Dosen Pengampu:
Dr. Hendra Rustanto, M. P.d
Oleh:
Rifki Ridwan Fauzi (22842071008)
kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga Laporan
Penelitian ini dapat tersukseskan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki,
oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA....................................................................................................3
2.1 Kajian Pustaka..............................................................................................3
BAB III.........................................................................................................................5
METODE PENELITIAN............................................................................................5
3.1 Metode Penelitian..........................................................................................5
3.2 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................5
BAB IV..........................................................................................................................7
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................................................7
4.1 Hasil Penelitian..............................................................................................7
4.2 Konsep Tradisi Ruwatan..............................................................................7
4.3 Orang-orang yang Harus di Ruwat.............................................................8
BAB V...........................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................9
5.1 Kesimpulan....................................................................................................9
5.2 Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10
LAMPIRAN...............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep ruwatan?
2. Siapakah orang-orang yang harus diruwat?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep ruwatan.
2. Untuk mengetahui orang-orang yang harus diruwat.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
Dalam bukunya Andrew Betty berpendapat bahwa Ruwatan
merupakan salah satu upacara yang banyak mengundang perdebatan
mengenai apakah di dalamnya terkandung konsensus simbolik yang secara
khas mencerminkan proses sosial budaya menuju pengakuan lebih besar atas
inprovisasi atau penggunaan kreatif simbol-simbol dan fragmentasi makna.
Relevansi dari penelitian Andrew betty adalah menuliskan tentang
tradisi Ruwatan yang fokus penelitiannya terhadap perbedaan cara pandang
dari kalangan masyarakat mengenai tradisi Ruwatan yang selama ini telah
turun temurun dilakukan oleh masyarakat yang kental dengan budaya jawa.
Dari karya yang penulis paparkan di atas belum ada yang secara
khusus belum terlalu membahas tentang tradisi Ruwatan sebagai mana yang
penulis maksud. oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti tradisi
Ruwatan. selain itu, penulis juga memandang perlu meneliti tentang hal
tersebut sebagai sebuah budaya dan juga warisan nenek moyang yang perlu
di pahami maknanya. penelitian ini memfokuskan pada masyarakat yang
masih melestarikan tradisi tersebut di Desa segaran Kecamatan Gedangan
Kabupaten Malang tentang tradisi Ruwatan tersebut.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Wawancara
2. Observasi
5
Dalam metode penelitian kualitatif, observasi adalah salah satu teknik
pengumpulan data yang penting. Observasi melibatkan pengamatan langsung
terhadap partisipan dan situasi yang sedang diteliti dengan tujuan memperoleh
pemahaman yang mendalam tentang perilaku, interaksi sosial, dan konteks
sosial yang terkait dengan fenomena yang sedang dipelajari. Dalam observasi
kualitatif, peneliti berperan sebagai pengamat yang aktif.
3. Dokumentasi
6
BAB IV
7
IV.3 Orang-orang yang Harus di Ruwat
Adapun orang-orang yang harus diruwat menurut keyakinan masyarakat
Jawa karena termasuk golongan orang yang nandang sukerta yang diyakini menjadi
mangsa Bhatara kala sebagai berikut:
1. Sendang kapit pancuran, yaitu tiga anak yang sulung laki-laki, yang
tengah perempuan, dan yang bungsu laki-laki.
2. Pancuran kapit sendhang yaitu satu orang laki-laki mempunyai dua
orang saudara perempuan.
3. Kedana-kedini, yaitu dua bersaudara, yang satu lelaki yang satu
perempuan.
4. Pandawa, yaitu lima orang anak laki-laki semua.
5. Ontang-anting, yaitu anak tunggal baik lelaki maupun perempuan.
6. Kembang sepasang, yaitu anak kandung dua orang, kedua-duanya
perempuan.
7. Uger-uger Lawang, yaitu anak kandung dua orang ke dua-duannya
laki-laki.
8
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Masyarakat Jawa mempunyai berbagai macam tradisi yang masih
dilakukan sampai sekarang. Kekayaan tradisi yang masih menonjol dilakukan oleh
masyarakat Jawa adalah tradisi ruwatan. Tradisi ruwatan sudah menjadi sebuah
konstruksi budaya Jawa yang mentradisi sehingga tidak bisa dilepaskan dari
kepercayaan masyarakat Jawa. Pelaksanaan ritual ruwatan merupakan wujud realitas
keyakinan masyarakat Jawa untuk menghindari bahaya dan malapetaka untuk
menumbuhkan dan memantapkan ke empat sikap tersebut. Keempat konsep hidup
masyarakat Jawa merupakan perwujudan nilai kearifan lokal yang dihubungkan
dengan keyakinan leluhur orang Jawa. Di dalam ruwatan terdapat pula dampak
penguatan lokal genius. Tradisi ruwatan merupakan karifan lokal yang memenuhi
delapan kriteria konsep kearifan lokal.
V.2 Saran
Ruwatan merupakan budaya Jawa yang sangat adiluhung sehingga sangat
perlu dilestarikan. Apabila ruwatan ini memudar bahkan hilang dari tradisi
masyarakat Jawa, maka Jawa akan kehilangan salah satu identitasnya. Bagi
masyarakat Jawa tradisi ini merupakan tradisi yang patut diselamatkan sekalipun
sekarang ini sudah masuk zaman modern. Ruwatan dalam masyarakat Jawa sangat
bermanfaat bagi psikologis anak yang diruwat sehingga anak terbantu pikirannya
untuk mengatasi nasibnya dan melakukan perubahan hidup setelah diberikan sugesti
secara religius.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sarwanto. 2008. Pertunjukan Wayang Kulit Purwa dalam Ritual Bersih Desa Kajian
Fungsi dan Makna. Surakarta: ISI Pres bekerjasama dengan CV Cendrawasih.
Beatty, Andrew, 2001. Variasi Budaya Jawa. Jakarta: Rajagrafindo Indonesia.
10
LAMPIRAN
11