Anda di halaman 1dari 18

HASIL KUNJUNGAN KARYA WISATA

JUDUL BUDAYA MASYARAKAT


PULAU PAHAWANG

Disusun Oleh :

Nama Siswa : MUHAMMAD VADELL GERALDO


Nomor Induk Siswa : 02643/0058992867
Kelas : XII IPA 4

SMA NEGERI 1 BANJAR AGUNG


KABUPATEN TULANG BAWANG
PROVINSI LAMPUNG
2023
LEMBAR PENGESEHAN

Judul Laporan : Budaya Masyarakat Pulau Pahawang

Nama Siswa : MUHAMMAD VADELL GERALDO


Nomor Induk Siswa : 02643/0058992867
Kelas : XII IPA 4

Mengesahkan
Wali Kelas Pembimbing

Indah Taufanny. S.Pd. Gr Supriyani. S.Pd


NIP. 197804292010012006 NIP. 198602122022212037

Kepala Sekolah

Firmansyah. SE
NIP. 197306182007011004

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan penulisan karya
tulis ilmiah ini.

Karya tulis ilmiah ini berjudul "Budaya Masyarakat Pulau Pahawang" yang
merupakan hasil dari penelitian dan pengamatan terhadap kehidupan masyarakat
Pulau Pahawang. Pulau Pahawang merupakan salah satu pulau yang terletak di
Provinsi Lampung yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat menarik
untuk diteliti.

Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis berusaha menggali informasi tentang
kehidupan masyarakat Pulau Pahawang, baik dari segi budaya, adat istiadat,
hingga tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Selain itu, penulis juga
mencoba memaparkan bagaimana pengaruh lingkungan dan kondisi geografis
Pulau Pahawang terhadap kehidupan masyarakatnya.

Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan
pemahaman yang lebih dalam mengenai kehidupan masyarakat Pulau Pahawang
kepada pembaca. Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi acuan dan
bahan referensi bagi para pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang
kekayaan budaya Indonesia khususnya di Pulau Pahawang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya
tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banjar Agung, Januari

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................1

1.4. Manfaat Penulisan...................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................3

2.1. Pengertian Budaya..................................................................................3

2.2. Masyarakat..............................................................................................3

2.3. Pulau Pahawang......................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................6

3.1. Pembahasan ............................................................................................6

3.1.1 Tari Siger Pengunten (Tari Penyambutan)...............................6

3.1.2 Ruwat Laut....................................................................................6

BAB IV SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP...............................................8

4.1. SIMPULAN..............................................................................................8

4.2. SARAN.....................................................................................................8

4.3. PENUTUP................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

LAMPIRAN..........................................................................................................12

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pulau Pahawang adalah sebuah pulau kecil yang terletak di pesisir barat
Provinsi Lampung, Indonesia. Pulau ini terkenal dengan keindahan
pantainya yang eksotis dan memiliki keanekaragaman hayati laut yang
tinggi, sehingga menjadi destinasi wisata yang populer bagi wisatawan lokal
maupun mancanegara.

Namun, selain keindahan alamnya yang menakjubkan, Pulau Pahawang


juga memiliki keunikan dalam budaya masyarakatnya. Masyarakat Pulau
Pahawang memiliki adat istiadat dan tradisi yang unik, serta kearifan lokal
yang turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi.

Karya tulis ilmiah dengan judul "Budaya Masyarakat Pulau Pahawang"


dapat memberikan gambaran secara komprehensif mengenai budaya
masyarakat tersebut, baik dari aspek sosial, budaya, adat istiadat,
kepercayaan, dan lain sebagainya. Melalui karya tulis ilmiah ini, diharapkan
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai keunikan budaya
masyarakat Pulau Pahawang serta dapat mempromosikan kekayaan budaya
lokal tersebut kepada masyarakat luas.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dari karya
tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa saja budaya, adat istiadat, dan tradisi yang masih
dilestarikan oleh masyarakat Pulau Pahawang?
1.3. Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah tentang budaya masyarakat Pulau Pahawang
memiliki tujuan sebagai berikut:

1.3.1 Agar pembaca dapat mengetahui budaya masyarakat Pulau


Pahawang.

