A. Kompetensi Utama
B. Pendahuluan
administratif semata, tetapi lebih dari itu ialah mengandung makna sosio kultural.
Oleh sebab itu suku bangsa Minangkabau memiliki konsepsi wilayah yang berbeda
yakni Pusat Alam Minangkabau sebagai daerah inti, dan Rantau sebagai bagian luar
(feri feri). Pusat Alam Minangkabau dianggap sebagai daerah asal orang
C. Materi
1. Alam Minangkabau
geografis dan kebudayaan. Dengan kata lain, Alam Minangkabau tidak hanya
mengacu kepada pengertian fisik (geografis) belaka, melainkan juga mangandung arti
kuluural.
produk budaya yang diperkenalkan oleh bangsa barat atau asing lainnya. Hal ini
terlihat dari cerita klasik Minangkabau, seperti yang tergambar dalam tambo. Dalam
tambo dijelaskan tentang batas geografis Alam Minangkabau sebagai berikut: “Dari
Sikilang Aie Bangih, hinggo Taratak Aie Hitam. Dari Durian Ditakuak Rajo hinggo
Sialang Balantak Basi”. Ungkapan geografis tersebut bisa dirinci sebagai berikut:
Utara.
Bungo) Jambi.
konsep geografis (wilayah) utama, yakni: daerah inti (Darek), dan Daerah Pinggiran
Darek (Luhak) adalah daerah inti atau Pusat Alam Minangkabau yang
dianggap sebagai cikal bakal suku bangsa Minangkabau. Daerah Darek terdiri dari
tiga luhak, yakni: Luhak Tanah Datar, Luhak Agam, dan Luhak Limo Puluh Koto.
Dalam konsepsi budaya Minangkabau Luhak Tanah Datar dianggap sebagai daerah
tertua, karena dalam mitologi dikatakan bahwa nenek moyang suku bangsa
Minangkabau berasal dari Pariangan Padang Panjang, yakni sebuah daerah yang
terletak di kaki Gunung Merapi di kawasan Luhak Tanah Datar (M.D. Mansoer, 1970:
2-3). Namun dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh ahli-ahli arkeologi
Sumatera Barat ada bukti baru bahwa sebenarnya luhak yang tertua itu adalah Limo
Puluh Koto. Hal ini terutama didasarkan atas temuan benda-benda arkeologis di
daerah Luhak Limo Puluh Koto, seperti menhir (batu tagak). Dalam temuan itu
ternyata menhir-menhir di kawasan Luhak limo Puluh Koto jauh lebih tua
dibandingkan menhir yang berada di kawasan Luhak Tanah Datar. Di samping itu
Minangkabau yang pondasinya sudah dibangun sejak masa pra sejarah, yaitu: prinsip
Minangkabau. Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan Rantau. Paling tidak ada dua
rantau penting orang Minangkabau: pertama, Rantau Pesisir, yakni daerah dataran
rendah di sebelah barat Bukit Barisan yang berbatasan langsung dengan Samudera
Hindia; dan kedua, daerah sekitar aliran sungai yang bermuara ke arah timur Alam
Minangkabau, yang lebih dikenal dengan sebutan Ekor Rantau dan Kepala Rantau.
mengalami peruluasan. Konsep yang pada mulanya hanya digunakan untuk menyebut
digunakan juga untuk menyebut penyebaran orang Minangkabau keluar Pusat Alam
dengan suku bangsa Minangkabau. Fenomena ini juga ditemukan di bebrapa daerah
lainnya, seperti Kedah (Malaysia), dan Brunai Darussalam (Jane Drakard, 1993: 4) .
dari daerah darek (luhak), yang terdiri dari tiga daerah, Luhak Tanah Data, Luhak
Agam, Luhak Limo Puluah Koto, yang biasanya disebut dengan "Luhak Nan Tigo".
cukup terkumpul maka mereka akan kembali untuk modal dan membangun kampung
halaman.
yang berhulu ke Bukit Barisan dalam daerah Luhak Nan Tigo dan bermuara ke Selat
Malaka (Laut Cina Selatan). Sungai-sungai itu adalah Batang Sinamar dan Batang
Lampasi di Luhak Limo Puluah Koto, Batang Agam, Batang Antokan dan Batang
Palupuah di Luhak Agam serta Batang Anai, Batang Selo dan Batang Umbilin di
Luhak Tanah Data, yang kesemuanya itu membentuk Sungai Rokan dan Sungai
Kampar.
penghulu nagari.
Dengan demikian Luhak merupakan kelompok nagari sebagai suatu unit
teritorial politik yang mandiri di bawah naungan Dewan Penghulu Nagari, dan tidak
mewakili kekuasaan raja seperti disebutkan di atas. Dalam kondisi demikian posisi
mereka tidaklah terlalu besar (Djoko Suryo, dkk, 2001: 153 – 154). Dalam konteks
seperti inilah munculnya ungkapan Minangkabau: “Raja benar raja disembah, raja
berubah nama menjadi Sumatra Weskust (Sumatera Barat), dan kawasan luhak
Perubahan yang lebih parah justru terjadi di masa Orde Baru, di mana nagari
diganti dengan desa sebagaimana lazimnya di daerah Jawa. Bahkan seringkali nagari
dipecah ke dalam unit-unit desa. Dalam era reformasi ini ada usaha untuk
membangun kembali nagari sebagai desa tradisional orang Minangkabau, namun ini
berkepanjangan.
D. Rangkuman
daerah inti, dimana suku bangsa Minangkabau berasal. Pusat Alam Minangkabau
terdiri dari tiga Luhak, yakni: Luhak Tanah Datar, Luhak Agam, dan Luhak Lima
kemudian membuka daerah (nagari) baru di luar Pusat Alam Minangkabau. Dalam
terminologi budaya Minangkabau daerah ini kemudian disebut dengan rantau. Daerah
rantau ini ada yang menyusuri bagian pedalaman selingkar Bukit Barisan, serta
menyusuri hulu hulu sungai besar. Di samping itu ada juga yang dibuka menyusuri
E. Tugas
F. Evaluasi
Minangkabau sejak masa lalu hingga saat sekarang ini? Jelaskan dengan
contoh !