pernah kami ketahui sebelumnya. Salah satunya yaitu
tradisi “nyeruit”, atau menyantap bersama-sama
sambal seruit. Yang baru saya temui di desa ini karena
sebelumnya saya kurang familiar dengan tradisi
tersebut tapi di sini masyarakatnya hampir setiap ada
acara selalu ada kegiatan “nyeruit”. Pada dasarnya
bagi masyarakat lampung “nyeruit” dimanfaatkan
untuk ajang berkumpul dan bersilaturahmi guna
mempererat rasa persaudaraan.
Kehangat yang masyarakat berikan kepada kami
membuat saya dan teman-teman KKN nyaman di desa
62
Negeri Besar. Kami selalu dirangkul seperti keluarga,
dianggap anak, diayomi, di arahkan dengan baik. Kel
uarga baru yang ku miliki di Desa Negeri besar.
Ternyata memang benar cerita menghapus luka di
tanah pengabdian dan terjadi sangat nyata.
Pengalaman baru luar biasa yang mereka berikan tidak
akan bisa saya lupakan. Saya berharap bisa kembali ke
tanah rantauan itu lagi, pikiran buruk yang dulu
menerpa tentang desa ini benar benar terhempas jauh
ketika saya bertemu mereka. Orang-orang yang
santun, ramah senyum, ringan tangan suka membantu,
melekat menjadi satu didiri mereka masing masing.
Selama sebulan lebih berada di Desa ini saya
jalani dengan rasa syukur yang luar biasa karena
dipertemukan dengan manusia-manusia baik. Di desa
ini saya diajarkan banyak hal., tidak hanya tentang
kehidupan tetapi juga tentang keimanan dan
kebersamaan. Memang tidak banyak yang saya
berikan untuk masyarakat desa ini dan tidak sebanding
dengan apa yang telah mereka berikan kepada saya
dan anggota kelompok saya. namun saya sangat
bersyukur karena telah mendapatkan kesempatan
untuk memiliki pengalaman di Desa Ini.
63
Dan yang membuat saya teringat dengan Desa
Negeri Besar yaitu suasananya ketika malam hari, di
sana sangatlah sunyi, bahkan magrib pun hampir tak
ada wanita yang keluar rumah. Sehingga sangat
kontras perbedaanya denga tempat tinggal saya, yang
selalu ramai di malam hari. kondisi lingkungan di sini
sangat menyenangkan bagi saya, tak jarang juga para
tetangga mengantarkan makanan ke Posko. Saya
merasa kehadiran kami sangat dihargai oleh
masyarakat.
Rasanya 40 hari terasa sangat singkat bagi kami,
karena kami belum cukup dalam menyerap ilmu-ilmu
dari masyarakat desa Negeri Besar dan kami pun
merasa belum sepenuhnya memberikan apa yang desa
Negeri Besar butuhkan, dikarenakan beberapa hal
waktu yang terlalu singkat untuk pengabdian dan
mengharuskan kami kembali menjalankan kewajiban
kami sebagai mahasiswa tingkat akhir.
Pengalaman yang sangat seru, pilu, bahagia,
sedih, menjadi satu dalam perjalanan kami mengabdi
di desa Negeri Besar. Banyak di pertemukan dengan
orang orang baik, orang orang yang tidak pernah saya
temui di tempat tinggal saya. saya dipertemukan
dengan warga desa yang baik dan sangat hangat serta
64
selalu mengarahkan saya dan teman-teman dalam
setiap langkah-langkah yang akan kami ambil dalam
melaksanakan program-program kerja kami.
Terimakasih banyak masyarakat di desa Negeri
Besar, terimakasih banyak telah menerima kami selaku
mahasiswa KKN dan menjadi bagian keluarga baru
kalian, diri ini tak henti hentinya bersyukur karna telah
dipertemukan dengan mereka, orang-orang baik. Yang
entah kapan lagi akan saya temui untuk kedua kalinya.
Semoga Allah SWT mengizinkan kami kembali
bertemu lagi.
Terimakasih almamaterku tercinta, sudah
mengizinkan saya untuk menginjakan diri, mengabdi,
di Desa Negeri Besar ini. Desa yang memberikan
warna indah, warna baru, pengalaman yang tak
terlupakan serta keluarga baru dihidup saya. Salam
rindu yang teramat banyak dari saya, penulis amatir
yang mencoba mengutarakan isi hati selama ini.
