Anda di halaman 1dari 37

73

BAB III

PENYAJIAN DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Kabupaten Lampung Barat

Kabupaten Lampung Barat adalah salah satu kabupaten di

provinsiLampung, Indonesia. Ibu kotakabupaten ini terletak di Liwa.

Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991

tanggal 16 Agustus1991. Kabupaten Lampung Barat adalah salah satu

pemekaran dari Lampung Utara, yang beribu kota di Liwa.Tentang asal usul

nama Liwa, menurut cerita masyarakat, berasal dari kata-kata "meli iwa"

(bahasa Lampung), artinya membeli ikan. Konon dahulunya Liwa merupakan

daerah yang subur, persawahan yang luas, sehingga hasil pertaniannya

melimpah. Liwa juga nama salah satu marga dari 84 marga di Lampung.

Kabupaten Lampung Barat dikenal dengan julukan Sekala Beghak, Sekala

Beghak adalah kawasan yang sampai kini dapat disaksikan warisan

peradabannya. Kawasan ini adalah kawasan yang sudah hidup sejak masa

prasejarah. Batu-batu menhir mensitus dan tersebar di sejumlah titik di

Lampung Barat. Bukti bahwa adanya tanda kehidupan sejarah.Sebuah batu

prasasti di Bunuk Tenuar, Liwa berangka tahun 966 Saka atau tahun 1074

Masehi, menunjukkan ada jejak Hindu di kawasan tersebut. Bahkan di tengah

rimba ditemukan bekas parit dan jalan Zaman Hindu. Adapun daerah Kenali

yang dikenal sekarang sebagai Ibu Kota Kecamatan Belunguh, adalah bekas
74

kerajaan bernama “Kendali” dengan “Raja Sapalananlinda” sebagaimana

disebut dalam “Kitab Tiongkok Kuno”. Kata “Sapalananlinda” oleh L. C.

Westenenk ditafsir sebagai berasal dari kata “Sribaginda” dalam pengucapan

dan telinga orang Cina. Jadi bukanlah nama seseorang melainkan gelar

penyebutan. Dalam buku itu konon juga menyebut, bahwa Kendali itu berada

di antara Jawa dan Siam-Kamboja. Kitab itu, menyebut angka tahun antara

454–464 Masehi. Kitab ini telah disalin ke dalam bahasa Inggris oleh

Groenevelt.

Di wilayah Skala Brak ini pula pernah berdiri sebuah kerajaan. Ada yang

menyebut kerajaan tersebut adalah Kerajaan Tulang Bawang, namun bukti-

bukti keberadaannya sulit ditemukan. Sedang keyakinan yang terus hidup dan

dipertahankan masyarakat khususnya di Lampung Barat serta keturunan

mereka yang tersebar hingga seluruh wilayah Sumatera Selatan, menyebutkan

Kerajaan Sekala Beghak. Pendapat ini juga disokong oleh keberadaan para raja

yang bergelar Sai Batin, hingga bukti-bukti bangunan dan alat-alat kebesaran

kerajaan, upacara, dan seni tradisi yang masih terjaga.

Dalam peta Provinsi Lampung saat ini, kisaran lokasi pusat Sekala Beghak

berada di hampir seluruh wilayah Kabupaten Lampung Barat, sebagian

Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi

Sumatera Selatan. “Pusat kerajaan” meliputi daerah pegunungan di lereng

Gunung Pesagi di daerah Liwa, seputar Kecamatan Batu Brak, Kecamatan

Sukau, Kecamatan Belalau, dan Kecamatan Balik Bukit.


75

Sebagai kesatuan politik Kerajaan Sekala Beghak telah berakhir. Tetapi,

sebagai kesatuan budaya (cultural based) keberadaannya turun-temurun

diwarisi melalui sejarah panjang yang menggurat kuat dan terbaca makna-

maknanya hingga saat ini. Sekala Beghak dalam gelaran peta Tanah Lampung

terlihat bahwa sebaran pengaruh kebudayaannya sampai saat ini masih

terlihat.Tata kehidupan berbasis adat tradisi Sekala Beghak juga masih

dipertahankan dan dikembangkan. Terutama, Sekala Beghak setelah dalam

pengaruh “Empat Umpu” penyebar agama Islam dan lahirnya masyarakat adat

Sai Batin. Adat dan tradisi terus diacu dalam tata hidup keseharian masyarakat

pendukungnya dan dapat menjadi salah satu sumber inspirasi dan motivasi

pengembangan nilai budaya bangsa.

Hasil pembacaan atas segala yang ada dalam masyarakat berkebudayaan

Sai Batin di Lampung, memperlihatkan kedudukan dan posisi penting Sekala

Beghak sebagai satuan peradaban yang lengkap dan terwariskan. Keberadaan

Sekala Beghak tampak sangat benderang dalam peta kebudayaan Sai Batin,

sebagai satu tiang sangga utama pembangun masyarakat Lampung. Bahkan,

telah diakui, Sekala Beghak sebagai cikal bakal atau asal muasal tertua leluhur

“Suku Lampung”. Bahkan keberadaan Sekala Beghak, berada dalam kisaran

waktu strategis perubahan peradaban besar di Nusantara, dari Hindu ke Islam.

Pada abad 15 kedatangan empat kelompok masyarakat yang menduduki

sekitar Danau Ranau. Di sebelah barat danau dihuni oleh orang-orang yang

datang dari Pagaruyung Sumatera Barat dipimpin Dipati Alam Padang.

Sementara itu, tiga kelompok lainnya berasal dari Sekala Beghak. Tiga
76

kelompok orang-orang Sekala Beghak tersebut dipimpin Raja Singa Jukhu

(dari Kepaksian Bejalan Diway), menempati sisi timur danau. Di sisi timur

danau pula, kelompok yang dipimpin Pangeran Liang Batu dan Pahlawan

Sawangan (berasal dari Kepaksian Nyekhupa) bertempat. Sementara kelompok

yang dipimpin Umpu Sijadi Helau menempati sisi utara danau. Empu Sijadi

Helau yang disebut-sebut itu bukan Umpu Jadi putra Ratu Buay Pernong, yang

menjadi pewaris takhta Buay Pernong. Kemungkinan besar Umpu Sijadi di

daerah Ranau tersebut adalah keturunan Kepaksian Pernong yang

meninggalkan Kepaksian dan mendirikan negeri baru di Tenumbang kemudian

menjadi Marga Tenumbang.

Ketiga kelompok dari Sekala Beghak ini kemudian berbaur dan

menempati kawasan Banding Agung, Pematang Ribu, dan Warkuk. Sampai

sekarang banyak masyarakat Banding Agung mengaku keturunan Paksi Pak

Sekala Beghak. Di samping itu, ada kisah-kisah perpindahan orang Sekala

Beghak, yang dipimpin Pangeran Tongkok Podang, Puyan Rakian, Puyang

Nayan Sakti, Puyang Naga Berisang, Ratu Pikulun Siba, Adipati Raja

Ngandum, dan sebagainya. Bahkan, daerah Cikoneng di Banten ada daerah

yang diberikan kepada Umpu Junjungan Sakti dari Kepaksian Belunguh atas

jasa-jasanya, dan banyak orang Sekala Beghak yang migrasi ke sana atau

sebaliknya. Kisah-kisah ini memperkuat suatu kenyataan bahwa Sekala Beghak

tidak hanya sebagai sumber muasal secara geografis, melainkan juga sumber

kultur masyarakat. Sekala Beghak adalah hulu suatu kebudayaan masyarakat.

