MODUL 2
KONSEP KARYA MUSIK DAN
PEMBELAJARANNYA
Penulis:
Rien Safrina M.A., Ph.D
Penulis:
Rien Safrina M.A., Ph.D
Editor:
Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd.
Dr. Udi Utomo, M.Si.
Uyuni Widiastuti, S.Pd., M.Pd.
Penerbit:
Kemendikbud
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa atas karunia
dan rahmatNya, sehingga Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG) Mata Pelajaran
Seni Budaya dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Mata Pelajaran Seni Budaya terdiri atas pembelajaran Seni Rupa, Seni
Musik, Seni Tari, dan Teater, yang secara keseluruhan terdiri dari enam (6)
Modul.
Modul ini merupakan modul kedua (2) yang berisi 4 Kegiatan Belajar
(KB). KB satu (1) yaitu Konsep, Unsur, Teknik, Bentuk dan Struktur Karya
Musik, Tema, dan Nilai Estetis Dalam Karya Musik; KB dua (2) tentang Teknik
Dasar dan Format Bernyanyi. KB tiga (3) tentang Ansambel Musik; dan KB
empat (4) Pembelajaran dan Pengetahuan Estetika Musik.
Dalam kesempatan ini kami, tim penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Modul ini.
Penghargaan kami berikan kepada Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan
yang telah mempercayakan penyusunan Modul ini kepada kami. Apresiasi juga
kami berikan kepada kolega di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Jakarta, yang sudah berjuang bersama menyelesaikan Modul ini. Sekali lagi, kami
sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami,
mohon maaf kami tidak bisa menyebutkan nama satu persatu.
Akhirnya, kami menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak
apabila ada hal yang kurang berkenan. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan ajar Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Seni Budaya dan
dalam mata kuliah di lingkungan Program Studi Pendidikan Seni Musik.
ii
DAFTAR ISI
MODUL 2
A. P e n d a h u l u a n ............................... . ........................ .
1
B. Inti.............................................................................................. 3
C. Penutup ..................................................................................... 44
KB 2 : TEKNIK DASAR DAN FORMAT BERNYANYI ........................ 52
A. Pendahuluan ................................................................................ 52
B. Inti ............................................................................................ 53
C. Penutup........................................................................................ 76
A. Pendahuluan ................................................................................ 82
B. Inti ............................................................................................ 83
C. Penutup........................................................................................ 106
C. Penutup........................................................................................ 125
iii
K eg i a t a n B el a j a r (
K B) KONSEP, UNSUR, TEKNIK, PROSEDUR,
BENTUK dan STRUKTUR, TEMA, DAN NILAI
ESTETIS DALAM KARYA MUSIK
1
A. Pendahuluan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam
meningkatkan kompetensi profesional guru dan tenaga kependidikan adalah
melalui program pendidikan profesi guru (PPG). Program ini dijalankan sesuai
dengan Peraturan menteri Negara dan Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan
angka kreditnya yaitu kegiatan pengembangan diri. Pengembangan diri tersebut
dilakukan dengan salah satunya yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat).
Agar kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan secara optimal maka diperlukan
modul-modul yang telah dirancang dengan berazaskan kesesuaian dan kelayakan
agar dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran melalui
pendidikan dan pelatihan yang telah diprogramkan.
Modul ini dirancang dan disusun sebagai pedoman dalam mengembangkan
kompetensi dalam memahami dasar-dasar musik yang berkaitan dengan materi
yang digunakan dalam pembelajaran musik di jenjang sekoloah menengah. Materi
yang dibuat merupakan materi yang disusun berdasarkan kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru-guru seni budaya. Materi tersebut meliputi Konsep Pendidikan
Seni Musik dan Pembelajarannya.
Modul kedua dari enam Modul Mata Pelajaran Seni Budaya ini disusun
untuk memenuhi kebutuhan Program Profesi Guru Dalam Jabatan. Materi dalam
modul KB satu ini merupakan materi yang disusun berdasarkan kisi-kisi Capaian
Mata Kegiatan dan Indikator Esensial Program Profesi Guru Seni Budaya. Ini
adalah dasar pengetahuan bagi Anda sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya di
jenjang pendidikan Sekolah Menengah. Modul kedua tentang Konsep Pendidikan
Seni Musik dan Pembelajarannya terdiri atas empat Kegiatan Belajar yaitu
kegiatan
1
belajar satu yang mencakup konsep, unsur, teknik, prosedur, bentuk dan struktur,
tema, dan nilai estetis dalam karya musik. Kegiatan Belajar dua mencakup teknik
dasar dan format bernyanyi. Kegiatan Belajar tiga mencakup konsep dasar
ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik sederhana. Akhirnya,
kegiatan belajar empat mencakup pembelajaran pengetahuan dan estetika musik.
1. Deskripsi Singkat
Modul ini merupakan buku pegangan untuk mencapai tingkat penguasaan
dalam pembelajaran karya musik, dan terdiri atas empat kegiatan belajar (KB).
Kegiatan Belajar pertama, menguraikan tentang Konsep, Unsur, Teknik, Prosedur,
Bentuk dan Struktur, Tema, dan Nilai Estetis Dalam Karya Musik. Kegiatan
Belajar kedua, menguraikan tentang Teknik Dasar dan Format Bernyanyi.
Kegiatan Belajar ketiga, menguraikan tentang materi Ansambel Musik. Sementara
itu, Kegiatan Belajar keempat, menguraikan materi tentang Pembelajaran dan
Pengetahuan Estetika Musik.
Penyusunan modul ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan
dasar bagi guru-guru seni musik atau seni budaya tentang konsep, unsur, teknik,
prosedur, bentuk dan struktur, tema, dan nilai estetis dalam karya musik. Setelah
mempelajari modul ini guru diharapkan dapat memahami, menganalisis, dan
menjelaskan konsep, unsur, teknik, bentuk dan struktur, tema, serta nilai estetis
dalam karya musik.
2. Relevansi
Relevansi modul terhadap tugas pekerjaan yang akan dijalankan peserta
Program Profesi Guru dalam mempelajari konsep, unsur, teknik, bentuk dan
struktur, tema, serta nilai estetis dalam karya musik tidak hanya berfungsi untuk
menambah pengetahuan serta wawasan yang tepat di bidang pendidikan dan
pembelajaran dalam berolah karya musik seperti komposisi dan aransemen musik,
namun juga memberikan bekal keterampilan dan rasa musikalitas dalam
menghasilkan karya-karya musik yang dapat digunakan sebagai materi
pembelajaran di sekolah.
Sementara itu, dengan adanya materi terkait tema dan nilai estetis dalam
karya musik, diharapkan dapat memberikan pemahaman tema-tema serta nilai-
nilai estetis yang terdapat dalam karya musik yang dihasilkan, baik berupa karya
komposisi maupun karya aransemen musik, selanjutnya guru diharapkan dapat
mengimplementasikannya dalam pembelajaran estetika musik.
3. Petunjuk Belajar
Modul ini dapat digunakan baik secara mandiri, kelompok, atau dengan
bimbingan fasilitator dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Untuk membantu
Anda dalam menguasai kemampuan menguraikan materi-materi dalam Modul 2
KB 1, Anda dapat mempelajari keseluruhan materi dalam KB 1 ini dengan cara
berurutan dari awal sampai akhir. Selanjutnya, ikuti petunjuk dan langkah-langkah
pembelajaran yang ada dalam modul; mengerjakan soal-soal yang disediakan
dalam modul ini; mencermati dan memahami materi dalam video yang disediakan
dalam modul ini; memperbanyak membaca referensi terkait karya-karya musik,
agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Hal ini disebabkan Modul 2 KB 1 ini
menekankan pada pemahaman musik. Lebih lanjut, Anda dapat menginstal
aplikasi barcode scan di playstore pada hp android untuk memindai beberapa
contoh materi yang dijelaskan pada modul ini.
4. Peta Kompetensi
Setelah menyelesaikan Modul 2 KB 1 ini, kompetensi yang akan Anda
peroleh adalah kemampuan menjelaskan konsep, unsur, teknik, bentuk dan
struktur, tema, serta nilai estetis dalam karya musik. Adapun susunan modul
tersebut dituangkan dalam peta kompetensi Kegiatan Belajar (KB) satu ini yang
terlihat pada gambar 1.
Menguraikan konsep karya musik
Menganalisis unsur dalam karya musik
Konsep, Unsur,
Teknik,
Menganalisis teknik dan prosedur dalam karya musik
Prosedur, Bentuk
dan
Struktur,Tema, Menguraikan bentuk dan struktur dalam karya musik
Dan Nilai Estetis
Dalam Karya
Musik Menentukan tema dalam karya musik
Gambar 1. Peta Kompetensi konsep, unsur, teknik, bentuk dan struktur, tema,
serta nilai estetis dalam karya musik
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda akan memiliki bekal pengalaman
dan pengetahuan untuk mampu menganalisis:
b. Konsep, unsur, teknik dan prosedur dalam karya musik
c. Bentuk dan struktur, tema, dan nilai estetis dalam karya musik
Setelah mempelajari bagian pendahuluan dari modul ini yang terdiri atas
deskripsi singkat, relevansi, petunjuk belajar, sampai pada sub capaian
pembelajaran, selanjutnya dapat dipelajari materi-materi dalam Kegiatan Belajar 2
yang diuraikan dalam sub bab 3 yaitu Uraian Materi.
2. Uraian Materi
a. Konsep Karya Musik
s Karya musik merupakan sebuah karya yang di dalamnya terdiri atas notasi-
notasi grafis musik, namun tidak termasuk kata-kata atau tindakan apa pun yang
dimaksudkan untuk dinyanyikan, diucapkan atau dilakukan dengan musik. Selain
itu, sebagian besar karya musik dikaitkan dengan jejak dokumenter yang
dituangkan dalam bentuk skor, dimana parameter tertentu ditetapkan. Namun
demikian, terdapat pula karya-karya musik lain yang tidak didokumetasikan dan
bahkan dibiarkan terbuka, dan karya tersebut dapat diidentifikasi sebagai dokumen
yang memenuhi syarat untuk perlindungan hak cipta atau kepemilikan penulis
(Butt, 2015).
Bermacam-macam karya musik lahir dan berkembang di negeri tercinta
ini, mulai dari musik vokal dalam bentuk lagu yang berupa nyanyian, sampai pada
musik instrumen yang ditimbulkan dari suara alat yang berupa instrumentalia.
Mendengarkan musik adalah kegiatan yang bersifat auditif, artinya menangkap
bunyi, suara, dan nada melalui indera pendengaran. Selain itu, ada pula kegiatan
mendengarkan musik secara imajinatif (ditangkap dalam hati). Hal ini tejadi
karena dilakukan tanpa adanya suara atau bunyi yang didengar secara
sesungguhnya, tetapi bunyi musiknya diserap lewat kegiatan membaca nada-nada
atau notasi musik, artinya membaca musik secara visual karena dibantu dengan
partitur.
Secara garis besar, konsep karya musik berupa suatu perputaran bahwa
karya musik dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu musik barat yang
dikenal dengan penggunaan tangga nada diatonis dan musik tradisi yang dikenal
dengan penggunaan tangga nada pentatonis. Dari dua jenis karya musik
tersebut dapat dikelompokkan lagi ke dalam masing-masing kategori berdasarkan
jenis dan konsep seperti pada musik vokal maupun musik intrumen. Konsep
musik vokal maupun musik instrumen akan melatar belakangi terciptanya karya
musik tersebut. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda perhatikan bagan konsep
karya musik dapat dilihat melalui bagan berikut.
Musik Gambang Kromong asli dari daerah Jakarta khususnya Betawi dan
merupakan gabungan antara musik betawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat
musik yaitu gamelan dan alat-alat musik China. Dua buah alat perkusi yaitu
Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik tersebut. Musik ini
pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas
Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya
menggunakan tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan
biasanya bertema humor dan sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-
laki dan perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran. Seiringnya zaman, musik
Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya hanya
menggunakan gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga
ditambahkan dengan menggunakan alat musik modern seperti gitar, drum, bas dan
lainnya. Dengan banyaknya kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang
menyebutnya “gambang kromong kombinasi”.
Berikut contoh lagu Jakarta (betawi) yang biasa dibawakan dalam musik
gambang kromong.
Gambar 04. Lagu Sirih Kuning
(sumber: https://notangkalaguku.com/not-lagu-sirih-kuning/)
Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang
terbuat dari bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan
mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul
supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur
sari, uyon-uyon dan lagu lainnya. Contoh musik krumpyung dapat dilihat di link
berikut
:
https://www.youtube.com/watch?v=zD_OuDEPQWo
atau silahkan scan barcode berikut :
Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik
utamanya adalah sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat
halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro. Biasanya Sasando Gong
digunakan sebagai pengiring acara penyambutan tamu dan hiburan bagi
masyarakat di sana.
Contoh pertunjukan musik sasando gong dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=OrCymQKnr1g
atau silahkan scan barcode berikut :
9. Musik Panting
Dalam konteks musik barat, konsep diartikan sebagai ide atau gagasan
yang mendasari terciptanya keindahan bentuk, harmoni, dan ekspresi emosi
musikal dari masyarakat barat. Konsep musik yang diciptakan memberikan ciri-
ciri tertentu untuk memberikan sebuah karakter atau ciri khas yang menjadikan
pembeda dengan karya musik lainnya. Musik barat yang dalam hal ini
dikategorikan musik klasik, Soeharto (1991:63) mengatakan musik klasik
merupakan (1) musik yang berasal jauh dari masa lalu, namun tetap disukai
sampai kini. (2) musik yang berasal dari masa sekitar akhir abad ke 18, semasa
hidup komponis Beethoven dan Mozart, karya seni kedua tokoh itu yang juga
dikenal sebagai periode Klasik. (3) musik yang pembuatan dan penyajiannya
memakai bentuk, sifat, dan gaya dari musik masa lalu. Musik klasik merupakan
salah satu periode perkembangan gaya musik. Pada zaman ini musik tidak
menggunakan beat secara konstan, sedangkan komposisi instrumennya beragam,
serta (4) musik yang muncul pada zaman klasik, musik yang serius dan memiliki
nilai keindahan tinggi. Contoh karya musik barat yang bergenre musik klasik
adalah seperti gambar berikut.
