Anda di halaman 1dari 155

DAR2/Profesional/217/02/2019

PENDALAMAN MATERI SENI BUDAYA

MODUL 2
KONSEP KARYA MUSIK DAN
PEMBELAJARANNYA

Penulis:
Rien Safrina M.A., Ph.D

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


2019
Judul:
Konsep Karya Musik Dan Pembelajarannya

Penulis:
Rien Safrina M.A., Ph.D

Editor:
Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd.
Dr. Udi Utomo, M.Si.
Uyuni Widiastuti, S.Pd., M.Pd.

Desain Sampul dan Tata Letak


Eko Hadi Prayitno, S.Pd., M.Pd

Penerbit:
Kemendikbud

Cetakan Pertama: 2019

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak modul ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa
ijin tertulis dari penerbit

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa atas karunia
dan rahmatNya, sehingga Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG) Mata Pelajaran
Seni Budaya dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Mata Pelajaran Seni Budaya terdiri atas pembelajaran Seni Rupa, Seni
Musik, Seni Tari, dan Teater, yang secara keseluruhan terdiri dari enam (6)
Modul.
Modul ini merupakan modul kedua (2) yang berisi 4 Kegiatan Belajar
(KB). KB satu (1) yaitu Konsep, Unsur, Teknik, Bentuk dan Struktur Karya
Musik, Tema, dan Nilai Estetis Dalam Karya Musik; KB dua (2) tentang Teknik
Dasar dan Format Bernyanyi. KB tiga (3) tentang Ansambel Musik; dan KB
empat (4) Pembelajaran dan Pengetahuan Estetika Musik.
Dalam kesempatan ini kami, tim penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Modul ini.
Penghargaan kami berikan kepada Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan
yang telah mempercayakan penyusunan Modul ini kepada kami. Apresiasi juga
kami berikan kepada kolega di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Jakarta, yang sudah berjuang bersama menyelesaikan Modul ini. Sekali lagi, kami
sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami,
mohon maaf kami tidak bisa menyebutkan nama satu persatu.
Akhirnya, kami menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak
apabila ada hal yang kurang berkenan. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan ajar Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Seni Budaya dan
dalam mata kuliah di lingkungan Program Studi Pendidikan Seni Musik.

Jakarta, November 2019


Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

MODUL 2

KB 1 : KONSEP, UNSUR, TEKNIK, BENTUK dan STRUKTUR,


TEMA, DAN NILAI ESTETIS DALAM KARYA MUSIK .......... 1

A. P e n d a h u l u a n ............................... . ........................ .
1
B. Inti.............................................................................................. 3
C. Penutup ..................................................................................... 44
KB 2 : TEKNIK DASAR DAN FORMAT BERNYANYI ........................ 52

A. Pendahuluan ................................................................................ 52

B. Inti ............................................................................................ 53

C. Penutup........................................................................................ 76

KB 3 : ANSAMBEL MUSIK ..................................................................... 82

A. Pendahuluan ................................................................................ 82

B. Inti ............................................................................................ 83

C. Penutup........................................................................................ 106

KB 4 : PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIK 112

A. Pendahuluan ................................................................................ 112

B. Inti ............................................................................................ 113

C. Penutup........................................................................................ 125

TES SUMATIF ............................................................................................ 132

KUNCI JAWABAN .................................................................................... 142

iii
K eg i a t a n B el a j a r (
K B) KONSEP, UNSUR, TEKNIK, PROSEDUR,
BENTUK dan STRUKTUR, TEMA, DAN NILAI
ESTETIS DALAM KARYA MUSIK
1
A. Pendahuluan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam
meningkatkan kompetensi profesional guru dan tenaga kependidikan adalah
melalui program pendidikan profesi guru (PPG). Program ini dijalankan sesuai
dengan Peraturan menteri Negara dan Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan
angka kreditnya yaitu kegiatan pengembangan diri. Pengembangan diri tersebut
dilakukan dengan salah satunya yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat).
Agar kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan secara optimal maka diperlukan
modul-modul yang telah dirancang dengan berazaskan kesesuaian dan kelayakan
agar dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran melalui
pendidikan dan pelatihan yang telah diprogramkan.
Modul ini dirancang dan disusun sebagai pedoman dalam mengembangkan
kompetensi dalam memahami dasar-dasar musik yang berkaitan dengan materi
yang digunakan dalam pembelajaran musik di jenjang sekoloah menengah. Materi
yang dibuat merupakan materi yang disusun berdasarkan kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru-guru seni budaya. Materi tersebut meliputi Konsep Pendidikan
Seni Musik dan Pembelajarannya.
Modul kedua dari enam Modul Mata Pelajaran Seni Budaya ini disusun
untuk memenuhi kebutuhan Program Profesi Guru Dalam Jabatan. Materi dalam
modul KB satu ini merupakan materi yang disusun berdasarkan kisi-kisi Capaian
Mata Kegiatan dan Indikator Esensial Program Profesi Guru Seni Budaya. Ini
adalah dasar pengetahuan bagi Anda sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya di
jenjang pendidikan Sekolah Menengah. Modul kedua tentang Konsep Pendidikan
Seni Musik dan Pembelajarannya terdiri atas empat Kegiatan Belajar yaitu
kegiatan
1
belajar satu yang mencakup konsep, unsur, teknik, prosedur, bentuk dan struktur,
tema, dan nilai estetis dalam karya musik. Kegiatan Belajar dua mencakup teknik
dasar dan format bernyanyi. Kegiatan Belajar tiga mencakup konsep dasar
ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik sederhana. Akhirnya,
kegiatan belajar empat mencakup pembelajaran pengetahuan dan estetika musik.

1. Deskripsi Singkat
Modul ini merupakan buku pegangan untuk mencapai tingkat penguasaan
dalam pembelajaran karya musik, dan terdiri atas empat kegiatan belajar (KB).
Kegiatan Belajar pertama, menguraikan tentang Konsep, Unsur, Teknik, Prosedur,
Bentuk dan Struktur, Tema, dan Nilai Estetis Dalam Karya Musik. Kegiatan
Belajar kedua, menguraikan tentang Teknik Dasar dan Format Bernyanyi.
Kegiatan Belajar ketiga, menguraikan tentang materi Ansambel Musik. Sementara
itu, Kegiatan Belajar keempat, menguraikan materi tentang Pembelajaran dan
Pengetahuan Estetika Musik.
Penyusunan modul ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan
dasar bagi guru-guru seni musik atau seni budaya tentang konsep, unsur, teknik,
prosedur, bentuk dan struktur, tema, dan nilai estetis dalam karya musik. Setelah
mempelajari modul ini guru diharapkan dapat memahami, menganalisis, dan
menjelaskan konsep, unsur, teknik, bentuk dan struktur, tema, serta nilai estetis
dalam karya musik.

2. Relevansi
Relevansi modul terhadap tugas pekerjaan yang akan dijalankan peserta
Program Profesi Guru dalam mempelajari konsep, unsur, teknik, bentuk dan
struktur, tema, serta nilai estetis dalam karya musik tidak hanya berfungsi untuk
menambah pengetahuan serta wawasan yang tepat di bidang pendidikan dan
pembelajaran dalam berolah karya musik seperti komposisi dan aransemen musik,
namun juga memberikan bekal keterampilan dan rasa musikalitas dalam
menghasilkan karya-karya musik yang dapat digunakan sebagai materi
pembelajaran di sekolah.
Sementara itu, dengan adanya materi terkait tema dan nilai estetis dalam
karya musik, diharapkan dapat memberikan pemahaman tema-tema serta nilai-
nilai estetis yang terdapat dalam karya musik yang dihasilkan, baik berupa karya
komposisi maupun karya aransemen musik, selanjutnya guru diharapkan dapat
mengimplementasikannya dalam pembelajaran estetika musik.

3. Petunjuk Belajar
Modul ini dapat digunakan baik secara mandiri, kelompok, atau dengan
bimbingan fasilitator dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Untuk membantu
Anda dalam menguasai kemampuan menguraikan materi-materi dalam Modul 2
KB 1, Anda dapat mempelajari keseluruhan materi dalam KB 1 ini dengan cara
berurutan dari awal sampai akhir. Selanjutnya, ikuti petunjuk dan langkah-langkah
pembelajaran yang ada dalam modul; mengerjakan soal-soal yang disediakan
dalam modul ini; mencermati dan memahami materi dalam video yang disediakan
dalam modul ini; memperbanyak membaca referensi terkait karya-karya musik,
agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Hal ini disebabkan Modul 2 KB 1 ini
menekankan pada pemahaman musik. Lebih lanjut, Anda dapat menginstal
aplikasi barcode scan di playstore pada hp android untuk memindai beberapa
contoh materi yang dijelaskan pada modul ini.

4. Peta Kompetensi
Setelah menyelesaikan Modul 2 KB 1 ini, kompetensi yang akan Anda
peroleh adalah kemampuan menjelaskan konsep, unsur, teknik, bentuk dan
struktur, tema, serta nilai estetis dalam karya musik. Adapun susunan modul
tersebut dituangkan dalam peta kompetensi Kegiatan Belajar (KB) satu ini yang
terlihat pada gambar 1.
Menguraikan konsep karya musik
Menganalisis unsur dalam karya musik
Konsep, Unsur,
Teknik,
Menganalisis teknik dan prosedur dalam karya musik
Prosedur, Bentuk
dan
Struktur,Tema, Menguraikan bentuk dan struktur dalam karya musik
Dan Nilai Estetis
Dalam Karya
Musik Menentukan tema dalam karya musik

Menguraikan nilai estetis dalam karya musik

Memiliki pengetahuan untuk menguraikan konsep,


menganalisis unsur, teknik, prosedur dalam karya musik
dan mampu menguraikan bentuk, tema, dan nilai estetis
dalam karya musik .

Gambar 1. Peta Kompetensi konsep, unsur, teknik, bentuk dan struktur, tema,
serta nilai estetis dalam karya musik

B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda akan memiliki bekal pengalaman
dan pengetahuan untuk mampu menganalisis:
b. Konsep, unsur, teknik dan prosedur dalam karya musik
c. Bentuk dan struktur, tema, dan nilai estetis dalam karya musik

2. Sub Capaian Pembelajaran


Berdasarkan Capaian Pembelajaran yang telah ditentukan, maka sub
capaian pembelajaran dalam Modul 2 KB 1 ini adalah mampu:
a. menganalisis konsep dalam karya musik
b. menganalisis unsur dalam karya musik
c. menganalisis teknik dan prosedur dalam karya musik
d. menganalisis bentuk dan struktur karya musik
e. menguraikan tema dalam karya musik
f. menguraikan nilai estetis dalam karya musik

Setelah mempelajari bagian pendahuluan dari modul ini yang terdiri atas
deskripsi singkat, relevansi, petunjuk belajar, sampai pada sub capaian
pembelajaran, selanjutnya dapat dipelajari materi-materi dalam Kegiatan Belajar 2
yang diuraikan dalam sub bab 3 yaitu Uraian Materi.

2. Uraian Materi
a. Konsep Karya Musik
s Karya musik merupakan sebuah karya yang di dalamnya terdiri atas notasi-
notasi grafis musik, namun tidak termasuk kata-kata atau tindakan apa pun yang
dimaksudkan untuk dinyanyikan, diucapkan atau dilakukan dengan musik. Selain
itu, sebagian besar karya musik dikaitkan dengan jejak dokumenter yang
dituangkan dalam bentuk skor, dimana parameter tertentu ditetapkan. Namun
demikian, terdapat pula karya-karya musik lain yang tidak didokumetasikan dan
bahkan dibiarkan terbuka, dan karya tersebut dapat diidentifikasi sebagai dokumen
yang memenuhi syarat untuk perlindungan hak cipta atau kepemilikan penulis
(Butt, 2015).
Bermacam-macam karya musik lahir dan berkembang di negeri tercinta
ini, mulai dari musik vokal dalam bentuk lagu yang berupa nyanyian, sampai pada
musik instrumen yang ditimbulkan dari suara alat yang berupa instrumentalia.
Mendengarkan musik adalah kegiatan yang bersifat auditif, artinya menangkap
bunyi, suara, dan nada melalui indera pendengaran. Selain itu, ada pula kegiatan
mendengarkan musik secara imajinatif (ditangkap dalam hati). Hal ini tejadi
karena dilakukan tanpa adanya suara atau bunyi yang didengar secara
sesungguhnya, tetapi bunyi musiknya diserap lewat kegiatan membaca nada-nada
atau notasi musik, artinya membaca musik secara visual karena dibantu dengan
partitur.
Secara garis besar, konsep karya musik berupa suatu perputaran bahwa
karya musik dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu musik barat yang
dikenal dengan penggunaan tangga nada diatonis dan musik tradisi yang dikenal
dengan penggunaan tangga nada pentatonis. Dari dua jenis karya musik
tersebut dapat dikelompokkan lagi ke dalam masing-masing kategori berdasarkan
jenis dan konsep seperti pada musik vokal maupun musik intrumen. Konsep
musik vokal maupun musik instrumen akan melatar belakangi terciptanya karya
musik tersebut. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda perhatikan bagan konsep
karya musik dapat dilihat melalui bagan berikut.

Gambar 2. Konsep Karya Musik

Setelah memperhatikan dan mengkaji pemetaan bentuk penyajian karya


musik di atas, dapat dipresentasikan melalui keragaman karya cipta yang lahir
dan tumbuh di dunia, mulai dari daerah-daerah wilayah Nusantara maupun
Internasional. Jika melihat peta kehidupan seni musik di Indonesia, ada beberapa
istilah yang sering muncul dan telah dikenal dalam kehidupan kita, yakni mulai
dari jenis musik tradisional, klasik, modern sampai kontemporer. Istilah -istilah
itu sering pula terkait dengan keragaman jenis seni musik.
Kesenian tradisional secara umum biasanya dilaksanakan dengan turun -
temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, yang dapat diar tikan sebagai
seni etnik atau seni rakyat sebagai pewarisan atau peninggalan budaya yang
turun temurun dari satu periode ke periode berikutnya, dari satu generasi ke
generasi selanjutnya. Proses pelestarian musik yang dalam perkembangannya,
kesenian tradisional tersebut dilaksanakan dan diutamakan di antara
keluarga mereka
sendiri, walaupun ada beberapa generasi penerus yang melaksanakan dan
mengembangkan seni tersebut di luar ikatan keluarga, itupun masih ada
kaitannya sebagai sanak famili dan teman terdekat. Ungkapan tersebut sangat
erat berkaitan dengan faktor psikologis, antropologis, sosiokultural serta nilai -
nilai yang berkembang dalam kesenian itu sendiri.
Tahukan Anda bahwa musik tradisi berasal dari bahasa latin “ traditium“
yang berarti mewariskan (handing down) seperti yang dikatakan oleh seorang
ahli seni pertunjukan bahwa Tradisi didefinisikan sebagai cara mewariskan
pemikiran, kebiasaan, kepercayaan, kesenian, bermusik, musik dan yang lainnya
dari generasi ke generasi, dari leluhur ke anak cucu secara lisan. (Murgianto,
1978).
Banyak sekali alat musik tradisional atau musik daerah yang di miliki
Indonesia. Apakah Anda bisa menyebutkan salah satunya yang berasal dari
provinsi tempat Anda tinggal?. Masih banyak lagi selain dari provinsi tempat
Anda tinggal. Berikut beberapa contoh musik daerah yang lahir dan berkembang
di Indonesia seperti musik gambang kromong (Jakarta), keroncong, gong luang
(Bali), santi swara dan laras madya (Jawa Tengah), karang dodou (Kalimantan
Timur), Tabut Salimpat (Lampung), kombi (Papua), senandung jolo (Jambi),
krumpyung (Yogyakarta), goong renteng (Jawa Barat), sasando gong (NTT),
panting (Kalimantan Selatan). Selain itu, masih terdapat ragam musik tradisional
nusantara lainnya seperti Gamelan (berasal dari daerah Sunda, Jawa, Bali,
Kalimantan, dan Minahasa), gamelan degung (Sunda, Jawa Barat), Gondang
(seni yang berasal dari daerah Sumatera Utara/Batak), Tarling (musik yang
berasal dari daerah Cirebon Jawa Barat), Talempong (Minangkabau, Sumatera),
Calung (Jawa Tengah), dan angklung (Sunda, Jawa Barat).
Terdapat banyak sekali budaya di Indonesia sehingga berpengaruh pada
munculnya musik tradisi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Simaklah
beberapa contoh musik tradisi berikut ini.
1. Musik Gambang Kromong

Gambar 03. Musik Gambang Kromong


(Sumber: tribunnews, 2019)

Musik Gambang Kromong asli dari daerah Jakarta khususnya Betawi dan
merupakan gabungan antara musik betawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat
musik yaitu gamelan dan alat-alat musik China. Dua buah alat perkusi yaitu
Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik tersebut. Musik ini
pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas
Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya
menggunakan tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan
biasanya bertema humor dan sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-
laki dan perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran. Seiringnya zaman, musik
Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya hanya
menggunakan gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga
ditambahkan dengan menggunakan alat musik modern seperti gitar, drum, bas dan
lainnya. Dengan banyaknya kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang
menyebutnya “gambang kromong kombinasi”.
Berikut contoh lagu Jakarta (betawi) yang biasa dibawakan dalam musik
gambang kromong.
Gambar 04. Lagu Sirih Kuning
(sumber: https://notangkalaguku.com/not-lagu-sirih-kuning/)

Contoh pertunjukan musik gambang kromong dapat dilihat di link berikut :


https://www.youtube.com/watch?v=yeMkXzFzK0k
atau silahkan scan barcode berikut :
2. Musik Keroncong

Gambar 05. Musik Keroncong


(sumber : https;//www.google.com/musik keroncong/)
Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis,
dibawa ke Indonesia dan dimainkan di sana. Setelah Portugis meninggalkan
Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya dengan menambahkan
beberapa instrumen seperti seruling dan beberapa alat gamelan. Untuk memainkan
musik keroncong dibutuhkan beberapa alat diantaranya suling, gendang,
kontrabas, ukulele, biola, dll. Tokoh yang paling terkenal dan berpengaruh adalah
bapak Gesang, orang yang juga berjasa mengembangkan musik keroncong.
Berikut merupakan salah satu lagu keroncong yang terkenal karya Gesang.

Gambar 06. Lagu keroncong karya Gesang


(sumber : http://bit.ly/2paWh9d)
Contoh pertunjukan musik keroncong dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=ilgTnIx9PZM

atau silahkan scan barcode berikut :

3. Musik Gong Luang

Gambar 07. Musik Gong Luang


(sumber : http://bit.ly/2paWh9d)
Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya
adalah peninggalan dari kerajaan majapahit di Jawa kemudian dibawa ke bali oleh
beberapa orang kerajaan. Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang
berarti kurang, karena memang alat -alat gong yang dipakai tidak lengkap. Musik
Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog,
Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda
tergantung daerahnya masing-masing. Keunikan dari musik Gong Luang ini
adalah memiliki 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung,
ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan.
Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali
digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain itu juga digunakan untuk
pengiring tari- tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari
Rejang dan lain sebagainya. Contoh pertunjukan musik gong luang dapat dilihat di
link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=OLbn7fG6fsI
atau silahkan scan barcode berikut :

4. Musik Santi Swara dan Laras Madya

Gambar 08. Musik Santi Swara


(sumber : https://www.youtube.com)

Jenis musik tradisional ini dapat ditemukan di daerah pinggiran Jawa


Tengah. Kemunculan awal jenis musik ini sudah ada semenjak abad 17, tepatnya
di era pemerintahan Paku Buwana ke-V. Santi Swara berasal dari kata “Santi”
yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau senandung lagu, sedangkan
Laras madya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya). Kalau
digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang
dilantunkan dalam senandung lagu dalam irama yang bersahaja. Oleh karena itu,
musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam dengan diiringi alat
musik utama yaitu kendang, terbang, bogem dan kemanak. Tidak ada perbedaan
kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya, namun yang membedakannya
hanyalah Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras
Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh,
Kinanthi dan lainnya. Contoh pertunjukan musik santi swara dapat dilihat di link
berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=GhDccdp0kTM
atau silahkan scan barcode berikut :
5. Musik Senandung Jolo

Gambar 09. Musik Senandung Jolo


(sumber : https://www.google.com/senandungjolo)

Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi


khususnya di dusun Tanjung. Senandung jolo memiliki arti yaitu senandung yang
berarti nyanyian sedangkan jolo berarti pantun. Makanya musik ini membawakan
lagu yang berbentuk pantun. Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena
ada strukturnya diantaranya pantun pembuka – pantun spontan – pantun penutup.
Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun dibuatkan alat
musik utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu
terbuat dari kayu Marelang. Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo
ditambahkan beberapa instrumen musik lagi seperti Tetawak, Rebano, Gendang
Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut digunakan untuk iringan acara
nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga dan sebagai hiburan bagi
ibu-ibu yang memasak di acara perkawinan atau sunatan.
Contoh musik senandung jolo dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=70KIxXADArI
atau silahkan scan barcode berikut :
6. Musik Krumpyung

Gambar 10. Musik Krumpyung


(sumber : https://www.google.com/musikkrumpyung)

Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang
terbuat dari bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan
mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul
supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur
sari, uyon-uyon dan lagu lainnya. Contoh musik krumpyung dapat dilihat di link
berikut
:
https://www.youtube.com/watch?v=zD_OuDEPQWo
atau silahkan scan barcode berikut :

7. Musik Goong Renteng

Gambar 11. Musik Goong Renteng


(sumber : https://www.youtube.com)
Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang memakai
gamelan untuk instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini sudah lumayan tua,
karena diperkenalkan di abad 16. Goong Renteng memiliki dua arti, Goong artinya
gamelan sedangkan renteng berarti ngarenteng jika dalam bahasa sunda. Lagu dan
nada yang biasa dipakai berasal dari arab dan memiliki 2 irama yaitu Salendro dan
Pelog. Alat musik Goong renteng terdiri dari alat musik bilah, alat musik
berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu
dan acara maulid nabi. Instrumen musik dalam Gamelan Goong Renteng, yaitu
bonang, saron, kecrek, beri, goong, dan kendang. Adapun lagu yang biasa
dibawakan adalah lagu Seserengan, lagu Pucung lingkup, dan lagu Pangkur.
Contoh pertunjukan musik goong renteng dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?
v=gvf_w4CBHvs atau silahkan scan barcode
berikut :

8. Musik Sasando Gong

Gambar 11. Musik Sasando Gong


(Sumber : https://www.google.com/pertunjukansasandogong)

Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik
utamanya adalah sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat
halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro. Biasanya Sasando Gong
digunakan sebagai pengiring acara penyambutan tamu dan hiburan bagi
masyarakat di sana.
Contoh pertunjukan musik sasando gong dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=OrCymQKnr1g
atau silahkan scan barcode berikut :

9. Musik Panting

Gambar 12. Musik Panting


(sumber : https://www.youtube.com)
Musik panting berasal dari daerah Tapin, Kalimantan Selatan. Painting
sendiri memiliki arti, yaitu petik (karena memang alat musiknya berupa senar
yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa digunakan diantaranya painting,
babaun, agung, marakas dan talinting. Contoh pertunjukan musik panting dapat
dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=cwkAEwWcZdY
atau silahkan scan barcode berikut :
10. Musik Gamelan

Gambar 13. Musik Gamelan


(sumber : https//www.youtube.com)

Gamelan merupakan alat musik tradisional asli Indonesia. Gamelan


dikenal dunia Internasional sebagai ikon musik tradisi di Indonesia. Gamelan
dimainkan pada acara khusus, seperti upacara agama, perayaan masyarakat,
pertunjukan wayang, untuk keluarga raja, dan mengiringi tarian.
Gamelan berasal dari bahasa Jawa "gamel" dan "an". “Gamel” berarti
memukul atau menabuh, “an” berarti kata benda. Gamelan adalah suatu aktivitas
menabuh yang dilakukan oleh orang zaman dahulu, kemudian menjadi nama
alat musik.
Dalam perkembangannya, Beberapa daerah di Indonesia memiliki alat
musik gamelan yang diadaptasi oleh budaya yang dimiliki masing-masing daerah,
beberapa diantaranya Gamelan Jawa, Gamelan Bali, Gamelan Minang, Gamelan
Sunda. Masing-Masing gamelan berbeda engan gamelan lainnya. Gamelan paling
populer dapat ditemukan di Pulau Jawa dan Bali.
Musik yang tercipta pada gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong,
kenong, dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik lembut mencerminkan
keselarasan hidup sebagai prinsip hidup yang dianut masyarakat Jawa. Contoh
pertunjukan musik gamelan jawa dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=2937xfI_kKI
atau silahkan scan barcode berikut :
Contoh pertunjukan perpaduan musik gamelan jawa, bali, dan sunda dapat
dilihat melalui link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=sZZTfu4jWcI
atau silahkan scan barcode berikut :