Meisi Anggraini
65
2001. Anak kedua dari pasangan Bapak Slamet
Suhardi dan Ibu Surati. Tinggal di Desa Candra Mukti,
Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten
Tulang Bwang Barat. Saya menempuh pendidikan
dasar di SDN 04 Candra Mukti, kemudian
melanjutkan pendidikan di SMPN 01 Tumijajar,
SMAN 01 Tumijajar, dan tamat pada tahun 2019.
66
saya pun berpikir keras, apa yang akan saya bagikan di
sana. Mudah rasanya jika mendapat lokasi KKN yang
mulai maju masyarakatnya dari segi pendidikan. Tapi
jika masyarakatnya saja masih terbelakang, rasanya
terlalu jauh untuk mengenalkan pengetahuan yang
saya miliki, apa yang akan saya lakukan nanti saat
pengabdian.
67
anak-anak di Desa Negeri Besar mulai terasa.
Masyarakat Desa Negeri Besar yang menerima kami
dengan baik memudahkan kami untuk beradaptasi di
lingkungan yang baru. Makan bersama, tidur bersama,
bahkan becanda bersama dengan teman-teman KKN
Desa Negeri Besar membuat kami semakin dekat dan
terasa seperti keluarga. Semangat kekompakan mulai
terbangun dianatara kami. Sosialisasi dengan aparatur
desa, kepala dusun, ketua RT, dan masyarakat pun
semakin akrab, kenyamanan dengan lingkungan Desa
Negeri Besar mulai kami rasakan.
Perselisihan dan perdebatan kecil tak jarang terjadi
pada saat berdiskusi mengenai program kerja.
Menyatukan 11 kepala dengan pemikiran yang
berbeda-beda memang bukanlah hal yang mudah.
Perbedaan pendapat antara satu sama lain sering
terjadi, namun sebisa mungkin kami memahami satu
sama lain sehingga perdebatan itu tidak
berkepanjangan. Saya bangga dengan kelompok ini
karena kami selalu mencari solusi bersama-sama
disetiap masalah yang kami hadapi. Seperti saat
mencari cermin cembung untuk program kerja yang
dipasang di jalan yag menikung atau dipertigaan di
Desa Negari Besar. Pencarian cermin cembung yang
68
kami tidak tahu membelinya dimana bukanlah hal
yang mudah, namun karna kami berdiskusi dan
mencari bersama-sama kami bisa menemukan di mana
tempat membeli cermin cembung tersebut.
Saya sangat bersyukur menjadi bagian dari kelompok
KKN Desa Negeri Besar. Saya merasa seperti
memiliki keluarga baru, tempat yang nyaman,
kelompok yang saling memahami, dan masyarakat
yang menerima saya dengan sangat baik. Kekompakan
yang kami tanamkan di kelompok begitu terasa. Kami
saling membantu satu sama lain, bagi tugas dalam
melaksanakan program kerja dan lain sebagainnya.
Selain itu, hal yang yang membuat saya terkesan KKN
di Desa Negeri Besar adalah masyarakatnya yang
begitu baik menerima kami. Mereka membantu kami
ketika kami merasakan kesulitan, mereka pun antusias
ketika kami menjalankan program kerja kami.
Walaupun kami baru pertama kali kesana dan
termasuk merupakan orang baru namun kami disambut
baik dan dianggap dari bagian warga Desa Negeri
Besar. Mereka tidak membeda-bedakan, kami
disambut dengan baik dan diperlakukan dengan sangat
baik.
69
Warga sekitar yang tidak pernah melupakan kami dan
selalu mengajak kami jika ada acara. Selalu memberi
kami jika ada makanan lebih, seperti pisang, nangka,
sayur dan lain sebagainya. Saya merasa seperti
memiliki keluarga baru yang begitu dekat, sehingga
saya merasa nyaman berada disana. Begitu banyak
pelajaran dan penglaman yang saya dapatkan di Desa
Negeri Besar. Terlebih lagi saya banyak belajar
tentang kebudayaan dan adat di Desa Negeri Besar.
Kearifan lokal yang dijunjung tinggi di Desa Negeri
Besar mengajarkan kami tentang arti saling
menghargai dan toleransi. Budaya dan adat istiadat
yang ada di Desa Negeri Besar menambah
pengetahuan kami tentang budaya Lampung yang
harus terus dilestarikan.