Gambar 14. Partitur Fur Elise Karya Beethoven
(sumber : https://www.google.com/partiturfurelise)
Untuk melihat contoh karya fur elise tersebut bisa dilihat di link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=Hu7hscHkfPw
atau silahkan scan barcode berikut :
1. Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada
dalam musik. Dalam musik melodi akan terdengar layaknya nada yang seolah-
olah bergerak menuju puncak kemudian kembali ke kondisi sebelumnya. Melodi
terdiri atas pitch, durasi, dan tone. Pitch juga biasa disebut timbre atau warna
suara. pitch merupakan suatu hal yang mengatur serangkaian not, yang
dilambangkan dengan alfabet A-G. Not-not tersebut menjadi melodi dalam selang
waktu tertentu yang dinamakan durasi. Not dapat dihasilkan dari berbagai macam
alat musik dengan warna suara yang berbeda-beda atau dikenal dengan nama tone.
Jika seniman musik ingin mengungkapkan sebagian atau penuh nada-nada,
maka melodi menjadi media penting untuk dipelajari. Lain kata, melodi
merupakan bentuk penuh atau sepenggal ungkapan nada yang ingin disampaikan
kepada penikmat musik. Tingkatan melodi yang baik adalah melodi yang
memiliki interval yang terjangkau oleh alat musik maupun oleh suara manusia.
Tidak terlalu tinggi dan juga tidak teralu rendah. Untuk lebih jelasnya tentang
melodi simaklah video
di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=bbBdo2smMBg
atau silahkan scan barcode berikut :
2. Irama (Ritme)
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang
beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari pengulangan
bunyi, panjang pendek kata dalam sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan
kata-kata dalam syair sebuah lagu. secara sederhana irama atau ritme bisa
diartikan sebagai penentu ketukan dalam musik.
Cara merasakan sebuah ritme yaitu dengan mendengarkan lagu secara
berulang-ulang. Ritme akan melekat di benak penikmat musik jika selalu dilatih.
Seperti misalnya ketika seseorang mendengarkan sebuah lagu dan dengan tanpa
sadar mengangguk-angguk mengikuti irama lagunya. Pola irama akan
memberikan perasaan ritmis, karena irama sendiri akan menggerakkan perasaan
seseorang seirama dengan gerakan fisik. Untuk melihat lebih lanjut mengenai
ritme silahkan lihat dalam link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=rdRSdqYNJL0
atau silahkan scan barcode berikut :
3. Birama
Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan atau
ayunan berulang-ulang, datang secara teratur dalam waktu yang sama. Birama
biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 4/4, 6/8, dan seterusnya.
Angka di atas tanda “/” (Pembilang) menunjukan nilai ketukan pada tiap birama,
sedangkan angka di bawah tanda “/” (penyebut) menunjukan nilai notasi dalam
satu ketukan. Untuk melihat lebih lanjut mengenai penjelasan birama, silahkan
lihat dalam link
berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=J8YMS9HzmL0
atau silahkan scan barcode berikut:
4. Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang disusun membentuk
tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan tangga
nada pentatonik. tangga nada diatonik adala tangga nada yang terdiri dari 7 buah
nada dengan 2 jenis jarak (1/2 dan 1), sedangkan tangga nada penatatonik adalah
tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada, pasti
memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya yang bisa lebih
rendah atau lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehinga membentuk ciri
khas tertentu.
Penjelasan lebih lanjut mengenai tangganada silahkan lihat pada link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=VKvSQzII7Zw
atau silahkan scan barcode berikut :
5. Harmoni
Dalam musik, harmoni merupakan keselarasan paduan bunyi. Secara
teknis, harmoni meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan
bunyi dengan bentuk keseluruhan. harmoni memiliki elemen interval dan akor.
interval merupakan susunan tiga nada apabila dibunyikan secara serentak akan
terdengar harmonis, sedangkan akor akan mengiringi melodi. tanpa akor akan
kehilangan separuh nyawa dan tidak akan terdengar harmonis.
Bisa diibaratkan bahwa melodi akan memenuhi komposisi seni musik
secara horizontal, sedangkan harmoni akan memenuhi aspek yang berhubungan
dengan nada-nada secara vertikal. Peranan harmoni akan terlihat ketika seorang
penyanyi membawakan sebuah lagu yang diiringi menggunakan instrumen musik.
Jika terdengar indah, maka dapat diartikan lagu tersebut berhasil dibawakan
dengan baik, karena memiliki paduan bunyi yang selaras antara penyanyi dan
instrumen musik yang digunakan.
6. Tempo
Dalam musik, tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. semakin
cepat suatu lagu dimainkan, maka semakin besar juga nilai tempo dari lagu
tersebut. unsur tempo dalam seni musik digolongkan menjadi 8, yaitu Largo
(Lambat Sekali), Lento (Lebih Lambat), Adagio (Lambat), Andante (Sedang),
Moderato (sedang Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih Cepat), dan
Presto (Cepat Sekali).
Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak tepat maka
seorang penyanyi dapat saja akan menyanyi lebih cepat dari iringan musiknya.
Ukuran dari tempo sendiri adalah beat. Beat merupakan ketukan yang menunjukan
banyaknya ketukan dalam satu menit. Sebagai contoh apabila ada sebuah lagu
dengan beat MM 60, ini berarti dalam satu menit terdapat 60 ketukan.
7. Dinamik
Dinamik dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk memainkan
nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan nyaring (keras) atau lembut
tersebut memiliki istilah tersendiri dalam permainan seni musik, seperti Piano (p:
Lembut), Pianissiomo (pp: Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp: Agak Lembut),
Mezzo Forte (mf: Agak Keras), Forte (f: Keras), Fortissimo (ff: Sangat Keras),
selain itu masih ada lagi tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo
dan decrescendo. Crescendo merupakan penanda agar musik dimainkan dengan
keras, sedangkan decrescendo menandakan agar musik dimainkan dengan lembut.
Dinamika merupakan unsur yang paling kuat menunjukan emosi atau
perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni musik jika dibandingkan
dengan unsur-unsur seni musik lainnya. Dinamik dapat menujukan sebuah karya
seni musik memiliki nuansa sedih, riang, agresif, atau datar. Dinamik akan
memainkan perasaan seniman maupun pendengarnya sehingga akan masuk
kedalam musik yang didengarkan. Untuk melihat lebih lanjut mengenai penjelasan
dinamik dalam musik, silahkan lihat dalam link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=WXRVfPHZFvw
atau silahkan scan barcode berikut :
8. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre
sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya, biasa dikatakan
timbre akan bregantung dri instrumen musik yang dibunyikan, timbre yang
dihasilkan alat musik tiup tentu saja akan berbeda dengan timbre yang dihasilkan
dari alat musik petik, meskipun keduanya dimainkan dalam nada yang sama.
Setalah Anda memahami dan mampu menganalisis unsur-unsur dalam
karya musik. Sekarang pelajari dan pahami prinsip-prinsip dalam karya musik.
Anda telah mempelajari teknik dan prosedur dalam karya musik sehingga
karya musik memiliki fungsi di berbagai bidang. Berikutnya Anda harus mampu
menjelaskan bentuk dalam karya musik.
Karya musik memiliki ragam bentuk seperti Song form (bentuk lagu satu
bagian, dan dua bagian), bentuk deret (tema variasi, rondo, suita), bentuk sonata
(sonata barok, sonata klasik), bentuk polifon ( kanon, motet, madrigan, dan fuga),
bentuk siklis (opera, oratorio, cantata). Musik mengalami perkembangan dari
waktu ke waktu dan terdapat perbedaan bentuk musik pada setiap masa.
Dalam analisis bentuk karya musik, terdapat ragam motif atau pengolahan
figur sebagai karakteristik bentuk karya musik itu sendiri. Ragam motif atau
pengolahan tersebut antara lain repetisi/pengulangan, sekuen naik dan turun,
alternasi (berselang-seling), contrary motion (gerak berlawanan), retrograde
(pergerakan mundur/cermin), figure group (kelompok figur, corresponding metric
grouping (pengelompokan sesuai birama), interlocking (bersahutan), imitative
(bentuk imitasi), dan permutasi.
Contoh ragam motif yang umum digunakan pada karya musik dipaparkan
dalam cuplikan beberapa karya musik sebagai berikut.
1. Repetition (pengulangan)
Gambar 18. Contoh Figur Repetisi
(Stein, )
2. Sekuen
6. Interlocking (Bersahutan)
a. Musik Tradisional
Anda telah belajar tentang musik tradisi yang sudah dijelaskan pada uraian
materi. Sekilah Anda pasti sudah mengetahui bahwa musik tradisional adalah
warisan nenek moyang setiap suku bangsa di Indonesia. Setiap daerah di
Indonesia memiliki instrumen musik yang berbeda-beda dan digunakan untuk
keperluan yang berbeda pula. Hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki musik
tradisinya masing-masing. Untuk melihat macam-macam alat musik yang ada di
Indonesia silahkan Anda lihat pada link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=YmzwPkqLBp8
atau silahkan scan barcode berikut
Setelah Anda memahami betul alat musik dan bentuk pertunjukan musik
tradisi, sekarang cermati contoh-contoh kategari musik yang tergolong pada
klasifikasi musik barat.
b. Musik Barat
Bentuk karya musik barat memiliki beberapa konsep struktur musik seperti
modal, tonal, dan atonal. Musik Modal Adalah karya musik yang berasal dari satu
jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak ada hubungan khusus antara
masing masing not tangga nada tersebut kecuali nada dasar yang merupakan pusat
(finalis) (Dieter Mack, 1994). Musik Tonal Adalah Sistem musik yang
memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, adanya pusat nada yang di
dengar atau dirasakan, artinya suatu rangkaian not tidak hanya memiliki
hubungan secara horizontal saja setiap not itu tidak berdiri sendiri, memiliki
Tangga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis minor. Musik Atonal
adalah garapan musik yang mengabaikan kunci atau tonal center (harmoni
tonal).
Harmoni dalam musik barat adalah salah satu teori musik yang
mengajarkan bagaimana menyusun suatu rangkaian akord-akord agar musik
tersebut dapat enak
didengar dan selaras. Contoh musik barat yang dipaparkan dalam modul ini terdiri
atas musik klasik, musik latin, musik jazz, dan musik rock n' roll.
1. Musik Klasik
Nama musik klasik tidak asing lagi di telinga kita. Namun, manakah
sebenarnya yang dimaksud musik Klasik itu?. Musik Klasik memiliki tiga
penafsiran sebagai berikut.
Pertama, musik klasik merupakan jenis musik yang lahir atau diciptakan
oleh komponis-komponis pada masa Klasik, sekitar tahun 1750 sampai sekitar
tahun 1800. Pada masa tersebut, di Eropa ada dua tokoh komponis yang sangat
menonjol, yaitu Joseph Haydn (1732–1809) dan W.A. Mozart (1756–1791).
Karya tokoh ini sangat terkenal sampai sekarang. Bukan saja karena kualitasnya,
melainkan juga karena kuantitasnya.
Kedua, musik Klasik ialah jenis musik terkenal yang dibuat atau diciptakan
jauh di masa lalu, tetapi tetap diminati, dimainkan, dan disukai orang sepanjang
masa. Sehingga, orang sering menyebutnya sebagai musik abadi. Dalam
pengertian ini, ciri khas dari musik Klasik adalah dipertahankannya sifat keaslian
dalam penyajiannya. Hal-hal baru ataupun cara-cara baru dalam penyajiannya pun
akan dapat mengurangi makna Klasik musik jenis ini.
Ketiga, musik klasik adalah jenis musik yang dibuat masa sekarang, tetapi
mengambil gaya, corak, ataupun teknik yang terdapat pada musik Klasik dari
pengertian pertama dan kedua. Lagu seriosa adalah jenis musik yang didasari oleh
gaya, corak, dan teknik musik klasik.
Untuk mengenal sifat musik masa klasik, sebaiknya membandingkan
dengan masa sebelum dan sesudahnya. Sebelum masa klasik adalah masa barok,
yang musiknya juga disebut musik barok. Pada masa barok, terdapat sejumlah
tokoh musik di antaranya J.S. Bach (1685–1750) dan G.F. Handel (1685–
1759). Musik pada masa barok banyak menampilkan kelincahan melodi dengan
berbagai ornamennya yang dijalin secara poliponik. Adapun di masa klasik, nada-
nada melodi lebih banyak paduan secara homoponik, ditunjang pemanfaatan
tempo dan dinamik paduan sederhana. Namun, kehadirannya sudah cukup sebagai
penunjang kelahiran karya-karya simponi.
Sesudah masa Klasik adalah masa Romantik. Pada masa ini, Ludwig van
Beethoven sebagai tokoh pengantar karena awal dari kehidupan karyanya lebih
banyak mengikuti masa Klasik. Musik di masa romantik ditandai, antara lain oleh
berkembangnya paduan nada yang lebih disonan dan makin meluasnya
penggunaan nada-nada kromatik. Di samping itu, juga berkembang penciptaan
lagu-lagu kecil jenis lied yang sekaligus merupakan perwujudan kerja sama
antarmusik dan sastra serta bidang-bidang lainnya. Beberapa tokoh komponis
pada masa Romantik, antara lain Franz Schubert, Frederic Chopin, Robert
Shchumann, dan Franz Lizt.
Komponis terkenal pada era musik klasik adalah Ludwig Van Beethoven
(1770-1827). Beberapa Karya terkenal Beethoven adalah Sonata No. 14
(Moonlight Sonata), Symphony ke 5, Symphony 6, Bagatelle No. 25 (Für Elise)
dan Piano Concerto No. 5 di E-flat major, Op.73.
Komponis terkenal berikutnya adalah Wolfgang Amaedus Mozart (1756-
1791). Beberapa karya Mozart yang paling terkenal dan paling banyak
ditampilkan adalah Symphony No. 40, opera The Magic Flute dan The Marriage
of Figaro, Piano Sonata No 16 in C Major, Symphony No. 25, Piano Concerto
No. 21 dan Piano Sonata No 11 (MOV 3 – Turkish March).