Dalam konteks musik barat, konsep diartikan sebagai ide atau gagasan
yang mendasari terciptanya keindahan bentuk, harmoni, dan ekspresi emosi
musikal dari masyarakat barat. Konsep musik yang diciptakan memberikan ciri-
ciri tertentu untuk memberikan sebuah karakter atau ciri khas yang menjadikan
pembeda dengan karya musik lainnya. Musik barat yang dalam hal ini
dikategorikan musik klasik, Soeharto (1991:63) mengatakan musik klasik
merupakan (1) musik yang berasal jauh dari masa lalu, namun tetap disukai
sampai kini. (2) musik yang berasal dari masa sekitar akhir abad ke 18, semasa
hidup komponis Beethoven dan Mozart, karya seni kedua tokoh itu yang juga
dikenal sebagai periode Klasik. (3) musik yang pembuatan dan penyajiannya
memakai bentuk, sifat, dan gaya dari musik masa lalu. Musik klasik merupakan
salah satu periode perkembangan gaya musik. Pada zaman ini musik tidak
menggunakan beat secara konstan, sedangkan komposisi instrumennya beragam,
serta (4) musik yang muncul pada zaman klasik, musik yang serius dan memiliki
nilai keindahan tinggi. Contoh karya musik barat yang bergenre musik klasik
adalah seperti gambar berikut.
Gambar 14. Partitur Fur Elise Karya Beethoven
(sumber : https://www.google.com/partiturfurelise)
Untuk melihat contoh karya fur elise tersebut bisa dilihat di link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=Hu7hscHkfPw
atau silahkan scan barcode berikut :

Susunan nada dalam konsep musik barat menggunakan tangga nada


diatonik yang memiliki tujuh nada yang berbeda dalam satu oktaf yaitu do-re-mi-
fa-sol-la-si. Selain itu musik barat tercipta karena adanya dalil-dalil pytagoras dan
matematika. Para ilmuan barat mengkaji lebih dalam sampai pada frekuensi bunyi
dan struktur musik.
Secara konseptual seni musik selalu identik dengan seni suara, karena
substansi dasar dari musik itu sendiri adalah bunyi atau suara, baik yang
ditimbulkan dari alat (alat musik, perkakas rumah tangga), benda alam, suara
binatang, dan suara mulut manusia. Untuk menghasilkan musik, bunyi atau suara
tersebut dikompos atau disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan
perpaduan bunyi yang harmonis.
Bunyi atau suara senantiasa memenuhi ruang kehidupan kita setiap hari.
Mulai dari mendengarkan suara orang tertawa, menangis, berbicara, suara
binatang, suara alam, suara kendaraan, suara benda bergesek, jatuh, dan suara-
suara lainnya yang muncul dalam kehidupan individu. Dengan bunyi dan suara,
akan mengetahui, mengenal, dan mempelajari tentang apa yang terjadi di sekitar
orang yang tersebut. Sekarang Anda cermati unsur dalam karya musik berikut ini.

b. Unsur-Unsur dalam Karya Musik


Musik adalah suatu hasil karya seni melalui media bunyi atau suara dalam
bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya melalui unsur-unsur musik. Unsur musik terdiri atas melodi, ritme,
harmoni, bentuk/struktur, dan ekspresi sebagai satu kesatuan yang utuh. Musik
yang bersifat auditif merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang
unsur dasarnya berupa irama, melodi, dan harmoni, dengan unsur pendukung
berupa bentuk ekspresi yang mengungkapkan gagasan, sifat, tempo, dinamik,
timbre atau warna bunyi.
Berikut merupakan pemaparan lebih lanjut mengenai unsur-unsur dan
prinsip dalam karya musik:

1. Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada
dalam musik. Dalam musik melodi akan terdengar layaknya nada yang seolah-
olah bergerak menuju puncak kemudian kembali ke kondisi sebelumnya. Melodi
terdiri atas pitch, durasi, dan tone. Pitch juga biasa disebut timbre atau warna
suara. pitch merupakan suatu hal yang mengatur serangkaian not, yang
dilambangkan dengan alfabet A-G. Not-not tersebut menjadi melodi dalam selang
waktu tertentu yang dinamakan durasi. Not dapat dihasilkan dari berbagai macam
alat musik dengan warna suara yang berbeda-beda atau dikenal dengan nama tone.
Jika seniman musik ingin mengungkapkan sebagian atau penuh nada-nada,
maka melodi menjadi media penting untuk dipelajari. Lain kata, melodi
merupakan bentuk penuh atau sepenggal ungkapan nada yang ingin disampaikan
kepada penikmat musik. Tingkatan melodi yang baik adalah melodi yang
memiliki interval yang terjangkau oleh alat musik maupun oleh suara manusia.
Tidak terlalu tinggi dan juga tidak teralu rendah. Untuk lebih jelasnya tentang
melodi simaklah video
di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=bbBdo2smMBg
atau silahkan scan barcode berikut :

2. Irama (Ritme)
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang
beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari pengulangan
bunyi, panjang pendek kata dalam sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan
kata-kata dalam syair sebuah lagu. secara sederhana irama atau ritme bisa
diartikan sebagai penentu ketukan dalam musik.
Cara merasakan sebuah ritme yaitu dengan mendengarkan lagu secara
berulang-ulang. Ritme akan melekat di benak penikmat musik jika selalu dilatih.
Seperti misalnya ketika seseorang mendengarkan sebuah lagu dan dengan tanpa
sadar mengangguk-angguk mengikuti irama lagunya. Pola irama akan
memberikan perasaan ritmis, karena irama sendiri akan menggerakkan perasaan
seseorang seirama dengan gerakan fisik. Untuk melihat lebih lanjut mengenai
ritme silahkan lihat dalam link berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=rdRSdqYNJL0
atau silahkan scan barcode berikut :

3. Birama
Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan atau
ayunan berulang-ulang, datang secara teratur dalam waktu yang sama. Birama
biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 4/4, 6/8, dan seterusnya.
Angka di atas tanda “/” (Pembilang) menunjukan nilai ketukan pada tiap birama,
sedangkan angka di bawah tanda “/” (penyebut) menunjukan nilai notasi dalam
satu ketukan. Untuk melihat lebih lanjut mengenai penjelasan birama, silahkan
lihat dalam link
berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=J8YMS9HzmL0
atau silahkan scan barcode berikut:

4. Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang disusun membentuk
tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan tangga
nada pentatonik. tangga nada diatonik adala tangga nada yang terdiri dari 7 buah
nada dengan 2 jenis jarak (1/2 dan 1), sedangkan tangga nada penatatonik adalah
tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada, pasti
memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya yang bisa lebih
rendah atau lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehinga membentuk ciri
khas tertentu.

Gambar 15. Tangga Nada Mayor Natural

Penjelasan lebih lanjut mengenai tangganada silahkan lihat pada link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=VKvSQzII7Zw
atau silahkan scan barcode berikut :

5. Harmoni
Dalam musik, harmoni merupakan keselarasan paduan bunyi. Secara
teknis, harmoni meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan
bunyi dengan bentuk keseluruhan. harmoni memiliki elemen interval dan akor.
interval merupakan susunan tiga nada apabila dibunyikan secara serentak akan
terdengar harmonis, sedangkan akor akan mengiringi melodi. tanpa akor akan
kehilangan separuh nyawa dan tidak akan terdengar harmonis.
Bisa diibaratkan bahwa melodi akan memenuhi komposisi seni musik
secara horizontal, sedangkan harmoni akan memenuhi aspek yang berhubungan
dengan nada-nada secara vertikal. Peranan harmoni akan terlihat ketika seorang
penyanyi membawakan sebuah lagu yang diiringi menggunakan instrumen musik.
Jika terdengar indah, maka dapat diartikan lagu tersebut berhasil dibawakan
dengan baik, karena memiliki paduan bunyi yang selaras antara penyanyi dan
instrumen musik yang digunakan.
6. Tempo
Dalam musik, tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. semakin
cepat suatu lagu dimainkan, maka semakin besar juga nilai tempo dari lagu
tersebut. unsur tempo dalam seni musik digolongkan menjadi 8, yaitu Largo
(Lambat Sekali), Lento (Lebih Lambat), Adagio (Lambat), Andante (Sedang),
Moderato (sedang Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih Cepat), dan
Presto (Cepat Sekali).
Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak tepat maka
seorang penyanyi dapat saja akan menyanyi lebih cepat dari iringan musiknya.
Ukuran dari tempo sendiri adalah beat. Beat merupakan ketukan yang menunjukan
banyaknya ketukan dalam satu menit. Sebagai contoh apabila ada sebuah lagu
dengan beat MM 60, ini berarti dalam satu menit terdapat 60 ketukan.

7. Dinamik
Dinamik dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk memainkan
nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan nyaring (keras) atau lembut
tersebut memiliki istilah tersendiri dalam permainan seni musik, seperti Piano (p:
Lembut), Pianissiomo (pp: Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp: Agak Lembut),
Mezzo Forte (mf: Agak Keras), Forte (f: Keras), Fortissimo (ff: Sangat Keras),
selain itu masih ada lagi tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo
dan decrescendo. Crescendo merupakan penanda agar musik dimainkan dengan
keras, sedangkan decrescendo menandakan agar musik dimainkan dengan lembut.
Dinamika merupakan unsur yang paling kuat menunjukan emosi atau
perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni musik jika dibandingkan
dengan unsur-unsur seni musik lainnya. Dinamik dapat menujukan sebuah karya
seni musik memiliki nuansa sedih, riang, agresif, atau datar. Dinamik akan
memainkan perasaan seniman maupun pendengarnya sehingga akan masuk
kedalam musik yang didengarkan. Untuk melihat lebih lanjut mengenai penjelasan
dinamik dalam musik, silahkan lihat dalam link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=WXRVfPHZFvw
atau silahkan scan barcode berikut :
8. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre
sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya, biasa dikatakan
timbre akan bregantung dri instrumen musik yang dibunyikan, timbre yang
dihasilkan alat musik tiup tentu saja akan berbeda dengan timbre yang dihasilkan
dari alat musik petik, meskipun keduanya dimainkan dalam nada yang sama.
Setalah Anda memahami dan mampu menganalisis unsur-unsur dalam
karya musik. Sekarang pelajari dan pahami prinsip-prinsip dalam karya musik.

c. Teknik dan Prosedur dalam Karya Musik


Dalam membuat sebuah karya musik selalu dituntut untuk memiliki daya
kreasi dan harus memahami teknik dan prosedur dalam karya musik. Beberapa
teknik dan prosedur yang harus diperhatihan oleh komposer (pencipta musik)
yaitu:
1. Proses berkreasi dalam penciptaan suatu karya musik, yang terpenting harus
diawali dari minat dan keinginan kuat untuk membuat suatu karya.
2. Menstimulus diri untuk dapat memunculkan ide dan gagasan dalam berkreasi
dan mendapatkan masalah yang akan digarap. Maksud dari ungkapan ini
supaya kita dalam membuat karya tersebut memahami maksud dan tujuan
membuat karya musik tersebut, kemudian strategi dan teknik apa yang harus
dipilih untuk merealisasikan ide yang didapat.
3. Langkah berikutnya adalah kegiatan berkreasi musik sebagai hasil produk
penciptaan karya musik.
Pada analisis teknik dan prosedur karya musik, seorang komposer dituntut
harus mampu melakukan pendekatan-pendekatan dengan berbagai gaya musik,
para pemain musik, dan para penggarap lain, supaya dapat menambah kekayaan
dalam menyusun garapan karya musik yang diciptakan.
Dalam prosedur berikutnya yang mendasari kegiatan dalam berkreasi
musik adalah mempelajari konsep kreasi. Amatilah dengan cermat bagan prosedur
berkreasi musik tersebut. Kemudian aplikasikan konsepnya melalui praktik belajar
membuat kreasi musik dengan mengindahkan norma-norma kreativitas, etika, dan
estetika bermusik agar setiap bentuk karya musik yang dikreasikan itu mampu
berdaya guna dan bermanfaat bagi pembelajaran maupun orang lain.
Dalam membuat karya musik, seseorang dapat memulainya dari aspek
mana saja, dan perlu diingat setiap aspek memiliki keterkaitan yang sangat erat,
masing- masing aspek saling mendukung. Sebuah karya musik akan dirasakan
berfungsi jika memperhatikan indikator-indikator yang mendukungnya. Hal ini
dikarenakan musik memiliki fungsi untuk berbagai hal, antara lain seperti yang
dipetakan dalam diagram berikut.

Bagan 2. Fungsi seni di masyarakat

Anda telah mempelajari teknik dan prosedur dalam karya musik sehingga
karya musik memiliki fungsi di berbagai bidang. Berikutnya Anda harus mampu
menjelaskan bentuk dalam karya musik.

d. Bentuk dan Struktur dalam Karya Musik


Bentuk atau struktur musik adalah susunan serta hubungan antara unsur
musik dalam suatu musik, sehingga menghasilkan suatu musik yang harmonis.
Dasar pembentukan musik mencakup pengulangan satu bagian lagu (repetisi),
pengulangan dengan berbagai perubahan (variasi, sekuen) atau penambahan
bagian yang baru, berlainan atau berlawanan (kontras) dengan selalu
memperhatikan keseimbangan antara pengulangan dan perubahannya. Unsur-
unsur dalam bentuk dan struktur dalam karya musik antara lain adalah:
1. Motif, yaitu suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi
mempunyai arti dan berguna memberi arah tertentu pada melodi yang memberi
hidup pada suatu komposisi.
2. Frase, yaitu bagian dari kalimat musik seperti halnya bagian kalimat dalam
bahasa. Frase menunjukkan ketentuan diucapkan dalam suatu tarikan nafas
sehingga diupayakan tidak mengambil nafas pertengahan frase.
3. Kalimat musik yaitu bagian dari lagu yang biasanya terdiri dari 4-8 birama.
4. Fungsi frase berarti teknik pengambilan nafas (frasering), ditandai dengan
tanda petik di atas garis paranada akhir frase.
5. Hubungan frase berupa pengulangan, baik motif, figur, semifrase, frase,
maupun kalimat.

Karya musik memiliki ragam bentuk seperti Song form (bentuk lagu satu
bagian, dan dua bagian), bentuk deret (tema variasi, rondo, suita), bentuk sonata
(sonata barok, sonata klasik), bentuk polifon ( kanon, motet, madrigan, dan fuga),
bentuk siklis (opera, oratorio, cantata). Musik mengalami perkembangan dari
waktu ke waktu dan terdapat perbedaan bentuk musik pada setiap masa.
Dalam analisis bentuk karya musik, terdapat ragam motif atau pengolahan
figur sebagai karakteristik bentuk karya musik itu sendiri. Ragam motif atau
pengolahan tersebut antara lain repetisi/pengulangan, sekuen naik dan turun,
alternasi (berselang-seling), contrary motion (gerak berlawanan), retrograde
(pergerakan mundur/cermin), figure group (kelompok figur, corresponding metric
grouping (pengelompokan sesuai birama), interlocking (bersahutan), imitative
(bentuk imitasi), dan permutasi.
Contoh ragam motif yang umum digunakan pada karya musik dipaparkan
dalam cuplikan beberapa karya musik sebagai berikut.
1. Repetition (pengulangan)
Gambar 18. Contoh Figur Repetisi
(Stein, )
2. Sekuen

Gambar 16. Contoh Figur Sekuen


(sumber : buku structure and style “the study and analysis of musical form” karya Leon Stein)

3. Contrary Motion (Gerak Berlawanan)

Gambar 17. Contrary Motion (Gerak Berlawanan)


(sumber : buku structure and style “the study and analysis of musical form” karya Leon Stein)

4. Retrograde (Pergerakan Mundur/Cermin)

Gambar 18. Retrograde (Pergerakan Mundur/Cermin)


(sumber : buku structure and style “the study and analysis of musical form” karya Leon Stein)

5. Figure Group (Kelompok Figur)


Gambar 19. Figure Group (Kelompok Figur)
(sumber : buku structure and style “the study and analysis of musical form” karya Leon Stein)

6. Interlocking (Bersahutan)

Gambar 20. Interlocking (Bersahutan)


(sumber : buku structure and style “the study and analysis of musical form” karya Leon Stein)

7. Imitative of a Figure (Bentuk Imitasi)

Gambar 21. Imitative of a Figure (Bentuk Imitasi)


(sumber : buku structure and style “the study and analysis of musical form” karya Leon Stein)

Kalimat/periode musik dapat disusun menjadi berbagai bentuk musik.


bentuk yang umum digunakan adalah song form atau bentuk lagu. Lagu nasional,
lagu daerah, lagu anak dan lain sebagainya biasanya menggunakan bentuk lagu.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa karya instrumental juga menggunakan
bentuk lagu. Bentuk lagu terbagi menjadi beberapa macam:
1. Bentuk lagu satu bagian, merupakan bentuk lagu dengan satu kalimat saja.
Contoh lagu Bagimu Negeri (struktur bentuk A(a a’)) dan Kole-kole (struktur
bentuk A (a x)). Pada lagu satu bagian, merupakan satu bagian yang utuh yang
terdiri dari koma dan titik.
Coding:
a = pertanyaan kalimat A b = pertanyaan kalimat B
x = jawaban kalimat A y = jawaban kalimat B
2. Bentuk lagu dua bagian, merupakan bentuk lagu dengan dua kalimat/periode
berlainan. Contoh: Satu Nusa Satu Bangsa (A B), Ibu Kita Kartini (A A B),
Dari Sabang Sampai Merauke (A (ax) B (by)). Dalam menentukan bentuk lagu
dua bagian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: kontras diantara 2
kalimat lagu, kontras irama, kontras tonalitas, kontras harmoni,
3. bentuk lagu tiga bagian, merupakan bentuk lagu dengan tiga kalimat/periode
berlainan. Contoh: Bangun Pemudi Pemuda (A B C), Indonesia Raya (A A’ B
C C)
Bentuk dalam karya musik selalu berhubungan dengan tema dalam
karya musik karena merupakan satu kesatuan dalam proses penciptaan karya
musik. Oleh karena itu, Anda juga harus mampu menjelaskan tema dalam karya
musik.

e. Tema dalam Karya Musik


Tema adalah gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal. Dalam
musik, tema dapat diartikan sebagai pokok pikiran atau ide yang melatar belakangi
terciptanya karya musik. Tema musik dalam ilmu analisa lebih merujuk pada
pengertian periode/kalimat lagu. Skema urutan dari motif terkecil sampai tercipta
kalimat lagu adalah sebagai berikut.

Figur/Motif Semi Frase Frase Kalimat/Periode

Bagan 3. Skema Terciptanya Kalimat Lagu

Figur merupakan unit terkecil dalam konstruksi karya musik. sedikitnya


memiliki 1 karakteristik ritmik dan 1 interval. Beberapa figur dapat membentuk
semi frase, lalu beberapa semi frase dapat membentuk frase. Frase dapat berupa
kalimat tanya (anteseden) ataupun kalimat jawab (konsekuen). Kemudian dari
beberapa frase dapat membentuk periode/kalimat.
Tema tidak hanya membahas tentang kalimat lagu, tetapi juga tentang
pemaknaan sebuah karya musik. Sebagai contoh seseorang yang ingin membuat
lagu bertema perjuangan maka akan menggubah karya dengan nuansa unsur musik
berjenis mars yang menggambarkan semangat dan bahagia. Umunya seorang
komposer akan menggunakan tangganada mayor dan bertempo cepat untuk
menggambarkan semangat perjuangan. Berbeda dengan ketika seseorang ingin
menciptakan karya musik bertema kesedihan. Seorang komposer umumnya akan
menggunakan susunan nada minor dan bertempo pelan agar menggambarkan
suasana yang melankolis.

f. Nilai Estetis dalam Karya Musik


Hakikat seni merupakan simbol dari suatu hasil aktivitas dan kreativitas
manusia di dalam menjalani kehidupannya. Suatu karya seni yang artistik sudah
tentu mengandung makna yang bernilai. Realisasi dari nilai-nilai artistik dapat
terungkap dalam berbagai bentuk seni, baik tradisional, modern, maupun
kontemporer. Bentuk seni tersebut diwujudkan melalui musik, tari, rupa, dan
teater. Semua wujud seni tersebut memiliki ciri garapan berdasarkan pola-pola
yang sudah baku, yang berfungsi sebagai presentasi estetis, seperti dalam kegiatan
yang bersifat religius, edukatif, sosial, dan ritual yang tertuang melalui berbagai
upacara dan berkreasi seni. Seni musik merupakan sebuah konfi gurasi gagasan
dan kekuatan yang kadangkala melampaui batas-batas realitas hidup yang ada.
Hal tersebut karena melalui pernyataan rasa estetis dan gagasan itulah seni musik
dapat dijadikan sebagai ciri identitas kebudayaan masyarakat pendukungnya.
Seni musik merupakan pengejawantahan rasa estetis manusia sebagai
tuntutan rohaniah akan keindahan. Seni musik dapat dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan estetis. Selain itu seni musik dapat dipergunakan dalam
berbagai kepentingan budaya mulai dari kegiatan ritual keagamaan sampai kepada
propaganda politik dan kegiatan pendidikan. Proses pendidikan seni musik telah
menetapkan beberapa nilai-nilai dasar dari kebudayaan manusia yang harus
disosialisasikan, diterapkan, dan dikembangkan dalam diri peserta didik.
Pendidikan seni musik berperan sebagai media untuk menanamkan dan
mensosialisasikan nilai-nilai budaya sebagai acuan hidup. Pendidikan seni musik,
idealnya diharapkan mempunyai peran kunci dalam menanamkan dan
mengembangkan aspek afektif, psikomotor, dan kognitif.
Sosialisasi dari nilai edukatif atau nilai pendidikan seni musik pada
kehidupan masyarakat dapat tercermin dengan adanya suatu kegiatan mendidik,
mengajar, dan melatih manusia untuk kreatif dan apresiatif. Kemudian hidup
estetis berpedoman pada norma, nilai, dan tata kehidupannya. Wujud lain dari
nilai edukatif dan estetis ini adalah sikap percaya diri pada siswa untuk mau
belajar, berkreasi, bermasyarakat, serta berapresiasi. Selain hal tersebut, nilai
tambah dari kedua nilai tersebut adalah adanya wujud kreativitas dalammencipta,
menyajikan, mengaransemen, mengkompos, dan mereka-reka karya baik berupa
lagu, komposisi, ataupun karya verbal lainnya ke arah yang lebih baik, pantas,
serta indah didengar, dilihat, dan dirasakan. Semua itu dilakukan untuk
menyesuaikannya dengan kebutuhan dan perkembangan kehidupan masyarakat
penikmat, walaupun dalam penyajian seni itu yang disampaikan oleh setiap
indivudu akan memberikan warna ataupun ornamen yang berbeda.
Nilai Estetis dalam seni musik yang merupakan untaian mutiara nilai
estetis yang artistik, dapat mendekatkan manusia pada nilai-nilai keindahan.
Keindahan yang identik dengan estetika, dapat terlukiskan dalam bentuk karya
seni musik, baik musik vokal maupun musik instrumen. Keindahan yang dicapai
dalam seni musik didukung oleh unsur pokok musik dan unsur penunjangnya
seperti sastra lagu dan media ungkapnya. Sastra lagu menunjang daya untuk
kebangunan estetika dari jalur bahasa dan komposisi melodi nada-nada dari jalur
lagu. Keduanya harus bersatu padu, saling bersama, dan berperan seimbang,
menuju apa yang dihasratkan seniman pencipta. Sosialisasi nilai estetis dalam seni
musik vokal dapat tersirat lewat bentuk sastra lagu atau lirik lagu dan untaian
melodi nada-nada yang tertata secara khusus dan memiliki sifat kesederhanaan,
keagungan, dan kekompleksitasannya.

3. Contoh dan Non Contoh / Ilustrasi


Modul pembelajaran ini memberikan contoh dan ilustri baik bentuk musik
tradisional maupun musik barat.

a. Musik Tradisional
Anda telah belajar tentang musik tradisi yang sudah dijelaskan pada uraian
materi. Sekilah Anda pasti sudah mengetahui bahwa musik tradisional adalah
warisan nenek moyang setiap suku bangsa di Indonesia. Setiap daerah di
Indonesia memiliki instrumen musik yang berbeda-beda dan digunakan untuk
keperluan yang berbeda pula. Hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki musik
tradisinya masing-masing. Untuk melihat macam-macam alat musik yang ada di
Indonesia silahkan Anda lihat pada link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=YmzwPkqLBp8
atau silahkan scan barcode berikut

Setelah Anda memahami betul alat musik dan bentuk pertunjukan musik
tradisi, sekarang cermati contoh-contoh kategari musik yang tergolong pada
klasifikasi musik barat.

b. Musik Barat
Bentuk karya musik barat memiliki beberapa konsep struktur musik seperti
modal, tonal, dan atonal. Musik Modal Adalah karya musik yang berasal dari satu
jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak ada hubungan khusus antara
masing masing not tangga nada tersebut kecuali nada dasar yang merupakan pusat
(finalis) (Dieter Mack, 1994). Musik Tonal Adalah Sistem musik yang
memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, adanya pusat nada yang di
dengar atau dirasakan, artinya suatu rangkaian not tidak hanya memiliki
hubungan secara horizontal saja setiap not itu tidak berdiri sendiri, memiliki
Tangga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis minor. Musik Atonal
adalah garapan musik yang mengabaikan kunci atau tonal center (harmoni
tonal).
Harmoni dalam musik barat adalah salah satu teori musik yang
mengajarkan bagaimana menyusun suatu rangkaian akord-akord agar musik
tersebut dapat enak
didengar dan selaras. Contoh musik barat yang dipaparkan dalam modul ini terdiri
atas musik klasik, musik latin, musik jazz, dan musik rock n' roll.

