Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

“BUDAYA”

Disusun sebagai salah satu penyelesaian tugas Bahasa Indonesia

Oleh :
Achmad Rifki
Rahmat Hilal Anshori

Kelas : XI IPS 1

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................3
BAB 1...................................................................................................4
Pendahuluan.......................................................................................4
Latar belakang Masalah..................................................................4
Perumusan Masalah........................................................................5
Tujuan.............................................................................................5
Mamfaat..........................................................................................5
BAB 2...................................................................................................6
LANDASAN TEORI.........................................................................6
A. KERANGKA TEORI.................................................................6
BAB 3...................................................................................................8
PEMBAHASAN................................................................................8
Cara agar masyarakat mempelajari budaya.....................................8
1. Mempelajari Budaya Lokal........................................................8
2. Mengikuti Kegiatan Budaya Asal..................................................8
3. Mengenalkan Produk Budaya Ke Kancah Internasional...............9
4. Jadikan Budaya Sebagai Identitas..................................................9
5. Mengekspor Barang Kesenian.......................................................9
Budaya yang ada di Indonesia.......................................................10
BAB 4.................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................13
KESIMPULAN.............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................13

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah Tim Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga Tim Penulis ucapkan kepada buku, dan internet yang
menjadi literasi sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan makalah karya ilmiah
Bahasa Indonesia..

Tim Penulis berharap makalah ini bisa menjadi bahan pembelajaran teman-
teman dalam melakukan pengumpulan data dan informasi terkait materi
Budaya. Dan menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu,
Tim Penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga Penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

3
BAB 1

Pendahuluan
Latar belakang Masalah
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari. Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai banyak
keanekaragaman budaya yang sangat menarik dan unik. Dalam era
modernisasi sekarang ini, tidak sedikit penduduk Indonesia yang menganut
budaya asing dan melupakan budaya sendiri. Perkembangan teknologi dan
masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah
menghancurkan kebudayaan daerah. Rendahnya 2 pengetahuan menyebabkan
akulturasi kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang
terkandung didalam kebudayaan daerah. Masuknya kebudayaan barat tanpa
disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah/apa adanya,
mengakibatkan terjadinya degredasi yang sangat luar biasa terhadap
kebudayaan asli. Budaya Indonesia secara perlahan mulai punah, berbagai
budaya barat yang menghantarkan kita untuk hidup modern yang
meninggalkan segala hal yang tradisional, hal ini memicu orang bersifat antara
lain sebagai sikap individualis dan matrealistis. Berkurangnya nilai budaya
dalam diri hendaknya perlu perhatian khusus untuk menjaga segala budaya
yang kita miliki. Salah satu penyebabnya karena saat ini kebudayaan daerah
hanya dikenalkan lewat buku bacaan sehingga kurang menarik minat untuk
mempelajarinya. Sedangkan kualitas buku-buku bacaan tentang pengenalan
budaya daerah yang baik belum tentu menarik minat untuk membacanya.

4
Perumusan Masalah
1.Bagaimana cara agar masyarakat menarik untuk mempelajari budaya ?

2. Budaya apa sajakah yang ada Di indonesia?

Tujuan
a. Untuk mengetahui cara agar masyarakat menarik untuk mempelajari
budaya
b. Untuk mengetahui budaya apa saja yang ada di Indonesia
Mamfaat
Mamfaat bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan serta mamfaat
bagi pembaca adalah tersedianya sarana yang menarik dalam proses
pengenalan budaya daerah serta dapat menanamkan rasa cinta terhadap
budaya Indonesia.

5
BAB 2

LANDASAN TEORI
A. KERANGKA TEORI
1) Pengertian Budaya
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian
kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk
pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala
hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat
menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok
manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat
sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan bahwa, “menurut
antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa,
tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Pengertian
tersebut berarti pewarisan budaya-budaya leluhur melalui proses
pendidikan.

2) Pengertian Budaya menurut para Ahli


Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, karena manusia memiliki
akal dan budi (pikiran dan perasaan) yang mereka gunakan untuk
bertahan hidup. Kebudayaan merupakan suatu pedoman atau suatu dasar
bagi manusia dalam melakukan suatu tindakan. Kebudayaan merupakan
pedoman dasar bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari untuk
bertindak mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, adat istiadat serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan itu dikonseptualisasikan oleh anggota
masyarakat sebagai pedoman tentang apa yang seharusnya diketahui,
bagaimana sesuatu itu diperlukan, dan apa saja yang seharusnya
diwariskan kepada generasi selanjutnya (Sulasman, 2013: 94).

