Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester ganjil mata kuliah
metode penelitian budaya
Disusun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.....
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah
menganugrahkan kasih sayang-Nya kepada setiap makhluk yang telah diciptakan-
Nya, dan dengan berjuta-juta nikmat yang diberikan mampu membuat kedamaian,
ketentraman, dan keindahan alam jagat raya ini, tanpa kasih dan sayang-Nya kita
tidak akan bisa berbuat apa-apa, dan dengan kehendak-Nya lah kita berada di
muka bumi ini.
Shalawat seiring salam senantiasa tercurahkan kepada kekasih Illahi rabbi
yang membawa umat manusia bangun dari keterpurukannya, tak lain dan tak
bukan ialah Nabi Muhammad SAW. Karena berkat kehadiran-Nyalah kita bisa
menikmati cinta dan kasih sayang yang telah ia bawa.
Selanjutnya penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman dan kepada
bapak/ibu dosen yang telah memberi arahan dan semangat kepada penulis,
sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik dan tepat
waktu. Laporan penelitian yang berjudul TRADISI RUWAT BUMI DI DESA
CIKEDUNG KEC. MANCAK KAB. SERANG yang saya tulis ini semoga bisa
bermanfaat bagi setiap orang yang membancanya.
Terakhir penulis memohon maaf apabila di dalam laporan yang penulis
sajikan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik
dalam segi penulisan maupun dalam segi pembahasan.
penulis
ABSTRAK
Tulisan ini merupakan hasil penelitian lapangan yang berjudul Tradisi Ruwat
Bumi di kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui beberapa persoalan. Antara lain : pertama, kondisi masyarakat yang
ada di kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang. Kedua, untuk mengetahui
bagaimana proses pelaksanaan tradisi tuwat bumi yang ada di kp. cikedung kec.
Mancak kab. Serang. Ketiga, untuk mengetahui apa fusngsi tradisi ruwat bumi
bagi masyarakat kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang. Didalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode penelitian melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi guna untuk mendapatkan informasi tentang tradisi ruwat bumi yang
masih dilestarikan oleh masyarakat di kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang.
Bagi masyarakat kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang tradisi ruwat bumi ini
merupakan salah satu cara untuk membuang malapetaka, selain itu juga tradisi ini
dijadikan sebagai tanda rasa syukur masyarakat kepada Tuhan yang maha Esa
karena telah memebrikan hasil panen yang melimpah.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................
D. Kerangka Pemikiran.................................................................................
E. Metode Penelitian....................................................................................
F. Kajian Pustaka.........................................................................................
A. Letak Geodrafis........................................................................................
B. Kondisi masyarakat dalam aspek Sosial & Budaya ...............................
C. Tipologi Masyarakat Desa Cikedung Kec. Mancak Kab. Serang..........
A. Fungsi Sosial............................................................................................
B. Fungsi Agama Dan Budaya.....................................................................
BAB V PENUTUP..............................................................................................
A. Kesipulan.................................................................................................
B. Saran-Saran..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman, suku
bangsa, budaya, bahasa dan religi serta berbagai macam adat istiadat. Indonesia
terletak di garis katulistiwa dengan iklimnya yang tropis. Dahulu penduduk
Indonesia tinggal di daerah di pulau-pulau diantara laut yang luas.hal itu
menanakan bahwasannya orang terdahulu sulit untuk berkomnikasi antar
satudengan yang lainnya. Oleh karena itu mereka membentuk suatu komunitas
melalui adat dan istiadat yang sesuai dengan kebutuhan mereka tersendiri.yang
pastinya berbeda dengan kebiasaan dan adat istiadat komunitas yang berada di
kepulauan lain.
