Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEARIFAN LOKAL

PROVINSI JAWA TIMUR

Di susun oleh : Riani nur karimah


Kelas: XII IPS

Di susun untuk memenuhi tugas mapel sosiologi dan bahasa Indonesia

MA YPP SUKAMISKIN BANDUNG


Kata pengantar

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah dengan berjudul ‘ kearifan lokal di provinsi Jawa timur ‘

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir semester 2 kelas XII dari Ibu Yani dan Bu
Lina pada bidang studi sosiologi dan bahasa Indonesia. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang kearifan lokal di provinsi Jawa timur

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Yani dan Bu Lina selaku guru mata pelajaran
sosiologi dan bahasa Indonesia. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca
temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Daftar isi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………….. 2


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………………. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
➢ LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………………………………….. 4
➢ RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………………………………….. 4
➢ PENULISAN TUJUAN …………………………………………………………………………………………… 4
BAB 2 PEMBAHASAN
➢ KEARIFAN LOKAL DI PROVINSI JAWA TIMUR ………………………………………………………. 5
➢ KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………………. 8
BAB 3 PENUTUPAN
➢ DAFTAR PUSAKA …………………………………………………………………………………………………. 9
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kearifan lokal memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan tradisional pada suatu
tempat, dalam kearifan lokal tersebut banyak mengandung suatu pandangan maupun aturan agar
masyarakat lebih memiliki pijakan dalam menenukan suatu tindakkan seperti prilaku masyarakat
sehari- hari. Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan
turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk
pepatah dan peribahasa, folklore), dan manuskrip (Suyono Suyatno, 2013). Kearifan lokal yang
diajarkan secara turun-temurun tersebut merupakan kebudayaan yang patut dijaga, masing-
masing wilayah memiliki kebudayaan sebagai ciri khasnya dan terdapat kearifan lokal yang
terkandung di dalamnya.
Pembentukan dan perkembangan budaya sangat mempengaruhi jati diri bangsa, kesatuan
masyarakat berperan serta dalam pembentukkannya. Menurut Edi Sedyawati (2010: 328),
menjelaskan di dalam masing-masing kesatuan kemasyarakatan yang membentuk bangsa, baik
yang berskala kecil ataupun besar, terjadi proses-proses pembentukan dan perkembangan budaya
yang berfungsi sebagai jati diri bangsa tersebut. Indonesia merupakan negara yang sangat luas
dan dikenal sebagai negara yang multikultur.

Indonesia sebagai negara yang multikultur menyebabkan Indonesia rentan akan konflik antar
daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas budaya masing-masing yang patut untuk
dikembangkan dan dijaga keberadaannya sebagai identitas bangsa agar tetap dikenal oleh
generasi muda. Koentjaraningrat (M. Munandar Soelaeman, 2007: 62) mengatakan bahwa
kebudayaan nasional Indonesia berfungsi sebagai pemberi identitas kepada sebagian warga dari
suatu nasion, merupakan kontinyuitas sejarah dari jaman kejayaan bangsa Indonesia di masa yang
lampau sampai kebudayaan nasional masa kiniMasyarakat memiliki peranan penting dalam
pembentukan budaya agar terus bertahan diperkembangan jaman, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan memanfaatkan kemampuannya, sehingga manusia mampu menguasai
alam. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam buku Soerjono Soekanto (2007: 151),
merumuskan kebudayaan sebagai hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material
culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta
hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada fokus penelitian diatas, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Reyog secara umum dan keadaan nyata kesenian
Reyog di Desa Sumoroto?
2. Apa sajakah nilai dan norma kearifan lokal yang terkandung pada
kesenian Reyog?
3. Upaya apa yang dilakukan untuk mempertahankan kesenian Reyog di
Desa Sumoroto?

C. . Tujuan Penulisan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:


1. Sejarah Reyog secara umum dan keadaan nyata kesenian Reyog.
2. Nilai kearifan lokal kesenian Reyog yang terkandung didalamnya.
3. Upaya mempertahankan kesenian Reyog untuk masa sekarang.
Bab 2
PEMBAHASAN

Ada 14 Contoh Kearifan Lokal di Jawa Timur

1. Reog Ponorogo

Pernah menyaksikan pertunjukan langsung dari Reog ? Nah kearifan lokal ini menjadi salah
satunya kesenian kebudayaan yang berasal dari Kota Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.

