Disusun Oleh:
NIM: F061201045
Universitas Hasanuddin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Migrasi merujuk kepada perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain, baik itu
dalam skala lokal, nasional, atau internasional. Migrasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor
dan memiliki dampak yang signifikan pada individu, komunitas, dan negara-negara yang
terlibat. Migrasi seringkali dipandu oleh pertimbangan-pertimbangan yang matang dari para
migran. Beberapa daerah yang menjadi tujuan migrasi seperti daerah-daerah baru, daerah
pemekaran, atau bahkan kota besar yang dipilih sebagai destinasi oleh para migran. Pilihan
ini dibuat berdasarkan sejumlah faktor penting seperti perkawinan, ekonomi, mengikut oleh
keluarga dan lain sebagainya. Hal ini turut di lakukan etnis Mandar.
Migrasi orang Mandar merupakan fenomena yang telah terjadi sejak dahulu. Orang
Mandar, sebagai salah satu kelompok etnis yang tersebar di berbagai wilayah. Orang Mandar
telah mengalami berbagai jenis migrasi dengan sejumlah faktor yang memengaruhi
perpindahan mereka seperti faktor ekonomi, sosial, politik, dan lingkungan serta rasa ingin
meningkatkan kualitas hidup mereka atau mengatasi tantangan ekonomi dan sosial di wilayah
asal mereka.1
Mandar adalah salah satu kelompok etnis yang tinggal di wilayah Sulawesi Barat,
Indonesia dengan Ibukota provinsi Mamuju yang membawahi lima kabupaten, yaitu Mamuju,
Majene, Polewali Mandar, Mamasa, dan Mamuju Utara. Mandar memiliki budaya yang kaya
dan unik, serta sejarah panjang yang melibatkan perdagangan laut dan eksplorasi wilayah
pesisir. Masyarakat Mandar dikenal sebagai pelaut ulung dan nelayan yang handal. Dengan
memiliki tradisi maritim yang kuat yang seringkali mengandalkan laut sebagai sumber utama
mata pencaharian.
1
Abdullah Tahir. 2008. Migrasi Orang Mandar. Jurnal Penelitian Kuriositas. Hal 72.
2
Etnis Mandar, sebagaimana juga para tetangga mereka seperti suku Bugis, Makassar, dan
Bajau, terkenal sebagai para pelaut ulung. Sejak dahulu etnis Mandar memang handal dalam
menjelajahi laut utamanya wilayah Nusantara, keahlian ini memudahkan mereka dalam
berpindah tempat. Terkadang orang Mandar memutuskan untuk tinggal dan menetap di
tempat perantauannya seperti di Banyuwangi terdapat kampung Mandar yang hingga kini
masyrakatnya masih menganut kebudayaan Mandar.2 Tak hanya itu, keberadaan orang
Mandar juga terdapat di Negara tetangga kita yakni Australia, terdapat beberapa imgran
orang Mandar, namun jauh sebelum orang Mandar bermigrasi ke Australia kehadiran Nenek
moyang orang Mandar sudah mengunjungi benua selatan ini sejak ribuan tahun lalu. Hingga
tahun 1970an nelayan Mandar masih menghalau laut Australia. 3 Kebiasaan orang Mandar
dalam merantau dan rasa ingin mengubah hidup berdampak dengan penyebarannya hingga
keberbagai wilayah. Fenomena ini menjadi salah satu pemicu migrasi orang Mandar di
Makassar merupakan ibu kota dari Sulawesi Selatan yang terletak di Indonesia bagian
timur. Dikenal sebagai kota terbesar keempat di Indonesia dan yang terbesar di Kawasan
Timur Indonesia, Makassar memiliki peran penting dalam perekonomian dan infrastruktur
wilayah Indonesia Timur. Sebagai pusat pelayanan di Kawasan Timur Indonesia (KTI),
transportasi dan pemerintahan. Kota ini berfungsi sebagai pusat perdagangan dan jasa,
menghubungkan berbagai sektor ekonomi di daerah sekitarnya dengan menjadi pusat industri
yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Makassar juga sebagai pusat pemerintahan provinsi
2
Andri Setiawan. 2020. Ketika Orang Mandar Berlabuh di Banyuwangi. Penerbit
Artikel Historia Masa Lampau Selalu Aktual. arikel ini menceritakan tentang kebudayaan
bandar yang ada di Banyuwangi. hal ini tentu menjadi bukti keberadaan masyarakat Mandar
sejak masa lampau.
