Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENELITIAN

TRADISI RUWAT BUMI DI DESA CIKEDUNG KEC. MANCAK KAB.


SERANG

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester ganjil mata kuliah
metode penelitian budaya

Dosen Pengampu : Siti Fauziah. M, Ag

Disusun Oleh :

Citra Dewi Septia Kholipah 171350039

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDIN DAN ADAB

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.....
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah
menganugrahkan kasih sayang-Nya kepada setiap makhluk yang telah diciptakan-
Nya, dan dengan berjuta-juta nikmat yang diberikan mampu membuat kedamaian,
ketentraman, dan keindahan alam jagat raya ini, tanpa kasih dan sayang-Nya kita
tidak akan bisa berbuat apa-apa, dan dengan kehendak-Nya lah kita berada di
muka bumi ini.
Shalawat seiring salam senantiasa tercurahkan kepada kekasih Illahi rabbi
yang membawa umat manusia bangun dari keterpurukannya, tak lain dan tak
bukan ialah Nabi Muhammad SAW. Karena berkat kehadiran-Nyalah kita bisa
menikmati cinta dan kasih sayang yang telah ia bawa.
Selanjutnya penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman dan kepada
bapak/ibu dosen yang telah memberi arahan dan semangat kepada penulis,
sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik dan tepat
waktu. Laporan penelitian yang berjudul TRADISI RUWAT BUMI DI DESA
CIKEDUNG KEC. MANCAK KAB. SERANG yang saya tulis ini semoga bisa
bermanfaat bagi setiap orang yang membancanya.
Terakhir penulis memohon maaf apabila di dalam laporan yang penulis
sajikan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik
dalam segi penulisan maupun dalam segi pembahasan.

Serang, 16 November 2019

penulis
ABSTRAK

Tulisan ini merupakan hasil penelitian lapangan yang berjudul Tradisi Ruwat
Bumi di kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui beberapa persoalan. Antara lain : pertama, kondisi masyarakat yang
ada di kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang. Kedua, untuk mengetahui
bagaimana proses pelaksanaan tradisi tuwat bumi yang ada di kp. cikedung kec.
Mancak kab. Serang. Ketiga, untuk mengetahui apa fusngsi tradisi ruwat bumi
bagi masyarakat kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang. Didalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode penelitian melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi guna untuk mendapatkan informasi tentang tradisi ruwat bumi yang
masih dilestarikan oleh masyarakat di kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang.
Bagi masyarakat kp. Cikedung kec. Mancak kab. Serang tradisi ruwat bumi ini
merupakan salah satu cara untuk membuang malapetaka, selain itu juga tradisi ini
dijadikan sebagai tanda rasa syukur masyarakat kepada Tuhan yang maha Esa
karena telah memebrikan hasil panen yang melimpah.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................
D. Kerangka Pemikiran.................................................................................
E. Metode Penelitian....................................................................................
F. Kajian Pustaka.........................................................................................

BAB II KONDISI OBYEKTIF MASYARAKAT DESA CIKEDUNG KEC.


MANCAK KAB. SERANG...............................................................................

A. Letak Geodrafis........................................................................................
B. Kondisi masyarakat dalam aspek Sosial & Budaya ...............................
C. Tipologi Masyarakat Desa Cikedung Kec. Mancak Kab. Serang..........

BAB III PROSES PELAKSANAAN TRADISI RUWAT BUMI DI DESA


CIKEDUNG KEC. MANCAK KAB. SERANG.............................................

A. Persiapan Sebelum Pelaksaan Tradisi Ruwat Bumi................................


B. Pelaksanaan Tradisi Ruwat Bumi............................................................
C. Kegiatan setelah pelaksanaan ruwat bumi...............................................

BAB IV FUNGSI TRADISI RUWAT BUMI BAGI MASYARAKAT DESA


CIKEDUNG KEC. MANCAK KAB. SERANG.............................................

A. Fungsi Sosial............................................................................................
B. Fungsi Agama Dan Budaya.....................................................................
BAB V PENUTUP..............................................................................................