Reog terlihat memiliki penampilan yang unik, menarik, yang mana tak hanya topeng kepala singa
menjadi perlengkapan tradisi budaya kesenian Reog.

Ada juga sosok Warok dan Gemblak yang mana menjadi bagian dari kesenian di Jawa Timur.

2. Karapan Sapi

Kamu pernah menyaksikan langsung tradisi unik ini atau melihtnya melalui tayangan video di
kanal media sosial?

Nah Karapan Sapi ini merupakan sebuah pacuan sapi yang menjadi khas mayarakat di Pulau
Madura.
Dimana pacuan sapi ini menarik dengan menyerupai kereta, yang dua ekor sapi berlomba dengan
diiringi oleh gamelan Madura yang sering dikenal sebagai Saronen.

Dalam perlombaan ini, dimana sepasang sapi seperti kereta dari kayu atau tempat joki berdiri dan
disanalah.

Untuk mengendalikan pasangan sapi sapi yang dilombakan atau dipacu dalam acara lomba adu
cepat yang melawan pasangan sapi lainnya.

3. Parikan

Kamu tahu Parikan ? Nah ada tiga jenis dari Parikan dimana di dalam Ludruk pada saat bedayan
atau bagian awal permainan Ludruk tersebut.

Ketiga jenis parikan ini adalah Lamba atau parikan panjang yang berisi pesan.

Kemudian ada Kecrehan atau parikan pendek yang kadang kadang dapat berfungsi sebagai
menggojlok orang, dan.

Ketiga ada Dangdutan atau pantun yang bisa berisi suatu kisah kisah kocak dan menarik.

4. Ketoprak

Kearifan lokal yang satu ini adalah Ketoprak dalam bahasa Jawa yaitu Kethoprak. Ketoprak adalah
merupaja suatu sejenis pentas seni yang mana berasal dari Jawa.

Kemudian, di dalam sebuah pentasan dari Ketoprak ini, akan diselingi dengan sandiwara dan ada
lagu lagu Jawa yang mana diiringi dengan gamelan yang dimainkan.
5. Upacara Kasodo

Tradisi upacara Yadnya Kasada atau disebut Kasodo adalah suatu ritual yang mana dilakukan
dalam setahun sekali.

Tujuannya mempunyai makna untuk menghormati Gunung Brahma atau Bromos yang mana
dianggap suci oleh Masyarakat Suku Tengger, Jawa Timur.

Kearifan lokal yang ada pada warga suku Tengger ini bertempat di Pura yang mana berada
dibawah Kaki Gunung Bromo Utara, dan berlanjut ke Puncak Gunung Bromo.

Pelaksanaan upacara ini yaitu pada tengah Malam hingga dini hari pada setiap bulan Purnama
sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo atau Kesepuluh dalam penanggalan Jawa.

6. Tradisi Festival Bandeng

Kearifan lokal masyarakat Sidoarjo ini digelar pada setiap tahunnya. Tetapi akan ada perbedaan
dalam setiap tahun perayaannya tersebut.

Dimana pelaksaannya itu tak dibarengi dengan suatu acara lelang atau menjual dengan harga
tawar tertinggi. Bandeng Kawak yang sudah menjadi kearifan lokal masyarakat disana. Lelang itu
dihilangkan karena mungkin atas kurangnya biaya dan adanya musibah lumpur Sidoarjo.

Memang, tidak bisa melakukan lelah, pelaksanaan acara ini diharapkan dapat mendorong para
petani untuk tetap membudidayakan ikan bandeng dengan bobot yang tak wajar alias raksasa.

7. Kearifan Lokal dalam Kerajinan Tangan

Masyarakat Jawa Timur mempunyai berbagai hasil dari karya kreatifitas dan inovasi yang seperti
produk unggulan anyaman dari bambu.

Berupa caping, topi, baki, kap lampu, tempat tisu, tempat buah, dan macam macam produk
lainnya yang menjadi hasil karya warga.