3
Nurhira Abdul Kadir. 2020. Orang Mandar di Australia (Bagian 1). Penerbit Artikel
mandarnews.com. Dalam tulisannya terdapat keberadaan etnis Mandar yang berlabuh hingga
ke Australia.
3
Sulawesi Selatan. Di samping itu, aktivitas tranportasi yang lebih lengkap dan pendidikan
yang lebih maju diantara daerah-daerah Sulawesi Selatan juga menjadi salah satu kota
metropolitan. Dengan itu kondisi Kota Makassar yang lebih berkembang memberikan potensi
kehidupan yang lebih baik, hal ini menjadi daya tarik masyarakat-masyarakat luar untuk
Kedatangan masyarakat luar telah berkontribusi pada peningkatan jumlah penduduk Kota
Makassar. Menurut laporan "Kota Makassar Dalam Angka 2009," pada tahun 2000, jumlah
penduduk Kota Makassar mencapai 1.130.384 jiwa. Dari angka tersebut, terdapat 557.050
jiwa laki-laki dan 573.334 jiwa perempuan, dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 1,65%
selama periode tersebut. Dari jumlah penduduk di atas terdapat beragam etnis seperti Suku
Makassar yang merupakan suku mayoritas. Selain itu, ada juga penduduk dari suku Bugis,
Toraja, Mandar, Buton, Tionghoa, Jawa, dan berbagai etnis lainnya. 4 Semua suku ini hidup
berdampingan secara damai, menciptakan lingkungan yang multikultural, salah satunya suku
Mandar.
Suku Mandar salah satu etnis yang menjalin hubungan baik dengan Makassar sejak
dahulu. Dalam penelitian Abd Rahman Hamid awal hubungan antara suku Mandar dan
Makassar terjalin melalui pelayaran dan perdagangan yang terjalin dari hubungan maritim.
Hubungan ini tidak hanya mencakup pertukaran barang-barang berharga, tetapi juga
menciptakan ikatan kekerabatan yang erat antara kedua kelompok ini melalui perkawinan dan
interaksi budaya. Suku Mandar dan Makassar adalah dua kelompok etnis yang memiliki
tradisi maritim yang kuat. Kedua kelompok ini mengandalkan laut sebagai sumber utama
mata pencaharian mereka.5 Selain itu, Abd Rahman Hamid menjelaskan peran penting orang
4
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. (2023). Kota Makassar [Internet]. [diunduh
2023 Oktober 4]. Tersedia pada: https://sulselprov.go.id/pages/info_lain/22.
5
Abd. Rahman Hamid. 2022. Kebangkita Mandar Abad XVI-XVII Mandar’s Rise In
The XVI-XVII Centuries. Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora.
Hal 193.
4
Mandar dalam perkembangan Makassar utamanya perdagangan maritim yang dijalin sejak
1510-1546 oleh Kerajaan Gowa VII dan seorang putri pedagang Napo Mandar dalam
Hubungan antara keduanya juga dapat terlihat hingga kini, terdapat wilayah yang menjadi
kampung Mandar dan asrama Mandar di kota Makassar. Mereka menjadi penghuni tetap
yang tinggal di wilayah tersebut. Keberadaan etnis Mandar belum di ketahui pasti sebab
akibat mereka migrasi ke Makassar. Namun dalam hasil pencarian literatur yang saya
dapatkan pada tahun 1950an wilayah dari orang-orang Mandar utamanya Majene dan
Mamuju terkena dampak antara konflik DI/TII dan Tentara yang mengakibatkan kekacauan
dan pembakaran di berbagai tempat.7 Selain itu, di tahun 1960 pemerintah setempat mengirim
pelajar dan pegawai negeri ke Makassar dengan tujuan ingin memberikan Pendidikan yang
lebih maju. Menurut Drs. Sarita Pawiloy et al dalam bukunya menjelaskan perkembangan
Pendidikan di Makassar 1965, hal ini memberikan alasan terkait migrasi orang-orang pada
masa itu.8 Hal ini juga di ikuti dengan perkembangan penduduk Makassar pada tahun 1950
hingga 1960 yang signifikan. Kehaluan ini menjadi gambaran jelas dari bagaimana
pertumbuhan penduduk di kota ini mengalami laju cepat, yang digambarkan dalam buku
Sejarah Pendidikan Daerah Sulawesi Selatan.9 Namun isu-isu ini belum di teliti lebih terkait
Penelitian mengenai sejarah migrasi orang Mandar di Makassar pada masa Orde Lama
dan perubahan yang terjadi saat masuknya Orde Baru dianggap sangat penting. Hal ini
6
Abd. Rahman Hamid. 2021. Jaringan Maritim Mandar. Penerbit Ombak. Hal 4.