Adat istiadat yang terbentuk secara alamiah dan berkembang dengan tersendiri
serta senantiasa berubah sesuai dengan keadaan dan perkembangan yang terjadi
dari masa kemasa.karena adat merupakan suatu kebiasaan atau sesuatu yang selalu
dilakukan. Tujuan dari pelaksanaan suatu adat adalah sebagai langkah alternatif
mencari keelamatan, ketentraman dan menjaga kelestarian ala. Adapun keyakinan
atas terlaksananya adat tersebut adalah usaha untuk membangun relasi antara
manusia dengan Tuhannya.1
Tradisi-tradisi yang masih digunakan oleh sebagian besar masyaakat
Indonesia merupakan suatu usaha untuk mewujudkan eksistensi kebudayaan
khususnya didaerahnya masing-masing. Didalam upacara adat pasti mengandung
unsur-unsur kepercayaan dan biasanya meiliki makna simbolik tersendiri, serta
pula terdapat pantangan yang tdak boleh dilakkan baik bagi yang melaksanakan
upacara adat maupun pengujung yang hadir di dalam upacara tersebut.
Tradisi dan kebudayaan yang ditanamkan oleh masyaakat indonesia yang
majemuk ini adalah manifestasi dai simbol-simbol dannilai-nilai sebagai
ungkapan kejiwaan dan perilaku manusia. Pendapat lain juga menyebutkan
1
Gea antonius atosokhi, relasi dunia dengan alam , ( jakarta : PT. Elex media
konfortindo,2005), hlm.24
bahwasannya aset terbesar kebudayaan di Indonesia memberikan nuansa
keanekaagaman corak dan adat didaerah tersebut. Tadisi meupakan kebiasaan
yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat secara turun menurun berdasarkan
nilai budaya yang terkandung di masyaakat yang bersangkutan2
Penyelenggaraan sebuah tradisi menjadi lebih penting artinya bila fungsinya
adalah sebagai pengokoh nilai-nilai budaya yang telah di wariskan secara turun
temurun oleh leluhurnya. Nilai buadaya dalam suatu tradisi ditampilkan dengan
bebagai berbagai bentuk serta tindakan yang bertujuan untuk menjunjung tinggi
nilai yang telah diwariskan oleh leluhurnya. Tradisi Ruat Bumi merupakan salah
satu dari sekian banyak tradisi yang dimiliki oleh masyaakat Indoneisa khususnya
di daerah mancak kab. Serang provinsi Banten.
Masyarakat mancak melakukan acara ruatan bumi setahun sekali setelah
musim panen tiba, acara ruatan bumi di daerah mancak ini dilakukan segai
ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan
limpahan hasil panen. oleh karna itu, acara tradisi Ruatan Bumi di desa cikedung
kec. Mancak kab. Serang ini sangat menarik untuk saya teliti.
B. Rumusan Masalah
Atas latar belakang tersebut perlu adanya pembatasan dan perumusan
masalah, perumusan masalah yang dibahas meliputi:
1. Bagaimana kondisi objektif masyarakat desa Cikedung kec. mancak kab.
serang?
2. Bagaimana proses pelaksanaan tradisi ruwatan bumi di daerah desa
Cikedung kec. mancak kab. serang?
3. Apa fungsi tradisi ruwatan bumi bagi masyarakat desa Cikedung kec.
mancak kab. Serang?
3
Deni sugono dkk, kamus besar bahasa indonesia, (jakarta : pusat bahasa, 2008), hlm.
1595
Makna dari mengumpulkan adalah mengajak masyarakat seluruh kampung
berikut dengan hasil buminya atau hasil panen nya baik dalam bentuk yang
mentah maupun sudah berbentuk panganan atau sudah diolah.
Tujuan dari ruwatan ini adalah sebagai rasa syukur terhadap Tuhan Yang
Maha Esa selain itu juga ruwatan biasanya dijadikan sebagai tindakan tolak bala
dan penghormatan atas arwah leluhur yang dipercayai masyarakat setempat.
