Daftar isi………………………………………………………………………..ii
Daftar gambar……………………………………………………………...….iv
Kata Pengantar…………………………………………………………..…….v
Bab I Pendahuluan………...…………………………………………………1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………1
1.3 Tujuan…………………………………………………………….…..2
1.4 Manfaat……………………………………………………………….2
Bab II Pembahasan…………………………………………………….……..3
2.1 Desa Penglipuran……………………………………………………..3
2.2 Kondisi Lingkungan dan Ekonomi…………………………………...3
2.3 Adat Istiadat…………………………………………………………..4
2.4 UMKM……………………………………………………………….5
2.4.1 Desa Adat Penglipuran Bali sebagai Objek Wisata di Bali…..…….5
2.4.2 Loloh Cemcem Minuman Tradisional Beerkhasiat Khas
Bangli Bali……………..…………………………………………...6
2.4.3 Hal Menarik di Desa Adat Penglipuran Bangli………………….....7
2.5 Teknologi…………………………………………………………......8
2.6 Potensi Budaya……………………..………………………………...8
2.6.1 Memiliki Ritual Keagamaan yang terus Dilakukan di Pura
Leluhur Penglipuran……………………………………………..…9
2.6.2 Penglipuran Village Festival………………………………...……..9
2.7 Lembaga Sosial……………………………………………………..10
2.8 Manfaat Lahan atau Wisata Unggulan Desa……………………......10
2.8.1 Hutan Bambu yang jadi Pelindung Desa……………….…………10
2.8.2 Tata Ruang Desa Berkonsep Tri Mandala………………………...11
Bab III Penutup……………………………………………………….…….12
3.1 Kesimpulan………………...………………………………………..12
3.2 Kritik dan Saran………………………………………………….….12
Daftar Pustaka………………………………………………………………..14
Daftar gambar
Gambar 1.1 Desa Penglipuran…………………………………..………………3
Gambar 1.2 Upacara Ritual Ngerebeg atau Ngelawang………………………...4
Gambar 1.3 Pura Penataran Desa Penglipuran………………………………….5
Gambar 1.4 Angkul-angkul Rumah di Desa Penglipuran………………………6
Gambar 1.5 Loloh Cemcem Khas Bali………………………………………….7
Gambar 1.6 Monumen Taman Pahlawan……………………………………….7
Gambar 1.7 Ritual Hari Raya Siswaratri yang Dirayakan Umat Hindu………...9
Gambar 1.8 Tari Condong……………………………………………………..10
Gambar 1.9 Hutan Bambu Penglipuran………………………………………..11
Gambar 1.10 Tata Ruang Desa………………………………………………...11
Kata Pengantar
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok pelajaran geografi bab interaksi
spasial antara desa dengan kota, dengan judul DESA
PENGLIPURAN
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Ana Yuliana, S.pd
selaku guru Geografi yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
yang membantu dalam mengumpulkan data data dan materi yang
dibutuhkan dalam pengerjaan tugas.
Kami menyadari bahwa dalam pengerjaannya masih jauh dari kata
sempurna, hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala keritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Penulis
v
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada zaman dahulu, raja Bangli memerintahkan warganya di
Bayung Gede untuk mengerjakan proyek di Desa Kubu. Setelah itu,
mereka diberikan tanah yang kemudian diberi nama Desa Bayung
Gede. Setelah lama tinggal di Kubu, lama kelamaan namanya berubah
menjadi Desa Penglipuran.
Penglipuran berasal dari kata penglipur yang maknanya adalah
menghibur atau menyenangkan orang. Sedangkan Eling artinya ingat
dan Pura yang dalam makna luas artinya adalah tanah leluhur.
diharapkan masyarakat disini dalam membangun tatanan desanya
selalu mengingat keberadaan tanah leluhurnya yang ada di Bayung
Gede.
Penglipuran merupakan salah satu desa adat dari Kabupaten
Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Desa ini terkenal sebagai salah satu
destinasi wisata di Bali karena masyarakatnya yang masih
menjalankan dan melestarikan budaya tradisional Bali dalam
kehidupan sehari-hari. Arsitektur bangunan dan pengolahan lahan
masih mengikuti konsep Tri Hita Karana, filosofi masyarakat Bali
mengenai keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia ,dan
lingkungannya. Mereka berhasil membangun pariwisata yang
menguntungkan seluruh masyarakatnya tanpa menghilangkan budaya
dan tradisi mereka.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan terkait Desa Penglipuran berdasarkan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Mengetahui alasan menggapa Desa Penglipuran dikelompokan pada Desa
Swasembada
2. Memaparkan keadaan lingkungan dan keseimbangan antara ekonomi dan
masyarakat yang ada
3. Meperkenalkan budaya yang melekat dengan desa tersebut
4. Memberikan inspirasi dalam pemanfaatan desanya
5. Memberiksn informasi bahwa masyarakat yang masih menujung tinggi
nilai budaya juga tetap mengikuti perkembangan zaman
6. Memberitahukan cara pemanfaatan potensi yang ada
7. Menunjukkan stuktur sosial yang ada
8. Menginformasikan ara pemanfaatan potensi lahan yang ada
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan informasi
kepada penulis, peneliti dan peneliti selanjutnya. Dalam pemanfaatan lahan,
pontensi budaya, dan pengolahan lahan untuk meningkatkan taraf ekonomi
masyarakat. Laporan ini juga akan memberikan penjelasan yang lebih rinci
mengenai budaya dan adat istiadat Desa Penglipuran yang mungkin belum
diketahui oleh masyarakat awam.