Mengadakan senam bersama, pembinaan latihan
menari, penanaman TOGA dan kegiatan lainnya
memang merupakan pengabdian sederhana yang dapat
kami lakukan, namun bagi kami semua ini
memberikan pengalaman yang sangat luar biasa.
Kekompakan dan semangat belajar yang tak pernah
pudar sangat tampak di mata setiap individu dari
mereka dan tentunya membuat kami semakin tergerak
70
untuk kembali berbagi hanya dengan segala
keterbatasan kami.
71
teman satu kampus yang kemudian menjadi teman satu
rumah, dan anak-anak Desa Negeri Besar.
72
perguruan tinggi yaitu pengabdian. KKN ini
dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2023 dan
berakhir pada tanggal 04 Maret 2023. Pada saat itu
penulis di tempatkan di Sebuah Desa yang bernama
Desa Negeri Besar Kecamatan Negeri Besar
Kabuparen Way Kanan susana desa yang sangat kental
akan nilai budaya. Selain itu, lokasi desa ini jauh dari
pusat kota dan akses yang cukup jauh dari pusat
keramaian sehingga menambah pengalaman baru bagi
penulis.
Secara umum pelaksanaan KKN ini dilakukan melipiti
3 proses yaitu 1. Pembekalan, 2) Pelaksaan dan 3)
tahap terakhir berupa evaluasi dari apa yang sudah
dilakukan. Terkait dengan program kerja yang akan
dilaksankan pihak kampus mmberika kebebasan
kepada kita untuk memilih program program kerja
yang akan dilakukan. Bidang tersebut diantaranya
Bidang Umum, Bidang Sosial, dan Bidang Moderasi
Beragama. Dalam pemilihan bidang atau fokus
tersebut tentu dapat di sesuaikan dengan program kerja
desa tempat kita KKN dan perlunya observasi. Secara
umum program kerja di kelompokkan menjadi
program Kolektif dan program Penunjang.
73
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat observasi
yaitu kultur dan budaya masyarakat, akomodasi (untuk
keperluan kelompok selama pelaksaan kegiatan,
seperti tempat tinggal), renaca program kerja desa
yang memungkinkan kita terlibat didalamnya.
Seteleah melakukan observasi penulis dan kelompok
memutuskan untuk berfokus pada bidang pendidikan.
Kegiatan ini dilakukan selama 40 hari dan pada
minggu pertama difokuskan untuk adaptasi dan
sosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar.
Selain itu pada minggu pertama penulis dan kelompok
melakukan fiksasi program kerja KKN agar kegiatan
terarah dan jelas.
Minggu kedua dan ketiga adalah saat yang tepat untuk
melaksanakan program kerja. Program kerja yang
dilakukan oleh penulis dan kelompok yaitu mengajar
di TPA, Mengajar di Sekolah Dasar, pendampingan
esktrakurikuler dan sosialisasi, pemasangan kaca
cembung, gebyar TPA, Penanaman Tanaman Obat
Keluarga, Kunjungan ke sekolah, mengadakan
Bimbingan Belajar, senam sehat, tausiah pengajian
dan mengaktifkan kembali Risma.
Dalam pelaksaan KKN sebaiknya tidak hanaya
berfokus pada program kerja. Namaum juga perlu
74
memperhatikan kondisi rekan kita yang mungkin sakit
dan hambatan lainnya. Untuk menghilangkan
kejenuhan penulis dan kelompok melakukan sapa
warga pada warga sekitar dan ikut mencari ikan di
sungai.
Ketika KKN kami perlu melakukan koordinasi atau
komunikasi dengan pohak desa, karang taruna dan
lembaga terkait serta tokoh masyarakat serta tokoh
adat agar pelaksaan KKN daoat berjalan dengan baik
dan lancar. Banyak hal yang bisa menjadi pelajaran,
salah satunya dari segi internal kita bisa belajar
bagaimana menghargai pendapat, menghargai
perbedaan hingga toleransi. Pada malam hari sudah
menjadi suatu agenda rutin untuk berdiskusi biasanya
kami menyebutnya dengan MUSRENPOK
(Musyawarah Rencana Kelompok) dan tujuan
mempererat kekeluargaan sesama rekan kelompok.