Gambar 22. Partitur Symphony No 40 Karya Mozart
https://www.youtube.com/watch?v=f6qZUCi7ToQ
atau silahkan scan barcode berikut :
2. Musik Latin
Musik latin adalah suatu bentuk seni populer yang berkembang di
negara-negara Amerika Latin, terutama Kuba. Keunikan musik latin adalah
pada jenis struktur ritmik yang terbentuk di dalamnya. Vokal dan
instrumen musiknya berasal dari upacara religius Afrika, namun saat ini
cenderung dipandang sebagai musik tarian, karakteristik sangat kuat pada
ritmenya terlihat saat satu ritem dimainkan sekali dan akan memancing
ritem lainnya untuk saling berpadu. Secara tradisional, musik latin
dimainkan oleh perkusi tradisional Kuba yang berdawai 9. Sepanjang
waktu, piano telah menggantikan gitar sebagai instrumen choral (pengisi),
sedangkan bass, woodwin, trompet dan trombone ditambahkan untuk
memainkan melodi dan reff (pengulangan bagian lagu). Kebanyakan musik
latin adalah berdasarkan pola ritmik Kuba dan berpola ritem 3–2 (kadang
2–3). Clave juga merupakan nama untuk dua stik yang memainkan pola 3–
2.
Karakteristik musik Latin yang penting adalah sebagai berikut.
a. Clave: pola ritmik gabungan yang dimainkan dengan dua stik,
sepanjang saat band bermain.
b. Call and Response inspiraciones: pertukaran musikal antara 2 inspirasi
suara, menjadi frase improvisasi oleh vokalis dan instrumentalisnya.
c. Bajo–tumbao–bass: pola ritmik berulang untuk bassa atau konga yang
berdasarkan pada clave.
Kini, musik Latin telah banyak menduduki puncak musik dunia dan
diakui keuniversalannya. Musik yang mengundang tema keceriaan, pesta,
dan dansa ini kian digemari. Bintang-bintang seperti Enrique Iglesias,
Christina Aguilera, Shakira atau Carlos Santana yang gemar berkolaborasi
kinipun makin menanjak membawakan musik latin mereka, sekaligus
membuktikan bahwa musik Latin benar-benar salah satu style musik yang
besar. Pertunjukan musik latin dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=UfaR77CitZ4
atau silahkan scan barcode berikut :
3. Musik Jazz
Musik jazz adalah jenis musik yang lahir di New Orleans, Amerika
Serikat. Pada awal abad ini, kehadirannya merupakan paduan antara teknik dan
peralatan musik Eropa, khususnya Prancis, dengan irama bangsa Negro asal
Afrika Barat. Di perkebunan-perkebunan kapas New Orleans Selatan gaya
permainan musik mereka inilah yang dikenal sebagai musik jazz.
Ciri utama dari musik jazz adalah permainan improvisasi, baik dalam
irama maupun melodi, kelompok ataupun musiknya. Salah satu elemen penting
dalam jazz adalah sinkopisasi. Sebagai gaya bermain, musik jazz tidak tertentu
susunan alat musiknya. Kita dapat melakukannya baik secara tunggal, trio,
kuintet, atau group bentuk lainnya; baik jenis akustik maupun elektrik. Namun,
secara garis besar, musik jazz menggunakan alat musik gitar, trombon, trompet,
keyboard/piano, drum, dan vokal. Dalam lagunya, musik jazz tidak memiliki
ataupun menentukan bentuk khusus. Banyak lagu dapat dimainkan secara jazz, di
awal kehadirannya digunakan lagu-lagu dengan bentuk khusus, seperti blues dan
boggie woogie.
Tokoh-tokoh musik jazz di masa lalu, antara lain Charlie Parker
(saksofon), Duke Ellington (komponis), Benny Goodman (klarinet), dan
Louis Amstrong (trompet).
Beberapa gaya dalam musik jazz, antara lain gaya New Orleans, di
Xielands, gaya Chicago, boogie-woogie, swing, bebob, hard pop, coll jazz, dan
free jazz. Orkes jazz yang sangat terkenal pada zamannya adalah Original
Dixieland jazz band dan New Orleans Rhythm Kings. Pertunjukan musik jazz
dapat dilihat di
link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=rj_E63fwtnM
atau silahkan scan barcode berikut :
4. Musik Rock N Roll
Rock and roll sering disingkat rock’n’roll. Musik ini berkembang di
Amerika Serikat akhir tahun 1940-an dan mencapai kepopulerannya di awal tahun
1950- an. Rock and roll melahirkan berbagai macam aliran yang secara
keseluruhan dikenal sebagai musik rock.
Ciri khas musik rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya
dipadu dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu
ritme musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang
selalu diisi pukulan snar drum. Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan
satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum set. Perangkat alat musik
keyboard sering dimainkan sebagai alat musik tambahan.
Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan
untuk memberi melodi disebut lead. Adapun gitar yang memainkan ritme dan
harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada
gaya rock and roll awal tahun 1950-an. Di pertengahan tahun 1950-an, saksofon,
dan perangkat alat musik keyboard sering dimainkan sebagai alat musik tambahan.
Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan
untuk memberi melodi disebut lead. Adapun gitar yang memainkan ritme dan
harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada
gaya rock and roll awal tahun 1950-an. Di pertengahan tahun 1950-an, saksofon
diganti peranannya oleh gitar listrik. Salah satu cikal bakal rock and roll adalah
musik boogie-woogie dengan piano sebagai melodi, seperti permainan musik
berbagai kelompok big-band yang mendominasi dunia musik Amerika dekade
1940-an. Kepopuleran musik rock and roll secara mendunia menimbulkan
dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja memengaruhi gaya
bermusik, tetapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan bahasa. Selain sukses
di dunia musik, bintangbintang pada periode awal rock and roll juga sukses di
dunia film dan televisi, misalnya Elvis Prisley. Selain Elvis Presley, muncul juga
group musik rock and roll dari Inggris, yaitu The Beatles; dari Britania Raya,
seperti Black Sabbath, Led Zepllelin, The Rolling Stones, The Who, Pink Floyd,
dan Queen. Pertunjukan musik rock and roll dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=JGaBlygm0UY
atau silahkan scan barcode berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=oxHoLtrGNCA
atau silahkan scan barcode berikut :
5. Tugas Terstruktur/Latihan
a. Jelaskan secara tertulis perbedaan musik barat dan musik tradisional dalam
indikator karya musik.
b. Buatlah rangkuman konsep, unsur, teknik, prosedur, bentuk dan struktur,
tema, dan nilai estetis dalam karya musik.
c. Kerjakan sesuai format berikut berdasarkan pengalaman bermusik yang
pernah dialami.
Format Hasil Pengamatan Karya Musik Seni dan Fungsinya
Hari/Tanggal Pengamatan : …………………..................................
Jenis Pertunjukan Musik : …………………..................................
Pencipta Karya Musik : …………………..................................
Tema/Judul Karya : …………………..................................
Bentuk dan Struktur Karya Musik : …………………..................................
Pencipta
Hari/Tanggal Jenis Tema/Judu Bentuk dan Struktur
No. Karya
Pengamatan Pertunjukan l Karya Karya Musik
Musik
1.
2.
3.
4.
Untuk lebih mengenal tentang musik seni dan musik fungsional, bacalah
penjelasan dari beberapa referensi tentang makna konsep, teknik, fungsi dan
prosedur bermusik tersebut. Dalam hal ini musik dapat difungsikan sebagai
simbol, serta nilai-nilai estetik. Kedua jenis musik tersebut dapat dimainkan secara
langsung oleh guru secara mandiri, sehingga guru dapat memiliki pemahaman
yang lebih baik dalam mendengar dan memainkan langsung beragam pertunjukan
seni musik. Pemahaman tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut.
a. Menyaksikan pertunjukan musik secara langsung.
b. Melihat dokumentasi pertunjukan musik di suatu situs internet
(misalnya youtube).
c. Mendengarkan dan melihat dokumentasi audio visual beragam karya
seni musik.
d. Membaca beragam referensi tentang musik.
6. Penutup
a. Rangkuman
Musik merupakan salah satu cabang kesenian yang menggunakan bunyi,
suara, dan nada sebagai substansinya, berikut merupakan rangkuman pada
kegiatan belajar kali ini
1) Musik adalah suatu hasil karya seni melalui media bunyi atau suara dalam
bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik. Unsur musik terdiri dari
irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur, dan ekspresi sebagai satu
kesatuan yang utuh.
2) Musik yang bersifat auditif merupakan seni pengungkapan gagasan
melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa irama, melodi, dan harmoni,
dengan unsur pendukung berupa bentuk ekspresi yang mengungkapkan
gagasan, sifat, tempo, dinamik, timbre, atau warna bunyi.
3) Seni suara yang sifatnya auditif adalah bentuk-bentuk panyampaian isi hati
manusia melalui suara yang indah. Suara dapat dibedakan atas desah dan
nada.
4) Karya seni musik tradisional merupakan karya musik yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia sesuai dengan budaya masing-masing.
5) Musik yang tercipta baik musik tradisional maupun musik barat memiliki
hasil karya yang beraneka ragam, baik berupa musik vokal maupun musik
instrumen.
6) Media seni musik adalah suara atau bunyi alat, nada, dan kata syair (lirik).
Medium dari jenis bunyi-bunyian wujudnya adalah sebagai lagu, nyanyian,
dan instrumental. Berdasarkan karakteristik dan asalnya, ragam seni musik
instrumen dapat dibedakan atas instrumen musik barat (internasional),
musik tradisional (nasional).
7) Musik berfungsi sebagai alat ekspresi, yaitu sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan pesan isi hati sang pencipta karya. Selain itu, musik dapat
digunakan sebagai mata pencarian yang dapat menghasilkan materi dan
uang.
Adapun jika dilihat dari sudut pandang sosial sebagai apresiator, seni dapat
berfungsi sebagai:
1) Alat hiburan dan mampu memenuhi kebutuhan estetis.
2) Alat pendidikan untuk mengajak masyarakat berbuat sesuatu dari
yang tidak tahu menjadi
3) tahu, dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang tidak biasa menjadi
biasa, dan dari yang
4) sukar menjadi mudah, artinya melalui pendidikan seni masyarakat
dapat berubah dan
5) berkembang positif.
6) Alat komunikasi untuk menyampaikan pesan.
7. Tes Formatif
Setelah mempelajari tentang konsep, unsur, teknik dan prosedur, bentuk
dan struktur, tema, dan nilai estetis dalam karya musik, selanjutnya Anda akan
diarahkan pada uji kompetensi wawasan terkait konsep, unsur, teknik dan
prosedur, bentuk dan struktur, tema, dan nilai estetis dalam karya musik.
Jawablah soal-soal berikut ini:
1. Musik mengandung ragam bentuk yang berbeda-beda karena musik
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu dan terdapat perbedaan
bentuk musik pada setiap masa. Ragam bentuk musik yang termasuk pada
kategori bentuk deret adalah...
A. Sonata
B. Kanon
C. Lagu satu bagian
D. Lagu dua bagian
E. Opera
2. Beberapa lagu daerah dan Nasional umumnya memilik pola bentuk lagu
(song form) yang terbagi pada beberapa bagian. Lagu Ibu Kita Kartini
memiliki struktur bentuk yang berpola...
A. A B B
B. A B
C. A A’
D. A A B
E. A A’ B B’
3. Terdapat beberapa cara dalam mengolah musik, salah satunya melalui
manipulasi motif. Berikut ini adalah cara mengolah materi musikal suatu
karya dengan teknik manipulasi motif berpola bersahutan adalah...
A. Harmoni
B. Variasi
C. Ekspansi
D. Interlocking
E. Retrograde
5. Salah satu konsep dalam unsur musik barat adalah memiliki susunan
tangganda diatonis (tujuh nada) dan setiap not memiliki kerangka
harmonis. Karya musik yang memiliki rangkaian not baik secara
horizontal maupun vertical. Konsep musik tersebut merupakan bagian dari
musik...
A. Modal
B. Ionian
C. Tonal
D. Atonal
E. Kontrapuntal
6. Karya musik pada era klasik yang berjudul Fur Elise merupakan karya
dari...
A. Mozart
B. Tchaikovsky
C. Bethooven
D. J.S Bach
E. Chopin
7. Sebuah unsur musik pasti memiliki pola terkecil yang akan berperan untuk
mengembangkan suatu karya musik hingga mampu membentuk sebuah
mahacipta karya musik. Unsur terkecil dari sebuah musik atau lagu
tersebut adalah ...
A. Figur
B. Phrase
C. Motif
D. Kalimat
E. Anak Kalimat
8. Indonesia memiliki bermacam-macam musik tradisional. Musik
tradisional yang bernama Gong Luang merupakan musik yang berasal
dari...
A. Kalimantan Timur
B. Bali
C. Jambi
D. Jawa Barat
E. Sumatra
9. Terdapat beberapa komposer terkenal pada era klasik. Komposer era
klasik yang menggunakan motif sekuen pada cuplikan karyanya yang
berjudul Symphony No.6 First Movement adalah...
E. Mozart
F. Tchaikovsky
G. Beethoven
H. J.S Bach
I. Chopin
10.
Berdasarkan tes formatif yang telah diuraikan, koreksi dan hitunglah jawaban
yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal
8. Daftar Pustaka
Abdullah, S. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya.
Yogyakarta: Penertbit Gava Media.
Bangun, Sem, C. dkk. (2017). Seni Budaya Kelas XI: buku guru / Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Budiman, Agus, dkk. (2018). Seni Budaya Kelas XII. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Butt, J. (2015). What is a ‘musical work’? Reflections on the origins of the ‘work
concept’ in western art music. Diunduh dari
https://core.ac.uk/download/pdf/46558590.pdf, pada 26 November 2019.
Cooper, G., & Meyer, L. (1960). The Rhythmic Structure of Music. Chicago: The
University of Chicago Press.
Stein, L. (1962). Structure & Style (The Study and Analysis of Musical Forms).
America: Summy Birchard Company.
Practice.
New York: Norton.
Scholes, Percy A. (1970), The Oxford Companion to Music. New York: Oxford
University Press.
Stein, Leon. (1979), Structure and Style: The Study and Analysis of Musical
Forms, Summy- Bichard Music, New Jersey.