Dari Sekala Beghak ini juga lahir huruf Lampung yaitu Kaganga. Bagi sebuah
77

kebudayaan, memiliki bahasa dan aksara sendiri merupakan bukti kebesaran

masa lalu kebudayaan tersebut. Di Indonesia hanya sedikit kebudayaan yang

memiliki aksara sendiri, yaitu Batak, Lampung (Sumatera Selatan), Jawa,

Sunda, Bali, dan Bugis. Dan kebudayaan yang memiliki aksara sendiri dapat

dikategorikan sebagai kebudayaan unggul. Karena bahasa merupakan alat

komunikasi sekaligus simbol kemajuan peradaban.

Semua aksara Nusantara tersebut berasal dari bahasa Palava, yang

berinduk pada bahasa Brahmi di India. Bahasa Palava digunakan di India dan

Asia Tenggara. Di Nusantara, bahasa ini mengalami penyebaran dan

pengembangan, bermula dari bahasa Kawi, sebagai induk bahasa Nusantara.

Dari bahasa Kawi menjadi bahasa: Jawa (Hanacaraka), Bali, Surat Batak,

Lampung/Sumatera Selatan (Kaganga), dan Bugis. Dari Kerajaan Sekala

Beghak yang telah memiliki unsur-unsur “kebudayaan lengkap” ini pulalah

“ideologi” Sai Batin dilahirkan dan disebarluaskan. Sampai saat ini, masih

banyak yang bisa dibaca dari jejak-jejak yang tertinggal. Baik dari jejak fisik

maupun jejak yang tidak kasat mata. Dari legenda, seni budaya, adat tata cara,

bahasa lisan tulisan, artefak benda peninggalan, hingga falsafah hidup masih

ada runut rujukannya. Dari Sekala Beghak tersebut di kemudian hari pengaruh

budaya dan peradabannya berkembang dan berpengaruh luas ke seluruh

Lampung bahkan sampai ke Komering di Sumatera Selatan sekarang.


78

2. Wilayah Administratif Kabupaten Lampung Barat

Dengan luas wilayah lebih kurang 3.368,14 km² Setelah pemekaran

Kabupaten Pesisir Barat atau 10,6 % dari luas wilayah Provinsi Lampung dan

mempunyai garis pantai sepanjang 260 km. Lampung Barat terletak pada

koordinat 4o,47',16" - 5o,56',42" lintang selatan dan 103o,35',08" - 104o,33',51"

Bujur Timur.

3. Letak Geografis Kabupaten Lampung Barat

Wilayah Lampung Barat berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara: Kab. Ogan Komering Ulu Selatan (Provinsi Sumatera

Selatan),

b. Sebelah Selatan: Kab. Pesisir Barat dan Kab. Tanggamus,

c. Sebelah Barat: Kab. Pesisir Barat,

d. Sebelah Timur: Kab. Lampung Utara, Kab. Way Kanan, dan Kab.

Tanggamus.

4. Visi dan Misi Kabupaten Lampung Barat

a) Visi

“Lampung Barat sejahtera dan berdaya saingberlandaskan iman

dan taqwa”

Untuk memahami Visi Pembangunan tersebut diatas, maka dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1) Sejahtera: terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat, melalui

pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan kekayaan


79

sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi, dan kebudayaan

daerah.

2) Berdaya Saing: terwujudnya peningkatan kemampuan dan keunggulan

daerah.

3) Iman dan Taqwa: terwujudnya masyarakat yang memiliki keshalehan

hidup (taat kepada Tuhan dalam arti mengikuti perintah-Nya dan

menjauhi larangan-Nya) serta meningkatnya kerukunan hidup antar umat

beragama

b) Misi

Untuk itu, ditetapkan 5 (lima) Misi pembangunan Kabupaten Lampung

Barat dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, yaitu:

1) Meningkatkan kualitas kehidupan yang agamis, harmonis, kesetaraan

gender dan mengembangkan kebudayaan daerah.

2) Mengembangkan perekonomian daerah berbasis pertanian,

kepariwisataan, inovasi teknologi, dengan fokus utama pemberdayaan

ekonomi kerakyatan, pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam serta

energi baru dan terbarukan yang berwawasan lingkungan.

3) Meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan iptek, kepemudaan

serta kesejahteraan sosial.

4) Meningkatkan daya dukung infrastruktur, tata ruang dan

penyelenggaraan penanggulangan bencana.

5) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, demokratis dan

berkeadilan.
80

B. Pariwisata Pada Kabupaten Lampung Barat

1. Jumlah Lokasi Pariwista Kabupaten Lampung Barat

Jumlah Lokasi Daya Tarik, Kawasan Strategis dan Destinasi Pariwisata yang

Ditetapkan oleh Mentri Sebagai kawasan, Destinasi dan Daya Tarik Wisata

Kabupaten/Kota

Tabel 3.1
Lokasi Daya Tarik dan Kawasan Strategis
JENIS DAYA
NAMA DAYA TARIK
NO TARIK ALAMAT
WISATA
WISATA
1 Daya Tarik Kawasan Wisata Kec. Lumbok Seminung
Wisata Terpadu Seminung
Alam Lumbok Resort
Desa Wisata Kec. Lumbok Seminung
Kagungan
Gunung Pesagi Kecamatan Balik Bukit
Desa Wisata Ujung Kec. Belalau
Hujung
Wisata hutan Sinar Sari, Kec. Sekincau
Rest Area Pekon Sindang Pagar, kec.
Sumber Jaya
Hutan Tri Budi Syukur, Kec. Kebun
Kemasyarakatan Tebu
(HKM)
Gerdai Kembahang, Kec. Batu Brak

Daya Tarik Kawasan Wisata Kec. Balik Bukit


Wisata TNBBS Kubu Prahu
2 Suaka Alam
3 Daya Tarik Sumber Air Panas Kec. Lumbok Seminung
Wisata Tirta Bumi
Curug Langgar Pekon Bumi Jaya, Kec. Sukau
Curug Cinulang Hamkertau Pekon Teba Pering,
Kec. Sukau
Air Terjun Desa buay nyerupa, Kec. Sukau
Curug Langgar pekon tanjung raya kec sukau
Pemandian Air Kecamatan Balik Bukit
Panas
Pemandian Saluy Pekon Balak, Kec. Batu Brak
Pitu
Air Terjun Way Pekon Negri Ratu, Kec. Batu Brak
81

