Anda di halaman 1dari 17

Makalah

“Kebudayaan Nusantara, Ragam Pemikiran, Perilaku, dan Artefak”

Dosen Pengampun: Prof.Dr.Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I

Di Susun Oleh :

Hendro (131422069)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN


FALKUTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah menganugerahkan


banyak nikmat serta hidayah dan karunia-Nya. Karna atas ijin-Nya lah kami dapat
menyelesaikan,Makalah ini dengan baik yang berjudul “Kebudayaan Nusantara,
Ragam Pemikiran, Perilaku, dan Artefak” . Makalah ini kami susun secara cepat
karna adanya bantuan dari berbagai macam pihak, salah satunya adalah
Prof.Dr.Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I Selaku Dosen Wawasan Budaya Manajemen
Pendidikan. Di Fakultas Ilmu Pendidikan,Universitas Negeri Gorontalo. Oleh karena itu
kami sampaikan terima kasih atas waktu,tenaga dan pikiran yang telah diberikan.

Shalawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita,Nabi
Besar Muhammad Saw.Yang telah membawa cahayanya bagi umat dan alam semesta.
Serta kepada keluarganya,sahabat-sahabatnya,yang In syaa Allah Syafaat beliau sampai
kepada kita semua yang selalu menjalankan ajaran-ajarannya dengan istiqomah.

Dalam penulisan Makalah ini,kami mengakui bahwa ada banyak kekurangan


pada Makalah ini.Oleh karena itu kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami
harapkan demi kesempurnaan karya kami,dan semoga Makalah ini dapat menambah
pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca.

Gorontalo, Oktober, 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................................

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................................................

1.4 Manfaat.......................................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................

2.1 Pengertian Kebudayaan Nusantara.............................................................................................................

2.2 Suku Bangsa (etnis) dan Kebudayaan........................................................................................................

2.3 Ruang Lingkup Kebudayaan Nusantara.....................................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................................

3.2 Saran...........................................................................................................................................................

DAFTAR PUSAKAN.....................................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang

Pelacakan hermeneutis-historis terhadap artefak-artefak Kebudayaan Indonesia


sebagai bentuk keprihatinan dari setiap gejala kepunahan tradisi. Gejala pengabaian
tradisi mulai muncul seiring dengan datangnya gelombang globalisasi yang
meluluhlantakkan tradisi. Negara terlambat mengantisipasi berbagai kecenderungan
yang muncul, terutama pada aspek kekayaan ilmu pengetahuan lokal, filsafat lokal
dalam kebudayaan Nusantara. Kekayaan tersebuthendaknya dapat menjadi sebuah
ilmupengetahuan yang mempola sistem pemikiran rasional tentang materi keilmuan di
masyarakat. Pelacakan hermeneutis-historis menjadi strategi penyadaran dengan
mengetengahkan tafsir sejarah terhadap fenomenologi sejarah yang terabaikan seperti
kearifan lokal ( local wisdom ). Intinya manusia Indonesia perlu mengembangkan
seluruh potensi kodrat yang dimiliki, terutama kodrat yang positif, yaitu jiwa (akal, rasa,
karsa), sosial, dan spiritual. Ketiga potensi tersebut berkaitan dengan kecerdasan
intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual/ moral (SQ), dan
kecerdasan hambatan menjadi peluang/Adversity Quotient (AQ). Keempat kecerdasan
tersebut merupakan modal setiap warga Indonesia untuk bisa memenangkan persaingan
yang semakin ketat di era global ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan Pengertian Kebudayaan Nusantara ?
2. Apa Itu Suku Bangsa (etnis) dan Kebudayaan ?
3. Apa Itu Ruang Lingkup Kebudayaan Nusantara ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan nusantara
2. Untuk mengetahui suku bangsa (etnis) dan kebudayaan
3. Untuk mengetahui ruang lingkup kebudayaan nusantara

1.4 Manfaat

4
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah memberikan pengetahuan ataupun
wawasan kepada para pembaca ataupun pada masyarakat dalam memahami arti dari
Kebudayaan Nusantara, Ragam Pemikiran, Perilaku, dan Artefak yang ada di Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebudayaan Nusantara

Kebudayaan nusantara yaitu kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional


Nusantara dan sebagai perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa dan merupakan
keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat
sebagai bangsa.