Dalam buku tersebut penulis menjelaskan jalinan perdagangan antara Kerajaan Gowa dan
pedagangan Mandar yang di jalin sejak abad 16.
7
Abd. Rahman Hamid. 2021. Jaringan Maritim Mandar. Penerbit Ombak. Op. Cit.
Hal 315-322
8
Drs. Sarita Pawiloy et al. 1980. Sejarah Pendidikan Daerah Sulawesi Selatan.
Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi Dan Dokumen Kebudayaan
Daerah 1980 1981. Hal 19.
9
Ibit. Hal 10-11
5
dikarenakan pengetahuan tentang sejarah migrasi orang Mandar di Makassar menjadi kunci
untuk memahami bagaimana jaringan sosial mereka terbentuk dan berkembang hingga saat
ini. Dengan migrasi, bagaimana masyarakat Mandar melalui proses adaptasi sosial dan
ekonomi sejak tahun 1950 hingga 1986. Dengan demikian, penelitian sejarah migrasi orang
Mandar di Makassar membantu kita mengungkap bagaimana sejarah dan dinamika migrasi
Berdasarkan fenomena ini, penulis akan meneliti terkait sejarah migrasi orang Mandar
dan melihat bagaimana orang Mandar bertahan hidup di tanah rantau Makassar. Oleh sebab
itu, judul dari penelitian ini “MIGRASI DAN KEHIDUPAN ETNIS MANDAR DI
2. Bagimana kehidupan sosial orang Mandar. Seperti apa perubahan yang mereka
Dalam penulisan Sejarah dibutuhkan kejelasan mengenai waktu dan peristiwa, hal ini
disebut Batasan masalah. Batasan masalah adalah hal yang sangat penting yang terdiri
dua aspek utama, yaitu batasan spasial dan batasan temporal. Batasan spasial dari
penelitan ini ialah kota Makassar dan untuk Batasan wilayah etnis Mandar penulis
mengambil Mandar wilayah Majene, Mamuju dan Polewali. Dengan batasan temporal
6
Kota Makassar merupakan salah satu wilayah yang berkembang di Indonesia Timur.
Oleh sebab itu kota ini banyak dikunjungi oleh berbagai etnis, salah satu yang paling
banyak di jumpai ialah etnis Mandar. Hal ini dapat di tandai dengan adanya kampung
Mandar yang berlokasi di jalan Rajawali kec. Mariso. Lette. Di Lette terdapat kurang
lebih ratusan kepala keluarga. Masyarakat Mandar di Lette memiliki beragam profesi
yang berbeda-beda tergantung tujuan migrasi mereka. Namun keberadaan orang Mandar
Di samping itu, peneliti memilih kota Makassar sebagai batas spasial sebab Makassar
merupakan wilayah yang berkembang pada masa itu. Menurut penulis dari periode sulit
masyarakat Mandar di tahun 1950 hingga 1960 mengharuskannya pergi dari wilayahnya
sendiri. Di tahun 1960 dari hasil literatur dan wawancara mengatakan perpindahan orang-
orang Mandar rata-rata di sebabkan faktor keinginan memajukan ekonomi dan ingin
mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Di tahun 1970 Makassar merupakan salah satu
wilayah yang menjadi tujuan orde baru dalam peningkatan infastruktur dan industri. Di
akhiri dengan 1986 karena adanya kebijakan penimbunan laut di pesisir Pantai, dimana
tempat kediaman orang Mandar rata-rata berada di pesisir laut, hal ini dapat di buktikan
dengan kehadiran kampung Mandar dan potere pesisir laut Makassar. Penimbunan ini di
Berdasaran pemaparan dari rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan ini ialah
7
2. Untuk mengetahui penyebab orang Mandar bermigrasi ke Makassar yang
Makassar.
rantau mereka.