Bumi dalam kamus besar bahasa indonesia artinya adalah planet tempat kita
hidup atau dunia jagat atau nisa juga diartikan sebagai tanah permukaan dunia.4
E. Kajian Pustaka
Ada beberapa tulisan lain yang penulis temukan yang juga membahas tentang
tradisi ruwat bumi di berbagai daerah. Antara lain adalah sebagai berikut:
Skripsi yang di tulis oleh Ida Farida, dengan judul : Agama dan Budaya (studi
tentang tradisi ruwatan masal di kelurahan Kadipaten Kabupaten Bojonegoro),
jurusan studi Agama-Agama fakultas ushuludin dan filsafat Universitas Islam
Negri Sunan Ampel Surabaya. Dalam skripsi ini, penulis membahas tentang
bagaimana prosesi tradisi ruwatan masal dan makna tradisi ruwatan masal dan
makna tradisi ruwatan masal dikelurahan Kadipaten kabupaten Bojonegoro.
Selanjutnya penulis juga menemukan jurnal yag di tulis oleh Ilham Abadi dan
Soebijantoro, dengan judul : upacara adat rueatan bumi di kelurahan winongo
kecamatan Manguharjo kota Madiun (latar belakang sejarah, nilai-nilai filosofis,
dan potensinya sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal). Dalam jurnal ini
penulis membahas tentang analisis dan deskripsi latar belakang belakang sejarah
upacara adat ruwatan bumi, nilai-nilai filosofis dan potensinya sebagai sumber
pembelajaran sejarah lokal di kelurahan winongo kecamatan Manguharjo kota
Madiun.
Selanjutnya masih banyak tulisan yang dikemukan oleh penulis terkait ruwat
bumi ini, namun di dalam tulisan ini penulis lebih mengarahkan kepada prosesi
4
Ibd, hlm.234
pelaksanaan tradisi ruwat bumi setelah musim panen panen di kp. Cikedung kec.
Mancak kab. Serang
F. Metode Peneliatian
Penelitian sejarah adalah penelitian yang mempelajari tentang masa lalu secara
sistematis dan objektif. Dengan mengumpulkan data, mengevaluasi, memveifikasi
serta mengeksistensikan bukti-bukti aga memperoleh bukti yang kuat.
Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian sejarah.
Hal ini digunakan agar mempermudah penelitian dalam setiap pembahasan
tahapan tersebut antaralain adalah sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara
Wawancara adalah prosen memeoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa pedoman
wawancara.5 Wawancara bisa mengambil beberapa bentuk, yang paling
umum adalah studi kasus betipe open-ended. Dimana peneliti dapat
menanyakan kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa
disamping opini mereka mengenai peristiwayang ada. Peneliti akan
mewawancarai bp. Ade sebagai sesepuh daeah mancak dan kang irfan
sebagai ketua kepemudaan di daerah tersebut.
b. Observasi/pengamatan
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan
pencatatan secara cermat dan sistematis, observasi juga sering diebut
dengan pengamatan.6 Jenis observasi yang peneliti gunakan adalah
obsevasi partisipasi, yang dalam pelaksanaan nya peneliti mengamatidaeah
tersebut secara langsung.
c. Dokumentasi
5
Kartika nur kusuma, jurnal psikoborneo, vol.4, no.2, 2016, hlm.368
6
Soetano, metode penelitian, (yogyakata: umit penerbit dan percetakan,2008), hlm. 83
Metode dokumen adalah salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam metodelogi penelitian untuk menelusuri data historis,
sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu berbentuk tulisan, gambar, atau karya
seseoang.7 Dokumentasi bertujuan untuk mndapatkan informasi yang
mendukung analisis dan interpretasidata.dokumen yang dimaksud bisa
berupa file-file, catatan-catatan kegiatn iwatan bumi di kp.cikedung kec.
Mancak.
