Anda di halaman 1dari 11

Laporan Hasil Penelitian Minoritas Budaya

Di Daerah Tertentu

Oleh
Kelompok 1:
Arnika Nur Anggralni/4
Cezaria Annisya Krysti /6
Hasna Aulia Ningrum/12
Muhammad Galih Purnomo/19
Rafa Febrian Putra Pratama/24
Radin Fernanda Hafiz/36

SMA Negeri 5 Surakarta


2022/2023
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga
dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul " Laporan Hasil Penelitian
Minoritas Budaya Di Daerah Tertentu ".
Kita menyadari bahwa didalam pembuatan laporan ini berkat
bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kita menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kita menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih
dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini. Dan
semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca dan teman-teman. Amin
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………...……………………………I

Daftar isi………………….………………………………………………II

Bab 1
A)Pendahuluan…….……………………………………………………..1

B)LatarBelakang…………..
………………………………………………………1

Rumusan
masalah……………………………………………………………………
………………1

Tujuan
masalah……………………………………………………………………
………………….1

Bab 2
Pembahasan……………………….…….
……………………………………………………………2

karakteristik dan jenis budaya..


………………………………………………………………………………
……………….2
tindakan dan perilaku yang harus diterapkan dengan adanya
keberagaman……………………………………………………………….
………………………..6

Bab 3
Penutup………………………………………………………………..
………………………………7

Kesimpulan………………………………………………………………
……………………………7
Bab I
Pendahuluan

A. Latar belakang
Budaya diartikan sebagai segala daya dalam kegiatan manusia untuk mengelola dan
mengubah alam. Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang
merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat
tertentu. Budaya di Indonesia ini sangat beragam dan sesuai semboyan bangsa Indonesia
yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya: “Walau berbeda-beda tetapi tetap satu jua” maka
kita harus menjaga agar budaya di Indonesia dapat bersanding dengan rukun tanpa terjadi
konflik antara satu budaya dengan budaya lain.

Sedangkan perbedaan adalah sifat atau hal yang menunjukkan bahwa benda satu dengan
benda lainya tidak sama atau berbeda. Bangsa Indonesia merupakan negara berkepulauan
pasti memiliki beragam budaya yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Dan munkin
perbedaan itulah yang dapat memicu konflik di masyarakat. Serta kita harus menemukan
solusi yang tepat untuk mencegah konflik yang bisa terjadi di negara kita.

B. Rumusan masalah

1. Mengapa perbedaan budaya bisa terjadi.


2. Konflik atau permasalahan apa yang muncul karena adanya perbedaan budaya.
3. Bagaimana Tindakan dan sikap yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan
yang dibahas.

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah suatu minoritas budaya di daerah
tertentu dapat beradaptasi dengan baik di daerah lain dan apakah dengan adanya minoritas
budaya dapat menjadi salah satu factor terjadinya konflik di masyarakat. Serta mencari solusi
untuk mencegah dan mengurangi permasalahan yang bersangkutan dengan budaya minoritas.

D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti untuk
menjelaskan tentang bagaimana solusi dan perilaku untuk suatu minoritas disuatu
daerah tertentu.
2. Pihak Lain
 Hasil Penelitian diharapkan berguna untuk pembelajaran jika terjadi minoritas
budaya di lingkungan sekitar.
 Hasil Penelitian dimanfaatkan sebagai bahan himbuan untuk berperilaku
sesuai dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”

Bab II

Pembahasan

2.1 karakteristik dan jenis budaya

● BALI

Rumah adat
Bale Gede adalah rumah adat Bali yang memiliki ruangan berukuran paling besar diantara rumah adat
Bali lainnya. Rumah adat ini berfungsi sebagai tempat perayaan upacara adat, baik untuk bersama
keluarga maupun masyarakat sekitar. ciri khas dari rumah adat Bali terlihat dari pola massa yang
bernama Pola Sanga Mandala atau Konsep Nata.

Pakaian adat
Kebaya Bali adalah pakaian adat yang dikenakan oleh perempuan-perempuan Bali. Kebaya Bali ini
sebetulnya bisa dibuat dari berbagai jenis bahan, namun menambahkan renda adalah salah satu favorit
para perempuan Bali. Biasanya, kebaya Bali akan dikenakan dengan korset. Korset ini umumnya
dikenakan di bagian bawah dan dipakai oleh perempuan Bali yang lebih tua. Umumnya warnanya
beragam dan cukup mencolok mata.