Waktu terus berjalan,tak terasa begitu cepat kami
menuntut ilmu di IAIN metro ini, dan tiba saatnya lah
waktu kami untuk melakukan tugas KKN (Kuliah
Kerja Nyata). KKN merupakan ilmu praktek yang
langsung kita terapkan kemasyarakat, belajar
dimasyarakat serta mendapatkan ilmu bermasyarakat
75
karena ilmu tersebut tidak akan kita dapatkan di
bangku perkuliahan.
Pada tanggal 24 Januari 2023, hari dimana kita datang
ke Desa Negeri Besar tempat kita mengabdi selama 40
hari. Sekilas info yang kita dapat kan desa tersebut
mayoritas merupakan suku lampung. Dalam benak
ini terbesit apa kah saya mampu beradaptasi disana?
Melaksanakan KKN dengan teman baru, desa baru,
dan pasti dengan sifat-sifat yang berbeda.
Namun, setelah kedatangan di Desa tersebut sambutan
hangat yang kita dapat kan dari Bapak Ahmad selaku
Kepala Desa, dan masyarakat sekitar membuat saya
memiliki keberanian untuk kemudian semangat
mengemban tugas yang seharusnya dijalankan di desa
tersebut. KKN Negeri Besar berjumlah 11 mahasiswa
dimana kita terdiri dari 7 Perempuan dan 4 laki-laki.
Posko KKN tepatnya berada di dusun 2, desa Negeri
Besar. Masyarakat desa Negeri Besar mayoritas warga
bersuku Lampung, kita selalu mendapatkan sambutan
hangat dari warga sekitar berupa seringnya warga
mendatangi posko kami,memberikan sayur-sayuran
dan buah-buahan, untuk kami anak KKN.Salam
hangat dari kami untuk desa Negeri Besar.
76
Naskah Pengabdian Arif Prima Maulana
77
membahagiakan orang-orang yang disayang terutama
ingin membahagiakan kedua orang tua.
78
sungai - sungai besar dan kondisi alam yang masih
sangat asri untuk dilihat, dan di tengah perjalanan saya
sempat berhenti untuk beristirahat makan siang
dengan lauk yang telah di bawakan oleh ibu saya dari
rumah, sembari menikmati nuansa alam yang asri
tersebut
79
musrempok (musyawarah prokja) guna
mengagendakan kegiatan di esok hari
80
Lalu di setiap harinya kami melakukan kegiatan terus
menerus guna lebih mengenal masyarakat dan kami
benar melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata)
yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat desa
negeri besar tersebut, tidak lupa kami melakukan
kegiatan menanam toga (kebun keluarga) yang berisi
tanaman rempah - rempah yang bermanfaat untuk
obat - obatan maupun masakan yang akan di buat oleh
masyarakat yang ada dan tidak lupa kami menanam
sayuran guna untuk membantu masyrakat yang ingin
menyayur dan tidak banyak untuk mengeluarkan biaya
jika membeli di warung yang memang lokasinya nya
jauh bahkan tidak ada jadi masyarakat hanya
memanfaat pedagang keliling dan pasar kaget atau
pasar yang memang ada di hari - hari tertentu saja,
kami juga mengadakan jumat bersih di desa bersama
aparatur kampung dan beberapa masyarakat.
81
bawakan pada hari itu, setelah kami selesai
menerangkan materi yang ada kami melakukan sesi
foto dimana berguna untuk kenang - kenangan ataupun
dokumentasi kami
82
menetap" yang artinya jadikan hal tersebut sebagai
sebuah kenangan dan menjadi sebuah cerita dimasa
yang akan datang.
83
hari-hari yang saya lalui penuh warna karena meraka,
teman satu kampus yang kemudian menjadi teman
satu rumah, dan anak-anak Desa Negeri Besar. Disini
lah saya mendapatkan banyak ilmu yang sebelumnya
tidak saya dapatkan di bangku kuliah, terimakasih atas
ilmu yang sudah di berikan kepada saya, saya ucapkan
banyak terima kasih kepada kawan-kawan KKN yang
sudah bekerjasama selama 40 hari, kepada masarakat
Desa Negeri Besar yang sudah menerima saya dengan
baik, terimakasih atas pengalamannya,
pembelajarannya, terimakasih sudah mengajarkan apa
itu hidup yang sesungguhnya bagaimana kehidupan
bermasyarakat dan bersosialisasi dengan baik dan
terimakasih sudah diterima untuk mengabdi selama 40
di sana, pada intinya saya ucapkan banyak terimakasih
untuk semuanya yang tidak bisa saya curahkan di
lebar kertas ini semoga kebaikan-kebaikan bisa di
balas dengan Allah SWT.
