Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANUSIA DALAM KERAGAMAN


SOSIAL BUDAYA DAN PERADABANNYA

Oleh Kelompok III :

Gusparizel (1813201018)

Viola Anggika (1813201006)

Yayan Andeska (1813201023)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS

FORT DE KOCK BUKITTINGGI

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari
mata kuliah Sosial Budaya Kesehatan dengan judul “Manusia dalam Keragaman
Sosial Budaya dan Peradabannya”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada dosen kami yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Bukittinggi, 3 November 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................3

A. Latar Belakang.........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................6
D. Manfaat ...................................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................8

A. Keberagaman Upacara Adat ...................................................................9


B. Keberagaman Seni.................................................................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................11

A. Kesimpulan............................................................................................12
B. Saran......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebudayaan nasional Indonesia masih dalam masa pertumbuhan
karena kebudayaan Indonesia masih terdiri atas segala bentuk dan jenis
kebudayaan daerah yang dikembangkan kearah perpaduan dan kesatuan
kebudayaan untuk seluruh bangsa Indonesia. Sebagai bahan untuk
membangun kebudayaan nasional Indonesia, perlu segala inti sari serta
puncak-puncak kebudayaan daerah yang terdapat diseluruh Indonesia yang
dipergunakan sebagai modal isi yang dikemudian dikembangkan,
diperkaya dengan unsur-unsur baru yang kita perlukan dan kita butuhkan,
untuk kehidupan dan pembangunan dewasa ini yang sejalan dengan tujuan
pembangunan nasional.
Namun pada kenyataannya, Nilai-nilai budaya Indonesia saat ini
mulai terkikis oleh masuknya budaya asing. Pemerintah, masyarakat, dan
pelaku budaya perlahan meninggalkan budaya tradisional dengan alasan
mengikuti arus globalisasi. Akibatnya, bangsa Indonesia kehilangan ciri
atau citra bangsa di mata dunia. Ungkapan bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai budayanya, namun hal tersebut tidak berlaku di
Indonesia. Kenyataannya, bangsa Indonesia lebih suka mengadopsi
budaya asing daripada mempertahankan budaya tradisional.
Budaya memiliki banyak arti yang berkaitan dengan suatu bangsa.
Budaya bisa berarti akal budi atau pikiran. Akal budi bangsa Indonesia
mulai luntur seiring dengan terkikisnya nilai budaya. Nilai budaya yang
makin terkikis berdampak pada generasi muda. Sejarah berdirinya
Indonesia dikhawatirkan akan menjadi cerita usang yang tidak menarik di
kalangan generasi muda. Oleh sebab itu, perlu usaha untuk memajukan
kebudayaan sehingga diharapkan segala bentuk kebudayaan haruslah
bertujuan memajukan peradaban, kebudayaan, dan persatuan Indonesia
dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya budaya bangsa sendiri sehingga
dapat mempertinggi derajat dan martabat bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, tim penulis mengangkat judul makalah ini tentang
“Manusia dalam Keragaman Sosial Budaya dan Peradabannya” untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sosial Budaya Kesehatan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa sajakah keberagaman upacara adat?
b. Apa sajakah keberagaman seni?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui keberagaman upacara adat.
b. Untuk mengetahui keberagaman seni.
D. Manfaat
a. Dapat mengetahui keberagaman upacara adat.
b. Dapat mengetahui keberagaman seni.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keberagaman Upacara Adat


1. Pengertian Upacara Adat
Upacara adat adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat secara bersifat rutin, dimana dalam proses melakukan upacara
adat  tersebut memiliki tingkat kepercayaan dan arti yang bagi masyarakat
daerah. Sedangkan pengertin upacara adat menurut para ahli, diantaranya
sebagai berikut
a) Koentjaraningat (1992)
Menurut ahli sosiologi dan antropologi di Indonesia ini,
mengatakan jika pengertian upacara adat adalah suatu bentuk acara
yang dilakukan dengan bersistem dengan dihadiiri secara penuh
masyarakat, sehingga dinilai dapat membuat masyarakat merasa
adanya kebangkitan dalam diri mereka.
b) Abdurrauf Tarimana (1993)
Pengertian upacara adat adalah asas-asas yang mengakibatkan
adanya hubungan timbal-balik yang tampak nyata dalam masyarakat,
meskipun ia menambahkan bahwa dalam upacara dat ada istilah “tolak
bala” antra manusia Dewa, Tuhan, atapun mahluk halus lainnya.
c) Subur Budhisantoso (1948)
Menurutnya, ada berbagai fungsi yang terdapat dalam upacara
adat diantarnya adanya penciptaan pengendalian sosial, norma sosial,
penanaman nilai sosial, dan dipergunakan sebagai media sosial.
d) Clifford Geerts dalam Sitti Masnah Hambalai (2004)
Definisi upacara adat adalah sistem berupa simbul yng
dilakukan untuk pengintegrasian etos dan juga pandangan hidup.
e) Suwandi Notosudirjo, (1990)
Menurutnya, arti upacara adat adalah upacara yang dilakukan
secara bersistem yang mampu mendorong
kehidupan sosial masyarakat yang ada dilingkungannya.
Dari 5 pengertian upacara adat menurut para ahli tersebut dapatlah
dismpulkan jika upcara adat ialah bagian adat istiadat yang dianggap
budaya yang mampu dinilai sebagai bentuk pengendalian secara sosial
oleh masyarakat.