Kebudayaan nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di


negara tersebut.kebudayaan nasional indonesia secara hakiki terdiri dari semua budaya
yang terdapat dalam wilayah RI.tanpa budaya budaya itu tak ada kebudayaan
nasional.itu tidak berarti kebudayaan nasional sekedar penjumlahan semua budaya lokal
di seantero nusantara.kebudayaan nasional merupakan realitas,karena kesatuan nasional
merupakan realita kebudayaan nasional akan terjaga apabila di satu pihak budaya-
budaya nusantara asli tetep menjaga warisan budayanya,dan di lain pihak kehidupan
nasional dapat di hayati dan di rasakan oleh seliruh warga masyarakat
indonesia(Suseno; 1992).

Budaya nusantara yaitu kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional


nusantara dan sebagai perwujudan cipta,karya dan karsa bangsa dan merupakan
keseluruhan daya upaya menusia indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat
sebagai bangsa.

Pengertian kebudayaan secara etimologis adalah pengertian kebudayaan


didasarkan atas asal kata kebudayaan, yakni dengan cara menjabarkan makna
kebudayaan dan asal katanya dalam sejarah penggunaannya.

Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang di dalamnya


terkandung pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat,dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seorang sebagai anggota
masyarakat.kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi
sosial,ideologi,religi.

6
1. Haji Agus Salim (dalam Endang Saefuddin Ansari, Agama dan Kebudayaan )

Kebudayaan di dalam bahasa Jawa diucapkan “kabudayan”, dan merupakan


persatuan antara budi dan daya. Kebudayaan merupakan kata yang sejiwa, tidak
dipisah-pisah. Budi sendiri mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham,
pendapat, ikhtiar, serta perasaan. Daya berarti tenaga, kekuatan dan kesanggupan.
Kebudayaan oleh karenanya berarti himpunan segala usaha dan daya upaya yang
dikerjakan dengan menggunakan hasil pendapat budi untuk memperbaiki sesuatu
dengan tujuan mencari kesempurnaan.

2. Ki Hajar Dewantara (dalam Masalah Kebudayaan )

Kebudayaan berarti buah budi manusia, yaitu hasil perjuangan manusia


terhadap dua pengaruh yang kuat yaitu alam dan jaman (kodrat dan
masyarakat).Berdasarkan asal kata kebudayaan dan bahasa Sanskerta dan Jawa di
atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan mengandung arti:

a. Hal-hal yang bersangkutan dengan akal.

b. segala usaha yang dikerjakan berdasarkan pada budi, untuk memperbaiki


sesuatu dan untuk mencapai kesempurnaan.

c. Kemungkinan hal yang ada pada manusia yang membedakannya dengan


hewan.

d. hasil perjuangan manusia melawan kodrat dan masyarakat

3. M.M. Djojodiguno (dalam Asas-asas Sosiologi)

Kebudayaan merupakan bentuk rimbang dan kata budaya. Budaya


merupakan mufrad dan budi yang berarti kemungkinan-kemungkinan yang ada
dalam jiwa manusia, yang membedakan manusia dengan hewan.

4. Koentjaraningrat (dalam Pengantar Antropologi)

7
Kebudayaan berasal dari kata “budhayah” yang merupakan bentuk jamak
dari “budhi” yang berarti budi atau akal. Berdasarkan asal kata ini kebudayaan
dimengerti sebagai hal yang bersangkutan dengan akal.

5. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski

Mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat


ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

6. Herskovits
Memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

7. Andreas Eppink

Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,


ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.

8. Tylor

Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya


terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

9. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,


Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Kesimpulan: kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

8
2.2 Suku Bangsa (etnis) dan Kebudayaan

Mengutip KBBI, etnik atau etnis bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem
sosial attau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena
keturunan, adat, agama, bahasa dan sebagainya. Mengutip Kemdikbud RI, etnik atau
etnis disebut juga suku bangsa. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah
sekelompok manusia yang mempunyai kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran
budaya tersebut sehingga menjadi identitas. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan
oleh kesatuan bahasa.

Jadi, suku bangsa adalah gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-
golongan sosial sebab mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan asal-
usul, tempat asal dan kebudayaan. Ciri-ciri suku bangsa adalah memiliki kesamaan
kebudayaan, bahasa, adat istiadat, dan nenek moyang. Ciri-ciri mendasar yang
membedakan suku bangsa yang satu dengan yang lain adalah bahasa daerah, adat
istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal.