A. Kesipulan.................................................................................................
B. Saran-Saran..............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman, suku
bangsa, budaya, bahasa dan religi serta berbagai macam adat istiadat. Indonesia
terletak di garis katulistiwa dengan iklimnya yang tropis. Dahulu penduduk
Indonesia tinggal di daerah di pulau-pulau diantara laut yang luas.hal itu
menanakan bahwasannya orang terdahulu sulit untuk berkomnikasi antar
satudengan yang lainnya. Oleh karena itu mereka membentuk suatu komunitas
melalui adat dan istiadat yang sesuai dengan kebutuhan mereka tersendiri.yang
pastinya berbeda dengan kebiasaan dan adat istiadat komunitas yang berada di
kepulauan lain.
Adat istiadat yang terbentuk secara alamiah dan berkembang dengan tersendiri
serta senantiasa berubah sesuai dengan keadaan dan perkembangan yang terjadi
dari masa kemasa.karena adat merupakan suatu kebiasaan atau sesuatu yang selalu
dilakukan. Tujuan dari pelaksanaan suatu adat adalah sebagai langkah alternatif
mencari keelamatan, ketentraman dan menjaga kelestarian ala. Adapun keyakinan
atas terlaksananya adat tersebut adalah usaha untuk membangun relasi antara
manusia dengan Tuhannya.1
Tradisi-tradisi yang masih digunakan oleh sebagian besar masyaakat
Indonesia merupakan suatu usaha untuk mewujudkan eksistensi kebudayaan
khususnya didaerahnya masing-masing. Didalam upacara adat pasti mengandung
unsur-unsur kepercayaan dan biasanya meiliki makna simbolik tersendiri, serta
pula terdapat pantangan yang tdak boleh dilakkan baik bagi yang melaksanakan
upacara adat maupun pengujung yang hadir di dalam upacara tersebut.
Tradisi dan kebudayaan yang ditanamkan oleh masyaakat indonesia yang
majemuk ini adalah manifestasi dai simbol-simbol dannilai-nilai sebagai
ungkapan kejiwaan dan perilaku manusia. Pendapat lain juga menyebutkan

1
Gea antonius atosokhi, relasi dunia dengan alam , ( jakarta : PT. Elex media
konfortindo,2005), hlm.24
bahwasannya aset terbesar kebudayaan di Indonesia memberikan nuansa
keanekaagaman corak dan adat didaerah tersebut. Tadisi meupakan kebiasaan
yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat secara turun menurun berdasarkan
nilai budaya yang terkandung di masyaakat yang bersangkutan2
Penyelenggaraan sebuah tradisi menjadi lebih penting artinya bila fungsinya
adalah sebagai pengokoh nilai-nilai budaya yang telah di wariskan secara turun
temurun oleh leluhurnya. Nilai buadaya dalam suatu tradisi ditampilkan dengan
bebagai berbagai bentuk serta tindakan yang bertujuan untuk menjunjung tinggi
nilai yang telah diwariskan oleh leluhurnya. Tradisi Ruat Bumi merupakan salah
satu dari sekian banyak tradisi yang dimiliki oleh masyaakat Indoneisa khususnya
di daerah mancak kab. Serang provinsi Banten.
Masyarakat mancak melakukan acara ruatan bumi setahun sekali setelah
musim panen tiba, acara ruatan bumi di daerah mancak ini dilakukan segai
ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan
limpahan hasil panen. oleh karna itu, acara tradisi Ruatan Bumi di desa cikedung
kec. Mancak kab. Serang ini sangat menarik untuk saya teliti.

B. Rumusan Masalah
Atas latar belakang tersebut perlu adanya pembatasan dan perumusan
masalah, perumusan masalah yang dibahas meliputi:
1. Bagaimana kondisi objektif masyarakat desa Cikedung kec. mancak kab.
serang?
2. Bagaimana proses pelaksanaan tradisi ruwatan bumi di daerah desa
Cikedung kec. mancak kab. serang?
3. Apa fungsi tradisi ruwatan bumi bagi masyarakat desa Cikedung kec.
mancak kab. Serang?

C. Tujuan Perumusan Masalah


2
Trisna sri wadani, ‘upacara adat mantukucing’, jurnal agastya, vol.7, no.1, januari 2017,
hlm.67
Adapun tujuan daripenelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Bagaimana kondisi objektif masyarakat desa Cikedung
kec. mancak kab. Serang.
2. Untuk mengetahui Bagaimana proses pelaksanaan tradisi ruwatan bumi di
desa Cikedung kec. mancak kab. Serang.
3. Untuk mengetahui Apa fungsi ritual tradisi bumi bagi masyarakat Desa
Cikedung kec. mancak kab. Serang.
D. Kerangka Pemikiran
Tradisi menurut bahasa adalah adat kebasaan yang dilakukan secara turun-
temurun yang masih dijalankan dlam kehidupan masyaakat setempat. Sedangkan
tradisi menurut istilah merupakan suatu produk yang dihasilkan oleh masyaakat
sesuai dengan kondisi sosialnya.
Adat menurut kamus besar bahasa indonesia adalah peraturan. Sedangkan
menurut istilah adat adalah suatu kebiasaan atau sesuatu yang sering dilakukan.
Upacara adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan sekelompok serta memiliki
tahapan yang sudah diatur sesuai dengan tujuan acara. Menurut kamus besar
bahasa indonesia upacara adalah rangkaian atau prtbuatan yangterkain kepada
aturan-aturan tertentu sesuai dengan adat dan agama masing-masing. Yang kedua
upacara juga dapatdiartikan sebagai perbuatan atau perayaan yang dilakukan
sehubungan dengan adanya acara penting.3
Jadi upacara adat adalah suatu tradisi masyarakat yang masih dianggap
memiliki nilai-nilaiyang masih cukup relevan bagi kehidupan masyarakat
penduduknya. Upacaa adat merupakan simbol warisan nenek moyang yang
bersifat kurtural dan tidak tertulis, tetapi mengandung nilai dan makna yang
sangat signifikan bagi masyarakat yang masih mempecayainya. Tujuan upacara
adat adalah mencapai keserasian dan meningkatkan kesejahteraan.
Ruwat secara menurut kamus besar bahasa indonesia artinya adalah pulih
kembali ke keadaan semula atau terlepas dari nasib buruk yang akan menimpah.
Ruawat berasal dari bahasa sunda yang artinya memelihara atau mengumpulkan.