1. Agar penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi mengenai migrasi sebuah
8
1.6 Tinjauan Pustaka
Pengetahuan tentang sejarah migrasi orang Mandar di Makassar menjadi kunci utama
untuk memahami bagaimana jaringan sosial mereka terbentuk dan terus berkembang
hingga zaman sekarang. Melalui proses migrasi, orang Mandar beradaptasi secara
sosial dan ekonomi di tanah rantau mereka. Dengan demikian, penelitian sejarah
jendela untuk memahami bagaimana sejarah dan dinamika migrasi telah membantu
membentuk jaringan sosial yang kuat di Makassar yang masih berlangsung hingga
saat ini. Studi ini membantu kita merenungkan bagaimana perjalanan migrasi telah
Urbanisasi, Pengangguran dan sektor informal di kota yang di tulis oleh Charis
Manning.10 Buku ini secara keseluruhan berfokus pada permasalahan kemiskinan dan
perubahan sosial ekonomi di pedesaan Indonesia. Dalam konteks tersebut, buku ini
juga mencakup berbagai aspek yang relevan dengan isu tersebut, termasuk
analisis terhadap berbagai kasus yang terjadi di berbagai kota di Indonesia, seperti
Palembang, Ujung Pandang, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Buku ini memulai
dengan membahas masalah tenaga kerja pada tahun 1970 yang memiliki keterkaitan
tersebut.
Kolaka Timur: 1980-2016 yang di tulis oleh Ni’MahAli dan Hadara. 11 Jurnal ini
1980-an. Awalnya, migrasi ini dimulai oleh Ahmad S. bersama keluarganya pada
tahun 1980. Namun, peristiwa migrasi ini semakin meluas pada tahun 1985 ketika
sekelompok orang Mandar dari Pattae secara bersamaan datang ke Desa Peatoa dan
potensi alam yang baik sebab hal ini nantinya akan memperbaiki perekonomian
mereka. Dalam jurnal ini juga disebutkan bahwa hubungan sosial antara orang Pattae
Mandar dan penduduk asli di Kolaka Timur, termasuk di Desa Peatoa, berjalan
dengan baik. Ini menunjukkan bahwa migrasi ini tidak menghasilkan konflik sosial
yang signifikan.
yang di tulis oleh Lesti Heriyanti et al dalam jurnal ini menjelaskan tentang
keberhasilan etnis Bugis sebagai perantau di tanah Jawa. 12 Migrasi etnis Bugis ke
wilayah Jambi telah menjadi bagian dari sejarah panjang sejak kemerdekaan
yang mereka anggap lebih aman dan memiliki jaringan komunitas serupa. Keinginan
untuk meningkatkan taraf ekonomi juga menjadi faktor pendorong migrasi etnis
11
Ni’Mah Ali dan Hadara. 2018. Migrasi Orang Pattae Mandar Ke Desa Peatoa Kecamatan
Loea Kabupaten Kolaka Timur: 1980-2016. Journal Idal of History.
12
Lesti Heriyanti et al. 2020. Sejarah Migrasi Dan Sistem Penghidupan Migran Etnis Bugis
Di Perantauan. Jurnal Masyarkat dan Budaya.
10
Bugis. Seiring dengan migrasi ini, etnis Bugis yang bermukim di perantauan
mengembangkan sistem pencaharian yang erat terkait dengan jaringan modal sosial
Keresidenan Borneo Bagian Selatan dan Timur, 1930-1942 yang di tulis oleh
Mansyur dalam jurnal ini menggambarkan bahwa migrasi Suku Bugis pada masa
awal abad ke-20, terutama antara tahun 1930 hingga 1942. 13 Migrasi ini terjadi pada
keinginan bertahan hidup dan motivasi ekonomi yang mendorong Suku Bugis untuk
pindah. Ketika depresi ekonomi atau malaise melanda daerah asal mereka, migran
Bugis menciptakan strategi adaptasi ekonomi yang unik. Salah satu langkah yang
mereka ambil adalah pembentukan jaringan perikanan orang Bugis pada awal 1930-
an. Selain itu, sebagian migran Bugis juga terlibat dalam usaha pertanian dan
menanam kelapa untuk produksi kopra. Di sektor kelautan, migran Bugis juga
jurnal ini menjelaskan migrasi orang Bugis dengan cara mereka bertahan hidup.