Keberagaman bangsa Indonesia terutama terbentuk oleh jumlah suku bangsa yang
tinggal di berbagai lokasi yang tersebar. Setiap suku bangsa memiliki ciri atau karakter
tersendiri, dalam aspek sosial atau budaya. Menurut data BPS pada 2010, di Indonesia
terdapat 1.128 suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia mempunyai berbagai
perbedaan yang membentuk keanekaragaman di Indonesia. Keberagaman kehidupan
sosial budaya masyarakat Indonesia, dipengaruhi faktor lingkungan. Masyarakat di
pegunungan lebih banyak menggantungkan kehidupan dari pertanian, sehingga
berkembang kehidupan sosial budaya masyarakat petani. Masyarakat di pantai
mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan dan berkembang kehidupan sosial
masyarakat nelayan. Keragaman Indonesia juga tampak dari seni sebagai hasil
kebudayaan daerah. Setiap daerah memiliki hasil karya seni yang berbeda dan menjadi
ciri khas daerah masing-masing. Hampir semua daerah atau suku bangsa di Indonesia
memiliki tarian dan nyanyian yang berbeda. Keanekaragaman budaya Indonesia dari
Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak ternilai harganya.

9
Contoh keberagaman etnik dan budaya di Indonesia adalah budaya melukis
tubuh di Mentawai, Sumatera Barat, tindik sebagai tanda kedewasaan dan masih banyak
kebudayaan lain yang belum tereksplorasi.

Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang khas. Keragaman budaya


tersebut dapat diketahui melalui bentuk-bentuk pakaian adat, rumah adat, tarian
daerah, lagu daerah, upacara adat, dan lainnya.

 Rumah adat

Wujud keanekaragaman budaya bangsa Indonesia tersebar di berbagai provinsi.


Yang paling konkrit adalah rumah adat di setiap provinsi di Indonesia.Contoh rumah
adat di daerah di Indonesia: Nanggroe Aceh Darussalam: Krong Bade Sumatera Barat:
Rumah Gadang Yogyakarta: Rumah Joglo Bali: Rumah Adat Gapura Candi Bentar
Nusa Tenggara Timur: Musalaki Kalimantan Timur: Rumah Adat Lamin Kalimantan
Tengah: Betang Kalimantan Selatan: Banjar atau Betang Sulawesi Utara: Rumah Adat
Istana Buton Papua: Honai

 Pakaian adat

Pakaian adat tradisional Indonesia sangat beragam. Pakaian adat tradisional di


Indonesia adalah nilai-nilai budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Maka pakaian
adat di Indonesia harus dijaga dan dilestarikan. Contoh, pakaian adat Biliu dan Makuta
dari Sulawesi Tengah, Ngambe dari Gorontalo, Kebaya dan Beskap dari Jawa Tengah,
dan lain-lain

 Tarian daerah

Tari adalah salah satu aspek seni untuk mengungkapkan perasaan melalui gerak,
biasanya mengandung makna dan simbol tertentu di dalamnya. Setiap tarian atau
pertunjukan tari di tiap daerah Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas masing-
masing. Contoh tari daerah di Indonesia, Tari Seudati dari Aceh, Tari Legong dari Bali,
dan lain-lain.

10
Ruang Lingkup Kebudayaan Nusantara Kebudayaan nusantara mempunyai
banyak sekali ragam dan jenisnya. Hal itu tidak dapat dipungkiri jika melihat banyaknya
suku yang ada di Indonesia. Dapat dikatakan bahwa satu suku tentu saja mempunyai
satu adat budaya yang dipertahankan dengan turun temurun. Budaya nusantara yang
dimaksud adalah budaya yang tumbuh dan berkembang sejak zaman dahulu dan masih
menjadi warisan bagi generasi muda sekarang. Dari banyaknya budaya nusantara yang
ada di Indonesia, kota Surakarta merupakan salah satu kota yang masih memegang
teguh budaya-budaya peninggalan leluhur.Surakarta sebagai salah satu kota yang penuh
dengan ragam budaya nusantara terutama budaya jawa ternyata masih menyimpan nilai-
nilai historis yang sangat kental. Eksistensi kota ini sudah dimulai dari zaman pra
kemerdekaan saat Sunan Pakubuwana II, raja Kesultanan Mataram, memindahkan
kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, sebuah desa yang tidak jauh dari tepi
Bengawan Solo, karena istana Kartasura hancur Seiring dengan berkembangnya zaman
dan masuknya budaya luar sebagai dampak dari globalisasi, budaya nusantara sebagai
warisan budaya yang mempunyai ciri khas bangsa Indonesia mulai kehilangan
nyawanya.