3
Deni sugono dkk, kamus besar bahasa indonesia, (jakarta : pusat bahasa, 2008), hlm.
1595
Makna dari mengumpulkan adalah mengajak masyarakat seluruh kampung
berikut dengan hasil buminya atau hasil panen nya baik dalam bentuk yang
mentah maupun sudah berbentuk panganan atau sudah diolah.
Tujuan dari ruwatan ini adalah sebagai rasa syukur terhadap Tuhan Yang
Maha Esa selain itu juga ruwatan biasanya dijadikan sebagai tindakan tolak bala
dan penghormatan atas arwah leluhur yang dipercayai masyarakat setempat.
Bumi dalam kamus besar bahasa indonesia artinya adalah planet tempat kita
hidup atau dunia jagat atau nisa juga diartikan sebagai tanah permukaan dunia.4

E. Kajian Pustaka
Ada beberapa tulisan lain yang penulis temukan yang juga membahas tentang
tradisi ruwat bumi di berbagai daerah. Antara lain adalah sebagai berikut:
Skripsi yang di tulis oleh Ida Farida, dengan judul : Agama dan Budaya (studi
tentang tradisi ruwatan masal di kelurahan Kadipaten Kabupaten Bojonegoro),
jurusan studi Agama-Agama fakultas ushuludin dan filsafat Universitas Islam
Negri Sunan Ampel Surabaya. Dalam skripsi ini, penulis membahas tentang
bagaimana prosesi tradisi ruwatan masal dan makna tradisi ruwatan masal dan
makna tradisi ruwatan masal dikelurahan Kadipaten kabupaten Bojonegoro.
Selanjutnya penulis juga menemukan jurnal yag di tulis oleh Ilham Abadi dan
Soebijantoro, dengan judul : upacara adat rueatan bumi di kelurahan winongo
kecamatan Manguharjo kota Madiun (latar belakang sejarah, nilai-nilai filosofis,
dan potensinya sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal). Dalam jurnal ini
penulis membahas tentang analisis dan deskripsi latar belakang belakang sejarah
upacara adat ruwatan bumi, nilai-nilai filosofis dan potensinya sebagai sumber
pembelajaran sejarah lokal di kelurahan winongo kecamatan Manguharjo kota
Madiun.

Selanjutnya masih banyak tulisan yang dikemukan oleh penulis terkait ruwat
bumi ini, namun di dalam tulisan ini penulis lebih mengarahkan kepada prosesi

4
Ibd, hlm.234
pelaksanaan tradisi ruwat bumi setelah musim panen panen di kp. Cikedung kec.
Mancak kab. Serang
F. Metode Peneliatian
Penelitian sejarah adalah penelitian yang mempelajari tentang masa lalu secara
sistematis dan objektif. Dengan mengumpulkan data, mengevaluasi, memveifikasi
serta mengeksistensikan bukti-bukti aga memperoleh bukti yang kuat.
Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian sejarah.
Hal ini digunakan agar mempermudah penelitian dalam setiap pembahasan
tahapan tersebut antaralain adalah sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara
Wawancara adalah prosen memeoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa pedoman
wawancara.5 Wawancara bisa mengambil beberapa bentuk, yang paling
umum adalah studi kasus betipe open-ended. Dimana peneliti dapat
menanyakan kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa
disamping opini mereka mengenai peristiwayang ada. Peneliti akan
mewawancarai bp. Ade sebagai sesepuh daeah mancak dan kang irfan
sebagai ketua kepemudaan di daerah tersebut.

b. Observasi/pengamatan
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan
pencatatan secara cermat dan sistematis, observasi juga sering diebut
dengan pengamatan.6 Jenis observasi yang peneliti gunakan adalah
obsevasi partisipasi, yang dalam pelaksanaan nya peneliti mengamatidaeah
tersebut secara langsung.
c. Dokumentasi

5
Kartika nur kusuma, jurnal psikoborneo, vol.4, no.2, 2016, hlm.368
6
Soetano, metode penelitian, (yogyakata: umit penerbit dan percetakan,2008), hlm. 83
Metode dokumen adalah salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam metodelogi penelitian untuk menelusuri data historis,
sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu berbentuk tulisan, gambar, atau karya
seseoang.7 Dokumentasi bertujuan untuk mndapatkan informasi yang
mendukung analisis dan interpretasidata.dokumen yang dimaksud bisa
berupa file-file, catatan-catatan kegiatn iwatan bumi di kp.cikedung kec.
Mancak.

