Anda di halaman 1dari 4

BERFIKIR SECARA SITI FATIMAH

YELDA SYAFRINA
SEJARAH 2021
BERFIKIR SECARA SEJARAH
Mestika Zed yang dikutipnya dari Salevouris (1988) mengemukakan ada lima
standar berfikir sejarah yang bersandar kepada konsep historical mindedness.
Istilah Inggris historical mindedness (Belanda: historisch levengevoel) secara
harfiah artinya rasa hayat sejarah –- ialah “a way of thinking” (suatu cara berfikir),
suatu bentuk penalaran khas sejarah. Hal ini merupakan upaya kreatif untuk
memperoleh pengetahuan sejarah secara lebih akurat dengan cara menyelami kondisi
historis tertentu atas dasar kesadaran, bahwa kondisi kehidupan historis ( di masa
lalu) berbeda dengan kehidupan kita sekarang.
Historical mindedness dengan demikian adalah mode berfikir sejarah dan sekaligus
metode atau alat untuk menyelami alam fikiran yang berkembang dalam sejarah.
LIMA STANDAR BERFIKIR
SEJARAH
Adapun lima standar berfikir sejarah sebagai berikut:
a). Berfikir kronologis, yaitu; memiliki kepekaan (sensitive)
terhadap adanya perbedaan kondisi sejarah pada waktu dan tempat
tertentu di banding dengan hari ini.
b). Kesadaran akan sifat “continuum” sejarah, dalam arti bahwa
setiap gejala sejarah merupakan suatu proses kesinambungan yang
dinamis antara yang sebelum dengan yang sesudahnya.
c). Kemampuan (ability) untuk menangkap dan menerangkan
perubahan (change).
d). Kepekaan untuk menganalisis hubungan bahwa sebab
akibat sejarah itu tidak tunggal, malainkan banyak (multi
causal).
e). Kemampuan menganalisis isu dan pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah (problem solving).
SUMBER: MESTIKA ZED

Anda mungkin juga menyukai