Tutung
Air Terjun Way Pekon Sukarame, Kec. Belalau
Sepuga
Air Terjun Way Pekon Sukarame, Kec. Belalau
Pahiton
Air Terjun Kali Pekon Sukarame, Kec. Belalau
Semaka
Air Terjun Sinar Sari, Kec. Sekincau
Gemburak ( Air Sukaraja, Kec. Way Tenong
Panas )
Air Terjun Padang Tambak, Kec. Way
Tenong
Arung jeram Pekon suka Jaya, Ke. Sumber
Jaya
Air Terjun Jl. Lebuay Cipta Mulya, Kec.
Kebun Tebu
Danau Asam Suka Marga, Kec. Suoh
Danau Lebar Suka Marga, Kec. Suoh
Danau Minyak Suka Marga, Kec. Suoh
Danau Belibis Suka Marga, Kec. Suoh
Letusan Panas Bumi
Air Terjun Kedung Tuga ratu, Kec. Suoh
lesung
Arung Jeram Way Tuga ratu, Kec. Suoh
Semaka
Air Panas Banding rejo, Kec. Suoh
Taman Kota Ham Pasar Liwa, Kec. Balik Bukit
Tebiu
4 Daya Tarik Waduk Cekdam Jaya Pekon Puramekar,
Wisata Kec. Gedung Surian
Buatan
5 Daya Tarik Situs Batu Andak Pekon Tawan Sukamulya, Kec.
Wisata Way Kenihang Lumbok Seminung
Budaya/Sej Situs Si Pahit Lidah Pekon Sukabanjar, Kec. Lumbok
arah Seminung
Situs Batu Lumpang Pekon Sukabanjar, Kec. Lumbok
I Seminung
Situs Batu Lumpang Pekon Sukabanjar, Kec. Lumbok
II Seminung
Situs Johor Pekon Lumbok, Kec. Lumbok
Seminung
Situs way Lumbok Pekon Lumbok, Kec. Lumbok
Seminung
Situs Pesiwoan Pekon Lumbok, Kec. Lumbok
Seminung
82

Situs Batin katung Pekon Sukamaju, Kec. Lumbok


seminung
Situs Hujung Dusun Hujung, Pekon Kagungan,
Cumalagi Kec. Lumbok Seminung
Situs Langkat Pekon Hujung, Kec. Lumbok
Seminung
Makam si Pahit Pekon Sukabanjar, Kec. Lumbok
Lidah dan si Mata Seminung
Empat
Batu Ketulis Hujung Pekon Hanakau, Kec. Sukau
di langit Harakuning
Batu Tulis/Batu Pekon Tanjung Raya, Kec. Sukau
Gores
Bambu Buntu Telu Pekon Tapak Siring, Kec. Sukau
Tungku Ajaib
Makam Bergerak Pekon Tanjung Raya, Kec. Sukau
Makam Bergerak Pekon Tapak Siring, Kec. Sukau
Suluh
Rumah Adat Buay Pekon Tanjung Raya, Kec. Sukau
Nyerupa
Situs Tanjung Raya Desa Tanjung Raya, Kec. Sukau
Batu asah Taji Pekon Tanjung Raya, Kec. Sukau
Pesanggrahan Psr Liwa, Kec. Balik Bukit
(Wisma Sindalapi)
Kapolsek Liwa Psr Liwa, Kec. Balik Bukit
(Tangsi)
Batu Kubah Pekon Bahway, Kec. Balik Bukit
Batu Muli Sekhai PekonSugihan Tuha, Kec. Balik
Kumbang Bukit
Makam Panjang Pekon Negri Ratu, Kec. Batu Brak
Punetap Imbokh
Makam H. Baha Pekon Negri Ratu, Kec. Batu Brak
Udin
Makam Raja Betani Pekon Kembahang, Kec. Batu
Brak
Batu Kenyangan Pekon Balak, Kec. Batu Brak
Keramat Khatu Pekon Negri Ratu, Kec. Batu Brak
Mejengau
Keramat Khekhiya Pekon Kedamaian, Kec. Belalau
Jadi
Rumah adat Buay Pekon Balak, Kec. Batu Brak
Pernong
Makam Raja Selalau Pekon Balak, Kec. Batu Brak
Batu Bergerak Pekon Balak, Kec. Batu Brak
Keramat Cambay Pekon Kembahang, Kec. Batu
83

Mak Bejunjung Brak


Makam I Luah Batin Pekon Balak, Kec. Batu Brak
Kramat Tambak Pekon Balak, Kec. Batu Brak
Bata I
Keramat Melebui Pekon Tembelang, Kec. Suoh
Batu Sembilan Roworejo, Kec. Suoh
Batu Tulis Roworejo, Kec. Suoh
Batu Langgar Roworejo, Kec. Suoh
Rumah Adat Buay Pekon Kenali, Kec. Belalau
Belunguh
Batu Kepangpang Pekon Kenali, Kec. Belalau
Situs Batu Brak Pekon Pura jaya, Kec. Kebun
Tebu
Situs Batu jagur Pekon Pura jaya, Kec. Kebun
Tebu
Situs Purbakala Pekon Bungin, Kec. Gedung
Dolmen 8 buah surian
Situs Tangkit Pemangku Air Dingin, Pekon
Beringin Trimulyo, Kec. Gedung Surian
Situs Megalitik Puramekar, Kec. Gedung Surian
Telaga Mukmin Pekon Muara jaya, Kec. Kebun
Tebu
Situs Cipta Mulya Pekon Cipta Mulya, Kec. Kebun
Tebu
Situs Batu Tameng Pekon Pura jaya, Kec. Kebun
Tebu
Rumah Tradisional Pekon Hujung, Kec. Batu Ketulis
Hujung
Kramat Batu Pekon Batu Kebayan, Kec. Batu
Kebayan Ketulis
Batu Sehektar Pekon Pehayu Jaya, Kec. Pagar
Dewa
Rumah adat paksi Pekon Kembahang, Kec. Batu
buay bejalan di way Brak
Batu ikhau Pekon Hujung, Kec. Belalau
Batu ngiyu Pekon Serungkuk, Kec. Belalau

Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Barat
84

Tabel 3.2
Destinasi dan Daya Tarik Wisata yang ditetapkan oleh mentri
KET
NAMA STATUS
NO LOKASI (SK penetapan sbg
DESTINASI KEPEMILIKAN
BCB)
1 KWT Kec. Lumbok Pemerintah Kawasan strategis
Seminung Seminung Daerah Pariwisata Nasional
Lumbok (KSPN) No.62
Resort Kawasan Danau Ranau
dan sekitarnya. (Lamp.
III P.P. Republik
Indonesia No 50 Tahun
2011 Tentang Rencana
Induk Pembangunan
Kepariwisataan
Nasional Tahun
2010/2015
Rumah Pekon
Tradisional Tanjung Pemerintah
2 -
Tanjung Raya, Kec. Daerah
Raya Sukau
3 Rumah Pekon
Pemerintah
Tradisional Hujung, Kec. -
Daerah
Hujung Belalau
Rumah
Pemerintah
4 Tradisional Kec. Belalau -
Daerah
Kenali
5 Rumah
Kec. Batu Pemerintah
Adat Batu
Brak Daerah
Brak
Kep.Men. Kebudayaan
Pekon Pura
Situs Batu Pemerintah dan pariwisata, Nomor :
6 jaya, Kec.
Brak Daerah KM.12/PW.007/MKP/2
Kebun Tebu
004
7 Kep.Men. Kebudayaan
Pekon Pura
Situs Batu Pemerintah dan pariwisata, Nomor :
jaya, Kec.
Jagur Daerah KM.12/PW.007/MKP/2
Kebun Tebu
004

Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Barat
85

2. Potensi pariwisata Kabupaten Lampung Barat

1. Festival Skala Brak

Festival Skala Brak merupakan rangkaian kegiatan kepariwisataan

berupa ajang menggali kreatifitas budaya dan mempromosikan objek wisata

yang ada di Lampung Barat. Kegiatan Festival Skala Brak menjadi salah

satu program unggulan dinas pada tahun 2014, dan merupakan tahun

pertama penyelenggaraan event Festival Skala Brak, direncanakan

pelaksanaannya pada bulan September sebagai core event Perayaan HUT

Lampung Barat. Event ini sebagai pengganti dari event Festival Teluk

Stabas yang sebelumnya merupakan event unggulan Lampung Barat, tetapi

setelah terbentuknya DOB Pesisir Barat menjadi kegiatan Pesisir Barat.