Itulah yang menjadi oleh oleh souvenir dari bambu yang unik dan menarik untuk dikoleksi.
Dimana untuk kegiatan atau sentra industri ini berada di Desa Ringinagung, Kota Magetan.

8. Perkawinan

Dimana dalam masyarakat Jawa Timur biasanya akan menganut perkawinan Monogami. Yang
mana sebelum melakukan lamaran.

Pihak pria akan melaksanakan acara Nako'ake atau menanyakan kepada si perempuan apakah
sudah mempunyai calon suami.

Nah selanjutnya setelah itu baru dilakukan peningsetan atau lamaran. Dimana tradisi upacara
lamaran ini dilakukan denga didahului acara temu atau kepanggih.

Dimana untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia, biasanya pihak keluarga akan
melaksanakan kirim donga.
Kiriman donga itu pada hari ke 1, ke 3, ke 7, ke 40, ke 100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah meninggal
dunia.

9. Kearifan Lokal Rumah Adat

Masyarakat Jawa Timur memang tidak ada habisnya dalam memperlihatkan identitas uniknya.
Dimana pada rumah adat, bentuk bangunan masyarakat Jawa Timur bagian barat.

Seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo. Itu biasanya akan mirip mirip dengan bentuk
dari bangunan Jawa Tengahan atau Surakarta.

Dimana bangunan Jawa Timur ini biasanya mempunyai bentuk joglo, bentuk limasan atau dara
gepak, bentuk srontongan atau empyak setangkep.

Pada masa Kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno.

Disinilah kota kota di Jawa Timur ada banyak punya bangunan kuno yang mana didirikan pada
saat era Kolonial, terutamanya di Surabaya dan Malang.

10. Kearifan Lokal Pakaian Adat

Sudah pada tahu belum apa sih pakaian adat dari Masyarakat Jawa Timur ? Nah pakaian adatnya
disebut Mantenan.

Pakaian ini sering dikenakan pada saat acara perkawinan di warga Magetan, Jawa Timur.

Dimana pakaian adat itu mencerimkan ketegasan dan kesederhanaan dari kebudayaan Jawa
Timur sendiri.

11. Kearifan Lokal Seni Tari

Apa saja kesenian tarian yang ada pada masyarakat Jawa Timur ?

Nah salah satunya ada Tari Remong yang merupakan sebuah tarian dari Surabaya yang mana
melambangkan suatu jiwa, dan kepahlawanan.

Penampilan tarian ini pada saat untuk menyambut para tamu.

12. Kearifan Lokal dalam Musik

Setiap daerah sudah pasti akan punya musik yang berbeda beda lirik dan genre. Nah salah satunya
musik tradisional Jawa Timur.

Dimana musik ini yang hampir sama dengan musik gamelan Jawa Tengah, misalnya ada Macam
Laras atau tangga nada yang mana digunakan yaitu gamelan berlaras pelog dan berlaras slendro.

Dimana nama nama gamelan itu yang ada seperti misalnya gamelan kodok ngorek, gamelan
munggang, gamelan sekaten, dan gamelan gede.

13. Bersih Deso


Nah kearifan lokal yang satu ini berada di Desa Gasang, Jawa Timur dimana bersih deso ini
dilakukan pada setiap tahun untuk membersihkan total lingkungan sekitarnya disana.

14. Tradisi Wewaler

Kearifan lokal ini berada di Desa Bendowesu, Jawa Timur yang dilakukan, dimana apabila di desa
sudah dalam keadaan makmur

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Nilai-nilai kearifan lokal dalam kebijakan pemerintah daerah untuk pengembangan lahan
perumahan di kabupaten Sleman, secara keseluruhan belum tercermin. Kebijakan yang ada belum
bisa terealisasi dengan baik dalam kehidupan manusia sehingga berdampak pada
ketidakseimbangan dalam perkembangan wilayah, persebaran penduduk serta peralihan fungsi
lahan. Permasalahan terhadap kualitas hidup kota muncul akibat pengambil kebijakan yang
mengabaikan karakteristik wilayah.
BAB 3
Penutupan

Anda mungkin juga menyukai