1. Deskripsi Singkat
Pada kegiatan belajar 2 akan membahas tentang Teknis Dasar dan Format
Bernyanyi. Kegiatan bernyanyi sering kali menjadi kegiatan sehari-hari, sebagai
penghilang rasa jenuh, rasa senang, atau perasaan lainnya dapat dilakukan dengan
bernyanyi. Bernyanyi merupakan kegiatan sehari-hari bagi orang yang senang
menyanyi, baik bernyanyi sendiri, dengan teman, atau kelompok. Kadang kurang
disadari ternyata untuk kegiatan bernyanyi membutuhkan ketepatan nada atau
nada yang didengar merdu, sehingga orang yang mendengar dapat merasakan
keindahan suara seseorang dalam menampilkan keterampilannya. Artinya,
bernyanyi memerlukan teknik dan trik sehingga dapat menghasilkan suara
nyanyian yang indah. Oleh sebab itu, mari kita mempelajari bagaimana teknik dan
format bernyanyi.
2. Relevansi
Tahukah Anda apabila kita mempelajari tentang bernyanyi akan
berhubungan dengan mengembangkan kepribadian, seperti menumbuh-
kembangkan rasa kepercayaan diri dan mengenal diri sendiri. Melalui latihan
bernyanyi yang benar akan memperoleh keberanian, dan tidak takut tampil di
depan publik. Sejalan dengan itu, bila Anda memiliki keterampilan bernyanyi,
kesempatan untuk membuka jaringan atau hubungan pertemanan dengan banyak
orang akan terbuka luas, hal ini akan memberi perluasan wacana dalam
pengetahuan lainnya.
3. Petunjuk Belajar
Modul ini digunakan untuk memenuhi persyaratan akademis pada program
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan dan Prajabatan yang dimuat dalam 6
modul kegiatan Pembelajaran Seni Budaya. Modul 2 tentang seni musik ini
terdiri dari 4
Kegiatan Belajar yang perlu Anda pelajari selama 1 semester. Dalam Modul 2
kegiatan belajar 2 topiknya tentang Teknik Bernyanyi dan Format Bernyanyi.
Sebelum mempelajari kegiatan belajar ini, ada baiknya Anda mempersiapkan diri
secara optimal, membaca secara teliti informasi yang ada dan mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan. Bila Anda fokus, maka Anda dapat memahami langkah-
langkah pembelajaran yang disampaikan.
1. Peta Kompetensi
3. Uraian Materi
a. Sikap Tubuh dalam bernyanyi
1) Manfaat bernyanyi dari sikap tubuh yang tepat
Para pebelajar sekalian, sikap dasar dalam bernyanyi adalah sikap
tubuh. Ini sangat penting diketahui, karena dengan sikap yang benar kita dapat
bernyanyi dengan rileks. Tahukah Anda apabila posisi badan yang tegang akan
menyebabkan cepat keletihan setelah bernyanyi. Ada tiga (3) keuntungan
kalau kita bernyanyi dengan sikap yang tepat yakni: pertama, kalau menarik
napas
akan lebih mudah; kedua, rasa tegang dan kaku akan berkurang; dan ketiga,
bernyanyi menjadi lebih tenang tidak melelahkan.
Mari, sekarang memperhatikan sikap tubuh kita. Sikap tubuh yang
benar adalah dengan cara mengangkat tulang rusuk, posisi disini adalah
memungkinkan paru-paru berkembang lebih besar dan mengontrol pernapasan
(lihat gambar 1). Tanpa sikap tubuh yang tepat, otot-otot yang mempengaruhi
produksi suara harus bekerja keras untuk mempertahankan posisi badan. Cara
ini akan dapat menurunkan kualitas suara. Selain itu, penyanyi yang kurang
memperhatikan postur tubuh akan lebih mudah lelah karena menghabiskan
tenaga untuk menjaga keseimbangan waktu bernyanyi. Bahkan penyanyi yang
sudah profesionalpun kadang-kadang masih harus diingatkan untuk
memperhatikan postur tubuhnya waktu bernyanyi. Berikut ini akan dijelaskan
tentang posisi-posisi apa saja dalam sikap bernyanyi.
2) Posisi Berdiri
Pada saat berdiri, selaraskan tubuh anda sehingga bisa membayangkan
satu garis lurus dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tempatkan kaki anda
selaras dengan posisi bahu (yang harus tegak). Kaki harus agak dekat satu
sama lain. Tempatkan salah satu kaki agak ke depan, boleh yang kanan atau
yang kiri. Berat badan harus secara seimbang didistribusikan di atas kedua
kaki. Otot di belakang paha harus dikencangkan, tetapi tidak boleh terlalu
tegang, sehingga lutut tetap harus merasa longgar dan mudah bergerak. Posisi
kepala dan bahu harus tegak, dada dibusungkan, dan posisi leher harus rileks.
Namun perlu diingat, lakukanlah hal ini dengan wajar, tidak kaku dan tidak
berlebihan (lihat gambar 1 dan 2).
Gambar 1: Posisi Tulang Belakang
3) Posisi Duduk
Untuk mempraktekkan bagaimana cara duduk, mari kita perhatikan
secara seksama. Posisi bernyanyi sambil duduk diperbolehkan, namun dengan
tetap memperhatikan postur yang benar. Ketika kita duduk, maka kaki
bukanlah sebagai penyangga badan yang utama, yang menyokong berat badan
kita adalah kursi. Tubuh dan kepala harus tetap tegak dengan tulang belakang
direntangkan. Duduk dengan paha diletakkan di atas kursi, punggung dalam
keadaan lurus dan tidak menempel pada sandaran kursi. Otot perut agak
dikencangkan dan dada agak dibusungkan. Kepala harus tegak, tetapi otot
leher harus tetap rileks sehingga kepala tetap dapat berputar dengan mudah.
(lihat gambar 3).
Gambar 3: Posisi Duduk
c. Produksi Suara
1) Perbedaan bernyanyi dan berbicara
Tahukah Anda, bernyanyi bisa dibedakan dengan berbicara. Bernyanyi
adalah suatu bentuk kegiatan seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
manusia melalui suaranya. Suara itu adalah bunyi yang dihasilkan oleh selaput
suara yang bergetar yang berada dalam kotak selaput suara, digetarkan oleh
aliran udara pernapasan dari paru-paru. Selaput suara, atau yang dikenal
dengan istilah pita suara, ada di dalam kotak suara (larynx) yang terbuat dari
otot dan tulang rawan yang terletak di atas batang tenggorokan. Pita suara itu
sendiri berupa selaput yang lentur. Pada umumnya pita suara pria panjangnya
dua sentimeter, dan pita suara wanita satu seperempat sentimeter. Bilamana
pita suara atau selaput suara merapat dan udara bergerak melaluinya, maka,
pita suara tersebut mulai bergetar dan terbentuklah gelombang-gelombang
suara.
Penggunaan suara yang paling sering dilakukan oleh manusia ialah
untuk berbicara sehari-hari. Untuk dapat berbicara, aliran udara yang
dibutuhkan manusia tidak memerlukan teknik pernapasan yang khusus.
Namun, untuk dapat bernyanyi dengan baik diperlukan udara lebih banyak
dari jumlah udara ketika berbicara biasa.
2) Bentuk Mulut
Untuk posisi mulut kita perlu memperhatikan dalam memproduksi
suara. Kualitas suara yang keluar melalui mulut ditentukan oleh penggunaan
bagian dari mulut, mulai dari tenggorokan, belakang mulut, langit-langit
lunak, rahang bawah, lidah, serta bentuk mulut bagian depan dan bibir. Dalam
pembentukan suara kita harus berlatih membulatkan bibir atas dan bawah yang
tadinya terbuka. Posisi mulut harus dibulatkan pada waktu kita bernyanyi.
Cara membulatkan mulut adalah sebagai berikut:
Ucapkan “A” dengan membuka mulut dan menurunkan rahang bawah.
Bagian belakang mulut (parynx) dan bagian depan mulut (bibir) akan
terbuka.
Bentuklah bibir atas dan bawah pada bagian depan mulut yang terbuka
itu menjadi bulat.
Dengan bentuk mulut bagian depan dan bentuk bibir yang bulat ini,
ucapkanlah “A” kembali.
Dengan demikian bagian belakang mulut terbuka hingga dapat
mengeluarkan bunyi vocal “A” yang penuh dan bulat. Untuk bunyi vocal I, U,
E, O dan bunyi vokal rangkap seperti ot, ai, dan sebagainya harus diusahakan
agar tidak terlalu banyak mengubah bentuk mulut seperti pada waktu
berbicara, yang perlu diingat adalah agar selama bernyanyi tenggorokan harus
terbuka.
3) Alat-alat Suara
Selanjutnya kita perlu juga memahami tentang suara manusia. Suara
manusia dapat digolongkan ke dalam kelompok alat tiup. Produksi suaranya
adalah tenggorokan (larynx), yang ada kotak selaput suara didalamnya. Dari
getaran selaput suara diperkeras oleh bagian belakang mulut (pharynx) sebagai
pengeras atau resonator utama, yang terdiri atas kerongkongan tengah,
kerongkongan bawah, dan bagian atas yang berhubungan dengan rongga
hidung. Untuk jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini :
4) Kualitas Suara
Untuk mendapatkan mutu suara yang baik dalam bernyanyi sangat
tergantung dari cara kita menggunakan teknik untuk pernapasan, pengucapan,
resonansi, artikulasi, intonasi dan vibrato. Dalam menghasilkan nada-nada,
baik nada tinggi atau rendah, harus terasa rileks, tidak boleh ada tegangan.
Teknik pernapasan yang betul juga sangat mempengaruhi kualitas
suara yang dihasilkan terutama untuk pengaturan kekuatan suara dan
kejernihan suara. Oleh karena itu, pelemasan atau relaksasi yang dapat
meningkatkan kualitas suara harus dilakukan sebelum bernyanyi. Contoh
tahapan pelemasan seperti di bawah ini:
a) Tarik napas yang dalam, dengan mengusahakan bahu tidak naik ke
atas. Keluarkan napas dengan membunyikan “ssshhhh”.
b) Rasakan otot-otot di pipi dalam keadaan rileks, lidah dijulurkan ke
depan, dan rahang ditarik ke bawah secara santai.
c) Geleng-gelengkan kepada ke kanan dan ke kiri dengan posisi lidah
dan rahang seperti pada nomor 2.
d) Lakukan “lip thrill”, atau getarkan bibir, bayangkan seperti anak-
anak sedang memainkan mobil-mobilan dengan menghasilkan
suara “bbbrrrrrrr”.
e) Tirukan suara seperti suara ambulans, sirene mobil polisi dan suara
nyamuk berdenging di telinga.
a) Resonansi
Resonansi adalah peristiwa diperkerasnya bunyi dari suatu sumber
getaran oleh suatu benda yang berongga, serta ikut bergetarnya udara di
dalam rongga tersebut. Bayangkan anda membunyikan garpu tala, kemudian
tempelkan garpu tala tersebut pada meja. Kita akan mendengar suara atau
bunyi yang lebih keras dari garpu tala tersebut. Ini terjadi karena meja itu
berfungsi sebagai resonator.
Dalam bernyanyi, yang mempunyai fungsi sebagai resonator utama
adalah larynx, pharynx dan mulut, seperti yang sudah disebutkan sebelum ini.
Mempelajari teknik bernyanyi antara lain adalah mempelajari cara mengatur
penggunaan resonator dalam badan penyanyi.
Di atas rongga mulut yang dibatasi oleh langit-langit keras dan lunak,
terdapat rongga hidung yang jauh lebih besar dari lubang hidung yang
kelihatan. Di belakang rongga hidung ini ada saluran yang menghubungkan
dengan kerongkongan, batang tenggorokan dan mulut. Oleh karena itu, sikap
badan waktu bernyanyi harus meluruskan tulang punggung sampai ke tulang
tengkuk/leher, supaya suara yang keluar dari selaput suara dapat diarahkan
lurus ke atas, sehingga dapat menggetarkan udara yang berada di dalam
rongga-rongga hidung. Di atas rongga-rongga hidung masih terdapat lagi
beberapa rongga dalam kepala yang berisi udara dan dapat pula digetarkan.
Dengan teknik bernyanyi yang dipelajari, seorang penyanyi berusaha
mengarahkan getaran suaranya ke atas, mencari rongga-rongga dalam kepala
menjadi resonator yang baik sehingga suara yang dihasilkan indah, bersih,
cemerlang, ringan, tertuju ke depan dan bergema ke sekelilingnya.
b) Artikulasi
Orang bernyanyi menggunakan nada dan kata-kata, karena selain
memperhatikan mutu suara, pengucapan kata-katanya harus jelas dan dapat
dimengerti oleh para pendengar. Artikulasi dalam bernyanyi di antaranya
adalah mempelajari teknik bernyanyi huruf hidup dan huruf mati atau
pengucapan kata-kata. Pengucapan kata-kata itu dihasilkan melalui gerak alat-
alat pengucapan seperti gigi, rahang, lidah, bibir dan langit-langit.
Alat-alat pengucapan ini ada yang terletak tetap pada tempatnya,
seperti rahang atas, langit-langit keras, dan gigi. Tetapi, ada pula yang dapat
digerakkan, yaitu lidah, rahang bawah, langit-langit lunak, dan bibir yang
harus diatur pada waktu bernyanyi. Untuk menghasilkan suara yang jernih dan
bulat, ruang dalam mulut harus dibesarkan dengan menurunkan rahang bawah,
meletakkan lidah mendatar di dasar mulut dan sisi-sisi lidah menyentuh bagian
belakang gigi bawah, mengangkat langit-langit lunak ke atas, kemudian
membulatkan bentuk bibir atas dan bawah. Namun perlu tetap diingat,
semuanya harus dilakukan dengan menghindarkan ketegangan pada alat-alat
pengucapan. Untuk lebih jelasnya, dapat melihat kembali bentuk mulut yang
disarankan dalam bernyanyi, yang sudah dibahas sebelum ini.
c) Intonasi
Intonasi yang sempurna adalah salah satu yang menjadi perhatian
utama baik untuk guru maupun untuk penyanyi. Tidak ada seorangpun
yang ingin mendengar suara bernyanyi yang fals atau out of tune. Intonasi
lebih sering diasosiasikan dengan pitch atau ketepatan nada pada waktu
membawakan sebuah nyanyian. Bila kita mempunyai intonasi yang baik,
maka kita dapat menjaga konsistensi suara kita secara menyeluruh dari
lagu yang kita bawakan.
Intonasi sangat erat hubungannya dengan artikulasi, dimana kita
harus menjaga intonasi kita pada waktu menyanyikan huruf hidup dan
huruf mati, menyanyikan nada tinggi, nada rendah, dan menjaga ketepatan
pitch dari awal hingga akhir lagu.