Diharapkan pengemasan dari berbagai ajang perlombaan yang diadakan,

mampu menjadikan event Festival Skala Brak ini masuk terdaftar dalam

Kalender Event Kepariwisataan Nasional dan Internasional.

Rangkaian kegiatan perlombaan yang akan diadakan berupa:

a. Lomba Tari Kreasi

b. Lomba Lagu Daerah Lampung

c. Lomba Kesenian Tradisonal Lampung

d. Lomba Arung Jeram

e. Lomba Jelajah Wisata Gunung Pesagi

2. Danau Ranau Seminung Lumbok Resort dan Desa Wisata

Danau Ranau sebagai Danau terbesar ke dua di Pulau Sumatera

mempunyai luas sekitar 128.000 meter persegi degan lebar sekitar 8000
86

meter dan panjang sekitar 16000 meter. Pemandangan di sekitar danau ini

sangat indah. Hamparan air yang jernih dengan latar belakang bukit barisan

dan gunung seminung yang indah.Menurut legenda yang ada, danau ini

tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang

membuat cekungan besar. Sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki

gunung berapi itu kemudian menjadi sumber air utama yang mengisi

cekungan tersebut. Fasilitas penginapan yang berada di daerah indah ini

antara lain, Kawasan Wisata Terpadu Seminung Lumbok Resort, berada di

tepian Danau Ranau, Kecamatan Seminung Lumbok, memiliki luas sekitar

15 hektar, Kawasan wisata terpadu ini dikelilingi oleh panoram Bukit

Barisan yang menghijau serta Gunung Seminung yang tegak menjulang.

Hotel ini menyediakan fasilitas Cottege di tepian Danau Ranau serta

Convention Hall untuk mengadakan seminar, rapat, resepsi pernikahan,

lounching produk, sekaligus tempat berbulan madu. Fasilitas lain yang

disediakan adalah outbond area dan flying fox. Aktivitas yang dapat

dilakukan antara lain berenang, mandi air panas (Hot Spring) berperahu,

memancing, penenangan pikiran, trekking, dan penelitian ekologi Danau

Selanjutnya, di Lumbok Ranau terdapat Desa Wisata “Mupadu”. Di sini

wisatawan dapat menikmati aktifitas keseharian masyarakat yang tidak

pernah lepas dari Danau Ranau. Selain itu, bagi wisatawan yang ingin

merasakan nikmatnya kuliner khas Ranau, dapat dicicipi di beberapa Rumah

Makan, seperti RM dan Pemancingan Tepi Ranau, RM Dendi dan RM


87

Gayun. Di desa wisata ini dilengkapi dengan Home stay dan Pondok wisata

dengan harga terjangkau.

3. Wisata peninggalan prasejarah megalitikum Sumberjaya

Di Lampung Barat banyak terdapat peninggalan masa prasejarah.

Bentuknya berbagai macam mulai dari menhir, dolmen, serta arca. Komplek

bangunan ini antara lain: Situs Purbakala Batu Brak, Batu Jagur, situ Batu

Jaya. Pada obyek ini aktifitas yang dapat dilakukan adalah studi penelitian,

apresiasi seni dan budaya.

4. Wisata petualangan Arung Jeram Way Besai

Arung jeram merupakan salah satu olahraga petualangan yang cukup

meningkatkan adrenalin. Saat ini di beberapa tempat termasuk di Lampung

Barat sudah menjadi atraksi wisata. Cukup aman dilakukan oleh remaja dan

dewasa. Aliran sungai yang membentur hamparan batu permukaan Way

Besai membentuk jeram – jeram dengan lintasan jeram sekitar 5 km yang

asyik untuk diarungi. Memiliki jeram kelas II dan III menjanjikan aktivitas

yang layak dan aman. Titik awal terletak di pekon Sukajaya, sekitar 59 km

dari Liwa.

e. Rest Area Sumberjaya

Kawasan ini cocok untuk melepas lelah setelah perjalanan dari atau

menuju Bandarlampung. Dari area ini kita dapat menikmati keindahan

pemandangan alam dan hamparan hijau perkebunan kopi. Dikejauhan

tampak liukan Way Besai bagai ular panjang membelah pegunungan. Di


88

wilayah ini juga dapat ditemui beberapa pengolahan kopi organik. Tepat di

depan rest area terdapat sebuah masjid yang sangat representatif.

f. Air Terjun Sepapa Kiri dan Sepapa Kanan Taman Nasional Bukit Bukit

Selatan (Warisan Dunia)

Air terjun Sepapa Kiri dan Sepapa Kanan, terletak di dalam kawasan

hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Taman Nasional ini sendiri

telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia karena memiliki

keanekaragaman hayati baik dari segi vegetasi hutan, flora dan fauna serta

sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan dunia. Tumbuhan yang menjadi

ciri khas taman nasional ini adalah bunga bangkai jangkung, bunga bangkai

raksasa, dan anggrek raksasa/tebu. Sedangkan habitat fauna langka seperti

burung tokhtor Sumatera, rangkong paruh merah, gajah dan sumatera,

beruang madu dan lainnya juga mendiami Taman Nasional ini.

Kawasan ini merupakan taman nasional terbesar ke-3 pulau sumatra,

dengan luas lebih kurang 358.800 Ha, membentang dari ujung selatan

Propinsi Lampung bagian barat hingga bagian selatan Propinsi Bengkulu.

Diujung selatan taman nasional ini terdapat danau menjukut yang

dipisahkann dengan laut hanya oleh pasir pantai selebar puluhan meter.

Sementara bagian tenggara, selatan dan barat Taman Nasional ini dikelilingi

oleh lautan yaitu perairan Teluk Semangka, Tanjung Cina dan Samudra

Indonesia.Air terjun Sepapa Kiri dan Sepapa Kanan dengan ketinggian 60

meter dan 20 meter, dengan suhu rata-rata 22 derajat celcius, wisatawan

akan menikmati kesejukan suasana dan keindahan telaga.


89

C. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lampung Barat dari Sektor

Pariwisata

Besaran kontribusi sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten lampung Barat masih tergolong sangat kecil, hal ini desebabkan

karena pariwisata pada Kabupaten Lampung Barat belum sepenuhnya dikelola

secara baik. Destinasi wisata sampai saat ini yang dikelola hanya pada KWT

Seminung Lumbok Resort, Rest Area, dan Wisata Arung jeram Way Besai.Dari

KWT Seminung Lumbok Resort retribusi yang diperoleh yaitu dari penyewaan

hotel serta tiket masuk, dari Rest Area berasal dari tiket masuk dan dari wisata

arung jeram berasal Way Besai dari penyewaan perlengkapan arung jeram dan

penyewaan perahu karet. Namun meskipun dampaknya terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Lampung Barat masih sangat kecil namun pariwisata

memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) yaitu

terhadap sektor akomodasi seperti hotel, rumah makan, dan perdagangan produk

daerah.

Pariwisata tentu saja memberikan kontribusi pada sektor akomodasi (hotel),

rumah makan, dan perdagangan produk daerah. Dari kegiatan wisata, para

wisatawan tentu saja memerlukan tempat penginapan sementara bagi para

wisatawan yang datang dari berbagai tempat. Hotel dapat memberikan efek

penting bagi perkembangan daerah, selain sebagai bentuk jasa pemenuhan

akomodasi wisata daerah hotel juga memiliki peranan yang cukup signifikan

dalam perekonomian daerah setempat. Selain dari akomodasi para wisatawan

tentu juga membutuhkan konsumsi selama melakukan kegiatan wisatanya. Seperti


90

yang kita ketahui bahwa kuliner pada setiap daerah tentu saja berbeda dan

memiliki ciri khas yang berbeda pula pada setiap daerahnya dari keunikan inilah

yang tentunya membuat para wisatawan tertarik untuk mencoba kuliner yang

terdapat disuatu daerah dimana ia berwisata, tentunya dari sektor rumah makan ini

juga mendapatkan kontribusi dari kegiatan wisata seperti penyerapan tenaga kerja

juga perekonomian daerah. Selain dari sektor akomodasi dan rumah makan

kontribusi yang diberikan dari pariwisata adalah dari sektor perdagangan produk

daerah, di Kabupaten Lampung Barat kegiatan wisata yang dilakukan para

wisatawan tentu saja berpengaruh terhadap penjualan produk khas daerah seperti

industri kopi luak yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Lampung Barat.

Karena kurangnya jumlah pengunjung yang datang tentu juga berpengaruh

terhadap besarnya retribusi yang didapatkan dari sektor pariwisata ini, bisa

dikatakan tempat-tempat wisata di Lampung Barat hanya ramai ketika hari-hari

besar saja dan ketika pemerintah mengadakan event-event kepariwisataan.

Wisatawan yang datang juga kebanyakan hanya wisatawan dari dalam daerah

Lampung Barat sangat jarang sekali wisatawan asing yang datang, maka

menyikapi hal ini pemerintah mengupayakan membuat pariwisata di Lampung

Barat semakin dikenal di kawasan nasional dan internasional.

Tabel 3.6
Realisasi Pendapatan Tempat Wisata
Tahun KWT Lumbok Rest Area Arung Jeram Jumlah
Seminung Sumber Jaya Way Besai
2011 700.000,00 445.000,00 - 1.145.000,00

2012 550.000,00 685.000,00 - 1.235.000,00

2013 670.000,00 2.994.000,00 - 3.664.000,00


91

2014 350.000,00 7.776.000,00 940.000,00 9.066.000,00

2015 400.000,00 - 700.000,00 1.100.000,00

Sumber: Data Diolah Dinas PPKAD Kabupaten Lampung Barat

D. Pembangunan dan Pengelolaan Pariwisata pada Kabupaten Lampung Barat

1. Pembangunan pariwisata Kabupaten Lampung Barat

Pembangunan dan pengelolaan pariwisata Kabupaten Lampung Barat

telah diatur dalam suatu Perda Kabuapaten Lampung Barat Nomor 2 Tahun

2016 yang berisi tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah

(RIPPDA) yaitu suatu pedoman pembinaan dalam pembangunan kawasan

pariwisata, dan daya tarik wisata, sarana dan prasarana wisata, pemasaran

pariwisata, promosi Pariwisata, kelembagaan kepariwisataan, sumber daya

manusia (SDM) kepariwisataan, serta investasi pembangunan di bidang

kepariwisataan.Dalam RIPPDA BAB IV tentang tujuan dan konsep

pembangunan bagian kesatu pasal 6

a. Kedudukan RIPDA:

(1)Sebagai pedoman dan dasar hukum dalam penyusunan program

pembangunan pariwisata daerah

(2)Sebagai landasan penyusunan rencana detail pembangunan pariwisata

daerah

b. Fungsi RIPDA:

(1)Pedoman pembangunan pariwisata

(2)Pedoman bagi pengelolaan kawasan wisata yang potensial


92

(3)Pedoman pembinaan dalam pembangunan kawasan pariwisata, daya tarik

wisata, sarana dan prasarana pariwisata, pemasaran pariwisata, promosi

pariwisata, kelembagaan kepariwisataan, sumber daya manusia

kepariwisataan, serta investasi pembangunan di bidang kepariwisataan

(4)Landasan bagi pengawasan dan pengendalian pembangunan pariwisata,

obyek dan daya tarik wisata.

c. Tujuan RIPPDA adalah :

1) Mengintegrasikan pembangunan kawasan pariwisata daerah dengan

arahan tata ruang dan pembangunan infrastruktur daerah dalam

mewujudkan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat dan wisatawan.

2) Merupakan prinsip berwawasan lingkungan dalam perencanaan produk

pariwisata.

3) Memantapkan potensi alam dan budaya masyarakat sebagai identitas

pariwisata daerah.

4) Mengembangkan pemasaran pariwisata yang terpadu, beretika,

informatif, dan komunikatif sehingga mampu memperkuat citra daerah

sebagai kabupaten kreatif.

5) Memperkuat sistem industri pariwisata daerah melalui pembangunan

keterkaitan dengan industri kreatif masyarakat

6) Membangun sistem kelembagaan pemerintah, industri pariwisata,

maupun masyarakat yang secara mandiri mampu mengendalikan

pembanguan pariwisata, sekaligus menarik minat investor untuk

mengembangkan produk pariwisata yang ramah lingkungan dan


93

7) Mengembangkan struktur pemerintah dan sistem pembangunan sumber

daya manusia yang kompeten dan berbudaya dalam mendorong industri

pariwisata untuk mengembangkan pariwisata kreatif dan berwawasan

lingkungan.

d. Konsep pembangunan pariwisata di Daerah adalah:

1) Pembangunan berkelanjutan, yaitu pembangunan obyek wisata yang

mengoptimalkan manfaat dan keselarasan sumber daya alam dan sumber

daya manusia secara terus-menerus.

2) Perwilayahan dan kluster pembangunan, yaitu mencakup aspek fungsi

wilayah dan perspektif tata ruang wilayah

3) Pendekatan kesesuaian produk pasar, yaituditujukan untuk

mengembangkan kepariwisataan yang sesuai dengan kebutuhan pasar

dan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang ada.

4) Manajemen strategis, yaitu merupakan sistem dan mekanisme yang

dirancang untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terarah

pada tujuan strategis pembangunan pariwisata.

5) Sinergi stakeholders, yaitu merupakan suatu keselarasan sistem dan

hubungan antar pemangku kepentingan pariwisata (stakeholders) terkait

agar tercipta situasi yang kondusif bagi pembanguan pariwisata

6) Pelestarian lingkungan, yaitu harus memperhatikan kelestarian

lingkungan dan semua produk wisata yang dihasilkan harus ramah

lingkungan, sehingga lingkungan aslinya tetap lestari


94

Perda Kabupaten Lampung Barat N0. 2 Tahun 2016 tentang RIPPDA

BAB V tentang kebijakan dan strategi pembanguan pariwisata RIPPDA

mencakup 4 (empat) pembanguan kepariwisataan.

e. Pembangunan Kepariwisataan

1) pembangunan destinasi pariwisata

a) sektorialisasi daerah tujuan wisata

(1)Perencanaan pembangunan wilayah pengembangan pariwisata dan

daerah tujuan wisata unggulan.

(2)Penegakan regulasi pembangunan wilayah pengembangan

pariwisata dan tujuan wisata unggulan.

(3)Pengendalian implementasi pembangunan wilayah pengembangan

pariwisata dan daerah tujuan wisata unggulan.

b) pembangunan daya tarik wisata

(1)pengembangan rintisan daya tarik wisata untuk menginisiasi

pembentukan wilayah pengembangan pariwisata.

(2)Pembangunan daya tarik wisata untuk mendorong kunjungan

wisatawan dan pembentukan pasar industri wisata.

(3)Pemantapan daya tarik wisata untuk memperbesar arus kunjungan

wisatawan domestik dan internasional serta membangun industri

pariwisata berkelanjutan.

c) pembangunan sarana prasarana pendukung wisata


95

(1)Membangun fasilitas-fasilitas khusus pariwisata dan prasarana

umum untuk mendukung pengembangan rintisan kawasan

pariwisata.

(2)Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana umum dan fasilitas

pariwisata guna mendorong pertumbuhan daya saing wilayah

pengembangan pariwisata.

d) pembangunan aksesibilitas dan/atau transportasi perjalanan wisata

(1)Pengembangan moda transportasi dalam mendukung

pengembangan pariwisata daerah.

(2)Pengembangan prasarana transportasi dalam mendukung

pengembangan pariwisata daerah.

(3)Pengembangan sistem transportasi dalam mendukung

pengembangan pariwisata.

e) pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata

(1)pengembangan usaha ekonomi kreatif masyarakat bidang sektor

kepariwisataan.

(2)Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan

kepariwisataan.

(3)Penguatan kesadaran masyarakat akan lingkungan wisata.

f) permodalan sektor pariwisata.

(1)Menumbuhkembangkan permodalan sektor pariwisata baik dalam

maupun luar negri dalam industri pariwisata.


96

(2)Memperbanyak promosi penanaman modal di bidang pariwisata

baik di dalam negri maupun luar negri.

2) Kebijakan dan strategi pemasaran pariwisata

a) pengembangan pasar wisatawan, yaitu mengembangkan segmen

pasar wisatawan untuk optimalisasi pengembangan pasar berbasis

destinasi wisata yang disesuaikan dengan keunikan potensi daya

tarik wisata.

b) pemantapan brand image (Pencitraan) daerah tujuan wisata, yaitu

mengembangkan citra pariwisata sebagai destinasi wisata yang

aman, nyaman, dan berdaya saing.

c) pembangunan kemitraan pemasaran pariwisata

(1)Mengembangkan peran dan keikutsertaan media elektronik dan

media cetak dalam mempromosikan wisata daerah kabupaten

Lampung Barat.

(2)Membangun sinergisitas antar pemangku kepentingan pariwisata.

3) Pembangunan industri sektor kepariwisataan.

a) penguatan struktur pengelolaan kepariwisataan, mempererat fungsi,

dan hubungan kemitraan antar pengelola industri pariwisata untuk

meningkatkan daya saing industri pariwisata.

b) peningkatan daya saing produk wisata

(1)meningkatkan daya saing produk pariwisata dalam hal obyek

daya tarik wisata.


97

(2)Meningkatkan daya saing produk pariwisata dalam hal fasilitas

pariwisata.

c) pembangunan hubungan kerja sama usaha pariwisata.Yaitu,

mengembangkan model kerjasama antar pemangku kepentingan

pariwisata daerah Lampung Barat yakni pemerintah daerah,

pengelola pariwisata, dan masyarakat.

d) pengembangan tanggung jawab terhadap lingkungan. yaitu,

memanajemen usaha pariwisata yang mengacu kepada prinsip

pembangunan kepariwisataan yang berwawasan lingkungan.

4) pembangunan kelembagaan pariwisata

a) penguatan organisasi kepariwisataan

(1)pembenahan struktur organisasi kepariwisataan di tingkat

Kabupaten.

(2)optimalisasi kemitraan usaha antar pemangku kepentingan

pariwisata yakni pemerintah daerah, swasta dan masyarakat.

(3)Optimalisasi koordinasi antar dinas.

b) pembangunan sumber daya manusia di bidang pariwisata

(1)percepatan dan peningkatan mutu institusi pendidikan

kepariwisataan.

(2)Optimalisasi kompetensi SDM dan pendidik SDM pariwisata.

(3)Peningkatan kuantitas SDM industri Pariwisata..

c) penelitian, pembangunan, dan inovasi pariwisata. Yaitu,

meningkatkan penelitian, penegmbangan, dan inovasi yang


98

berorientasi pada pengembangan industri pariwisata, destinasi

pariwisata, pemasaran pariwisata dan kelembagaan dan SDM

pariwisata.

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Unggulan Kabupaten

Lampung Barat

Destinasi Pariwisata Lampung Barat memiliki berbagai ragam bentuk

dengan ciri kekhasan dan keunggulannya masing-masing. Kawasan Wisata

Terpadu Seminung Lumbok Resort, Kawasan TNBBS, Wisata Arung Jeram

Way Besai, Panas Bumi dan Touring di Suoh, Sentra Peternakan Kopi Luwak

Gunung Pesagi dan lainnya yang masih perlu dikembangkan dan ditingkatkan

kualitasnya, sehingga arus kedatangan wisatawan akan meningkat.

Tabel 3.7
Kawasan Strategis Pembangunan Pariwisata Daerah Lampung Barat
NO KAWASAN STRATEGIS NAMA OBJEK LOKASI
PEMBANGUNAN PARIWISATA WISATA
1 Kawasan Obyek wisata alam Gunung pesagi Kecamatan belalau
(gunung pesagi dan sekitarnya)
2 Kawasan objek ekowisata
a. kawasan hutan kemasyarakatan Hutan Pekon Pura Jaya Kec.
dan sekitarnya kemasyarakatan Tebu
b. Kawasan TNBBS dan (1)
sekitarnya Air terjun sepapa Kubu perahu
kiri
Air terjun sepapa Kubu perahu
kanan
Danau minyak Sukamarga, kec. Suoh
Danau asam Sukamarga, kec. Suoh
Danau lebar Sukamarga, kec. Suoh
Letusan panas Sukamarga, kec. Suoh
99

bumi
Danau tapir Kec. Sekincau
Air panas Kecamatan sekincau
c. kawasan Percontohan Kebun Kawasan Pekon Hanakau Kec.
Kopi dan Sekitarnya Percontohan Sekincau
Kebun Kopi
(AEKI)
d. Kawasan Kebun Raya Liwa dan Kebun Raya Liwa Pekon Kubu Perahu
Sekitarnya kec. Balik Bukit
e. Kawasan Sentra Kopi Organik Sentra Kopi Kec. Air Hitam
dan Sekitarnya Organik
f. Kawasan Agro Wisata dan Agro Wiasta Kec. Sekincau
Sekitarnya Sekincau
Agro Wisata Kec. Balik Bukit
Balik Bukit
g. Kawasan Budidaya Benih Ikan Budidaya benih Kec. Sumber jaya
(BBI) Dan sekitarnya ikan (BBI)
h. Kawasan rest area dan Rest area Pekon sindang pagar
sekitarnya Kec. Sumber jaya
i. Kawasan puncak gerday dan Puncak gerday Pekon Negri Ratu
Sekitarnya Kembahang Kec. Batu
Brak
3 Kawasan Obyek Wisata Tirta
a. Kawasan Danau dan sekitarnya
Danau Ranau Kec. Lumbok
Seminung
Air Panas Pekon Keagungan,
kec. Lumbok
Seminung
Seminung Pekon Keagungan,
Lumbok Resort kec. Lumbok
dan sekitarnya Seminung
Desa wisata Kagungan, kec.
Keagungan Lumbok Seminung
100

Taman Kota Ham Liwa, Balik Bukit


Tebiu
b. Kawasan Air Terjun dan Air Terjun Buay Pekon Buay Nyerupa,
Sekitarnya Nyerupa Kec. Sukau
Curug Langgar Pekon Tanjung Raya
Kec. Sukau
Air Terjun Way Negri Ratu, Kec. Batu
Tutung Brak
Air Terjun Sinar Kec. Sekincau
Sari
Air Terjun Kec. Way Tenong
Padang Tambak
c. Kawasan Sungai dan Sekitarnya Arung Jeram Way Pekon Sukajaya Kec.
Besai Sumber jaya
d. Kawasan Air Panas dan Air Panas Pekon Banding Rejo
Sekitarnya Kec. Suoh
Air Panas Pekon Sukaraja Kec.
(Gemburak) Way Tenong
Kawasan obyek wisata budaya
dan sejarah
a. Kawasan Situs Purbakala dan Situs purbakala Pekon Pura Jaya Kec.
sekitarnya Batu Brak Tebu
Situs Telaga Pekon Muara Jaya
Mukmin Kec. Kebun Tebu
b. Kawasan situs purbakala dan Situs purbakala Pura Jaya Kec. Tebu
sekitarnya Batu Brak
Situs Way Pekon Lumbok Kec.
Lumbok Lumbok Seminung
Situs pesiwon Pekon Lumbok Kec.
Lumbok Seminung
Situs Batu Kubah Pekon Bahway, Kec.
Balik Bukit
Situs Batu Johor Pekon Lumbok, Kec.
101

Lumbok Seminung
Situs Batu Kec. Batu Ketulis
Kebayan
Makam Si Pahit Pekon Suka Banjar,
Lidah dan si Mata Kec. Lumbok
Empat Seminung
c. Kawasan Rumah Adat dan Rumah adat Paksi Pekon Tanjung Raya,
Sekitarnya Buay Nyerupa Kec. Sukau
Rumah Adat Pekon Balak, Kec.
Paksi Buay Batu Brak
Pernong
Rumah adat Paksi Pekon Kembahang,
Buay Bejalan Kec. Batu Brak
Diway
Rumah adat Paksi Pekon Kenali, Kec.
Buay Belunguh Belalau
d. Kawasan rumah tradisional dan Rumah Pekon Hujung Kec.
sekitarnya Tradisional Belalau
Hujung
e. Event Kepariwisataan Festival Skala Lampung Barat
Brak
Sakura Cakak Lampung Barat
Buah
Pentas seni Lampung Barat
Pergelaran Adat Lampung Barat
Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Lampung Barat

Pada program destinasi ini kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan

promosi event kepariwisataan dan program peningkatan sarana dan prasarana

yang ada pada kawasan wisata, khususnya pada Kawasan Wisata Terpadu

Lumbok Seminung, antara lain berupa:


102

1. Pembuatan Gapura

2. Pembuatan Tribun Pertunjukan

3. Pembuatan panggung Terbuka

4. Pembuatan Pagar

5. Pembuatan Jalan Lingkar Baru

6. Pembuatan Gazebo.

Adapun atraksi dan event pertunjukan wisata tahunan yang mengangkat

kawasan danau Ranau akan diselenggarakan kegiatan Gebyar Pesona Lumbok

Ranau, yang mempertandingkan perlombaan berupa Lomba Perahu Hias,

Mengolah Kuliner Khas Danau dan lain lain. Pengembangan pariwisata tentu

saja membutuhkan biaya agar semuanya dapat terlaksana dalam hal

pengembangan pariwisata pada Kabuopaten Lampung Barat Dinas Pariwisata

mendapatkan dana dari pihak pemda sendiri dan juga dari Kementrian

Pariwisata.

Tabel 3.8
Kawasan Prioritas Pembangunan Pariwisata Daerah
No Kawasan Prioritas Nama Obyek Lokasi
Pembangunan Pariwisata Wisata
1 Kawasan Obyek Wisata Alam
Kawasan Gunung Pesagi dan Gunung Pesagi Kecamatan Belalau
Sekitarnya
2 Kawasan Obyek Ekowisata
a. Kawasan Kebun Raya Liwa dan Kebun Raya Liwa Pekon Kubu Perahu
sekitarnya Kec. Balik Bukit

b. Kawasan TNBBS dan TNBBSKubuPerahu:


103

sekitarnya

a. Air terjun Sepapa Kecamatan Balik


Kiri Bukit

b. Air Terjun Kecamatan Balik


Sepapa Kanan Bukit

TNBBS Suoh:
a. Danau Asam Kecamatan Suoh

b. Danau Minyak Kecamatan Suoh

c. Danau Lebar Kecamatan Suoh

d. Letusan Panas Kecamatan Suoh


Bumi

TNBBS Sekincau
a. Danau Tapir Kecamatan Sekincau

b. Air Panas Kecamatan Sekincau

c. Kawasan Rest Area dan Rest Area Pekon Sindang Pagar


Sekitarnya Kec. Sumber Jaya

3 Kawasan Obyek Wisata Tirta


a. Kawasan Danau Ranau dan Danau Ranau Kec. Lumbok
Sekitarnya Seminung
Air Panas Kec. Lumbok
Seminung
Seminung Lumbok Kec. Lumbok
Resort dan Seminung
Sekitarnya
Desa Wisata Kec. Lumbok
Kagungan Seminung
104

b. Kawasan Ham Tebiu dan Taman kota Ham Kec. Balik Bukit
Sekitarnya Tebiu

c. Kawasan arung jeram Way Arung Jeram Way Suka Jaya Kec.
Besai dan sekitarnya Besai Sumber Jaya

4 Kawasan obyek wisata budaya


dan sejarahnya
a. Kawasan situs purbakala Batu
Brak dan sekitarnya

b. Event kepariwisataan Festival Skala Brak Lampung Barat


Sakura cakak buah Lampung Barat
Pentas seni Lampung Barat
Pergelaran adat Lampung Barat
c. Kawasan rumah adat tradisional Rumah adat Paksi Pekon Tanjung Raya,
dan sekitarnya Buay Nyerupa Kec. Sukau
Rumah adat Paksi Pekon Balak Kec.
Buay Pernong Batu Brak
Rumah adat Paksi Pekon Kembahang
Buay Bejalan Kec. Batu Brak
Diway
Rumah adat Paksi Pekon Kenali Kec.
Buay Belunguh Belalau
d. Kawasan Rumah Tradisional Rumah tradisional Pekon Hujung Kec.
dan Sekitarnya Belalau

Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Lampung Barat
105

3. Pengelolaan pariwisata Kabupaten Lampung Barat

Pariwisata pada Kabupaten Lampung Barat sangat banyak dan juga

beragam jenisnya namun baru 3 destinasi wisata sampai saat ini dikelola oleh

pemerintah yaitu KWT Seminung Lumbok Resort, Rest Area Sumber Jaya, dan

Wisata Arung Jeram Way Besai sementara tempat-tempat wisata yang lainnya

pengelolaannya hanya dari swadaya masyarakat.1Untuk tempat wisata yang

telah dikelola, pengelolaan tempat wisata yang dilakukan oleh pemerintah yaitu

dengan membangun sarana penunjang wisata agar menumbuhkan minat

wisatawan untuk datang ke tempat wisata tersebut, pada KWT Lumbok

Seminung pemerintah mengelola tempat penginapan berupa hotel dan kotage,

menyiapkan petugas kebersihan juga petugas keamanan, dan pemerintah

membangun jalan menuju ke danau agar wisatawan yang datang dapat akses

dengan mudah menuju danau. Pada Rest Area sumber Jaya pemerintah

menyiapkan petugas kebersihan, petugas keamanan dan petugas penjaga pintu

masuk. Sedangkan pada Wisata Arung Jeram Way Besai pemerintah

menyiapkan perahu karet sebagai sarana pendukung kegiatan arung jeram.

Untuk tempat wisata yang masih dikelola dengan swadaya masyarakat

sedangkan yang dimaksudkan disini adalah pemerintah mengswadayakan

masyarakat melalui sosialisasi kepariwisataan pada masyarakat yang tinggal di

sekitar tempat wisata untuk menjaga tempat wisata tersebut dan memberikan

pengetahuan mengenai bagaimana pariwisata yang ada dan menjaga tempat

1
Wawancara dengan Ibu Lisa selaku kepala bidang perencanaan pariwisata Kabupaten
Lampung Barat, tanggal 12 Mei 2016
106

wisata tersebut dari kerusakan yang diakibatkan oleh para wisatawan yang

datang.

Pariwisata yang saat ini dikelola oleh pemerintah dilakukan perbaikan

infrastruktur, penyediaan sarana dan prasarana penunjang wisata serta daya

dukung lainnya seperti penyediaan toilet umum, tempat-tempat kuliner, serta

fasilitas bermain anak agar para wisatawan berminat untuk datang berwisata ke

tempat itu di waktu lain bukan hanya sekedar untuk sekali datang. Namun

perbaikan ini tidak dapat serta merta dilaksanakan melainkan secara bertahap

hal ini dikarenakan kurangnya biaya yang dibutuhkan dan mengingat

kurangnya minat wisata para wisatawan. Selain dari kurangnya minat

wisatawan penyebab yang lain juga pemerintah belum secara rutin memungut

retribusi dari tempat wisata yang ada, retribusi hanya dipungut ketika hari-hari

besar seperti pada hari raya, dan hari-hari libur besar lainnya, alasan mengapa

pemerintah tidak rutin memungut retribusi selain pada hari-hari besar

dikarenakan wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata sangat sedikit

sedangkan pemerintah memerlukan biaya untuk membayar jasa para petugas

penjaga tempat wisata.

Pariwisata pada kabupaten lampung Barat tidak hanya pariwisata alam

saja yang dikelola tetapi juga wisata budayanya. Wisata budaya ini dilestarikan

agar generasi masa mendatang tidak melupakan bahkan agar tidak sampai

mengetahui kebudayaan pada masa terdahulunya maka budaya pada Kabupaten

Lampung ini mulai diperkenalkan kembali pada masyarakat dengan cara

melakukan pembinaan. Pembinaan yang dilakukan tersebut adalah dengan cara


107

membuat dan membina beberapa kelompok atau sanggar seni lalu dengan

menyiapkan beberapa pelatih untuk membina kelompok-kelompok tersebut

dengan memperkenalkan kembali kebudayaan dan kesenian daerah antara lain:

a. Hadra

b. Nyambai agung

c. Muwayak

d. Tari tradisional

e. Netah adok

Agar masyarakat antusias dalam mengikuti pembinaan dan pelatihan maka

hal-hal diatas diadakan ketika ada pergelaran festival di Kabupaten

LampungBaratmisalnya di Festifal Skala Beghak maupun Festifal Krakatau

dan Festifal diluar daerah Lampung.2 Dalam uapaya memajukan pariwisata

pada Kabupaten Lampung Barat Pemerintah selaku pengelola Pariwisata

melakukan promosi-promosi guna memperkenalkan pariwisata pada

Kabupaten Lampung Barat dengan cara mengikuti pameran-pameran, dengan

membuat bener-bener pada pinggir jalan raya, melakukan sosialisasi ke

sekolah-sekolah, melalui media sosial serta melibatkan muli mekhanai

Lampung Barat untuk memperkenalkan wisata dan budaya pada semua pihak.

Kurangnya minat wisatawan yang datangdiakibatkan banyak hal salah

satunya karena wisata di Lampung Barat ini belum dikenal oleh masyarakat

2
Wawancara dengan Bapak Nyoman Mulyana selaku kabid Kebudayaan Dinas
Pariwisata Kabupaten Lampung Barat, tanggal 12 Mei 2016
108

luas apa lagi oleh wisatawan asing, maka sangat penting bagi pemerintah

sebagai pengelola untuk lebih gencar lagi mempromosikan pariwisata yang

dimiliki oleh Kabupaten Lampung Barat ini. Wisatawan yang berkunjung ke

Kabupaten Lampung Barat sebagian besar adalah wisatawan nusantara

sementara wisatawan mancanegara jumlahnya hanya sedikit atau hanya

setengahnya dari wisatawan nusantara, hal lain yang menyebabkan retribusi

dari pariwisata ini jumlahnya sangat kecil adalah pemecahan daerah krui yang

tadinya masuk kedalam kabupaten Lampung Barat namun sejak tahun 2013

daerah Krui memisahkan diri dari Kabupaten Lampung Barat dan membentuk

Kabupaten Sendiri menjadi Kabupaten Pesisir Barat. Seperti yang diketahui

daerah pantai Krui adalah daerah wisata yang sangat diminati oleh para

wisatawan nusantara dan mancanegara. Hal ini dapat dilihat dari tabel di

bawah ini.

Tabel 3.9
Data wisatawan tahun 2011-2015
Tahun Nusantara Mancanegara
2011 17.599 9.928
2012 17.945 10.321
2013 13.646 365
2014 13.735 412
2015 13.825 421

Sumber:Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Lampung Barat
109

Tabel 3.10
Daftar tarif tempat wisata
NO NAMA TEMPAT SUMBER PENDAPATAN TARIF
WISATA
1 KWT Lumbok Tiket
Seminung Mobil Rp. 5.000,00
Motor Rp. 3.000,00
Orang (dewasa) Rp. 3.000,00
Orang (anak-anak) Rp. 2.000,00
Biaya sewa hotel per
malam
Delux
Menghadap gunung Rp. 355.000,00
Menghadap danau Rp. 420.000,00
Standar
Menghadap gunung Rp. 225.000,00
Menghadap danau Rp. 290.000,00
Biaya sewa kotage
Type kijang Rp. 950.000,00
Type kenui Rp. 500.000,00
2 Rest Area Sumber Tiket masuk
Jaya Mobil Rp. 5.000,00
Motor Rp. 3.000,00
Orang (Dewasa) Rp. 3.000,00
Orang (Anak-anak) Rp. 2.000,00
3 Arung Jeram Wai Sewa perahu Karet untuk Rp. 650.000,00
besai 5 Orang termasuk biaya
pemandu

Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Lampung Barat

Anda mungkin juga menyukai