2. Contoh Upacara Adat

1) Sereng Taun, artinya yaitu Sukuran hasil panen yang dilaksanakan


sebagai ungkapan rasa syukur dari petani yang dipimpin oleh ketua
adat. Berbagai macam tanaman pangan yang bermanfaat bagi manusia,
ketika akan mengambilnya kita harus meminta izin kepada yang
punya. Kegiatan ini dilakukan setelah semua warga mendapatkan hasil
panennya. Ritual yang dilakukan yaitu penyembelihan kerbau yang
dagingnya dimasak dan dijadikan untuk selametan.
2) Sedekah Rowahan tanggal 12 Bulan Syaban, upacara atau ritual ini
sebagi wujud bakti kepada Nabi Adam karena menjadi induk semua
manusia.
3) Sedekah Bumi ritual, upacara adat ini dilakukan sebelum menanam
padi. Semua warga makan bersama di teras rumah adat, sebelum
makan bersama – sama warga memanjatkan doa agar ketika selama
menanam padi selamat dari hama dan tanpa kendala.
4) Muludan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW., (12 Rabiul
Awal), biasanya dalam acara tersebut dihidangkan makanan –
makanan khas daerah dan olahan lauk pauk yang akan dibagikan
kepada warga setelah di doakan.
5) Sedekah Pongokan, cara upacara adat ini dilakukan dalam
memperingati 1 Muharram, biasanya pada saat acara tersebut
masyarakat melakukan doa bersama dan disajikan kue – kue kecil.
6) Ngaben, contoh upcara adat ini berasal dari bali, dinama ngaben adalah
upcara adat dalam pemakaman mayat, oleh masyarakat Bali.

B. Keberagaman Seni
1. Pengertian Seni Menurut Para Ahli
Nusantara yang terdiri dari beragam karakteristik kebudayaan
dapat dilihat dari keberagaman pakaian adat hingga seni budaya daerah.
Tentu banyak manfaat yang didapat dari keberagaman karakteristik
tersebut termasuk terbentuknya bermacam-macam kesenian daerah,
bahkan beberapa para ahli menjelaskan pengertian dari seni dalam
pandangan yang berbeda seperti:
 Achdiat Karta Mihardja (1997)
Menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa pengertian seni
adalah kegiatan psikis (rohani) manusia yang merefleksi kenyataan
(realitas). Karena bentuk dan isi karya kesenian memiliki daya untuk
membangkitkan dan menggugah pengalaman tertentu dalam alam
psikis si penikmat atau apresiator.
 Sudarmaji (1979)
Pengertian kesenian jika mendefinisikan kata seni, menurut
Sudarmaji berpendapat bahwa kesenian mempunyai arti halus dan
kecil, karena karya seni pada umumnya karya seni adalah karya yang
halus seperti karya seni  ukir  kayu,  tatahan  wayang  kulit, dan seni
batik yang dikerjakan dengan penuh kerapian dan ketelitihan.
 Herbert Read (1959)
Menurut Read menyatakan bahwa pengertian Seni adalah
ekspresi dari penuangan hasil pengamatan dan pengalaman yang
dihubungkan dengan perasaan, aktifitas fisik dan psikologis ke dalam
bentuk karya..
 Ensiklopedia Indonesia (2009)
Sedangkan Ensiklopedia  mendefinisikan bahwa seni
merupakan ciptaan dari segala hal, karena keindahannya orang senang
untuk melihat ataupun mendengarkannya.
 Prof. Drs. Suwaji Bastomi (1992)
Menurut Suwarji Bastomi, mendefinisikan bahwa seni
merupakan semua tanda-tanda seni internal dan pengalaman berselera
memanfaatkan jalur media, pesawat, shading, komposisi, volume dan
cahaya redup.
 Irma Damajanti, S.Sn, M.Sn. (2006)
Menurut Irma Damajanti tahun 2006 bahwa seni adalah sebuah
inti atau wujud dari keratifitas manusia, yang nantinya tidak bisa
dihakimi dengan nilai tertentu. Karena sebuah kesenian akan
menimbulkan efek yang berbeda beda bagi setiap orang. Sehingga
setiap individu memiliki parameter tersendiri untuk menilai sebuah
kesenian.
 I Made Bandem (1998)
Menurut Bandem dalam Makalah Evaluasi Akhir Tahun
Pariwisata Tahun 1998, berpendapat bahwa kesenian adalah dunia ide
dan juga rasa berselimut estetika yang manifestasinya disebut karya
seni. Sedangkan mengenai bentuk dan isinya tergantung dari jenis
seninya, apakah itu seni tari, karawitan, pedalangan, seni rupa, seni
sastra dan lain sebagainya.
 Sudarmaji (1979)
Menurut Sudarmaji berpendapat bahwa Kesenian adalah
merupakan pengembangan dari kata seni yang mempunyai arti halus
dan kecil, karena karya seni pada umumnya karya seni adalah karya
yang halus seperti karya seni  ukir  kayu,  tatahan  wayang  kulit, dan
seni batik yang dikerjakan dengan penuh kerapian dan ketelitihan.
 R.M Wisnoe Wardana (1990)
Menurut Wisnoe Wardana dalam kutipan tahun 1990
berpendapat bahwa kesenian adalah buah budi manusia dalam
menyatakan nilai-nilai, keindahan dan keluhuran lewat berbagai
macam dan jenis-jenis media sebagai berikut : Seni gerak lewat media
gerak dan sikap comtohnya;  seni tari, seni beladiri, senam estetik,
senam irama modern, akrobatik, dan pantomime. Seni suara lewat nada
dan suara Seni bangunan lewat ruang dan substansinya. Seni rupa
lewat garis dan warna. Seni sastra lewat pengertian kata. Dalam buku
lain, tahun 1979, wardana mengutip pendapat dari Plato. Plato, seorang
Yunani kuno, mengatakan bahwa seni bukanlah imitasi sesuatu yang
tampak, melainkan kembali ke prinsip-prinsip yang alami. Keindahan
alam adalah imajinasi yang paling jelas dari kenyataan ideal. (Wisnoe
wardana, 1979).
 Arnold Houser (dalam Endang Caturwati 2007)
Menurut Arnold Houser dalam endang caturwati tahun 2007,
menjelaskan bahwa kesenian adalah seni yang tumbuh dan
berkembang lebih banyak merupakan hasil ekspresi juga kreativitas
masyarakat pemiliknya.