3. Laporan
7
Natalia Nilamsari, memahami studi dokumen dalam penelitian kualitatif, vol. 13,no. 2,
juni 2014, hlm. 178
8
Imam suprayogo, metodologi penelitian sosial agama, (Bandung: PT. Remaja Rosda
karya,2003), hlm.19
Laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulisbtntang hasil pelaksanaan
satu penelitian yag dinuat secara jelas, disusun menurut metode penelitian dan
sistematika tertentu dengan bahasa yang lugas. Pada hakikatnya laporan harus
berisika tiga hal, yaitu apa yang dilaporkan, siapa yang melaporkan dan
kepada siapa laporan diberikan. Perlu diketahui bahwasannya suatu penelitian
baru dianggap selesai setelah adanya sebuah lapoan tertulis terkait penelitian
tersebut.9
BAB II
9
Pudjuharti, penulisan lapoan penelitian, jurnal media pwnwlitian dan pengembangan,
vol.1, no.2, 1991,hlm. 2
KONDISI OBYEKTIF MASYARAKAT DESA CIKEDUNG KEC.
MANCAK KAB. SERANG
A. Letak Geografis
Kabupaten serang merupakan salah satu kabupaten dari enam kabupaten
yang ada di provinsi Banten, terletak di ujung barat bagian utara pulau jawa
dan merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan pulau Sumatra
dengan pulau jawa dengan jarak kurang lebih 70 km dari kota jakarta.
Secara geografis wilayah kabupaten serang terletak pada koordinat 5 055’
sampai dengan 6021’LS dan 10500’ sampai dengan 106022’ BT. Jarak
terpanjang menurut garis lurus dari utara ke selatan adalah sekitar 60 km dan
jarak terpanjang dari barat ke timur adalah sekitar 90 km. Luas wilayah secara
administratif tercatat 173.409 Ha yang terbagi atas 34 wilayah kecamatan, 354
desa dan 20 kelurahan.
Kemudian mancak merupakan salah satu kecamatan di kabupaten serang,
provinsi Banten yang secara geografis termasuk pengembangan dari serang
barat dengan luas wilayah 72,03 km2. Secara administratif kecamatan mancak
terdiri dari 14 desa antara lain sebagai berikut:
1. Desa labuan
2. Desa mancak
3. Desa batu kuda
4. Desa winong
5. Desa balekembang
6. Desa talaga
7. Desa waringin
8. Desa sangiang
9. Desa angsana
10. Desa pasirwaru
11. Desa ciwarna
12. Desa cikedung
13. Desa sigendong
14. Desa bale kencana
11
Wawancara dengan heri irawan, pemuda desa cikedung kecamatan mancak kabupaten
serang pada tanggal 8 desember 2019
Tipologi masyarakat desa adalah kondisi spesifik keunggulan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia dan potensi kelembagaan serta
potensi prasarana dan sarana dalam menentukan arah perkembangan dan
pembinaan masyarakat berdasarkan karakteristik keunggulankomperatif dan
kompetetif dari sebuah desa dan kelurahan. Semua desa dan kelurahan harus
bisa digolongkan menurut karakteristik tertentu.12
Desa merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan bernegara
khususnya di Indonesia dalam undang-undang Negara Republik Indonesia
No.22 taahun 1948 dijelaskan bahwasannya desa adalah bentuk daerah
otonom yang terendah setelah kota. 13
tipologi masyarakat desa bisa dilihat
dari kegiatan pokok yang ditekuni masyarakatnya untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Selain itu tipologi desa juga dapat dilihat dari segi
pemukiman maupun dari tingkat perkembangan masyarakat desa itu sendiri.
Tipologi masyarakat desa terbagi menkadi dua yaitu desa pertanian dan desa
industri.
1. Desa pertanian.
Berdasarkan pola permukiman ada enam tipe desa pertanian yaitu farm
vilage type (orang bermukim secara bersama dalam suatu tempat dengan
sawah, ladang yang berbeda di sekitar tempat mereka), nebolous farm
vilage type (penduduk bermukin bersama di suatu tempat, dan sebagian
lainnya menyebar diluar permukiman bersama sawah ladang nya),
arranged isolated farm vilage type (penduduknya bermukim di sekitar
jalan-jalan yang menghubungkan dengan pusat perdagangan, pure isolated
farm vilage type (penduduknya bermukim secata tersebar bersama sawah
dan ladangnya masing-masing), the scattered farmstead commonity
(penduduknya ada yang tersebar di sawah dan ada yang mentebar bersama
ladangnya), dan yang terakhir adalah the cluster village (penduduk
terpusat ditempat-tempat tertentu selebihnya adalah ladang).
