DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
JURUSAN : KIMIA
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, kami
dapat menyusun makalah Pancasila ini dengan judul “Kerajaan Maritim Indonesia” Adapun
maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Sosial Budaya
Maritim. Rasa terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penyusunan
dan pembuatan makalah ini.
Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang sejarah maritim Indonesia yang tentunya untuk
mengetahui perkembangan pengetahuan maritim di Indonesia sejak dahulu.
Kami menyadari makalah masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik dari
pembaca sangat dibutuhkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Kami ucapkan
terima kasih, dan semoga isi makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau terbanyak di
dunia. Pulau – pulau di kepulauan Indonesia dipisahkan oleh samudra, laut maupun
selat dan hampir dua pertiga luas wilayah Indonesia adalah lautan yang ditaburi oleh
kurang lebih 17.000 pulau-pulau besar dan kecil. Namun demikian, luas wilayah
lautan lebih luas bila dibandingkan dengan wilayah daratan, oleh karena itu negara
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Selain disebut negara maritim , negara
Indonesia dikenal pula sebagai negara agraris. Indonesia sebagai negara yang
dikelilingi oleh laut hampir semua provinsinya memiliki wilayah perairan, kondisi
geografis yang demikian menjadikan Indonesia negara maritim yang mempunyai
daerah perikanan laut yang melimpah.
Selain sebagai Negara kepulauan, sejarah juga menceritakan bahwa bangsa
Indonesia sejak dahulu telah menguasai jalur pelayaran laut dengan armada yang
cukup tangguh. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan-temuan situs prasejarah
maupun sejarah. Penemuan situs prasejarah di gua-gua Pulau Muna,Seram dan Arguni
yang dipenuhi oleh lukisan perahu-perahu layar, menggambarkan bahwa nenek
moyang Bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut. Selain bukti situs, ada juga bukti
sejarah mengenai kerajaan maritim Indonesia yang terlah berkembang pesat terutama
dalam bidang teknologi kemaritiman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep awal sejarah kerajaan maritim Indonesia?
2. Apa saja kerajaan Nusantara yang berdaulat dalam bidang maritim?
3. Apa saja visi yang dipegang erat dan diwariskan oleh nenek moyang Bangsa
Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep awal sejarah kerajaan maritim Indonesia.
2. Untuk mengetahui kerajaan Nusantara yang bredaulat dalam bidang maritim.
3. Untuk mengetahui visi yang dipegang erat dan diwariskan oleh nenek moyang
Bangsa Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Nusantara. Kerajaan Sriwijaya di zaman keemasannya memiliki pelabuhan
internasional yang besar dan menguasai perdagangan dan pelayaran di wilayah
barat Indonesia hingga Semenanjung Malaya. Daerah kekuasaan Sriwijaya
membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera,
Jawa Barat, dan kemungkinan Jawa Tengah.
3) Kerajaan Majapahit, berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M, adalah salah
satu bukti kerajaan nusantara yang bervisi maritim. Kerajaan Majapahit menjadi
pusat kerajaan maritim Nusantara yang berperan melindungi jalur perdagangan
laut sebagai jalur utama perdagangan dan menghilangkan ancaman jalur laut di
3
sepanjang wilayah laut Nusantara hingga kawasan di sekitarnya. Armada laut
Majapahit sangat besar di masa itu.
4
mendapatkan rempah-rempah. Bukan itu saja, mereka menilai Kesultanan
Buton memiliki struktur monarki yang solid dan kekuatan pertahanan yang
kokoh. Apalagi Kesultanan Buton juga aktif memantau bajak laut yang
mendekat dan tidak segan untuk angkat senjata untuk mengusirnya.
Kesultanan Buton memiliki sistem pemerintahan yang cukup ideal
dengan adanya raja, perdana menteri, tentara sebagai badan pertahanan dan
tentunya rakyat. Eksistensi Kesultanan Buton sebagai sebuah negeri tercatat
dalam Negara Kertagama karya Mpu Prapanca pada 1365 M. Dalam naskah
kuno itu, negeri Buton disebut dengan nama Butuni. Digambarkan, Butuni
merupakan sebuah desa tempat tinggal para resi yang dilengkapi taman, lingga
dan saluran air. Rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Dalam surat-
menyurat dengan Majapahit, kerajaan ini menyebut dirinya Butuni. Sedangkan
orang Bugis menyebutnya Butung dan Belanda menyebutnya Buton. Selain
itu, dalam arsip Belanda, negeri ini juga dicatat dengan nama Butong
(Bouthong).Kerajaan Buton semakin berkembang hingga Islam masuk ke
Buton melalui Ternate pada pertengahan abad ke-16. Selama masa pra Islam,
di Buton telah berkuasa enam orang raja, dua di antaranya perempuan.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sudah banyak bukti yang ditemukan untuk membuktikan bahwa Bangsa
Indonesia telah memiliki jati diri maritime dari era sejarah yang mana nenek moyang
Indonesia memiliki peradaban dan pengetahuan yang tinggi di bidang kemaritiman.
Maritim adalah jati diri dari Bangsa Indonesia yang tidak akan pernah lepas sampai
kapan pun juga. Menjadi pusat peradaban maritim dunia adalah gagasan tepat untuk
visi Bangsa Indonesia.
B. Saran
Dengan mengetahui jati diri Bangsa yaitu maritim yang didukung oleh
besarnya wilayah laut Indonesia, maka negara mampu memanfaatkan hal ini untuk
kebijakan dan kepentingan Bangsa Indonesia secara keseluruhan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Bahan-Bacaan-Pert.2-VISI-KEMARITIMAN-DAN-KONSEPSI-PEMBANGUNANMARITIM-INDONESI.pdf
Sulistiyono, Singgih Tri. "Konsep Batas Wilayah Negara di Nusantara: Kajian Historis." FIB
Universitas Diponegoro
https://blog.ruangguru.com/sejarah-kerajaan-maritim-hindu-buddha-kutai-tarumanegara-kalingga
(visited on 14 Oktobre 2020)
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kerajaan-kerajaan-maritim-di-indonesia-hindu-budha-
2949/ (visited on 14 Oktober 2020)
https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5056301/mengenal-kerajaan-medang-kamulan-yang-
pernah-ada-di-jawa-timur (visited on 14 Oktober 2020)
https://www.rctiplus.com/trending/detail/78708/kisah-kesultanan-buton-yang-tidak-pernah-dijajah
(visited on 14 Oktober 2020)