2. Jenis-Jenis Seni
Ditinjau dari segi perkembangan kebudayaan dan pembelajaran
kesenian, secara umum dengan menyimpulkan pendapat para pakar maka
seni dibagi menjadi 5 jenis yaitu:
a) Seni Musik
Seni musik merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui
pendengaran karena menggunakan unsur bunyi sebagai unsur utama
menjadi sebuah irama lagu. Karya Seni musik terdiri dari beberapa
unsur utama diantaranya melodi, harmonisasi, dan notasi.
b) Seni Sastra
Seni sastra merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui
pendengaran karena menggunakan unsur bunyi yang disampaikan
melalui lisan seperti contoh sebuah bunyi, rima dan irama pada Puisi
maupun pantun.
c) Seni Tulisan
Seni Tulisan atau kaligrafi merupakan kesenian yang dapat
dinikmati melalui penglihatan (visual) karena menggunakan unsur
tulisan, bentuk, maupun kaligrafi yang disampaikan melalui
penciptaan karya yang mempesona seperti contoh tulisan yang
mengandung pesan dan makna didalamnya.

d) Seni Rupa
Seni Rupa merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui
visual karena menggunakan unsur gambar sebagai unsur utama
menjadi sebuah bentuk karya. Seni ini disampaikan melalui penciptaan
karya yang mempesona seperti contoh gambar, lukisan, patung,
multimedia, kerajinan tangan (kriya), maupun karya seni lainnya.
e) Seni Tari
Seni Tari merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui
visual karena menggunakan unsur gerak sebagai unsur utama menjadi
sebuah bentuk karya. Seni ini adalah salah satu macam-macam seni
yang berfokus pada gerakan tubuh untuk menciptakan keindahan
melalui gerak untuk divisualisasikan. Kreativitas dan penemuan seni
tari secara umum biasanya berkolaborasi dengan seni musik sehingga
dengan mudah untuk menjadi karya yang semakin menarik.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Upacara adat adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat secara bersifat rutin, dimana dalam proses melakukan upacara
adat  tersebut memiliki tingkat kepercayaan dan arti yang bagi masyarakat
daerah. Nusantara yang terdiri dari beragam karakteristik kebudayaan
dapat dilihat dari keberagaman pakaian adat hingga seni budaya daerah.
Tentu banyak manfaat yang didapat dari keberagaman karakteristik
tersebut termasuk terbentuknya bermacam-macam kesenian daerah,

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis masih banyak kekurangan
dan penulis mengharapkan saran dan masukan dari pembaca. Sehingga
pembuatan makalah selanjutnya penulis dapat memperbaikinya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Dwi Meikuri, Siska.2013. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia dan
Peradaban. [Online]. Tersedia :
http://siskadwimeikuri.blogspot.com/2013/11/ilmu-sosial-dan-budaya-
dasar-manusia.html.

2. Ical.2013.Ilmu Sosial Budaya. [Online]. Tersedia:


http://ichaltecnik.blogspot.com/2013/08/makalah-ilmu-sosial-budaya-
dasar.html [1

3. Millano, Aceh.2013. Manusia dan Peradaban. [Online]. Tersedia :


http://acehmillano.wordpress.com/2013/03/24/manusia-dan-peradaban-
isbd/ 

4. https://www.indonesiastudents.com/pengertian-upacara-adat-menurut-
para-ahli-dan-contohnya/

5. https://pelajarancg.blogspot.com/2019/09/apa-itu-seni-kesenian.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai