KELOMPOK 3
NAMA :
1. Adinda Suci Ramadhani Rahim
2. Andi Muhammad Nastain
3. Devina Putri Al-Ashari
4. Friska Sara Kida
5. Khalis Fakhrullah Putra Amara
6. Muhammad Nursyamsi Anas
7. Zhafira Azizah Tehalu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Nilai-Nilai Kebudayaan Daerah
Makassar”. Adapun tujuan Penulisan makalah ini sebagai pemenuhan salah satu tugas pada proyek
Semester Dua Kurikulum Merdeka.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan keterbatasan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Bab II Pembahasan
A. Sejarah Kota Makassar
B. Pahlawan nasional Makassar
C. Rumah Adat Makassar
D. Baju Adat Makassar
E. Senjata Tradisional Makassar
F. Lagu daerah Makassar
G. Makanan khas Makassar
Bab III Penutup
Kata Penutup
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Makassar (dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal dengan Ujung
Pandang) adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kota
Makassar merupakan kota terbesar keempat di Indonesia dan terbesar di Kawasan Timur
Indonesia. Sebagai pusat pelayanan di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Kota Makassar
berperan sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan industri, pusat kegiatan
pemerintahan, simpul jasa angkutan barang dan penumpang baik darat, laut maupun udara
dan pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Kotamadya ini adalah kota terbesar pada 5°8′S 119°25′E Koordinat: 5°8′S 119°25′E,
di pesisir barat daya pulau Sulawesi, berhadapan dengan Selat Makassar. Secara administrasi
kota ini terdiri dari 14 kecamatan dan 143 kelurahan. Kota ini berada pada ketinggian antara
0-25 m dari permukaan laut. Penduduk Kota Makassar pada tahun 2000 adalah 1.130.384
jiwa yang terdiri dari lakilaki 557.050 jiwa dan perempuan 573.334 jiwa dengan pertumbuhan
rata-rata 1,65 %.
Letak : Koordinat 5°8′S 119°25′E di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat
Makassar.
Batas : Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Pangkajene Kepulauan di sebelah utara,
Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
Masyarakat Kota Makassar terdiri dari beberapa etnis yang hidup berdampingan secara
damai. Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar, sisanya berasal dari suku Bugis,
Toraja, Mandar, Buton, Tionghoa, Jawa dan sebagainya. Mayoritas penduduknya beragama
Islam
Pembagian Wilayah : Kota Makassar dibagi menjadi 14 kecamatan, 143 kelurahan, 885 RW
dan 4446 RT.
Kondisi Geografis : Ketinggian Kota Makassar bervariasi antara 0 - 25 meter dari permukaan
laut, dengan suhu udara antara 20° C sampai dengan 32° C. Kota Makassar diapit dua buah
sungai yaitu: Sungai Tallo yang bermuara disebelah utara kota dan Sungai Jeneberang
bermuara pada bagian selatan kota. Lihat juga kondisi geografis Makassar selengkapnya.
Luas wilayah : 128,18 km² (Total 175,77 km2).
Luas wilayah kecamatan :1 Tamalanrea : 31,84 km²; 2 Biringkanaya 48,22 km²; 3 Manggala
24,14 km²; 4 Panakkukang 17.05 km²; 5 Tallo 5,83 km²; 6 Ujung Tanah 5,94 km²; 7 Bontoala
2,10 km²; 8 Wajo 1,99 km²; 9 Ujung Pandang 2, 63 km²; 10 Makassar 2,52 km²; 11 Rappocini
9,23 km²; 12 Tamalate 20,21 km²; 13 Mamajang 2,25 km²; 14 Mariso 1,82 km²
Kota ini tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek pembangunannya
dan secara demografis dengan berbagai suku bangsa yang menetap di kota ini. Suku yang
signifikan jumlahnya di kota Makassar adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar,Buton,
Jawa, dan Tionghoa. Dalam ilmu bahasa, klitika adalah unsur terikat yang melekat pada kata
yang diikutinya, sehingga bentuknya seperti imbuhan. Contoh kata klitika dalam bahasa
Indonesia adalah unsur -lah pada kata pergilah. Klitika yang sering digunakan orang
Makassar misalnya mi, ji, pi, ki, mo. Penggunaan klitika ini akan menimbulkan makna yang
berbeda-beda, sehingga kadang membingungkan bagi orang yang bukan penutur asli dialek
Makassar.