12
Rika dispaka ‘tipologi desa berdasarkan perkembangan nagari aur talaok kecamatan
bayang kabupaten pesisir selatan’, jurnal spesial no.3, vol.5, 2018. Hlm. 39
13
Agusniar ‘menilik urgensi desa di era otonomi daerah’, journal of rural and
depelopment, vol.4, no.2, agustus 2013
2. Desa industri
Sehain dilihat dari aspek mata pencaharian, tipologi desa juga dapat dilihat
dari perkembangan masyarakatnya yaitu desa tradisional, desa swakarya,
desaswasembada.
BAB III
PROSES PELAKSANAAN TRADISI RUWAT BUMI DI DESA
CIKEDUNG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG
A. Fungsi Sosial
Bagi masyarakat desa cikedung kecamatan mancak kabupaten serang yang
dilaksanakan pada bulan muharram ini merupakan suatu usaha untuk
mencapai keselamatan bagi seluruh warga desa. Selain itu ruwat bumi ini
merupakan hasul karya dari nenek moyang yang tujuan yang tujuannnya agar
dihindarkan dari musibah dan berbagai penyakit serta dengan diadakannya
acara ruwat bumi ini membangun rasa solidaritas dan kerukunan antarwarga.
Pada hakikatnya, tradisi ruwatan bumi ini adalah selametan Selanjutnya,
tujuan dari slametan ini yang paling menonjol adalah hanya untuk bersyukur
kepada Allah SWT. karena dalam kehidupan masyarakat desa cikedung
kecamatan mancak kabupaten serang merasa telah dicukupi kehidupannya
baik hasil panen yang berupa padi ataupun bahan pokok makanan lainnya
yang hasilnya berlimpah, namun rasa syukur itu dilakukan dengan jalan
menggelar tradisi peninggalan nenek moyang, yaitu ruwat bumi.
antonius Gea atosokhi, relasi dunia dengan alam , ( jakarta : PT. Elex media
konfortindo,2005), hlm.24
sri Trisna wadani, ‘upacara adat mantukucing’, jurnal agastya, vol.7, no.1, januari
2017, hlm.67
sugono Deni dkk, kamus besar bahasa indonesia, (jakarta : pusat bahasa, 2008),
hlm. 1595
nur Kartika kusuma, jurnal psikoborneo, vol.4, no.2, 2016, hlm.368
Soetano, metode penelitian, (yogyakata: umit penerbit dan percetakan,2008),
hlm. 83
Nilamsari Natalia, memahami studi dokumen dalam penelitian kualitatif, vol.
13,no. 2, juni 2014, hlm. 178
suprayogo Imam, metodologi penelitian sosial agama, (Bandung: PT. Remaja
Rosda karya,2003), hlm.19
Pudjuharti, penulisan lapoan penelitian, jurnal media pwnwlitian dan
pengembangan, vol.1, no.2, 1991,hlm. 2
Rinkasan ekslusif cagar alam, dinas lingkungan hidup dan kehutanan provinsi
banten tahun 2018. Hlm. 6
dispaka Rika ‘tipologi desa berdasarkan perkembangan nagari aur talaok
kecamatan bayang kabupaten pesisir selatan’, jurnal spesial no.3, vol.5,
2018. Hlm. 39
Agusniar ‘menilik urgensi desa di era otonomi daerah’, journal of rural and
depelopment, vol.4, no.2, agustus 2013
Wawancara dengan heri irawan, usia 25 tahun pemuda desa cikedung kecamatan
mancak kabupaten serang pada tanggal 8 desember 2019
INSTRUMEN PENELITIAN