Migrasi Masyarakat Mandar ditulis oleh Abdullah Thahir dalam jurnal ini
migrasi etnis Mandar ke Ujung Lero, mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka di tempat asal mereka. Kondisi
ekonomi yang sulit, kurangnya lapangan pekerjaan, atau berkurangnya sumber daya
Mansyur. 2016. Migrasi dan Jaringan Ekonomi Suku Bugis di Wilayah Tanah Bumbu,
13
Keresidenan Borneo Bagian Selatan dan Timur, 1930-1942. Jurnal Sejarah Citra Lekha.
11
alam bisa menjadi dorongan bagi mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Selain itu, beberapa individu atau keluarga memiliki hasrat untuk mencoba hal-hal
baru dengan hasrat ingin kehidupan di tempat yang berbeda. faktor lain di pengaruhi
dengan adanya lahan yang sempit. Fenomena ini menjadi keputusan etnis Mandar
untuk pergi Ujung Lero dengan harapan dapat mencapai hidup yang lebih
berkembang.
Tinjauan Migrasi Penduduk Desa Kota, Urbanisasi dan Dampaknya di tulis oleh
Suko Bandiyono dan Ken F.14 Indrwardani dalam isi artikel ini membahas isu penting
mengenai migrasi dari desa ke kota dalam konteks urbanisasi. Dengan mencoba
mengangakat migrasi penduduk dari daerah pedesaan ke kota metropolitan atau dari
ekonomi dan masalah demografi yang perlu diperhatikan. Fenomena ini menciptakan
struktur sosial di wilayah tersebut. Artikel ini akan mendalami isu-isu tersebut dengan
lebih rinci dan berusaha untuk memahami dampak migrasi desa-kota pada perkotaan,
serta memberikan wawasan tentang upaya-upaya yang dapat diambil untuk mengatasi
definisi terkait dengan tulisan penulis. Dalam hal ini ada tiga yang menjadi focus
utama dalam penyusunan kerangka konseptual yakni suku Mandar, Migrasi dan kota
Makassar.
Suko Bandiyono dan Ken F. Indrwardani. 2010. Tinjauan Migrasi Penduduk Desa Kota,
14
suku yang berasal dari Sulawesi Barat. Kebiasaan suku Mandar untuk berlayar
dan membuat perahu telah menjadi aspek sentral dari budaya mereka. Suku
Kebiasaan berlayar dan mengarungi laut telah menjadi ciri khas suku Mandar
dan membentuk fondasi budaya maritim yang kaya dan unik dalam sejarah
2. Dalam penelitian ini penulis sependapat dengan Todaro (Khodijah 2008) yang
mengungkapkan bahwa migrasi adalah suatu proses yang sangat selektif yang
pendidikan, dan demografi tertentu. Akibatnya, pengaruh migrasi ini juga akan
dimiliki oleh setiap individu. Variasi tersebut tidak hanya terjadi dalam arus
migrasi antar wilayah di dalam negara yang sama, tetapi juga dalam migrasi
ekonomi, tetapi juga oleh aspek-aspek sosial, pendidikan, dan demografi yang
Irma Dwi Jayanti el al. 2023.Suku Mandar: Mengenal Budaya dan Maritime Dari Provensi
15
Sulawesi Barat. Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP UNJA. Hal 72.
13
setiap individu yang terlibat dalam proses migrasi.16 Dalam defenisinya
Todare mengatakan bahwa ada variasi migrasi yag disebabkan oleh beberapa
faktor. Secara umum pengertian variasi migrasi merujuk pada beragam cara
tertentu.
lebih modern. Menurut Ilham Daeng Makkelo yang mengatakan bahwa kota
pendidikan dan munculnya organisasi politik dan social. Selama masa Orde
Untuk menghasilkan tulisan yang baik maka dibutuhkan banyak sumber dalam
suatu peneliti an. Dalam tulisan ini penulis menggunakan beberapa sumber yang
berkaitan dengan topik yang akan di bahas. Referensi yang di gunakan mulai dari
Arsip, Buku, Jurnal, Majalah dan lain-lain. Dalam memaparkan tema yang akan
16
Siti Khotijah. 2008. Analisis Faktor Pendorong Migrasi Warga Klaten ke Jakarta. Skripsi
Universitas Diponegoro Semarang. Hal 18.