Tarian khas
Tari kecak adalah drama tari seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan
dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari
laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan
mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama
melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya
akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan
kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Makanan khas
Konon, bebek betutu yang berasal dari Kuta, Bali ini adalah makanan kesukaan para raja di Bali. Cara
memasaknya cukup unik, yaitu daging bebek yang telah dibumbui harus dipijat-pijat terlebih dahulu.
Katanya, dengan dipijat-pijat maka daging bebek akan menjadi empuk dan bumbunya meresap hingga
ke tulang
● ACEH

Rumah adat
Rumah tradisonal suku Aceh dinamakan Rumoh Aceh. Rumah adat ini bertipe rumah panggung
dengan 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë
keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang).
Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur).

Pakaian adat
Untuk pakaian adat pria dikenal dengan nama baju Linto Biro, sedangkan untuk pakaian adat
wanitanya dikenal dengan nama Daro Buro. Pakaian adat Aceh ini biasanya digunakan pada saat-saat
istimewa saja, seperti upacara adat atau acara-acara pemerintahan lainnya. Pakaian adat pria sendiri
merupakan perpaduan dari beberapa bagian. Mulai dari bagian atas yang disebut Meukasah dan
celana atau bagian bawahannya disebut cekak musang atau ada juga yang menyebutnya dengan nama
celana sileuweu. Sedangkan untuk pakaian adat wanitanya merupakan perpaduan dari baju atasan
yang berbentuk baju kurung berlengan panjang dengan kerah baju yang bergaya seperti kerah baju
pakaian China.
Sedangkan bagian bawahnya juga mengenakan celana cekak musang.

Tarian khas
Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan
pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman
dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka
adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para
pemain dan penonton.

Makanan khas
Aceh mempunyai aneka jenis makanan yang khas. Antara lain timphan, gulai bebek, kari kambing
yang lezat, Gulai Pliek U dan meuseukat yang langka. Di samping itu emping melinjo asal kabupaten
Pidie yang terkenal gurih, dodol Sabang yang dibuat dengan aneka rasa, ketan durian (boh drien ngon
bu leukat), serta bolu manis asal Peukan Bada, Aceh Besar juga bisa jadi andalan bagi Aceh. Di Pidie
Jaya terkenal dengan kue khas Meureudu yaitu adèe. Sedangkan di kabupaten Aceh Utara lazim kita
temukan kuliner khas lainnya yaitu martabak durian yang lezat.
● KALIMANTAN TIMUR

Rumah adat
Rumah adat Kalimantan Timur dinamakan Rumah Lamin. Rumah Lamin adalah rumah adat suku
Dayak Kenyah diKalimantan Timur. Rumah itu berbentu panggung setinggi 3m dari tanah dan dihuni
oleh 25-30 kepala keluarga. Ujung atap rumah diberi hiasan kepala naga, simbol keangungan, budi
luhur, dan kepahlawanan. Halaman rumah diisi oleh patung patung Blontang, menggambarkan dewa
dewa sebagai penjaga rumah atau kampung

Pakaian adat
Baju adat Miskat adalah pakaian tradisional Kalimantan Timur yang dulunya menjadi pakaian resmi
Sultan Banjar. Model baju Miskat tampak seperti baju cina jaman dahulu. Baju Miskat untuk kaum
pria berupa baju lengan panjang dengan kancing yang miring ke bagian kanan

Tarian khas
Tari Gong, dipertunjukkan pada waktu upacara penyambutan terhadap tamu agung. Dapat pula
dipertunjukkan sewaktu kelahiran seorang bayi kepala suku. Tari ini bersumber dari tari tradisi Dayak
Kenyah, yang merupakan gabungan dari tari perang dan tari gong. Keseluruhannya menggambarkan
kisah dua orang pemuda yang memperebutkan seorang putri yang kemudian menjelma menjadi
seekor burung.