6
Kebudayaan merupakan hasil pemikiran dari manusia yang dapat
diwariskan untuk generasi masa depan, berikut merupakan pengertian
kebudayaan menurut beberapa ahli, diantaranya: Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan
belajar (Koentjaraningrat, 1990: 180). Manusia adalah inti kebudayaan.
Kebudayaan adalah keseluruhan proses perkembangan manusia itu, di
dalam dunia, di dalam sejarah. Kebudayaan adalah segenap perwujudan
dan keseluruhan hasil pikiran, kemauan, serta perasaan manusia, dalam
rangka perkembangan kepribadiannya, perkembangan hubungan manusia
dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa (Moertopo, 1978: 5).

Menurut (Peursen 1976: 18), terdapat tiga tahap dalam perkembangan


kebudayaan, antara lain:
a. Tahap Mitis, yaitu sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung
oleh kekuatan-kekuatan gaib sekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa
alam raya atau kekuasaan kesuburan seperti dipentaskan dalam mitologi-
mitologi yang dinamakan bangsa-bangsa primitif.
b. Tahap Ontologis, yaitu sikap manusia yang tidak hidup lagi dalam
kepungan kekuasaan mitis, melainkan yang secara bebas ingin meneliti
segala hal ihwal. Manusia mengambil jarak terhadap segala sesuatu yang
dulu dirasakan sebagai kepungan.
c. Tahap fungsional, yaitu sikap dan alam pikiran yang makin Nampak
dalam manusia modern, ia tidak begitu terpesona lagi oleh lingkungannya
(sikap mitis), ia tidak lagi dengan kepala dingin ambil jarak terhadap
objek penyelidikannya (sikap ontologis), namun manusia ingin
mengadakan relasi-relasi baru, suatu kebertautan yang baru terhadap
segala sesuatu dalam lingkungannya.
Dewasa ini manusia telah memposisikan diri pada tahap fungsional,
manusia lebih modern yaitu dengan keterbukaan pemikiran mereka, serta
luasnya jaringan atau hubungan dengan sesama yang telah mereka
bangun.

7
BAB 3

PEMBAHASAN

Cara agar masyarakat mempelajari budaya

1. Mempelajari Budaya Lokal 


Salah satu cara untuk melestarikan budaya lokal yaitu dengan memahami
budaya itu sendiri. Anda harus mengetahui berbagai macam informasi berkaitan
dengan budaya Anda dari berbagai sumber, mulai dari ensiklopedi, buku,
bahkan surat kabar. Apalagi, sudah banyak literatur yang membahas tentang
kebudayaan Indonesia. 

Selain dari literature cetak, Anda juga bisa mempelajari budaya lewat
kemudahan akses internet yang ada. Misalnya saja jika Anda orang Jawa yang
ingin mengetahui seluk beluk budaya Jawa, maka bisa membaca infonya lewat
situs tertentu. 

Dengan begitu, Anda bisa mengetahui budaya apa saja yang harus dilestarikan
dalam era globalisasi agar tidak punah. *

2. Mengikuti Kegiatan Budaya Asal


Setelah mengetahui berbagai informasi dan karakteristik dari budaya lokal
Anda, selanjutnya yaitu mengikuti kegiatan budaya tersebut. Hal ini merupakan
salah satu contoh dalam upaya melestarikan budaya Indonesia. 

Anda bisa mengikuti kegiatan budaya dengan terlibat langsung dalam sebuah
kontes. Misalnya saja, menjadi peserta atau penonton kegiatan budaya tersebut. 

Sebagai contoh, Anda bisa mengikuti kegiatan budaya Banyumas yang


mementaskan kentongan. Alangkah baiknya jika Anda menjadi pemain
kentongan tersebut agar merasakan pengalaman yang mengesankan. Selain itu,
kegiatan budaya juga dapat menambah rasa kecintaan pada suatu kultur yang
ada di Indonesia.

8
3. Mengenalkan Produk Budaya Ke Kancah
Internasional 
Selain itu, Anda juga bisa melestarikan budaya dengan cara mengenalkan
berbagai kesenian dan budaya melalui jejaring sosial. Anda bisa
memperkenalkan budaya khas Indonesia ke dunia luar hanya dengan postingan
foto di media sosial. 

Caranya bisa dilakukan dengan posting foto kesenian lokal yang dilengkapi
dengan deskripsi dua bahasa, yaitu bahasa daerah dan inggris. 

Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa memilih upaya melestarikan budaya
Indonesia dengan cara memperkenalkan budaya lokal di kancah internasional.
Caranya yaitu mengenakan produk budaya lokal. 

Jika berada di luar negeri, maka cukup kenakan produk asli Indonesia untuk
memperkenalkan budaya lokal. Selain itu, Anda juga harus memilih produk dari
Indonesia ketimbang luar negeri. 

4. Jadikan Budaya Sebagai Identitas


Menjadikan budaya lokal sebagai identitas menjadi salah satu cara untuk
melestarikannya. Sebab, Anda memiliki rasa bangga terhadap budaya lokal
yang dimiliki di tengah tengah globalisasi. 

Dengan begitu, Anda tidak akan mudah terpengaruh atau ikut ikutan terhadap
adanya budaya asing yang masuk ke negara Indonesia.

5. Mengekspor Barang Kesenian 


Bagi Anda yang seorang pebisnis, maka bisa ikut serta mempromosikan
kebudayan lokal melalui produk kesenian yang dijual. Anda dapat
mengembangkan usaha yang sedang digeluti agar sampai ke pasar
internasional. 

Jika sudah menembus pasar internasional untuk mengekspor produk kesenian,


berarti Anda sudah mencoba upaya melestarikan budaya Indonesia. 

Kebudayaan merupakan salah satu identitas bagi suatu masyarakat. Selain itu,
budaya bisa mempersatukan, memenuhi kebutuhan, dan lain sebagainya.
Sehingga, sangat penting untuk berupaya melestarikan budaya lokal. 

9
Untuk itu, Anda bisa melakukan beberapa cara mulai dari mengenal budaya itu
sendiri, ikut dalam kegiatan, memilih produk lokal, hingga mengekspor produk
lokal ke luar negeri. 

Budaya yang ada di Indonesia


Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya. Wilayah kepulauan yang
membentang dari Sabang hingga Merauke membuat Indonesia memiliki
keragaman budaya dari berbagai suku bangsa. Berdasarkan sensus Badan
Pusat Statistik pada tahun 2010, ada lebih dari 300 kelompok etnik atau
1.340 kelompok suku bangsa di Indonesia. Keanekaragaman ini
mencetuskan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi
tetap satu. Meski memiliki aneka ragam suku, budaya, agama, dan golongan,
Indonesia tetaplah satu kesatuan. Semboyan tersebut mengukuhkan bahwa
sejatinya keragaman yang ada di negeri kita ini merupakan kekayaan dan
keindahan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Berbagai keragaman tersebut melahirkan bentuk keragaman budaya
Indonesia. Keragaman budaya tersebut beraneka macam, seperti rumah adat,
upacara adat, pakaian adat tradisional, tarian adat tradisional, alat musik dan
lagu tradisional, senjata tradisional, bahkan beragam makanan khas.
1. Rumah Adat
Rumah adat tradisional adalah sebuah bangunan atau konstruksi yang
sengaja dibangun dan dibuat sama persis dari tiap generasi tanpa adanya
modifikasi. Rumah adat masih hingga kini masih dipertahankan, baik segi
kegunaan, fungsi sosial, dan budaya di balik corak atau desain bangunan
tersebut. Bahkan, nama rumah adat di masing-masing daerah pun berbeda.
2. Upacara Adat
Upacara adat adalah salah satu bentuk adat istiadat atau kebiasaan
masyarakat tradisional yang masih mempunyai nilai-nilai relevan bagi
kehidupan dan kebutuhan masyarakat. Upacara adat dikenal sebagai salah
satu warisan nenek moyang di daerah masing-masing yang dijaga dan
dilestarikan secara turun-temurun. Meskipun perkembangan zaman semakin
maju, namun upacara adat tak dilupakan oleh sebagian masyarakat. Hal itu
karena upacara adat memiliki nilai filosofis dan kekuatan tersendiri oleh
sebagian masyarakat setempat.
3. Pakaian Adat Tradisional
Pakaian adat tradisional merupakan salah satu identitas dari salah satu suku.
Cara pertama kali yang digunakan dalam mengenali suatu suku adalah
dengan melihat pakaian adatnya, selain melihat dari rumah adatnya.
Biasanya pakaian adat dikenakan ketika upacara adat berlangsung. Seiring

10
dengan perkembangan zaman, pakaian adat telah menjadi salah satu tren
dalam berbusana. Bahkan banyak yang memodifikasi pakaian adat agar
terlihat trendi, meskipun dikenakan saat acara informal serta
dipadupadankan dengan pakaian modern.

4. Tarian Adat Tradisional


Tarian adat sering menjadi satu rangkaian dalam seremoni upacara adat.
Tarian adat tradisional lazimnya memiliki karakteristik yang
memperlihatkan budaya dan kearifan daerah setempat. Tarian adat
tradisional menjadi salah satu keragaman budaya Indonesia yang terkenal
dan banyak diperlihatkan di acara penting tingkat Internasional.
5. Alat Musik dan Lagu Tradisional
Indonesia mempunyai berbagai alat musik tradisional khas dan unik.
Bahkan kehidupan masyarakat adat, alat musik tradisional memiliki 3
fungsi, sebagai salah satu media atau sarana upacara adat, pengisi latar
musik pada pertunjukan seni, dan sarana ekspresi, kreasi, bahkan
komunikasi.
6. Senjata Tradisional
Awalnya senjata tradisional digunakan untuk berburu, berladang hingga
melindungi diri dari musuh. Seiring berjalannya waktu, senjata tradisional
menjadi jati diri serta simbol dari suatu suku serta aset kebudayaan sebuah
daerah yang mengandung nilai serta norma budaya yang dianut masyarakat
tersebut.
7. Makanan Khas
Nampaknya tidak elok apabila makanan di daerah tidak menjadi identitas
daerah tersebut. Sebagai negara kepulauan dengan tanahnya yang subur serta
dapat menumbuhkan berbagai jenis tanaman, menjadikan Indonesia kaya
akan hasil bumi yang beragam. Sehingga muncul sajian khas dari masing-
masing daerah dengan memanfaatkan hasil bumi yang ada. Sajian tersebut
menciptakan makanan khas dengan cita rasa yang melekat di setiap
hidangannya.
Keragaman budaya Indonesia datang dari berbagai kebudayaan lokal yang
terus tumbuh dan berkembang. Adapun munculnya keragaman budaya
tersebut akibat dari pengaruh yang tampak dan merekah di masyarakat.
Sehingga menciptakan kebudayaan itu sendiri. Seiring berjalannya waktu,
perkembangan kebudayaan mempunyai peran dan fungsi untuk
meningkatkan semangat nasionalis. Hal itu karena budaya lokal memuat

11
nilai-nilai sosial yang perlu diterapkan oleh tiap masyarakat Indonesia itu
sendiri.
Bahkan dengan perkembangan informasi yang semakin global, budaya
Indonesia semakin menyebar tidak hanya di Indonesia saja. Beberapa negara
luar telah mengenal budaya asli Indonesia. Sehingga menarik minat untuk
berkunjung serta mempelajari budaya tersebut. Hal ini berkat semangat
nasionalis para generasi muda Indonesia yang tidak hanya mempertahankan
budaya lokal. Namun juga menyebarkan hingga ke luar Indonesia.
Kegiatan-kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperkenalkan budaya
tersebut. Mulai dari lingkup nasional hingga internasional. Tidak hanya di
dalam Indonesia saja, kegiatan juga dihelat di luar Indonesia, seperti di
kantor duta besar Indonesia di masing-masing negara. Budaya lokal yang
diperkenalkan diantaranya adalah masakan khas Indonesia, pakaian adat
serta tarian tradisional.

12
BAB 4

PENUTUP
KESIMPULAN
Kebudayaan daerah merupakan kesenian tradisional yang di miliki oleh setiap
daerah, maupun suku yang ada di Indonesia. Kebudayaan daerah yang dimiliki
Indonesia merupakan sebuah aset mahal dan berharga nilainya, karena
kebuyaan lokal yang di miliki Indonesia memiliki ciri dan identitas yang
berfungsi sebagai pemerkaya dan pemersatu keragaman kebudayaan yang ada
di Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Namun dalam usaha
memperkokoh ketahanan bangsa banyak sekali tantangan zaman dan
pencegahan pencurianpencurian hasil kebudayaan oleh negara lain, serta
pemberian motivasi terhadap para pemuda untuk ikut dalam memperkokoh
ketahanan bangsa melalui kebudayaan daerah

DAFTAR PUSTAKA
Sulasman, 2013: 94, Moertopo, 1978: 5,Peursen 1976: 18.

13

Anda mungkin juga menyukai