2
Bab II
Pembahasan
5
Gambar 1.4 Angkul-angkul Rumah di Desa Penglipuran
Sebagai objek wisata di Bali dan sekaligus desa wisata pada komplek
pemukiman ini terdapat sebuah homestay, tempat merasakan ketenangan,
keheningan serta kenyamanan sebuah desa tradisional dengan kearifan lokal dan
penduduknya yang ramah maka desa tradisional Penglipuran bisa menjadi
tempat sesuai untuk bermalam, merasakan atmosfer alam anti mainstream.
6
Gambar 1.5 Loloh Cemcem Khas Bali
7
Monumen Taman Pahlawan terdapat di ujung sebelah Selatan Desa
Penglipuran, bisa menjadi tempat edukasi bagi anak-anak sekolah. Selain itu
ada namanya karang memadu, jika ada warga yang melakukan poligami, maka
orang (keluarga) tersebut akan dikucilkan di tempat ini, sehingga akan merasa
beban moral, tradisi yang menghormati wanita dengan aturan melarang
poligami. Sedangkan jika ketahuan mencuri, maka si pencuri diwajibkan
melakukan sesajian dengan persembahan 5 ekor ayam dengan bulu berbeda
pada 4 pura leluhur penduduk setempat dan ini akan memberikan efek rasa malu
kepada si pelaku.
2.4 Teknologi
Teknologi di Desa Penglipuran sudah berkebang pesat. Ternyata di des
aini sudah teraliri listrik dan juga banyak yang sudah menggunakan peralatan
elektronik seperti TV, kulkas, lampu listrik dan peralatan elektronik lainnya.
Akan tetapi masyarakat desa adat Penglipuran tidak menggubah sedikitpun
arsitektur desa baik ornament rumah maupun hal lainnya. Akan tetapi
masyarakat desa adat Penglipuran tidak mengubah sedikitpun arsitektur desa
baik ornament rumah maupun hal lainnya desanya tetap pada budaya dan
adatnya yang masih asli. Akan tetapi pada desanya terlihat kabel listrik yang
menggaantung pada sudut sudut rumah, dan tiang listrik yang berdiri kokoh.
Desa Penglipuran merupakan desa yang terbuka dengan teknologi yang
ada, seperti handphone, gadget maupun televisi. Masyarakat Desa Penglipuran
juga cenderung modern dan tidak gaptek pada perkembangan teknologi yang
ada. Dibuktikannya perkembangan teknologi di Desa Penglipuran dengan
adanya perubahan teknologi dan perkembangan teknologi dari alat alat manual
seperti pada pembuatan minuman khas dari desa adat Penglipuran yaitu sari
kunyit dan minuman cem cem yang dulu menggunakan alat tumbuk yang
menggunakan tenaga manusia yaitu tangan sebagai alat penggerak dan
penumbuk, yang kemudian dialih fungsikan menggunakan dengan mesin yang
sudah modern seperti mesin giling atau blender.
8
2.6.1 Memiliki Ritual Keagamaan yang Terus Dilakukan di Pura
Luhur Penglipuran
Seperti desa adat lainnya di Bali, Desa Penglipuran juga memiliki ritual
keagamaan yang terus dijalankan hingga saat ini. Salah satu ritual besarnya
adalah Ngusaba yang biasa dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi.
Selain itu, setiap 15 hari sekali, masyarakat di sana juga akan datang ke Pura
Penataran untuk bersembahyang. Ritual ini terus dilakukan karena sudah
diajarkan oleh para tetua adat dan merupakan ajaran yang diwariskan oleh para
leluhur.
9
Gambar 1.8 Tari Condong
10
11
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Desa Penglipuran merupakan desa Swasembada modern yang dapat
memberikan inspirasi bagi desa lainnya. Solidaritas dan kerjasama antar
masyarakat mampu menjadikan Desa Penglipuran diakui oleh majalah
internasional sebagai desa terbersih ke tiga didunia. Hal ini merupakan
pencapaian yang luar biasa bagi Desa Penglipuran. Tak hanya itu di era
globalisasi yang merajalela ini masyarakat Desa Penglipuran masih bisa
mempertahankan budaya mereka, bahkan mereka dapat melestarikan budayanya
dengan memperkenalkan budaya mereka ke masyarakat lokal maupun
mancanegara.
12
DAFTAR PUSTAKA
10.09.2022, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Desa_Penglipuran
https://m.kumparan.com/kumparantravel/menyingkap-cara-hidup-
masyarakat-desa-penglipuran-yang-unik-1sQhTds9x1E/1
12.09.2022, https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/intip-yuk-daya-tarik-
yang-ditawarkan-desa-penglipuran-bali
https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/penglipuran
https://www.researchgate.net/publication/343104084_Aplikasi_Au
gmented_Reality_Pengenalan_Bangunan_Adat_Desa_Penglipuran
https://docplayer.info/99347344-Potensi-desa-wisata-penglipuran-
bangli-dilihat-melalui-kacamata-wisatawan.html
https://journal.actual-insight.com/index.php/konstruksi-sosial/articl
e/view/132
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jgg/article/view/8014
https://bali.tribunnews.com/amp/2019/11/20/mengenal-desa-adat-
penglipuran-sejarah-ritual-tradisional-dan-konsep-filosofi-
masyarakat-bali?page=4
13.09.2022, https://www.balitoursclub.net/hutan-bambu-di-desa-penglipuran/
https://www.balitoursclub.net/hutan-bambu-di-desa-penglipuran/
https://kumparan.com/kumparantravel/menyingkap-cara-hidup-
masyarakat-desa-penglipuran-yang-unik-1sQhTds9x1E
26.09.2022, http://ininamanyablogkita.blogspot.com/2016/07/normal-0-false-
false-false-in-x-none-x.html?m=1
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F
%2Fblue.kumparan.com
https://ksmtour.com/wisata-kuliner/kuliner-bali/loloh-cemcem-
minuman tradisional-berkhasiat-khas-bangli-bali.html
14