1
2

1.3.2 Untuk memberikan solusi dalam melestarikan budaya


masyarakat Pulau Pahawang.
1.3.3 Sebagai syarat kelulusan dari SMAN 1 Banjar Agung .

1.4. Manfaat Penulisan


Penulisan karya tulis ilmiah tentang budaya masyarakat Pulau Pahawang
memiliki manfaat yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak, antara lain:

1.4.1 Membuka wawasan dan pemahaman tentang kekayaan


budaya Indonesia khususnya di Pulau Pahawang. Karya tulis
ilmiah ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi bagi
siapa saja yang ingin mengetahui tentang kehidupan
masyarakat, budaya, dan adat istiadat di Pulau Pahawang.
1.4.2 Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap
melestarikan kearifan lokal dan budaya masyarakat Pulau
Pahawang. Dengan memahami kekayaan budaya yang
dimiliki oleh masyarakat Pulau Pahawang, diharapkan dapat
memicu kesadaran dan kepedulian untuk melestarikan
kearifan lokal dan budaya tersebut.
1.4.3 Menjadi bahan referensi bagi pihak-pihak terkait untuk
mengoptimalkan kekayaan budaya di Pulau Pahawang
sebagai potensi wisata yang menarik. Karya tulis ilmiah ini
dapat memberikan ide dan rekomendasi kepada pihak-pihak
terkait dalam mengembangkan potensi wisata yang dimiliki
oleh Pulau Pahawang.
1.4.4 Menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi para peneliti dan
akademisi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang
kekayaan budaya di Indonesia. Diharapkan dengan adanya
karya tulis ilmiah ini, para peneliti dan akademisi dapat
terinspirasi dan termotivasi untuk melakukan penelitian lebih
lanjut tentang kekayaan budaya yang dimiliki oleh
masyarakat Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Budaya

Menurut E.B. Taylor, budaya adalah keseluruhan kompleks gagasan,


pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan
lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Budaya juga
diwariskan dari generasi ke generasi melalui pembelajaran dan pengalaman,
dan memungkinkan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan dan
mengembangkan kemampuan untuk bertahan hidup.

2.2 Masyarakat

Menurut Wikipedia Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Seseorang bisa berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaan di antara mereka, sehingga membuktikan bahwa budaya bisa
dipelajari.

Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat


kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi
banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi


dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. "Citra yang
memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya

3
4

seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan


alam" di Jepang, dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-


anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan
dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang
paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Menurut Emile Durkheim, masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri dari
berbagai komponen yang saling berkaitan dan bergantung satu sama lain.
Masyarakat memungkinkan manusia untuk hidup bersama secara harmonis
dan mengembangkan solidaritas sosial yang penting untuk kelangsungan
hidup.

Menurut Wikipedia Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin


erat karena sistem tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu
yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif. Masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang karena tuntutan kebutuhan dan pengaruh
keyakinan, pikiran, serta ambisi tertentu dipersatukan dalam kehidupan
kolektif. Sistem dan hukum yang terdapat dalam suatu masyarakat
mencerminkan perilaku-perilaku individu karena individu-indivu tersebut
terikat dengan hukum dan sistem tersebut.

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia


Pulau Pahawang adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Kabupaten
Pesawaran, Provinsi Lampung. Pulau ini terkenal dengan keindahan pantai
dan keanekaragaman hayati di bawah lautnya yang menjadi destinasi wisata
snorkeling dan diving yang populer.
5

2.3 Pulau Pahawang

Pulau Pahawang adalah sebuah pulau kecil yang terletak di pesisir barat
Provinsi Lampung, Indonesia. Pulau ini memiliki keindahan pantai yang
eksotis dan keanekaragaman hayati laut yang tinggi sehingga menjadi
destinasi wisata yang populer bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
BAB III
PEMBAHASAN
1.4 PEMBAHASAN

3.1.1 Tari Siger Pengunten (Tari Penyambutan)

Tari Siger Pengunten adalah salah satu tarian tradisional yang berasal
dari Pulau Pahawang, Lampung Selatan. Tarian ini biasanya ditampilkan
sebagai tarian penyambutan untuk tamu-tamu yang datang ke pulau
tersebut.