2. Teknik analisis data


Analisis data adalah proses penghimpunan data atau pengumpulan data
dengan tujuan untuk menyooti dan memreroleh informasi yang bermanfaat.8
Adaupun langkah langkah analisis data yang akan peneliti lakukan adalah
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang
didukung dengan wawancara secara mendalam, observasi, dan
dokumentasi.
b. Setelah data-data tersebut terkumpul, kemudian data itu dikelompokan,
memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan hal-hal yang penting
yang terkait dengan pembasan ruwatan bumi
c. Setelah data dikumpulkan dan dikelompokan mka data tersebut di
deskripsikan dan dijelaskan secara objektif.
d. Kemudian kenyataan tersebut dipelajari dan di fahami aga
mencapatkan kesimpulan secara logis.

3. Laporan
7
Natalia Nilamsari, memahami studi dokumen dalam penelitian kualitatif, vol. 13,no. 2,
juni 2014, hlm. 178
8
Imam suprayogo, metodologi penelitian sosial agama, (Bandung: PT. Remaja Rosda
karya,2003), hlm.19
Laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulisbtntang hasil pelaksanaan
satu penelitian yag dinuat secara jelas, disusun menurut metode penelitian dan
sistematika tertentu dengan bahasa yang lugas. Pada hakikatnya laporan harus
berisika tiga hal, yaitu apa yang dilaporkan, siapa yang melaporkan dan
kepada siapa laporan diberikan. Perlu diketahui bahwasannya suatu penelitian
baru dianggap selesai setelah adanya sebuah lapoan tertulis terkait penelitian
tersebut.9

BAB II
9
Pudjuharti, penulisan lapoan penelitian, jurnal media pwnwlitian dan pengembangan,
vol.1, no.2, 1991,hlm. 2
KONDISI OBYEKTIF MASYARAKAT DESA CIKEDUNG KEC.
MANCAK KAB. SERANG

A. Letak Geografis
Kabupaten serang merupakan salah satu kabupaten dari enam kabupaten
yang ada di provinsi Banten, terletak di ujung barat bagian utara pulau jawa
dan merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan pulau Sumatra
dengan pulau jawa dengan jarak kurang lebih 70 km dari kota jakarta.
Secara geografis wilayah kabupaten serang terletak pada koordinat 5 055’
sampai dengan 6021’LS dan 10500’ sampai dengan 106022’ BT. Jarak
terpanjang menurut garis lurus dari utara ke selatan adalah sekitar 60 km dan
jarak terpanjang dari barat ke timur adalah sekitar 90 km. Luas wilayah secara
administratif tercatat 173.409 Ha yang terbagi atas 34 wilayah kecamatan, 354
desa dan 20 kelurahan.
Kemudian mancak merupakan salah satu kecamatan di kabupaten serang,
provinsi Banten yang secara geografis termasuk pengembangan dari serang
barat dengan luas wilayah 72,03 km2. Secara administratif kecamatan mancak
terdiri dari 14 desa antara lain sebagai berikut:
1. Desa labuan
2. Desa mancak
3. Desa batu kuda
4. Desa winong
5. Desa balekembang
6. Desa talaga
7. Desa waringin
8. Desa sangiang
9. Desa angsana
10. Desa pasirwaru
11. Desa ciwarna
12. Desa cikedung
13. Desa sigendong
14. Desa bale kencana

Cikedung merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan mancak.


Untuk menuju ke desa cikedung dari arah kota serang kita harus menempuh
jarak kurang lebih berjarak sekitar 25 KM10 dari pacar mancak menuju desa
cikedung memakan waktu sekitar 1,5 jam.

