a. Tambo, dikenal sebagai sebuah karya sastra sejarah yang menceritakan asal usul
dari suku bangsa asal usul dari sebuah negeri serta adat istiadat negeri
Minangkabau. Dengan teks yang menggunakan bahasa Melayu yang memiliki
banyak pengaruh bahasa Minangkabau dan berbentuk bahasa prosa biasa bukan
bahasa berirama (Suryami, 2014). Tambo ditemukan di daerah Minangkabau
sekitar pada abad 17-19 di mana Kamboja dijadikan sumber sejarah. Kamu
sebenarnya kamu sendiri memiliki kekurangan salah satu persyaratan sebagai
sumber yang otentik. Hal demikian disebabkan oleh beberapa yang tidak dapat
disebutkan secara pasti namun tamu sendiri tetap tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat Minangkabau. Berdasarkan sumber yang ditulis oleh
(Amir Sjarifuddin:2011) dalam penetapan tambo sebagai sumber penulisan
sejarah masyarakat Minangkabau, pertama tambo sebagai salah satu bentuk dari
tradisi peninggalan sebuah ekspresi kultural kehidupan masyarakat di waktu
tertentu (Rizal Mustansyir dan Musnal Munir, 2009). Di dalam tambo alam yang
dikutip beberapa kalimat bahwa nenek moyang suku Minangkabau berdatangan
dari tanah basah atau India Selatan yang menempuh perjalanan laut. Pada zaman
yang panjang di mana perkembangan penduduk dan penyebaran ke seluruh
pelosok yang dimulai dari taratak, dusun, koto dan nagari berjalan menurut
perkembangan semestinya yang terdengar berita terbentuknya kerajaan-kerajaan
yang membawa naiknya nama Minangkabau kegelanggang sejarah (Di kutip dari
karya Drs. Mid Jamal, 1985: 32 dan 37-38).
REFERENSI :
Nurdin, Amin dan Rido, A. (2020). Identitas dan Kebanggaan Menjadi Orang Minangkabau :
Pengalaman Perantau Minang Asal Nagari Sulit Air.
Suryami. (2014). Konsep Kepimpinan Dalam Tambo Minangkabau (Leadership Concept in
Tambo Minangkabau). Kandai, 10(2), 203–215.
Syafyahya, L. (n.d.). 100354-ID-kata-penunjuk-ukuran-dalam-masyarakat-mi.pdf.
Yendra. (2016). Wujud Kias Dalam Tambo Minangkabau. Gramatika STKIP PGRI Sumatera
Barat, 2(2), 133–145. https://doi.org/10.22202/jg.v2i2.736
Zed, M. (2010). Hubungan Minangkabau dengan Negeri Sembilan. Dialog Kesejahteraan III
Antara Organisasi Profesi Sejarah Indonesia (MSI) Dan Persatuan Sejarah Malaysia (PSM), 4.