Ilham Daeng Makkelo. 2018. Menjadi Kota Modern: Transformasi Kota Makassar Pada
17
mengacu pada metode sejarah. Dalam metode penelitian ini terdapat empat langkah-
hasil bacaan dan kajian tersebut penulis menemukan sebuah perkembangan struktur
topik yaitu migrasi orang Mandar. Tahap berikutnya adalah pengumpulan sumber,
Arsip, Kampung Mandar (kampung Lette) dan beberapa lokasi di Makassar, dan arsip
digital. Sumber primer berupa data Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 1970. Selain itu terdapat juga arsip primer berupa pengiriman guru dari
Mamuju ke Kota Makassar untuk menempuh Pendidikan lanjutan. Selain arsip dari
foto. Selain dokumen data primer juga berupa sumber lisan dengan kriteria
judul penulis.
Kritik sumber berfungsi untuk mengetahui data mana yang sesuai dengan
judul yang telah ditentukan oleh penulis kemudia memilih sumber yang paling
relevan untuk digunakan. Adapun yang dikritik pada tahap ini adalah mengenai
15
Interpretasi, pada tahap ini dilakukan analisis terhadap informasi yang telah
diperoleh berdasarkan sudut pandang ilmiah. Historiografi, tahap ini merupakan tahap
terakhir dengan merangkum semua hasil analisis menjadi sebuah tulisan ilmiah.
1. BAB I: Pendahuluan
Pada Bab pertama dalam penelitian ini adalah pendahuluan yang berfungsi sebagai
landasan utama. Dalam bab ini, akan disampaikan latar belakang penelitian, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan yang akan diikuti dalam
penelitian ini. Bab pertama ini memberikan pemahaman awal dan gambaran umum
Pada Bab kedua akan menjelaskan secara umum mengenai kota Makassar kemudian
perkembang yang dimiliki hingga memiliki potensi yang dapat menarik masyarakat
Pada Bab ketiga dalam penelitian ini mengungkapkan alas an kedatangan orang
Mandar ke Makassar yang kemudian memutuskan untuk menetap di sana. Selain itu,
kehidupan di Makassar dan mulai berkembang serta membentuk suatu wilayah yang
kemudian diidentifikasi sebagai daerah yang mereka huni dan kembangkan. Bab ini
4. BAB IV Kondisi Sosial dan Ekonomi di Wilayah Orang Mandar dan Perubahan
Setalah Migrasi.
16
Pada Bab keempat dalam penelitian ini akan menguraikan kondisi yang dialami oleh
masyarakat di wilayah asal mereka hingga mereka merasa terdorong untuk berpindah
ke Makassar. Selanjutnya, bab ini akan menjelaskan perbedaan yang mereka rasakan
mereka di sana berbeda dari kehidupan di daerah asal mereka. Bab ini memberikan
5. BAB V Penutup
17
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Pawiloy, Sarita, et al. Sejarah Pendidikan Daerah Sulawesi Selatan. (Ujung Pandang:
Indonesia, 1996).
JURNAL
Semiotika Charles Sanders Peirce". Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan
Jayanti, Irma, et al. "Suku Mandar: Mengenal Kebudayaan Maritim Dari Provinsi
Sulawesi Barat". Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah 2(1), 67-75. 2023
Makkelo, Ilham. "Menjadi Kota Modern: Transformasi Kota Makassar pada Abad ke-
Hadara, Ali. "Migrasi Orang Pattae Mandar Ke Desa Peatoa Kecamatan Loea Kabupaten
18
Heriyanti, Lesti. "Sejarah Migrasi Dan Eksistensi Migran Etnis Bugis di Perantauan."
Mansyur, M. “Migrasi dan Jaringan Ekonomi Suku Bugis di Wilayah Tanah Bumbu,
Keresidenan Borneo Bagian Selatan dan Timur, 1930-1942”. Jurnal Sejarah Citra
Bandiyono, Suko, et al. "Tinjauan Migrasi Penduduk Desa Kota, Urbanisasi Dan
SKRIPSI
Khotijah Siti. 2008. Analisis Faktor Pendorong Migrasi Warga Klaten ke Jakarta.
ARTIKEL
https://mandarnews.com/orang-mandar-di-australia-bagian-1/
NARASUMBER
Nama: Indong
Nama: Ambri
Umur: 70 tahun
19
Alamat : Toddopuli
Mandar Pambaung
Nama: Herda
Umur: 60 tahun
Alamat: Baronang
Mandar Polewali
20