84
banyak huru - hara yang terjadi seperti terharu, dan
juga sedih, karna tidak terasa waktu 40 hari lebih itu
pun tiba, kami semua berpamitan dengan warga
semuanya, lalu tidak lupa kami memberikan pelakat
guna untuk kenang - kenangan kami sebagai
mahasiswa KKN di Desa Negeri Besar Way Kanan,
dan tidak lupa kami melakukan foto bersama
1. Peluang
Pelaksanaan KKN ini bertujuan untuk menumbuh
kembangkan empati dan kepedulian mahasiswa
terhadap berbagai permasalahan yang di hadapi
masyarakat sekitar. KKN Memberikan peluang
bagi mahasiswa untuk lebih berkreasi dalam
bidang apapun. Ruang yang terbatas bukan berarti
kita harus mempersempit kesempatan untuk maju.
85
2. Tantangan
a. Harus beradaptasi dengan budaya yang ada di
lingkungan sekitar
b. Memahami dan saling mengerti dengan teman
satu kelompok
c. Memahami bahsa daerah yang di gunakan di
kapung lokasi KKN
d. Membuat program kerja yang bermanfaat bagi
masyarakat sekitar.
86
DAFTAR PUSTAKA
87
PROFIL PENULIS
88
islam di IAIN Metro Lampung melalui jalur seleksi
SPAN-PTKIN. Menjadi mahasiswa perbankan Syariah
bukanlah hal yang mudah, bahkan tidak pernah
terbayang sebelumnya. Harapan penulis semoga bias
lulus dengan tepat waktu dan semoga segala keinginan
dan cita-cita bisa terwujud.
89
dilanjutkan pendidikan di SMP N1 Batanghari selam 3
tahun lulus pada tahun 2016, dan SMA N1 Batanghari
lulus pada tahun 2019. Pada tahun 2019, penulis
melajutkan pendidikan di perguruan tinggi IAIN
Metro, tercatat sebagai mahasiswa prodi PAI melalui
seleksi jalur UM-PTIKN, dan saat ini masih menjadi
mahasiswa aktif. Harapan penulis mampu
menyelesaikan pendidikan S1 tepat waktu, menggapai
cita-cita, dan dapat membahagiakan kedua orang tua di
dunia dan akhirat.
3. Meisi Anggraini
90
Tulang Bwang Barat. Penulis menempuh pendidikan
dasar di SDN 04 Candra Mukti, kemudian
melanjutkan pendidikan di SMPN 01 Tumijajar,
SMAN 01 Tumijajar, dan tamat pada tahun 2019.
Saat ini saya sedang menempuh pendidikan ke
jenjang perguruan tinggi di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro. Penulis diterima di perguruan
tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro pada
tahun 2019 melalui jalur UM-PTKIN. Saya
mengambil prodi di jurusan S1 Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Harapan saya dapat lulus pada
tahun 2023 dan segera mewujudkan cita-cita menjadi
seorang guru sekolah dasar serta dapat berguna bagi
orang lain dan membahagiakan orang-orang yang
disayang terutama ingin membahagiakan kedua orang
tua.
91
4. Novrianto
92
Jurusan Teknik Komputer Jaringan kemudian lulus
pada tahun 2019.
Pada tahun 2019, Penulis melanjutkan pendidikan
Strata I di IAIN Metro Lampung dengan masuk
melalui jalur UM-PTKIN Mengambil Program studi
Komunikasi Penyiaran Islam hingga sekarang Penulis
aktif mengikuti kegiatan sejak duduk dibangku SMK
yakni OSIS dan Sepak Bola di SMK Negeri 1 Bumi
Ratu Nuban, selama duduk di bangku perkuliahan
penulis tidak perenah mengikuti kegiatan organisasi di
kampus.