1. Musik Klasik
Nama musik klasik tidak asing lagi di telinga kita. Namun, manakah
sebenarnya yang dimaksud musik Klasik itu?. Musik Klasik memiliki tiga
penafsiran sebagai berikut.
Pertama, musik klasik merupakan jenis musik yang lahir atau diciptakan
oleh komponis-komponis pada masa Klasik, sekitar tahun 1750 sampai sekitar
tahun 1800. Pada masa tersebut, di Eropa ada dua tokoh komponis yang sangat
menonjol, yaitu Joseph Haydn (1732–1809) dan W.A. Mozart (1756–1791).
Karya tokoh ini sangat terkenal sampai sekarang. Bukan saja karena kualitasnya,
melainkan juga karena kuantitasnya.
Kedua, musik Klasik ialah jenis musik terkenal yang dibuat atau diciptakan
jauh di masa lalu, tetapi tetap diminati, dimainkan, dan disukai orang sepanjang
masa. Sehingga, orang sering menyebutnya sebagai musik abadi. Dalam
pengertian ini, ciri khas dari musik Klasik adalah dipertahankannya sifat keaslian
dalam penyajiannya. Hal-hal baru ataupun cara-cara baru dalam penyajiannya pun
akan dapat mengurangi makna Klasik musik jenis ini.
Ketiga, musik klasik adalah jenis musik yang dibuat masa sekarang, tetapi
mengambil gaya, corak, ataupun teknik yang terdapat pada musik Klasik dari
pengertian pertama dan kedua. Lagu seriosa adalah jenis musik yang didasari oleh
gaya, corak, dan teknik musik klasik.
Untuk mengenal sifat musik masa klasik, sebaiknya membandingkan
dengan masa sebelum dan sesudahnya. Sebelum masa klasik adalah masa barok,
yang musiknya juga disebut musik barok. Pada masa barok, terdapat sejumlah
tokoh musik di antaranya J.S. Bach (1685–1750) dan G.F. Handel (1685–
1759). Musik pada masa barok banyak menampilkan kelincahan melodi dengan
berbagai ornamennya yang dijalin secara poliponik. Adapun di masa klasik, nada-
nada melodi lebih banyak paduan secara homoponik, ditunjang pemanfaatan
tempo dan dinamik paduan sederhana. Namun, kehadirannya sudah cukup sebagai
penunjang kelahiran karya-karya simponi.
Sesudah masa Klasik adalah masa Romantik. Pada masa ini, Ludwig van
Beethoven sebagai tokoh pengantar karena awal dari kehidupan karyanya lebih
banyak mengikuti masa Klasik. Musik di masa romantik ditandai, antara lain oleh
berkembangnya paduan nada yang lebih disonan dan makin meluasnya
penggunaan nada-nada kromatik. Di samping itu, juga berkembang penciptaan
lagu-lagu kecil jenis lied yang sekaligus merupakan perwujudan kerja sama
antarmusik dan sastra serta bidang-bidang lainnya. Beberapa tokoh komponis
pada masa Romantik, antara lain Franz Schubert, Frederic Chopin, Robert
Shchumann, dan Franz Lizt.
Komponis terkenal pada era musik klasik adalah Ludwig Van Beethoven
(1770-1827). Beberapa Karya terkenal Beethoven adalah Sonata No. 14
(Moonlight Sonata), Symphony ke 5, Symphony 6, Bagatelle No. 25 (Für Elise)
dan Piano Concerto No. 5 di E-flat major, Op.73.
Komponis terkenal berikutnya adalah Wolfgang Amaedus Mozart (1756-
1791). Beberapa karya Mozart yang paling terkenal dan paling banyak
ditampilkan adalah Symphony No. 40, opera The Magic Flute dan The Marriage
of Figaro, Piano Sonata No 16 in C Major, Symphony No. 25, Piano Concerto
No. 21 dan Piano Sonata No 11 (MOV 3 – Turkish March).
Gambar 22. Partitur Symphony No 40 Karya Mozart

Pyotr Ilyich Tchaikovsky (1840-1893). Beberapa karya terkenalnya


termasuk tiga balet The Nutcracker, Swan Lake dan the Sleeping Beauty, Marche
Slave, First Piano Concerto No. 1 di B-flat minor, Overture 1812, Symphony No.
6, Fantasy Overture (Romeo dan Juliet) , Serenade untuk Strings dan opera Eugene
Onegin.
Gambar 23. Partitur The Nutcracker Karya Tchaikovsky

Karya musik klasik dapat dilihat di link berikut :


https://www.youtube.com/watch?v=0sGqkMU-mGQ
atau silahkan scan barcode berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=f6qZUCi7ToQ
atau silahkan scan barcode berikut :
2. Musik Latin
Musik latin adalah suatu bentuk seni populer yang berkembang di
negara-negara Amerika Latin, terutama Kuba. Keunikan musik latin adalah
pada jenis struktur ritmik yang terbentuk di dalamnya. Vokal dan
instrumen musiknya berasal dari upacara religius Afrika, namun saat ini
cenderung dipandang sebagai musik tarian, karakteristik sangat kuat pada
ritmenya terlihat saat satu ritem dimainkan sekali dan akan memancing
ritem lainnya untuk saling berpadu. Secara tradisional, musik latin
dimainkan oleh perkusi tradisional Kuba yang berdawai 9. Sepanjang
waktu, piano telah menggantikan gitar sebagai instrumen choral (pengisi),
sedangkan bass, woodwin, trompet dan trombone ditambahkan untuk
memainkan melodi dan reff (pengulangan bagian lagu). Kebanyakan musik
latin adalah berdasarkan pola ritmik Kuba dan berpola ritem 3–2 (kadang
2–3). Clave juga merupakan nama untuk dua stik yang memainkan pola 3–
2.
Karakteristik musik Latin yang penting adalah sebagai berikut.
a. Clave: pola ritmik gabungan yang dimainkan dengan dua stik,
sepanjang saat band bermain.
b. Call and Response inspiraciones: pertukaran musikal antara 2 inspirasi
suara, menjadi frase improvisasi oleh vokalis dan instrumentalisnya.
c. Bajo–tumbao–bass: pola ritmik berulang untuk bassa atau konga yang
berdasarkan pada clave.

Kini, musik Latin telah banyak menduduki puncak musik dunia dan
diakui keuniversalannya. Musik yang mengundang tema keceriaan, pesta,
dan dansa ini kian digemari. Bintang-bintang seperti Enrique Iglesias,
Christina Aguilera, Shakira atau Carlos Santana yang gemar berkolaborasi
kinipun makin menanjak membawakan musik latin mereka, sekaligus
membuktikan bahwa musik Latin benar-benar salah satu style musik yang
besar. Pertunjukan musik latin dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=UfaR77CitZ4
atau silahkan scan barcode berikut :
3. Musik Jazz
Musik jazz adalah jenis musik yang lahir di New Orleans, Amerika
Serikat. Pada awal abad ini, kehadirannya merupakan paduan antara teknik dan
peralatan musik Eropa, khususnya Prancis, dengan irama bangsa Negro asal
Afrika Barat. Di perkebunan-perkebunan kapas New Orleans Selatan gaya
permainan musik mereka inilah yang dikenal sebagai musik jazz.
Ciri utama dari musik jazz adalah permainan improvisasi, baik dalam
irama maupun melodi, kelompok ataupun musiknya. Salah satu elemen penting
dalam jazz adalah sinkopisasi. Sebagai gaya bermain, musik jazz tidak tertentu
susunan alat musiknya. Kita dapat melakukannya baik secara tunggal, trio,
kuintet, atau group bentuk lainnya; baik jenis akustik maupun elektrik. Namun,
secara garis besar, musik jazz menggunakan alat musik gitar, trombon, trompet,
keyboard/piano, drum, dan vokal. Dalam lagunya, musik jazz tidak memiliki
ataupun menentukan bentuk khusus. Banyak lagu dapat dimainkan secara jazz, di
awal kehadirannya digunakan lagu-lagu dengan bentuk khusus, seperti blues dan
boggie woogie.
Tokoh-tokoh musik jazz di masa lalu, antara lain Charlie Parker
(saksofon), Duke Ellington (komponis), Benny Goodman (klarinet), dan
Louis Amstrong (trompet).
Beberapa gaya dalam musik jazz, antara lain gaya New Orleans, di
Xielands, gaya Chicago, boogie-woogie, swing, bebob, hard pop, coll jazz, dan
free jazz. Orkes jazz yang sangat terkenal pada zamannya adalah Original
Dixieland jazz band dan New Orleans Rhythm Kings. Pertunjukan musik jazz
dapat dilihat di
link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=rj_E63fwtnM
atau silahkan scan barcode berikut :
4. Musik Rock N Roll
Rock and roll sering disingkat rock’n’roll. Musik ini berkembang di
Amerika Serikat akhir tahun 1940-an dan mencapai kepopulerannya di awal tahun
1950- an. Rock and roll melahirkan berbagai macam aliran yang secara
keseluruhan dikenal sebagai musik rock.
Ciri khas musik rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya
dipadu dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu
ritme musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang
selalu diisi pukulan snar drum. Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan
satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum set. Perangkat alat musik
keyboard sering dimainkan sebagai alat musik tambahan.

Gambar 24. Grup Band Rolling Stones

Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan
untuk memberi melodi disebut lead. Adapun gitar yang memainkan ritme dan
harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada
gaya rock and roll awal tahun 1950-an. Di pertengahan tahun 1950-an, saksofon,
dan perangkat alat musik keyboard sering dimainkan sebagai alat musik tambahan.
Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan
untuk memberi melodi disebut lead. Adapun gitar yang memainkan ritme dan
harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada
gaya rock and roll awal tahun 1950-an. Di pertengahan tahun 1950-an, saksofon
diganti peranannya oleh gitar listrik. Salah satu cikal bakal rock and roll adalah
musik boogie-woogie dengan piano sebagai melodi, seperti permainan musik
berbagai kelompok big-band yang mendominasi dunia musik Amerika dekade
1940-an. Kepopuleran musik rock and roll secara mendunia menimbulkan
dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja memengaruhi gaya
bermusik, tetapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan bahasa. Selain sukses
di dunia musik, bintangbintang pada periode awal rock and roll juga sukses di
dunia film dan televisi, misalnya Elvis Prisley. Selain Elvis Presley, muncul juga
group musik rock and roll dari Inggris, yaitu The Beatles; dari Britania Raya,
seperti Black Sabbath, Led Zepllelin, The Rolling Stones, The Who, Pink Floyd,
dan Queen. Pertunjukan musik rock and roll dapat dilihat di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=JGaBlygm0UY
atau silahkan scan barcode berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=oxHoLtrGNCA
atau silahkan scan barcode berikut :

5. Tugas Terstruktur/Latihan
a. Jelaskan secara tertulis perbedaan musik barat dan musik tradisional dalam
indikator karya musik.
b. Buatlah rangkuman konsep, unsur, teknik, prosedur, bentuk dan struktur,
tema, dan nilai estetis dalam karya musik.
c. Kerjakan sesuai format berikut berdasarkan pengalaman bermusik yang
pernah dialami.
Format Hasil Pengamatan Karya Musik Seni dan Fungsinya
Hari/Tanggal Pengamatan : …………………..................................
Jenis Pertunjukan Musik : …………………..................................
Pencipta Karya Musik : …………………..................................
Tema/Judul Karya : …………………..................................
Bentuk dan Struktur Karya Musik : …………………..................................
Pencipta
Hari/Tanggal Jenis Tema/Judu Bentuk dan Struktur
No. Karya
Pengamatan Pertunjukan l Karya Karya Musik
Musik
1.
2.
3.
4.

Untuk lebih mengenal tentang musik seni dan musik fungsional, bacalah
penjelasan dari beberapa referensi tentang makna konsep, teknik, fungsi dan
prosedur bermusik tersebut. Dalam hal ini musik dapat difungsikan sebagai
simbol, serta nilai-nilai estetik. Kedua jenis musik tersebut dapat dimainkan secara
langsung oleh guru secara mandiri, sehingga guru dapat memiliki pemahaman
yang lebih baik dalam mendengar dan memainkan langsung beragam pertunjukan
seni musik. Pemahaman tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut.
a. Menyaksikan pertunjukan musik secara langsung.
b. Melihat dokumentasi pertunjukan musik di suatu situs internet
(misalnya youtube).
c. Mendengarkan dan melihat dokumentasi audio visual beragam karya
seni musik.
d. Membaca beragam referensi tentang musik.

6. Penutup
a. Rangkuman
Musik merupakan salah satu cabang kesenian yang menggunakan bunyi,
suara, dan nada sebagai substansinya, berikut merupakan rangkuman pada
kegiatan belajar kali ini
1) Musik adalah suatu hasil karya seni melalui media bunyi atau suara dalam
bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik. Unsur musik terdiri dari
irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur, dan ekspresi sebagai satu
kesatuan yang utuh.
2) Musik yang bersifat auditif merupakan seni pengungkapan gagasan
melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa irama, melodi, dan harmoni,
dengan unsur pendukung berupa bentuk ekspresi yang mengungkapkan
gagasan, sifat, tempo, dinamik, timbre, atau warna bunyi.
3) Seni suara yang sifatnya auditif adalah bentuk-bentuk panyampaian isi hati
manusia melalui suara yang indah. Suara dapat dibedakan atas desah dan
nada.
4) Karya seni musik tradisional merupakan karya musik yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia sesuai dengan budaya masing-masing.
5) Musik yang tercipta baik musik tradisional maupun musik barat memiliki
hasil karya yang beraneka ragam, baik berupa musik vokal maupun musik
instrumen.
6) Media seni musik adalah suara atau bunyi alat, nada, dan kata syair (lirik).
Medium dari jenis bunyi-bunyian wujudnya adalah sebagai lagu, nyanyian,
dan instrumental. Berdasarkan karakteristik dan asalnya, ragam seni musik
instrumen dapat dibedakan atas instrumen musik barat (internasional),
musik tradisional (nasional).
7) Musik berfungsi sebagai alat ekspresi, yaitu sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan pesan isi hati sang pencipta karya. Selain itu, musik dapat
digunakan sebagai mata pencarian yang dapat menghasilkan materi dan
uang.
Adapun jika dilihat dari sudut pandang sosial sebagai apresiator, seni dapat
berfungsi sebagai:
1) Alat hiburan dan mampu memenuhi kebutuhan estetis.
2) Alat pendidikan untuk mengajak masyarakat berbuat sesuatu dari
yang tidak tahu menjadi
3) tahu, dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang tidak biasa menjadi
biasa, dan dari yang
4) sukar menjadi mudah, artinya melalui pendidikan seni masyarakat
dapat berubah dan
5) berkembang positif.
6) Alat komunikasi untuk menyampaikan pesan.

7. Tes Formatif
Setelah mempelajari tentang konsep, unsur, teknik dan prosedur, bentuk
dan struktur, tema, dan nilai estetis dalam karya musik, selanjutnya Anda akan
diarahkan pada uji kompetensi wawasan terkait konsep, unsur, teknik dan
prosedur, bentuk dan struktur, tema, dan nilai estetis dalam karya musik.
Jawablah soal-soal berikut ini:
1. Musik mengandung ragam bentuk yang berbeda-beda karena musik
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu dan terdapat perbedaan
bentuk musik pada setiap masa. Ragam bentuk musik yang termasuk pada
kategori bentuk deret adalah...
A. Sonata
B. Kanon
C. Lagu satu bagian
D. Lagu dua bagian
E. Opera

2. Beberapa lagu daerah dan Nasional umumnya memilik pola bentuk lagu
(song form) yang terbagi pada beberapa bagian. Lagu Ibu Kita Kartini
memiliki struktur bentuk yang berpola...
A. A B B
B. A B
C. A A’
D. A A B
E. A A’ B B’
3. Terdapat beberapa cara dalam mengolah musik, salah satunya melalui
manipulasi motif. Berikut ini adalah cara mengolah materi musikal suatu
karya dengan teknik manipulasi motif berpola bersahutan adalah...
A. Harmoni
B. Variasi
C. Ekspansi
D. Interlocking
E. Retrograde

4. Musik khususnya tradisional memiliki berbagai fungsi dalam memenuhi


segala aspek budaya. Salah satunya adalah untuk sarana ritual dan
pengiring acara. Pada acara tertentu musik berkolaborasi dengan tari-tari
tradisional. Musik tradisi yang digunakan untuk mengiring tari pendet, tari
rejang adalah...
A. Goong renteng
B. Senandung Jolo
C. Gong Luang
D. Santi Swara
E. Krumpyung

5. Salah satu konsep dalam unsur musik barat adalah memiliki susunan
tangganda diatonis (tujuh nada) dan setiap not memiliki kerangka
harmonis. Karya musik yang memiliki rangkaian not baik secara
horizontal maupun vertical. Konsep musik tersebut merupakan bagian dari
musik...
A. Modal
B. Ionian
C. Tonal
D. Atonal
E. Kontrapuntal

6. Karya musik pada era klasik yang berjudul Fur Elise merupakan karya
dari...
A. Mozart
B. Tchaikovsky
C. Bethooven
D. J.S Bach
E. Chopin

7. Sebuah unsur musik pasti memiliki pola terkecil yang akan berperan untuk
mengembangkan suatu karya musik hingga mampu membentuk sebuah
mahacipta karya musik. Unsur terkecil dari sebuah musik atau lagu
tersebut adalah ...
A. Figur
B. Phrase
C. Motif
D. Kalimat
E. Anak Kalimat
8. Indonesia memiliki bermacam-macam musik tradisional. Musik
tradisional yang bernama Gong Luang merupakan musik yang berasal
dari...
A. Kalimantan Timur
B. Bali
C. Jambi
D. Jawa Barat
E. Sumatra
9. Terdapat beberapa komposer terkenal pada era klasik. Komposer era
klasik yang menggunakan motif sekuen pada cuplikan karyanya yang
berjudul Symphony No.6 First Movement adalah...
E. Mozart
F. Tchaikovsky
G. Beethoven
H. J.S Bach
I. Chopin

10.

Ragam pengolahan motif seperti gambar diatas dinamakan...


A. Sekuen
B. Imitative
C. Retrograde
D. Interlocking
E. Repetition

Berdasarkan tes formatif yang telah diuraikan, koreksi dan hitunglah jawaban
yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Anda dapat
meneruskan ke materi kegiatan belajar berikutnya. Jika masih di bawah 80%,
maka Anda harus mengulangi materi atau menambah jam pengayaan, terutama
bagian yang belum dikuasai.

8. Daftar Pustaka
Abdullah, S. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya.
Yogyakarta: Penertbit Gava Media.

Al-Sukohardi. (1975). Teori Musik Umum. Yogyakarta: Pusat Musik Banoe, P.


(2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Bangun, Sem, C. dkk. (2017). Seni Budaya Kelas XI: buku guru / Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Budiman, Agus, dkk. (2018). Seni Budaya Kelas XII. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Butt, J. (2015). What is a ‘musical work’? Reflections on the origins of the ‘work
concept’ in western art music. Diunduh dari
https://core.ac.uk/download/pdf/46558590.pdf, pada 26 November 2019.

Cooper, G., & Meyer, L. (1960). The Rhythmic Structure of Music. Chicago: The
University of Chicago Press.

Fontaine, P. (1967). Basic Formal Structures in Music. New York: Meredith


Publishing Company.

Lester, J. (1982). Harmony in Tonal Music. New York: Alfred A. Knopf.

Liturgi, N, P. (2005). Learning to Read Music. Begbroke: How to Books.

Mack, D. (1995). Ilmu Melodi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Machlis, J. (1955). The Enjoyment of Music, Norton & Company, Newyork.

Marais, P. D. (1962). Harmony: A Workbook in Fundamentals. Los Angeles:


Norton & Company, Inc.

Sacher, J. (1977). The Art of Sound: an Introduction to Music. New Jersey:


Prentice-Hall.

Stein, L. (1962). Structure & Style (The Study and Analysis of Musical Forms).
America: Summy Birchard Company.

Pasaribu, A. (1986). Analisis Musik Indonesia. Jakarta: PT Pantja Simpati.

Persichetti, V. (1961). Twentieth Century Harmony: Creative Aspects and

Practice.
New York: Norton.

Prier, K. E. (2004). Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.


Purba, M., & Pasaribu, B. M. (2006). Musik Populer. Jakarta: Lembaga Pendidikan
Seni Nusantara.

Purnomo dan Subagyo. (2010). Terampil Bermusik. Jakarta: Pusat Perbukuan


Kementerian Pendidikan Nasional.

Scholes, Percy A. (1970), The Oxford Companion to Music. New York: Oxford
University Press.

Soemirat, C. (2009). Panduan Dasar Bermain Rekorder. Jakarta: Kawan Pustaka.

Soetedja, Z, dkk. (2014). Seni Budaya Kelas X/ Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Stein, Leon. (1979), Structure and Style: The Study and Analysis of Musical
Forms, Summy- Bichard Music, New Jersey.

Tribunnews. (2019). Gambang Kromong. Diunduh dari


https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/10/gambang-kromong), pada 20
Agustus 2019.

Ulehla, L. (1966). Contemporary Harmony. New York: The Free Press.


K eg i a t a n B el a j a r (
K B) TEKNIK DASAR DAN
FORMAT BERNYANYI 2
A. Pendahuluan
Modul kedua dari enam (6) Modul Mata Pelajaran Seni Budaya ini disusun
untuk memenuhi kebutuhan Program Profesi Guru Dalam Jabatan. Materi dalam
Modul dua (2) Kegiatan Belajar (KB) dua (2) ini merupakan materi yang disusun
berdasarkan kisi-kisi Capaian Mata Kegiatan dan Indikator Esensial Program
Profesi Guru Seni Budaya. Ini adalah dasar pengetahuan bagi Anda sebagai guru
mata pelajaran Seni Budaya dijenjang pendidikan Sekolah Menengah. Modul dua
tentang Konsep Pendidikan Seni dan Pembelajarannya terdiri atas empat (4) KB
yaitu KB satu (1) mencakup konsep, unsur, prinsip, teknik, prosedur, bentuk,
tema, dan nilai estetis dalam karya musik. KB dua (2) mencakup teknik dasar dan
format bernyanyi. KB tiga (3) mencakup konsep dasar ansambel dan teknik dasar
memainkan sederhana. Akhirnya, KB empat (4) mencakup pembelajaran
pengetahuan dan estetika.

1. Deskripsi Singkat
Pada kegiatan belajar 2 akan membahas tentang Teknis Dasar dan Format
Bernyanyi. Kegiatan bernyanyi sering kali menjadi kegiatan sehari-hari, sebagai
penghilang rasa jenuh, rasa senang, atau perasaan lainnya dapat dilakukan dengan
bernyanyi. Bernyanyi merupakan kegiatan sehari-hari bagi orang yang senang
menyanyi, baik bernyanyi sendiri, dengan teman, atau kelompok. Kadang kurang
disadari ternyata untuk kegiatan bernyanyi membutuhkan ketepatan nada atau
nada yang didengar merdu, sehingga orang yang mendengar dapat merasakan
keindahan suara seseorang dalam menampilkan keterampilannya. Artinya,
bernyanyi memerlukan teknik dan trik sehingga dapat menghasilkan suara
nyanyian yang indah. Oleh sebab itu, mari kita mempelajari bagaimana teknik dan
format bernyanyi.
2. Relevansi
Tahukah Anda apabila kita mempelajari tentang bernyanyi akan
berhubungan dengan mengembangkan kepribadian, seperti menumbuh-
kembangkan rasa kepercayaan diri dan mengenal diri sendiri. Melalui latihan
bernyanyi yang benar akan memperoleh keberanian, dan tidak takut tampil di
depan publik. Sejalan dengan itu, bila Anda memiliki keterampilan bernyanyi,
kesempatan untuk membuka jaringan atau hubungan pertemanan dengan banyak
orang akan terbuka luas, hal ini akan memberi perluasan wacana dalam
pengetahuan lainnya.

3. Petunjuk Belajar
Modul ini digunakan untuk memenuhi persyaratan akademis pada program
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan dan Prajabatan yang dimuat dalam 6
modul kegiatan Pembelajaran Seni Budaya. Modul 2 tentang seni musik ini
terdiri dari 4
Kegiatan Belajar yang perlu Anda pelajari selama 1 semester. Dalam Modul 2
kegiatan belajar 2 topiknya tentang Teknik Bernyanyi dan Format Bernyanyi.
Sebelum mempelajari kegiatan belajar ini, ada baiknya Anda mempersiapkan diri
secara optimal, membaca secara teliti informasi yang ada dan mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan. Bila Anda fokus, maka Anda dapat memahami langkah-
langkah pembelajaran yang disampaikan.
1. Peta Kompetensi

menguraikan dan mempraktekkan postur bernyanyi yang baik dan

menguraikan dan mempraktekkan pernapasan dalam bernyanyi

menguraikan dan mempraktekkan intonasi dalam bernyanyi

menguraikan dan mempraktekkan cara produksi suara dalam


Teknik Dasar
menguraikan dan mempraktekkan resonansi suara
dan Format
Benyanyi
menguraikan dan mempraktekkan artikulasi

menguraikan dan mempraktekkan teknik vibrato

menguraikan dan mempraktekkan teknik interpretasi

menguraikan dan mempraktekkan register suara dalam bernyanyi

menguraikan format bernyanyi

mendemostrasikan teknik pemanasan suara sebelum mulai

memiliki pengetahuan dan keterampilan teknik


bernyanyi yang baik dan benar, yang mencakup postur,
pernapasan, produksi suara (resonansi, artikulasi,
intonasi, vibrato, interpretasi), vokal register,
pemahaman tentang format bernyanyi dan teknik
pemanasan suara.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda diharapkan memiliki pengetahuan dan
keterampilan teknik bernyanyi yang baik dan benar, yang mencakup postur,
pernapasan, produksi suara (resonansi, artikulasi, intonasi, vibrato, interpretasi),
vokal register, pemahaman tentang format bernyanyi dan teknik pemanasan
suara.

2. Sub Capaian Pembelajaran


a. Mampu menguraikan dan mempraktekkan postur bernyanyi yang baik dan
benar;
b. Mampu menguraikan dan mempraktekkan pernapasan dalam bernyanyi;
c. Mampu menguraikan dan mempraktekkan intonasi dalam bernyanyi
d. Mampu menguraikan dan mempraktekkan cara produksi suara dalam
bernyanyi
e. Mampu menguraikan dan mempraktekkan resonansi suara
f. Mampu menguraikan dan mempraktekkan artikulasi
g. Mampu menguraikan dan mempraktekkan teknik vibrato
h. Mampu menguraikan dan mempraktekkan teknik interpretasi
i. Mampu menguraikan dan mempraktekkan register suara dalam bernyanyi
j. Mampu menguraikan format bernyanyi
k. Mampu mendemostrasikan teknik pemanasan suara sebelum mulai
bernyanyi

3. Uraian Materi
a. Sikap Tubuh dalam bernyanyi
1) Manfaat bernyanyi dari sikap tubuh yang tepat
Para pebelajar sekalian, sikap dasar dalam bernyanyi adalah sikap
tubuh. Ini sangat penting diketahui, karena dengan sikap yang benar kita dapat
bernyanyi dengan rileks. Tahukah Anda apabila posisi badan yang tegang akan
menyebabkan cepat keletihan setelah bernyanyi. Ada tiga (3) keuntungan
kalau kita bernyanyi dengan sikap yang tepat yakni: pertama, kalau menarik
napas
akan lebih mudah; kedua, rasa tegang dan kaku akan berkurang; dan ketiga,
bernyanyi menjadi lebih tenang tidak melelahkan.
Mari, sekarang memperhatikan sikap tubuh kita. Sikap tubuh yang
benar adalah dengan cara mengangkat tulang rusuk, posisi disini adalah
memungkinkan paru-paru berkembang lebih besar dan mengontrol pernapasan
(lihat gambar 1). Tanpa sikap tubuh yang tepat, otot-otot yang mempengaruhi
produksi suara harus bekerja keras untuk mempertahankan posisi badan. Cara
ini akan dapat menurunkan kualitas suara. Selain itu, penyanyi yang kurang
memperhatikan postur tubuh akan lebih mudah lelah karena menghabiskan
tenaga untuk menjaga keseimbangan waktu bernyanyi. Bahkan penyanyi yang
sudah profesionalpun kadang-kadang masih harus diingatkan untuk
memperhatikan postur tubuhnya waktu bernyanyi. Berikut ini akan dijelaskan
tentang posisi-posisi apa saja dalam sikap bernyanyi.
2) Posisi Berdiri
Pada saat berdiri, selaraskan tubuh anda sehingga bisa membayangkan
satu garis lurus dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tempatkan kaki anda
selaras dengan posisi bahu (yang harus tegak). Kaki harus agak dekat satu
sama lain. Tempatkan salah satu kaki agak ke depan, boleh yang kanan atau
yang kiri. Berat badan harus secara seimbang didistribusikan di atas kedua
kaki. Otot di belakang paha harus dikencangkan, tetapi tidak boleh terlalu
tegang, sehingga lutut tetap harus merasa longgar dan mudah bergerak. Posisi
kepala dan bahu harus tegak, dada dibusungkan, dan posisi leher harus rileks.
Namun perlu diingat, lakukanlah hal ini dengan wajar, tidak kaku dan tidak
berlebihan (lihat gambar 1 dan 2).
Gambar 1: Posisi Tulang Belakang

Gambar 2: Posisi Berdiri

Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 1 terkait


posisi berdiri yang benar. Pahami video tersebut kemudian latihlah secara
mandiri.

3) Posisi Duduk
Untuk mempraktekkan bagaimana cara duduk, mari kita perhatikan
secara seksama. Posisi bernyanyi sambil duduk diperbolehkan, namun dengan
tetap memperhatikan postur yang benar. Ketika kita duduk, maka kaki
bukanlah sebagai penyangga badan yang utama, yang menyokong berat badan
kita adalah kursi. Tubuh dan kepala harus tetap tegak dengan tulang belakang
direntangkan. Duduk dengan paha diletakkan di atas kursi, punggung dalam
keadaan lurus dan tidak menempel pada sandaran kursi. Otot perut agak
dikencangkan dan dada agak dibusungkan. Kepala harus tegak, tetapi otot
leher harus tetap rileks sehingga kepala tetap dapat berputar dengan mudah.
(lihat gambar 3).
Gambar 3: Posisi Duduk

Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 1 terkait


posisi duduk yang benar. Pahami video tersebut kemudian latihlah secara
mandiri.

4) Latihan untuk sikap tubuh yang tepat


Sebelum bernyanyi, beberapa jenis latihan fisik ringan dapat
menyelaraskan tubuh dan memberikan anda kesadaran yang lebih baik akan
posisi kepala, bahu, dada dan lutut. Latihan di bawah ini dapat melepaskan
ketegangan dan menyelaraskan tubuh.
Berdiri dengan kaki direnggangkan, satu kaki sedikit akan ke depan.
Lutut agak dibengkokkan untuk memastikan kelenturannya. Bila merasa ada
ketegangan di kaki, gerakan kaki seperti ingin menendang berkali-kali, tidak
perlu disentakkan terlalu kuat. Kemudian, angkat tangan dengan posisi lurus
ke atas, kemudian gerakkan ke kanan dan ke kiri. Turunkan tangan ke samping
tubuh, kemudian gerakkan badan ke kanan dan ke kiri. Selanjutnya, angkat
bahu, putar ke depan dan ke belakang. Bungkukkan badan Anda ke depan
dengan tangan menjuntai ke bawah dengan rileks. Bahu juga harus terasa
rileks. Kemudian tegakkan badan dengan perlahan-lahan. Lakukan
beberapa kali. Untuk lebih menguatkan lagi, cobalah berdiri merapat ke
tembok dengan bahu menempel ke tembok, tetapi ingat, kepala tidak boleh
bersentuhan dengan tembok. Tahan posisi ini selama 5-10 detik.
b. Pernapasan
1) Jenis Pernapasan
Kita semua tahu, manusia pasti bernapas, tetapi yang kita pelajari
adalah jenis-jenis pernapasan yang digunakan dalam bernyanyi. Ada tiga jenis
pernapasan yang dikenal secara umum dalam bernyanyi. Pertama adalah
pernapasan dada. Seorang penyanyi dapat dikatakan menggunakan pernapasan
dada bila sedang bernyanyi yang terlihat turun naik adalah dadanya.
Pernapasan ini kurang dianjurkan dalam bernyanyi karena bidang rongga dada
tidaklah terlalu besar. Kedua adalah pernapasan perut. Seseorang terlihat
menggunakan
napas perut bila terlihat perutnya naik turun atau kembang kempis. Pernapasan
perut lebih baik daripada pernapasan dada karena rongga perut lebih luas
daripada rongga dada. Kita melakukan pernapasan perut sewaktu kita sedang
tidur.

Ketiga pernapasan diafragma. Pernapasan ini yang paling dianjurkan dalam


bernyanyi, karena rongga diafragma dianggap paling luas, sehingga udara
yang masuk bisa lebih banyak. Namun demikian indikator pernapasan
diafragma paling susah untuk dilihat, karena tidak terlihat tanda-tandanya dari
luar. Untuk dapat merasakan pernapasan diafragma, ikuti gerakankan ini:
Letakkan kedua tangan anda di pinggang, agak sedikit ke belakang dekat
tulang rusuk. Pada waktu melakukan napas diafragma, rasakan tulang rusuk
bagian belakang mengembang. Hal ini memang perlu latihan yang berulang
untuk dapat merasakan apabila anda sudah menggunakan pernapasan
diafragma.
Jadi inti dari pernapasan adalah adanya kerjasama antara otot-otot, yaitu
otot perut, rusuk, dan otot sekat rongga atau yang dinamakan diafragma.
Posisi dada, diafragma, dan otot perut dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
(gambar 4).

Gambar 4: Posisi dada, diafragma dan otot perut


Diafragma adalah sekat rongga badan yang memisahkan rongga dada di
bagian atas badan dengan rongga perut di bagian bawahnya.

2) Proses Mengambil Napas (inhalasi)


Dalam proses bernapas atau mengambil napas, kita harus
membayangkan hal-hal yang biasa dilakukan sehari-hari. Kegiatan seperti
mencium bunga, menguap karena mengantuk, minum dari gelas, serta bertolak
pinggang di tepi pantai sambil menghirup udara pantai, tentulah bukan hal
yang sulit kita lakukan. Cara mengambil napas dalam bernyanyi dapat
dicontohkan sebagai berikut:
- Bayangkan anda sedang mencium setangkai bunga. Rasakanlah betapa
mudahnya udara masuk ke dalam tubuh melalui hidung. Hindari udara
masuk dari mulut, karena apa? Karena kurang baik untuk kesehatan,
biasanya jika debu masuk atau binatang kecil masuk ke dalam mulut dapat
mengakibatkan batuk-batuk.
- Bayangkan juga ketika mulai menguap, tetapi tidak membuka mulut
seluruhnya. Kita akan merasakan rahang bawah akan melemas pada
persendiannya. Juga ada perasaan bahwa anak tekak (anak lidah) naik,
tenggorokkan terasa turun sedikit, udara bergerak masuk tubuh dengan
mudah melalui tonggorokkan tanpa usaha apapun.
- Bisa juga dengan membayangkan ketika hendak minum segelas air.
Rasakan bahwa rahang bawah membuka dengan mudah, tenggorokkan
agak turun sedikit dan menjadi longgar, dan anak tekak terasa lunak dan
terangkat. Udara masuk ke dalam tubuh dengan mudah tanpa berbunyi dan
masuk dalam-dalam tanpa paksaan.
- Taruh kedua tangan anda seperti posisi bertolak pinggang, usahakan
menyentuh rusuk-rusuk terendah dan di daerah dibawahnya. Ambillah
napas seakan-akan anda sedang mencium bunga dan rasakan ada suatu
yang memuai di bawah tangan anda yaitu di daerah rusuk. Lakukan terus
menerus sampai dapat merasakan pemekarannya.
- Dalam proses bernapas seorang penyanyi tidak langsung melakukan
ekshalasi (mengeluarkan udara). Jadi setelah mengambil napas dengan
memasukkan udara sebanyak-banyaknya ke dalam tubuh, penyanyi harus
menahan napasnya selama 2-3 detik, baru kemudian melakukan ekshalasi.

3) Proses mengeluarkan napas (ekshalasi)


Proses mengeluarkan napas sangat penting dikuasai seorang penyanyi,
karena nantinya berhubungan dengan produksi suara dan bagaimana seorang
penyanyi mempertahankan nadanya. Salah satu cara melatih ekshalasi adalah
dengan mengucapkan huruf “hssshhh” waktu mengeluarkan napas. Disarankan
untuk melakukannya secara perlahan, tidak terburu-buru dan seperti orang
berbisik. Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 2 terkait
proses inhalasi dan ekshalasi. Pahami video tersebut kemudian latihlah secara
mandiri.
4) Latihan Pernapasan
Para ahli vokal menyarankan untuk melatih ekshalasi lebih dahulu.
karena dengan melatih ekshalasi, tubuh dengan sendirinya merasakan
kebutuhan untuk bernapas, sehingga inhalasi akan lebih mudah dilakukan.
Bernapas yang disarankan melalui hidung, karena ketika menghirup udara
melalui hidung, maka otomatis otot diafragma kita akan bekerja.

Perhatikan Video Tutorial 2 terkait latihan pernafasan. Pahami video tersebut


dan latihlah secara mandiri.

c. Produksi Suara
1) Perbedaan bernyanyi dan berbicara
Tahukah Anda, bernyanyi bisa dibedakan dengan berbicara. Bernyanyi
adalah suatu bentuk kegiatan seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
manusia melalui suaranya. Suara itu adalah bunyi yang dihasilkan oleh selaput
suara yang bergetar yang berada dalam kotak selaput suara, digetarkan oleh
aliran udara pernapasan dari paru-paru. Selaput suara, atau yang dikenal
dengan istilah pita suara, ada di dalam kotak suara (larynx) yang terbuat dari
otot dan tulang rawan yang terletak di atas batang tenggorokan. Pita suara itu
sendiri berupa selaput yang lentur. Pada umumnya pita suara pria panjangnya
dua sentimeter, dan pita suara wanita satu seperempat sentimeter. Bilamana
pita suara atau selaput suara merapat dan udara bergerak melaluinya, maka,
pita suara tersebut mulai bergetar dan terbentuklah gelombang-gelombang
suara.
Penggunaan suara yang paling sering dilakukan oleh manusia ialah
untuk berbicara sehari-hari. Untuk dapat berbicara, aliran udara yang
dibutuhkan manusia tidak memerlukan teknik pernapasan yang khusus.
Namun, untuk dapat bernyanyi dengan baik diperlukan udara lebih banyak
dari jumlah udara ketika berbicara biasa.
2) Bentuk Mulut
Untuk posisi mulut kita perlu memperhatikan dalam memproduksi
suara. Kualitas suara yang keluar melalui mulut ditentukan oleh penggunaan
bagian dari mulut, mulai dari tenggorokan, belakang mulut, langit-langit
lunak, rahang bawah, lidah, serta bentuk mulut bagian depan dan bibir. Dalam
pembentukan suara kita harus berlatih membulatkan bibir atas dan bawah yang
tadinya terbuka. Posisi mulut harus dibulatkan pada waktu kita bernyanyi.
Cara membulatkan mulut adalah sebagai berikut:
 Ucapkan “A” dengan membuka mulut dan menurunkan rahang bawah.
Bagian belakang mulut (parynx) dan bagian depan mulut (bibir) akan
terbuka.
 Bentuklah bibir atas dan bawah pada bagian depan mulut yang terbuka
itu menjadi bulat.
 Dengan bentuk mulut bagian depan dan bentuk bibir yang bulat ini,
ucapkanlah “A” kembali.
Dengan demikian bagian belakang mulut terbuka hingga dapat
mengeluarkan bunyi vocal “A” yang penuh dan bulat. Untuk bunyi vocal I, U,
E, O dan bunyi vokal rangkap seperti ot, ai, dan sebagainya harus diusahakan
agar tidak terlalu banyak mengubah bentuk mulut seperti pada waktu
berbicara, yang perlu diingat adalah agar selama bernyanyi tenggorokan harus
terbuka.

Gambar 5: Bentuk Mulut Vokal

Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 3 terkait


bentuk mulut dalam pembentukan huruf vokal yang benar. Pahami video
tersebut kemudian latihlah secara mandiri.

3) Alat-alat Suara
Selanjutnya kita perlu juga memahami tentang suara manusia. Suara
manusia dapat digolongkan ke dalam kelompok alat tiup. Produksi suaranya
adalah tenggorokan (larynx), yang ada kotak selaput suara didalamnya. Dari
getaran selaput suara diperkeras oleh bagian belakang mulut (pharynx) sebagai
pengeras atau resonator utama, yang terdiri atas kerongkongan tengah,
kerongkongan bawah, dan bagian atas yang berhubungan dengan rongga
hidung. Untuk jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 6: Alat-alat suara

4) Kualitas Suara
Untuk mendapatkan mutu suara yang baik dalam bernyanyi sangat
tergantung dari cara kita menggunakan teknik untuk pernapasan, pengucapan,
resonansi, artikulasi, intonasi dan vibrato. Dalam menghasilkan nada-nada,
baik nada tinggi atau rendah, harus terasa rileks, tidak boleh ada tegangan.
Teknik pernapasan yang betul juga sangat mempengaruhi kualitas
suara yang dihasilkan terutama untuk pengaturan kekuatan suara dan
kejernihan suara. Oleh karena itu, pelemasan atau relaksasi yang dapat
meningkatkan kualitas suara harus dilakukan sebelum bernyanyi. Contoh
tahapan pelemasan seperti di bawah ini:
a) Tarik napas yang dalam, dengan mengusahakan bahu tidak naik ke
atas. Keluarkan napas dengan membunyikan “ssshhhh”.
b) Rasakan otot-otot di pipi dalam keadaan rileks, lidah dijulurkan ke
depan, dan rahang ditarik ke bawah secara santai.
c) Geleng-gelengkan kepada ke kanan dan ke kiri dengan posisi lidah
dan rahang seperti pada nomor 2.
d) Lakukan “lip thrill”, atau getarkan bibir, bayangkan seperti anak-
anak sedang memainkan mobil-mobilan dengan menghasilkan
suara “bbbrrrrrrr”.
e) Tirukan suara seperti suara ambulans, sirene mobil polisi dan suara
nyamuk berdenging di telinga.

Kualitas suara akan berpengaruh pada resonansi, artikulasi, intonasi,


vibrato, interpretasi. Pasti anda penasaran dengan istilah itu. Baiklah akan
dijelaskan satu persatu.

a) Resonansi
Resonansi adalah peristiwa diperkerasnya bunyi dari suatu sumber
getaran oleh suatu benda yang berongga, serta ikut bergetarnya udara di
dalam rongga tersebut. Bayangkan anda membunyikan garpu tala, kemudian
tempelkan garpu tala tersebut pada meja. Kita akan mendengar suara atau
bunyi yang lebih keras dari garpu tala tersebut. Ini terjadi karena meja itu
berfungsi sebagai resonator.
Dalam bernyanyi, yang mempunyai fungsi sebagai resonator utama
adalah larynx, pharynx dan mulut, seperti yang sudah disebutkan sebelum ini.
Mempelajari teknik bernyanyi antara lain adalah mempelajari cara mengatur
penggunaan resonator dalam badan penyanyi.
Di atas rongga mulut yang dibatasi oleh langit-langit keras dan lunak,
terdapat rongga hidung yang jauh lebih besar dari lubang hidung yang
kelihatan. Di belakang rongga hidung ini ada saluran yang menghubungkan
dengan kerongkongan, batang tenggorokan dan mulut. Oleh karena itu, sikap
badan waktu bernyanyi harus meluruskan tulang punggung sampai ke tulang
tengkuk/leher, supaya suara yang keluar dari selaput suara dapat diarahkan
lurus ke atas, sehingga dapat menggetarkan udara yang berada di dalam
rongga-rongga hidung. Di atas rongga-rongga hidung masih terdapat lagi
beberapa rongga dalam kepala yang berisi udara dan dapat pula digetarkan.
Dengan teknik bernyanyi yang dipelajari, seorang penyanyi berusaha
mengarahkan getaran suaranya ke atas, mencari rongga-rongga dalam kepala
menjadi resonator yang baik sehingga suara yang dihasilkan indah, bersih,
cemerlang, ringan, tertuju ke depan dan bergema ke sekelilingnya.

Berikut contoh latihan meningkatkan resonansi :

Gambar 7. Contoh Latihan Meningkatkan Resonansi

Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 3 terkait


latihan resonansi. Pahami video tersebut kemudian latihlah secara mandiri.

b) Artikulasi
Orang bernyanyi menggunakan nada dan kata-kata, karena selain
memperhatikan mutu suara, pengucapan kata-katanya harus jelas dan dapat
dimengerti oleh para pendengar. Artikulasi dalam bernyanyi di antaranya
adalah mempelajari teknik bernyanyi huruf hidup dan huruf mati atau
pengucapan kata-kata. Pengucapan kata-kata itu dihasilkan melalui gerak alat-
alat pengucapan seperti gigi, rahang, lidah, bibir dan langit-langit.
Alat-alat pengucapan ini ada yang terletak tetap pada tempatnya,
seperti rahang atas, langit-langit keras, dan gigi. Tetapi, ada pula yang dapat
digerakkan, yaitu lidah, rahang bawah, langit-langit lunak, dan bibir yang
harus diatur pada waktu bernyanyi. Untuk menghasilkan suara yang jernih dan
bulat, ruang dalam mulut harus dibesarkan dengan menurunkan rahang bawah,
meletakkan lidah mendatar di dasar mulut dan sisi-sisi lidah menyentuh bagian
belakang gigi bawah, mengangkat langit-langit lunak ke atas, kemudian
membulatkan bentuk bibir atas dan bawah. Namun perlu tetap diingat,
semuanya harus dilakukan dengan menghindarkan ketegangan pada alat-alat
pengucapan. Untuk lebih jelasnya, dapat melihat kembali bentuk mulut yang
disarankan dalam bernyanyi, yang sudah dibahas sebelum ini.

Contoh latihan meningkatkan artikulasi

Gambar 8. Contoh Latihan Meningkatkan Artikulasi

c) Intonasi
Intonasi yang sempurna adalah salah satu yang menjadi perhatian
utama baik untuk guru maupun untuk penyanyi. Tidak ada seorangpun
yang ingin mendengar suara bernyanyi yang fals atau out of tune. Intonasi
lebih sering diasosiasikan dengan pitch atau ketepatan nada pada waktu
membawakan sebuah nyanyian. Bila kita mempunyai intonasi yang baik,
maka kita dapat menjaga konsistensi suara kita secara menyeluruh dari
lagu yang kita bawakan.
Intonasi sangat erat hubungannya dengan artikulasi, dimana kita
harus menjaga intonasi kita pada waktu menyanyikan huruf hidup dan
huruf mati, menyanyikan nada tinggi, nada rendah, dan menjaga ketepatan
pitch dari awal hingga akhir lagu.
Masalah pada intonasi biasanya terjadi bila penyanyi memberikan
tekanan berlebihan pada leher, larynx atau lidah. Tekanan pernapasan yang
berlebihan atau terlalu sedikit juga dapat mempengaruhi intonasi.
Penggunaan rongga-rongga resonator yang kurang pas atau kurang tepat
juga dapat menyebabkan intonasi yang kurang sempurna. Latihan-latihan
interval di bawah ini dapat meningkatkan kemampuan seorang penyanyi
menghasilkan nada-nada dengan intonasi yang sempurna. Berikut contoh
latihan meningkatkan intonasi:

Gambar 9. Contoh Latihan intonasi


Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 3 terkait
latihan intonasi. Pahami video tersebut kemudian latihlah secara mandiri.

d) Vibrato
Vibrato adalah istialah yang digunakan dalam bernyanyi untuk
alunan suara yang bergetar. Suara bernyanyi dengan teknik vibrato akan
terdengar lebih indah, hangat dan fleksibel. Teknik vibrato yang ekstrim
banyak ditemukan pada suara penyanyi-penyanyi seriosa.
Vibrato merupakah hasil getaran pada nada yang dihasilkan
penyanyi yang biasanya melibatkan variasi sekitar setengah langkah (semi
tone) sistem nada. Vibrato adalah aspek penting dari suara yang matang
karena teknik vibrato berkontribusi terhadap kekayaan nada yang
dihasilkan dan dirasakan. Vibrato yang baik adalah getarannya konsisten
dan dapat dikendalikan.
Vibrato adalah konsekuensi alami dari seorang penyanyi yang
mempunyai dukungan nafas yang baik dan belajar untuk selalu
memperhatikan teknik vokal dan cara memproduksi suaranya. Penyanyi
tanpa vibrato biasanya seorang penyanyi pemula, tetapi dia akan
mengembangkannya seiring waktu. Seseorang yang bernyanyi secara
teratur dan tidak memiliki vibrato biasanya memiliki satu atau lebih
masalah berikut ini: meniru model penyanyi yang buruk, pernapasan atau
tekanan napas yang salah, tekanan pada mekanisme vokal, dan posisi
larynx yang terlalu tinggi. Berikut contoh latihan Vibrato:
Contoh latihan untuk meningkatkan teknik vibrato dari Youtube:

Gambar 10. Contoh Latihan Vibrato

e) Interpretasi
Interpretasi dalam musik ialah hasil penafsiran seorang seniman
atau penyanyi tentang sebuah komposisi musik atau lagu yang dibuat oleh
seorang pencipta lagu. Dengan mengikuti petunjuk yang berupa tanda-
tanda ekspresi dari penciptanya, seorang penyanyi dapat mengungkapkan
sebuah lagu dengan ekspresi yang baik, yang sesuai dengan yang
diinginkan pencipta lagu. Untuk memperoleh interpretasi yang baik,
seorang penyanyi haruslah mempelajari latar belakang penciptaan lagu
tersebut dan bagaimana karakter si penciptanya.
Interpretasi lagu yang baik tentu saja juga meliputi penguasaan
intonasi dan artikulasi yang sempurna dari sang penyanyi. Kesesuaian teks
dengan pengucapannya, dengan frasering atau kalimat lagunya, dengan
dinamika, tempo, diksi dan ketepatan nadanya. Bila seorang penyanyi
dapat menginterpretasikan sebuah lagu yang akan dibawakannya, maka
berarti dia
dapat mengekspresikan lagu yang dibawakan sesuai dengan kemauan
pencipta lagunya.
Ekspresi dalam musik sendiri adalah ungkapan pikiran dan
perasaan yang mencakup semua nuansa dari unsur-unsur musik seperti
irama, nada, tempo, dinamik, dan cara memproduksi suara yang
diwujudkan oleh penyanyi, yang disampaikan kepada pendengarnya.
Pencipta lagu biasanya menuliskan tanda-tanda ekspresi, seperti tempo dan
dinamik pada karya lagunya. Penyanyi yang baik adalah penyanyi yang
berusaha mengungkapkan komposisi lagu itu dengan mengikuti tanda-
tanda ekspresi yang diberikan oleh pencipta lagunya.

d. Register Suara
1) Jenis register suara
Para ahli vokal sepakat dalam mengartikan register hanya mengacu
pada pita suara yang bergetar untuk menghasilkan suara. Register suara
mencakup bagian-bagian tertentu dari jangkauan nada penyanyi, di mana
kualitas nada yang dihasilkan sama secara umum. Jenis register suara secara
umum dibagi dua, yaitu register atas atau register kepala dan register bawah
atau register dada. Register suara ini erat kaitannya dengan produksi nada
menggunakan resonator kepala, resonator mulut/kerongkongan atau resonator
dada.
Dalam mempelajari teknik vokal yang baik dan benar, sangat
dianjurkan memakai register atas agar jangkauan nada lebih luas dan suara
yang dihasilkan lebih jernih nada-nadanya. Para penyanyi seriosa klasik
hampir semuanya menggunakan register atas atau register kepala.
Menggunakan register kepala membuat penyanyi tidak cepat lelah dan tidak
kehilangan suaranya. Berbeda dengan penyanyi-penyanyi pop yang banyak
menggunakan register bawah atau register dada, suara yang dihasilkan bila
mereka harus bernyanyi lebih dari satu jam akan terasa letih dan mulai turun
nada-nadanya.
Penentuan penggunaan register suara sangat ditentukan oleh wilayah
nada yang dinyanyikan. Pada umumnya, pembagian suara tinggi untuk wanita
disebut Sopran, untuk suara sedang disebut Mezzo Sopran, dan untuk suara
rendah wanita disebut Alto. Suara tinggi pria disebut Tenor, suara sedang pria
disebut Bariton dan suara rendah pria disebut Bas. Jadi, secara umum ada
enam jenis suara manusia, yaitu Sopran, Mezzo Sopran, Alto, Tenor, Bariton
dan Bas. Namun untuk paduan suara, umumnya hanya menggunakan empat
suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bas. Untuk suara anak-anak hanya
dikategorikan pada suara rendah dan tinggi. Berikut ini gambaran wilayah
suara manusia:

Gambar 11. Wilayah suara manusia (Ambitus Suara)

2) Transisi pindah register


Tonalitas lagu (wilayah nada) yang berubah dapat menyebabkan
penyanyi “bingung” dalam menggunakan register suaranya. Ibarat supir,
bila melakukan perpindahan persneling mendadak, maka akan terjadi
ketidak nyamanan. Begitu juga dengan penggunaan register. Berikut ini
dapat dilakukan untuk dapat melatih register agar stabil.
a) Letakkan telapak tangan anda di bawah dagu
b) Bunyikan a, i, u, e, o dengan tidak merubah penempatan antari
bunyi a, i, u, e dan o.
c) Nyanyikan nada C2 (do) dengan lafal a, i, u, e, o, dengan tidak
merubah posisi mulut waktu menyanyikan a.
d) Nyanyikan lagu yang sudah anda kuasai, misalnya “Satu Nusa
Satu Bangsa”, dengan suara seperti orang berbisik. Bila kita
menyanyikannya dengan lembut, maka otomatis kita akan
menggunakan register kepala. Namun, bila bernyanyi dengan
keras, kecenderungan penyanyi tersebut akan menggunakan
register bawah.

Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 4 terkait


contoh bernyanyi menggunakan register suara atas dan register suara
bawah. Pahami video tersebut kemudian latihlah secara mandiri.

e. Pemanasan Suara
Untuk memulai latihan bernyanyi yang baik sangat dianjurkan bila
kita melakukan pemanasan terlebih dahulu. Istilah pemanasan suara ini
dikenal juga dengan sebutan vokalisi atau warming up. Dimulai dengan
menggerak-gerakkan rahang, melakukan gerakan seperti orang menguap,
dan melemaskan otot-otot leher dan kepala. Setelah itu ambil napas dalam-
dalam, tahan satu atau dua hitungan, lalu keluarkan dengan perlahan-lahan
gunakan “ssshhhhh”. Setelah kita melakukan kegiatan tersebut di atas,
diharapkan tubuh kita siap untuk melakukan kegiatan berikutnya, yaitu
kegiatan vokalisi yang menggunakan nada, kata atau huruf tertentu,
tujuannya untuk melatih produksi suara.
Berikut ini adalah contoh-contoh pemanasan suara.
72
Gambar 12. Contoh Bentuk Pemanasan Suara

73
Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 5
terkait latihan pemanasan suara menggunakan lip trill, legato, dan
staccato. Pahami video tersebut kemudian latihlah secara mandiri.

f. Format Bernyanyi
1) Solo
Anda pasti suka bernyanyi. Bernyanyi merupakan kegiatan untuk siapa saja,
terutama yang senang bernyanyi. Jika menyanyi dilakukan secara individu,
maka disebut Solo Vokal. Biasanya dilakukan dengan iringan alat seperti yang
sering kita lihat di media TV dan panggung pertunjukan. Iringan bisa dalam
bentuk rekaman CD, grup band, atau yang biasa disebut dengan minus one.
Jenis penampilan vokal solo/tunggal membutuhkan sarana dan
prasarana yang mendukung. Setiap penampilan vokal solo justru memiliki
beban yang lebih berat sebab seluruh keberhasilan penampilannya sangat
tergantung pada sang vokalis itu sendiri. Untuk lebih jelas lagi silahkan
perhatikan Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi solo.

2) Duet
Bernyanyi dengan dua orang disebut duet. Biasanya mereka bernyanyi
dengan lagu yang dibuat untuk 2(dua) suara. Peranannya sebagai suara satu
yang mendominasi sebagai pembawa melodi asli, sementara yang lain
bernyanyi suara yang mendukungnya, artinya penyanyi ini memberi penghias
melodi asli. Untuk pengiring tetap sama seperti Solo Vokal, bisa dikreasikan
dengan menambahkan inti lagu. Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan
Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi duet.

3) Trio

74
Kelompok penyanyi yang berjumlah 3 (tiga) orang disebut trio. Kalau
Anda ingat, Indonesia pernah punya trio penyanyi terkenal seperti AB Three
dan Trio Libels. Setiap kelompok mempunyai karakteristik tersendiri dan selalu
meninggalkan kekaguman bagi para penonton yang menyaksikan penampilan
mereka. Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 6 terkait
format bernyanyi trio.

4) Kuartet
Kwartet merupakan bentuk penyajian vokal yang dilakukan oleh empat
orang yang saat bernyanyi dengan melodi yang berbeda. Untuk lebih jelas lagi
silahkan perhatikan Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi kuartet.

5) Vokal Group
Bentuk vokal ini adalah bentuk penyajian vokal yang dilakukan paling
sedikit oleh empat orang, biasanya masing-masing bernyanyi dengan harmoni
empat suara dengan diiringi oleh instrumen alat pengiring. Alat pengiring
tersebut contohnya seperti piano maupun gitar. Anggota vokal group biasanya
jumlah anggota berkisar dari 5 hingga 10 orang. Pengiring berjumlah 2-4 orang
yang memainkan alat musik gitar, keyboard, drum, alat tiup. Untuk lebih jelas
lagi silahkan perhatikan Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi vokal group.
6) Paduan Suara
Paduan suara dikenal dengan istilah koor (kur), yang berasal dari bahasa
Belanda. Kata koor yang yang merujuk kepada kelompok yang terdiri atas
penyanyi-penyanyi maupun yang dibawakan oleh kelompok tersebut.
Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan paduan suara yang
terdiri atas beberapa bagian suara. Pengertian paduan suara adalah penyajian
vokal yang terdiri dari 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna
suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menunjukkan jiwa lagu yang
dibawakan. Dalam paduan suara sangat penting untuk memadukan suara dari
para anggota penyanyinya. Untuk mendapatkan suara yang sonor, berpadu,
dan seimbang,
dibutuhkan teknik paduan suara yang harus dikuasai oleh anggotanya.
Berbeda dengan vokal grup, dimana teknik vokal dalam vocal grup bisa
lebih fleksibel, terutama dalam penggunaan register. Dalam paduan
suara, teknik yang lebih banyak dipakai adalah menggunakan register
kepala, atau register atas, agar supaya menghasilkan suara yang sonor.
Format paduan suara adalah bentuk yang terbesar dari penyajian vokal,
karena dapat dilaksanakan lebih 15 sampai 70 orang.
Paduan suara terdiri atas beberapa kategori atau jenis. Kategori
yang paling sering dilombakan adalah kategori paduan suara campuran
yang terdiri dari Sopran, Alto, Tenor, dan Bas. Penyanyinya terdiri atas
perempuan dan laki-laki. Berikutnya adalah kategori paduan suara
sejenis. Anggota penyanyinya hanya perempuan, atau laki-laki saja.
Bila perempuan, maka biasanya susunan suaranya adalah Sopran,
Mezzo Sopran, dan Alto. Bila anggota paduan suara laki-laki saja, maka
susunan suaranya adalah Tenor, Bariton, dan Bas. Untuk lebih jelas lagi
silahkan perhatikan Video Tutorial 6 terkait format bernyanyi paduan
suara.

C. Penutup
1. Rangkuman
Teknik Vokal adalah mempelajari kaidah-kaidah vokal yang disarankan
oleh para ahli vokal, di antaranya posisi tubuh waktu bernyanyi, teknik
pernapasan, produksi suara, register suara dan vokalisi. Posisi tubuh waktu
bernyanyi dapat dilakukan sambil berdiri atau duduk. Namun demikian, yang
perlu diperhatikan adalah posisi badan harus tegak, namun tetap rileks.
Teknik pernapasan yang umum dikenal ada tiga, yaitu pernapasan dada,
pernapasan perut dan pernapasan diafragma. Untuk kebutuhan bernyanyi, sangat
disarankan menggunakan pernapasan diafragma, karena rongga diafragma lebih
luas daripada rongga perut dan rongga dada. Teknik pernapasan sangat
menentukan kualitas seorang penyanyi dalam penyajiannya.
Selain teknik pernapasan, produksi suara dalam bernyanyi harus mendapat
perhatian serius. Produksi suara menekankan pada teknik memproduksi suara
yang berkualitas, yaitu dengan menghasilkan suara yang beresonansi,
menghasilkan artikulasi dan intonasi yang tepat, menggunakan vibrato untuk
menghasilkan suara yang hangat dan indah, dan dapat mengintepretasikan karya
lagu dengan seksama sehingga menghasilkan ekpresi yang maksimal dalam
membawakan lagunya.
Dalam mempelajari teknik vokal yang baik dan benar, perlu pemahaman
yang luas tentang register suara. Register suara yang umum adalah register suara
atas dan register suara bawah. Teknik bernyanyi klasikal, peran dari register suara
atas sangat dominan, sedangkan untuk teknik bernyanyi lagu pop, sering
digunakan register bawah, walaupun kadang-kadang menggunakan juga register
atas terutama untuk nada-nada tinggi. Dalam tugas latihan menyanyikan lagu-lagu
nasional, Anda diharapkan menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan
menggunakan register
atas.
Jangan lupa, Anda harus melakuan vokalisi atau pemanasan suara yang
sangat penting dilakukan sebelum Anda bernyanyi. Mulai dari peregangan tubuh
sampai melatih nada-nada dari yang rendah sampai nada tinggi akan mempercepat
perkembangan suara anda. Bila anda melakukan latihan vocal secara rutin, dapat
dipastikan wilayah nada anda dalam bernyanyi akan meningkat. Resonansi,
artikulasi, intonasi dan vibrato dengan sendirinya akan terbentuk. Dengan kata
lain, latihan vokal yang rutin akan meningkatkan kualitas suara anda dalam
bernyanyi.
Akhirnya, pemahaman tentang format bernyanyi harus Anda kuasai untuk
dapat merencanakan sebuah pertunjukkan vokal sesuai dengan kondisi
kemampuan penyanyi. Format bernyanyi dapat dikategorikan dalam beberapa
jenis solo, duet, trio, kuartet, vokal grup, dan paduan suara. Untuk vokal kelompok
atau paduan suara dikaitkan dengan wilayah suara masing-masing bagian suara
(sopran, alto, tenor dan bas) sehingga mendapat keharmonisan atau perpaduan
suara. Paduan suara dapat juga ditampilkan secara campuran maupun sejenis.
2. Tes Formatif
Jawablah soal-soal di bawah ini:
1. Dalam sebuah pergelaran musik, penyanyi menyanyikan lagu dalam bentuk
Sopran, Alto, Tenor, dan Bas. Pembagian suara ini sering ditemui di grup …
A. Unisono
B. Paduan suara
C. Kanon
D. Acapella
E. Kuartet
2. Teknik bernyanyi yang mengatur tinggi rendahnya suatu nada yang harus
dijangkau dengan tepat (pitch) disebut …
A. Artikulasi
B. Frasering
C. Intonasi
D. Resonansi
E. Ambitus
3. Teknik pemenggalan kata/kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku disebut …
A. Artikulasi
B. Frasering
C. Intonasi
D. Resonansi
E. Ritardando
4. Pernapasan adalah hal yang penting dalam bernyanyi. Ada tiga jenis
pernapasan utama di dalam bernyanyi. Namun demikian, yang paling
disarankan oleh ahli vokal adalah teknik bernapas yang menggunakan …
A. Mulut
B. Perut
C. Dada
D. Diafragma
E. Kepala

5. Suara tinggi laki-laki dalam paduan suara atau vokal grup disebut ….
A. Bass
B. Alto C.
Tenor D.
Sopran
E.Bariton

6. Vibrato adalah konsekuensi alami dari seorang penyanyi. Kualitas bernyanyi


yang baik dan belajar untuk selalu memperhatikan teknik vokal dan cara
memproduksi suaranya yakni memperhatikan dari teknik …
A. Artikulasi
B. Posisi mulut
C. Pernapasan
D. Ekspresi
E. Interpretasi

7. Dalam bernyanyi, seseorang harus memperhatikan sikapnya. Salah satu


keuntungan jika bernyanyi dengan sikap yang baik dan benar adalah …
A. Bernyanyi menjadi lebih tenang tidak melelahkan
B. Menghasilkan suara yang lebih keras
C. Penyanyi menghasilkan napas yang panjang
D. Posisi mulut melebar
E. Memberi ketegangan otot

8. Wilayah suara suara dari c1 – a2 adalah …


A. Sopran
B. Alto
C. Mezzo Sopran
D. Tenor
E. Bariton
9. Kelompok vokal yang dinyanyikan oleh empat (4) orang dapat dikategorikan
sebagai grup …
A. Kuartet
B. Duet
C. Vokal Group
D. Trio
E. Campur

10. Proses bernyanyi memerlukan peregangan dan pemanasan suara. Teknik


pemanasan suara disebut juga …
A. Rehearsal
B. Interpretasi
C. Etude
D. Performansi
E. Vokalisi
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi
Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum
dikuasai.

3. Daftar Pustaka

David, Julia. & LaTour, Stephen. (2012). Vocal technique : a guide for
conductors, teachers, and singers. Illinois: Waveland Press, Inc.

Safrina, Rien. (2002). Pendidikan seni. Bandung: CV. Maulana Schmidt, Jan. &
Schmidt, Heidi. (2008). Basic of singing (6th edition). Canada: Thomson &
Schirmer

Smith, Brenda. & Sataloff, Robert. (2013). Choral Pedagogy. (3rd edition).
California: Plural Publishing.

Westphal, Frederick. (1961). Expressive Singing. Iowa: WM.C. Brown Company


K eg i a t a n B el a j a r ( K B)

ANSAMBEL MUSIK 3
A. Pendahuluan
Modul ini merupakan modul yang disusun untuk memenuhi kebutuhan
program profesi guru (PPG) pada kegiatan belajar. Materi yang disusun
berdasarkan kisi-kisi Capaian Mata Kegiatan dan Indikator Esensial Program
Profesi Guru Seni Budaya. Terdapat empat materi pokok dalam kegiatan belajar.
Materi tersebut merupakan pilar Konsep Pendidikan Seni Musik dan
Pembelajarannya pada tingkat sekolah menengah. Materi terdiri atas 4 begiatan
Belajar yaitu kegiatan belajar 1 (satu) mencakup konsep, unsur, prinsip, teknik,
prosedur, bentuk, tema, dan nilai estetis dalam karya musik. Kegiatan belajar 2
(dua) mencakup teknik dasar dan format bernyanyi. Kegiatan belajar 3 (tiga)
mencakup konsep dasar ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik
sederhana. Kegiatan belajar 4 (empat) mencakup pembelajaran pengetahuan dan
estetika musik, sehingga setelah mempelajari modul dua dari pokok bahasan
tentang konsep pendidikan seni musik dan pembelajarannya, maka diharapkan
setiap peserta memiliki bekal pengetahuan konsep dasar ansambel musik dan
teknik dasar memainkan musik sederhana.

1. Deskripsi Singkat
Modul ini merupakan buku pegangan untuk mencapai tingkat penguasaan
dalam pemahaman musik. Penyusunan modul ini bertujuan untuk memberikan
bekal pengetahuan dasar bagi guru-guru seni musik atau seni budaya tentang
konsep dasar ansambel musik dan teknik dasar memainkan lagu bentuk satu dan
dua bagian. Materi pada modul ketiga ini merupakan salah satu materi yang
penting untuk dipelajari, karena musik ansambel merupakan materi yang selalu
ada di setiap kurikulum seni musik baik dari tingkat sekolah menengah sampai
perguruan tinggi,
sehingga penting sekali bagi guru seni musik atau seni budaya untuk memiliki
kompetensi profesional di bidang pembelajaran ini. Setelah mempelajari modul ini
peserta diharapkan dapat memahami konsep dasar ansambel musik dan teknik
dasar memainkan musik sederhana.

2. Relevansi
Konsep dasar ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik
sederhana memiliki relevansi dalam praktik kehidupan sehari-hari. Ansambel
musik mengajarkan ilmu tentang adanya kerja sama, toleransi, kedisiplinan dan
saling menghargai. Tanpa adanya unsur kerja sama, toleransi, kedisiplinan dan
saling menghargai maka ansambel musik tidak akan berlangsung dengan baik
sehingga musik yang dihasilkanpun tidak akan enak didengar. Begitu pula
kehidupan manusia apabila tidak didasarkan pada sikap saling menghargai, kerja
sama, disiplin dan toleransi maka dalam kehidupan keseharian manusia itu sendiri
akan banyak mengalami hambatan-hambatan.

3. Petunjuk belajar
Modul ini digunakan untuk memenuhi persyaratan akademis pada program
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan dan Prajabatan yang dimuat dalam 6
modul kegiatan Pembelajaran Seni Budaya. Modul ketiga tentang konsep dasar
ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik sederhana ini terdiri dari
kegiatan belajar yang bersifat teoritis maupun praktis yang perlu dipelajari
selama menempuh program ini. Sebelum mempelajari kegiatan belajar ini, ada
baiknya peserta mempersiapkan diri secara optimal, membaca secara teliti
informasi yang ada dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Bila peserta
mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, maka peserta dapat memahami
langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan.
4. Peta Kompetensi

Ansambel Musik

menguraikan konsep menguraikan jenis menguraikan mendemonstrasikan


dasar pengertian dan contoh bentuk teknik bermain alat musik rekorder
ansambel musik ansambel musik ansambel musik. dan pianika dengan
penjarian dan teknik
meniup yang baik
dan benar secara
perseorangan
maupunberkelompok
B. Inti

Memiliki pengetahuan tentang konsep dasar ansambel musik,


jenis-jenis musik ansambel, dan teknik dalam bermain musik
ansambel. Selain itu juga memiliki keterampilan dalam
memainkan alat musik ansambel sederhana (rekorder dan
pianika) baik perorangan maupun kelompok.

C. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda akan memahami konsep dasar
ansambel musik meliputi konsep-konsep musik ansambel, jenis-jenis musik
ansambel, dan teknik dalam bermain musik ansambel. Selain itu, Anda juga
mampu memainkan alat musik ansambel sederhana yang terdiri atas alat musik
rekorder dan pianika serta mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran
dan bermain musik baik perorangan maupun kelompok.
2. Sub Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan:


a. Mampu menguraikan konsep dasar pengertian ansambel musik.
b. Mampu menguraikan jenis dan contoh bentuk ansambel musik.
c. Mampu menguraikan teknik bermain ansambel musik.
d. Mampu mendemonstrasikan alat musik rekorder dan pianika dengan
penjarian dan teknik meniup yang baik dan benar secara perseorangan
maupun berkelompok.

Setelah Anda membaca capaian pembelajaran yang harus dikuasai dalam


kegiatan belajar ini, sekarang cermati penjelasan materi berikut.

3. Uraian Materi
A. Pengertian Ansambel Musik
Ansambel berasal dari kata ensemble (prancis) yang berarti bersama-sama
sehingga musik ansambel dapat diartikan yaitu sebuah pertunjukan musik yang
dilakukan secara bersama-sama dengan menggunakan lebih dari satu alat musik
baik yang sejenis maupun yang campuran.
Dalam musik ansambel dituntut kekompakan kelompok, keharmonisan
nada serta penghayatan. dalam membawakan musik ansambel harus kreatif baik
dalam memainkan nada maupun mengkreasikannya melalui aransemen sesuai
dengan yang diinginkan agar lebih menarik.
Setelah Anda memahami pengertian ansambel musik sekarang pelajarilah
jenis dan contoh ansambel musik agar anda semakin memahami betul konsep
ansambel musik.

B. Jenis dan Contoh Ansambel Musik


Ditinjau dari cara memainkan berdasar sumber bunyi ansambel dibagi
dalam tujuh cara memainkan yaitu digesek, digoyangkan, dipetik, dipukul,
ditepuk, ditekan, dan ditiup. Sedangkan ditinjau dari sumber bunyinya alat musik
ansambel
dibagi dalam lima bagian yaitu: Aerophone, yang sumber bunyinya dari getaran
udara, Chordhophone, yang sumber bunyinya dari senar/tali/kawat/dawai,
Membranophone, yang sumber bunyinya dari selaput tipis, Idiophone,
yang sumber bunyinya berasal dari badan alat music tersebut dan dimainkan
dengan cara dipukul. Electrophone, yang sumber bunyinya berasal dari listrik
(baterai).
Selain itu, ansambel musik dapat diklasifikasikan lebih rinci berdasarkan
beberapa aspek lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan jumlah pemain, ansambel dibedakan menjadi tiga yaitu
ansambel kecil yang berjumlah 1-10 orang, ansambel sedang berjumlah
10-
25 orang, dan ansambel besar yang berjumlah lebih dari 25 orang.
2. Berdasarkan bentuk penyajiannya, musik ansambel dibedakan menjadi dua
yaitu ansambel sejenis dan campuran. Ansambel sejenis yaitu kelompok
musik yang bentuk penyajiannya menggunakan alat musik sejenis, contoh:
ansambel rekorder (semuanya memainkan alat musik rekorder). Sementara
itu, ansambel campuran yaitu bentuk penyajian musik ansambel yang
menggunakan beberapa jenis alat musik (beraneka ragam), contoh:
rekorder, pianika, gitar, castanet, tamborin, harmonica akord, dan lain-lain.
3. Ansambel sejenis maupun campuran sering digunakan dalam pembelajaran
di sekolah tingkat menengah. Ansambel ini umumnya terdiri atas musik
tiup, yaitu: rekorder, pianika, dengan diiringi oleh alat musik gitar dan
ketipung.

Gambar 01. Ansambel sejenis tingkat SMP Gambar 02. Ansambel campuran tingkat
SMA
4. Berdasarkan kategori alat musik menurut fungsinya, dikelompokan
menjadi 3 yaitu alat musik melodis, ritmis, dan harmonis. Alat musik
melodis berfungsi untuk memainkan / membawakan susunan nada-nada
(melodi) sebuah lagu. Contoh: rekorder, pianika, biola, harmonica, bellyra,
vibraphone, gloken-spiel, dan flute.
Alat musik ritmis berfungsi untuk menentukan / memberikan irama
(ritme) tertentu dalam pergelaran musik juga berhubungan dengan ketukan
dan birama. Contoh: triangle, castagnet, ketipung, kendang, symbal,
tamborin, rebana, snare drum, bass drum, dan tifa. Sementara itu, alat
musik harmonis berfungsi mengiring melodi (membawa/memainkan akor)
biasanya para ahli menyebut nama soliter (berfungsi ganda dapat untuk
melodi tapi juga dapat sebagai pengiring melodi). Contoh: gitar, pianika,
harmonica akor, dan ukulele. alat musik soliter tradisional misalnya
gender, gambang, talempong, siter, kecapi sunda.
5. Berdasarkan jenisnya, ansambel memiliki jenis-jenis yang berbeda seperti
duet / duo, trio, paduan suara, vocal grup, ansambel musik sekolah,
orkestra, keroncong, dan band. Bentuk duet ini bisa memakai iringan
maupun tanpa iringan, duet yang baik apabila keterampilan pada kedua
pemainnya seimbang, karena biasanya komposisi yang dimainkan
melodinya sama dimainkan secara bergantian.

Gambar 03. Bentuk duet biola

Penyajian bentuk Trio ini biasanya berdiri sendiri, karena relative sudah
lengkap unsur-unsur dari musiknya yaitu rythm, melodi dan bass, walaupun
banyak juga dibeberapa komposisi diiringi ansambel maupun orchestra.
Gambar 04. Bentuk Trio Biola,Cello,Contra Bass.

Anda telah memahami konsep tentang pengertian ansambel musik maupun


jenis dan contohnya. Sekarang pelajarilah teknik bermain ansambel musik agar
Anda tidak hanya mengetahu ansambel musik secara teori, tetapi juga memahami
teknik bermain ansambel musik. Pada pembahasan kali ini Anda dituntut harus
mampu memainkan alat musik rekorder dan pianika. Kedua alat musik tersebut
merupakan bagian dari alat musik pokok dalam materi ansambel musik yang
terkandung pada setiap kurikulum baik tingkat sekolah menengah maupun
perguruan tinggi.

C. Teknik Bermain Ansambel Musik


C.1. Teknik Bermain Rekorder
Rekorder pada umumnya terdiri dari F-bass, C-tenor, C-sopran, dan F-
sopranino. Namun dalam modul ini hanya akan dibahas rekorder sopran yang
lebih banyak digunakan dalam pendidikan. Berikut ini adalah gambar jenis-jenis
rekorder:
Gambar 05. Jenis-jenis rekorder
Ada beberapa hal yang perlu dipelajari sebelum belajar memainkan
instrumen rekorder. yaitu nama-nama bagian dari rekorder dan cara
menggabungkannya.

Gambar 06. Mouthpiece, Head (kepala) Gambar 07. Bell (kaki)

Gambar 08. Cork, barell (badan)


Bila dirangkai, secara keluruhan bagian rekorder seperti pada gambar
berikut :

Gambar 09. Keseluruhan bagian rekorder.


Untuk menyamakan ketepatan nada rekorder jika dimainkan bersama alat
musik yang lain seperti keyboard, pianika, gitar, dan lain-lain, posisi rekorder
dapat datur sebagai berikut:
a. Jika posisi rekorder dalam keadaan renggang, maka bunyi yang dihasilkan
akan cenderung rendah. Cara mengatasinya adalah kita rapatkan jarak bagian
kepala dengan bagian badan.

Gambar 10. Melaras rekorder 1


b. Jika posisi rekorder dalam keadaan rapat, maka bunyi yang dihasilkan akan
cenderung tinggi. Cara mengatasinya adalah kita renggangkan jarak bagian kepala
dengan bagian badan.

Gambar 11. Melaras rekorder 2

Pemain rekorder perlu memperhatikan sikap tubuh dalam bermain, karena


sikap tubuh yang tidak benar akan menyebabkan nada yang dihasilkan kurang
baik. Dalam memainkan alat musik rekorder dapat dilakukan dengan posisi duduk
maupun berdiri. Posisi rekorder dan tubuh pada waktu bermain merupakan
langkah awal yang perlu mendapat diperhatikan, terutama bagi siswa pemula. Hal
ini sangat penting pada sirkulasi pernapasan dan keleluasaan gerak tangan maupun
jari. Untuk dapat memainkan rekorder (seruling) dengan baik dan benar, Anda
harus mempelajari teknik-teknik bermain yang baik seperti berikut ini.

a. Posisi tubuh dalam bermain rekorder dapat duduk ataupun berdiri


Apabila dimainkan dalam sikap duduk, posisi badan tegak tidak bersandar
tetapi tidak kaku. Apabila berdiri dalam sikap yang tegak tetapi tidak kaku.

b. Teknik pernafasan
Dalam bermain alat musik tiup diperlukan pengaturan nafas yang baik dan
benar. Pengaturan pernafasan yang baik sangat menentukan kualitas suara seorang
pemain dalam membawakan sebuah karya musik. Pada umumnya pernafasan
dibedakan menjadi 4 yaitu pernafasan bahu, pernafasan dada, pernafasan perut,
dan pernafasan diafragma. Pernafasan bahu adalah proses pernafasan yang
menggunakan paru-paru pada bagian atas. Hal ini dapat dirasakan pada waktu
menghirup udara, bagian bahu seakan terdesak. Pernafasan dada adalah proses
pernafasan pada saat menghirup udara, rongga dada menjadi terdesak dan udara
sepenuhnya masuk kedalam paru-paru. Dengan demikian dada menjadi
mengembang kedepan. Pernafasan perut adalah proses pernafasan yang dilakukan
dengan cara memasukkan udara ke dalam paru-paru dan pada saat menghirup
udara rongga perut akan mengembang ke depan. Pernafasan diafragma adalah
proses pernafasan dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru dan mendesak
otot-otot diafragma sehingga perut pada bagian depan dan belakan tertekan. Hal
ini mengakibatkan perut pada bagian depan, belakang dan samping menjadi
mengembang. Jenis pernafasan diafragma ini ditetapkan sebagai pernafasan yang
paling baik dan cocok digunakan dalam teknik memainkan alat musik tiup.
Tehnik Penjarian: 1) Tehnik penjarian yang benar adalah
menekan lubang udara oleh jari pada bagian tengah dari ruas yang ujung,
tepat pada bagian yang lembut, sehingga lubang udara akan tertutup
dengan sempurna,
2) Bila ujung jari menekan dengan keras, hasilnya tidak akan sempurna,
sehingga tidak akan menghasilkan bunyi yang baik, 3) Jari lain yang tidak
dipergunakan untuk menekan, tidak boleh jauh dari posisi jari yang sedang
menekan, 4) Usahakan agar keadaan jari sewajar mungkin, tidak terlalu
tegang, karena keterampilan jari sangat menentukan dalam bermain
rekorder.
Cara/ tehnik memainkan alat musik rekorder adalah sebagai
berikut: 1) Letakkan sumber tiupan (mounthpiece) di antara dua bibir,
jangan terlalu keluar, jangan terlalu masuk ataupun digigit, 2) Tangan kiri
memegang bagian badan atas rekorder dengan setiap jari menutup lubang-
lubang tertentu, 3) Tangan kanan memegang bagian bawah badan rekorder
dengan tugas setiap jari menutup lubang-lubang nada tertentu, 4) Posisi
rekorder diarahkan ke depan dengan sudut 30 – 45 derajat, 5) Posisi/sikap
badan tegak menghadap ke depan, 6) Dada membusung dan kedua belah
siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan, 7) Pernafasan yang
digunakan dalam meniup adalah pernafasan diafraghma, 8) Tiupan
rekorder seakan-akan ucapan TU, bukan HU atau FU.
Cara mengetahui tiupan yang baik adalah : (1) imajinasi meniup
lilin, (2) meniup bola sabun, dan (3) meniup telapak tangan dengan rasa
hangat, (Cheppy,2009). Penjelasan secara ringkas posisi jari tangan yaitu
Tangan kiri:1) Ibu jari untuk menutup lubang nol, 2) Telunjuk untuk
menutup lubang satu, 3) Jari tengah untuk menutup lubang dua, 4) Jari manis
untuk menutup lubang tiga, 5) Jari kelingking tidak digunakan. Tangan kanan : 1)
Ibu jari untuk menahan badan rekorder, 2) Jari Telunjuk untuk menutup lubang
empat, 3) Jari tengah untuk menutup lubang lima, 4) Jari manis untuk menutup
lubang enam,
5) Jari kelingking menutup lubang tujuh.

Gambar 11. Penjarian pada rekorder

Agar lebih jelas dalam Anda memahami teknik memainkan rekorder maka
simaklah video yang ada di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=IIa3QB6bCZg

atau silahkan scan barcode berikut :

Untuk melihat beberapa contoh penjarian rekorder dalam permainan lagu


dapat dilihat di link berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=wbzToyNktPY

atau silahkan scan barcode berikut :


https://www.youtube.com/watch?v=J4GfH4gl9Fg

atau silahkan scan barcode berikut

https://www.youtube.com/watch?v=pxX8kqqPqcQ

atau silahkan scan barcode berikut :

Setelah Anda memahami betul teknik memainkan rekorder, sekarang


pelajari dengan
Seksama teknik memainkan pianika.

C.2. Teknik Memainkan Pianika


Pianika adalah alat musik tiup kecil sejenis harmonika, yang mempunyai
bilah-bilah keyboard yang luasnya sekitar tiga oktaf. Pianika dimainkan dengan
ditiup langsung, atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut (Senturi,
2010). Alat musik pianika biasanya digunakan untuk memainkan melodi pokok,
kontra melodi, dan bila memungkinkan dapat juga untuk mengiringi lagu. Pianika
mempunyai dua bilahan warna tuts yaitu warna putih dan hitam. Bilahan-bilahan
yang berwarna putih untuk nada-nada asli (natural) dan yang berwarna hitam
untuk memainkan nada-nada kromatis.
Alat musik pianika merupakan jenis alat musik melodis yaitu alat musik
yang dapat digunakan untuk memainkan melodi lagu. Pianika adalah alat musik
tiup kecil yang memiliki wilayah nada sekitar tiga oktaf. Pianika dimainkan
dengan tiupan langsung atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut
(Purnomo dan Subagyo, 2010).
Dalam memainkan alat musik pianika, tangan kiri memegang pianika dan
tangan kanan menekan untuk memainkan melodi lagu, sedangkan mulut
meniupnya (Surya, 2012). Alat musik pianika merupakan alat musik yang
memiliki konstruksi atau susunan nada-nada yang hampir serupa dengan alat
musik piano, namun perbedaannya cara memproduksi suara yaitu melalui udara
yang ditiupkan pada pipa penyambung. Dalam kamus musik pianika dijelaskan
sebagai nama paten alat tiup reed portable dengan mekanisme tiup (banoe, 2011).
Sedangkan menurut Purwanto (2006), Pianika adalah alat musik yang dimainkan
dengan cara ditiup dan ditekan. Pianika terdiri dari tuts-tuts putih dan hitam
seperti tuts pada piano atau
organ.
Di dalam bermain pianika, pernapasan yang paling baik digunakan adalah
pernapasan diafragma. Pernafasan diafragma yakni pernafasan yang menarik atau
mengambil kekuatan nafas untuk mengisi paru-paru dengan mengembangkan
rongga perut yang diikuti dengan mengembangkan tulang rusuk (Pramayuda,
2010:67).
Menurut Senturi (2010), pianika dimainkan dengan tiupan langsung, atau
memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Dalam memainkan alat musik
pianika, tangan kiri memegang pianika dan tangan kanan menekan untuk
memainkan melodi lagu, sedangkan mulut meniupnya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam bermain alat musik pianika adalah, a) Memainkan dengan lima
jari, setiap jari mempunyai tugas untuk menekan tuts – tuts tertentu. b) Cara
meniup diusahakan halus dan rata. c) Bentuk tangan kanan seperti memegang bola
sehingga memungkinkan jari bergerak dengan leluasa. Penjarian dalam bermain
pianika harus dilakukan dengan baik dan benar agar menghasilkan suara yang
baik.
Gambar 12. Penjarian tangan kanan pada pianika
Menurut Wise (2006) penjarian adalah sistem yang dirancang untuk
mencegah jari-jari anda ”kusut” ketika kita bermain. Mulyanto (2008)
menjelaskan bahwa penjarian bertujuan untuk memudahkan jari dalam bermain
instrumen musik, yaitu dengan memberi kode nomer penjarian pada masing
masing jari tangan. Hal senada juga diungkapkan Kodijat bahwa ”penjarian yang
baik adalah setengah hasil pekerjaan. Banyak orang tidak sadar akan faedah
penjarian yang tepat, dan kepentingannya sebagai salah satu tulang punggung
teknik bermain” (Kodijat, 1993). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan
bahwa penjarian merupakan urutan cara memainkan jari yang disusun secara
sistematis agar membentuk jari yang teratur, selain itu penjarian mempunyai
peranan yang esensial dalam membentuk pola permainan jari yang teratur
sehingga memudahkan berkembangnya kemampuan jari dalam memperoleh
ketrampilan yang optimal dalam bermain musik.
Untuk mengetahui letak nada dalam tuts adalah dengan melihat tuts yang
ada pada pianika. Ada 2 macam tuts, ada tuts berwarna putih dan ada tuts
berwarna hitam (bentuknya lebih kecil, terletak agak di atas tuts putih). Pertama-
tama kita harus mencari nada C. Tuts berwarna hitam dibagi dalam dua kelompok
yaitu kelompok 2, dan kelompok 3. Untuk mengetahui nada C misalnya adalah
dengan melihat kelompok 2 tuts hitam, nah tuts putih di sebelah kirinya adalah
nada ”C”. Urutan nada selengkapnya seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 13. Tuts pada pianika
Anda telah mempelajari tentang konsep maupun teknik memainkan alat
musik ansambel. Sekarang saatnya Anda berlatih dengan menggunakan alat musik
Anda. Ikutilah setiap petunjuk yang di arahkan pada contoh dan latihan berikut ini.

4. Contoh dan latihan


4.1. Alat musik rekorder
a. Latihan meniup nada B

b. Latihan Meniup nada A


c. Latihan meniup nada G

d. Latihan Meniup nada C2


e. Latihan Meniup nada D2

f. Latihan Meniup nada F

g. Latihan Meniup nada E


h. Latihan Meniup nada

i. Latihan Meniup nada C


j. Latihan lagu untuk pianika

Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2
Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2
Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2
104
105
106
107
5. Tugas terstruktur / latihan
1) Jelaskan yang anda ketahui tentang ansambel musik.
2) Jelaskan perbedaan ansambel sejenis dan ansambel campuran.
3) Gambarlah posisi nada D, A, dan E pada rekorder.
4) Jelaskan tentang teknik bermain rekorder yang baik dan benar.
5) Jelaskan tentang teknik bermain pianika yang baik dan benar.
6) Sebutkan fungsi rekorder dan pianika dalam bermain ansambel musik.
7) Jelaskan secara tertulis apa saja kendala yang sering terjadi dalam
permainan musik ansambel dan bagaimana Anda mengatasinya?

C. Penutup
1. Rangkuman
Rekorder merupakan keluarga alat tiup kayu (woodwond). Jenis rekorder
pada umumnya terdiri dari F-bass, C-tenor, C-sopran, dan F-sopranino. Dalam
memainkan alat musik rekorder dapat dilakukan dengan posisi duduk maupun
berdiri. Dalam bermain rekorder diperlukan pengaturan nafas yang baik dan benar.
Pengaturan pernafasan yang baik sangat menentukan kualitas suara seorang
pemain dalam membawakan sebuah karya musik. Jenis pernafasan yang
digunakan adalah Pernafasan diafragma. Pernafasan diafragma adalah proses
pernafasan dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru dan mendesak otot-otot
diafragma sehingga perut pada bagian depan dan belakan tertekan. Hal ini
mengakibatkan perut pada bagian depan, belakang dan samping menjadi
mengembang.
Pianika merupakan alat musik tiup kecil sejenis harmonica, tetapi memakai
bilah-bilah keyboard yang luasnya sekitar 3 oktaf. Pianika dimainkan dengan
tiupan langsung atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Kegunaan
tuts pianika adalah :
a. Tuts putih berfungsi untuk memainkan nada-nada pokok/asli
b. Tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada-nada kromatis
Dalam memainkan alat musik pianika, tangan kiri memegang pianika dan
tangan kanan menekan untuk memainkan melodi lagu, sedangkan mulut untuk

108
meniupnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam meniup pianika,
yaitu:
a. Memainkan dengan lima jari, setiap jari bertugas untuk menekan tuts-tuts
tertentu.
b. Cara meniup diusahakan halus dan rata.
c. Bentuk tangan kanan seperti memegang bola sehingga memungkinkan jari
bergerak secara leluasa.
Makna dan peranan pianika Umumnya pianika digunakan sebagai alat
untuk pendidikan disekolah. Dalam bermain musik pianika dapat digunakan untuk
memainkan melodi pokok, kontra melodi, dan dapat juga untuk mengiringi lagu.
Ditinjau dari penyajiannya musik ansambel dibagi dua yaitu ansambel
sejenis dan ansambel campuran. Berdasarkan peranan dan fungsi alat-alat
musik yang digunakan, musik ansambel dikelompokkan menjadi 3 macam,
yaitu ansambel ritmis, ansambel melodis, dan ansambel harmonis. Ditinjau dari
cara memainkan berdasar sumber bunyi ansambel dibagi dalam tujuh cara
memainkan yaitu: digesek, digoyangkan, dipetik, dipukul, ditepuk, ditekan, dan
ditiup, Sedangkan ditinjau dari sumber bunyinya alat musik ansambel dibagi
dalam lima bagian yaitu: Aerophone, yang sumber bunyinya dari getaran udara,
Chordhophone, yang sumber bunyinya dari senar/tali/kawat/dawai,
Membranophone, yang sumber bunyinya dari selaput tipis, Idiophone, yang
sumber bunyinya berasal dari lempeng logam/kayu dan dimainkan dengan cara
dipukul. Elektrophone, yang sumber bunyinya berasal dari listrik (baterai).

2. Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Penyajian orkestra selalu mengiringi solo vokal atau instrumen, dan biasanya
pemain solo vokal/instrumen tersebut sudah memiliki keterampilan di level
yang sangat tinggi, yang ditunjukkan dengan :
A. Merk alat musik terkenal.
B. Memainkan lagu sederhana.
C. Teknik permainan yang baik
D. Memainkan komposisi musik dengan baik dan benar.
E. Bermain di hadapan penonton
2. Permainan musik dalam bentuk duet untuk dua alat musik, memiliki peran yang
sama. Oleh sebab itu diperlukan keterampilan yang setingkat, karena komposisi
musik dalam bentuk duet akan dimainkan secara:
A. Bergantian
B. Sama-sama.
C. Unisono
D. Satu persatu
E. Canon
3. Penyajian bentuk musik trio, kadang-kadang sudah tidak memerlukan iringan,
karena ketiganya sudah berperan sebagai :
A. Melodi, rhythm
B. Rhytm, bass.
C. Melodi, bass.
D. Melodi, rhythm, bass.
E. Melodi, vokal
4. Permainan quartet gesek adalah permainan 4 alat musik yang mempunyai peran
masing-masing, alat musik cello berfungsi sebagai :
A. Rhythm
B. Melodi
C. Bass
D. Obligato
E. Pengiring
5. Dalam penyajian bentuk musik Quintet gesek, maka formasi instrumen musik
yang digunakan, adalah:
A. Biola 1,2, cello 1,2 , Bass
B. Biola 1,2, Viola 1,2 , Cello
C. Viola , Cello 1,2, Bass
D. Biola 1,2,Viola,Cello,Bass.
E. Biola 1, 2, 3, 4
6. Formasi instrumen musik dalam penyajian orkestra dikelompokkan menurut
klasifikasi instrumen musik, yang terdiri dari kelompok:
A. Gesek, Tiup, Pukul
B. Gesek, Pukul
C. Tiup, Pukul, Petik
D. Gesek, Tiup, Tekan
E. Tiup, Pukul
7. Dalam pertunjukan orkestra, yang bertanggung jawab pada masing-masing
seksi dalam orkestra, adalah :
A. Concert Master
B. Principale
C. Conductor
D. Musisi
E. Sound Master
8. Penyajian musik dalam bentuk ansambel musik yang terdiri dari rekorder,
pianika, biola, dan gitar dapat dikategorikan pada bentuk :
A. Orkestra
B. Campuran
C. Band
D. Sejenis
E. Acapella
9. Untuk memainkan pianika, tangan yang digunakan untuk memainkan tuts
pianika sebaiknya adalah :
A. Kedua tangan
B. Tangan kiri
C. Tangan kanan
D. Satu tangan
E. Satu Jari
10. Alat musik ritmis berfungsi untuk menentukan/memberikan irama (ritme)
tertentu dalam pergelaran musik, sedangkan alat musik melodis berfungsi
untuk memainkan/membawakan susunan nada-nada (melodi) sebuah lagu.
Contoh dari kedua jenis alat musik ini adalah:
A. Marakas, tamborin, drum
B. Flute, conga, timpani
C. Triangel, marakas, snare
D. Cajon, drum, castanyet
E. Gitar, biola, piano

Berdasarkan tes formatif yang telah diuraikan, koreksi dan hitunglah jawaban
yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka peserta dapat
meneruskan ke materi kegiatan belajar berikutnya. Jika masih di bawah 80%,
maka peserta harus mengulangi materi atau menambah jam pengayaan, terutama
bagian yang belum dikuasai.

3. Daftar Pustaka

Abdullah, Sandy. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya.
Yogyakarta: Penertbit Gava Media.

Bangun, Sem Cornelyoes, dkk. 2017. Seni Budaya Kelas XI : buku guru /
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Budiman, Agus, dkk. 2018. Seni Budaya Kelas XII. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Mardian, M.I., Yensharti, & Maestro, E. (2017). Pelaksanaan Pembelajaran


Ansambel Musik di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Padang Sago. E-Jurnal
Sendratasik, Vol. 6, 44-51.

Purnomo dan Subagyo. 2010. Terampil Bermusik. Jakarta: Pusat Perbukuan


Kementerian Pendidikan Nasional.

Soemirat, Cheppy, 2009. Panduan Dasar Bermain Rekorder. Jakarta, Kawan


Pustaka.

Soetedja, Zackaria, dkk. 2014. Seni Budaya Kelas X/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Surya, D. E. dan Sumarno, L. 2012. “Pengenalan Nada Pianika Menggunakan


Jendela Kaiser, FFT, dan Korelasi.Prosiding Seminar Nasional Rekayasa
Teknologi Industri dan Informasi (RETII) 2012. Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional. Yogyakar ta, 15 Desember 2012. Hal 151-157.

Wise, Publication. 2006. Keyboard Untuk pemula. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama.
K eg i a t a n B el a j a r ( K B)

PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN


ESTETIKA MUSIK
4

A. Pendahuluan
Modul kedua dari 6 modul Mata Pelajaran Seni Budaya ini disusun untuk
memenuhi kebutuhan Program Profrsi Guru Dalam Jabatan. Materi dalam Modul
2
KB 4 ini merupakan materi yang disusun berdasarkan kisi-kisi Capaian Mata
Kegiatan dan Indikator Esensial Program Profesi Guru Seni Budaya. Ini adalah
dasar pengetahuan bagi Anda sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya dijenjang
pendidikan Sekolah Menengah. Modul 2 tentang Konsep Pendidikan Seni Musik
dan Pembelajarannya terdiri atas 4 bagian belajar, yaitu kegiatan belajar 1 (satu)
mencakup konsep, unsur, prinsip, teknik, prosedur, bentuk, tema dan nilai estetis
dalam karya musik. Kegiatan belajar 2 (dua) mencakup teknik dasar dan format
bernyanyi. Kegiatan belajar 3 (tiga) mencakup konsep dasar ansambel music dan
teknik dasar memainkan musik sederhana. Akhirnya kegiatan belajar 4 (empat)
mencakup pembelajaran pengetahuan dan estetika musik.
1. Deskripsi Singkat
Pada kegiatan belajar 4 akan dibahas tentang Pembelajaran dan
Pengetahuan Estetika Musik. Estetika atau Eethetics , merupakan teori atau
ilmu tentang keindahan, cita rasa dan seni serta tanggapan manusia.
Menurut Sunarto (2016) bahwa Estetika Musik adalah suatu cabang
ilmu yang membahas tentang aturan-aturan serta prinsip-prinsip keindahan
musik, baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik itu sendiri maupun dari segi
relasi yang bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia. Estetika Musik
merupakan pembahasan-pembahasan tentang arti serta hakekat keindahan
musik, namun sebelum dibahas lebih lanjut mengenai Estetika musik, tentu
sebaiknya terlebih dahulu dibahas mengenai Estetika secara umum.

2. Relevansi
Dalam kehidupan sehari-hari, hamper setiap orang tidak lepas dari rasa
keindahan, keteraturan dan keselarasan. Contoh: dalam hal berpakaian selalu
berusaha menyelaraskan antara blouse dan rok, atau blouse dan celana panjang.
Di rumah, Anda berusaha menata perabot dengan menaruhnya pada tempat
yang menurut Anda sesuai dengan fungsinya. Semua hal tersebut dan banyak
lagi contoh-contoh lainnya dalam kehidupan sehari-hari adalah yang terkait
dengan keindahan, cita rasa atau Estetika. Demikian juga halnya dengan musik,
tidak ada seorangpun yang dapat lepas dari musik, dan semuanya karena ingin
menikmati keindahan yang ada pada musik tersebut.

3. Petunjuk Belajar
Modul ini digunakan untuk memenuhi persyaratan akademis pada
program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan dan Prajabatan yang dimuat
dalam 6 modul kegiatan Pembelajaran Seni Budaya. Modul 2 tentang seni
musik ini terdiri dari 4 Kegiatan Belajar yang perlu dipelajari selama 1
semester. Adapun dalam Modul 2 kegiatan belajar 4 tersebut yaitu tentang
Pembelajaran dan Pengetahuan Estetika Musik. Sebelum mempelajari topik
pembelajaran tersebut, ada baiknya telah memahami dan menguasai dengan
baik ketiga topik pada kegiatan belajar terdahulu, sehingga akan lebih mudah
memahami dan mengerti mengenai pembahasan pada kegiatan belajar 4 ini.

B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, Anda diharapkan (Menguasai
pendekatan, model dan metode pembelajaran dan pengetahuan estetika musik)
memiliki pengetahuan dan memahami tentang Estetika Musik yang mencakup:
Ruang Lingkup Estetika, Sifat Dasar Seni, Unsur-Unsur Karya Seni, Pengalaman
Estetik, Estetika Musik.
2. Sub Capaian Pembelajaran
a. Mampu menjelaskan pengertian estetika musik
b. Mampu menjelaskan ruang lingkup estetika
c. Mampu menjelaskan hakikat seni
d. Mampu menjelaskan hakikat penikmat seni
e. Mampu menjelaskan sifat dasar seni
f. Mampu menjelaskan konsep dasar sifat kreatif
g. Mampu menjelaskan individualistis
h. Mampu menjelaskan Ekspresi atau perasaan
i. Mampu menjelaskan keabadian
j. Mampu menjelaskan semesta atau universal
k. Mampu menjelaskan ragam seni dan klasifikasi
l. Mampu menjelaskan pengalaman estetik dan memberi contoh-contohnya
m. Mampu menjelaskan nilai estetika musik ditinjau dari unsur-unsur musik, dari
cara mendengarkan musik
n. Mampu menjelaskan cara mendengarkan musik
o. Mampu menjelaskan komponen- komponen utama penentu kriteria keindahan
dalam musik
p. Mampu menjelaskan keindahan dalam musik
q. Mampu menjelaskan nilai intrinsik di dalam musik

3. Uraian Materi
a. Elemen Dasar Estetika
Elemen dasar estetika terdiri atas objek estetis, subjek estetis dan nilai
estetis. Menurut Deni Junaedi (2016) objek estetis adalah aspek yang diamati
maupun diciptakan seseorang. Subjek estetis merupakan spektator yang
mengamati atau kreator yang membuat objek estetis. Ketika berhadapan
dengan objek estetis, subjek akan mengalami pengalaman tertentu. Pengalaman
yang dirasakan oleh spectator saat mencermati objek estetis disebut “pengalaman
estetis”.
Nilai estetis ialah tolok ukur yang digunakan subjek untuk menimbang
keindahan atau kejelekan, maupun ketertarikan atau ketidaktertarikan, pada suatu
objek.

Gambar 1. Diagram Estetis: Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai Estetis (Sumber:
Sunarto, 2016)

b. Ruang Lingkup Estetika


Estetika berasal dari bahasa Yunani yaitu aisthetikos yang berarti memahami
melalui pengamatan inderawi. Kata estetika yang dalam bahasa Inggris ditulis
aesthethics atau kadang juga ditulis esthetics memiliki akar kata aesthesis yang
berarti ‘perasaan’ maupun ‘persepsi’.
Di masa awal, estetika merupakan anak filsafat dan pada perkembangannya
ia menjadi bidang multidisiplin, namun pada akhirnya estetika lebih
memperhatikan karya seni ketimbang alam. Hal ini menunjukkan hubungan erat
antara estetika dengan seni.
Ruang lingkup estetika pertama adalah seniman, yaitu orang yang kreatif,
inovatif atau mahir di dalam bidang seni. Seniman menggunakan imajinasi dan
bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Seniman adalah individu
yang memahami gagasan tentang seni. Seniman didefiniskan oleh Deni Junaedi
sebagai creator yang secara intensif mengisi kehidupannya dengan penciptaan
objek estetis.
Ruang lingkup kedua adalah hakikat seni, bahwa seni adalah fenomena
yang kompleks, karena berbicara tentang seni tidak dapat lepas dari penciptanya
atau senimannya. Disamping itu tidak dapat lepas dari unsur-unsur seni itu sendiri,
tidak bisa lepas dari publik seninya dan tentu saja dari keindahan hasil seni itu
sendiri. Menurut Aristoteles seni berarti kemampuan untuk membuat atau
mengerjakan sesuatu.
Ruang lingkup ketiga adalah penikmat seni, tidak kalah pentingnya di
dalam sebuah karya seni, karena merekalah yang dapa menentukan bahwa sebuah
karya itu mengandung nilai estetis atau tidak.
c. Sifat Dasar Seni
1. Sifat kreatif, bahwa seni adalah kreativitas. Seorang seniman haruslah
memiliki pribadi kreatif yang berani dalam pendiriannya dan keyakinan,
memiliki rasa ingin tahu yang besar, mandiri dalam berfikir dan dalam
memberikan pertimbangan, bertindak intuitif, bekerja secara ulet, tidak
menrima begitu saja pendapat orang lain, termasuk dari pemberi orotiras, jika
tidak sesuai keyakinannya. David Campbell mengatakan bahwa proses kreatif
terdiri dari lima tahap yaitu: persiapan, kosentrasi, inkubasi, iluminasi dan
verifikasi. Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau
menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas adalah kemampuan untuk
membawa sesuatu melalui cara baru.
2. Individualistis, artinya sebuah karya yang baik dapat memunculkan jati diri
dari si seniman penciptanya, memunculkan karakter senimannya. Contoh, kita
akan sangat mudah mengetahui bahwa lagu tersebut ciptaan Iwan Fals, Ebiet
G. Ade,dll karena kekuatan ciri dari lagu-lagu tersebut.
3. Ekspresi atau perasaan, karya seni merupakan ungkapan perasaan dari seorang
seniman. Biasanya sebuah karya akan bercerita tentang apa yang dialami oleh
penciptanya. Dengarkanlah salah satu karya Beethoven Symphoni No.3,
Eroica, karya tersebut diciptakan oleh Beethoven karena kekagumannya
kepada Napoleon Bonaparte, seorang pahlawan perang dari Perancis, walau
kemudian dia membatalkan dedikasinya tersebut. Menurut Deni Junaedi, nilai
estetis dapat dilihat dari dua sudut pandang: ekspresi dan posisi. Sudut
pandang ekspresi mencermati bagaimana nilai estetis terwujud atau
terekspresikan dalam suatu objek. Ekpresi nilai estetis dapat berbentuk order,
chaos, sublim atau desepsi. Order merupakan ketertaatan; ia dapat berupa
kanon, harmoni, mimesis dan masterly. Sebaliknya chaos adalah
ketidaktertataan; ini mencakup kreativitas, disharmoni, distorsi dan
antioriginalitas. Di sisi lain, sublim berurusan dengan hal-hal yang
menakjubkan sekaligus mencekam. Sementara itu desepsi terkait dengan
muslihat tertentu.
4. Keabadiaan, sebuah karya seni yang indah akan bertahan lama. Kita bisa
melihat contoh musik-musik klasik yang hingga saat ini masih digemari dan
masih banyak penikmatnya, karena sifat keabadian yang dimilikinya. Berbeda
dengan banyak music popular yang disukai hanya pada masanya saja.
5. Semesta atau universal, bahwa seni/ musik adalah bahasa yang universal. Ia
dapat diterima oleh siapa saja. Seseorang tidak harus mengerti akan bahasa
dari seniman penciptanya, namun dia dapat menikmati karyanya.
d. Unsur-Unsur Karya Seni
Kerangka susunan yang diikuti seorang komponis dalam merangkai bahan-
bahan musikalnya disebut struktur musikal atau bentuk musikal. Musik hampir
selalu digubah berdasarkan satu atau lebih ide musikal yang disebut tema. Sebuah
tema terdiri dari elemen-elemen melodis, ritmis, harmonis yang dipadukan untuk
memberikan karakter atau individualitas yang berbeda pad aide musikal.
Pentingnya sebuah tema terhadap musik dapat dilhat pada kenyataan bahwa
kebanyakan komposisi diingat dan diidentifikasi berdasarkan temanya. Dengan
jalan mendengarkan musik, Anda belajar mengenali berbagai tema dari sebuah
komposisi. Dengan cfara ini Anda semakin sadar akan struktur, atau kerangka
bagian (seksional) dari suatu komposisi.
Medium adalah sebuah bahan bahan/ substansi yang dengan perantaranya
suatu efek diserbarkan. Dalam musik yang dimaksud dengan medium adalah alat
pengantar/ penyalur antara ide-ide komponis yang tertulis dalam partitur dan
realisasinya dalam bunyi musical yang aktual. Dengan kata lain pemusik
menerjemahkan symbol-simbol yang tertulis (notasi) ke dalam nada fisikal melalui
medium.
e. Pengalaman Estetik
Pengalaman estetik adalah suatu emosi estetik yang khas berupa kesenangan
dan kepuasan yang merupakan respon estetik terhadap sebuah karya seni. Berikut
ini gambar proses pengalaman estetik:

PENGA
MATA
N
PENIK
MATA PENCE
N RAPAN

PEREN
UNGA
N

Gambar 2. Proses Pengalaman Estetik

Pada gambar 2 tersebut dapat dilihat bahwa dalam menikmati sebuah karya
seni terdapat 2 (dua ) sikap estetik, yaitu (1) sikap tak acuh dan (2) melihat/
mendengar sebagai serta dan sikap non estetik, yaitu (1) memandang/ menikmati
sebagai sikap praktis dan (2) bersikap ilmiah/ meneliti, (3) menaruh perhatian
khusus, (4) mengamati dan mengapresiasi.
f. Estetika Musik
Sebelum lebih lanjut kita membahas Estetika Musik, sebaiknya kita paham
dulu apa itu estetika Musik. Menurut Sunarto, estetika musik adalah suatu cabang
ilmu yang membahas tentang aturan-aturan serta prinsip-prinsip keindahan musik,
baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik itu sendiri, maupun dari segi relasi
yang bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia.
Estetika musik merupakan pembahasan-pembahasan tentang arti serta
hakikat keindahan musik, sehingga keindahan tersebut dapat sampai, dimengerti
serta dapat menghasilkan kesan indah bagi pendengarnya.
Di atas kita sudah membahas apa itu estetika, lalu apakah itu musik?
Menurut Busroh, musik adalah sebuah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang
dikeluarkan secara teratur dalam bentuk suara atau bunyi. Sementara itu Rogers
Kamien (2018) menyatakan bahwa musik adalah seni yang mendasar pada
pengorganisasian bunyi menurut waktu.
Musik adalah suatu seni yang berada dalam ruang waktu; mediumnya adalah
bunyi yang sebenarnya (ragawi), yang tidak menetap melainkan bergerak di dalam
suatu ruang waktu. Oleh sebab itu, elemen- elemen waktu adalah merupakan
landasan bagi musik. Di dalam musik elemen ini dibagi ke dalam 3 (tiga) faktor:
(1) tempo, (2) meter, (3) ritme.
Beberapa pendapat lain tentang musik: Musik adalah rangkaian bunyi yang
ekpresif yang disusun dengan maksud membangkitkan respons manusia (Christ
dan Delone). Musik merupakan sarana yang dapat mengkomunikasikan sesuatu
kepada pendengar (Hoffman).
Agar keindahan musik dapat sampai kepada penikmatnya, maka beberapa
hal yang perlu diperhatiakan adalah (1) unsur-unsur musik, (2) cara mendengarkan
musik, (3) tekstur musik, (4) komponen-komponen utama penentu kriteria
keindahan dalam musik, (5) keindahan dalam musik, (6) nilai-nilai intrinsic dari
musik. Adapun keterangan lebih lanjut dapat dapat diuraikan sebagai berikut ini:
1. Unsur-Unsur Musik
a. Melodi merupakan tingkatan tinggi rendah dan panjang pendeknya nada
dalam musik. Melodi merupakan rangkaian nada-nada yang terkait dan
biasanya bervariasi dalam tinggi rendah- rendah serta panjang pendek
nada- nadanya. Melodi mempunyai dua dimensi: (1) kepanjangan dan (2)
keluasan. Beberapa melodi diberi karakter dengan pendek serta terpissah-
pisah. Fragmen-fragmen melodi demikian itu disebut motif. Keluasan dari
sebuah melodi adalah jarak tinngi-rendah nada dari nada yang paling
rendah sampai yang paling tinggi. Beberapa melodi bersifat luas dalam
jaraknya;
melodi-melodi lainnya bisa jadi berdekatan dalam jaraknya; dan banyak
melodi hanya memiliki jarak biasa saja.
b. Ritme merupakan rangkaian gerak beraturan dan menjadi unsure dasar
music. Ritme terbentuk dari pengulangan bunyi, panjang dan pendek kata
dalam sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan kata-kata dalam syair
sebuah lagu, secara sederhana ritme bisa diartikan sebagai penentu ketukan
dalam sebuah musik.
Ritme memiliki banyak karakter. Ritme dapat menjadi sangat teratur
bilaman pola-pola aksen dan durasinya diulang-ulang, atau ia bisa menjadi
tidak teratur bilamana aksen-aksen dan/ durasinya berubah secara terus-
menerus. Ritme bisa menjadi sederhana bilamana pola-pola tersebut hanya
terdiri dari beberapa nilai-nilai nada, atau ia bisa menjadi sabfgat kompleks
(rumit) bilamana aksen dan durasinya sangat aneka ragam atau bilamana
beberapa pola-pola ritmikmuncul secara terus-menerus.
Ritme dapat muncul tanpa melodi
c. Tempo sebuah istilah dari bahasa Itali yang secara harafiah berarti waktu,
di dalam musik menunjukkan pada kecepatan. Musik dapat bergerak pada
kecepatan yang sangat cepat, sedang atau lambat serta dalam berbagai-
bagai tingkatan diantara semua itu.
d. Harmoni adalah elemen musikal yang didasarkan atas gabungan secara
simultan dari nada-nada, sebagai mana dibedakan dari rangkaian-nada-
nada. Sebuah harmoni yang sederhana terdiri dari akor yang di dalamnya
terdiri atas beberapa nada serta beberapa perubahan akor/ progresi harmoni
sederhana. Harmoni yang kompleks terdiri atas sejumlah nada-nada akor
bersama-sama dengan progresi-progresi yang tidak biasa. Bunyi-bunyi
musikal yang kaya adalah jarang sekali dihasilkan melalui suatu harmoni
yang kompleks.
Dikenal dengan adanya harmoni konsonan dan disonan serta harmoni
diatonik dan kromatik.
e. Dinamika, intensitas merupakan salahsatu dari perlengkapan nada. Istilah
dinamika mencakup semua tingkat kekerasa dan kelembutan dan proses
yang terjadi dalam perubahan dari yang satu ke yang lainnya. Tidak seperti
tempo yang dapat dibatasi/ ditentukan dengan pasti dan tepat dengan
petunjuk metronome, dinamik merupakan nilai-nilai yang realtif (nisbi).
Tidak ada tingkatan mutlak untuk piano atau forte, misalnya.
Istilah lain yang berhubungan dengan dinamika dan barangkali lebih umum
dipergunakan adalah volume. Istilah ini tidk hanya mengacu pada
intensitas perpaduan setiap nada, tetapi juga pada tingkat kekerasan dan
kelembutan yang dihasilkan oleh jumlah nada yang terpisah dan berbunyi
secara serempak. Sebagai contoh: volume yang lebih besar dihasilkan oleh
20 biola yang memainkan nada yang sama secara forte daripada yang
dihasilkan oleh sebuah biola tunggal yang memainkan nada yang sama itu
secara forte.
f. Timbre atau biasa juga disebut dengan warna suara atau kualitas nada, juga
menghasilkan sonoritas. Sebuah kuartet flute mempunyai bunyi yang lebih
tipis disbanding empat horn yang memiankan nada-nada yang persis sama.
Memainkan sebuah tema tertentu secara berturut-turut dengan instrument-
instrumen yang berbeda di dalam sebuah orkes menghasilkan variasi
timbre/ warna suara.

2. Cara Mendengarkan Musik.

Tingkat keindahan/ estetis dalam musik yang sesungguhnya salah satunya


dapat Anda capai tergantung sebesar-besarnya kepada sikap Anda dalam
mendengarkan musik itu sendiri. Dalam pengalaman musikal terdapat 4 (empat)
cara mendengarkan, yaitu:
a. Mendengarkan secara pasif. Dalam beberapa situasi musik tidak diharapkan
menuntut perhatian sepenuhnya dari pendengar. Musik makan malam
dipergelarkan tidak sebagai musik konser, melainkan sebagai “musik latar
belakang” yang dimaksudkan untuk mendorong kenikmatan santap malam
dan percakapan. Musik yang sangat bagus dari ilustrasi film dimaksudkan
semata- mata untuk memperkuat suasana adegan-adegan visual. Marching
band di lapangan sepakbola lebih merupakan pertunjukan disbanding sebagai
sebuah konser. Dalam situasi-situasi seperti itu, hubungan pendengar
kepada musik
adalah bersifat pasif. Ia mendengar musik tetapi tidak sesungguhnya
mendengarkan kepadanya, dank arena itu keindahan musik sesungguhnya
tidak dapat dirasakan dalam kondisi-kondisi demikian. Tetapi bila musik
dipergelarkan untuk kepentingannya sendiri, pendengar akan menyadari
bahwa sesuatu yang lebih dari sekedar sikap pasif adalah hal penting agar
dapat menyukainya. Kita mendengarkan musik tetapi tidak sesungguhnya
mendengarkan. Untuk itu, keindahan musik akan sulit diterima pada cara
mendengarkan pasif ini.
b. Mendengarkan secara menikmati, dituntut suatu tingkat perhatian yang lebih
besar. Di sini pendengar mencapai kesenangan dari kesadaran untuk mencari
keindahan bunyi. Nada-nada yang jernih dari sebuah flute atau suara lonceng
dikejauhan, sonoritas suara organ atau bunyi paduan suara yang besar,
kemegahan orkes simfoni. Semuanya merupakan bunyi yang dapat dinikmati
dengan sendirinya tanpa pendengar memiliki pengertian musik sekalipun,
namun hal ini tidak menjanjikan bahwa seseorang akan mendapatkan nilai
estetis dari sebuah musik.
c. Mendengarkan secara emosional, pendengar menyadari terutama atas reaksi-
reaksi sendiri terhadap musik, dengan emosi-emosi serta ungkapan-ungkapan
yang dibangkitkan oleh musik. Inilah sikap dengan cara apapun tidak dapat
dibenarkan. Musik dapat menytediakan pengalaman keindahan bagi para
pendengarnya. Mendengarkan secara emosional adalah suatu sikap yang
melekat terhadap music dank arena itu hal ini tidak menuntut kosentrasi atau
latihan yang sungguh-sungguh.
d. Mendengarkan secara perseptif, menuntut kosentrasi pada musik itu sendiri
serta pendengaran yang tajam tentang apa yang terjadi pada musik. Inilah cara
mendengarkan musik melebihi yang lain yang membawa kita pada
pencapaian estetis sebuah musik. Mendengarkan pada cara perseptif ini
mengetahui dan memahami untuk apa mendegarkan, memahami apa yang
didengar dan oleh sebab itu memiliki dasar-dasar objektif untuk mengalami
seni musikal.
e. Sikap-sikap yang digabungkan. Benar bahwa tidak seorangpun dari ke empat
sikap mendengarkan tersebut muncul dalam bentuknya yang murni dalam diri
seseorang. Memang tidak satupun seluruh pengalaman musikal semata-mata
pasif, nikmat, emosional atau perseptif, yang terjadi adalah penggabungan
dari kesemua sikap cara mendengar tersebut. Dari keempat sikap mendengar
tersebut, maka sikap mendengar perseptif yang menuntut usaha paling besar
dari pihak pendengar.
Lalu muncul pertanyaan “apa yang harus saya lakukan”?
Berikut hal yang dapat Anda lakukan:
a. Perhatian. Anda harus belajar kosentrasi kepada musik, karena sebelum
sikap- sikap itu diperoleh tidaklah mudah untuk mengembangkan kebiasaan
kosentrasi. Karakter musik yang menenangkan, emosinya yang “menarik”,
serta kecendrungan alamiah para pendngar untuk membiarkan pikirannya
mengembara, adalah hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam meraih
nilai estetis dari sebuah karya musik. Lebih dari itu semua, hindarilah
berbicara atau mendengarkan siapapun yang berbicara sementara musik yang
ingin Anda dengarkan sedang dimainkan.
b. Pengulangan. Tidak seorangpun dapat berharap untuk memahami dalam
sekali dengar segala hal yang terjadi dalam sebuah bagian music. Kita tidak
dapat menangkap kesan-kesan pendengaran secepat kesan-kesan visual. Oleh
sebab itu, adalah keharusan bagi Anda untuk mendengarkan berulang-ulang
sebuah lagu yang ingin And pahami dan agar Anda dapat menangkap
keindahan musik tersebut.
c. Pengenalan. Mendengarkan musik secara berulang-ulang membawa kepada
pengenalan. Seseorang secara alamiah tertarik kepada sahabat lamanya serta
mengenal wajahnya. Demikian juga halnya dengan musik.

3. Tekstur
Tekstur musikal adalah susunan dan hubungan yang khas dari faktor-faktor
melodis dan harmonis di dalam musik. Ada beberapa tipe-tipe tekstur:
a. Tekstur monofonis, apabila musik hadir selalu berupa untaian melodi tunggal
tanpa iringan, maka music demikian mempunyai tekstur monofonis. Istilah ini
secara harafiah berarti sebuah suara tunggal, yakni sebuah untaian melodis
yang tunggal
b. Tekstur homofonis, apabila sebuah melodi tunggal diiringi oleh materi
harmonis bawah (subordinat), yaitu akor-akor, sehingga lagu itu memiliki
tekstur harmonis
c. Tekstur polifonis, apabila dua atau lebih untaian melodi yang kurang lebih
sama pentingnya berbunyi secara serentak, tekstur yang dihasilkan disebut
sebagai polifonis.
d. Tekstur Non-Melodis, beberapa karya musik digubah untuk efek-efek khusus
yang di dalamnya bunyi-bunyi harmonis mengabur atau sebahagian
menghilangkan isi/ muatan melodis. Hal ini jarang ditemukan di dalam
sebahagian besar komposisi musikal.
4. Komponen-Komponen Utama Penentu Kriteria Keindahan Dalam Musik
Menurut Sunarto (2016), ada tiga komponen utama yang turut terlibat dalam
penentu kriteria keindahan dalam musik:
a. Musik itu sendiri sebagai suatu seni yang terdiri dari bunyi dan suara beserta
segala unsur-unsur yang terkait di dalamnya
b. Manusia sebagai unsur penerima dan pendengar musik beserta segala aspek
kehidupannya.
c. Alam beserta segala makhluk yang terdapat di dalamnya yang turut
mempengaruhi kehidupan manusia.
Oleh karena musik adalah seni suara/ bunyi maka komponen tersebut
merupakan komponen utama. Meskipun demikian dalam prakteknya, ketiga
komponen ini berlaku secara interaksi/ saling mempengaruhi. Karena dalam
kenyataan masih sebagai seni tidak hadir begitu saja tanpa adanya usaha dari
manusia. Karena dari ketiga unsur pokok musik yang kita ketahui, yaitu irama,
melodi dan harmoni, hanya unsur iramalah yang tersedia pada alam. Sedangkan
dua unsur lainnya yaitu melodi dan harmoni adalah hasil produksi manusia.

5. Keindahan Dalam Musik


Keindahan adalah segala sesuatu yang dapat dinikmati secara inderawi, dan
terdapat pada benda-benda yang dapat dilihat, didengar, diraba dan dirasa secara
inderawi (dalam arti terbatas). Sementara itu Socrates berpendapat bahwa
keindahan adalah yang baik dan yang benar. Menurut Plato, keindahan terdiri dari
empat aspek, yaitu: jasmnai, moral, akal dan mutlak. Pendapat Aristoteles bahwa
keindahan dapat terjadi jika ada keseimbangan materi antara benda alam dan karya
seni.
Lalu kapan satu musik dapat dikatakan indah? Tentu musik tersebut harus
memiliki komponen- komponen dalam hal ini unsur-unsur musik yang lengkap
dan bersifat musikal. Unsur utama dari rasa musikal sebuah musik adalah melodi,
ritme dan harmoni. Melodi, merupakan unsur utama yang sangat mudah diingat,
namun seperti telah kita bahas di atas, bahwa melodi tidak akan dapat dinyanyikan
bila tidak memiliki ritme. Dengan adanya harmoni maka akan melengkapi
keindahan musik yang kita dengar.
Tingkat pengertian serta kemampuan persepsi seorang pendengar tentang
tiga unsur utama musi yaitu melodi, ritme dan harmoni sangat menentukan nilai
keindahan musik atau suara yang didengarnya. Seorang yang paling awam tentang
ilmu musik yang paling menentukan adalah unsur melodi. Bagi mereka yang agak
baik pengertiannya, unsur irama akan memberi nilai tambah. Demikian pula
apabila pengertian seseorang dilengkapi dengan ilmu harmoni, maka ketiga unsur
tersebut pasti akan dapat memberi nilai tambah tentang keindahan yang kita
dengar.

6. Nilai Intrisik Dari Musik


Dikutip dari Sunarto yang menyatakan bahwa istilah yang umum dikatakan
bahwa musik adalah seni suara, maka bahan baku atau fundamen musik adalah
bunyi. Dengan demikian maka nilai intrinsik musik adalah bunyi/ suara yang dapat
didengar oleh telinga manusia. Dalam ilmu akustik kita mengenal: (1) tone dan (2)
noise.
Tone adalah suara-suara yang teratur, seperti suara manusia dan instrument
musik dan noise adalah suara-suara yang tidak teratur, seperti suara bunyi perang,
piring pecah, dan lain-lain. Sebetulnya tidak begitu mudah untuk menarik garis
pemisah untuk menarik garis pemisah untuk mencari ke dua istilah ini nkarena
tidak sedikit alat instrument musik dalam orkes modern tidak memproduksi tone
tetapi
noise.
Nilai intrinsik dari musik ditentukan sifatnya oleh tiga unsur: daya
(strength); gerak (movement); dan rasio (ratio) . berdasarkan ketiga unsur inilah
dapat ditimbulkan efek-efek intensitas suara yaitu keras lemah (dinamika), cepat
dan lambat musik (tempo) atau komplek dan sederhananya progresi suara (ratio).
Menurut Hanslick yang dikutip oleh Sunarto, keindahan musik ditentukan
oleh tiga unsur tersebut di atas (daya, gerak dan rasio) dan tidak tergantung dari
nilai-nilai serta cara-cara penyajiannya, karena menurutnya, musik pada dasarnya
adalah suara-suara tertentu yang berkaitan secara harmonis dan ritmis. Di balik
segala pernyataannya, bahwa keindahan musik hanya tergantung pada suara itu
sendiri, Hanslick sesungguhnya mengakui bahwa meskipun musik tidak dapat
mewakili atau mengumpamakan perasaan-perasaan tertentu seperti: perasaan
cinta, perasaan takut, perasaan marah secara kongkrit tapi sekurang-kurangnya
musik dapat mewakili bagian-bagian tertentu dari emosi, maka timbul pertanyaan
bagian yang mana dari perasaan yang dapat diumpamakan oleh musik kalau bukan
subjek yang langsung terlibat di dalamnya? Menurut Hanslick, yang dapat
diumpamakan adalah unsur-unsur yang dinamis, umpamanya: mengungkapkan
kembali gerak yang menyertai gerak fisik sesuai momentumnya seperti intensitas
mengenai kecepatan, kelembutan, kekerasan, kelemahan, pertambahan dan
pengurangan (musik tidak bisa kongkrit dalam mengungkapkan realitas tapi hanya
sebagian).
Hanslick berpendapat bahwa gerak adalah salah satu hasil dari perasaan
cinta umpamnya tidak dapat mewakili perasaan cinta itu sendiri. Tetapi ia dapat
mewakili unsur-unsur dinamis dari gerak yang ditimbulkan oleh perasaan cinta
yang emosional.

C. Penutup
1. Rangkuman
a. Estetika berasal dari bahasa Yunani yaitu aisthetikos yang berarti
memahami melalui pengamatan inderawi, kata yanga dalam bahasa Inggris
ditulis aesthethics atau kadang esthetics itu memiliki akar kata aesthesis
yang berarti ‘perasaan’ maupun ‘persepsi’.
b. Ruang lingkup estetika pertama adalah seniman, yaitu orang yang kreatif,
inovatif atau mahir di dalam bidang seni. Seniman menggunakan imajinasi
dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Seniman
adalah individu yang memahami gagasan tentang seni.
c. Ruang lingkup kedua adalah hakikat seni, bahwa seni adalah fenomena
yang kompleks, karena berbicara tentang seni tidak dapat lepas dari
penciptanya atau senimannya. Selain itu, dapat tidak bisa lepas dari unsur-
unsur seni itu sendiri, tidak dapat lepas dari public seninya dan tentu saja
dari keindahan hasil seni itu sendiri.
d. Ruang lingkup ketiga adalah penikmat seni, tidak kalah pentingnya di
dalam sebuah karya seni, karena merekalah yang dapa menentukan bahwa
sebuah karya itu mengandung nilai estetis atau tidak.
e. Sifat dasar seni ada 5, yaitu: (1) kreatif, bahwa proses kreatif terdiri dari
lima tahap yaitu: persiapan, kosentrasi, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.
(2) individualistis, (3) ekspresi/ perasaan, (4) keabadian, (5) semesta.
f. Unsur-unsur karya seni terdiri dari: struktur, tema, dan medium
g. Pengalaman estetik adalah suatu emosi estetik yang khas berupa
kesenangan dan kepuasan yang merupakan respon estetik terhadap sebuah
karya seni
h. Pengalaman estetik adalah suatu emosi estetik yang khas berupa
kesenangan dan kepuasan yang merupakan respon estetik terhadap sebuah
karya seni
i. Estetika musik adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang aturan-
aturan serta prinsip-prinsip keindahan musik, baik ditinjau dari nilai-nilai
intrinsik musik itu sendiri, maupun dari segi relasi yang bersifat psikologis
terhadap kehidupan manusia.
j. Unsur-unsur music: melodi, ritme, tempo, harmoni, dinamika dan timbre
k. Cara mendengarkan music ada: pasif, mendengarkan secara menikmati,
mendengarkan secara emosional, mendengarkan secara perseptif dan
sikap- sikap yang digabungkan.
l. Tekstur musikal adalah susunan dan hubungan yang khas dari faktor-faktor
melodis dan harmonis di dalam musik.Ada beberapa tipe-tipe tekstur:
monofonis, homofonis, polifonis dan non-melodis
m. Komponen-komponen utama penentu kriteria keindahan dalam musik
adalah: (1) musik itu sendiri, (2) manusia sebagai unsur penerima dan
pendengar musik beserta segala aspek kehidupannya dan (3) Alam beserta
segala makhluk yang terdapat di dalamnya.
n. Keindahan adalah segala sesuatu yang dapat dinikmati secara inderawi,
dan terdapat pada benda-benda yang dapat dilihat, didengar, diraba dan
dirasa secara inderawi
o. Lalu kapan satu musik dapat dikatakan indah? Tentu musik tersebut harus
memiliki komponen- komponen dalam hal ini unsur-unsur musik yang
lengkap dan bersifat musikal. Unsur utama dari rasa musikal sebuah musik
adalah melodi, ritme dan harmoni.
p. Nilai intrinsik musik adalah bunyi/ suara yang dapat didengar oleh telinga
manusia. Dalam ilmu akustik terdapat dikenal istilah: (1) tone dan (2)
noise
q. Nilai intrinsik dari musik ditentukan sifatnya oleh tiga unsur yaitu: daya
(strength); gerak (movement); dan rasio (ratio). Berdasarkan ketiga unsur
inilah dapat ditimbulkan efek-efek intensitas suara yaitu keras lemah
(dinamika), cepat dan lambat musik (tempo) atau komplek dan
sederhananya progresi suara (ratio).

2. Tes Formatif
Jawablah soal-soal di bawah ini!
1. Aesthethics atau kadang esthetics itu memiliki akar kata aesthesis yang
berarti

a. Perasaan
b. Persepsi
c. Penikmatan
d. Perenungan
e. Pencapaian
2. Tolok ukur yang digunakan subjek untuk menimbang keindahan atau
kejelekan, maupun ketertarikan atau ketidaktertarikan, pada suatu objek
disebut …
a. Nilai estetis
b. Objek estetis
c. Subjek estetis
d. Rasa estetis
e. Seni estetis
3. Seni berarti kemampuan untuk membuat atau mengerjakan sesuatu.
Pernyataan tersebut merupakan pendapat dari …
a. Plato
b. Plotinus
c. Aristoteles
d. Aristotelian
e. Rene Descartes
4. Kemampuan untuk menciptakan atau membuat sesuatu yang baru disebut …
a. Inovasi
b. Penciptaan
c. Karya
d. Kreativitas
e. Penemuan
5. Rangkaian nada-nada yang terkait dan biasanya bervariasi dalam tinggi-
rendah serta panjang pendek nada-nadanya, serta mempunyai dua dimensi
yaitu kepanjangan dan keluasan, disebut sebagai …
a. Ritme
b. Birama
c. Melodi
d. Timbre
e. Tempo
6. Tingkat keindahan/estetis dalam musik yang sesungguhnya salah satunya
dapat Anda capai tergantung sebesar-besarnya kepada sikap Anda dalam
mendengarkan musik itu sendiri. Sikap mendengarkan yang terbaik
adalah …
a. Mendengar pasif
b. Mendengar menikmati
c. Mendengar emosional
d. Mendengar perseptif
e. Gabungan dari semua sikap
7. Salah satu dari komponen-komponen utama penentu kriteria keindahan dalam
musik adalah …
a. Lingkungan
b. Alam
c. Manusia
d. Hewan
e. Tumbuhan
8. Nilai intrinsik musik adalah …
a. Melodi
b. Bunyi
c. Ritme
d. Ekspresi
e. Tempo
9. Nilai intrinsik dari musik ditentukan sifatnya oleh tiga unsure, salah satunya
adalah,
a. Gerak
b. Dinamik
c. Ritme
d. Tempo
e. Ekspresi
10. Unsur utama dari rasa musikal sebuah musik adalah,
a. Tekstur
b. Struktur
c. Tema
d. Melodi
e. Tempo

Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 4 yang


terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi
Kegiatan Belajar 4

Jumlah jawabn yang benar


Tingkat penguasaan = x 100%
Jumlah soal

tingkat penguasaan: 90 – 100 % = baik sekali


80 -89% = baik
70 – 79% = cukup
70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan menjawab tes Sumatif pada akhir modul ini. Bagus! Jika
masih di bawah 80%, Anda harus mengulang materi Kegiatan Belajar 4, terutama
bagian yang belum dikuasai.

3. Daftar Pustaka
Agung, Lingga (2017) Pengantar Sejarah dan Konsep Estetika. Yogyakarta:
Kanisius
Hidayatullah, Riyan dan Kurniawan, Agung (2018) Estetika Seni. Jakarta:
Arttex
Junaedi, Deni (2016) Estetika: Jalinan Sbjek, Objek dan Nilai.Yogyakarta:
ArtCiv
Kamien, Roger. (2018). Music An Appreciation. New York: Mc Graw Hill
Education
Sunarto (2017) Estetika Musik. Blogspot.com/ 2017.
TES SUMATIF MODUL 2

Pilihlah jawaban paling tepat pada pilihan jawaban di bawah ini!


Untuk mengukur pemahaman Anda tentang materi yang ada dalam setiap
Kegiatan Belajar (KB) mohon Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini sesuai petunjuk yang diberikan
Uraian untuk soal nomor 1 sampai 3,
karya musik dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu musik barat
yang dikenal dengan penggunaan tangga nada diatonis dan musik tradisi yang
dikenal dengan penggunaan tangga nada pentatonis. Dari dua jenis karya musik
tersebut dapat dikelompokkan lagi ke dalam masing-masing kategori berdasarkan
jenis dan konsep seperti pada musik vokal maupun musik intrumen. Konsep musik
vokal maupun musik instrumen akan melatar belakangi terciptanya karya musik
tersebut.
1. Uraian di atas merupakan .... dalam karya musik
A. Konsep
B. Jenis
C. Prinsip
D. Prosedur
E. Bentuk
2. Berdasarkan bacaan di atas, penggolongan musik vokal maupun musik
intrumen dapat dilihat dari ....
A. Konsepnya
B. Unsurnya
C. Prinsipnya
D. Tekniknya
E. Bentuknya
3. Karya musik bertajuk sonata merupakan bagian dari karya musik ....
A. Timur tengah
B. Eropa
C. Barat
D. Dangdut
E. Tradisi
Uraian untuk soal nomor 4 sampai 5
Tradisi didefinisikan sebagai cara mewariskan pemikiran, kebiasaan,
kepercayaan, kesenian, bermusik, musik dan yang lainnya dari generasi ke
generasi, dari leluhur ke anak cucu secara lisan. Ungkapan tersebut sangat erat
berkaitan dengan faktor psikologis, antropologis, sosiokultural serta nilai-nilai
yang berkembang dalam kesenian itu sendiri.
4. Andung-andung merupakan ekspresi seni dalam budaya batak yang di lakukan
dengan ....
A. Bermain Gondang
B. Bermain Saluang
C. Bernyanyi
D. Berpantun
E. Bermain musik sambil menari
5. Salah satu permainan musik tradisi yang diturunkan dari leluhur sebagai ritual
dalam menyambut gerhana total dan dimainkan secara poliritmik dinamakan
....
A. Kolintang
B. Gejog
C. Kotekan
D. Kentongan
E. Krombi
6. Terdapat beberapa prinsip dalam menganalisis suatu karya musik, diantaranya
komposisi musik, bentuk, gaya musik (genre), harmoni atau laras, irama, dan
tekstur. Dalam struktur musik, terdapat frase maupun kalimat dalam susunan
komposisi musik. Analisis pergerakan harmoni pada setiap akhir frase di
sebut
....
A. Antiseden
B. Konsekuen
C. Kadensa
D. Figur
E. Motif
7. Dalam struktur komposisi musik barat, terdapat pengembangan motif yang
membuat perubahan struktur melodi dan harmoni berubah bentuk.
Pengembangan struktur melodi yang bergerak naik disebut ....
A. Descending
B. Ascending
C. Figur eight
D. Twelve motif
E. Plagal
8. Dalam analisis bentuk karya musik, terdapat ragam motif atau pengolahan
figur sebagai karakteristik bentuk karya musik itu sendiri. Ragam motif tidak
hanya dikembangkan dalam musik barat saja, tetapi terdapat pula dalam
olahan musik tradisi. Ragam motif yang sangat terlihat jelas dan digunakan
dalam teknik permainan musik rindik yang bernada selendro adalah ....
A. Repetition
B. Contrary Motion
C. Rerograde
D. Interlocking
E. Sekuen
9. Teknik bernyanyi yang berkaitan dengan intonasi memerlukan pendengaran
yang baik. Karena intonasi sangat berkaitan dengan hasil suara yang
mengedepankan…
A. ketepatan artikulasi
B. ketepatan nada
C. ketepatan pernapasan
D. ketepatan resonansi
E. ketepatan irama
10. Teknik pernapasan sangat penting diperhatikan dalam bernyanyi. Hal ini
diperlukan terutama dalam membuat kalimat lagu tidak terputus.
Pemenggalan kata yang salah dapat menghilangkan makna atau pesan lagu.
Teknik yang dimaksud adalah …
A. Frasering
B. Artikulasi
C. Resonansi
D. Ritardanto
E. intonasi
11. Mengambil napas (inhale) melalui hidung sangat disarankan dalam bernyanyi.
Hal ini dilakukan karena melalui napas hidung, rongga akan maksimal
berkembang. Rongga yang dimaksud adalah…
A. Rongga Mulut
B. Rongga Kepala
C. Rongga Dada
D. Rongga Pipi
E. Rongga Diafragma
12. Wilayah suara manusia bermacam-macam. Ada yang tinggi, rendah, dan
sedang. Suara wanita yang tinggi, termasuk jenis suara...
A. Bass
B. Alto
C. Tenor
D. Sopran
E. Baritone
13. Sebelum bernyanyi kita memerlukan pemanasan suara agar suara kita
terdengar lebih “relax” ketika bernyanyi. Teknik pemanasan suara dengan
menyanyikan nada secara bersambung disebut teknik …
A. Legato
B. Staccato
C. Lip trill
D. Bersenandung
E. Sforzando
14. Penyajian music vocal yang paling sederhana bisa disajikan oleh seorang
penyanyi dan seorang pengiring. Kelompok vokal yang disajikan oleh dua (2)
disebut juga pertunjukan music dengan format …
A. Kuartet
B. Vokal Grup
C. Duet
D. Trio
E. Campur
15. Dalam teknik vocal yang baik dan benar, disarankan untuk bernyanyi
menggunakan register atas atau register kepala. Hal ini dilakukan agar …
A. dapat mencapai nada rendah dengan bulat
B. dapat mencapai nada tinggi dengan jernih
C. dapat mencapai nada rendah dengan keras
D. dapat mencapai nada tinggi dengan keras
E. dapat mencapai nada rendah dengan lembut

Uraian untuk soal nomor 16 sampai 17


Dalam musik ansambel dituntut kekompakan kelompok, keharmonisan
nada serta penghayatan. dalam membawakan musik ansambel harus kreatif baik
dalam memainkan nada maupun mengkreasikannya melalui aransemen sesuai
dengan yang diinginkan agar lebih menarik. Ditinjau dari cara memainkan
berdasar sumber bunyi ansambel dibagi dalam tujuh cara memainkan yaitu
digesek, digoyangkan, dipetik, dipukul, ditepuk, ditekan, dan ditiup. Sedangkan
ditinjau dari sumber bunyinya alat musik ansambel dibagi dalam lima bagian
yaitu: Aerophone, yang sumber bunyinya dari getaran udara, Chordhophone, yang
sumber bunyinya dari senar/tali/kawat/dawai, Membranophone, yang sumber
bunyinya dari selaput tipis, Idiophone, yang sumber bunyinya berasal dari badan
alat music tersebut dan dimainkan dengan cara dipukul. Elektrophone, yang
sumber bunyinya berasal dari listrik (baterai).
16. Berdasarkan sumber bunyinya, Alat musik genggong merupakan kelompok
alat musik ....
A. Aerophone
B. Chordophone
C. Membranophone
D. Idiophone
E. Elektrphone
17. Berdasarkan penggolongan sumber bunyi alat musik, Grand Piano tergolong
dalam alat musik ....
A. Aerophone
B. Chordophone
C. Membranophone
D. Idiophone
E. Elektrphone
18. Ansambel musik dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah pemain.
Ansambel musik yang terdiri atas 10 anak dengan rentang usia antara 7
sampai 10 tahun, di tambah dengan 8 remaja dengan rentang usia 15 sampai
22 tahun, dan 9 orang dewasa dengan rentang usia diatas 30 tahun
dinamakan....
A. Ansambel Kecil
B. Ansambel Sedang
C. Ansambel Dewasa
D. Ansambel Besar
E. Ansambel Campuran
19. Berdasarkan kategori alat musik menurut fungsinya, alat musik dibagi ke
dalam tiga jenis yaitu melodis, ritmis, dan harmonis. Alat musik melodis
berfungsi untuk memainkan / membawakan susunan nada-nada (melodi)
sebuah lagu. Alat musik ritmis berfungsi untuk menentukan / memberikan
irama (ritme) tertentu dalam pergelaran musik juga berhubungan dengan
ketukan dan birama. Sedangkan Alat musik harmonis berfungsi mengiring
melodi (membawa / memainkan akor) biasanya para ahli menyebut nama
soliter (berfungsi ganda dapat untuk melodi tapi juga dapat sebagai pengiring
melodi). Grup musik terkenal dari Jepang yang bernama Depapepe apabila
dilihat berdasarkan fungsi alat musik yang dimainkannya termasuk ke dalam
kategori ....
A. Alat musik melodis
B. Alat musik ritmis
C. Alat musik harmonis
D. Alat musik sejenis
E. Alat musik campuran
20. Terdapat sebuah ansambel yang terdiri dari 3 anak memainkan rekorder. Anak
pertama membunyikan nada do, anak kedua membunyikan nada mi, anak
ketiga membunyikan nada sol. Kemudian membunyikan nada mereka masing-
masing secara bersamaan. Maka sesuai fungsinya, ketiga anak tersebut
memainkan alat musik ....
A. Melodis
B. Ritmis
C. Harmonis
D. Chord
E. Ansambel
21. Ansambel memiliki jenis yang berbeda seperti duet / duo, trio, paduan suara,
vocal grup, ansambel musik sekolah, orkestra, keroncong, band, dsb. Pada
suatu ketika terdapat sebuah pertunjukan solo violin di atas panggung, namun
pemain violin tersebut membutuhkan pemain piano untuk mengiringi
permainannya. Sedangkan alat musik piano tersebut berada di bawah
panggung sehingga tidak memungkinkan untuk di angkat ke atas panggung.
Berdasarkan jenisnya, maka pertunjukan tersebut dinamakan ....
A. Solo
B. Duet
C. Kolaborasi
D. Battle
E. Pengiring
22. Rekorder memiliki beberapa jenis antara lain sopran, alto, tenor, bass, dan
kontra bass. suatu ketika seorang guru memberikan tugas kelompok kepada
siswanya dan membagi ke dalam 2 kelompok berdasarkan jenis rekorder.
Kelompok pertama memainkan rekorder sopran in C, sedangkan kelompok
kedua memainkan rekorder alto in G. Apabila terdapat nada layang harus
dibunyikan pada partitur rekorder sopran, maka nada apa yang harus
dibunyikan pada rekorder alto agar bunyi nadanya sama persis dengan
rekorder sopran ....
A. Do
B. Re
C. Mi
D. Fa
E. Sol
23. Pada teknik penjarian pianika dengan nada dasar do = C, maka nada si di
tekan dengan menggunakan jari
A. Ibu jari
B. Jari telunjuk
C. Jari tengah
D. Jari manis
E. Kelingking
24. Pengalaman estetik merupakan suatu emosi estetik yang khas berupa
kesenangan dan kepuasan yang merupakan respon estetik terhadap sebuah
karya seni. Dalam menikmati karya seni tersebut terdapat dua jenis sikap yaitu
sikap estetik dan non estetik, berikut ini yang termasuk dalam sikap estetik
adalah.
A. Menaruh perhatian khusus
B. Memandang/menikmati sebagai sikap praktis
C. Sikap tak acuh
D. Bersikap ilmiah/meneliti
E. Mengamati dan mengapresiasi
25. Tingkat keindahan/estetis dalam musik yang sesungguhnya salah satunya
dapat Anda capai tergantung sebesar-besarnya kepada sikap Anda
dalam mendengarkan musik itu sendiri. Sikap mendengarkan yang terbaik
adalah … A. Mendengar pasif
B. Mendengar menikmati
C. Mendengar emosional
D. Mendengar perseptif
E. Gabungan dari semua sikap
26. Tolok ukur yang digunakan subjek untuk menimbang keindahan atau
kejelekan, maupun ketertarikan atau ketidaktertarikan, pada suatu objek
disebut …
A. Nilai estetis
B. Objek estetis
C. Subjek estetis
D. Rasa estetis
E. Seni estetis
27. Dalam proses pengalaman estetik, aspek yang berhubungan dengan rangkaian
nada-nada yang terkait dan biasanya bervariasi dalam tinggi- rendah serta
panjang pendek nada-nadanya, serta mempunyai dua dimensi yaitu
kepanjangan dan keluasan, disebut...
A. Ritme
B. Birama
C. Melodi
D. Timbre
E. Tempo
28. Keindahan musik dapat sampai kepada penikmatnya apabila memperhatikan
elemen musikal yang didasarkan atas gabungan suara secara simultan dari
nada-nada yang menimbulkan keselarasan bunyi. Elemen musikal yang
dimaksud adalah…
A. Dinamika
B. Harnmoni
C. Ritme
D. Tempo
E. Timbre
29. Terdapat lima sifat dasar dalam karya seni, berikut ini yang termasuk sifat
dasar yang berhubungan dengan karya seni yang indah akan bertahan lama
adalah
A. Individualistis
B. Sifat Kreatif
C. Ekspresi
D. Semesta Universal
E. Keabadian
30. Menikmati sebuah karya musik perlu memperhatikan aspek penting terkait
susunan dan hubungan yang khas dari factor-faktor melodis dan harmonis.
Berikut susunan melodi dan harmoni yang khas yang berhubungan dengan
melodi tunggal diiringi oleh materi harmonis bawah (subordinat) yaitu akor-
akor sehingga lagu tersebut memiliki tekstur yang harmonis disebut…
A. Tekstur Non-Melodis
B. Tekstur Polifonis
C. Tekstur Homofonis
D. Tekstur Monofonis
E. Tekstur Non-polifonis
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KB 1
1. B
2. B
3. D
4. C
5. C
6. C
7. C
8. B
9. C
10. B

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KB 2


1. B
2. C
3. B
4. D
5. C
6. C
7. A
8. A
9. A
10. E
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KB 3
1. D
2. A
3. D
4. C
5. D
6. A
7. A
8. B
9. C
10. B

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KB 4


1. D
2. A
3. C
4. D
5. C
6. D
7. E
8. B
9. A
10. D
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF MODUL 2
1. A
2. B
3. C
4. C
5. B
6. C
7. B
8. C
9. B
10. A
11. E
12. D
13. A
14. E
15. C
16. D
17. B
18. D
19. C
20. A
21. B
22. B
23. D
24. C
25. D
26. A
27. C
28. B
29. E
30. C
146

Anda mungkin juga menyukai