B. Kondisi masyarakat dalam aspek Sosial budaya & ekonomi


Corak kehidupan sosial masyarakat desa dapat dikatakan masih homogen
dan pola interaksinya horizontal, banyak dipengaruhi oleh kekeluargaan.
Kehidupan sosial masyarakat desa ditandai denganrasa kepemilikan ikatan
batin yang sangat kuat antar sesama warga desa, yaitu saling bekerjasama
untuk mencapai tujuan mereka seperti pada waktu membangun rumah,
masyarakat desa pasti bahu membahu untuk menyelesaikan pembangunan
tersebut laih hal nya dengan masyarakat kota yang jika membangun rumah itu
identik dengan menyuruh tukang.
Desa cikedung merupakan desa yang berada di pedalaman kecamatan
mancak, desa ini berada jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Karena
letaknya yang berada di antara bukit bukit dan hutan-hutan kemudian
menjadikan desa ini sejuk, meskipun waktu sudah menunjukan siang hari
namun suasanya di desa cikedung seperti masih berada di pagi hari.
Desa cikedung juga merupakan daerah yang belum terjamah oleh orang
banyak, karena posisi desa yang berada di pedalaman dengan kondisi jalan
yang cukup berbahaya karena jalan tersebut masih berupa tanah dan bebatuan
tajam selain itu juga jalannya masih sangat terjal yang di sampingnya terdapat
jurang yang cukup dalam dan tidak ada pembatas jalan. Kondisi yang seperti
ini merupakan salah satu penyebab desa ini jarang dikunjungi.
Dilihat dari aspek sosial dan budayanya masyarakat desa cikedung ini
masih sangat kental akan kekeluargaannya, masyarakat masih saling
membantu satu sama lain. Cara berkomunikasi antara satu individu dengan
individu lain pun masih menggunakan bagasa yang baik dan santun bahasa
10
Rinkasan ekslusif cagar alam, dinas lingkungan hidup dan kehutanan provinsi banten
tahun 2018. Hlm. 6
yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari masyarakat desa cikedung
kecamatan mancak kabupaten serang adalah bahasa sunda.
Didalam bidang ekonomi masyarakat desa cikedung kabupaten serang ini
belum memiliki sebuah perekonomian yang tetap dan masih tergolong
kedalam masyarakat yang perekonomiannya menengah kebawah. Karena
sebagian besar warganya hanya bekerja sebagai seorang petani, yang hanya
mengandalkan hasil panen. Tidak semua warganya seorang petani, tetapi ada
juga warga cikedung yang bekerja di pabrik, namun hanya sekitar 10% nya
saja, itupun bukan pegawai tetap melainkan sebagai kuli dan kawyawan
kontrak.
Banyak kekayaan alam disekitar desa cikedung yang sebenarnya bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memajukan perekonomian mereka,
namun karena minimnya pengetahuan warga sekitar justru menjadikan
perekonomian mereka tidak mengalami kemajuan yang signifikan, hanya
mengandalkan hasil panen saja.
Karena jalan yang kurang memadai ditambah kondisi desa yang berada di
pedalaman membuat warga desa cikedung kecamatan mancak kabupaten
serang mengalami kesulitan jika ingin melakukan berbagai aktifitas di luar
desa. Contohnya juga ingin membeli kebutuhan sehari-hari di pasar, karena di
desa cikedung tidak ada pasar, jadi masyarakat harus pergi kepasar mancak
untuk membeli kebutuhan sehar-hari mereka. Dan itupun masyarakat desa
cikedung harus menempuh jarak sekitar 10-12 km dan menghabiskan waktu
sekitar 1,5 jam untuk bisa sampai ke pasar macak.11

C. Tipologi Masyarakat Desa Cikedung Kec. Mancak Kab. Serang

11
Wawancara dengan heri irawan, pemuda desa cikedung kecamatan mancak kabupaten
serang pada tanggal 8 desember 2019
Tipologi masyarakat desa adalah kondisi spesifik keunggulan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia dan potensi kelembagaan serta
potensi prasarana dan sarana dalam menentukan arah perkembangan dan
pembinaan masyarakat berdasarkan karakteristik keunggulankomperatif dan
kompetetif dari sebuah desa dan kelurahan. Semua desa dan kelurahan harus
bisa digolongkan menurut karakteristik tertentu.12
Desa merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan bernegara
khususnya di Indonesia dalam undang-undang Negara Republik Indonesia
No.22 taahun 1948 dijelaskan bahwasannya desa adalah bentuk daerah
otonom yang terendah setelah kota. 13
tipologi masyarakat desa bisa dilihat
dari kegiatan pokok yang ditekuni masyarakatnya untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Selain itu tipologi desa juga dapat dilihat dari segi
pemukiman maupun dari tingkat perkembangan masyarakat desa itu sendiri.
Tipologi masyarakat desa terbagi menkadi dua yaitu desa pertanian dan desa
industri.
1. Desa pertanian.
Berdasarkan pola permukiman ada enam tipe desa pertanian yaitu farm
vilage type (orang bermukim secara bersama dalam suatu tempat dengan
sawah, ladang yang berbeda di sekitar tempat mereka), nebolous farm
vilage type (penduduk bermukin bersama di suatu tempat, dan sebagian
lainnya menyebar diluar permukiman bersama sawah ladang nya),
arranged isolated farm vilage type (penduduknya bermukim di sekitar
jalan-jalan yang menghubungkan dengan pusat perdagangan, pure isolated
farm vilage type (penduduknya bermukim secata tersebar bersama sawah
dan ladangnya masing-masing), the scattered farmstead commonity
(penduduknya ada yang tersebar di sawah dan ada yang mentebar bersama
ladangnya), dan yang terakhir adalah the cluster village (penduduk
terpusat ditempat-tempat tertentu selebihnya adalah ladang).

12
Rika dispaka ‘tipologi desa berdasarkan perkembangan nagari aur talaok kecamatan
bayang kabupaten pesisir selatan’, jurnal spesial no.3, vol.5, 2018. Hlm. 39
13
Agusniar ‘menilik urgensi desa di era otonomi daerah’, journal of rural and
depelopment, vol.4, no.2, agustus 2013
2. Desa industri
Sehain dilihat dari aspek mata pencaharian, tipologi desa juga dapat dilihat
dari perkembangan masyarakatnya yaitu desa tradisional, desa swakarya,
desaswasembada.