Kota ini tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek
pembangunannya dan secara demografis dengan berbagai suku bangsa yang menetap di kota
ini. Suku yang signifikan jumlahnya di kota Makassar adalah suku Makassar, Bugis, Toraja,
Mandar,Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai seperti
Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori, Palu Butung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan
Sop Konro
C. Tujuan Penulisan
Sebagai pemenuhan tugas pada proyek semester dua kurikulum merdeka ini
makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat ketuntasan proyek semester genap di kurikulum
merdeka. Selain itu sebagai nilai tambahan untuk kenaikan kelas.
D. Manfaat Penulisan
1. Lebih mengenali kearifan lokal daerah Makassar
2. Mengetahui asal usul kota Makassar
3. Dapat melestarikan kearifan lokal dari Makassar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah kota Makassar
Awal kota dan bandar Makassar berada di muara Sungai Tallo dengan
pelabuhan niaga kecil di wilayah itu pada penghujung abad XV. Sumber-sumber Portugis
memberitakan, bahwa bandar Tallo itu awalnya berada di bawah Kerajaan Siang di sekitar
Pangkajene. Pada pertengahan abad XVI, Tallo bersatu dengan sebuah kerajaan kecil lainnya
yang bernama Gowa, dan mulai melepaskan diri dari kerajaan Siang, bahkan menyerang dan
menaklukkan kerajaan-kerajaan sekitarnya.
Hanya dalam seabad saja, Makassar menjadi salah satu kota niaga
terkemuka dunia yang dihuni lebih 100.000 orang (kota terbesar ke 20 dunia). Pada zaman itu
jumlah penduduk Amsterdam, yang termasuk kota kosmopolitan dan multikultural baru
mencapai sekitar 60.000 orang. Perkembangan bandar Makassar yang demikian pesat itu,
berkat hubungannya dengan perubahan-perubahan pada tatanan perdagangan internasional
masa itu. Pusat utama jaringan perdagangan di Malaka, ditaklukkan oleh Portugis pada tahun
1511, demikian juga di Jawa Utara semakin berkurang mengikuti kekalahan armada lautnya
di tangan Portugal dan pengkotak kotakan dengan kerajaan Mataram. Bahkan ketika Malaka
diambil alih oleh Kompeni Dagang Belanda (VOC) pada tahun 1641, banyak pedagang
Portugis ikut pindah ke Makassar.
Para ningrat Makassar dan rakyatnya dengan giat ikut dalam jaringan
perdagangan internasional, dan interaksi dengan komunitas kota yang kosmopolitan itu
menyebabkan sebuah “creative renaissance” yang menjadikan Bandar Makassar sebagai
salah satu pusat ilmu pengetahuan terdepan pada zamannya. Koleksi buku dan peta, zaman itu
masih langka di Eropa namun di Makassar sudah banyak terkumpul. Makassar merupakan
salah satu perpustakaan ilmiah terbesar di dunia, dan para sultan tak segan-segan memesan
barang-barang paling mutakhir dari seluruh pelosok bumi, termasuk bola dunia dan teropong
terbesar pada waktunya, yang dipesan secara khusus dari Eropa.
Selain Sultan Hasanuddin masih banyak lagi pahlawan yang berasal dari
Makassar, seperti Ranggong Daeng Romo, Andi Mappanyukki, Pong Tiku, La
Maddukkelleng, Andi Djemma dan Masih banyak lagi.
Rumah adat balla lompoa terdiri atas tiga bagian. Pada bagian atas yang
disebut loteng atau pammakang berfungsi sebagai plafon. Kemudian bagian tengah
merupakan badan rumah disebut kale balla berfungsi sebagai ruang tamu dan kamar tidur.
Sedangkan bagian bawah atau kolong rumah disebut passiringang berfungsi sebagai tempat
kendaraan. Ketiga bagian tersebut melambangkan falsafah sulapa appa.