Penulis sangat berharap selama proses belajar dan
mengabdi selama 40 hari ini dapat saling memberi
kebermanfaatan baik Ilmu. Akhlak dan budi pekerti
khususnya bagi diri sendiri, teman-teman Kelompok
47 KKN IAIN Metro dan masyarakat Negeri Besar.
Sebagaimana sebuah ungkapan dimanapun tempatmu
dan apapun yang kau lakukan belajarlah untuk
menyukai setiap hal yang datang dalam hidupmu.
93
5. Sekar Wangi
94
Bahasa Inggris bukanlah hal yang mudah, bahkan
tidak pernah terbayang sebelumnya. Harapan penulis
semoga bias lulus dengan tepat waktu dan semoga
segala keinginan dan cita-cita bisa terwujud.
95
jalur UM-PTKIN. Harapan penulis dapat
menyelesaikan studi S1 pada tahun 2023 dengan
memuaskan.
Kemudian penulis berharap, pengetahuan yang
penulis dapat selama studi dapat memberikan manfaat
pada masyarakat sekitar sehingga apa yang di cita-
citakan penulis dapat tercapai, tak lupa harapan besar
penulis dapat membahagiakan orang tua dan adik
tercinta.
7. Rizky Akbar
96
mulai dari TK Pertiwi Liwa Lampung Barat kemudian
penulis menempuh pendidikan dasar di SDN 2 Liwa
Lampung Barat, dan melanjutkan pendidikan di SMPN
4 Sekampung, SMAN 1 Batanghari, dan tamat pada
tahun 2017.
Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan ke
jenjang perguruan tinggi di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro. Penulis diterima di perguruan
tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro pada
tahun 2017 melalui jalur MANDIRI. Saya mengambil
prodi di jurusan S1 Pendidikan Agama Islam. Besar
harapan penulis dapat lulus pada tahun 2023 dan
segera mewujudkan cita-cita menjadi seorang guru
serta dapat berguna bagi orang lain dan
membahagiakan orang-orang yang disayang terutama
ingin membahagiakan kedua orang tua.
97
8. Arjuna Marsyal Ridwan
98
menyelesaikan pendidikan S1 tepat waktu, menggapai
cita-cita, dan dapat membahagiakan kedua orang tua di
dunia dan akhirat.
99
IAIN Metro Lampung melalui jalur UM-Mandiri
sampai saat ini dan memasuki tahap akhir penyusunan
skripsi. Menjadi mahasiswa jurusan Bimbingan
Penyuluhan Islam merupakan salah satu harapan
penulis dan lulus tepat waktu dengan nilai yang
memuaskan juga merupakan harapan penulis.
100
pada tahun 2004-2006, kemudian melanjutkan di SD
Negeri 1 Toto Harjo pada tahun 2006-2012, kemudian
melanjutkan di SMP Negeri 1 Purbolinggo pada tahun
2013-2016, kemudian melanjutkan di SMK Maarif 01
Purbolinggo dan selesai pada tahun 2016-2019. Pada
tahun 2019, Penulis melanjutkan pendidikan di IAIN
Metro Lampung dengan masuk melalui jalur UM-
PTKIN, dengan mengambil jurusan Pendidikan
Agama Islam (Hesy) sampai dengan sekarang.
Pada tahun yang sama penulis telah tercatat
sebagai mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syariah
(Hesy) Fakutas Syariah. Menjadi mahasiswa jurusan
Hukum Ekonomi Syariah (Hesy) merupakan salah satu
harapan penulis dan awal memutuskan untuk
melanjutkan pendidikan ke IAIN Metro Lampung
karena menjadi Advokat atau orang yang ahli dibidang
hukum merupakan pekerjaan yang sangat diinginkan
oleh penulis. Sebelumnya tidak pernah ada angan-
angan dalam pikiran seakan akan semua berjalan
dengan lancar seperti air yang mengalir yang pada saat
ini selalu positif bagi Kehidupan baik dari segi
pengetahuan maupun pengaplikasian ilmu terhadap
masyarakat. Harapan penulis dapat lulus pada tahun
ini 2023 dan segera mewujudkan cita-cita.
101
11. Lusiana Fadhillah Safitri
102
memberikan manfaat pada masyarakat sekitar
sehingga apa yang di cita-citakan penulis dapat
tercapai, tak lupa harapan besar penulis dapat
membahagiakan kedua orang tua dan adik adik saya
tercinta.
103