Corak kehidupan didesa didasarkan pada ikatan kekeluargaan yang erat.


Masyarakat merupakan gemeinschafet yang memiliki unsur gotong royong
yang kuat Faktor lingkungan geografis memberi pengaruh juga terhadap
gotong royong diantaranya

a. faktor topografi setempat yang memberikan suatu ajang hidup dan


suatu bentuk adaptasi kepada penduduk.
b. Faktor ikhm yang dapat memberikan pengaruh positif rnaupun negatif
terhadap penduduk terutama para petani.
c. Faktor bencana alam seperti letusan gunung, gempa bumi dan banjir.
Selain dari itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah unsur unsur
desa, unsur unsur tersebut yaitu:
a. daerah, dalam artian tanah-tanah yang produktif dan yang tidak,
beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan
batas yang merupakan lingkungan geografis tempat.
b. Penduduk adalah hal yang memiliki jumlah pertambahan, kepadatan,
persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.
c. Tata kehidupan, dalam hal ini tata pergaulan dan ikatan - ikatan warga
desa.

Jadi menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa atau tutal


society. Unsur lain yang termasuk unsur desa yaitu, unsur letak. Letak suatu
desa umumnya selalu jauh dari kota atau pusat kota. Peninjauan ke desa -desa
atau perjalananke desa sama artunya dengan menjauhi kehidupan di kota dan
lebih mendekati daerah - daerah yang ,omotom dam sunyi. Desa-desa yang
letaknya pada perbatasan kota mempunyai kemungkinan yang lebih banyak
daripada desa yang ada di pedalaman.
Jika dilihat dari berbagai aspek baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya,
maka masyarakat desa cikedung kecamatan mancak kabupaten serang
termasuk kedalam tipe masyarakat desa pertanian tipe farm vilage type (orang
bermukim secara bersama dalam suatu tempat dengan sawah, ladang yang
berbeda di sekitar tempat mereka). Karena permukiman warga dikelilingi oleh
sawah dan kebun.

BAB III
PROSES PELAKSANAAN TRADISI RUWAT BUMI DI DESA
CIKEDUNG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

A. Persiapan Sebelum Pelaksaan Tradisi Ruwat Bumi


Tradisi ruwat bumi yang di lakukan di desa cikedung kecamatan mancak
kabupaten serang merupakan sebuah perayaan yang di laksanakan untuk
melestarikan budaya dari nenek moyang terdahulu, selain untuk melestarikan
budaya tersebut ruwat bumi juga simbolkan sebagai rasa syukur masyarakat
karena Tuhan sudah memberikan hasil panen yang melimpah sehingga
kebutuhan warga bisa terpenuhi.
Tradisi ruwat bumi di adakan secara rutin setiap satu tahun sekali, dan
dilaksanakan pada bulan muharram. Dan biasanya 2 bulan sebelum
dilaksanakannnya ruwat bumi kepala desa cikedung sudah memberikan
himbauan atau pengumuman kepada warganya untuk bersiap-siap
bahwasannya dua bulan lagi akan diadakan acara tradisi ruwat bumi.
Setelah kepala desa mengumumkan hal itu kemudian masing-masing RT
yang berada di sekitar desa cikedung mulai mempersiapkan barang-barang
hasil panen yang akan di bawa di tempat kepala adat. Barang yang diberikan
atau di bawa di kepada adat bukan hanya padi saja melainkan ada juga pisang,
cabai, dan melinjo/tangkil.
Barang barang-tersebut dibawa ke rumah kepala adat agar di masak untuk
hidangan ketika tasyakuran pelaksanaan ruwat bumi berlangsung. di desa
cikedung kecamatan mancak sendiri memiliki makanan khas yaitu ikan gabus
dan ikan lendi
B. Pelaksanaan Tradisi Ruwat Bumi
Setelah ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum pelaksaan
acara tradisi ruwat bumi. Selanjutnya adalah prosesi selama acara tradisi ruwat
bumi ini berlangsung. Setelah masing-masing RT mempersiapkan barang-
barang apa saja yang harus di bawa kepada kepala adat, ketika pelaksanaan
ruwat bumi, masyarakay desa cikedung kecamatan mancak biasanya
membawa bibit padi yang nantinya ikut di serta di bacakan doa, setelah
dibacakan doa bibit padi itu dibawa pulang kembali. mereka maasih
mempercayai bahwasannya jika bibit padi yang ikut didoakan nantinya bakal
tumbuh dengan subur.
Pelaksanaan tradisi ruwat bumi di laksanakan atau dimulai pada waktu
siang hari sekitar jam 11 siang sampai dengan selesai, selama acara
berlangsung seperti biasanya orang yang mengadakan tasyakuran di bacakan
doa doa keselamatan, tahlil serta kalimat-kalimat syukur lainnya. Acara tradisi
ruwat bumi di pimpin oleh ketua adat yang bernama Arkani ples.
Masih dalam rangkaian acara pelaksanakan ruwat bumi, setelah
pembacaan doa dan tahlil selesai kemudian di adakan pertunjukan seni pencak
silat dan pertunjukan wayang golek sebagai pelengkap dari acara ruwat bumi
tersebut. Pertunjukan ini berlangsung samapai malam hari.