Tarian Siger Pengunten menggambarkan keindahan dan kealamian


Pulau Pahawang. Penari dalam tarian ini menggunakan pakaian adat
Lampung dengan hiasan kepala siger yang terbuat dari perak. Tarian ini
dilakukan dengan gerakan-gerakan yang anggun dan lemah gemulai,
sehingga menciptakan kesan yang indah dan menawan.

Tarian Siger Pengunten biasanya dimainkan dengan diiringi musik


tradisional Lampung seperti seruling, kendang, gong, dan rebab. Musik
tersebut menciptakan suasana yang meriah dan semarak.

Tarian Siger Pengunten menjadi salah satu ciri khas dari Pulau
Pahawang dan menjadi daya tarik wisata yang banyak diminati oleh
wisatawan yang datang ke pulau tersebut.

3.1.2 Ruwat Laut

Ruwat Laut adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat pesisir
di Pulau Pahawang dan sekitarnya, Lampung Selatan. Ruwat Laut
merupakan sebuah upacara adat yang dilakukan untuk memohon
keselamatan dan kesejahteraan bagi nelayan yang akan berangkat melaut.

Upacara Ruwat Laut dimulai dengan penyampaian doa-doa oleh seorang


pemimpin adat atau tokoh masyarakat. Kemudian, nelayan yang akan

6
7

berangkat melaut melakukan prosesi pembacaan doa dan pemercikan air


suci di atas perahu mereka.

Setelah itu, nelayan melakukan prosesi naik turun perahu sebanyak tiga
kali untuk melambangkan keberangkatan yang sukses dan selamat, serta
pembukaan pintu rezeki. Upacara ini biasanya diakhiri dengan pembagian
makanan kepada para tamu undangan dan nelayan yang berpartisipasi
dalam acara tersebut.

Ruwat Laut dianggap sangat penting oleh masyarakat pesisir Pulau


Pahawang karena mereka sangat bergantung pada hasil tangkapan laut
sebagai sumber penghidupan. Dalam budaya masyarakat pesisir, Ruwat
Laut merupakan simbol penghormatan terhadap laut sebagai sumber
kehidupan dan perlindungan bagi nelayan.
BAB IV
SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Berdasarkan kajian pustaka dan temuan-temuan yang telah dipaparkan,
dapat disimpulkan bahwa budaya masyarakat Pulau Pahawang memiliki
keunikan dan keragaman yang perlu dilestarikan. Namun, masyarakat Pulau
Pahawang juga menghadapi berbagai perubahan sosial dan lingkungan yang
signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Karya tulis ilmiah tentang
budaya masyarakat Pulau Pahawang memiliki manfaat penting dalam
melestarikan dan mengembangkan budaya lokal serta memberikan wawasan
yang lebih dalam tentang kehidupan masyarakat Pulau Pahawang.
Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi sumber informasi dan
inspirasi bagi masyarakat, pemerintah, dan peneliti dalam menjaga
keberlangsungan kearifan lokal dan budaya masyarakat Pulau Pahawang.
Oleh karena itu, upaya melestarikan dan mengembangkan budaya lokal dan
kearifan masyarakat Pulau Pahawang perlu terus ditingkatkan dan didukung
oleh berbagai pihak untuk mencapai tujuan keberlanjutan dan kesejahteraan
masyarakat Pulau Pahawang.