Masalah pada intonasi biasanya terjadi bila penyanyi memberikan
tekanan berlebihan pada leher, larynx atau lidah. Tekanan pernapasan yang
berlebihan atau terlalu sedikit juga dapat mempengaruhi intonasi.
Penggunaan rongga-rongga resonator yang kurang pas atau kurang tepat
juga dapat menyebabkan intonasi yang kurang sempurna. Latihan-latihan
interval di bawah ini dapat meningkatkan kemampuan seorang penyanyi
menghasilkan nada-nada dengan intonasi yang sempurna. Berikut contoh
latihan meningkatkan intonasi:
d) Vibrato
Vibrato adalah istialah yang digunakan dalam bernyanyi untuk
alunan suara yang bergetar. Suara bernyanyi dengan teknik vibrato akan
terdengar lebih indah, hangat dan fleksibel. Teknik vibrato yang ekstrim
banyak ditemukan pada suara penyanyi-penyanyi seriosa.
Vibrato merupakah hasil getaran pada nada yang dihasilkan
penyanyi yang biasanya melibatkan variasi sekitar setengah langkah (semi
tone) sistem nada. Vibrato adalah aspek penting dari suara yang matang
karena teknik vibrato berkontribusi terhadap kekayaan nada yang
dihasilkan dan dirasakan. Vibrato yang baik adalah getarannya konsisten
dan dapat dikendalikan.
Vibrato adalah konsekuensi alami dari seorang penyanyi yang
mempunyai dukungan nafas yang baik dan belajar untuk selalu
memperhatikan teknik vokal dan cara memproduksi suaranya. Penyanyi
tanpa vibrato biasanya seorang penyanyi pemula, tetapi dia akan
mengembangkannya seiring waktu. Seseorang yang bernyanyi secara
teratur dan tidak memiliki vibrato biasanya memiliki satu atau lebih
masalah berikut ini: meniru model penyanyi yang buruk, pernapasan atau
tekanan napas yang salah, tekanan pada mekanisme vokal, dan posisi
larynx yang terlalu tinggi. Berikut contoh latihan Vibrato:
Contoh latihan untuk meningkatkan teknik vibrato dari Youtube:
e) Interpretasi
Interpretasi dalam musik ialah hasil penafsiran seorang seniman
atau penyanyi tentang sebuah komposisi musik atau lagu yang dibuat oleh
seorang pencipta lagu. Dengan mengikuti petunjuk yang berupa tanda-
tanda ekspresi dari penciptanya, seorang penyanyi dapat mengungkapkan
sebuah lagu dengan ekspresi yang baik, yang sesuai dengan yang
diinginkan pencipta lagu. Untuk memperoleh interpretasi yang baik,
seorang penyanyi haruslah mempelajari latar belakang penciptaan lagu
tersebut dan bagaimana karakter si penciptanya.
Interpretasi lagu yang baik tentu saja juga meliputi penguasaan
intonasi dan artikulasi yang sempurna dari sang penyanyi. Kesesuaian teks
dengan pengucapannya, dengan frasering atau kalimat lagunya, dengan
dinamika, tempo, diksi dan ketepatan nadanya. Bila seorang penyanyi
dapat menginterpretasikan sebuah lagu yang akan dibawakannya, maka
berarti dia
dapat mengekspresikan lagu yang dibawakan sesuai dengan kemauan
pencipta lagunya.
Ekspresi dalam musik sendiri adalah ungkapan pikiran dan
perasaan yang mencakup semua nuansa dari unsur-unsur musik seperti
irama, nada, tempo, dinamik, dan cara memproduksi suara yang
diwujudkan oleh penyanyi, yang disampaikan kepada pendengarnya.
Pencipta lagu biasanya menuliskan tanda-tanda ekspresi, seperti tempo dan
dinamik pada karya lagunya. Penyanyi yang baik adalah penyanyi yang
berusaha mengungkapkan komposisi lagu itu dengan mengikuti tanda-
tanda ekspresi yang diberikan oleh pencipta lagunya.
d. Register Suara
1) Jenis register suara
Para ahli vokal sepakat dalam mengartikan register hanya mengacu
pada pita suara yang bergetar untuk menghasilkan suara. Register suara
mencakup bagian-bagian tertentu dari jangkauan nada penyanyi, di mana
kualitas nada yang dihasilkan sama secara umum. Jenis register suara secara
umum dibagi dua, yaitu register atas atau register kepala dan register bawah
atau register dada. Register suara ini erat kaitannya dengan produksi nada
menggunakan resonator kepala, resonator mulut/kerongkongan atau resonator
dada.
Dalam mempelajari teknik vokal yang baik dan benar, sangat
dianjurkan memakai register atas agar jangkauan nada lebih luas dan suara
yang dihasilkan lebih jernih nada-nadanya. Para penyanyi seriosa klasik
hampir semuanya menggunakan register atas atau register kepala.
Menggunakan register kepala membuat penyanyi tidak cepat lelah dan tidak
kehilangan suaranya. Berbeda dengan penyanyi-penyanyi pop yang banyak
menggunakan register bawah atau register dada, suara yang dihasilkan bila
mereka harus bernyanyi lebih dari satu jam akan terasa letih dan mulai turun
nada-nadanya.
Penentuan penggunaan register suara sangat ditentukan oleh wilayah
nada yang dinyanyikan. Pada umumnya, pembagian suara tinggi untuk wanita
disebut Sopran, untuk suara sedang disebut Mezzo Sopran, dan untuk suara
rendah wanita disebut Alto. Suara tinggi pria disebut Tenor, suara sedang pria
disebut Bariton dan suara rendah pria disebut Bas. Jadi, secara umum ada
enam jenis suara manusia, yaitu Sopran, Mezzo Sopran, Alto, Tenor, Bariton
dan Bas. Namun untuk paduan suara, umumnya hanya menggunakan empat
suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bas. Untuk suara anak-anak hanya
dikategorikan pada suara rendah dan tinggi. Berikut ini gambaran wilayah
suara manusia:
e. Pemanasan Suara
Untuk memulai latihan bernyanyi yang baik sangat dianjurkan bila
kita melakukan pemanasan terlebih dahulu. Istilah pemanasan suara ini
dikenal juga dengan sebutan vokalisi atau warming up. Dimulai dengan
menggerak-gerakkan rahang, melakukan gerakan seperti orang menguap,
dan melemaskan otot-otot leher dan kepala. Setelah itu ambil napas dalam-
dalam, tahan satu atau dua hitungan, lalu keluarkan dengan perlahan-lahan
gunakan “ssshhhhh”. Setelah kita melakukan kegiatan tersebut di atas,
diharapkan tubuh kita siap untuk melakukan kegiatan berikutnya, yaitu
kegiatan vokalisi yang menggunakan nada, kata atau huruf tertentu,
tujuannya untuk melatih produksi suara.
Berikut ini adalah contoh-contoh pemanasan suara.
72
Gambar 12. Contoh Bentuk Pemanasan Suara
73
Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 5
terkait latihan pemanasan suara menggunakan lip trill, legato, dan
staccato. Pahami video tersebut kemudian latihlah secara mandiri.
f. Format Bernyanyi
1) Solo
Anda pasti suka bernyanyi. Bernyanyi merupakan kegiatan untuk siapa saja,
terutama yang senang bernyanyi. Jika menyanyi dilakukan secara individu,
maka disebut Solo Vokal. Biasanya dilakukan dengan iringan alat seperti yang
sering kita lihat di media TV dan panggung pertunjukan. Iringan bisa dalam
bentuk rekaman CD, grup band, atau yang biasa disebut dengan minus one.
Jenis penampilan vokal solo/tunggal membutuhkan sarana dan
prasarana yang mendukung. Setiap penampilan vokal solo justru memiliki
beban yang lebih berat sebab seluruh keberhasilan penampilannya sangat
tergantung pada sang vokalis itu sendiri. Untuk lebih jelas lagi silahkan
perhatikan Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi solo.
2) Duet
Bernyanyi dengan dua orang disebut duet. Biasanya mereka bernyanyi
dengan lagu yang dibuat untuk 2(dua) suara. Peranannya sebagai suara satu
yang mendominasi sebagai pembawa melodi asli, sementara yang lain
bernyanyi suara yang mendukungnya, artinya penyanyi ini memberi penghias
melodi asli. Untuk pengiring tetap sama seperti Solo Vokal, bisa dikreasikan
dengan menambahkan inti lagu. Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan
Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi duet.
3) Trio
74
Kelompok penyanyi yang berjumlah 3 (tiga) orang disebut trio. Kalau
Anda ingat, Indonesia pernah punya trio penyanyi terkenal seperti AB Three
dan Trio Libels. Setiap kelompok mempunyai karakteristik tersendiri dan selalu
meninggalkan kekaguman bagi para penonton yang menyaksikan penampilan
mereka. Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 6 terkait
format bernyanyi trio.
4) Kuartet
Kwartet merupakan bentuk penyajian vokal yang dilakukan oleh empat
orang yang saat bernyanyi dengan melodi yang berbeda. Untuk lebih jelas lagi
silahkan perhatikan Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi kuartet.
5) Vokal Group
Bentuk vokal ini adalah bentuk penyajian vokal yang dilakukan paling
sedikit oleh empat orang, biasanya masing-masing bernyanyi dengan harmoni
empat suara dengan diiringi oleh instrumen alat pengiring. Alat pengiring
tersebut contohnya seperti piano maupun gitar. Anggota vokal group biasanya
jumlah anggota berkisar dari 5 hingga 10 orang. Pengiring berjumlah 2-4 orang
yang memainkan alat musik gitar, keyboard, drum, alat tiup. Untuk lebih jelas
lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi vokal group.
6) Paduan Suara
Paduan suara dikenal dengan istilah koor (kur), yang berasal dari bahasa
Belanda. Kata koor yang yang merujuk kepada kelompok yang terdiri atas
penyanyi-penyanyi maupun yang dibawakan oleh kelompok tersebut.
Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan paduan suara yang
terdiri atas beberapa bagian suara. Pengertian paduan suara adalah penyajian
vokal yang terdiri dari 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna
suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menunjukkan jiwa lagu yang
dibawakan. Dalam paduan suara sangat penting untuk memadukan suara dari
para anggota penyanyinya. Untuk mendapatkan suara yang sonor, berpadu,
dan seimbang,
dibutuhkan teknik paduan suara yang harus dikuasai oleh anggotanya.
Berbeda dengan vokal grup, dimana teknik vokal dalam vocal grup bisa
lebih fleksibel, terutama dalam penggunaan register. Dalam paduan
suara, teknik yang lebih banyak dipakai adalah menggunakan register
kepala, atau register atas, agar supaya menghasilkan suara yang sonor.
Format paduan suara adalah bentuk yang terbesar dari penyajian vokal,
karena dapat dilaksanakan lebih 15 sampai 70 orang.
Paduan suara terdiri atas beberapa kategori atau jenis. Kategori
yang paling sering dilombakan adalah kategori paduan suara campuran
yang terdiri dari Sopran, Alto, Tenor, dan Bas. Penyanyinya terdiri atas
perempuan dan laki-laki. Berikutnya adalah kategori paduan suara
sejenis. Anggota penyanyinya hanya perempuan, atau laki-laki saja.
Bila perempuan, maka biasanya susunan suaranya adalah Sopran,
Mezzo Sopran, dan Alto. Bila anggota paduan suara laki-laki saja, maka
susunan suaranya adalah Tenor, Bariton, dan Bas. Untuk lebih jelas lagi
silahkan perhatikan Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi paduan
suara.
C. Penutup
1. Rangkuman
Teknik Vokal adalah mempelajari kaidah-kaidah vokal yang disarankan
oleh para ahli vokal, di antaranya posisi tubuh waktu bernyanyi, teknik
pernapasan, produksi suara, register suara dan vokalisi. Posisi tubuh waktu
bernyanyi dapat dilakukan sambil berdiri atau duduk. Namun demikian, yang
perlu diperhatikan adalah posisi badan harus tegak, namun tetap rileks.
Teknik pernapasan yang umum dikenal ada tiga, yaitu pernapasan dada,
pernapasan perut dan pernapasan diafragma. Untuk kebutuhan bernyanyi, sangat
disarankan menggunakan pernapasan diafragma, karena rongga diafragma lebih
luas daripada rongga perut dan rongga dada. Teknik pernapasan sangat
menentukan kualitas seorang penyanyi dalam penyajiannya.
Selain teknik pernapasan, produksi suara dalam bernyanyi harus mendapat
perhatian serius. Produksi suara menekankan pada teknik memproduksi suara
yang berkualitas, yaitu dengan menghasilkan suara yang beresonansi,
menghasilkan artikulasi dan intonasi yang tepat, menggunakan vibrato untuk
menghasilkan suara yang hangat dan indah, dan dapat mengintepretasikan karya
lagu dengan seksama sehingga menghasilkan ekpresi yang maksimal dalam
membawakan lagunya.
Dalam mempelajari teknik vokal yang baik dan benar, perlu pemahaman
yang luas tentang register suara. Register suara yang umum adalah register suara
atas dan register suara bawah. Teknik bernyanyi klasikal, peran dari register suara
atas sangat dominan, sedangkan untuk teknik bernyanyi lagu pop, sering
digunakan register bawah, walaupun kadang-kadang menggunakan juga register
atas terutama untuk nada-nada tinggi. Dalam tugas latihan menyanyikan lagu-lagu
nasional, Anda diharapkan menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan
menggunakan register
atas.
Jangan lupa, Anda harus melakuan vokalisi atau pemanasan suara yang
sangat penting dilakukan sebelum Anda bernyanyi. Mulai dari peregangan tubuh
sampai melatih nada-nada dari yang rendah sampai nada tinggi akan mempercepat
perkembangan suara anda. Bila anda melakukan latihan vocal secara rutin, dapat
dipastikan wilayah nada anda dalam bernyanyi akan meningkat. Resonansi,
artikulasi, intonasi dan vibrato dengan sendirinya akan terbentuk. Dengan kata
lain, latihan vokal yang rutin akan meningkatkan kualitas suara anda dalam
bernyanyi.