Makanan khas
Nasi kuning Samarinda adalah nasi yang berwarna kuning (karena diwarnai dengan kunyit) yang
disajikan dengan ikan haruan (ikan gabus), telur bumbu bali, bawang goreng, dan serundeng. Di
Samarinda, Anda dapat menyantap menu nasi kuning ini pada pagi atau malam hari.
● JAWA TENGAH

Rumah adat
Rumah Joglo adalah rumah adat dari Jawa Tengah yang pada umumnya dibangun dengan
menggunakan kayu jati. Ciri khas rumah Joglo dapat dikenali pada atapnya yang berbentuk tajug atau
semacam atap piramida yang mengerucu

Pakaian adat
Jawi Jangkep adalah nama pakaian adat resmi dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria.
Busana Jawi Jangkep berupa beskap berwarna gelap dengan motif bunga keemasan di bagian
tengahnya. Beskap tersebut memiliki kerah agak tinggi dan tidak memiliki lipatan.

Tarian khas
Ttari serimpi, biasanya menggambarkan perang pahlawan-pahlawan dalam cerita Menak, Purwa,
Mahabarata, Ramayanan serta Sejarah Jawa lainnya. Tarian ini juga mengisahkan pepeperangan
melalui lambing dua kubu, yaitu satu kubu yang terdiri dari penari yang terlibat dalam pertempuran.

Makanan khas
Nasi Gandul berupa nasi dengan kuah berwarna kecoklatan. Makanan ini disajikan di atas selembar
daun pisang. Rasa nasi gandul merupakan perpaduan antara soto, semur, dan rawon, rasanya manis
dan gurih. Biasanya pembeli akan diberi beberapa pilihan pelengkap, mulai dari jeroan sapi, daging,
otak, sampai lidah sapi.
● PAPUA

Rumah adat
Rumah honai atau rumah onai merupakan rumah tradisional masyarakat Papua Pegunungan
khususnya suku Dani. Rumah honai berbentuk bulat sederhana dengan pintu kecil dan tidak
dilengkapi jendela. Ada pula yang berbentuk persegi panjang, rumah jenis ini namanya Ebe'ai

Pakaian adat
Koteka merupakan pakaian adat Papua yang sangatlah terkenal. Keunikan dari baju adat Papua yakni
sebagai penutup kemaluan masyarakat asli Papua, sementara bagian tubuhnya dibiarkan terbuka
sampai nyaris terbuka. Koteka terbuat dari kulit labu air yang dihilangkan biji dan buahnya

Tarian khas
Tari Mbes, merupakan tari garapan yang berfungsi sebagai tari penyambutan tamu. Yang unik dalam
tari ini adalah adanya penggambaran tamu yang digotong dalam posisi terlentang pada sebuah perisai.
Sementara tifa, yang ritmis dinamis di tengah perkikan perkikan khas, merupakan warna tersendiri
bagi tari yang diangkat dari daerha Asmat ini.

Makanan khas
Papeda, Makanan ini terbuat dari bahan dasar tepung sagu sehingga tak heran jika teksturnya kental.
Selain itu cara makannya dengan menggulung makanan menggunakan gata-gata (terbuat dari bambu),
baru hidangan siap disantap. Jangan khawatir, kandungannya baik untuk kesehatan,

2.2 tindakan dan perilaku yang harus diterapkan dengan adanya keberagaman

- Tidak membangga-banggakan budaya sendiri

- Tidak menjelek-jelekkan budaya daerah lainnya

- Mau menikmati pertunjukan budaya daerah lainnya, misalnya kita mengikuti festival budaya
dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

- Mau mempelajari budaya daerah lainnya

- Mau menerima keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di masyarakat kita

- Mempelajari kesenian daerah lainnya

- Mengembangkan budaya daerah sendiri

Bab III

Penutup
3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa budaya di Indonesia berbeda beda setiap provinsinya, keberagaman ini
merupakan salah satu hal yang sangat berharga di negara kita, mulai dari bahasa, suku, tradisi, agama,
ras dan lainnya, akan tetapi dengan adanya keberagaman ini bisa saja memicu perselisihan antar
budaya.
Maka dari itu sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia untuk saling menghargai
keberagaman yang ada, dan tetap ingat dengan semboyan "BHINNEKA TUNGGAL IKA"

Anda mungkin juga menyukai