Tidak hanya itu Makassar juga memiliki banyak rumah adat antara lain rumah
adat bugis, rumah adat langkanae luwu, rumah adat balla to kajang, rumah Adat Banua
Maoge Wotu, dan rumah adat Boyang.
Baju Labbu hampir mirip dengan baju bodo. Bedanya, baju labbu memiliki
lengan panjang dan agak ketat dari siku sampai pergelangan tangan.Sama halnya dengan baju
bodo, pakaian adat Sulawesi Selatan ini dipadupadankan dengan sarung tradisional atau lipa'
bermotif kotak cerah. Para perempuan di beberapa daerah di Sulawesi Selatan sering
mengenakan pakaian adat ini sebagai busana pengantin dan untuk menghadiri acara-acara
adat.
Jas tutu' merupakan pakaian adat untuk laki-laki Bugis yang memiliki makna
tutup. Sesuai dengan modelnya yang tertutup. Hampir serupa dengan baju bella dada, jas tutu'
bentuknya berupa jas lengan panjang yang dihiasi kancing emas dan lehernya berkerah.
Bagian bawah berupa celana panjang yang dibalut sarung berwarna mencolok, seperti merah,
kuning atau hijau. Pria yang mengenakan baju tutu' juga biasanya menggunakan tutup kepala,
bernama passapu', pada jas tutu' disebut songkok. Jas tutu' dikenakan pada acara-acara formal
termasuk upacara adat dan acara kenegaraan.
Selain itu senjata tradisional Makassar juga terdapat Bessing atau tombak
merupakan senjata tradisional Sulawesi Selatan yang berbentuk kayu dan ujung besi tajam.
Tappi adalah keris asal Suku Bugis, Sulawesi Selatan. Pantu merupakan senjata tradisional
berbentuk tongkat. Dimana, pantu terbuat dari kayu bulat dengan bebatan besi pada bagian
pangkalnya.
Kuripancaji rilino
(Aku dilahirkan di bumi)
Engka riwatakkalemu
(Ada dalam dirimu)
Nulle purani totoku
(Mungkin sudah nasibku)
Tosippadua siruntu
(Kita berdua bertemu)
Tappamu na tappaku
(Wajahmu dan wajahku)
Sirupa na de’na pada
(Serupa tapi tak sama)
Iyaro tanranna topuri sitoto
(Itu artinya kita berjodoh)
Matammu na matakku
(Matamu dan mataku)
Bukan hanya Alosi ripolo dia saja lagu yang berasal dari Makassar, Sulawesi
Selatan ada juga Alami Anne, Assi Nacera, Tena Ruanna, Biseang Tamattamparang,
Pammarisinnu, dan lainnya.
Bumbu Halus:
1. 7 siung bawang putih
2. 3 butir kemiri
3. 1 sdt merica butiran
4. 1 sdt ketumbar
5. 1/2 sdt jintan
6. 2 sdt garam
Pelengkap:
1. bawang merah goreng
2. buras
3. sambal rawit merah
4. jeruk nipis
2. Es pisang ijo
Es pisang ijo merupakan salah satu makanan jajanan khas Makassar yang
populer. Jajanan ini bahkan tersedia tidak hanya di Sulawesi Selatan, tetapi juga daerah lain.
Nama pisang ijo diambil dari tampilan hidangan ini. Pisang sebagai bahan baku dibalut
dengan adonan dadar hijau. Penyajiannya es pisang ijo diberi kuah bubur sumsum, kuah
santan dan sirup merah serta es. Rasa lembut bubur, legit pisang dan sirup plus dinginnya es
membuat jajanan ini disukai banyak orang.
Resep Es pisang ijo
Bahan :
Pisang Ijo :
1. 200 g tepung beras
2. 1 sdm tepung kanji
3. 50 g gula pasir
4. 2 sdm air daun suji pandan
5. 400 ml santan encer
6. 6 buah pisang kepok/tanduk/raja sereh, kupas
daun pisang/plastik tebal
Bubur:
1. 100 g tepung beras
2. 750 ml santan segar yang sedang kentalnya
3. 1 lembar daun pandan
4. 1/2 sdt garam
Pelengkap:
1. Santan yang sudah direbus
2. Sirup Merah Pisang Ambon
3. Es Batu
Pisang Ijo:
1. Taruh dalam wadah, tepung beras, tepung kanji, gula, air daun suji dan santan. Aduk
hingga larut dan licin.
