BUDAYA LOKAL
DISUSUN OLEH :
1. ANDINI AGUSTIN
2. ARDIANSYAH VICKY M.
3. AZAM DWI SAPUTRA
4. IAN TAHTA ARANETA
5. IKA ISMATUL HAWA
6. JESSICA AFRILIA P.
7. REHAN ANGGA S.
8. VENTI NADILA
KELAS : VII A
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan.
Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada guru pembimbing dan teman-
teman yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari di
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat
untuk diri kami sendiri,teman-teman, serta orang lain.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Menghargai Budaya Lokal............................................................................................2
1. Objek Budaya Lokal................................................................................................2
2. Contoh Budaya Lokal..............................................................................................2
a. Kesenian Tradisional.........................................................................................2
b. Alat Musik Tradisional......................................................................................3
c. Senjata Tradisional............................................................................................4
B. Menghargai Makanan Tradisional ................................................................................6
1. Kategori Makanan Tradisional..........................................................................6
2. Ciri-Ciri Makanan Tradisional..........................................................................7
C. Menghargai Produk dan Jasa Lokal...............................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya lokal
yang berkembang di masyarakat. Perkembangan budaya lokal di setiap daerah tentu
memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat nasionalisme, karena
kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat. Namun dalam
era globalisasi ini, budaya lokal pada sisi lain mengalami kemajuan yang sangat pesat,
tetapi di sisi lain juga mengakibatkan kerusakan pada budaya lokal.
Generasi muda adalah harapan masa depan, calon pemimpin masa depan. Suatu
bangsa apabila generasi mudanya memiliki kualitas yang unggul dan semangat yang kuat
untuk memajukan budaya daerah yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia, maka
bangsa itu akan besar. Namun saat ini peran generasi muda dalam menjaga dan
melestarikan budaya daerah masing masing sangat lemah. Hal ini dikarenakan generasi
muda pada saat ini lebih suka mengikuti budaya modern yang kebarat-baratan dari pada
budaya daerah (budaya lokal) yang lebih beradat dan beradab. Apabila generasi muda
lebih memperhatikan budaya lokal maka budaya lokal suatu bangsa tidak akan punah di
era globalisasi ini. Karena budaya lokal sangat berpengaruh terhadap perilaku generasi
muda. Dan generasi muda akan lebih menghargai nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai
solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan semakin kuat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan budaya lokal dan apa saja contohnya?
2. Apa saja makanan tradisional dan apa saja ciri-cirinya?
3. Apa saja produk jasa lokal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan budaya lokal dan contohnya
2. Untuk mengetahui makanan tradisional dan ciri-cirinya
3. Untuk mengetahui produk jasa lokal
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ludruk adalah salah satu contoh budaya lokal di Indonesia yang berasal dari
Jawa Timur. Ludruk adalah suatu kesenian drama tradisional yang diperagakan
oleh sekelompok orang di atas panggung.
2) Tari Jaipong
Tari jaipong juga termasuk contoh budaya di Indonesia yang berasal dari Jawa
Barat. Tari jaipong biasanya dimainkan oleh satu orang atau sekelompok
penari yang mengunakan pakaian tradisional Jawa Barat, seperti kebaya.
2
3) Wayang Golek
3
Sasando merupakan alat musik tradisional dari pulau Rote, Nusa Tenggara
Timur (NTT). Cara memainkan alat musik tradisional ini yaitu dengan cara
dipetik.
c. Senjata Tradisional
Contoh budaya lokal di Indonesia lainnya adalah senjata tradisional yang
merupakan simbol pemegang pucuk tertinggi dalam adat pusaka.
Berikut ini contoh senjata tradisional beserta fungsinya.
1) Keris
Keris adalah senjata tikam golongan belati yang bentukny khas dan mudah
dibedakan dari senjata tajam lainnya, karena tidak simetris.
Keris digunakan sebagai senjata dalam perang. Kini, keris lebih digunakan
sebagai aksesoris dalam berbusana.