Akhirnya, pemahaman tentang format bernyanyi harus Anda kuasai untuk
dapat merencanakan sebuah pertunjukkan vokal sesuai dengan kondisi
kemampuan penyanyi. Format bernyanyi dapat dikategorikan dalam beberapa
jenis solo, duet, trio, kuartet, vokal grup, dan paduan suara. Untuk vokal kelompok
atau paduan suara dikaitkan dengan wilayah suara masing-masing bagian suara
(sopran, alto, tenor dan bas) sehingga mendapat keharmonisan atau perpaduan
suara. Paduan suara dapat juga ditampilkan secara campuran maupun sejenis.
2. Tes Formatif
Jawablah soal-soal di bawah ini:
1. Dalam sebuah pergelaran musik, penyanyi menyanyikan lagu dalam bentuk
Sopran, Alto, Tenor, dan Bas. Pembagian suara ini sering ditemui di grup …
A. Unisono
B. Paduan suara
C. Kanon
D. Acapella
E. Kuartet
2. Teknik bernyanyi yang mengatur tinggi rendahnya suatu nada yang harus
dijangkau dengan tepat (pitch) disebut …
A. Artikulasi
B. Frasering
C. Intonasi
D. Resonansi
E. Ambitus
3. Teknik pemenggalan kata/kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku disebut …
A. Artikulasi
B. Frasering
C. Intonasi
D. Resonansi
E. Ritardando
4. Pernapasan adalah hal yang penting dalam bernyanyi. Ada tiga jenis
pernapasan utama di dalam bernyanyi. Namun demikian, yang paling
disarankan oleh ahli vokal adalah teknik bernapas yang menggunakan …
A. Mulut
B. Perut
C. Dada
D. Diafragma
E. Kepala
5. Suara tinggi laki-laki dalam paduan suara atau vokal grup disebut ….
A. Bass
B. Alto C.
Tenor D.
Sopran
E.Bariton
3. Daftar Pustaka
David, Julia. & LaTour, Stephen. (2012). Vocal technique : a guide for
conductors, teachers, and singers. Illinois: Waveland Press, Inc.
Safrina, Rien. (2002). Pendidikan seni. Bandung: CV. Maulana Schmidt, Jan. &
Schmidt, Heidi. (2008). Basic of singing (6th edition). Canada: Thomson &
Schirmer
Smith, Brenda. & Sataloff, Robert. (2013). Choral Pedagogy. (3rd edition).
California: Plural Publishing.
ANSAMBEL MUSIK 3
A. Pendahuluan
Modul ini merupakan modul yang disusun untuk memenuhi kebutuhan
program profesi guru (PPG) pada kegiatan belajar. Materi yang disusun
berdasarkan kisi-kisi Capaian Mata Kegiatan dan Indikator Esensial Program
Profesi Guru Seni Budaya. Terdapat empat materi pokok dalam kegiatan belajar.
Materi tersebut merupakan pilar Konsep Pendidikan Seni Musik dan
Pembelajarannya pada tingkat sekolah menengah. Materi terdiri atas 4 begiatan
Belajar yaitu kegiatan belajar 1 (satu) mencakup konsep, unsur, prinsip, teknik,
prosedur, bentuk, tema, dan nilai estetis dalam karya musik. Kegiatan belajar 2
(dua) mencakup teknik dasar dan format bernyanyi. Kegiatan belajar 3 (tiga)
mencakup konsep dasar ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik
sederhana. Kegiatan belajar 4 (empat) mencakup pembelajaran pengetahuan dan
estetika musik, sehingga setelah mempelajari modul dua dari pokok bahasan
tentang konsep pendidikan seni musik dan pembelajarannya, maka diharapkan
setiap peserta memiliki bekal pengetahuan konsep dasar ansambel musik dan
teknik dasar memainkan musik sederhana.
1. Deskripsi Singkat
Modul ini merupakan buku pegangan untuk mencapai tingkat penguasaan
dalam pemahaman musik. Penyusunan modul ini bertujuan untuk memberikan
bekal pengetahuan dasar bagi guru-guru seni musik atau seni budaya tentang
konsep dasar ansambel musik dan teknik dasar memainkan lagu bentuk satu dan
dua bagian. Materi pada modul ketiga ini merupakan salah satu materi yang
penting untuk dipelajari, karena musik ansambel merupakan materi yang selalu
ada di setiap kurikulum seni musik baik dari tingkat sekolah menengah sampai
perguruan tinggi,
sehingga penting sekali bagi guru seni musik atau seni budaya untuk memiliki
kompetensi profesional di bidang pembelajaran ini. Setelah mempelajari modul ini
peserta diharapkan dapat memahami konsep dasar ansambel musik dan teknik
dasar memainkan musik sederhana.
2. Relevansi
Konsep dasar ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik
sederhana memiliki relevansi dalam praktik kehidupan sehari-hari. Ansambel
musik mengajarkan ilmu tentang adanya kerja sama, toleransi, kedisiplinan dan
saling menghargai. Tanpa adanya unsur kerja sama, toleransi, kedisiplinan dan
saling menghargai maka ansambel musik tidak akan berlangsung dengan baik
sehingga musik yang dihasilkanpun tidak akan enak didengar. Begitu pula
kehidupan manusia apabila tidak didasarkan pada sikap saling menghargai, kerja
sama, disiplin dan toleransi maka dalam kehidupan keseharian manusia itu sendiri
akan banyak mengalami hambatan-hambatan.
3. Petunjuk belajar
Modul ini digunakan untuk memenuhi persyaratan akademis pada program
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan dan Prajabatan yang dimuat dalam 6
modul kegiatan Pembelajaran Seni Budaya. Modul ketiga tentang konsep dasar
ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik sederhana ini terdiri dari
kegiatan belajar yang bersifat teoritis maupun praktis yang perlu dipelajari
selama menempuh program ini. Sebelum mempelajari kegiatan belajar ini, ada
baiknya peserta mempersiapkan diri secara optimal, membaca secara teliti
informasi yang ada dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Bila peserta
mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, maka peserta dapat memahami
langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan.
4. Peta Kompetensi
Ansambel Musik
C. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda akan memahami konsep dasar
ansambel musik meliputi konsep-konsep musik ansambel, jenis-jenis musik
ansambel, dan teknik dalam bermain musik ansambel. Selain itu, Anda juga
mampu memainkan alat musik ansambel sederhana yang terdiri atas alat musik
rekorder dan pianika serta mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran
dan bermain musik baik perorangan maupun kelompok.
2. Sub Capaian Pembelajaran
3. Uraian Materi
A. Pengertian Ansambel Musik
Ansambel berasal dari kata ensemble (prancis) yang berarti bersama-sama
sehingga musik ansambel dapat diartikan yaitu sebuah pertunjukan musik yang
dilakukan secara bersama-sama dengan menggunakan lebih dari satu alat musik
baik yang sejenis maupun yang campuran.
Dalam musik ansambel dituntut kekompakan kelompok, keharmonisan
nada serta penghayatan. dalam membawakan musik ansambel harus kreatif baik
dalam memainkan nada maupun mengkreasikannya melalui aransemen sesuai
dengan yang diinginkan agar lebih menarik.
Setelah Anda memahami pengertian ansambel musik sekarang pelajarilah
jenis dan contoh ansambel musik agar anda semakin memahami betul konsep
ansambel musik.
Gambar 01. Ansambel sejenis tingkat SMP Gambar 02. Ansambel campuran tingkat
SMA
4. Berdasarkan kategori alat musik menurut fungsinya, dikelompokan
menjadi 3 yaitu alat musik melodis, ritmis, dan harmonis. Alat musik
melodis berfungsi untuk memainkan / membawakan susunan nada-nada
(melodi) sebuah lagu. Contoh: rekorder, pianika, biola, harmonica, bellyra,
vibraphone, gloken-spiel, dan flute.
Alat musik ritmis berfungsi untuk menentukan / memberikan irama
(ritme) tertentu dalam pergelaran musik juga berhubungan dengan ketukan
dan birama. Contoh: triangle, castagnet, ketipung, kendang, symbal,
tamborin, rebana, snare drum, bass drum, dan tifa. Sementara itu, alat
musik harmonis berfungsi mengiring melodi (membawa/memainkan akor)
biasanya para ahli menyebut nama soliter (berfungsi ganda dapat untuk
melodi tapi juga dapat sebagai pengiring melodi). Contoh: gitar, pianika,
harmonica akor, dan ukulele. alat musik soliter tradisional misalnya
gender, gambang, talempong, siter, kecapi sunda.
5. Berdasarkan jenisnya, ansambel memiliki jenis-jenis yang berbeda seperti
duet / duo, trio, paduan suara, vocal grup, ansambel musik sekolah,
orkestra, keroncong, dan band. Bentuk duet ini bisa memakai iringan
maupun tanpa iringan, duet yang baik apabila keterampilan pada kedua
pemainnya seimbang, karena biasanya komposisi yang dimainkan
melodinya sama dimainkan secara bergantian.
Penyajian bentuk Trio ini biasanya berdiri sendiri, karena relative sudah
lengkap unsur-unsur dari musiknya yaitu rythm, melodi dan bass, walaupun
banyak juga dibeberapa komposisi diiringi ansambel maupun orchestra.
Gambar 04. Bentuk Trio Biola,Cello,Contra Bass.
b. Teknik pernafasan
Dalam bermain alat musik tiup diperlukan pengaturan nafas yang baik dan
benar. Pengaturan pernafasan yang baik sangat menentukan kualitas suara seorang
pemain dalam membawakan sebuah karya musik. Pada umumnya pernafasan
dibedakan menjadi 4 yaitu pernafasan bahu, pernafasan dada, pernafasan perut,
dan pernafasan diafragma. Pernafasan bahu adalah proses pernafasan yang
menggunakan paru-paru pada bagian atas. Hal ini dapat dirasakan pada waktu
menghirup udara, bagian bahu seakan terdesak. Pernafasan dada adalah proses
pernafasan pada saat menghirup udara, rongga dada menjadi terdesak dan udara
sepenuhnya masuk kedalam paru-paru. Dengan demikian dada menjadi
mengembang kedepan. Pernafasan perut adalah proses pernafasan yang dilakukan
dengan cara memasukkan udara ke dalam paru-paru dan pada saat menghirup
udara rongga perut akan mengembang ke depan. Pernafasan diafragma adalah
proses pernafasan dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru dan mendesak
otot-otot diafragma sehingga perut pada bagian depan dan belakan tertekan. Hal
ini mengakibatkan perut pada bagian depan, belakang dan samping menjadi
mengembang. Jenis pernafasan diafragma ini ditetapkan sebagai pernafasan yang
paling baik dan cocok digunakan dalam teknik memainkan alat musik tiup.
Tehnik Penjarian: 1) Tehnik penjarian yang benar adalah
menekan lubang udara oleh jari pada bagian tengah dari ruas yang ujung,
tepat pada bagian yang lembut, sehingga lubang udara akan tertutup
dengan sempurna,
2) Bila ujung jari menekan dengan keras, hasilnya tidak akan sempurna,
sehingga tidak akan menghasilkan bunyi yang baik, 3) Jari lain yang tidak
dipergunakan untuk menekan, tidak boleh jauh dari posisi jari yang sedang
menekan, 4) Usahakan agar keadaan jari sewajar mungkin, tidak terlalu
tegang, karena keterampilan jari sangat menentukan dalam bermain
rekorder.
Cara/ tehnik memainkan alat musik rekorder adalah sebagai
berikut: 1) Letakkan sumber tiupan (mounthpiece) di antara dua bibir,
jangan terlalu keluar, jangan terlalu masuk ataupun digigit, 2) Tangan kiri
memegang bagian badan atas rekorder dengan setiap jari menutup lubang-
lubang tertentu, 3) Tangan kanan memegang bagian bawah badan rekorder
dengan tugas setiap jari menutup lubang-lubang nada tertentu, 4) Posisi
rekorder diarahkan ke depan dengan sudut 30 – 45 derajat, 5) Posisi/sikap
badan tegak menghadap ke depan, 6) Dada membusung dan kedua belah
siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan, 7) Pernafasan yang
digunakan dalam meniup adalah pernafasan diafraghma, 8) Tiupan
rekorder seakan-akan ucapan TU, bukan HU atau FU.
Cara mengetahui tiupan yang baik adalah : (1) imajinasi meniup
lilin, (2) meniup bola sabun, dan (3) meniup telapak tangan dengan rasa
hangat, (Cheppy,2009). Penjelasan secara ringkas posisi jari tangan yaitu
Tangan kiri:1) Ibu jari untuk menutup lubang nol, 2) Telunjuk untuk
menutup lubang satu, 3) Jari tengah untuk menutup lubang dua, 4) Jari manis
untuk menutup lubang tiga, 5) Jari kelingking tidak digunakan. Tangan kanan : 1)
Ibu jari untuk menahan badan rekorder, 2) Jari Telunjuk untuk menutup lubang
empat, 3) Jari tengah untuk menutup lubang lima, 4) Jari manis untuk menutup
lubang enam,
5) Jari kelingking menutup lubang tujuh.
Agar lebih jelas dalam Anda memahami teknik memainkan rekorder maka
simaklah video yang ada di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=IIa3QB6bCZg
https://www.youtube.com/watch?v=wbzToyNktPY
https://www.youtube.com/watch?v=pxX8kqqPqcQ
Pianika 1
Pianika 2
Pianika 1
Pianika 2
Pianika 1
Pianika 2
Pianika 1
Pianika 2
Pianika 1
Pianika 2
Pianika 1
Pianika 2
Pianika 1
Pianika 2
Pianika 1
Pianika 2
Pianika 1
Pianika 2
104
105
106
107
5. Tugas terstruktur / latihan
1) Jelaskan yang anda ketahui tentang ansambel musik.
2) Jelaskan perbedaan ansambel sejenis dan ansambel campuran.
3) Gambarlah posisi nada D, A, dan E pada rekorder.
4) Jelaskan tentang teknik bermain rekorder yang baik dan benar.
5) Jelaskan tentang teknik bermain pianika yang baik dan benar.
6) Sebutkan fungsi rekorder dan pianika dalam bermain ansambel musik.
7) Jelaskan secara tertulis apa saja kendala yang sering terjadi dalam
permainan musik ansambel dan bagaimana Anda mengatasinya?
C. Penutup
1. Rangkuman
Rekorder merupakan keluarga alat tiup kayu (woodwond). Jenis rekorder
pada umumnya terdiri dari F-bass, C-tenor, C-sopran, dan F-sopranino. Dalam
memainkan alat musik rekorder dapat dilakukan dengan posisi duduk maupun
berdiri. Dalam bermain rekorder diperlukan pengaturan nafas yang baik dan benar.