2. Masak diatas api kecil sambil aduk-aduk hingga kental dan matang.
3. Angkat dan dinginkan.
Ambil 2-3 sdm adonan, ratakan di atas selembar daun pisang atau plastik tebal.
4. Beri sepotong pisang di tengahnya. Balut seluruh pisang hingga bentuknya mirip pisang.
5. Taruh di atas kukusan yang sudah dialasi daun, Kukus selama 30 menit hingga matang.
6. Angkat dan dinginkan.
Bubur:
1. Taruh tepung beras, santan, ekstrak pandan dan garam dalam panci, aduk hingga larut.
2. Masak diatas api sedang, aduk-aduk hingga kental dan matang.
3. Angkat dan dinginkan.
Penyajian :
1. Potong-potong pisang ijo melintang, taruh di mangkuk saji.
2. Beri bubur, santan, sirup merah dan es batu. Sajikan dingin.
3. Sop Konro
Sop konro makanan berkuah hitam pekat ini berisi potongan daging dan
tulang rusuk sapi yang pastinya lezat dn gurih. Kuah hitam pekat dengan aroma wangi yang
khas dalam sop konro berasal dari perpaduan kluwek, ketumbar, serai, dan kunyit di
dalamnya.
Resep Sop Konro
Bahan utama :
1. 500 gram iga sapi
2. 5 butir bawang merah
3. 7 siung bawang putih
4. 1/2 sdt ketumbar
5. 1/2 sdt merica butir
6. 1/2 sdt jintana
7. 2 buah keluak, rendam air panas
8. 5 butir kemiri
9. 3 cm kunyit
10. 3 cm jahe
11. 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja
12. 1 buah pala
Bahan Lain:
1. 2 lembar daun salam
2. 3 cm lengkuas, memarkan
3. 1500 ml air
5. 4 sendok makan air asam jawa
6. garam secukupnya
7. minyak goreng untuk menumis secukupnya
Pelengkap:
1. 1 buah jeruk nipis
2. 1 batang daun bawang, iris halus
3. 1 batang seledri, iris halus
4. cabai rawit rebus secukupnya, haluskan
5. bawang merah goreng secukupnya
A. KESIMPULAN
Kota Makassar (dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal dengan Ujung Pandang
adalah sebuah kotamadya sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Selain Sultan
Hasanuddin masih banyak lagi pahlawan yang berasal dari Makassar, seperti
Ranggong Daeng Romo, Andi Mappanyukki, Pong Tiku, La Maddukkelleng, Andi
Djemma dan Masih banyak lagi.
Makassar juga memiliki banyak rumah adat antara lain rumah
adat bugis, rumah adat langkanae luwu, rumah adat balla to kajang, rumah AdatBanua
Maoge Wotu, dan rumah adat Boyang. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai
seperti Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori, Palu Butung, Pisang Ijo,
Sop Saudara dan Sop Konro.
Selain itu, Makassar juga memiliki budaya-budaya yang hingga kini masih
dilestarikan dan diperkenalkan melalui berbagai pertunjukan di Kota Makassar.
B. SARAN
Indonesia telah dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya daerah atau
lokalnya. Untuk itu, dengan banyaknya warisan budaya daerah yang dimiliki bangsa
Indonesia, masyarakat kita wajib untuk melestarikan budaya daerah sekitarnya.
Selebihnya kami sebagai penyusun, mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan
atau adanya kekurangan dalam informasi yang kami berikan tentang kota Makassar. Kami
sangat menerima kritik dan saran yang kalian berikan, agar menjadi pembelajaran bagi kami
kedepannya.
Akhir kata kami selaku penulis dan penyusun makalah, berterima kasih atas
bimbingan bapak dan ibu guru pembimbing sehingga kami dapat menyelesaikan proyek kami
ini.