2) Klewang
Klewang adalah pedang bermata satu dan panjangnya yang menyerupai golok.
Klewang golok bersisi satu dengan tumpuan berat yang terletak ditengah golok
kampilan. Ukuran panjang dari klewang sendiri setara dengan panjang pedang.
Meski digunakan sebagai senjata utama untuk berperang, Klewang juga
seringkali digunakan untuk kegiatan bertani
3) Kujang
4
Kujang merupakan contoh senjata tradisional dari Jawa Barat. Kujang terbuat
dari besi, baja, dan bahan pamor yang panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan
beratnya sekitar 300 gram.
Kujang yang dibuat sekitar abad ke 8 ini biasanyya menjadi senjata, alat
pertanian, pertambangan, hiasan maupun cindera mata.
d. Pakaian Tradisional
Pakaian adat ini biasa digunakan dalam ritul adat, tradisi adat, pernikahan, atau
acara adat lainnya.
Berikut ini beberapa contoh budaya lokal di Indonesia yang berupa pakaian adat.
1) Kain Ulos
Ulos yang biasa disebut sebagai kain ulos merupakan salah satu jenis kain khas
masyarakat Batak, Sumatra Utara. Dari bahasa asalnya, "ulos" berarti kain.
Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Palembang,
yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin.
2) Baju Bodo
Baju bodo yang merupakan pakaian adat tradisional perempuan suku Bugis an
suku Makassar, Sulawesi dan Bugi Pagatan, Kalimantan.
pakaian adat ini dikenal sebagai pakaian yang sering digunakan saat ada
upacara pernikahan, namun kini juga mulai dipakai dalam acara-acara resmi
dan perayaan.
5
B. MENGHARGAI MAKANAN TRADISIONAL
1. Kategori Makanan Tradisional
Makanan tradisional ini dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, antara lain
sebagai berikut :
a. Makanan tradisional yang hampir punah
Makanan tradisional yang hampir punah ini langka dan hampir jarnag dapat
ditemui. Hal ini mugkin disebabkan karena ketersediaan bahan dasarnya mulai
sulit didapat.
Contohnya : Dodongkal, kue rangi, clorot, geblek,
6
Kelompok makanan tradisional yang populer merupakan makanan tradisional yang
tetap disukai masyarakat dengan bukti banyak dijual, laku, dan dibeli oelh
konsumen.
Contohnya : gudeg, emping melinjo, gatot, thiwul, tempe benguk, kipo, dan sate
klathak.
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian
dari budaya Indonesia (khususnya jawa) sejak lama.
Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang
dipanaskan dan canting atau kuas utuk membuat pola gambar atau motif yang
dioleskan diatas selembar kain. Berdasarkan periode perkembangan dan wilyah
penyebaran motif kain batik di Indonesia, batik dapat dibagi menjadi dua kategori
yaitu sebagai berikut.
7
a) Batik pedalaman (klasik)
Motif batik pesisir memperlihatkan gambaran yang berbeda dengan motif batik
keraton. Batik pesisir lebih bebas serta kaya akan motif dan warna.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya lokal
yang berkembang di masyarakat. Perkembangan budaya lokal di setiap daerah tentu
memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat nasionalisme, karena
kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat.
Contoh budaya lokal di Indonesia yaitu berupa kesenian tradisional, alat musik
tradisional, senjata tradisional, pakaian tradisional.
Contoh makanan tradisional yaitu mencakup 3 kategori, diantaranya yaitu makanan
tradisional yang hampir punah, makanan tradisional yang kurang populer, dan makanan
tradisional yang populer (eksis).
Sedangkan untuk produk dan jasa lokal yaitu menyerupai produk kerjainan lokal
berupa batik.
B. Saran
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Kami sebagai pembuat makalah, berharap semua pihak dapat mendukung
kebijakan ini. Kepada teman- teman dan semua pihak yang terlibat dalam proses
percetakan makalah ini kami ucapkan banyak terimakasih .
9
DAFTAR PUSTAKA
10