C. Kegiatan Yang Dilakukan Masyarakat Setelah Pelaksanaan Ruwat Bumi


Pasca pelaksanaan acara ruwat bumi masyarakat desa cikedung kecamatan
mancak kabupaten serang ini biasanya langsung pulang ke rumah masing-
masing, namun juga seorang warga yang mendapat hasil panen lebih itu
mengadakan tasyakuran kembali di rumah masing-masing. Dan kemudian
keesokan harinya masyarakat kembali beraktifitas seperti semula.
BAB IV

FUNGSI TRADISI RUWAT BUMI BAGI MASYARAKAT DESA


CIKEDUNG KEC. MANCAK KAB. SERANG

A. Fungsi Sosial
Bagi masyarakat desa cikedung kecamatan mancak kabupaten serang yang
dilaksanakan pada bulan muharram ini merupakan suatu usaha untuk
mencapai keselamatan bagi seluruh warga desa. Selain itu ruwat bumi ini
merupakan hasul karya dari nenek moyang yang tujuan yang tujuannnya agar
dihindarkan dari musibah dan berbagai penyakit serta dengan diadakannya
acara ruwat bumi ini membangun rasa solidaritas dan kerukunan antarwarga.
Pada hakikatnya, tradisi ruwatan bumi ini adalah selametan Selanjutnya,
tujuan dari slametan ini yang paling menonjol adalah hanya untuk bersyukur
kepada Allah SWT. karena dalam kehidupan masyarakat desa cikedung
kecamatan mancak kabupaten serang merasa telah dicukupi kehidupannya
baik hasil panen yang berupa padi ataupun bahan pokok makanan lainnya
yang hasilnya berlimpah, namun rasa syukur itu dilakukan dengan jalan
menggelar tradisi peninggalan nenek moyang, yaitu ruwat bumi.

B. Fungsi Agama Dan Budaya


Masyarakat desa cikedung beranggapan bahwa tradisi ruwat bumi ini
merupakan sebuah perayaan yang sakral yang harus di adakan setahun sekali
guna melestarikan budaya nenek moyang secara turun temurun dari generasi
ke generasi.
Dalam kehidupan manusia agama dan budaya memiliki sebuah hubungan
yang sangat erat, jika Agama dan budaya adalah dua hal yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi dikaitkan dengan sebuah tradisi.
Pertama agama mempengaruhi kebudayaan dalam pembentukannya, nilainya
adalah agama simbolnya adalah kebudayaan. Kedua budaya dapat
mempengaruhi simbol agama dan yang ke tiga budaya juga bisa
menggantikan sistem nilai dan simbol agama. Agama dan budaya mempunyai
sebuah persamaan yaitu, keduaya adalah sistem nilai dan sistem simbol dan
keduanya juga mudah sekali terancam setiap kali dibenturkan dengan
perubahan sosial masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, ruwat bumi ini merupakan sebuah kebudayaan
yang memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat yang menjalankan namun disisi
lain agama pun ikut berperan di dalamnya. Seperti ketika pelaksanaan ruwat
bumi ada sesi tasyakuran dan tahlil serta melantunkan kalimat-kalimat syukur
dari situ saja kita sudah bisa melihat bahwasannya meskipun ruwat bumi ini
merupakan tradisi turun menurun tetapi masyarakat desa cikedung ini tidak
melupakan bahwa tujuan mereka adalah bersyukur kepada Tuhan yang maha
Esa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang sudah dipaparkan di atas, dapat ditarik sebuah
kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1. Kampung cikedung merupakan salah satu desa dari empat belas desa
yang berada di kecamatan mancak, letak desa cikedung berada diantara
bukit-bukit dan juga berada ditengah tengan hutan dengan dikelilingi
pohon-pohon besar dan persawahan yang luas. Desa cikedung juga
merupakan desa yang belum banyak terjamah oleh banyak orang,
karena kondisi jalan yang terjal dan ekstrem menjadi salah satu
permasalahan yang terjadi di desa cikedung. Dari segi sosial budaya
nya masyarakat cikedung masih menjunjung tinggi kekeluargaan.
Namun dari bidang ekonomi masyarakat desa cikedung masih
tergolong kedalam kelas ekonomi menengah kebawah, karena
masyarakat desa cikedung belum memiliki pendapatan yang tetap,
masyarakat hanya mengandalkan pendapatan dari hasil panen, karena
sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani meskipun ada juga
masyarakat yang bekerja di luar desa atau bekerja di pabrik namun itu
hanya setitar 10% saja dan itupun hanya sebagai kuli atau pegawai
kontrak.
2. Acara tradisi ruwat bumi ini di laksanakan setahun sekali dan biasanya
bertepatan pada bulan muharram, tradisi ini merupakan sebuah bukti
nyata bahwa masyarakat masih melestarikan budaya yang diturunkan
dari nenek moyang terdahulu, selain untuk melestarikan kebudayaan
terdahulu, tradisi ruwat bumi ini juga merupakan sebuah wujud rasa
syukur masyarakat terhadap Tuhan yang maha Esa karena telah
memberikan rezeki berupa hasil panen yang memuaskan sehingga
kebutuhan masyarakat desa cikedung bisa terpenuhi, dua bulan
sebelum pelaksanaan biasanya kepala desa sudah mengumumkan
terlebih dahulu kepada masyarakat bahwasannya akan diadakan acara
ruwat bumi, setelah itu barulah dari setiap rt menyiapkan barang
barang yang akan di bawa ketempat ketua adat, barang barang hasil
panen bukan hanya padi saja, melainkan ada juga melinjo/tangkil.
3. Fungsi ruwat bumi bagi masyarakat desa cikedung kecamatan mancak
kabupaten serang selain untuk melestarikan kebudayaan, juga
memperkuat tali kekeluargaan antar sesama warga desa cikedung.
B. Saran-saran
setelah melakukan penelitian setidaknya ada beberapa saran yang ingin
diajukan antara lain:
1. Kepada dinas perhubungan untuk kiranya bisa memperbaiki kondisi
jalan di daerah desa cikedung dan sekitarnya.
2. Kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan daerah cikedung dan
sekitarnya karna memang kondisi yang belum terjalamah oleh orang
banyak
3. Kepada dinas kebudayaan dan pariwisata untuk segera melakukan
observasi ke daerah cikedung karena di desa cikedung memiliki
potensi kebudayaan dan alam yang harus di lestarikan dan diperhatihan
oleh instansi pemerintah setempat agar kebudayaan yang ada bisa terus
berlanjut dan bisa dirasakan oleh generasi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