Pengaturan pernafasan yang baik sangat menentukan kualitas suara seorang
pemain dalam membawakan sebuah karya musik. Jenis pernafasan yang
digunakan adalah Pernafasan diafragma. Pernafasan diafragma adalah proses
pernafasan dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru dan mendesak otot-otot
diafragma sehingga perut pada bagian depan dan belakan tertekan. Hal ini
mengakibatkan perut pada bagian depan, belakang dan samping menjadi
mengembang.
Pianika merupakan alat musik tiup kecil sejenis harmonica, tetapi memakai
bilah-bilah keyboard yang luasnya sekitar 3 oktaf. Pianika dimainkan dengan
tiupan langsung atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Kegunaan
tuts pianika adalah :
a. Tuts putih berfungsi untuk memainkan nada-nada pokok/asli
b. Tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada-nada kromatis
Dalam memainkan alat musik pianika, tangan kiri memegang pianika dan
tangan kanan menekan untuk memainkan melodi lagu, sedangkan mulut untuk
108
meniupnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam meniup pianika,
yaitu:
a. Memainkan dengan lima jari, setiap jari bertugas untuk menekan tuts-tuts
tertentu.
b. Cara meniup diusahakan halus dan rata.
c. Bentuk tangan kanan seperti memegang bola sehingga memungkinkan jari
bergerak secara leluasa.
Makna dan peranan pianika Umumnya pianika digunakan sebagai alat
untuk pendidikan disekolah. Dalam bermain musik pianika dapat digunakan untuk
memainkan melodi pokok, kontra melodi, dan dapat juga untuk mengiringi lagu.
Ditinjau dari penyajiannya musik ansambel dibagi dua yaitu ansambel
sejenis dan ansambel campuran. Berdasarkan peranan dan fungsi alat-alat
musik yang digunakan, musik ansambel dikelompokkan menjadi 3 macam,
yaitu ansambel ritmis, ansambel melodis, dan ansambel harmonis. Ditinjau dari
cara memainkan berdasar sumber bunyi ansambel dibagi dalam tujuh cara
memainkan yaitu: digesek, digoyangkan, dipetik, dipukul, ditepuk, ditekan, dan
ditiup, Sedangkan ditinjau dari sumber bunyinya alat musik ansambel dibagi
dalam lima bagian yaitu: Aerophone, yang sumber bunyinya dari getaran udara,
Chordhophone, yang sumber bunyinya dari senar/tali/kawat/dawai,
Membranophone, yang sumber bunyinya dari selaput tipis, Idiophone, yang
sumber bunyinya berasal dari lempeng logam/kayu dan dimainkan dengan cara
dipukul. Elektrophone, yang sumber bunyinya berasal dari listrik (baterai).
2. Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Penyajian orkestra selalu mengiringi solo vokal atau instrumen, dan biasanya
pemain solo vokal/instrumen tersebut sudah memiliki keterampilan di level
yang sangat tinggi, yang ditunjukkan dengan :
A. Merk alat musik terkenal.
B. Memainkan lagu sederhana.
C. Teknik permainan yang baik
D. Memainkan komposisi musik dengan baik dan benar.
E. Bermain di hadapan penonton
2. Permainan musik dalam bentuk duet untuk dua alat musik, memiliki peran yang
sama. Oleh sebab itu diperlukan keterampilan yang setingkat, karena komposisi
musik dalam bentuk duet akan dimainkan secara:
A. Bergantian
B. Sama-sama.
C. Unisono
D. Satu persatu
E. Canon
3. Penyajian bentuk musik trio, kadang-kadang sudah tidak memerlukan iringan,
karena ketiganya sudah berperan sebagai :
A. Melodi, rhythm
B. Rhytm, bass.
C. Melodi, bass.
D. Melodi, rhythm, bass.
E. Melodi, vokal
4. Permainan quartet gesek adalah permainan 4 alat musik yang mempunyai peran
masing-masing, alat musik cello berfungsi sebagai :
A. Rhythm
B. Melodi
C. Bass
D. Obligato
E. Pengiring
5. Dalam penyajian bentuk musik Quintet gesek, maka formasi instrumen musik
yang digunakan, adalah:
A. Biola 1,2, cello 1,2 , Bass
B. Biola 1,2, Viola 1,2 , Cello
C. Viola , Cello 1,2, Bass
D. Biola 1,2,Viola,Cello,Bass.
E. Biola 1, 2, 3, 4
6. Formasi instrumen musik dalam penyajian orkestra dikelompokkan menurut
klasifikasi instrumen musik, yang terdiri dari kelompok:
A. Gesek, Tiup, Pukul
B. Gesek, Pukul
C. Tiup, Pukul, Petik
D. Gesek, Tiup, Tekan
E. Tiup, Pukul
7. Dalam pertunjukan orkestra, yang bertanggung jawab pada masing-masing
seksi dalam orkestra, adalah :
A. Concert Master
B. Principale
C. Conductor
D. Musisi
E. Sound Master
8. Penyajian musik dalam bentuk ansambel musik yang terdiri dari rekorder,
pianika, biola, dan gitar dapat dikategorikan pada bentuk :
A. Orkestra
B. Campuran
C. Band
D. Sejenis
E. Acapella
9. Untuk memainkan pianika, tangan yang digunakan untuk memainkan tuts
pianika sebaiknya adalah :
A. Kedua tangan
B. Tangan kiri
C. Tangan kanan
D. Satu tangan
E. Satu Jari
10. Alat musik ritmis berfungsi untuk menentukan/memberikan irama (ritme)
tertentu dalam pergelaran musik, sedangkan alat musik melodis berfungsi
untuk memainkan/membawakan susunan nada-nada (melodi) sebuah lagu.
Contoh dari kedua jenis alat musik ini adalah:
A. Marakas, tamborin, drum
B. Flute, conga, timpani
C. Triangel, marakas, snare
D. Cajon, drum, castanyet
E. Gitar, biola, piano
Berdasarkan tes formatif yang telah diuraikan, koreksi dan hitunglah jawaban
yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal
3. Daftar Pustaka
Abdullah, Sandy. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya.
Yogyakarta: Penertbit Gava Media.
Bangun, Sem Cornelyoes, dkk. 2017. Seni Budaya Kelas XI : buku guru /
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Budiman, Agus, dkk. 2018. Seni Budaya Kelas XII. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Soetedja, Zackaria, dkk. 2014. Seni Budaya Kelas X/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
A. Pendahuluan
Modul kedua dari 6 modul Mata Pelajaran Seni Budaya ini disusun untuk
memenuhi kebutuhan Program Profrsi Guru Dalam Jabatan. Materi dalam Modul
2
KB 4 ini merupakan materi yang disusun berdasarkan kisi-kisi Capaian Mata
Kegiatan dan Indikator Esensial Program Profesi Guru Seni Budaya. Ini adalah
dasar pengetahuan bagi Anda sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya dijenjang
pendidikan Sekolah Menengah. Modul 2 tentang Konsep Pendidikan Seni Musik
dan Pembelajarannya terdiri atas 4 bagian belajar, yaitu kegiatan belajar 1 (satu)
mencakup konsep, unsur, prinsip, teknik, prosedur, bentuk, tema dan nilai estetis
dalam karya musik. Kegiatan belajar 2 (dua) mencakup teknik dasar dan format
bernyanyi. Kegiatan belajar 3 (tiga) mencakup konsep dasar ansambel music dan
teknik dasar memainkan musik sederhana. Akhirnya kegiatan belajar 4 (empat)
mencakup pembelajaran pengetahuan dan estetika musik.
1. Deskripsi Singkat
Pada kegiatan belajar 4 akan dibahas tentang Pembelajaran dan
Pengetahuan Estetika Musik. Estetika atau Eethetics , merupakan teori atau
ilmu tentang keindahan, cita rasa dan seni serta tanggapan manusia.
Menurut Sunarto (2016) bahwa Estetika Musik adalah suatu cabang
ilmu yang membahas tentang aturan-aturan serta prinsip-prinsip keindahan
musik, baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik itu sendiri maupun dari segi
relasi yang bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia. Estetika Musik
merupakan pembahasan-pembahasan tentang arti serta hakekat keindahan
musik, namun sebelum dibahas lebih lanjut mengenai Estetika musik, tentu
sebaiknya terlebih dahulu dibahas mengenai Estetika secara umum.
2. Relevansi
Dalam kehidupan sehari-hari, hamper setiap orang tidak lepas dari rasa
keindahan, keteraturan dan keselarasan. Contoh: dalam hal berpakaian selalu
berusaha menyelaraskan antara blouse dan rok, atau blouse dan celana panjang.
Di rumah, Anda berusaha menata perabot dengan menaruhnya pada tempat
yang menurut Anda sesuai dengan fungsinya. Semua hal tersebut dan banyak
lagi contoh-contoh lainnya dalam kehidupan sehari-hari adalah yang terkait
dengan keindahan, cita rasa atau Estetika. Demikian juga halnya dengan musik,
tidak ada seorangpun yang dapat lepas dari musik, dan semuanya karena ingin
menikmati keindahan yang ada pada musik tersebut.
3. Petunjuk Belajar
Modul ini digunakan untuk memenuhi persyaratan akademis pada
program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan dan Prajabatan yang dimuat
dalam 6 modul kegiatan Pembelajaran Seni Budaya. Modul 2 tentang seni
musik ini terdiri dari 4 Kegiatan Belajar yang perlu dipelajari selama 1
semester. Adapun dalam Modul 2 kegiatan belajar 4 tersebut yaitu tentang
Pembelajaran dan Pengetahuan Estetika Musik. Sebelum mempelajari topik
pembelajaran tersebut, ada baiknya telah memahami dan menguasai dengan
baik ketiga topik pada kegiatan belajar terdahulu, sehingga akan lebih mudah
memahami dan mengerti mengenai pembahasan pada kegiatan belajar 4 ini.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, Anda diharapkan (Menguasai
pendekatan, model dan metode pembelajaran dan pengetahuan estetika musik)
memiliki pengetahuan dan memahami tentang Estetika Musik yang mencakup:
Ruang Lingkup Estetika, Sifat Dasar Seni, Unsur-Unsur Karya Seni, Pengalaman
Estetik, Estetika Musik.
2. Sub Capaian Pembelajaran
a. Mampu menjelaskan pengertian estetika musik
b. Mampu menjelaskan ruang lingkup estetika
c. Mampu menjelaskan hakikat seni
d. Mampu menjelaskan hakikat penikmat seni
e. Mampu menjelaskan sifat dasar seni
f. Mampu menjelaskan konsep dasar sifat kreatif
g. Mampu menjelaskan individualistis
h. Mampu menjelaskan Ekspresi atau perasaan
i. Mampu menjelaskan keabadian
j. Mampu menjelaskan semesta atau universal
k. Mampu menjelaskan ragam seni dan klasifikasi
l. Mampu menjelaskan pengalaman estetik dan memberi contoh-contohnya
m. Mampu menjelaskan nilai estetika musik ditinjau dari unsur-unsur musik, dari
cara mendengarkan musik
n. Mampu menjelaskan cara mendengarkan musik
o. Mampu menjelaskan komponen- komponen utama penentu kriteria keindahan
dalam musik
p. Mampu menjelaskan keindahan dalam musik
q. Mampu menjelaskan nilai intrinsik di dalam musik
3. Uraian Materi
a. Elemen Dasar Estetika
Elemen dasar estetika terdiri atas objek estetis, subjek estetis dan nilai
estetis. Menurut Deni Junaedi (2016) objek estetis adalah aspek yang diamati
maupun diciptakan seseorang. Subjek estetis merupakan spektator yang
mengamati atau kreator yang membuat objek estetis. Ketika berhadapan
dengan objek estetis, subjek akan mengalami pengalaman tertentu. Pengalaman
yang dirasakan oleh spectator saat mencermati objek estetis disebut “pengalaman
estetis”.
Nilai estetis ialah tolok ukur yang digunakan subjek untuk menimbang
keindahan atau kejelekan, maupun ketertarikan atau ketidaktertarikan, pada suatu
objek.
Gambar 1. Diagram Estetis: Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai Estetis (Sumber:
Sunarto, 2016)
PENGA
MATA
N
PENIK
MATA PENCE
N RAPAN
PEREN
UNGA
N
Pada gambar 2 tersebut dapat dilihat bahwa dalam menikmati sebuah karya
seni terdapat 2 (dua ) sikap estetik, yaitu (1) sikap tak acuh dan (2) melihat/
mendengar sebagai serta dan sikap non estetik, yaitu (1) memandang/ menikmati
sebagai sikap praktis dan (2) bersikap ilmiah/ meneliti, (3) menaruh perhatian
khusus, (4) mengamati dan mengapresiasi.
f. Estetika Musik
Sebelum lebih lanjut kita membahas Estetika Musik, sebaiknya kita paham
dulu apa itu estetika Musik. Menurut Sunarto, estetika musik adalah suatu cabang
ilmu yang membahas tentang aturan-aturan serta prinsip-prinsip keindahan musik,
baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik itu sendiri, maupun dari segi relasi
yang bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia.
Estetika musik merupakan pembahasan-pembahasan tentang arti serta
hakikat keindahan musik, sehingga keindahan tersebut dapat sampai, dimengerti
serta dapat menghasilkan kesan indah bagi pendengarnya.
Di atas kita sudah membahas apa itu estetika, lalu apakah itu musik?
Menurut Busroh, musik adalah sebuah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang
dikeluarkan secara teratur dalam bentuk suara atau bunyi. Sementara itu Rogers
Kamien (2018) menyatakan bahwa musik adalah seni yang mendasar pada
pengorganisasian bunyi menurut waktu.
Musik adalah suatu seni yang berada dalam ruang waktu; mediumnya adalah
bunyi yang sebenarnya (ragawi), yang tidak menetap melainkan bergerak di dalam
suatu ruang waktu. Oleh sebab itu, elemen- elemen waktu adalah merupakan
landasan bagi musik. Di dalam musik elemen ini dibagi ke dalam 3 (tiga) faktor:
(1) tempo, (2) meter, (3) ritme.
Beberapa pendapat lain tentang musik: Musik adalah rangkaian bunyi yang
ekpresif yang disusun dengan maksud membangkitkan respons manusia (Christ
dan Delone). Musik merupakan sarana yang dapat mengkomunikasikan sesuatu
kepada pendengar (Hoffman).