Contoh nyata yang terlihat adalah mulai bergesernya minat para generasi muda
untuk mempelajari dan menggali lebih dalam tentang budaya nusantara. Masuknya
budaya luar melalui arus globalisasi telah mengambil minat para generasi muda untuk
lebih berfokus pada teknologi dan hal-hal baru sehingga melupakan bahwa ada budaya
nusantara yang harus dijaga dan dilestarikan.

Budaya nusantara akan memberikan wadah bagi para penggiat budaya untuk
mengembangkan bakat dan karyanya. Selain dapat melihat secara langsung karya-karya
dan pementasan budaya juga dapat dipakai sebagai tempat diskusi dan berkumpul bagi
para peminat budaya nusantara untuk berbagi ilmu dan memberikan pengalaman yang
menarik bagi para wisatawan serta masyarakat kota Surakarta. Pengembangan budaya
nusantara dapat lebih terarah dan menarik sehingga dapat bersaing dengan budaya dan
teknologi masa kini.

11
2.3 Ruang Lingkup Budaya Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat,


bangsa, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut, dan
udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa
dalam menuju tujuan dan cita-cita nasionalnya.

Wawasan nusantara adalah sudut pandang geopolitik Indonesia secara mendasar.


Secara harfiah, wawasan nusantara berarti konsep kepulauan; secara kontekstual istilah
ini lebih tepat diterjemahkan sebagai "visi kepulauan Indonesia". Wawasan nusantara
adalah cara bagi Indonesia untuk memandang dirinya sendiri (secara geografis) sebagai
satu kesatuan antara ideologi, politik, ekonomi, sosiokultural, serta masalah keamanan
dan pertahanan.

Konsep ini berupaya untuk menjawab tantangan geografis yang melekat pada
diri Indonesia — sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau serta ribuan latar
belakang sosial budaya penduduknya. Hal ini terkait dengan sikap negara yang
mengutamakan pada persatuan dan kesatuan, maka perairan yang terdapat di antara
pulau-pulau itu harus dianggap sebagai elemen penghubung dan bukanlah sebagai
faktor pemisah.Lebih lanjut, wawasan nusantara dikaitkan dengan dasar ideologi dan
konstitusional, yakni sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Dalam pelaksanaanya,
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan
untuk mencapai tujuan nasional.

Dalam kehidupan sehari-hari, tingkah laku manusia secara sadar maupun tidak
adalah suatu bentukan dari budaya yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Karena
ruang lingkup lingkungan dan kebudayaan sangat luas (mencakup segala aspek
kehidupan manusia), maka pendidikan juga merupakan salah satu aspeknya. Pendidikan
yang terlepas dari kebudayaan akan menyebabkan alienasi dari subjek yang dididik,
serta menyebabkan punahnya kebudayaan tersebut. Perubahan lingkungan dan
kebudayaan akan merubah Pendidikan, begitupun sebaliknya. Pendidikan merupakan

12
suatu proses yang menjadikan seseorang dapat memasuki lingkungan dan budaya, serta
membuatnya berperilaku mengikuti lingkungan dan budaya tersebut. Sebagai suatu
proses yang kompleks, tentunya diperlukan sebuah sistem yang dapat mendukung
tercapainya tujuan dari pendidikan tersebut. Dalam perwujudannya, sebagai negara
yang memiliki budaya yang beraneka ragam, tentunya tujuan dan sistem pendidikan di
Indonesia harus berlandaskan pada budaya nasional.

Menujukkan bahwa aktivitas manajemen mencakup spektrum yang luas, sebab


mulai dari kegiatan bagaimana menentukan arah organisasi di masa depan, menciptakan
kegiatan-kegiatan organisasi, mendorong terbinanya kerjasama antara sesama anggota
organisasi serta mengawasi kegiatan dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan
pendidikan Islam merupakan proses kepemimpinan dalam pendidikan Islam untuk
memindahkan, mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan orang dalam lembaga
pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

Fungsi Lingkup Budaya Nusantara


1. Sarana upacara

Seni budaya berfungsi sebagai media upacara, dalam hal ini tentusaja
memberikan keterangan bahwa segala bentuk kegiatan upacara adat yang mampu
memberikan pengalaman keindahan oleh setiap orang yang merasakannya dan bisa
disampaikan dalam wujud yang agung dengan pemberian rasa yang mewah, takjum,
haru, dan luar biasa.

Adapun untuk contohnya misalnya saja ialah keris yang sudah ditetapkan
sebagai bagian unsur budaya Indonesia oleh Unesco.

2. Sarana hiburan

Kegunaan seni sebagai hiburan artinya karya yang dibuat manusia tersebut
senantisa mampu memperlihatkan bagian-bagiannya secara universal dan dijadikan pula
sebagai bentuk komunikasi interpersonal yang efektif kepada masyarakat sehingga
masyarakat menganggapnya sebagai hiburan semata.