antonius Gea atosokhi, relasi dunia dengan alam , ( jakarta : PT. Elex media
konfortindo,2005), hlm.24
sri Trisna wadani, ‘upacara adat mantukucing’, jurnal agastya, vol.7, no.1, januari
2017, hlm.67
sugono Deni dkk, kamus besar bahasa indonesia, (jakarta : pusat bahasa, 2008),
hlm. 1595
nur Kartika kusuma, jurnal psikoborneo, vol.4, no.2, 2016, hlm.368
Soetano, metode penelitian, (yogyakata: umit penerbit dan percetakan,2008),
hlm. 83
Nilamsari Natalia, memahami studi dokumen dalam penelitian kualitatif, vol.
13,no. 2, juni 2014, hlm. 178
suprayogo Imam, metodologi penelitian sosial agama, (Bandung: PT. Remaja
Rosda karya,2003), hlm.19
Pudjuharti, penulisan lapoan penelitian, jurnal media pwnwlitian dan
pengembangan, vol.1, no.2, 1991,hlm. 2
Rinkasan ekslusif cagar alam, dinas lingkungan hidup dan kehutanan provinsi
banten tahun 2018. Hlm. 6
dispaka Rika ‘tipologi desa berdasarkan perkembangan nagari aur talaok
kecamatan bayang kabupaten pesisir selatan’, jurnal spesial no.3, vol.5,
2018. Hlm. 39
Agusniar ‘menilik urgensi desa di era otonomi daerah’, journal of rural and
depelopment, vol.4, no.2, agustus 2013
Wawancara dengan heri irawan, usia 25 tahun pemuda desa cikedung kecamatan
mancak kabupaten serang pada tanggal 8 desember 2019
INSTRUMEN PENELITIAN

NO. INFORMAN PERTANYAAN

bagaimana kondisi sosial masyarakat desa


Cikedung kec. mancak kabupaten serang
1. ketua Rt/Rw
bagaimana asal-usul ruawat bumi?

apa sajayang dibutuhkan ketika acara ruwat bumi?

adakah larangan yang diatur ketika acara ruwat


bumi dilaksanakan?

kapan upacara ruwat bumi ini dilaksanakan?


sesepuh desa Cikedung
2. kec. Mancak kabupaten
serang apa persiapan yang harus dilakukan sebelum acara
ruwatan ini dimulai?

siapa yang memimpin acara uwat bumi ini?

bagaimana proses jalannyaacara ruwat bumi?

dimana acara ruwat bumi ini dilaksanakan?


siapa saja peserta yang menghadiri acara ruwat
bumi?
ketua pemuda desa
3 Cikedung kec. Mancak apasaja simbol-simbol yang terdapat di dalam ruwat
kabupaten serang bumi?
apa makna simbol tersebut?

apa fungsi ruwat bumi bagi kehidupan masyarakat


desa Cikedung kec. Mancak ?
Lampiran-lampiran

Dokumentasi kondisi perkampungan disekitar desa cikedung


Dokumentasi kondisi jalan di daerah menuju desa cikedung

Anda mungkin juga menyukai