4.2 SARAN
Berdasarkan hasil kajian tentang budaya masyarakat Pulau Pahawang,
terdapat beberapa saran yang dapat diberikan, antara lain:

4.2.1 Peningkatan pemahaman tentang nilai-nilai budaya dan adat


istiadat masyarakat Pulau Pahawang, terutama pada generasi muda,
perlu terus didukung dan diintegrasikan dalam sistem pendidikan
formal dan non-formal.
4.2.2 Pengembangan potensi wisata di Pulau Pahawang dapat menjadi
salah satu upaya untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal
serta memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat
setempat. Namun, perlu dilakukan dengan tetap memperhatikan
aspek konservasi dan keberlanjutan lingkungan.

8
9

4.2.3 Diperlukan upaya konkret untuk menjaga keberlangsungan sumber


daya alam, seperti hutan mangrove dan laut, yang menjadi bagian
penting dalam kehidupan masyarakat Pulau Pahawang.
4.2.4 Diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari pemerintah,
masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam melestarikan dan
mengembangkan budaya lokal dan kearifan masyarakat Pulau
Pahawang.
4.2.5 Pulau Pahawang dapat terus mempertahankan dan mengembangkan
kearifan lokal dan budayanya serta mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan.
4.3 PENUTUP
Dalam karya tulis ilmiah ini, telah dibahas mengenai keunikan budaya
masyarakat Pulau Pahawang yang meliputi adat istiadat, tradisi, dan
kepercayaan yang masih dilestarikan hingga saat ini. Tarian Siger
Pengunten dan Ruwat Laut menjadi contoh penting dari kekayaan budaya
lokal yang masih dijaga dan dirawat dengan baik oleh masyarakat Pulau
Pahawang.

Dengan memahami budaya masyarakat Pulau Pahawang, diharapkan


dapat meningkatkan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya di
Indonesia, serta dapat mempromosikan kekayaan budaya lokal tersebut
kepada masyarakat luas. Sebagai destinasi wisata yang populer, Pulau
Pahawang dapat memanfaatkan keunikan budaya lokal sebagai salah satu
daya tarik wisata yang berbeda dengan destinasi wisata lainnya.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang berkelanjutan dalam


pelestarian dan pengembangan budaya masyarakat Pulau Pahawang agar
dapat terus dilestarikan dan dikembangkan sebagai warisan budaya yang
berharga bagi generasi saat ini dan yang akan datang.
10

Dengan demikian, diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat memberikan


gambaran yang lebih komprehensif mengenai budaya masyarakat Pulau
Pahawang serta dapat memotivasi pembaca untuk lebih mengenal dan
menjaga keunikan budaya lokal di Indonesia.
11

DAFTAR PUSTAKA
Taylor, E. B. (1871). Primitive Culture: Researches into the Development of
Mythology, Philosophy, Religion, Art, and Custom. London: John Murray.

Diakses pada tanggal 19 Februari 2023, dari


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya

Durkheim, E. (1933). The Division of Labor in Society. New York: The Free
Press. Diakses pada tanggal 19 Februari 2023, dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

Dinas Pariwisata Provinsi Lampung. (n.d.). Pahawang, Surga Kecil Nan Eksotis.
Diakses pada tanggal 19 Februari 2023, dari
https://lampungtourism.com/pahawang-surga-kecil-nan-eksotis/

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2020). Pesona


Wisata Pulau Pahawang, Lampung: Surga Kecil yang Tak Terlupakan.
Diakses pada 19 Februari 2023, dari
https://www.indonesia.travel/id/id/destinasi/sumatera/lampung/pulau-
pahawang.

Perpaduan Budaya dan Kesenian Lampung dalam Sebuah Gaya Penyambutan


yang Anggun. Jurnal Sejarah dan Budaya, 1(1), 1-10.

Lubis, S. (2018). Kearifan Lokal dan Potensi Ekonomi Pariwisata di Pulau


Pahawang. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 6(1), 25-34..
12

LAMPIRAN
13
14

Anda mungkin juga menyukai