Agar keindahan musik dapat sampai kepada penikmatnya, maka beberapa
hal yang perlu diperhatiakan adalah (1) unsur-unsur musik, (2) cara mendengarkan
musik, (3) tekstur musik, (4) komponen-komponen utama penentu kriteria
keindahan dalam musik, (5) keindahan dalam musik, (6) nilai-nilai intrinsic dari
musik. Adapun keterangan lebih lanjut dapat dapat diuraikan sebagai berikut ini:
1. Unsur-Unsur Musik
a. Melodi merupakan tingkatan tinggi rendah dan panjang pendeknya nada
dalam musik. Melodi merupakan rangkaian nada-nada yang terkait dan
biasanya bervariasi dalam tinggi rendah- rendah serta panjang pendek
nada- nadanya. Melodi mempunyai dua dimensi: (1) kepanjangan dan (2)
keluasan. Beberapa melodi diberi karakter dengan pendek serta terpissah-
pisah. Fragmen-fragmen melodi demikian itu disebut motif. Keluasan dari
sebuah melodi adalah jarak tinngi-rendah nada dari nada yang paling
rendah sampai yang paling tinggi. Beberapa melodi bersifat luas dalam
jaraknya;
melodi-melodi lainnya bisa jadi berdekatan dalam jaraknya; dan banyak
melodi hanya memiliki jarak biasa saja.
b. Ritme merupakan rangkaian gerak beraturan dan menjadi unsure dasar
music. Ritme terbentuk dari pengulangan bunyi, panjang dan pendek kata
dalam sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan kata-kata dalam syair
sebuah lagu, secara sederhana ritme bisa diartikan sebagai penentu ketukan
dalam sebuah musik.
Ritme memiliki banyak karakter. Ritme dapat menjadi sangat teratur
bilaman pola-pola aksen dan durasinya diulang-ulang, atau ia bisa menjadi
tidak teratur bilamana aksen-aksen dan/ durasinya berubah secara terus-
menerus. Ritme bisa menjadi sederhana bilamana pola-pola tersebut hanya
terdiri dari beberapa nilai-nilai nada, atau ia bisa menjadi sabfgat kompleks
(rumit) bilamana aksen dan durasinya sangat aneka ragam atau bilamana
beberapa pola-pola ritmikmuncul secara terus-menerus.
Ritme dapat muncul tanpa melodi
c. Tempo sebuah istilah dari bahasa Itali yang secara harafiah berarti waktu,
di dalam musik menunjukkan pada kecepatan. Musik dapat bergerak pada
kecepatan yang sangat cepat, sedang atau lambat serta dalam berbagai-
bagai tingkatan diantara semua itu.
d. Harmoni adalah elemen musikal yang didasarkan atas gabungan secara
simultan dari nada-nada, sebagai mana dibedakan dari rangkaian-nada-
nada. Sebuah harmoni yang sederhana terdiri dari akor yang di dalamnya
terdiri atas beberapa nada serta beberapa perubahan akor/ progresi harmoni
sederhana. Harmoni yang kompleks terdiri atas sejumlah nada-nada akor
bersama-sama dengan progresi-progresi yang tidak biasa. Bunyi-bunyi
musikal yang kaya adalah jarang sekali dihasilkan melalui suatu harmoni
yang kompleks.
Dikenal dengan adanya harmoni konsonan dan disonan serta harmoni
diatonik dan kromatik.
e. Dinamika, intensitas merupakan salahsatu dari perlengkapan nada. Istilah
dinamika mencakup semua tingkat kekerasa dan kelembutan dan proses
yang terjadi dalam perubahan dari yang satu ke yang lainnya. Tidak seperti
tempo yang dapat dibatasi/ ditentukan dengan pasti dan tepat dengan
petunjuk metronome, dinamik merupakan nilai-nilai yang realtif (nisbi).
Tidak ada tingkatan mutlak untuk piano atau forte, misalnya.
Istilah lain yang berhubungan dengan dinamika dan barangkali lebih umum
dipergunakan adalah volume. Istilah ini tidk hanya mengacu pada
intensitas perpaduan setiap nada, tetapi juga pada tingkat kekerasan dan
kelembutan yang dihasilkan oleh jumlah nada yang terpisah dan berbunyi
secara serempak. Sebagai contoh: volume yang lebih besar dihasilkan oleh
20 biola yang memainkan nada yang sama secara forte daripada yang
dihasilkan oleh sebuah biola tunggal yang memainkan nada yang sama itu
secara forte.
f. Timbre atau biasa juga disebut dengan warna suara atau kualitas nada, juga
menghasilkan sonoritas. Sebuah kuartet flute mempunyai bunyi yang lebih
tipis disbanding empat horn yang memiankan nada-nada yang persis sama.
Memainkan sebuah tema tertentu secara berturut-turut dengan instrument-
instrumen yang berbeda di dalam sebuah orkes menghasilkan variasi
timbre/ warna suara.
3. Tekstur
Tekstur musikal adalah susunan dan hubungan yang khas dari faktor-faktor
melodis dan harmonis di dalam musik. Ada beberapa tipe-tipe tekstur:
a. Tekstur monofonis, apabila musik hadir selalu berupa untaian melodi tunggal
tanpa iringan, maka music demikian mempunyai tekstur monofonis. Istilah ini
secara harafiah berarti sebuah suara tunggal, yakni sebuah untaian melodis
yang tunggal
b. Tekstur homofonis, apabila sebuah melodi tunggal diiringi oleh materi
harmonis bawah (subordinat), yaitu akor-akor, sehingga lagu itu memiliki
tekstur harmonis
c. Tekstur polifonis, apabila dua atau lebih untaian melodi yang kurang lebih
sama pentingnya berbunyi secara serentak, tekstur yang dihasilkan disebut
sebagai polifonis.
d. Tekstur Non-Melodis, beberapa karya musik digubah untuk efek-efek khusus
yang di dalamnya bunyi-bunyi harmonis mengabur atau sebahagian
menghilangkan isi/ muatan melodis. Hal ini jarang ditemukan di dalam
sebahagian besar komposisi musikal.
4. Komponen-Komponen Utama Penentu Kriteria Keindahan Dalam Musik
Menurut Sunarto (2016), ada tiga komponen utama yang turut terlibat dalam
penentu kriteria keindahan dalam musik:
a. Musik itu sendiri sebagai suatu seni yang terdiri dari bunyi dan suara beserta
segala unsur-unsur yang terkait di dalamnya
b. Manusia sebagai unsur penerima dan pendengar musik beserta segala aspek
kehidupannya.
c. Alam beserta segala makhluk yang terdapat di dalamnya yang turut
mempengaruhi kehidupan manusia.
Oleh karena musik adalah seni suara/ bunyi maka komponen tersebut
merupakan komponen utama. Meskipun demikian dalam prakteknya, ketiga
komponen ini berlaku secara interaksi/ saling mempengaruhi. Karena dalam
kenyataan masih sebagai seni tidak hadir begitu saja tanpa adanya usaha dari
manusia. Karena dari ketiga unsur pokok musik yang kita ketahui, yaitu irama,
melodi dan harmoni, hanya unsur iramalah yang tersedia pada alam. Sedangkan
dua unsur lainnya yaitu melodi dan harmoni adalah hasil produksi manusia.
C. Penutup
1. Rangkuman
a. Estetika berasal dari bahasa Yunani yaitu aisthetikos yang berarti
memahami melalui pengamatan inderawi, kata yanga dalam bahasa Inggris
ditulis aesthethics atau kadang esthetics itu memiliki akar kata aesthesis
yang berarti ‘perasaan’ maupun ‘persepsi’.
b. Ruang lingkup estetika pertama adalah seniman, yaitu orang yang kreatif,
inovatif atau mahir di dalam bidang seni. Seniman menggunakan imajinasi
dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Seniman
adalah individu yang memahami gagasan tentang seni.
c. Ruang lingkup kedua adalah hakikat seni, bahwa seni adalah fenomena
yang kompleks, karena berbicara tentang seni tidak dapat lepas dari
penciptanya atau senimannya. Selain itu, dapat tidak bisa lepas dari unsur-
unsur seni itu sendiri, tidak dapat lepas dari public seninya dan tentu saja
dari keindahan hasil seni itu sendiri.
d. Ruang lingkup ketiga adalah penikmat seni, tidak kalah pentingnya di
dalam sebuah karya seni, karena merekalah yang dapa menentukan bahwa
sebuah karya itu mengandung nilai estetis atau tidak.
e. Sifat dasar seni ada 5, yaitu: (1) kreatif, bahwa proses kreatif terdiri dari
lima tahap yaitu: persiapan, kosentrasi, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.
(2) individualistis, (3) ekspresi/ perasaan, (4) keabadian, (5) semesta.
f. Unsur-unsur karya seni terdiri dari: struktur, tema, dan medium
g. Pengalaman estetik adalah suatu emosi estetik yang khas berupa
kesenangan dan kepuasan yang merupakan respon estetik terhadap sebuah
karya seni
h. Pengalaman estetik adalah suatu emosi estetik yang khas berupa
kesenangan dan kepuasan yang merupakan respon estetik terhadap sebuah
karya seni
i. Estetika musik adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang aturan-
aturan serta prinsip-prinsip keindahan musik, baik ditinjau dari nilai-nilai
intrinsik musik itu sendiri, maupun dari segi relasi yang bersifat psikologis
terhadap kehidupan manusia.
j. Unsur-unsur music: melodi, ritme, tempo, harmoni, dinamika dan timbre
k. Cara mendengarkan music ada: pasif, mendengarkan secara menikmati,
mendengarkan secara emosional, mendengarkan secara perseptif dan
sikap- sikap yang digabungkan.
l. Tekstur musikal adalah susunan dan hubungan yang khas dari faktor-faktor
melodis dan harmonis di dalam musik.Ada beberapa tipe-tipe tekstur:
monofonis, homofonis, polifonis dan non-melodis
m. Komponen-komponen utama penentu kriteria keindahan dalam musik
adalah: (1) musik itu sendiri, (2) manusia sebagai unsur penerima dan
pendengar musik beserta segala aspek kehidupannya dan (3) Alam beserta
segala makhluk yang terdapat di dalamnya.
n. Keindahan adalah segala sesuatu yang dapat dinikmati secara inderawi,
dan terdapat pada benda-benda yang dapat dilihat, didengar, diraba dan
dirasa secara inderawi
o. Lalu kapan satu musik dapat dikatakan indah? Tentu musik tersebut harus
memiliki komponen- komponen dalam hal ini unsur-unsur musik yang
lengkap dan bersifat musikal. Unsur utama dari rasa musikal sebuah musik
adalah melodi, ritme dan harmoni.
p. Nilai intrinsik musik adalah bunyi/ suara yang dapat didengar oleh telinga
manusia. Dalam ilmu akustik terdapat dikenal istilah: (1) tone dan (2)
noise
q. Nilai intrinsik dari musik ditentukan sifatnya oleh tiga unsur yaitu: daya
(strength); gerak (movement); dan rasio (ratio). Berdasarkan ketiga unsur
inilah dapat ditimbulkan efek-efek intensitas suara yaitu keras lemah
(dinamika), cepat dan lambat musik (tempo) atau komplek dan
sederhananya progresi suara (ratio).
2. Tes Formatif
Jawablah soal-soal di bawah ini!
1. Aesthethics atau kadang esthetics itu memiliki akar kata aesthesis yang
berarti
…
a. Perasaan
b. Persepsi
c. Penikmatan
d. Perenungan
e. Pencapaian
2. Tolok ukur yang digunakan subjek untuk menimbang keindahan atau
kejelekan, maupun ketertarikan atau ketidaktertarikan, pada suatu objek
disebut …
a. Nilai estetis
b. Objek estetis
c. Subjek estetis
d. Rasa estetis
e. Seni estetis
3. Seni berarti kemampuan untuk membuat atau mengerjakan sesuatu.
Pernyataan tersebut merupakan pendapat dari …
a. Plato
b. Plotinus
c. Aristoteles
d. Aristotelian
e. Rene Descartes
4. Kemampuan untuk menciptakan atau membuat sesuatu yang baru disebut …
a. Inovasi
b. Penciptaan
c. Karya
d. Kreativitas
e. Penemuan
5. Rangkaian nada-nada yang terkait dan biasanya bervariasi dalam tinggi-
rendah serta panjang pendek nada-nadanya, serta mempunyai dua dimensi
yaitu kepanjangan dan keluasan, disebut sebagai …
a. Ritme
b. Birama
c. Melodi
d. Timbre
e. Tempo
6. Tingkat keindahan/estetis dalam musik yang sesungguhnya salah satunya
dapat Anda capai tergantung sebesar-besarnya kepada sikap Anda dalam
mendengarkan musik itu sendiri. Sikap mendengarkan yang terbaik
adalah …
a. Mendengar pasif
b. Mendengar menikmati
c. Mendengar emosional
d. Mendengar perseptif
e. Gabungan dari semua sikap
7. Salah satu dari komponen-komponen utama penentu kriteria keindahan dalam
musik adalah …
a. Lingkungan
b. Alam
c. Manusia
d. Hewan
e. Tumbuhan
8. Nilai intrinsik musik adalah …
a. Melodi
b. Bunyi
c. Ritme
d. Ekspresi
e. Tempo
9. Nilai intrinsik dari musik ditentukan sifatnya oleh tiga unsure, salah satunya
adalah,
a. Gerak
b. Dinamik
c. Ritme
d. Tempo
e. Ekspresi
10. Unsur utama dari rasa musikal sebuah musik adalah,
a. Tekstur
b. Struktur
c. Tema
d. Melodi
e. Tempo
3. Daftar Pustaka
Agung, Lingga (2017) Pengantar Sejarah dan Konsep Estetika. Yogyakarta:
Kanisius
Hidayatullah, Riyan dan Kurniawan, Agung (2018) Estetika Seni. Jakarta:
Arttex
Junaedi, Deni (2016) Estetika: Jalinan Sbjek, Objek dan Nilai.Yogyakarta:
ArtCiv
Kamien, Roger. (2018). Music An Appreciation. New York: Mc Graw Hill
Education
Sunarto (2017) Estetika Musik. Blogspot.com/ 2017.
TES SUMATIF MODUL 2