Sumber Internet
Pemerintah kota makassar. 2022. SEJARAH KOTA MAKASSAR.
https://makassarkota.go.id/sejarah-kota-makassar/, diakses pada 14 Mei 2023 pukul 13.10
Zakawali, Gifari. 2023. 6 Jenis Pakaian Adat Sulawesi Selatan dan Keunikannya.
https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-sulawesi-selatan, diakses pada 15 Mei 2023
pukul 07.50
Berita Update. 2021. Biografi Singkat dan Sejarah Perjuangan Sultan Hasanudin.
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-update/biografi-singkat-dan-
sejarah-perjuangan-sultan-hasanudin-1wQqtDcTdOb, diakses pada 14 Mei 2023 pukul 13.37
Amin, Rahma. 2022. 7 Rumah Adat Sulawesi Selatan yang Cerminkan Nilai-nilai Budaya
Masyarakat.https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6017829/7-rumah-adat-sulawesi-selatan-
yang-cerminkan-nilai-nilai-budaya-masyarakat, diakses pada 15 Mei 2023 pukul 07.40
Mashita, Wicha. 2021. Lirik Lagu Alosi Ripolo Dua - Lagu Daerah Bugis.
https://www.diadona.id/d-stories/lirik-lagu-alusi-ripolo-dua-lagu-daerah-bugis-210215z.html,
diakses pada 15 Mei 2023 pukul 08.22
Nugraha, Al Khoriah Etiek. 2022. 13 Makanan Khas Makassar Paling Populer, Sudah
Pernah Coba?.
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/sulsel/kuliner/d-6078422/13-makanan-khas-
makassar-paling-populer-sudah-pernah-coba/amp, diakses pada 15 Mei 2023
pukul 10.18
Pemerintah kota Makassar. 2022. GEOGRAFIS - MakassarKota.
https://makassarkota.go.id/geografis-2/, diakses pada 17 Mei 2023 pukul 09.43
Odilia WS. 2021. Resep Coto Makassar Kuah Kental yang Gurih Mantap
https://food.detik.com/daging/d-5622567/resep-coto-makassar-kuah-kental-yang-gurih-
mantap, diakses pada 19 Mei 2023 pukul 08.16
Odilia WS. 2022. Resep Es Pisang Ijo Khas Makassar yang Legit Lembut.
https://food.detik.com/kue/d-5903418/resep-es-pisang-ijo-khhas-makassar-yang-legit-lembut,
diakses pada 19 Mei 2023 pukul 08.23
Isti, Ayu. 2022. Resep Sop Konro Khas Makassar, Menu Kuah Kaldu Gurih dan Lezat.
https://www.merdeka.com/jateng/resep-sop-konro-khas-makassar-menu-kuah-kaldu-gurih-
dan-lezat-kln.html, diakses pada 19 Mei 2023 pukul 09.00
Nugraha, Al Khoriah Etiek. 2022. 13 Pahlawan Nasional Asal Sulsel dan Kisah
Perjuangannya.https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6218447/13-pahlawan-nasional-asal-
sulsel-dan-kisah-perjuangannya/4, diakses pada 19 Mei 2023 pukul 09.10
Ridwan, Edward. 2022.10 Lagu Makassar paling populer: Lirik dan Chord.
https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6350238/10-lagu-makassar-paling-populer-lirik-dan-
chord, diakses pada 19 Mei 2023 pukul 09.20
Kurniasih, Wida. 2022. Pengertian Kebudayaan: Ciri, Fungsi, Jenis dan Unsur.
https://www.gramedia.com/literasi/kebudayaan/, diakses pada 19 Mei 2023 pukul 09.41
Dinas komunikasi informatika, statistik dan persandian provinsi Sulawesi Selatan. 2022.
Daftar Kabupaten & Kota. https://sulselprov.go.id/pages/des_kab/22, diakses pada 21 Mei
2023 pukul 19.10
Aprilya, Eka. 2020. 7 Klitika dalam Dialek Makassar yang Paling Sering Digunakan.
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/life/education/amp/eka-aprilya/klitikka-
dialek-bahasa-makassar-c1c2. Diakses pada 21 Mei 2023 pukul 19.23