13
Contoh fungsi seni nusantara yang dianggap sebagai media hiburan misalnya
saja ialah angklung yang berasal dari Jawa Barat dan kerapkali dimainkan dalam
berbagai agenda-agenda daerah sebagai huburan sekaligus komponen utama untuk alat
musik tradisional.

3. Sebagai pemersatu

Seni budaya sebagai pemersatu artinya bahwa terdapat suatu bentuk ungkapan
yang disampaikan seseorang melalui karya yang dibuatnya dengan tujuan dan maksud
untuk memberikan suatu bentuk komunikasi atau pesan kepada orang lain yang
melihatnya agar dapat merasakan bagaimana perasaan si pencipta seni yang
meninginkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.

Adapun untuk contohnya dalam hal ini ialah Bahasa yang dipergunakan
masyarakat Indonesia berbeda antara satu dengan lainnya. Sebagai bagian daripada
budaya bahasa telah memberikan corak tersendiri.

4. Sarana pergaulan

Tak jarang seni budaya nusantara dianggap sebagai sarana dalam pergaulan.
Prihal ini lantaran seni adalah karya yang dihasilkan dari sebuah keindahan atau nilai
estetika yang bisa menyentuh perasaan seseorang ketika melihatnya.

Sehingga segala sesuatu baik tingkah laku ataupun perbuatan manusia yang
dapat menimbulkan perasaan indah yang menunjang kehidupan.

5. Sebagai pertunjukkan

Seni nusantara menjadi sarana dalam pertujukan lantaran suatu karya yang
dibuat dengan meniru alam yang nyata sebagai bentuk ungkapan yang diwujudkan
dalam bentuk penampilan yang tidak menyimpang dari kenyataannya kehidupan.
Sehingga lakon yang diberikan senantisanya bermuara pada kehidupan yang layak
untuk dijadikan pertujukan.

Adapun untuk contoh seni budaya nusantara sebagai sarana pertunjukan ialah
wayang, dimana arti wayang ini menjadi pertujukan menarik bagi masyarakat Indonesia

14
lantaran dianggap memberikan nilai sosial dan norma sosial terkait dengan keagamaan
sebagaimana yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga dalam memperkenalkan agama Islam.

6. Sarana pendidikan

Seni budaya nusantara senantisa dianggap sebagai suatu keindahan yang


diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu untuk memberikan nilai-nilai positif
dalam arti pendidikan agar kemudian hari mampu diawariskan oleh generasi berikutnya.

15
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kebudayaan nusantara yaitu kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional


Nusantara dan sebagai perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa dan merupakan
keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat
sebagai bangsa. Kebudayaan nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang
ada di negara tersebut.kebudayaan nasional indonesia secara hakiki terdiri dari semua
budaya yang terdapat dalam wilayah RI.tanpa budaya budaya itu tak ada kebudayaan
nasional.itu tidak berarti kebudayaan nasional sekedar penjumlahan semua budaya lokal
di seantero nusantara.kebudayaan nasional merupakan realitas,karena kesatuan nasional
merupakan realita kebudayaan nasional akan terjaga apabila di satu pihak budaya-
budaya nusantara asli tetep menjaga warisan budayanya,dan di lain pihak kehidupan
nasional dapat di hayati dan di rasakan oleh seliruh warga masyarakat
indonesia(Suseno; 1992).

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat,


bangsa, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut, dan
udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa
dalam menuju tujuan dan cita-cita nasionalnya.

3.2 Saran

Penulis telah berusaha menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya. Akan


tetapi, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Maka, penulis
sangat mengharapkan saran terutama dari dosen kami dan juga para pembaca untuk
membantu demi membangun kesempurnaan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Wati, R., & Iskandar, W. (2020). Analisis materi pokok seni budaya dan prakarya
(sbdp) kelas IV MI/SD. Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan
Pembelajaran, 142-159.

Widiansyah, A., & Farhana, H. (2022). Pendidikan Lingkungan dan Budaya Nusantara
(Revisi).

Hastangka, H. (2020). SISTEMATIKA METAFISIKA NUSANTARA: PROSPEK


DAN TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN STUDI METAFISIKA
NUSANTARA. Prosiding SNFN.

Tine, N. (2018). Tradisi Molonthalo: Meneropong Budaya Lokal di Gorontalo. Ideas


Publishing

17

Anda mungkin juga menyukai